Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

DI RUANG ICU CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

I. KONSEP PENYAKIT
1 Definisi
Neoplasma merupakan setiap pertumbuhan sel-sel baru dan abnormal, secara
khusus dapat diartikan sebagai suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol dan
progresif. Neoplasma ganas dibedakan dengan neoplasma jinak, neoplasma ganas
menunjukan derajat anaplasia yang lebih besar dan mempunyai sifat invasi serta
metastasis. Disebut juga tumor. Tumor otak merupakan neoplasma, baik yang
jinak maupun ganas dan lesi-lesi desak ruang yang lain, yang berasal dari
inflamasi kronik yang tumbuh dalam otak, meningen dan tengkorak. Tumor otak
adalah pertumbuhan abnormal primer, metastatik atau perkembangan yang berasal
dari dalam otak atau yang menyongkong struktur otak. Tumor otak atau tumor
intrakranial adalah neoplasma atau proses desak ruang yang timbul di dalam
rongga tengkorak baik dalam kompartemen supratentorialmaupun infratentorial
(Black, J.M & Hawks, J.H, 2009).
2 Etiologi
Penyebab dari tumor otak belum diketahui secara pasti tetapi masih ada faktor
lain penyebab tumor diantaranya herediter yaitu sindrome herediter seperti von
recklinghausen’s disease, tuberous sclerosis, reinoblastoma, multiple endocrine
neoplasma bisa meningkatkan risiko tumor otak. Penelitian menunjukan bahwa
makanan yang diawetkan, daging asap atau acar berkolerasi dengan peningkatan
risiko tumor otak (Ruddon, 2007).
3 Manifestasi Klinik
Gejala lokal yang terlihat pada abses otak berdasarkan letak lobus Lobus :
a Frontalis mengantuk, tidak ada perhatian, hambatan dalam mengambil
keputusan,Gangguan intelegensi, kadang-kadang kejang
b Temporalis tidak mampu meyebut objek, tidak mampu membaca, menulis
atau, mengerti kata-kata, hemianopia.
c Parietalis gangguan sensasi posisi dan persepsi stereognostik, kejang
fokal, hemianopia homonim, disfasia, akalkulia, agrafia
d Cerebellum sakit kepala suboksipital, leher kaku, gangguan koordinasi,
nistagmus, tremor intensional.
4 Komplikasi
a Retardasi mental
b Epilepsi
c Kelainan neurologik fokal yang lebih berat.
Komplikasi ini terjadi bila AO tidak sembuh sempurna
5 Patofisiologi dan Pathway
Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal
secara cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus
berkembang mendesak jaringan otak yang sehat disekitarnya, mengakibatkan
terjadi gangguan neurologis (gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan
tekanan intrakranial). Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan
tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Akibatnya terjadi
kehilangan fungsi secara akut dan dapat dikacaukan dengan gangguan
cerebrovaskular primer. Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan
neuron akibat kompresi, invasi dan perubahan suplai darah ke dalam jaringan
otak. Peningkatan TIK dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti
bertambahnya massa dalam tengkorak, edema sekitar tumor dan perubahan
Tumor otak
sirkulasi cairan cerebrospinal. Tumor ganas menyebabkan edema dalam jaringan
otak yang diduga disebabkan oleh perbedaan tekanan osmosis yang menyebabkan
penyerapan
Oedema otak cairan tumor. Obstruksi
Peningkatan massavena dan edema yang cairan
Obstruksi disebabkan oleh
otak cerebrospinal
kerusakan sawar diotak, menimbulkan peningkatan volume intrakranial dan
Perubahan Kompensasi
meningkatkan
suplay darah ke TIK. Peningkatan TIK membahayakan jiwa jika terjadi dengan
Hidrosefalus
Vasokontriksi
orak cepat. Mekanisme kompensasi
pembuluhmemerlukan waktu berhari-hari atau berbulan-
Nekrosis jaringan darah otak
bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna apabila tekanan
Mempercepat
intrakranial timbul cepat.absorbsi cairan kompensasi ini meliputi volume darah
Mekanisme
Kehilangan fungsi Kejan Serebrospinalis
secara akut intrakranial, volume CSS, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel
g Gejala
parenkim otak, kenaikan tekanan yang tidak diatasi akan mengakibatkan herniasi
Resiko Peningkatan tekanan intrakranial
unkuscidera
sereblum (Newton, 2009)
Nyeri kepala, mual, muntah provektif,
hipertensi, bardikardi, kesadaran menurun

Operasi /
trepanasi
Resiko terjadinya perdarahan Kelemahan mobilitas fisik
Gangguan rasa nyaman (nyeri) Resiko terjadi peningkatan tekanan
Resiko terjadi infeksi intrakranial
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
6 Penatalaksanaan (Medis dan Keperawatan)
Penatalaksanaan tumor otak berupa initial supportive dan definitive therapy.
Supportive thrapy antara lain antikonvulsan (diberikan pada pasien yang
mempunyai tanda-tanda seizure) dan kortikosteroid (mengurangi edema dan
mengurangi tekanan intrakranial). Definitive treatment meliputi pembedahan,
radioterapi, kemoterapi dan yang sedang dikembangkan yaitu immunotherapy
(Sudoyo, 2006).

II. ASUHAN KEPERAWATAN


1 Pengkajian
a Riwayat penyakit (sekarang, dulu, keluarga)
Riwayat penyakit sekarang : Nyeri kepala, muntah, mual, kejang, dan
penurunan tingkat kesadaran dengan pendekatan PQRST.
b Pengkajian fokus (bone, bowel, bladder, brain, blood, breathing)
1) Breathing
Adanya kegagalan pernafasan disebabkan adanya kompresi pada
medula oblongata
2) Blood
Tekanan darah dan heart rate meningkat karena ada kompresi di
medulla oblongata.
3) Brain
Nyeri kepala, muntah, papilaedema.
4) Bladder
Adanya inkontensia dan/atau retensi
5) Bowel
Adanya inkontensia/ atau retensi
6) Bone
Kesulitan beraktivitas, kehilangan sensori dan mudah lelah.

2 Diagnosa keperawatan
a. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
Neoplasma otak (00201)
b. Risiko jatuh berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif (00155)
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
(00085)
d. Hipertermia berhubungan dengan sepsis (00007)
e. Defisiensi volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
(00027)
f. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan makan (00002)

3 Perencanaan keperawatan

Diagnosa Kep NOC NIC


Risiko ketidakefektifan Setelah dilakukan Perfusi Jaringan (0422)
perfusi jaringan serebral tindakan asuhan dan Monitor Tanda-
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 tanda Vital (2380)
a. Aliran darah pada
Neoplasma otak (00201) jam diharapkan masalah
pembuluh darah otak
risiko ketidakefektifan
lancar
perfusi jaringan serebral
b. Menitor tekanan
dapat teratasi dengan
darah, nadi, suhu dan
kriteria hasil :
status pernafasan
Perfusi Jaringan
klien
Serebral (0406)
c. Identifikasi adanya
a. Tekanan sistolik
perubahan tanda-
dalam batas normal
b. Tekanan diastolik tanda vital
dalam batas normal
c. Tidak ada tanda-
tanda peningkatan
TIK
d. Tidak terjadi
penurunan kesadaran
e. Klien tidak gelisah
Risiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan Terapi latihan:
dengan gangguan fungsi tindakan asuhan Ambulasi
a Beri pasien pakaian
kognitif (00155) keperawatan selama 3x24
RS (longgar)
jam diharapkan masalah
b Sediakan tempat
risiko jatuh dapat teratasi
tidur yang rendah
dengan kriteria hasil : c Bantu pasien untuk
Tingkat delirium (0916)
berpindah
 Mengalami
perubahan tingkat
kesadaran
(Composmentis)
 Tidak mengalami
disorientasi tempat,
waktu, orang
Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan Perawatan Tirah
berhubungan dengan tindakan asuhan baring (0740)
a Jaga kain linen kasur
gangguan neuromuskular keperawatan selama 3x24
tetap bersih
(00085) jam diharapkan masalah
b Mobilisasi pasien
hambatan mobilitas fisik
setiap 2 jam sekali
dapat teratasi dengan c Monitor kondisi kulit
d Monitor komplikasi
kriteria hasil :
Pergerakan (0208) dari tirah baring.
 Pasien mampu
menjaga
keseimbangan
 Pasien mampu
bergerak dengan
mudah (mobilisasi
ditempat tidur).
Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan Pengaturan suhu
dengan sepsis (00007) tindakan asuhan (3900)
a Monitor suhu setiap
keperawatan selama 3x24 2 jam sekali
b Monitor vital sign
jam diharapkan masalah
c Monitor suhu dan
hipertermia dapat teratasi
warna kulit
dengan kriteria hasil : d Tingkatkan intake
Termoregulasi (08000)
dan nutrisi adekuat
 Heart rate dalam e Sesuaikan suhu
batas normal lingkungan untuk
 Tidak terjadi
kebutuhan pasien.
peningkatan suhu
tubuh
 Pasien tidak
mengalami penurunan
kesadaran.
Defisiensi volume cairan Setelah dilakukan Manajemen
berhubungan dengan tindakan asuhan elektrolit/cairan (2080)
a Berikan cairan yang
kehilangan cairan aktif keperawatan selama 3x24
sesuai
(00027) jam diharapkan masalah
b Jaga infus intravena
defisiensi volume cairan
yang tepat
dapat teratasi dengan c Jaga pencatatan
kriteria hasil : intake/asupan dan
Hidrasi (0602) :
output yang akurat.
 Turgor kulit lembab d Monitor vital sign
(normal)
 Warna urine kuning
jernih
 Intake dan output
cairan seimbang
 Vital sign dalam batas
normal
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
nutrisi: kurang dari tindakan asuhan (1100)
a. Monitor
kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x24
kecenderungan
berhubungan dengan jam diharapkan masalah
penurunan maupun
ketidakmampuan makan ketidakseimbangan
peningkatan berat
(00002) nutrisi: kurang dari badan
b. Identifikasi adanya
kebutuhan tubuh dapat
alergi makanan
teratasi dengan kriteria
c. Ajarkan keluarga
hasil :
untuk memberikan
Status Nutrisi: asupan
makanan yang disukai
makanan dan cairan
klien
(1008)
d. Kolaborasi dengan
a. Asupan makanan
tim ahli gizi dalam
secara tube feeding
penentuan kalori dan
cukup adekuat
b. Asupan cairan status gizi
intravena cukup
adekuat
c. Asupan nutrisi
parenteral cukup
adekuat.

4 Evaluasi
a. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
Neoplasma otak (00201)
 Tekanan sistolik dalam batas normal
 Tekanan diastolik dalam batas normal
 Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK
 Tidak terjadi penurunan kesadaran
 Klien tidak gelisah
b. Risiko jatuh berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif (00155)
 Mengalami perubahan tingkat kesadaran (Composmentis)
 Tidak mengalami disorientasi tempat, waktu, orang
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
(00085)
 Pasien mampu menjaga keseimbangan
 Pasien mampu bergerak dengan mudah (mobilisasi ditempat tidur).
d. Hipertermia berhubungan dengan sepsis (00007)
 Heart rate dalam batas normal
 Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh
 Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran.
e. Defisiensi volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
(00027)
 Turgor kulit lembab (normal)
 Warna urine kuning jernih
 Intake dan output cairan seimbang
 Vital sign dalam batas normal
f. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan makan (00002)
 Asupan makanan secara tube feeding cukup adekuat
 Asupan cairan intravena cukup adekuat
 Asupan nutrisi parenteral cukup adekuat.

III.DAFTAR PUSTAKA
Newton, S. (2009). Oncology nursing advisor comprehensive guide to clinicalpractice.
St. Louis:Mosby
Ruddon, R.W. (2007). Cancer biologi. 4th ed. New york : Oxford University press. Inc
Satyanegara. (2010). Ilmu Bedah saraf. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Edisi 4.
Jakarta
Wilkinson, Judith M. (2011). Buku saku diagnosis keperawatan : diagnosis Nanda,
Intervensi NIC, Kriteria NOC Edisi 9, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai