Anda di halaman 1dari 2

Jati (Tectona grandis) merupakan tanaman tahunan atau tanaman berkayu.

Jati
tumbuh pada tanah yang subur dan bersolum dalam maka total tinggi pohonnya dapat
mencapai 30 hingga 35 m, tinggi bebas cabang antara 10 hingga 20 m. Lebih lanjut
diterangkan bahwa bentuk batang silindris dan beralur dengan ketebalan kulit batang sekitar
0,5 sampai 0,7 cm pada tanaman tua. Diameter batang setinggi dada dapat mencapai 220 cm
(Sumarna, 2001). Untuk tajuk membulat dengan pohon tunggal dan tangkai daun pendek dan
duduk daun berseling berhadapan. Daun yang muda berwarna coklat kemerahan. Daun jati
berbulu halus mempunyai panjang daun berkisar antara 23 sampai 40 cm dengan lebar antara
11 hingga 21 cm (Baskorowati & Fauzi, 2013). Jati (Tectona grandis) dapat tumbuh baik
pada daerah dengan temperatur udara rata-rata berkisar 22̊C sampai dengan 31̊C dengan
intensitas cahaya 75 hingga 100%. Selain itu disebutkan juga bahwa ketinggian tempat yang
sesuai untuk pertumbuhan jati adalah 0 hingga 700 m di atas permukaan laut (Pudjiono
2014). Sedangkan suhu yang teramati di daerah pengamatan yaitu 31̊C, karena suhu yang
sesuai jati (Tectona grandis) dapat tumbuh dengan subur.

Relung ekologi atau niche dari jati (Tectona grandis) yaitu daun-daunnya yang
berjatuhan pada saat musim kemarau akan menyuburkan tanah setelah mengalami
pembusukan selain itu digunakan sebagai tempat hidup/habitat atau tempat bersembunyi bagi
binatang kecil, seperti laba-laba kebun (laba-laba yang berukuran kecil), dan semut hitam.
Perakaran jati (Tectona grandis) serta bahan organik yang terdapat di tanah dapat
mencengkeram tanah dan menstimulasi agregasi tanah yang dapat menurunkan atau
mencegah terjadinya dispersi dan erosi oleh limpasan permukaan. Jati (Tectona grandis)
dapat mengurangi emisi gas karbondioksida.

Baskorowati, L. & Fauzi, M.A.2013. Biologi Jati. Bogor: Forda Press

Pudjiono, S. 2014. Jati Unggul. Bogor: IPB Press.

Sumarna, Y. 2001. Budidaya Jati. Bogor : Penebar Swadana.

Mahoni (Swietenia mahagoni L.) termasuk dalam famili Meliaceae. Mahoni memiliki
tinggi antara 30 - 35 m, kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda lalu
berubah menjadi coklat tua, menggelembung dan mengelupas setelah pohon berumur tua.
Daun bertandan dan menyirip panjangnya antara 35 - 50 cm, teksturnya halus, terdapat 4 - 6
pasang anak daun, panjangnya antara 9 - 18 cm. Bunga kecil berwarna putih, panjangnya 10 -
20 cm. Tanaman mahoni dapat tumbuh baik pada daerah beriklim tropis dan memiliki suhu
rata-rata 20 - 31⁰C. Mahoni dapat tumbuh pada dataran rendah sampai 1500 m dpl (di atas
permukaan air laut) (Siringoringo, 2000). Suhu di daerah pengamatan atau pada ekosistem
yang teramati menunjukkan niali 31⁰C, karena suhu yang sesuai mahoni (Swietenia
mahagoni L.) dapat tumbuh denngan subur dan memiliki warna daun hijau.

Relung ekologi atau niche dari mahoni (Swietenia mahagoni L.) yaitu sebagai habitat
dari semut rangrang, daunnya yang lebat membentuk kanopi sehingga daerah dibawahnya
ternaungi. Daun mahoni memiliki kemampuan dalam mejerap Pb lebih baik daripada daun
yang lain, hal tersebut disebabkan karena daunnya kasat atau berbulu halus (pubescens) dan
rapat. Selain hal tersebut Mahoni juga sebagai penahan erosi dan dapat mengurangi
kecepatan angin. Mahoni dapat menguragi polusi udara sekitar 47% - 69%, daun-daun
mahoni akan menyerap polutan-polutan disekitarnya dan akan melepaskan O2.

Siringoringo, H. H.2000. Kemampuan Beberapa Jenis Tanaman Hutan Kota Dalam


Menjerap Partikulat Timbal.Bogor: IPB Press.

Anda mungkin juga menyukai