Anda di halaman 1dari 4

I.

SINOPSIS
Mama Halosina, tinggal di sebuah Kampung Anjelma yang menawarkan sejuta
keindahan alam adalah seorang perempuan yang sekarang tinggal bersama 4 orang
anaknya. Dia sudah bercerai dengan suaminya karena suaminya sudah menikah lagi
dengan perempuan lain karena tidak mau di madu lalu Mama Halosina memilih untuk
bercerai dengan suaminya itu. Kehidupan Mama Halosina semakin berat karena ia
terkena sanksi adat. Anak-anaknya yang kelaparan mendorongnya untuk mengambil
ubi dari lading adik iparnya. Namun, anak-anaknya pula yang membuatnya menjadi
kuat menghadapi segala cobaan. Kemanapun Mama Halosina pergi, celotehan anak-
anaknya menjadi penghibur tersendiri. Tanpa mengenal tempat, dengan kasih seorang
Ibu, ia menyusui si anak bungsu. Bahkan saat menemui ke tetua adat untuk meminta
ampunan, ia tetap menyusui si anak bungsu bahkan sepanjang perjalanan juga.

II. ANALISIS RINGKASAN ULASAN


Dalam ulasan film “Balada Ibu Perkasa Papua” membahas beberapa hal
diantaranya

1. Kehidupan Tokoh

Dalam ulasan tersebut terdapat cuplikan dari film “Balada Ibu Perkasa Papua”
yang menceritakan kisah seorang perempuan yang sering dipanggil Mama Halosina,
dia sudah bercerai dengan suaminya karena suaminya sudah menikah lagi dengan
perempuan lain karena tidak mau di madu lalu Mama Halosina memilih untuk bercerai
dengan suaminya itu. Dari hasil perkawinannya mereka dikaruniai 4 orang anak yang
tergolong masih kecil-kecil.

2. Kehidupan Masyarakat

Kehidupan masyarakat di Papua jauh dari kata sejahtera meskipun sebenarnya


jika dilihat dari segi geografis sangat mendukung sekali namun kenyataannya
masyarakat Papua masih belum bisa memanfaatkan anugrah yang diberikan oleh
Tuhan. Sebagai contoh dari apa yang diceritakan adalah jauhnya jarak yang di tempuh
para siswa untuk pergi ke sekolah butuh 2 jam perjalanan untuk bisa sampai ke sekolah
dengan berjalan kaki, minimnya puskesmas disana meskipun ada puskesmas namun
selalu tutup karena tidak ada yang menjaganya. Dan masyarakat Papua yang laki-laki
biasanya membabat hutan dan membersihkan ilalang dan lahan itu yang nantinya akan
dijadikan ladang bercocok tanam ditangan para perempuan biasanya mereka para
perempuan menanam umbi-umbian hingga tanaman sayur, anak-anak Papua
cenderung berpendidikan rendah akibar jarak sekolah yang terlalu jauh sehingga
mereka hanya berbekalkan ilmu membuka lahan dan menggali ubi saja.

3. Tata Musik

Dalam ulasan film “Balada ibu Perkasa Papua” membahas sedikit tentang tata
musik dalam film tersebut. Alunan melodi dalam film merupakan hasil rekaman asli
sehingga dapat dibayangkan dalam film tersebut akan menghasilkan suasana yang
alami.

“Lagu-lagu tentang perempuan Wawena yang biasa bekerja menjadi latar yang pas
untuk film ini. Semua lagu direkam pada saat riset dan pengambilan gambar ketika para
pekerja berkumpul di Honai dan menyanyi bersama para lelaki. Dengan begitu, lagi
tidak terasa sebagi penghias gambar, tetapi bagian dari narasi kehidupan”

4. Proses Pembuatan Film

Dalam ulasan film “Balada ibu Perkasa Papua” dijelaskan pula bebera proses
pembuatan film tersebut. Astrida Elisabeth, sutradara dan penulis film ini, awalnya
megikuti sebuah workshop Yayasan Kalyana Shira Foundation yang didirikan oleh Nia
Dinata. Sebelum melakukan syuting film ini, terlebih dulu dilakukan riset lebih dari satu
tahun. Sehingga Astrida sudah mengenal akrab Mama Halosina.

Proses pembuatan film ini pun dilakukan secara natural tanpa adanya
wawancara bisa dibilang ini seperti film dokumenter namun kadang justru
membosankan. Dan pembuatannya pun dilakukan secara langsung dengan merekam
secara langsung kegiatan yang dilakukan Mama Halosina dan masyarakat Papua
lainnya dalam sehari harinya.

5. Latar dalam Film

Dalam ulasan dapat disimpulkan bahwa latar dalam film sebuah Kampung
Anjelma yang terdapat di Papua. Dengan beberapa pemandangan yang indah di tanah
Papua yang masih alami.

6. Amanat Film

Ulasan film ini juga condong kepada pemikiran kita untuk mengetahui kehidupan
di Indonesia, khususnya Papua. Dari film ini didapatkan beberapa nilai supaya kita
dapat mengembangkan dan memajukan potensi dan alam Indonesia. Dari film ini dapat
diketahui bahwa Indonesia belum dapat meratakan kesejahteraan rakyat.
III. TANGGAPAN

 Ulasan tersebut mempermudah pembaca untuk mengetahui cerita dari


film “Balada Ibu Perkasa Papua”
 Dalam ulasan tidak diceritakan akhir dari film tersebut
 Film ini juga memberikan banyak segi positif, film dapat menjadi sarana
untuk mempromosikan suatu keindahan alam yang masih natural dan
terpencil di Indonesia, khususnya Papua.
 Film ini juga memberikan gambaran tentang keadaan Papua yang kaya
akan hasil alam namun masih hidup dalam kemiskinan.
 Film ini juga mengandung banyak amanat agar kita lebih mencintai alam
Indonesia dengan cara membantu mengatasi kemiskinan dan
menjaganya kelestariannya.
TUGAS BAHASA INDONESIA
ULASAN FILM “BALADA IBU PERKASA PAPUA”

Oleh :

1. Destuve Rahmadanty (32)


2. Erinda Yuliana (34)

XI PMIIA 3

SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA


TAHUN AJARAN 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai