Mn+ + n e M
• Tabel 9.1. Potensial Elektroda standar (250C, larutan 1 mol)
• Besarnya potensial elektroda tergantung : - jenis logam
• - jenis & kondisi larutan
• Persamaan Nernst :
• Potensial Elektroda E = E0 + (k T/ n F ) ln C
• Pada keadaan standard ( 250C , larutan 1 mol : E0 )
• E = E0 + 0,059/n log C
• n = valensi logam , C = konsentrasi logam
• Sel Galvanik Zn – Cu :
Zn Zn2+ + 2 e ( Oksidasi , Eoks = - 0,76 V )
Cu Cu2+ + 2 e ( Oksidasi , Eoks = + 0,34 V )
Zn lebih anodik dari pada Cu --- bila digabung :
Zn Zn2+ + 2 e (oksidasi , anoda )
Cu2+ + 2 e Cu ( reduksi , katoda )
e mengalir dari anoda
• Contoh :
- Sekrup dari bahan yg tdk sejenis dengan bahan alat/mesin
- Solder ( timah patri) sekitar bahan jenis berbeda .
- Poros baling-baling dalam bantalan dari bahan jenis berbeda
• Lembaran besi/Fe yang dilapisi :
a. lapis Zn lebih anodik dari pd Fe
Permukaan Fe tertutup rapat dgn Zn dan ada bagian
terbuka / cacat
b. Lapis timah putih : Fe lebih anodik dari pada Sn
- permukaan Fe : tertutup rapat dgn Sn -Fe tdk terkorosi
- ada cacat -- Fe korosi cepat karena
perlu e utk permukaan Sn yg luas --
korosi celah.
b. Sel tegangan
a. Rapat arus
Dari percobaan ternyata pd permulaan ketika kedua elektroda
dihubungkan langsung R= 0 , maka rapat arus i = 2 amper/ m, rapat arus
ini disebut : rapat arus korosi = iko .
Bila R(tahanan ) diatur beda potensial berbeda , hub. Rapat arus dan
pot. Elektroda (dilihat dr gambar)
utk pasangan elektroda berbeda diperoleh nila yg berbeda.
Pd umumnya kurve anoda dan katoda berpotongan pd rapat arus lebih
tinggi - i > --> Δ q >
b. Polarisasi
• Kecepatan reaksi elektrokimia : dibatasi faktor fisika dan kimia ; reaksi
elektrokima dipolarisasi/ diperlambat oleh faktor lingkungan.
• Bila terdapat arus , maka ion-ion akan mengalir kepermukaan elektroda
dengan kecepatan sesuai dgn arus korosi. Asumsi ini berlaku utk anoda :
ion yg terkorosi larut dlm lart. Encer, tetapi ion H+ , O2 yg larut atau
pereaksi lainnya disekitar anoda dpt berkurang, ada elektron yg tdk
digunakan - reaksi katoda diperlambat disebut polarisasi katodik.
Yang mengakibatkan arus korosi /iko berkurang.
C. Pasivasi
• Elektrolit biasanya lebih encer dari pada produk anoda polarisasi
anodik tdk terjadi, anoda mungkin terisolir dari elektrolit oleh reaksi
bukan korosi . Reaksi ini sangat penting utk pengendalan korosi karena dpt
memperkecil laju korosi.
• Pasivasi : hilangnya reaktivitas kimia suatu logam (alloy) dlm lingkungan
tertentu.
• Misal besi diganti dg baja tahan karat ( mengandung Krom) , krom
mempunyai daya tarik thd O2 membentuk lapisan oksida pada
permukaan anoda merupakan lapisan pelindung , sehingga anoda
terisolir dari elektrolit. Rapat arus anoda menyimpang dari nilai semula
sehingga rapat arus berkurang gejala pasivasi. Pengaruh laju korosi
sangat besar iko dpt berkurang beberapa kali.(lihat gambar )
• Utk Al ( Al2O3 ) dan Ti (Ti O2) : lapsan pelindung yg sangat baik iko = 0
• Proses komersial yg membuat lapisan oksida pelindung pada permukaan
Al : anodisasi.
• Bila lapisan oksida rusak laju korosi meningkat dengan cepat dari laju
korosi dgn pasivasi ke tanpa pasivasi.
Gambar : Pasivasi pada logam atau alloy nya
d. Perhitungan laju korosi
• Laju korosi dpt dinyatakan dlm beberapa cara antara lain :
% kehilangan berat : mgram/cm2hari , gram/ m2 hari dll.
• Kecepatan penetrasi (tipis suatu keping) dapat dipakai peramalan umur suatu
barang .
• Laju korosi secara umum dapat dinyatakan dlm : mils per year (mpy).
• Mpy : dihitung dari kehilangan berat suatu spesimen logam selama dilakukan tes
korosi, melalui persamaan :
mpy = 534 W/DAT
dimana : W = kehilangan berat , mgram
D = densitas spesimen , gram/cm3
A = uas spesimen , in2
T = waktu , jam
• Konversi : 1 mpy = 0,0254 mm/th = 25,4 μm/th = 2,9 nm/jam=0,805pm/detik
• 1 mikro meter = 1 μm = 10-6 m ; 1 pm = 1 pikometer= 10-12m ;
• 1 nano meter = 1 nm = 10-9 m
• Laju korosi bahan yang bisa digunakan : 1 – 200 mpy
• Mpy> - laju lorosi > lebih mudah terkorosi
• Untuk bentuk- bentuk korosi tertentu, seperti korosi rengkahan atau
korosi sumuran , metode pengukuran ini tdk menyatakan keadaan yg
sesungguhnya , disini korosi berlangsung sangat cepat dan menusuk cukup
dalam pd luas permukaan kecil sekali dibanding luas permukaan
keseluruhan.
• Contoh :
1. laju korosi 2 mm/th = dalam 1 tahun logam akan terkorosi seluruh
permukaannya yg terbuka sedalam 2mm.
2. Suatu bahan mempunyai laju korosi 10 mpy , umur bahan 8 tahun,
hitung faktor korosi (c) ?
c = 10 mpy x 0,0254 mm/th x 8 th x 1 in/25,4 mm = 0,08 in .