α-glukosidase. Senyawa ini mengurangi kenaikan gula darah dan insulin postprandial,
tetapi penggunaannya dibatasi oleh efek samping seperti perut kembung dan diare.
Analog dari somatostatin seperti octreotide dan lanreotide telah digunakan untuk
mengobati hipoglikemia pasca-RYGB ketika intervensi diet dan inhibitor
α-glukosidase tidak efektif. Senyawa ini menghambat sekresi insulin dan menurunkan
motilitas usus dan vasodilatasi splanknik postprandial dan memperbaiki gejala
postprandial. Dalam beberapa kasus, diazoxide telah digunakan dalam pengobatan
hipertensi dan insulinoma. Sayangnya kurangnya penelitian terhadap efek logitudinal
terapi yang diberikan pada hipoglikemia post-RYGB.
Laporan kasus menunjukkan bahwa makan dengan jalur enteral secara kontinu
dengan memasukkan tabung gastrostomi ke dalam perut dapat meringankan gejala
hipoglikemia.
Non-insulinoma pancreatogenous hypoglycemia syndrome
Diaxozide telah digunakan untuk mengelola NIPHS pada beberapa kasus. Pada
pasien dengan gejala berat atau pasien dengan gejala refrakter, direkomendasikan
untuk dilakukan pankreatektomi distal.
Drug-induced hypoglycemia
Pencegahan merupakan kunci utama pada hipoglikemia diinduksi obat. Hal ini
bukan berarti menghindari peresepan obat yang dapat menyebabkan hipoglikemia.
Perhatian perlu diberikan pada saat meresepkan obat-obatan yang berpotensi kepada
pasien dengan penyakit ginjal dan hati. Pengobatan pada hipoglikemia diinduksi obat
biasanya melibatkan penghentian terhadap obat yang menyebabkan hipoglikemia
untuk membalikkan keadaan hipoglikemia akut. Hal ini dapat dilakukan dengan
pemberian oral 15g glukosa pada pasien yang sadar dan tidak memiliki gejala yang
parah. Pada pasein yang tidak bisa mendapatkan glukosa melalui oral atau pasien
dengan hipoglikemia berat, dapat diberikan koreksi dengan dekstrosa 50% atau
glukagon. Kemudian dapat diberikan infus dekstrosa 10% dengan kecepatan
100ml/jam untuk mempertahankan kadar gula darah yang diberikan selama beberapa
jam untuk mencegah kemungkinan penghentian prematur yang dapat terjadi pada
episode hipoglikemia lebih lanjut.
Pada kasus yang jarang terjadi, hipoglikemia berulang dapat terjadi pada pasien
dengan tumor jinak atau ganas pada mesenkim, epitel, hematopoietik, dan
neuroendokrin sebagai suatu sindrom paraneoplastik. Tumor ini mengekspresikan
high molecular weight IGF2 (‘Big’ IGF2), yang merupakan proses postranslasi tidak
lengakap dari prekursor IGF2. IGF2 adalah suatu molekul yang memiliki struktur
yang hampir sama dengan insulin yang dapat merangsang reseptor insulin. ‘Big’ IGF2
ini dapat berikatan dengan reseptor insulin dan juga reseptor IGF2. hal ini
menyebabkan menurunnya produksi gula oleh hati dan meningkatnya penyerapan
glukosa dari sirkulasi sitemik oleh otot dan jaringan perifer, yang berakhir pada
keadaan hipoglikemia. Hipoglikemia yang terjadi pada non-islet cell tumor biasa
terjadi pada pase postabsorpsi dan ditandai dengan hipoinsulinemia dengan kadar gula
yang rendah, rendah insulin, dan rendahnya kadar C-peptide serta penekanan terhadap
beta-hidroksibutirat. Kadar hormon pertumbuhan, IGF1 dan IGFBP3 juga ikut
menurun. Terdapat respon normal oleh glukagon sebagai glikogenolisis, namun
respon ini dihambat olek aksi insulin-like Idari ‘Big’ IGF2 ini. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya, pada keadaan terjadi peningkatan dari ‘Big’ IGF2.
Perbandingan kadar IGF2:IGF1 lebih atau sama dengan 10 dapan menjadi poin
diagnostik. Mekanisme lain timbulnya hipoglikemia pada non-islet cell tumor berupa
menurunnya produksi glukosa oleh hepar akibat infiltrasi tumor. Pada kasus tumor
yang menyebabkan hipoglikemia umumnya tumor dengana ukuran yang besar.
Hipoglikemia pada beberapa kasus merupakan gejala awal dari suatu keganasan dan
pemeriksaan pada hipoglikemia umumnya sering mengarah pada kasus keganasan.
manajemen hipoglikemia non-islet cell tumor. Biaya yang mahal dapat menjadi
penghambat penggunaan hormon pertumbuhan d]jangka panjang serta adanya
kekhawatiran terhadap potensi pertumbuhan tumor akibat hormon pertumbuhan.
Beberapa laporan penggunaan imanitib pada non-islet cell tumor dengan beberapa
kasus mencapai keberhasilan.
Hipoglikemia buatan
Kesimpulan