Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri Batang

Pengertian Batang adalah bagian utama tumbuhan yang ada di atas


tanah dan mendukung bagian-bagian lain dari tumbuhan, yakni daun, bunga
dan buah. Oleh karena itu, batang memiliki struktur yang lebih kompleks
daripada akar. Batang memiliki ruas dan antarruas. Pada ruas akan muncul
bunga atau tunas daun. Letak cabang-cabang pada batang berfungsi
menempatkan daun dalam posisi yang memungkinkan daun mendapat cahaya
matahari untuk proses fotosintesis.

Pada umumnya, bentuk penampang melintang batang dibedakan


menjadi tiga, yaitu bulat, persegi, dan pipih. Batang tumbuhan yang berbentuk
bulat, misalnya pada tumbuhan bambu dan kelapa. Batang yang berbentuk
segi empat, misalnya pada tumbuhan iler dan markisa. Batang yang segitiga,
misalnya pada tumbuhan rumput teki. Batang yang berbentuk pipih, misalnya
pada tumbuhan kaktus.

5
6

Ciri-ciri umum batang

Berikut adalah cirri-ciri umum batang :

1. Berbentuk panjang bulat seperti silinder

2. Terdiri atas ruas dsan buku tempat tumbuh daun

3. Arah tumbuhnya bersifat fototrop

4. Selalu bertambah panjang

5. Mengadakan percabangan

6. Tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang berumur pendek

Habitus atau perawakan batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut :

1. Batang basah (herbaceus), batang lunak dan berair. Contoh ini


(Impatienbalsamina L), kangkung (Impomoea aquatica Forsk.)

2. Batang berkayu (lignosus), batang yang biasanya keras dan kuat


karena sebahagian besar terdiri atas kayu. Batang berkayu dapat
dibedakan atas 3 bentuk yaitu: Pohon (arbores), tumbuhan berkayu,
tingginya lebih dari 2 meter, yang jelas batang pokoknya, percabangan
jauh di atas tanah. Contoh pohon jambu, pohon mangga dan lain-
lain. Perdu (frutices), tumbuhan berkayu, tingginya sampai 2 meter,
jelas batang pokoknya, percabangan dekat dari tanah. Contoh : cabe,
rimbang dan lain-lain. Semak (suffrutices), tumbuhan berkayu,
tingginya sampai 2 meter, tidak jelas batang pokok, percabangan dekat
dari tanah. Contoh melati, tembolok ayam dan lain-lain.
7

3. Batang rumput (calmus), batang bulat, berongga, mempunyai ruas


dan buku yang jelas dan pendek. Contoh: padi, tebu, bambu, dan lain-
lain.

4. Batang mendong (calmus), batang segitiga, tidak berongga,


mempunyai 1 ruas yang panjang. Contoh: rumput teki.

2.2 Fungsi Batang

 Mendukung bagian-bagian tumbuhan yaitu daun, bunga, dan buah.


 Merupakan jalur transportasi air dan zat makanan hasil fotosintesis
 Membantu proses pernapasan, karna oksigen dapat masuk ke lentisel
 Tempat melekatnya daun, bunga dan buah.
 Sebagai penopang atau penyokong sehingga tumbuhan tetap berdiri tegak
 Sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif dengan metode
pencangkokan
 Tempat menyimpan cadang makanan misalnya sagu

Sifat-Sifat Batang

 Batang tumbuhan bersifat fototropi yaitu memiliki arah pertumbuhan ke atas


atau menuju cahaya.
 Pertumbuhan batang umumnya tidak terbatas.
 Batang tumbuhan monokotil memiliki ruas-ruas yang jelas
 Tumbuhan dikotil ruas-ruas batangnya tidak terlihat dengan jelas.

Beberapa jenis tumbuhan dapat dibedakan dengan bagian lainnya


contohnya batang pohon kelapa sedangkan ada pula batang yang tertutup pelepah
daunnya contohnya batang tanaman jagung.
8

 Tumbuhan Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) hanya terdiri atas


tumbuhan berkayu
 Tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) terdiri atas tumbuhan
yang mempunyai batang basah, batang rumput, batang mendong, dan batang
berkayu.

2.3 Perkembangan batang

Pada ujung batang terdapat titrik tumbuh karena pada daerah ini sel-
selnya aktif membelah, meristem apical bersama dengan daun-daun muda
yang baru di dekatnya membentuk pucuk batang. Dalam perkembangan
selanjutnya ruas di antara daun-daun muda akan memanjang sehingga
keseluruhan batang menjadi lebih panjang. Pemanjangan batang juga
disebabkan karena penambahan jumlah sel. Kerangka tmbuhan di bangun oleh
sejumlah sumbu, suatu sumbu(cabang ataupun sumbu utama) bisa dibangun
dengan tiga cara :

1. Monopodium

Meristem apical tumbuh terusmembentuk sumbu utama dan


bersifat monopodial dan cabang bias terbentuk dari meristem aksilar
yang terletak lebih rendah.

2. Simpodium

Meristem apical berkembang menjadi bunga atau organ lain


atau tidak berfungsi lagi atau berdiferensiasi menjadi parenkim. Dari
kuncup aksilar di ketiak daun dekat di bawah meristem apikal yang tak
berfungsi itu akan tumbuh cabang yang arahnya sejajar dengan sumbu
sebelumnya dan tumbuh seperti sumbu yang digantikannya. Sifat ini
9

dapat terjadi berulang dan sumbu yang terbentuk bisa


berkesinambungan seakan-akan seperti monopodium, ini yang disebut
monopodium semu.

3. Dikotomi (percabangan menggarpu)

Meristem apical berhenti , kemudian titik tumbuh terbagi dua


bagian yang ekuivalen yang masing-masing menghasilkan sumbu
baru. Percabangan ini disebut dikotom. Contoh pada Selaginella.
Kadang-kadang percabangan dikotom ujung sumbu utama yang
terhenti masih dapat dilihat, percabangan seperti ini disebut dikotom
semu. Contoh pada paku resam.

Berdasarkan sifatnya batang dibedakan :

· Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis), batang sederhana ada tetapi
amat pendek, sehingga duduk daun amat rapat yang merupakan roset.

· Tumbuhan yang jelas berbatang

1. Batang basah (herbaaceus) yaitu batang lunak dan berair, seperti


pada Ipomoea aguatica L.

2. Batang berkayu (lignosus)

a) Arbores (pohon), contoh : Nangka (Artocarpus integra L)

Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan


bercabang jauh dari tanah

b) Frutices (perdu), contoh : Rimbang (Solanum torvum L)

c) Suffrutices (semak), contoh : melati (Jasminum sambac L)


10

3. Semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu,


bercabang-cabang dekat dengan permukaan tanah atau malahan dalam
tanah.

4. Batang rumput (calmus) adalah batang yang tidak keras,


mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, contoh :
padi (Oryza sativa L).

5. Batang mendong (calamus) adalah seperti batang rumput, tetapi


mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang dan tidak berongga contoh :
teki (Cyperus rotundus L)

* Bentuk batang

Bentuk batang dapat dibedakan atas :

1. Bulat (teres), comtoh : tebu ( Sacharum oficinarum)

2. Bersegi (angularis)

a) Segitiga (triangularis), contoh : teki (Cyperus rotundus)

b) Segi empat (quadrangularis), contoh : piladang (Coleus


hibridus)

3. Pipih

a) Filokladia (phyllocladia), tumbuh terus, contoh : kaktus


(Opuntiadilenii)

b) Kladodia (cladodia), pertumbuhan terbatas, contoh :


asparagus (Asparagus plumosus)
11

* Permukaan batang

a. licin (laevis), pada jagung (Zea mays)

b. berambut (pilosus), pada tembakau (Nicotiana tobacum)

c. berusuk (costatus), pada piladang (Coleus hibridus).

d. beralur (sulcatus), jika mebujur batang terdapat alur-alur


yang jelas, misalnya pada bayam berduri (Amaranthus
spinosus) yang sudah tua.

e. bersayap (alatus) biasanya pada batang bersegi dan pada


sudutnya terdapat pelebaran tipis, contoh : Markisah
(Passiflora quadrangularis)

f. berduri (spinosus), misalnya : bunga ros (Rosa hybrida)

g. ada bekas-bekas daun penumpu, pada nagka (Artocarpus


integra)

h. ada bekas-bekas daun, pada Pepaya (Carica papaya)

i. lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), pada jambu biji


(Psidium guajava)

Arah tumbuh batang

a. Tegak lurus (erectus), pada carica papaya

b. Menggantung (dependens, pendulus), bisanya tumbuhan


yang hidup di lereng-lereng atau jurang, contoh pada Zebrina
pendula
12

c. Berbaring (humifisus), jika batang terletak di permukaan


tanah hanya ujungnya saja yang berdiri ke atas, contoh
semangka (Citrulus vulgaris)

d. Menjalar atau merayap, jika batang berbaring di atas


tanah dan pada buku (nodus) yang bersentuhan dengan tanah
akan mengeluarkan akar, contoh : ubi jalar (Ipomoea batatas)

e. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang


seperti hendak berbaring, tetapi bagian yang lainnya membelok
ke atas, contoh : kacang tanah (Arachis hypogaea)

f. Menggangguk (nutans), batang tegak lurus, tetapi


ujungnya, membengkok ke bawah contoh : bunga matahari
(Helianthus annus)

g. Memanjat (scandens), dengan berbagai macam alat


pemanjat seperti:

1. Akar pelekat, contoh sirih (Piper betle L)

2. Akar pembelit, contoh : panili (Vanilla planifolia)

3. Cabang pembelit atau sulur, contoh anggur (Vitis


vinifera) dan labu siam (Sechium edule)

4. Daun pembelit/sulur contoh : daun kembang


sungsang (Gloriosa superba)

5. Tangkai pembelit, contoh : kacang kapri (Pissum


sativum)
13

6. Duri, contoh kembang kertas (Bougenvillea


spectabilis)

7. Duri daun, misalnya rotan (Calamus caesius)

8. Kait, misalnya gambir (Uncaria gambir)

h. Membelit , batang memanjat tidak menggunakan alat seperti


pada batang memanjattetapi batang itu sendiri yang dibelitkan ke
tempat penyanggany.Menurut arah membelitnya dibedakan atas :

** Membelit ke kiri (sinistrosum volubilis), misalnya pada


kembang telang (Clitoria ternatea)

** Membelit ke kanan (dextrosum volubiis), misalnya pada


gadung (Discorea hispida)

2.4 Bagian-bagian Batang

 Batang basah (herbaceus) adalah batang yang lemah dan berair, misalnya
batang pada tumbuhan bayam dan krokot.
 Batang rumput (calmus) adalah batang yang tidak keras dan tampak beruas-
ruas. Sering kali bagian dalam batang berongga misalnya padi.
 Batang mendong (calamus) adalah batang yang mirip seperti rumput, tetapi
ruasnya lebih panjang. Misalnya, batang pada tumbuhan mendong dan wlingi.
 Batang berkayu (lignosus) adalah batang yang berkayu keras dan kuat, baik
berupa pohon maupun semak. batang berkayu serupa pohon, contohnya
tumbuhan jati. Batang berkayu berupa semak, contohnya: sidoguri.
2.5 Modifikasi Batang

14

Bentuk-bentuk batang termodifikasi,antara lain:

1. Sulur Batang
Sulur batang atau cabang tumbuh dari ketiak daun, biasanya
disangga sisa-sisa daun atau bunga, misalnya pada hampir seluruh
suku Cucurbitaceae, Passifloraceae, dan air mata pengantin
(Antigonon leptopus)

2. Kladodium
Kladodium atau disebut juga kladodia Batang yang mengambil alih
fungsi daunnya,karena daunnya mengalami reduksi yang lanjut atau
berubah menjadi duri.
Contoh kladodia :Muehlenbeckia platyclada

3. Rimpang(rhizoma)

merupakan batang yang tumbuh horizontal di bawah tanah


dengan buku dan ruas-ruas yang pendek dengan daun-daun yang
berbentuk sisik-sisik. Dapat digunakan sebagai perbanyakan vegetatif
dan penyimpan cadangan makanan.
Contoh:pada Zingiberaceae,Poaceae,Cannaceae

4. Umbi batang(tuber)
Merupakan batang yang berada di bawah permukaan tanah
yang juga menebal,namun tidak berdaun sisik. Permukaan seringkali
tampak licin. Buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas.
Seringkali dinamakan umbi telanjang(tuber nudus).
Contoh:kentang(Solanum tuberosum)
15

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Pengertian Batang adalah bagian utama tumbuhan yang ada di atas


tanah dan mendukung bagian-bagian lain dari tumbuhan, yakni daun, bunga
dan buah. Oleh karena itu, batang memiliki struktur yang lebih kompleks
daripada akar. Batang memiliki ruas dan antarruas. Pada ruas akan muncul
bunga atau tunas daun. Letak cabang-cabang pada batang berfungsi
menempatkan daun dalam posisi yang memungkinkan daun mendapat cahaya
matahari untuk proses fotosintesis.

Batang juga mempunyai cirri-ciri yang telah dibahas diatas. Beserta


fungsi. Batang juga terdapat bagian-bagian tertentunya. Batang mempunyai
perkembangannya sendiri dari perkembangannya terbagialah bagian-bagian
batang tersebut. Bagian batang tersebut dapat dimodifikasi. Sehingga
terbentuklah modifikasi batang. Gunanya modifikasi batang ini adalah untuk
membantu batang tumbuh kembali dengan cara-caranya. Ada beberapa
modfikasi batang yang dibahas dalam makalah ini. Salah satunya yaitu
modifikasi batang pada sulur batang, kladodium, rhizome, serta umbi batang.
16

SARAN

1. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi hendaknya lebih memahami


bentuk adaptasi dan modifikasi pada batang, sehingga menjadi
pengetahuan yang diperoleh dapat menjadi ilmu yang berarti.

2. Masyarakat, khususnya yang bergerak di bidang pertanian dan


perkebunan hendaknya lebih mengetahui ilmu tentang modifikasi
batang, karena beberapa modifikasi batang dapat dipergunakan untuk
perkembangbiakan tumbuhan atau merupakan jalan reproduksi
vegetatif pada beberapa tumbuhan.
17

DAFTAR PUSTAKA

1. Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press.


Jogjakarta.
2. Mesuji, Endry. 2012. Struktur dan Fungsi Batang
3. Kusdianti. Tanpa tahun. Handout Morfologi Tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai