Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KMB1

PADA KASUS ENDOKRIN PANGKREASTITIS AKUT


Dosenpengampu:Bahjatun Nadrati, Ners,M.Kep

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. ANIS MARSANDA
2. IWAN AFANDI
3. NAILUL ASFIANI
4. SITI AMINAH

YAYASAN RUAMH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN JEJANG DllI TK.2/3
MATARAM
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,karena
berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan
Materi tentang “PANKREATITIS AKUT.” Dalam rangka untuk memenuhi tugas
Keperawatan medikal bedah. Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak Pihak.Kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada Pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami.Oleh sebab itu,kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai
masukan bagi kami.Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya.Atas segala perhatiannya kami mengucapkan banyak terima
kasih.

Mataram, 25 oktober 2019


Penulis

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
a. Latar belakang .................................................................................... 1
b. Rumusan masalah................................................................................ 1
c. Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2
A. Pengertian pancreatitis ....................................................................... 2
B. pancreatitis akut ................................................................................. 2
BAB III PENUTUP .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar blakang
Pankreas adalah reaksi peradangan pankreas ( imfalamasi pankreas).
Pankreatitis merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensisat
yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringn dan sembuh sendiri
hingga penyakit yang berjalan engan cepat dan fatal yang yang tidak bereaksi
terhadap berbagai pengobatan.
Terdapat beberapa teori tetntang penyebab dan mekanisme terjadi pankreatitis
Yang umumnya dinyatakan sebagai otodigesti pankreas. Umumnya semua
teori menyatakn bahwa duktus pancreatitis trsumbat, disertai oleh
hipersekresi enzim- enzim endokrin dari pankreas tersebut. Enzim- enzim ini
memasuki saluran empedu dan di aktifkan di sana dan kemudian bersama-
sama getah empedu mengalir balik(refluks) ke dalam duktus pankreatikus
sehingga terjadi pancreatitis.

1.1 Rumusan masalh


1. Pap pengertian pancreatitis akut?
2. Bagaimana patofisiologis pancreatitis akut?
3. Bagaimana manifestasi klinisnya pancreatitis akut?
4. Bagaiman penata laksanan pancreatitis akut?
5. Bagaiman asuhan keperawatan pancreatitis akut?
1.2 tujuan
1. untuk mengetahui apa itu pancreatitis
2. untuk mrngetahui bagaiman naifestasi klinis pancreatitis akut
3. untuk mengetahui penatalaksaan pancreatitis akut
4. untuk mengetahui asuhan keperawatan pancreatitis akut

1
BAB II
Pembahasan

A Pengertian pancreatitis
Pankreas adalah reaksi peradangan pankreas ( imfalamasi pankreas).
Pankreatitis merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensisat
yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringn dan sembuh sendiri
hingga penyakit yang berjalan engan cepat dan fatal yang yang tidak bereaksi
terhadap berbagai pengobatan.
Terdapat beberapa teori tetntang penyebab dan mekanisme terjadi pankreatitis
Yang umumnya dinyatakan sebagai otodigesti pankreas. Umumnya semua
teori menyatakn bahwa duktus pancreatitis trsumbat, disertai oleh
hipersekresi enzim- enzim endokrin dari pankreas tersebut. Enzim- enzim ini
memasuki saluran empedu dan di aktifkan di sana dan kemudian bersama-
sama getah empedu mengalir balik(refluks) ke dalam duktus pankreatikus
sehingga terjadi pancreatitis.
B. pancreatitis akut
pankreatitis akut adalah suatu peroses peradangan akut yang mengenain
pankreas dan ditandai oleh berbagi derajat endokrin,perdarahan dan nekrosis
pada sel-sel asinirus dan pembulu darah, mortalilas mungkin berkisar dari 5%
sampai 10%, sedangkan perdarahan massif motorik mempunyai moralitas
50% sampai 80%.
1. Klasifikasi pankreatitis akut
Pankreatitis akut memiliki keparahan yang berkisar dari kelainan yang
relatif ringan dan sembuh dengan sendirinya hingga penyakit yang dengan
cepat menjadi fatal serta tidak responsif terhadap berbagi terapi.
Berdasarkan pada beratnya peroses peradangan dan luasnya nekrosis
parenkim dapat dibedakan:
a. Pankreatitis akut tipe intesitial

2
Secara mikroskopik, pankreas membengkak secara difus dan tampak
pucat.tidak didapatkan nekrosis atau pendarahan, atau bila ada,
minimal sekali. Secara mikroskopik, daerah intrsetial melebar karna
adanya edema ekstraseluler, disertai sebaran sel-sel leokosit
polimorfonuklear(PMN). Saluran pankreas dapat terisi dengan bahan-
bahan purulen. Tidak didapatkan desrtuksi asinus. Meskipun bentuk
ini tidak dianggap sebagai bentuk pankreatitis yang lebih ringan,
namun pasien dalam keadaan sakit yang akut dan beresiko mengalami
syok, gangguan keseimbangan cairan serta elektrolit dan sepsis.
b. Pankreatitis akut tipe nekrosis hemorogik
Secara makroskopik tampak nekrosis lemak jaringan pankreas sisertai
dengan perdarahandan imflamasi. Tanda utama adalah adanya
nekrosis lemak pada jaringan-jaringan di tepi pankreas, nekrosis
parenkim dan pembulu-pembulu darah sehingga mengakibatkan
perdarahan dan dapat mengisi ruang retroperitoneal. Bila penyakit
berlanjut, dapat timbul abses atau daerah- daerah nekrosis yang
berdinding, yang subur untuk timbulnya bakteri sehingga dapat
menimbulkan abses yang purulen. Gambaran mikroskopik adalah
adanya nekrosis lemak dan jaringan pakreas, kantong-kantong
infiltrate yang meradang dan berdarah ditemukan tersebar pada
jaringan yang rusak dan mati. Pembuluh-pembuluh darah di dalam
dan di sekitar daerah yang nekrotik menunjukkan kerusakan mulai dari
imflamasi perivaskular,vaskulitis yang nyata sampai nekrosis dan
trombosis pembuluh-pembuluh darah.
2. Etiologi
Pancreatitis akut terjdi akibat proses tercernanya organ oleh enzim-
enzimnya sendiri, khususnya oleh tripsin. Delapan puluh persen penderita
pankreatitis akut mengalami penyakit pada duktus biliaris; meskipun
demikian, haya 5% penderita batu empedu yang kemudian mengakami
nekrosis. Batu empedu memasuki duktus koledokus dan terperangkap

3
dalam saluran ini pada daerah ampula vateri, menyumbat aliran getah
pankreas atau menyebabkan aliran balik (refluksi) getah empedu dari
duktus koledokus ke dalam duktus pankreatikus dan dengan demikian
akan mengaktifkan enzim-enzim yang kuat dalam pankreas. Spasnie dan
edema pada ampula vateri yang terjadi akibat duodenitis kemungkinan
dapat menimbulkan pancreatitis.
Etologi pankreatitis akut
a. Alkohol
b. Batu empedu
c. Pasca bedah
d. Pasca ERCP(endoscopic retrograde cholangiopancareatography)
e. Trauma terutama trauma tumpul
3. Patofisiologi
Pankreatitis akut merupakan penyakit seistematik yang terdri dari dua
fase:
a. Fase awal
yang disebabkan efek sistemik pelepasan meditor imflamasi, disebut
sindrom respon imflamasi sistemik atau systemic imflamatory
response syendrome(SIRS) yang berlangsung sekitar 72 jam.
Gambaran klinisnya menyerupai sepsis, tetapi tidak ada bukti-bukti
infeksi.
b. Fase kedua
Fase lanjut merupakan kegagalan sistem pertahanan tumbuh alami
yang menyebabkan keterlibatan sampai kegagalan multiorgan, yang
biasanya dimulai pada awal minggu kedua. Kegagalan fungis salah
satu organ merupakan penanda beratnya penyakit dan buruknya faktor
prognosis.
4. Patoenesis
Sebagai kontras adanya berbagi faktor etologi yang menyertai pankreatitis
akut, terdapat rangkaian kejadian patofisiologi yang uniform yang terjadi
pada timbulnya penyakit ini. Kejadian ini didasarkan pada aktivitas enzim
di dalam pankreas yang kemudian mengakibatkan autodigesti organ.

4
Dalam keadaan normal pankreas pankreas terlindunggi dari efek
enzimatik enzim digestinya sendiri. Enzim ini disentesis sebagai zimogen
yang inaktif dan diaktivasi dengan pemecahan rantai petpitid secara
enzimatik.
Selain ini terdapat inhibitor di dalam jaringan pankreas, cairan pankreas
dan serum sehingga dapat meniaktivasi protease yang diaktivasi terlalu
dini. Dalam peroses aktivasi di dalam pankreas yang terlihhat dalam
peroses autodigesti (kimotripsin, proelastase, fosfolipase).
Hanya lipase yang aktif yang tidak terganti pada tripsin. Aktivitas
zimogen secara normal dimulai oleh entrikinase di duodenum. Ini
mengakibatkan mulainya aktivitas terpsin yang kemudian mengkativasi
zimogen yang lain. Jadi diduga bahwa aktivitas dini tripsinogen menjadi
tripsin adalh pemicu bagi kaskader enzim dan autodigestik pankreas.
Kelainan histologyis utama yang ditemukan pada pancreatitis akut adalah
nekrosis keogulasi parenkim dan poknosis inti atau kariolisasi yang cepat
di ikut oleh degradasi asini yang nekrotik dan absopsi debris yang timbul.
Adanya edema, perdarahan dan trombosis menunjukan kerusakan vascular
yang terjadi bersaan.

5
pathway

6
5. Manifestasi klinis
Pasien datang dengan keluhan nyeri abdomen hebat , melintang dan
tembus ke bagian punggung. Biasanya disertai muntah. Rasanyeri dapat
menjalar ke seluruh abdomen, umunya tidak dapat diatasi dengan obat
analgesik biasa. Tidak jadrang pasien datang dengagan kembung atau
mengarahke tanda-tanda liesu paralitik. Pada fase lanjut, pasien datang
dalam keadaan sindrom syok atau dengan hemodinamik yang tidak stabil.
6. Diaknosa keperawatan
Diaknosa pada pankreatitis akut pada umumnya dapat ditegagkkan
bilamana pada pasien dengan nyeri perut bagian atas yang timbul tiba-tiba
didapatkan :
1. Kenaikan amilase serum atau urine ataupun nilai lipase dalam serum
sedikitnya tiga kali hargga normal tertinggi.
2. .Atau penurunan utranografi yang sesuai dengan pankreatitis akut.
3. Atau dengan penemuan oprasi/ autopis yang sesuai dengan
pankreatitis akut.
4. Criteria yang dipakai untuk menegakkan diagnose secara klinis
praktis, salah satunya adalah criteria ranson.
Awal Dalam waktu 48 jam
Umur > 55 tahun Ht menurun> 10%
Leukosit> 16.000/mm3 BUN naik>5 mg/dl
Glukosa> 200mg/dl Ca2+< 8 mg /dl
LDH>350IU/L PaO2 < 60 mmHg
SGOT>250UI/L Base deficit> 4mEq/L
Interpensi klinik criteria Ranson
Criteria awal menggambarkan beratnya peroses inflamasi. Sedangkan
criteria akhir waktu 48 jam menggambarkan efek sistemik aktivitas
enzim teradap organ target, seperti paru dan ginjal

7
Penilaian criteria ranson
Sekor mortalitas
>3 0%
3-5 10-20%
>5 >50%, biasanya disesuaikan dengan
Pakreatitis nekrosis
Criteria lain, yang bersifat klinis pankreas yang terutama diperlukan
di tempat dengan saran diagnostic terbatas.
Karateristik penilaian pancreatitis akut
Gejala sekor
Nyeri epigastrium menetap>5 jam 1
Mual,muntah 1
Nyeri peri umbilical 2
Keadaan umum sedang-berat 1
Nadi> 90x/menit 1
Suhu aksila>37,5oc 1
Nyeri hipogastrium kiri/kanan 1
\penilaian: Bila sekor> 9, diaknosis kinis pancreatitis akut dapat ditegagkkan dengan
sensitivasi 92,3%, spesifik 64%, nilai produksi positif, 36% dan nilai prodiktifitas
negative 7,7%.
7. Penatalaksaan
Penatalaksaan pakreatitis akut bersifat simtomatik dan tinjauan untuk
mencegah kompilikas. Semua asupan per oral harus dihentikan untuk
enghambat stimululasi dan sekresi pankreas. Pelaksanaan TPN( total
parental nutrision) pada pankreatitis akut biasanya menjadi bagian terapi
yang pentig . kuhsusn pada pasien dengan keadaan umum yang buruk,
sebagai akibat dari sters metabolik yang menyrtai pankreatitis akut.
Pemasangan NGT dengan pengisapan ( suction) isi lambung dapat
dilakukan untuk meredakan gejala mual dan muntah, mengguranggi

8
distensi abdomen yang nyeri dan ileus partikel serta untuk mengeluarkan
asam klorida.
a. Penanganan nyeri: beri obat pereda nyeri yang adekuat merupakan
tindakan yang esensial dan perjalanan penyakit pankreatitis akut karna
akan mengurangi rasa nyeri dan kegelisahan yang dapat mestimulasi
sekresi pankreas.
b. Perawat intensif: koreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan
kadar albumin yang rendah diperlukan untuk mempertahankan volume
cairan serta mencegah gagal ginjal akut.
c. Perawatan respiratorius: perawat respiratorius yang agresif dapat
diperluka karna resiko untuk terjadinya diagfakma, infiltrasi serta efusi
dalam paru dan atelektasis cendrung tinggi.
d. Drainase Bilier: pemasangan drainase bilier dalam duktus
pankreatikus melalui endoskopis telah dilakukan dengan keberhasilan
yang terbatas. Terapi ini akan memberikan kembali aliran pankreas
dan akibatnya, akan menggurangi rasa sakit serta menaiakn berat
badan.
e. Penatalaksaan pasca akut: antacid dapat diberikan ketika gejala akut
pancreatitis mulai menghilang. Pemberian makan-makanan per oral
yang rendah lemak dan protein dimuali secara bertahap. Kafein dan
alcohol tidak boleh terdapat dalam makanan pasien.
f. Pertimbangan georetik: pankreatitis akut dapat mengenai segala usia:
meskpun demikian angka mortalitas pancreatitis akut meningkat
bersama an dengan pertambahan usia.

C. Proses keperawatan pankteatitis akut


1. Pengkajian
Riwayat kesehatan difokuskan pada karateristik nyeyi abdomen serta
adanya gangguan rasa nyaman yang di alami pasien. Status cairan serta
nutrisi pasien dan riwayat serangan batu empedu serta komsumsi alcohol

9
harus dikaji. Riwayat masalah gastrointestimal, yang mencangkup
mual,muntah, diare dan pengeluaran fases berlemak harus ditanya.
Pemeriksaan abdomen harus dilakukan untuk mengkaji rasa sakit, nyeri
tekan, ketegangan muskuler dan bising ussu.
Setatus emosional serta pisikologis pasien dan anggot keluarganya serta
upaya mereka untuk mengatasinya harus dikaji karena mereka sering
merasa takut dan cemas mengingat beratnya gejala pasien serta rasa sakit
yang dideritanya.
2. Diaknosa keperawatan
Berdasarkan semua data hasil pengkajian , Diakosa keperawatan utamanya
pasien pancreatitis mencangkup yang berikut:a:
a. nyeri akut berhubungan dengan imflamasi ,edema, disertai pada
pankras dan iritasi peritoneum.
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nyrri akut, infiltura paru,
efusiplura dan atlektasis
c. Perubahan status nutrisi berhubungan dengan penurunan asupan
makanan dan peningktan kebutuhan metabolism.
d. Gangguan integritas kulit yang berhubungan denan status nutrisi yang
buruk, tirah baring dan luka akibat operasi serta pemasangan darin
yang lebih dari satu.
Intervensi

10
Rencana keperawatan
Diaknosa Tujuan dan kriteria hasi l intervensi
keperawatan
 Nyeri akut NOC: NIC:
berhubunga  Poin level  Lakukan pengkajian
n dengan :  Poin control nyeri secara
 Imflamasi,  Comfort level komperensif
edema,  Setelah dilakukan termasuk lokasi,
disertai tindakan keperawatan karateriistik,durasi,fr
pada selama 24 jam pasien ekuensi kualitas dan
pankreas tidak mengaklami faktor persipitasi
dan iritasi nyeri,: dengan criteria  Observasi reaksi
pada hasil: nonverbal dari
pankraes  Mampungontrol nyeri( ketidaknyamanan
dan iritsi tahu penyebab nyeri, )  Bantu pasien dan
pritorium  Melapor bahwa nyeri keluarga untuk
 DS: berkurang dengan mencari dan
-Laporan menggunakan menemukan
secara manajemen nyeri. dukungan
verbal  Mampu mengenal  Control lingkungan
 DO nyeri(sekala,intensitas,fr yang dapat
-Posisi ekuensi dan tanda nyeri) mempengaruhi nyeri
untuk  Menyatakan rasa seperti suhu ruangan
menahan nyaman setelah nyeri pencahyaan dan
nyeri berkurang kebisingan
-tingkah  Tanda vital dan rentang  Kuranggi faktor
laku normal. persipitasi nyeri
berhati-hati  Kaji tipe dan nyeri
-gangguan sumber nyeri untuk
tidur(mata menentukan
sayu, intevensi
tampak
capek, sukit
atau
gerakan
kacau,
menyeringa
i)
-Respon
autonom(
seperti
perubahan
tekanan

11
darah,
perubahan
nafsu
makan,
nadi, dan
dilatasi
pupil).

Masalah kola borasi


Berdasarkan dari tanda-tanda di atas hasil pengkajian, komplikasi
potensial yang mungkin terjadi mencangkup :
a. Ganguan keseimbangan caira dan lektrolit
b. Nekrosis pankreas
c. Syok dan kegagalan organ yang multiple

12
BAB III
PENUTUP
D. Kesmpulan
Pankreas adalah reaksi peradangan pankreas ( imfalamasi pankreas).
Pankreatitis merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensisat
yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringn dan sembuh sendiri
hingga penyakit yang berjalan engan cepat dan fatal yang yang tidak bereaksi
terhadap berbagai pengobatan.
Terdapat beberapa teori tetntang penyebab dan mekanisme terjadi pankreatitis
Yang umumnya dinyatakan sebagai otodigesti pankreas. Umumnya semua
teori menyatakn bahwa duktus pancreatitis trsumbat, disertai oleh
hipersekresi enzim- enzim endokrin dari pankreas tersebut. Enzim- enzim ini
memasuki saluran empedu dan di aktifkan di sana dan kemudian bersama-
sama getah empedu mengalir balik(refluks) ke dalam duktus pankreatikus
sehingga terjadi pancreatitis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, marliynnE.1999. rencana asuhan keperawatan : pedoman untuk


perencanaan dan pendokumentasian perawat pasien( edisi 3) , Jakarta,EGC.
Mitcell, Richad N,.2008 buku saku dasar patologis penyakit, Jakarta ,EGC.
Smeltzer, suzanneC., 2001. Buku ajaran keperwatan medical bedah ,(edisi 8),
Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai