Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERAKTIKUM

Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE)

Dosen Pengampu : Prof. Dr .H.Warni Djuwati,M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : Baiq Sumarni

NIM : 180110070

KELAS : III C (PIAUD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia,
serta taufik dan hidayah-nya, hanya dengan izinnya terlaksana segala macam kebajikan dan
diraih segala kesuksesan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan tentang
”PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF” dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalam nya.
Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan pada baginda besar kita Muhammad SAW.
Bahwa beliaulah menunjukkan dari jalan kegelapan hingga jalan terang benderang, dengan kata
lain addinul islam.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Laporan ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap ada keritikan, saran, dan usulan demi
perbaikan Laporan yang penulis buat di masa yang akan datang , mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membanggun.
Semoga Laporan sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya “LAPORAN” yang disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
berminat membacanya.

Mataram, 25 Mei 2019

i
DAFTAR ISI

Cover

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR IS ............................................................................................................... ii

PEMBAHASAN ........................................................................................................ 1

Landasan Teoritis .............................................................................................. 3

Nama APE ........................................................................................................ 4

Sasaran (untuk anak) ........................................................................................ 4

Aspek Perkembangan yang dapat distimulasi................................................... 5

Kecerdasan yang dapat dikembangkan ............................................................ 6

Bahan dan Alat pembuatan APE....................................................................... 6

Cara/ Langkah Pembuatan APE........................................................................ 7

Cara memainkan ............................................................................................... 7

KESIMPULAN .......................................................................................................... 8

PENUTUP.................................................................................................................. 9

GAMBAR APE ......................................................................................................... 10

ii
PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai
sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkann
seluruh aspek kemampuan anak baik yang berasal dari lingkungan sekitar (alam) maupun yang
sudah dibuat (beli).

Pengertian APE menurut para ahli :

 Menurut Adams (1975) APE adalah semua bentuk yang dirancang untuk memberikan
pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya.
 Menurut Mayke Sugianto adalah permainan yang sengaja di rancang secara khusus untuk
kepentingan pendidikan
 Badru Zaman (2007:63) menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang
dirancang untuk tujuan menungkatkan aspek-aspek perkembangan anak.
 Faizal (2010) mendefinisikan APE sebagai alat peraga pendidikan, instrumen audio maupun
visual yang digunakan untuk membantu proses belajar agar menjadi lebih menarik dan
membangkitkan minat siswa dalam mendalami materi.
 Sudzana (2009) APE merupakan suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga yang
bertujuan membantu guru agar prooses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
 Wijaya dan Rusyan (1994) APE sebagai alat peraga pendidikan yang memiliki peran sebagai
perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga anak tidak menjadi
jenuh dalam meraih tujuan belajar.
 Hurlock (1994:109) alat permainan edukatif berfungsi untuk mengenal lingkungan dan juga
mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya

Maka dari itu kami membuat alat permainan edukatif , di dalam permainan kami ini dapat
mengembangkan beberapa aspek terlebih perkembngan fisikmotorik dan nilai moral agama.

3
B. Nama APE

TEBAK KARTU DAN LAFALKAN

C. Sasaran (Usia Anak)

Sasaran usia anak yang saya gunakan adalah 4-5 tahun yang di mana karateristik anak
yaitu Rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat terhadap segala sesuatu merupakan cirri yang
menonjol pada anak usia sekitar 4-5 tahun. Anak memiliki sikap berpetualang (adventurousness)
yang begitu kuat. Anak akan banyak memperhatikan, membicarakan, atau bertanya tentang
berbagai hal yang sempat dilihat atau didengarnya. Secara khusus, anak pada usia ini juga
memiliki keinginan yang kuat untuk lebih mengenal tubuhnya sendiri, anak senang dengan
nyanyian, permainan, dan/atau rekaman yang membuatnya untuk lebih mengenal tubuhnya.
Minatnya yang kuat untuk mengobservasi lingkungan dan benda-benda di sekitarnya membuat
anak seusia ini senang ikut bepergian ke daerah-daerah sekitar lingkungannya. Anak akan sangat
mengamati bila diminta untuk mencari sesuatu, karenanya pengenalan terhadap binatang-
binatang piaraan dan lingkungan sekitarnya dapat merupakan pengalaman yang positif untuk
pengembangan minat keilmuan anak.

Berkenaan dengan pertumbuhan fisik, anak usia ini masih perlu aktif melakukan berbagai
aktivitas. Kebutuhab anak untuk melakukan berbagai aktivitas ini sangat diperlukan baik bagi
pengembangan otot-otot kecil maupun otot-otot besar.Pengembangan otot-otot kecil ini terutama
diperlukan anak untuk menguasai keterampilan-keterampilan dasar akademik, seperti belajar
menggambar dan menulis. Anak masih tidak dapat berlama-lama untuk duduk dan berdiam diri,
menurut Berg (Solehuddin: 2000) sepuluh menit adalah waktu yang wajar bagi anak usia dini
sekitar 5 tahun ini untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyaman. Gerakan-
gerakan fisik tidak sekedar penting untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan fisik,
melainkan juga dapat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan rasa harga diri (self esteem) dan
bahkan perkembangan kognisi.Keberhasilan anak dalam menguasai keterampilan-keterampilan
motorik dapat membuatnya bangga akan dirinya. Begitu juga gerakan-gerakan fisik dapat
membantu anak dalam memahami konsep-konsep yang abstrak, sama halnya dengan orang
dewasa yang memerlukan ilustrasi untuk memahami konsep hamper sepenuhnya tergantung pada
pengalaman-pengalaman yang bersifat langsung (hand-on experiences).

4
Sejalan dengan perkembangan keterampilan fisiknya, anak semakin berminat dengan
teman-temannya. Anak mulai menunjukkan hubungan dan kemampuan kerja sama yang lebih
intens dengan teman-temannya, biasanya ia memilih teman berdasarkan kesamaan aktivitas dan
kesenangan. Abilitas untuk memahami pembicaraan dan pandangan orang lain semakin
meningkat sehingga keterampilan komunikasinya juga meningkat. Penguasaan keterampilan
berkomunikasi membuat anak semakin senang bergaul dan berhubungan dengan orang lain.
Sampai di usia ini anak masih memerlukan waktu dan cara yang tidak terstruktur untuk
mempelajari sesuatu serta untuk mengembangkan minat dan kesadarannya akan bahan-bahan
tertulis.

D. Aspek Perkembangan yg Dapat Distimulasi

 Aspek bahasa, dimana anak akan menyebutkan warna,bentuk,melafalkan ayat yg ada


pada setiap kartu .
 Aspek fisik motorik, aspek yang bisa dikembangkan melalui permainan Tebak Kartu ini
hanya motorik halus, ketika mereka menusun letak kartu.
 Aspek seni, disetiap kartu memilki warna yang berbeda-beda. Secara tidak langsung
kita akan memperkenalkan berbagai macam warna pada anak.
 Aspek sosial-emosional, aspek sosial-emosioanal anak dapat kita dilihat ketika anak
sabar menunggu giliran untuk bermain dan kita juga dapat mengajarkan sikap antre, dan
ada rasa senang di diri anak ketika bermian itu termasuk dalam emosinya.
 Aspek agama dan moral, melalui alat permainan edukatif Trbak Kartu ini kita
mengajarkan anak untuk membaca kalam allah atu ayat al-quran dan selalu bersyukur
terhadap nikmat Allah dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas menjadi alat
permainan yang berguna untuk menstimulus perkembangan anak.

E. Kecerdasan yang Dapat dikembangkan melalui permainan Tebak Kartu

5
 Kecerdasan Visual –spasial ,kecerdasan ini adalah kemampuan anak dalam
mengingat dan menghafal,yang didalam permainan Tebak kartu ini anak bisa
mengetahui berbagai macam bentuk dari kertu tersebut dan anak bisa mengingat
letak potongan ayat surat al-fatihah pada setiap kartu.
 Kecerdasan matematika , kecerdasan ini adalah kemampuan anak dalam mengolah
angka, bentuk-bentuk dalam matematika,yang dimana dalam permainan ini anak
bisa mengenal berbagai macam bentuk seperti bentuk persegi,lingkaran,persegi
panjang,persegi enam,segitiga sama sisi,lingkaran dan bintang.
 Kecerdasan linguistik, kecerdasan ini adalah kemampuan anak dalam mengolah
,mengucapkan,dan mengelola,berbagai macam kata, yang dimana dalam permainan
ini anak diminta untuk melafalkan surat al-fatihah dan menyebutkan berbagai
macam brntuk dan warna pada kartu tersebut.

F .Bahan dan Alat Pembuatan APE

1. Kardus bekas
2. Lem kertas
3. Kertas hvs
4. gunting
5. kater
6. Cat air
7. Penggaris
8. Spidol
9. Pensil

6
G. Cara/Langkah Pembuatan APE

1. Menyiapkan semua bahan dan alat yg dibutuhka


2. Memotong kardus dengan berbagai bentuk
3. Tempel kertas hvs pada kardus yg sudah di bentuk pada bagian depan dan belakang,
4. Mengecat belakang kertas hvs yg sudah di tempel
5. Tulis potongan ayat surat al-fatihah pada bagian depan kartu yg tidak di chat
6. Setelah selesai, anak anak akan memainkan permainan tersebut

H. Cara / langkah memainkan APE


1) Perlihatkan kartu bertuliskan ayat-ayat surat al-Fatihah kepada siswa dan
bacakan ayat-ayat tersebut satu per satu secara bersama-sama.

2) Betikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat letak ayat-ayat di


kartu tersebut.

3) Acak kartu dan balikkan, sehingga yang tarnpak adalah bagian depan
kartu yang berwarna.

4) Tanyakan kepada siswa secara klasikal letak salah satu ayat surat alFatihah di kartu
tersebut. Contoh: guru bertanya, "Di mana letak surat
al-Fatihah ayat keempat, sebutkan warna dan bentuk kartu, kemudian
lafa Urutan ayat tersebut!" siswamenjawab, "Surat al-Fatihah ayat keempat
ada di kartu bintang warna hijau, kemudian lafalkan ayat

5) lakukan secara berulang-ulang hingga seluruh ayat bisa ditebak dan


dilafalkan dengan tepat.

6) Seluruh siswa diminta mengulangi ayat surat al Fatihah.

7
KESIMPULAN

Permainan Tebak kartu ini adalah permainan sederhana yang dapat mengembangkan kecerdasan
Visual-spasial anak. Selain itu juga permainan ini dapat mengembangkan kecerdasan anak yang
lainnya seperti :

• Kecerdasan Visual –spasial ,kecerdasan ini adalah kemampuan anak dalam mengingat
dan menghafal,yang didalam permainan Tebak kartu ini anak bisa mengetahui berbagai macam
bentuk dari kertu tersebut dan anak bisa mengingat letak potongan ayat surat al-fatihah pada
setiap kartu.

• Kecerdasan matematika , kecerdasan ini adalah kemampuan anak dalam mengolah angka,
bentuk-bentuk dalam matematika,yang dimana dalam permainan ini anak bisa mengenal
berbagai macam bentuk seperti bentuk persegi,lingkaran,persegi panjang,persegi enam,segitiga
sama sisi,lingkaran dan bintang.

• Kecerdasan linguistik, kecerdasan ini adalah kemampuan anak dalam mengolah


,mengucapkan,dan mengelola,berbagai macam kata, yang dimana dalam permainan ini anak
diminta untuk melafalkan surat al-fatihah dan menyebutkan berbagai macam brntuk dan warna
pada kartu tersebut.

8
9
(

10

Anda mungkin juga menyukai