Disusun oleh:
Disusun Oleh :
Miftakul Kasanah
NIM : 2019114480409
NO Absen :09
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Langkah-langkah Membuat APE dan cara membuatnya”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Diaz Zulyan Anugrah, M.Pd. sebagai dosen pengampu, atas
bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis
dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI……......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Bermain Tebak kata dapat melatih perkembangan bahasa anak...... 4
B. Cara membuat APE buah-buahan .................................................. 5
C. Cara bermain APE .......................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini memiliki peranan sangat penting dalam
perkembangan anak sebagai pondasi dasar untuk perkembangan pada jenjang
pendidikan selanjutnya. Sebagaimana tercantum dalam Undang – Undang RI
No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan. Untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pertumbuhan
dan perkembangan yang dimaksud antara lain mencakup semua aspek
perkembangan anak, baik aspek moral agama, fisik, bahasa, kognitif, sosial,
emosional dan seni. Aspek – aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang
saling terkait, yang dapat distimulus secara seimbang sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.1
PAUD juga diartikan sebagai pendidikan pra sekolah, yaitu
pendidikan dimana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD
diterapkan pada anak usia hingga 0 – 6 tahun. Ketika rentang usia dini
merupakan saat yang paling tepat dalam mengembangkan potensi dan
kecerdasan anak. Pengembangan potensi anak secara terarah pada rentang
usia tersebut akan berdampak pada kehidupan masa depannya. Masa – masa
awal kehidupan anak merupakan masa – masa emas atau sering disebut
golden age yaitu usia 0 – 6 tahun. Masa dimana hanya terjadi satu kali dalam
kehidupan manusia dan tidak dapat diulang lagi. Oleh karena itu, anak harus
dibina dan dikembangkan agar dapat berkembangkan secara optimal sesuai
dengan usia anak. Anak itu ibarat kertas putih dimana orang tua adalah yang
1
Sumiyati. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogjakarta:
Indie Book Corner.2014. hal 12
1
menentukan kemana dewasa nanti anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga. Karena keluarga atau orang tua adalah sekolah dan guru yang
pertama dan utama bagi anak. Keluarga menanamkan dasar – dasar perilaku,
sikap hidup dan berbagai kebiasaan yang baik untuk kemajuan perkembangan
pribadi anak.
Pengembangan kemampuan dasar meliputi pengembangan berbahasa
untuk anak. Pengembangan kemampuan berbahasa anak, bermain sambil
belajar, kreatif dan inovatif serta lingkungan kondusif. Pengembangan bahasa
anak usia dini secara keseluruhan melalui mendengarkan, bercakap – cakap,
membaca, menulis dan apresiasi. Bermain adalah suatu kegiatan yang
menyenangkan. Alat permainan yang menarik bagi anak dapat berpengaruh
pada perkembangan kemampuan berbahasanya. Pada saat bermain akan
terjadi berbagai eksplorasi, penemuan, penciptaan, perkembangan dan pikir,
perkembangan bahasa, perkembangan motorik halus dan kasar, kebiasaan
berbagi, bermain bersama, berimajinasi dan kreatifitas2
Pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari
ingatannya serta kurangnya pemberian stimulas atau rangsangan yang
diberikan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berbahasa.
Diharapkan dengan belajar melalui bermain atau bermain sambil belajar dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa anak sehingga pembelajaran menjadi
menyenangkan dan anak mampu berkomunikasi dengan baik kepada guru dan
teman sebayanya serta pengetahuannya dapat bertahan lama dalam
ingatannya.
B. Rumusan masalah
1. Bermain seperti apakah yang dapat menumbuhkan bahasa anak?
2. Bagaimana cara membuat APE tentang buah-buahan?
3. Bagaimana cara bermain APE tersebut?
C. Tujuan Penulisan
2
Sumiyati. Mengasah Kecerdasan Verbal Linguistik Anak Usia Dini. Yogjakarta:
Indie Book Corner.2011 hal.93
2
1. Untuk mengetahui bermain yang dapat menumbuhkan bahasa anak
2. Untuk mengetahui cara membuat APE tentang buah-buahan
3. Untuk mengetahui cara bermain APE tersebut
BAB II
3
PEMBAHASAN
4
“bola”, guru menulis garis sesuai jumlah kata “bola” tersebut dan
mengajak anak-anak menebak huruf-huruf dari kata “bola”. Biarkan anak
mengucapkan huruf apapun, jika jawaban huruf yang dimaksud benar,
guru menulis diatas garis yang telah disediakan.
7. bermain huruf atau kata yang hilang. Misal guru menulis kata “apel”
dengan menghilangkan salah satu hurufnya. Atau guru memperlihatkan
gambar meja makan dan di bawah gambar tertulis (…… makan),
kemudian anak mengucapkan kata yang hilang.
8. bermain menebak judul lagu atau meneruskan syair lagu. Kegiatan
permainan diatas tidak saja bermanfaat dalam menumbuhkan kemampuan
anak dalam mengenal huruf dan kata, namun dari kegiatan ini juga
bermanfaat pada perkembangan aspek-aspek lainnya.3
3
https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/index.php/berita/index20180926125631/Bermain-Kata-
Melatih-Perkembangan-Bahasa-Anak diakses pada tanggal 20 Desember 2020 pukul 21.50 WIB
5
d. Temple dengan menggunakan lem pada pola dikardus dan kertas lipat
sesuai gambar
e. Setelah ditempel antara gambar pada kardus dan kertas lipat, lalu dikasih
tulisan sesuai gambar dengan menggunakan spidol.
f. Setelah selesai semua, APE siap untuk dimainkan.
BAB III
PENUTUP
6
A. Kesimpulan
Bermain merupakan dunia yang lekat dengan anak. Aktivitas belajar
dalam usaha mengembangkan beberapa aspek perkembangan baik fisik
motoric, kognitif maupun bahasa dapat dilakukan sambil bermain. Contohnya
bermain tebak kata, dapat menumbuhkan atau melatih perkembangan bahasa
anak. Oleh karena itu, kita sebagai seorang pendidik atau orang tua harus
sering mengajak bermain sambil bercerita kepada anak khususnya anak usia
dini.
B. Saran
Penulisan makalah ini di tujukan agar bisa menjadi gambaran sekilas,
tambahan dan wawasan tentang langkah-langkah membuat APE dan cara
bermain. Penulis berharap agar bisa menjadi pengetahuan bagi para pembaca
dalam memahami kurikulum yamg dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
7
Sumiyati. (2011). Mengasah Kecerdasan Verbal Linguistik Anak Usia Dini.
Yogjakarta: Indie Book Corner.
Sumiyati. (2014). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam.
Yogjakarta: Indie Book Corner.
https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/index.php/berita/index20180926125631/Ber
main-Kata-Melatih-Perkembangan-Bahasa-Anak