Anda di halaman 1dari 2

Desa

Jatimukti Lokasinya berada di bagian tenggara wilayah Kecamatan Jatinangor. Jarak


dengan pusat Kecamatan Jatinangor sekitar 3,5 kilometer.

Berdasarkan sejarahnya, Desa Jatimukti merupakan desa pemekaran. Sebelum berdiri


sendiri, wilayah Desa Jatimukti merupakan bagian dari wilayah Desa Jatiroke dan berada di
wilayah Kecamatan Cikeruh. Kemudian pada tahun 1982 Desa Jatiroke dimekarkan
menjadi dua wilayah desa yaitu Desa Jatiroke dan Desa Jatimukti.

Yang dibahas kali ini adalah Desa Jatimukti RW 05 dimana ketua RW nya adalah Bpk
Suryana(089604458189),seorang duda yang memiliki 1 anak yang akan mendaftar sebagai
polisi.
Untuk ke desa ini ada beberapa jalan yang bisa dilalui selain itu kita juga bisa
menggunakan kendaraan seperti motor dan mobil.Namun, untuk mobil sendiri masih
sulit,karena lebar jalannya tidak memadai. Dianjurkan jika kesana untuk tidak malam-
malam karena lampu/penerangan jalan disana masih kurang.Selain itu rawannya jalan
disana menyebabkan warga warga untuk mengadakan ronda malam.
Keadaan penduduk disana mayoritas adalah petani,peternak dan beberapa adalah
buruh pabrik. Selain menghasilkan padi, dihasilkan juga produk lain berupa palawija
seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah. Kemudian hasil pertanian lainnya
berupa sayuran dari jenis petsai, kacang merah, cabai merah, terung, buncis, mentimun dan
labu siam. Dan untuk peternak juga mereka biasanya menernak ayam atau bebek dengan
cara tradisional.
Untuk kegiatan organisasi sendiri ada PKK yang kegiatan rutin mereka yaitu
pengajian. Sedangkan kegiatan kesenian di desa ini yaitu kuda renggong. Kuda renggong
adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 1-4 ekor
kuda yang dapat menari mengikuti irama musik. Di atas kuda-kuda tersebut biasanya
duduk seorang anak yang baru saja dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Kata
renggong adalah metatesis dari ronggeng yang artinya gerakan tari berirama dengan
ayunan (langkah kaki) yang diikuti oleh gerakan kepala dan leher.
Disini ada 900 warga dengan 300 kepala keluarga dan rata rata penduduk sudah
memiliki kakus.Untuk pendidikan,rata rata hanya lulusan SMA dan juga melanjut untuk
pendaftaran polisi.Dan untuk masalah disini adalah masalah sampah,karena hampir
disepanjang jalan desa ini terdapat sampah dan juga masalah kos kosan disini yang tidak
memberi data diri mereka ke RW sehingga jika ada masalah apa apa RW tidak banyak
mengetahui.

Anda mungkin juga menyukai