Anda di halaman 1dari 1

 FX jaringan saraf 1) Menerima rangsangan dari luar melalui saraf sensorik.

2)Mengintegrasikan Mikroskop : Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif
sistem indera dan seluruh anggota tubuh dengan saraf pusat yakni otak dan sumsum tulang sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti
belakang 3)Mengontrol kinerja sekresi pada kelenjar. 4)Mengatur homeostasis atau keseimbangan lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak
pada tubuh. 5)Mengontrol dan mendukung perkembangan mental dalam tubuh. berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum
 Ciri Epitel, 1)rapat 2)bentuk pipih mirip batang dan kubus, tapi variatif tergantung fungsi dan
letak 3)(+) gaya Tarik menarik sel yang kuat Prokariotik eukariotik
 FX Epitel, pelindung, reseptor, sekresi, ekskresi, difusi, absorbs, impuls, mengurangi gesekan
 Epitel Pipih Selapis, pada pembuluh darah, pleura, alveolus, glomerulus FX difusi osmosis dan
filtrasi
 Epitel Pipih Berlapis, pd epidermis, rongga mulut, rongga hidung, vagina, telapak kaki FX
Proteksi
 Epitel Silindris Selapis, pd pencernaan, jonjot usus, empedu, dan lambung. FX sekresi dan
proteksi
 Epitel Silindris Berlapis, pd laring, faring, dan trakea FX sekresi, pergrkan, proteksi
 Epitel Kubus Selapis, pd ovarium, lensa mata, tubulus ginjal, FX sekresi, proteksi
 Epitel Kubus Berlapis, pd testis, kelenjar minyak, keringat, ludah FX sekresi, absorbs
 Epitel Transisional, pd ureter, uretra, kantung kemih FX peregangan
 Jaringan Ikat Longgar, Tersusun atas serat kolagen dan serat elastin. FX membentuk organ
dalam menyokong dan mengelilingi berbagai organ menopang sel-sel saraf dan pembuluh darah
 Jaringan Ikat Padat, Tersusun atas serabut padat berupa kolagen yang fleksibel tetapi tidak
elastis, FX menghubungkan otot dengan tulang, tulang dengan tulang, membungkus dan
melindungi tulang dan sebagai proteksi
 Jaringan Tulang (Osteon), Disusun oleh sel-sel tulang (osteosit), matriks penyusunnya adalah
serat kolagen, FX membentuk kerangka untuk menyokong tubuh, melindungi bagian tubuh yang
lunak atau organ dalam dan sebagai alat pengikat otot-otot rangka.
 Jaringan Tulang Rawan (Kartilago), Memiliki banyak matriks, bersifat elastis, dan disusun oleh
sel kondrosit. Berdasarkan matriksnya dibagi menjadi tiga, yaitu Hialin, Elastis, Fibrosa.
FX:menyokong rangka-rangka embrio dan memberi kekuatan pada bagian-bagian rangka dewasa
 Jaringan Lemak, Bersifat longgar dan disusun oleh sel-sel lemak berbentuk poligon atau bulat
dengan membran sel yang sangat tipis FX: menyimpan lemak yang berguna sebagai cadangan
makanan
Semi-konservatif dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip
 Jaringan darah, Memegang peran penting dalam sistem peredaran dan tersusun atas plasma darah
komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut. Akhirnya dihasilkan rantai DNA
dan sel darah. Fungsi: mengangkut oksigen ke seluruh tubuhmengangkut sari-sari makanan ke sel
baru yang masing-masing mengandung satu rantai cetakan molekul DNA lama dan satu rantai baru
tubuh dan melawan bibit penyakit.
hasil sintesis.
 Sel Jaringan Ikat Konservatif. dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua rantai
1.Sel fibroblast, Sel berbentuk serat yang berfungsi mensekresikan kelebihan protein.
DNA baru
2.Sel makrofag, Sel berbentuk tidak teratur yang berfungsi untuk fagositosis dan pinositosis.
Dispersif, beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan sintesis untuk
Pinositosis adalah proses meminum partikel-partikel berupa zat-zat buangan yang berupa cairan.
sintesis rantai DNA baru. Oleh karena itu , hasil akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru
Fagositosis adalah proses memakan sel-sel mati atau bakteri.
yang tersebar pada rantai DNA lama dan baru.
3.Sel tiang, Berfungsi sebagai penghasil zat pencegah pembekuan darah (heparin) dan zat yang
mampu meningkatkan permeabilitas kapiler darah (histamin).
4.Sel lemak, Berfungsi sebagai penyimpan lemak atau pembentuk jaringan lemak (adiposa).
5.Sel plasma (sel darah putih), Berbentuk tidak teratur dan berfungsi untuk melawan patogen
berupa virus, bakteri, atau protozoa. Sel ini banyak ditemukan di saluran pernafasan dan organ
pencernaan.
 FX Jaringan Otot, pergerakan, stabilisasi posisi tubuh, mengatur volum organ, thermogenesis.
SIFAT Peka rangsangan, Mampu merambatkan impuls, Mampu melakukan metabolism, Mampu
membelah diri, Berkontraksi
 Proses Replikasi. 1)Inisiasi, Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal
replikasi, yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang disebut inisiator
DnaA. 2) Sintesis Primer,Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada
sebagai template yang dibawa oleh enzim yang dikenal sebagai DNA polimerase. Selain replikasi
Komponen sel
mereka juga memainkan peran penting dalam perbaikan DNA dan rekombinasi. 3)Sintesis
Leading Strand, DNA polimerase hanya dapat menambahkan nukleotida baru untuk ujung 3′ dari
untaian yang ada, karena itu, ia hanya dapat mensintesis DNA dalam arah 5′ → 3′ saja. Namun, ada
untai DNA yang berjalan di arah yang berlawanan, oleh karena itu sintesis DNA pada satu untai
dapat terjadi terus menerus. 4)Sintesis Lagging Strand, DNA memiliki 2 untaian berbentuk heliks
ganda yang ketika terjadi proses replikasi rangkaian tersebut akan terbuka. Selain itu replikasi
terjadi dalam satu arah yaitu dari 5’ ke 3’ sehingga terdapat untaian yang tidak
tersintesis.5)Penghapusan Primer, RNA primer dihapus ketika sintesis fragment DNA selesai.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menganti RNA primer denggan deoxyribonukleotida. 6)Ligasi
(Ligasi adalah proses replikasi DNA untuk menyusun deoxyribonukleotida. Proses ini terjadi
setelah RNA primer tealh dihapus atau dilepas dari untaian. 7)Terminasi, Terminasi adalah tahap
terakhir pada proses replikasi DNA. Replikasi terhenti pada lokasi terminasi khusus yang terdiri
dari urutan nuklelotida yang ini
 Tahap Sintesis Protein 1)Replikasi, Sebelum sel melakukan proses pembelahan, terdapat proses
penggandaan komponen yang terdapat dalam sel, yang disebut sebagai replikasi. Pada proses
replikasi DNA ini membutuhkan bantuan dari enzim helikase yang bertugas untuk melepaskan
basa dan ikatan hidrogen yang terdapat pada rangkaian DNA. 2)Transkripsi, Tahap transkripsi
adalah tahapan dimana DNA akan membentuk RNA dengan menguraikan kode genetik yang
berasal dari DNA. Pada tahap ini akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.
Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma. Dalam tahap transkripsi dibagi lagi menjadi 3 tahap, yaitu
tahap inisiasi, elongasi dan terminasi 3)Translasi, Translasi adalah proses penerjemahkan kode
kodon yang berasal dari RNA untuk menjadi asam amino yang nantinya akan membentuk protein.
Pada tahap translasi terdapat 3 tahap, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.
 Jenis DNA Damage, 1)Single-base alteration, Depurinasi (menghilangnya basa purin A dan/atau
G dari rantai DNA), Deaminasi (kehilangan asam amino secara spontan sehingga mengubah
kitosin menjadi urasil), Alkilasi Basa (basa nitrogen mengalami penambahan jumlah atom) 2)Two-
base alterations, Pirimidin Dimer (sinar UV memicu ikatan kovalen pada dua basa pirimidin),
Cross-linkage agen alkilasi bifungsional (ikatan kovalen di dua basa yang berbeda, terjadi
interstrand (diantara dua rantai DNA berlawanan) atau intrastrand (pada rantai yang sama)
 Damage Reversal adalah cara perbaikan DNA berupa penggantian secara langsung dengan
melibatkan pembuangan atau pembalikkan DNA yang rusak oleh sebuah enzim tunggal yang
tergantung pada cahaya, cth: Photorectivation
 Damage Tolerance adalah sebuah mekanisme perbaikan DNA dengan mentoleransi
kesalahan.Hal ini dilakukan bila kesalahan tidak dapat diperbaiki sehingga kesalahan terpaksa
ditoleransi dan yang terpotong adalah kedua strand
 Demage removal adalah proses yang kompleks karena melibatkan replacing atau penggantian
dengan dipotong-potong (excision). Terdiri dari: Base excision repair, Nucleotide excision repair,
Mismatch repair
 Mismatch Repair, Pasangan basa mismatch menyebabkan distorsi dalam bentuk double helix
yang timbul karena adanya kesalahan pada saat replikasi dan rekombinasi DNA. Ketidakcocokan
umumnya karena tautomerisasi basa selama replikasi DNA. Cara memperbaiki: Mengenali
kelainan yang disebabkan oleh ketidakcocokan, Menentukan cetakan dan untai non-cetakan,
Memotong dasar yang salah dimasukkan, Menggantinya dengan nukleotida yang benar
 Mutasi adalah perubahan materi genetik (DNA) baik pada taraf urutan gen maupun kromosom.
 Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen
(A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh.
 Penyebab Mutasi. 1)Mutagen Biologi: bahan biologi yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi
antara lain virus dan bakteri. Virus dapat menjadi mutagen utama karena kemampuan DNA/RNA
virus yang mengendalikan peristiwa transkripsi dan translasi pada sel inangnya. 2)Kimia, bahan
kimia penyebab mutasi adalah pestisida, nitrogen mustard, dll 3)Fisika, cth radioaktif, sinar x
 Jenis Mutasi. ✘ Mutasi titik merupakan perubahan pada basa N dari DNA atau RNA. ✘ Aberasi
Mutasi kromosom, sering juga disebut dengan mutasi besar atau aberasi kromosom adalah
perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromosom. ✘ Aneuploidi
Aneuploidi adalah perubahan jumlah n-nya. Dalam hal ini, "n" menandakan jumlah set kromosom
 Efek Mutasi. 1) Mutasi gen dapat menyebabkan beberapa penyakit pada manusia, antara lain
albinisme dan anemia sel sabit (sickle cell anemia). 2) Pada proses mutasi buatan, mutagen
kebanyakan bersifat karsinogenik (zat pemacu terjadinya kanker) 3)Dampak mutasi pada
tanaman buah tanpa biji (partenokarpi) menyebabkan kesulitan pada tanaman untuk
menghasilkan biji bagi tanaman generasi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai