Dosen Pembimbing :
Oleh :
402019030
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-
sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum
tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel
darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan
infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oksigen kedalam tubuh) dan
platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah)
(Yayan, 2010)
ditandai dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah
abnormal atau sel leukemik. Hal ini disebabkan oleh proliferasi tidak terkontrol
dari klon sel darah immatur yang berasal dari sel induk hematopoietik. Sel
leukemik tersebut juga ditemukan dalam darah perifer dan sering menginvasi
jaringan retikuloendotelial seperti limpa, hati dan kelenjar limfe (Rofinda, 2012).
B. Etiologi
kejadian leukemia, seperti insiden leukemia lebih tinggi dari saudara kandung
mempunyai insiden leukemia akut dua puluh kali lipat. Faktor lingkungan
berupa pajanan dengan radiasi pergion dosis tinggi disertai manifestasi leukemia
ionization radiation), dan orang tua yang peminum alkohol atau perokok.
2014).
C. Klasifikasi
Berdasarkan maturitas sel, leukemia dibedakan atas akut dan kronik. Jika sel
akut, sedangkan jika yang dominan adalah sel matur maka diklasifikasikan
produksi berlebihan dari mieloblast. LMA sering terjadi pada semua usia,
dan ditemukan dalam darah. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya anemia,
2. Leukimia Limfositik Akut (LLA) LLA sering menyerang pada masa anak-
besar mieloblast.
2009) :
7. Gejala sistem saraf pusat dapat terjadi seperti sakit kepala hebat, muntah,
iritabilitas, letargi.
E. Patomekanisme
Proliferasi sel kanker
infiltrasi
Infiltrasi
Perubahana ekstramedular
Eritrosit leukosit Faktor
metabolisme tubuh
menurun pembekuan
darah Pembesaran
Resiko Anoreksia limfe, nodus
anemia infeksi , mual, limfe, hati,
pendarahan muntah tulang
Intoleransi
aktifitas Resiko Ketidakseimbangan Tulang
cedera nutrisi : kurang dari mengecil/le
kebutuhan tubuh mah
nyeri
F. Komplikasi
2. Infeksi
3. Perdarahan
4. Splenomegali
G. Prosedur Diagnostic
pada neuroblastoma.
2. Apusan darah perifer diambil untuk menentukan jenis sel dan maturitasnya.
3. Sinar–X dada diambil pada semua anak sebagai dasar atau untuk diagnosis.
5. Scan tulang merupakan metode yang sangat peka untuk mendeteksi lesi
definitif leukemia.
kemungkinan adanya sel-sel leukemia, sel tumor otak, dan kanker lainnya
(Adilistya, 2017).
H. Penatalaksanaan Medis
1. Kemoterapi
besar sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Terapi induksi
karena obat menghancurkan banyak sel darah normal dalam roses membunuh
sel leukemia. Pada tahap ini dengan memberikan kemoterapi kombnasi yaitu
dan juga timbulnya sel yang resisten terhadap obat. Terapi ini dilakukan
yang digunakan dalam tahap ini sering diberikan pada dosis yang rendah.
Pada tahap ini dimaksudkan untuk mempertahankan masa remisi. Tahap ini
2. Radioterapi
leukemia. Sinar berenergi tinggi ini ditujukkan terhadap limpa atau bagian
lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel leukemia. Energy ini bisa menjadi
gelombang atau partikel seperti proton, electron, x-ray dan sinar gamma.
Pengobatan dengan cara ini dapat diberikan jika terdapat keluhan pendesakan
yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak
dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu,
transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang
4. Terapi Suportif
penyakit leukemia dan mengatasi efek samping obat. Misanya transfusi darah
Lorraine, 2006).
I. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
1) Nama
2) Usia
3) Jenis Kelamin
4) Status Perkawinan
5) Alamat
6) Pendidikan
7) Nomor Medrec
8) Tanggal Masuk RS
9) Tanggal Pengkajian
10) Diagnosa Medis
11) Asal suku bangsa
b. Penanggung Jawab Klien :
1) Nama
2) Umur
3) Alamat
4) Hubungan Dengan Klien
2. Pengkajian
a. Keluhan Utama
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada penyakit leukemia ini klien biasanya lemah, lelah, wajah terlihat pucat,
sakit kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat.
c. Riwayat penyakit Dahulu
Pada riwayat penyakit klien dengan leukemia, kaji adanya tanda-tanda
anemia yaitu pucat, kelemahan, sesak, nafas cepat. Kaji adanya tanda-tanda
leucopenia yaitu demam dan adanya infeksi. Kaji adanya tanda-tanda
trombositopenia yaitu ptechiae, purpura, perdarahan membran mukosa. Kaji
adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati, hepatomegali,
splenomegali. Kaji adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria,
hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal, nyeri.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal kembar
monozigot.
e. Riwayat kebiasaan sehari-hari
Perbedaan pola aktivitas dirumah dan dirumah sakit.
f. Riwayat psikososial
1) Psikologi
Pada kasus ini biasanya klien dan keluarga takut dan cemas terhadap penyakit
yang diderita. Klien sangat membutukan dukungan dari keluarga dan perawat.
2) Sosial Ekonomi
Klien mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga maupun dengan
tetangga disekitar rumahnya dengan adanya keluarga dan tetangga yang
membesuk serta klien hidup dalam keadaan ekonomi yang sederhana.
g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum :
Kesadaran compos mentis s.d koma
Tekanan darah : hipotensi
Nadi : takikardi dan filiformis
Suhu : hipotermia s.d hiperpireksia
2) Sistem pernapasan
Takipnea sesak napas
3) Sistem kardiovaskular
Takikardi
4) Sistem pencernaan
Diare
5) Sistem endokrin
6) Sisitem perkemihan
7) Sistem reproduksi
8) Sistem muskuloletal
Nyeri tulang / terderness dan sendi
9) Sistem integument
Kulit dan membrane mukosa pucat
Ptekie
Purpura
10) Sistem saraf
Nyeri
h. Data Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
1 Hematologi
a. Hemoglobin 7,3 P = 13,5-18 g/dl
W = 12-16
b. Leukosit >15.000 4.400-11.000 /mmk
c. Hematokrit 31,7 40-50 %
d. Trombosit 100.000 150.000-400.000 mm3
i. Penatalaksanaan
Terapi dan obat yang diberikan pada klien dengan leukemia :
- Transfusi bila perlu
- Klorambusil
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut The North American Nursing Diagnosis
4. Intervensi
Diagnosa Tujuan dan Intervensi (NIC) Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
(NOC)
1. Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Pantau suhu 1. untuk mendeteksi
berhubungan tindakan dengan teliti kemungkinan
dengan keperawatan (TTV) infeksi
menurunnya selama ……X24 2. Tempatkan 2. untuk
sistem jam klien dalam meminimalkan
pertahanan Pasien bebas dari ruangan khusus terpaparnya klien
tubuh infeksi dengan dari sumber infeksi
kriteria hasil : 3. untuk
a. Normotermia 3. Anjurkan semua meminimalkan
b. Hasil kultur pengunjung dan pajanan pada
negative staf rumah sakit organisme infektif
c. Peningkatan untuk
penyembuhan menggunakan
teknik mencuci
tangan dengan 4. untuk mencegah
baik kontaminasi
4. Gunakan teknik silang/menurunkan
aseptik yang resiko infeksi
cermat untuk
semua prosedur 5. untuk intervensi dini
invasive penanganan infeksi
5. Evaluasi
keadaan klien
terhadap
tempat-tempat
munculnya
infeksi seperti
tempat
penusukan 6. menambah energi
jarum, ulserasi untuk penyembuhan
mukosa, dan dan regenerasi
masalah gigi seluler
6. Berikan periode
istirahat tanpa
gangguan
2. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Evaluasi 1. menentukan
aktivitas tindakan laporan derajat dan efek
berhubungan keperawatan kelemahan, ketidakmampuan
dengan selama ……X24 perhatikan
kelemahan jam terjadi ketidakmampua
akibat anemia peningkatan n untuk
toleransi aktifitas berpartisipasi
dengan kriteria dala aktifitas
hasil : sehari-hari
a. klien tidak 2. Berikan 2. menghemat energi
pusing lingkungan untuk aktifitas dan
b. Klien tidak tenang dan regenerasi seluler
lemah perlu istirahat atau
c. HB 12 gr/% tanpa gangguan penyambungan
d. Leukosit jaringan
normal 3. Kaji 3. mengidentifikasi
e. Tidak anemis kemampuan kebutuhan
untuk individual dan
berpartisipasi membantu
pada aktifitas pemilihan
yang diinginkan intervensi
atau dibutuhkan
4. Berikan 4. memaksimalkan
bantuan dalam sediaan energi
aktifitas sehari- untuk tugas
hari dan perawatan diri
ambulasi
5. Kolaborasikan 5. transfusi darah
pemasangan dapat
tranfusi darah meningkatkan
kadar hemoglobin
di dalam darah
klien.
3. Resiko Setelah dilakukan 1. Gunakan semua 1. karena perdarahan
terhadap cedera tindakan tindakan untuk memperberat
: perdarahan keperawatan mencegah kondisi dengan
yang selama ……X24 perdarahan adanya anemia
berhubungan jam klien tidak khususnya pada
dengan menunjukkan daerah ekimosis
penurunan bukti-bukti 2. Cegah ulserasi 2. karena kulit yang
jumlah perdarahan dengan oral dan rectal luka cenderung
trombosit kriteria hasil : untuk berdarah
a. HB 12gr/% 3. Gunakan jarum 3. untuk mencegah
b. Tidak anemis yang kecil pada perdarahan
saat melakukan
injeksi
4. Menggunakan 4. untuk mencegah
sikat gigi yang perdarahan
lunak dan
lembut
5. Laporkan setiap 5. untuk memberikan
tanda-tanda intervensi dini
perdarahan dalam mengatasi
(tekanan darah perdarahan
menurun,
denyut nadi
cepat, dan
pucat)
6. Hindari obat- 6. karena aspirin
obat yang mempengaruhi
mengandung fungsi trombosit
aspirin
7. Ajarkan orang 7. untuk mencegah
tua dan klien perdarahan
yang lebih besar
ntuk
mengontrol
perdarahan
hidung
4. Perubahan Setelah dilakukan 1. Dorong 1. jelaskan bahwa
nutrisi kurang tindakan klien untuk hilangnya nafsu
dari keperawatan tetap rileks saat makan adalah
kebutuhan selama ……X24 makan akibat langsung
tubuh yang jam pasien dari mual dan
berhubungan mendapat nutrisi muntah serta
dengan yang adekuat kemoterapi
anoreksia, dengan kriteria 2. Izinkan 2. untuk
malaise, mual hasil : klien memakan mempertahankan
dan muntah, a. klien tidak semua makanan nutrisi yang
efek samping pucat yang dapat optimal
kemoterapi b. Klien tidak ditoleransi,
dan atau anemis rencanakan
stomatitis c. Mukosa bibir unmtuk
lembab memperbaiki
d. Nafsu makan kualitas gizi
meningkat pada saat selera
e. BB meningkat makan klien
meningkat
3. Berikan 3. untuk
makanan yang memaksimalkan
disertai kualitas intake
suplemen nutrisi nutrisi
gizi, seperti susu
bubuk atau
suplemen yang
dijual bebas
4. Izinkan klien 4. untuk mendorong
untuk terlibat agar klien mau
dalam persiapan makan
dan pemilihan
makanan
5. Dorong 5. karena jumlah
masukan nutrisi yang kecil
dengan jumlah biasanya
sedikit tapi ditoleransi dengan
sering baik
6. Dorong klien 6. kebutuhan
untuk makan jaringan
diet tinggi kalori metabolik
kaya nutrient ditingkatkan
begitu juga cairan
untuk
menghilangkan
produk sisa
suplemen dapat
memainkan
peranan penting
dalam
mempertahankan
masukan kalori
dan protein yang
adekuat
7. Timbang BB, 7. membantu dalam
ukur TB dan mengidentifikasi
ketebalan malnutrisi protein
lipatan kulit kalori, khususnya
trisep bila BB kurang
Rasiona dari normal