MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 4
dosen pengampu Suci Noor Hayati, S.Kp., M.Kep.
Oleh :
Kelompok 1
1
KATA PENGANTAR
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur
kepada Nya atas segala limpahan karuniaNya kami diberi kekuatan untuk
menyusun karya ilmiah yang berjudul “Intervensi Keperawatan Gangguan
Pencernaan dan Gangguan Nutrisi Berdasarkan Jurnal “.Tujuan dari penyusunan
karya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan tugas Ilmu Keperawatan Dasar yang
diampu oleh Ibu Suci Noor Hayati. Kami memiliki harapan yang sangat besar
bahwa karya ini bisa memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi
para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga pengetahuan Kami sangat
menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna karena
berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan
dan juga saran yang membantu akan sangat kami harapkan untuk karya tulis ini.
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca
mengenai materi yang kami bahas. Kritik dan saran membangun juga sangat kami
harapkan.
Oktober , 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau
bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-
bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan
makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus,
kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Sistem pencernaan adalah organ yang seringkali mudah terkena gangguan
sehinggatimbul berbagai masalah penyakit pencernaan. Penyakit pencernaan
adalah semua penyakit yangterjadi pada saluran pencernaan. Penyakit ini
merupakan golongan besar dari penyakit padaorgan esofagus, lambung,
duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon,kolon
sigmoid, dan rektum. Penyakit pencernaan yang mulanya ringan dapat
berdampak fatalapabila kita tidak mengerti diagnosa penyakit dan cara
penanganan yang tepat. Oleh karena itusangat penting bagi kita untuk
mengetahui berbagai seluk beluk hingga penanganan penyakit pencernaan.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana intervensi keperawatan untuk gangguan system pencernaan dan
gangguan nutrisi berdasarkan jurnal?
1.3.Tujuan
Menjelaskan intervensi keperawatan untuk gangguan system pencernaan dan
gangguan nutrisi berdasarkan jurnal.
1.4.Manfaat
Hasil penugasan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
pada setiap pembaca agar memiliki wawasan mengenai Intervensi keperawatan
untuk gangguan system pencernaan dan gangguan nutrisi dan dapat bermanfaat
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan dalam materi tentang
tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan kebutuhan cairan dan
elektrolit berdasarkan jurnal.
1
2
1.5.Metode Penelitian
Pada tahap ini, dilakukan penulusuran teori-teori yang tepat tentang
gangguan system pencernaan dan gangguan nutrisi. Adapun teori-teori yang
ditelusuri , diambil dari berbagai sumber dari jurnal.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.Efektivitas Pemberian Nutrisi Adekuat dalam Penyembuhan Luka Pasca
Laparotomi
2.1.1. Penulis dan Tahun
Ahmad Alvin Dictara, Dian Isti Angraini, Sofyan Musyabiq, maret
2018
2.1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan diet pasca operasi adalah untuk mengupayakan agar status
gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien
2.1.3. Intervensi
a. Jenis diet dan indikasi pemberian diet adalah diet pasca-bedah I
(DPB I) selama enam jam sesudah operasi, makanan yang diberikan
berupa air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan
cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin,
karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan
parenteral sesuai kebutuhan. Diet ini diberikan kepada semua pasien
pasca bedah pasca operasi kecil yaitu setelah sadar dan rasa mual
hilang dan pasca operasi besar yaitu setelah sadar dan rasa mual
hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja
b. Makanan yang diberikan diet pasca-bedah II (DPB II) adalah
makanan bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah,
sup, susu, dan puding rata-rata delapan sampai 10 kali sehari selama
pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan
dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral
bila diperlukan . Diet pasca-bedah II diberikan untuk waktu
sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak
boleh diberikan pada DPB II adalah air jeruk dan minuman yang
mengandung karbondioksida. Diet pasca-bedah II diberikan kepada
3
4
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian nutrisi adekuat
dalam penyembuhan luka pacsa laparotomi terdapat empat jenis diet yang
pertama diberikan selama 6 jam sesudah operasi. Makanan diet kedua yaitu
bentuk cair kental.Makanan yang ketiga berupa makanan saring ditambah
susu dan biskuit dan diet yang keempat berupa makanan lunak yang dibagi
dalam tiga kali makanan lengkap dan satu kali makanan seligan.Dan
berdasarkan pengaruh mengunyah permen karet terhadap peristaltik usus
pasien post appendiktomi dapat disimpulkan bahwa rerata peristaltik usus
pasien post appendiktomi sebelum mengunyah permen karet adalah 1,00
dan sesudah mengunyah permen karet adalah 7,60.
3.2. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Grace Erlyn dan Arfah May Syara. 2018. Pengaruh Mengunyah
Permen Karet Terhadap Peristaltik Usus Post Appendiktomi. Jurnal
Penelitian Keperawatan Medik. Vol 1 no 1
Dictara, Ahmad Alvin , Dian Isti Angraini, dan Sofyan Musyabiq. 2018.
Efektivitas Pemberian Nutrisi Adekuat dalam Penyembuhan Luka
Pasca Laparotomi . Vol 7 no 2
10