Anda di halaman 1dari 13

INTERVENSI KEPERAWATAN UNTUK GANGGUAN SISTEM

PENCERNAAN DAN GANGGUAN NUTRISI BERDASARKAN JURNAL

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 4
dosen pengampu Suci Noor Hayati, S.Kp., M.Kep.

Oleh :

Kelompok 1

Eva Kristiani Br Ginting (218011) Restu Widi Pamulya (218032)

Ihda Al Husnayain (218015) Salma Haurani (218035)

Noor Aziziyyah (218028) Siti Rohmawati (218037)

Putri Hilda Octaviani (218030) Wulansari Kurniasih (218043)

Rahmat Awaludin (218031)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR
BANDUNG
2019

1
KATA PENGANTAR
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur
kepada Nya atas segala limpahan karuniaNya kami diberi kekuatan untuk
menyusun karya ilmiah yang berjudul “Intervensi Keperawatan Gangguan
Pencernaan dan Gangguan Nutrisi Berdasarkan Jurnal “.Tujuan dari penyusunan
karya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan tugas Ilmu Keperawatan Dasar yang
diampu oleh Ibu Suci Noor Hayati. Kami memiliki harapan yang sangat besar
bahwa karya ini bisa memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi
para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga pengetahuan Kami sangat
menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna karena
berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan
dan juga saran yang membantu akan sangat kami harapkan untuk karya tulis ini.
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca
mengenai materi yang kami bahas. Kritik dan saran membangun juga sangat kami
harapkan.

Oktober , 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 1
1.4. Manfaat .............................................................................................................. 1
1.5. Metode Penelitian.............................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1. Efektivitas Pemberian Nutrisi Adekuat dalam Penyembuhan Luka Pasca
Laparotomi .................................................................................................................... 3
2.2. Pengaruh Mengunyah Permen Karet Terhadap Peristaltik Usus Pasien
Post Appendiktomi........................................................................................................ 5
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 9
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 9
3.2. Saran .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau
bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-
bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan
makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus,
kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Sistem pencernaan adalah organ yang seringkali mudah terkena gangguan
sehinggatimbul berbagai masalah penyakit pencernaan. Penyakit pencernaan
adalah semua penyakit yangterjadi pada saluran pencernaan. Penyakit ini
merupakan golongan besar dari penyakit padaorgan esofagus, lambung,
duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon,kolon
sigmoid, dan rektum. Penyakit pencernaan yang mulanya ringan dapat
berdampak fatalapabila kita tidak mengerti diagnosa penyakit dan cara
penanganan yang tepat. Oleh karena itusangat penting bagi kita untuk
mengetahui berbagai seluk beluk hingga penanganan penyakit pencernaan.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana intervensi keperawatan untuk gangguan system pencernaan dan
gangguan nutrisi berdasarkan jurnal?
1.3.Tujuan
Menjelaskan intervensi keperawatan untuk gangguan system pencernaan dan
gangguan nutrisi berdasarkan jurnal.
1.4.Manfaat
Hasil penugasan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
pada setiap pembaca agar memiliki wawasan mengenai Intervensi keperawatan
untuk gangguan system pencernaan dan gangguan nutrisi dan dapat bermanfaat
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan dalam materi tentang
tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan kebutuhan cairan dan
elektrolit berdasarkan jurnal.

1
2

1.5.Metode Penelitian
Pada tahap ini, dilakukan penulusuran teori-teori yang tepat tentang
gangguan system pencernaan dan gangguan nutrisi. Adapun teori-teori yang
ditelusuri , diambil dari berbagai sumber dari jurnal.
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1.Efektivitas Pemberian Nutrisi Adekuat dalam Penyembuhan Luka Pasca
Laparotomi
2.1.1. Penulis dan Tahun
Ahmad Alvin Dictara, Dian Isti Angraini, Sofyan Musyabiq, maret
2018
2.1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan diet pasca operasi adalah untuk mengupayakan agar status
gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien
2.1.3. Intervensi
a. Jenis diet dan indikasi pemberian diet adalah diet pasca-bedah I
(DPB I) selama enam jam sesudah operasi, makanan yang diberikan
berupa air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan
cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin,
karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan
parenteral sesuai kebutuhan. Diet ini diberikan kepada semua pasien
pasca bedah pasca operasi kecil yaitu setelah sadar dan rasa mual
hilang dan pasca operasi besar yaitu setelah sadar dan rasa mual
hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja
b. Makanan yang diberikan diet pasca-bedah II (DPB II) adalah
makanan bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah,
sup, susu, dan puding rata-rata delapan sampai 10 kali sehari selama
pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan
dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral
bila diperlukan . Diet pasca-bedah II diberikan untuk waktu
sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak
boleh diberikan pada DPB II adalah air jeruk dan minuman yang
mengandung karbondioksida. Diet pasca-bedah II diberikan kepada

3
4

pasien pasca bedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan


dari DPB I.
c. Makanan yang diberikan diet pasca-bedah III (DPB III) berupa
makanan saring ditambah susu dan biskuit. Cairan hendaknya tidak
melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat memberikan makanan
parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan adalah
makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung
karbondioksida. Diet pasca-bedah III diberikan kepada pasien pasca
bedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari diet pasca-
bedah II.
d. Makanan yang diberikan pada diet pasca-bedah IV (DPB IV) berupa
makanan lunak yang dibagi dalam tiga kali makanan lengkap dan
satu kali makanan selingan. Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada
pasien pasca operasi kecil, setelah diet Pasca-Bedah I dan pasien
pasca operasi besar, setelah DPB III
2.1.4. Hasil
Pemenuhan nutrisi berpengaruh terhadap metabolisme pasca operasi
tergantung berat ringannya operasi, keadaan gizi pasien pasca operasi,
dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan
mengabsorpsi zat-zat gizi. Setelah operasi sering terjadi peningkatan
ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama lima
sampai tujuh hari atau lebih pasca operasi. Pentingnya nutrisi yang baik
pada pasien dengan luka atau pasca operasi merupakan pondasi untuk
proses penyembuhan luka dengan cepat. Nutrisi yang baik akan
memfasilitasi penyembuhan dan menghambat bahkan menghindari
keadaan malnutrisi. Selain itu usaha perbaikan dan pemeliharaan status
nutrisi yang baik akan mempercepat penyembuhan, mempersingkat
lama hari rawat yang berarti mengurangi biaya rawat secara bermakna.
Nutrisi sangat penting bagi perawatan pasien mengingat kebutuhan
pasien akan nutrisi bervariasi, maka dibutuhkan diet atau pengaturan
makanan. diet pasca operasi adalah makanan yang diberikan kepada
5

pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah


pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit
penyerta. Tujuan diet pasca operasi adalah untuk mengupayakan agar
status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara
memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein), mengganti
kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain, memperbaiki
ketidakseimbangan elektrolit dan cairan, mencegah dan menghentikan
perdarahan. Diet yang disarankan adalah Makanan yang mengandung
cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi, bentuk makanan
disesuaikan dengan kemampuan penderita, menghindari makanan yang
merangsang (pedas, asam), suhu makanan lebih baik bersuhu dingi,
pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan
dan kebiasaan makan penderita.
Syarat diet pasca operasi adalah memberikan makanan secara
bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian
makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan
keadaan pasien, seperti pasca operasi kecil makanan diusahakan secepat
mungkin kembali seperti biasa atau normal. Pasca operasi besar
makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan
pasien untuk menerimanya
2.2. Pengaruh Mengunyah Permen Karet Terhadap Peristaltik Usus
Pasien Post Appendiktomi
2.2.1. Penulis dan Tahun
Grace Erlyn Damayanti S, Arfah May Syara, oktober 2018
2.2.2. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh mengunyah permen karet
terhadap percepatan kembalinya peristaltic usus pada pasien pasca
appendiktomi
6

2.2.3. Metode Penelitian


Desain penelitian yang digunakan adalah pre test and post
test design. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Grandmed
Lubuk Pakam pada bulan Januari-Juni 2018 dengan jumlah populasi
47 orang. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini
adalah total sampling. Instrumen pada penelitian ini adalah lembar
checklist yang berisi tentang frekuensi peristaltik usus pasien.
2.2.4. Intervensi
a. Pada penelitian ini pasien mengunyah permen karet sebanyak 3
kali selama 30 menit. Menurut Ledari (2013), Ketika mengunyah
permen karet maka pasien akan merasakan reaksi yang
disebabkan oleh stimulasi abdomen serta sekresi dari getah
lambung dan usus
b. Pada penelitian ini seluruh responden menggunakan anastesi
spinal sehingga jenis anastesi yang digunakan sudah homogen.
Anastesi merupakan manipulasi organ yang dilakukan selama
prosedur pembedahan. Efek anastesi dapat menyebabkan selama
24 sampai 48 jam, sesuai jenis dan lamanya pembedahan
sehingga peristaltik usus tidak terdengar ataupun dapat terdengar
lemah dengan frekuensi yang kurang dari normal (Smeltzer &
Bare, 2013).
2.2.5. Hasil
a. Ketika mengunyah permen karet maka pasien akan merasakan
reaksi yang disebabkan oleh stimulasi abdomen serta sekresi dari
getah lambung dan usus. Hal ini akan menyebabkan pasien
berkeinginan untuk makan. Keinginan ini akan meningkatkan
peristaltik dan mempercepat proses pemulihan ileus. Pada hasil
penelitian ini didapatkan peningkatan rerata peristaltik usus
dimana sebelum mengunyah permen karet rerata peristaltik usus
sebesar 1,00 kali dan setelah mengunyah permen karet
didapatkan rerata peristaltik usus sebesar 7,60 kali.
7

b. Bagaimana mekanisme hubungan antara mengunyah permen


karet dan kembalinya peristaltik usus setelah tindakan operasi
belum dapat dijelaskan dengan pasti. Penjelasan yang paling
mungkin adalah bahwa mengunyah berfungsi sebagai sham
feeding , stimulasi motilitas usus, duodenum, dan rektum di perut
manusia. Mengunyah dapat memicu pelepasan hormone-hormon
gastrointestinal dan meningkatkan sekresi saliva serta cairan
getah pankreas, gastrin, dan neurotensin. Pelepasan hormon-
bormon tersebut dapat memicu perisstaltik usus (Ledari, 2013).
c. Semakin cepat peristaltik usus kembali setelah prosedur operasi
maka akan sangat bermanfaat dalam proses pemulihan pasien.
Kembalinya peristaltik usus menjadi tanda bahwa pasien sudah
boleh mendapatkan intake oral. Semakin cepat pasien makan,
maka akan semakin cepat terpenuhi kebutuhan nutrisi yang akan
mendukung terhadap penyembuhan lluka operasi dan pemulihan
fisik post operasi. Hal ini akan menurunkan lama rawat inap
pasien di rumah sakit. Sehingga lebih ekonomis, dan mengurangi
risiko infeksi nosokomial yang didapat dari lingkungan rumah
sakit (Marwah, 2012).
8
BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian nutrisi adekuat
dalam penyembuhan luka pacsa laparotomi terdapat empat jenis diet yang
pertama diberikan selama 6 jam sesudah operasi. Makanan diet kedua yaitu
bentuk cair kental.Makanan yang ketiga berupa makanan saring ditambah
susu dan biskuit dan diet yang keempat berupa makanan lunak yang dibagi
dalam tiga kali makanan lengkap dan satu kali makanan seligan.Dan
berdasarkan pengaruh mengunyah permen karet terhadap peristaltik usus
pasien post appendiktomi dapat disimpulkan bahwa rerata peristaltik usus
pasien post appendiktomi sebelum mengunyah permen karet adalah 1,00
dan sesudah mengunyah permen karet adalah 7,60.
3.2. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Grace Erlyn dan Arfah May Syara. 2018. Pengaruh Mengunyah
Permen Karet Terhadap Peristaltik Usus Post Appendiktomi. Jurnal
Penelitian Keperawatan Medik. Vol 1 no 1

Dictara, Ahmad Alvin , Dian Isti Angraini, dan Sofyan Musyabiq. 2018.
Efektivitas Pemberian Nutrisi Adekuat dalam Penyembuhan Luka
Pasca Laparotomi . Vol 7 no 2

10

Anda mungkin juga menyukai