Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP RUANG PERAWATAN


INTENSIVE CORONARY CARE UNIT (ICCU)

STASE KEGAWATDARURATAN KRITIS

DISUSUN OLEH:

ERNI SUSANTI
NIM. 1908008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA

SAMARINDA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan Intensive. Saat ini
pelayanan intensive meliputi berbagai jenis pasien dewasa, anak, yang
mengalami lebih dari satu disfungsi / gagal organ. Kelompok pasien ini dapat
berasal dari Unit Gawat Darurat, Kamar Operasi, Ruang Rawat, ataupun
kiriman dari Rumah Sakit lain.
Pelayanan intensive suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan
staf khusus yang ditujukan untuk observasi, rawat dan terapi pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit- penyulit yang mengancam jiwa atau
potensial mengancam jiwa yang didukung adanya sarana dan prasarana serta
peralatan khusus untuk menunjang fungsi - fungsi vital dengan menggunakan
ketrampilan staf medis, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam
pengelolaan keadaan -keadaan tersebut.
Keadaan yang sedemikian akan tercapai bila pelaksanaan pelayanan di
pelayanan intensive dilakukan dengan baik dan dilaksanakan oleh tenaga -
tenaga yang terampil, profesional dan bermutu. Ruang lingkup pelayanan
meliputi pemberian dukungan fungsi organ organ vital seperti pernapasan,
kardiovaskular, susunan syaraf pusat, renal dan lainnya.
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian
nomor satu saat ini. Diperkirakan akan semakin banyak orang yang meninggal
karena penyakit jantung dan pembululh darah dibandingkan penyakit lainnya.
WHO memperkirakan akan terjadi 23,6 juta kematian karena penyakit jantung
dan pembuluh darah.Asia Tenggara juga diprediksi merupakan daerah yang
mengalami peningkatan tajam angka kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah.
Manifestasi komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah yang
paling sering diketahui bersifat fatal adalah kejadian henti jantung
mendadak.Sampai saat ini kejadian henti jantung mendadak merupakan
penyebab kematian tertinggi.
Rumah sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan intensive yang
profesional dan berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien.
Ruangan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) adalah unit pelayanan
rawat inap di rumah sakit yang memberikan perawatan khusus pada pasien
yang memerlukan perawatan yang intensif akibat mengalami gangguan
jantung dan pembuluh darah dengan melibatkan tenaga kesehatan terlatih serta
didukung dengan kelengkapan peralatan khusus pula.
Ruang pelayanan ICCU melayani pasien-pasien yang berpenyakit
jantung dan pembuluh darah dengan kondisi kritis yang memerlukan
perawatan,pengobatan, pengawasan dan penanganan khusus dimana
perawatan pasien ICCU dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga
profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerjasama dalam tim
dapat meningkatkan pelayanan intensive dan diharapkan dapat mengurangi
angka kematian yang disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.

B. Tujuan Pelayanan
1. Mencegah terjadinya kematian akibat gangguan jantung dan pembuluh
darah
2. Mencegah terjadinya penyulit pada gangguan jantung dan pembuluh darah
3. Menerima rujukan dari level lebih rendah dan melakukan rujukan ke level
yang lebih tinggi
4. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien khususnya
jantung dan pembuluh darah
5. Mengurangi angka kematian pasien kritis akibat gangguan jantung dan
pembuluh darah serta mempercepat proses penyembuhan pasien
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Definisi
Intensive Coronary Care Unit (ICCU) adalah unit perawatan intensif
untuk penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner, serangan jantung,
gangguan irama jantung yang berat, gagal jantung. Ruang ini dikhususkan
pada pasien yang membutuhkan penanganan intensif dan dijaga untuk tetap
steril. Perbedaan dengan ruang Intensive Care Unit (ICU) adalah jika ruang
ICU adalah pelayanan intensif untuk pasien berpenyakit umum, Intensive
Coronary Care Unit (ICCU) dikhususkan pada pasien dengan penyakit jantung
serta pembuluh darah. ICCU merupakan bagian dari Pusat Pelayanan Jantung
dan Pembuluh Darah di rumah sakit.
Ada pula yang mengenal dengan CCU:Coronary Care Unit (Unit
Perawatan Koroner). Unit ini mungkin juga dikenal dengan CICU, Cardiac
Intensive Care Unit (Unit Perawatan Intensi Jantung), atau CVICU,
Cardiovascular Intensive Care Unit (Unit Perawatan Intensif Kardiovaskular).
Unit ini menangani hal - hal seperti penyakit jantung bawaan dan pemulihan
gagal jantung.

B. Indikasi
1. Indikasi Umum
Pasien yang dirawat di ICCU adalah:
a. Pasien yang memerlukan intervensi Medis segera oleh tim Intensive
Coronary Care
b. Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem organ tubuh
terutama kardiovaskular secara terkoordinasi dan berkelanjutan
sehingga dapat dilakukan pengawasan yang konstan dengan metode
terapi titrasi
c. Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan kontinyu dan
tindakan segera untuk mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis.
2. Indikasi Keluar Masuk ICCU
a. Kriteria Masuk
1) Pasien Proritas 1(Satu):
Pasien dengan penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang
memerlukan terapi intensif dan agresif seperti gagal nafas akut,
gangguan atau gagal sirkulasi akibat gangguan kardiovaskular,
misalnya pasca operasi jantung.Terapi tidak terbatas.
2) Pasien Prioritas 2 (Dua):
Pasien yang memerlukan pemantauan canggih di ICCU,sebab
sangat beresiko terancam gangguan pada sistem organ vital bila
tidak mendapatkan terapi intensif segera,misalnya pasien pasca
bedah dengan komplikasi penyakit jantung. Terapi juga tidak
terbatas.
3) Pasien Prioritas 3 (Tiga):
Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai
harapan kecil untuk penyembuhan(prognosa jelek) dan pengelolaan
di ICCU hanya untuk mengatasi masalah akutnya saja dan tidak
sampai melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru,misalnya
pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit infeksi.\
4) Pengecualian
Pasien yang tergolong di sini, atas pertimbangan luar biasa dan
persetujuan Kepala ICCU bisa masuk ICCU dengan catatan
sewaktu-waktu bisa dikeluarkan dari ICCU agar bisa digunakan
oleh pasien prioritas 1(satu), 2(dua) dan 3(tiga). Pasien yang
tergolong ini adalah :
a) Pasien memenuhi kriteria masuk tapi menolak tunjangan
hidup,termasuk pasien dengan perintah DNR (Do Not
Rususcitate)
b) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen
c) Pasien yang sudah dipastikan mati batang otak namun hanya
untuk kepentingan donor organ
b. Kriteria Keluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICCU berdasarkan pertimbangan
medis oleh Kepala ICCU (intensivist) dan tim yang merawat pasien.
Indikasi keluar ICCU antara lain sebagai berikut:
1) Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil
2) Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien.
3) Pasien sudah tidak menggunakan ventilator lagi
4) Pasien mengalami mati batang otak
5) Pasien mengalami gagal napas stadium akhir
6) Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICCU (pulang
Paksa)
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Alur Pelayanan
Pasien yang memerlukan pelayanan ICU dapat berasal dari :
1. Pasien dari IGD
2. Pasien dari HCU
3. Pasien dari kamar operasi atau kamar tindakan lain seperti kamar bersalin,
ruang endoskopi, ruang hemodialisa
4. Pasien dari ruang rawat inap.

B. Informed Consent
Informed consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi
yang efektif antara dokter dengan pasien dan bertemunya pikiran tentang apa
yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan tehadap pasien. Definisi
operasionalnya adalah suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu
pasien,keluarga atau walinya) yang isinya berupa ijin atau persetujuan kepada
dokter untuk melakukan tindakan medik sesudah orang yang berhak tersebut
diberi informasi. Sebelum masuk ke ICCU,pasien dan keluarganya harus
mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang dasar pertimbangan mengapa
pasien harus mendapatkan perawatan di ICCU, serta berbagai macam tindakan
kedokteran yang mungkin akan dilakukan selama pasien dirawat di ICCU dan
yang penting juga adalah penjelasan tentang prognosa penyakit yang diderita
pasien.Penjelasan tersebut diberikan oleh Kepala ICCU atau dokter jaga yang
bertugas. Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, pasien dan atau
keluarganya bisa menerima atau tidak menerima.Pernyataan pasien dan atau
keluarganya (baik bisa menerima atau tidak bisa menerima) harus dinyatakan
dalam formulir yang ditandatangani (informed consent).

C. Multidisipliner
Dasar pengelolaan pasien ICCU adalah pendekatan multidisiplin dari
beberapa disiplin ilmu terkait yang dapat memberikan kontribusina sesuai
dengan bidang keahliannya dan bekerjasama dalam tim yang dipimpin oleh
seorang dokter intensivis/dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala ICCU
dan sebagai ketua tim.

Tim intensive care tersebut minimal terdiri dari:


1. Intensivis/dokter spesialis anestesiologi atau dokter yang berkompeten
dalam ilmu kedikteran intensive care dengan level ICCU
2. Perawat intensive care
3. Dokter ahli mikrobiologi klinik
4. Ahli farmasi klinik
5. Dietesion,Ahli Nutrisi Klinik/Ahli Gizi Klinik
6. Fisioterapis
7. Tenaga lain sesuai klasifikasi ICCU

Tim Multidisiplin mempunyai 5 (lima) karakteristik:


1. Staf medis dan keperawatan yang purna waktu dengan otoritas dan
tanggung jawab penuh terhadap manajemen ICCU
2. Staf medis,keperawatan,farmasi klinik,farmakologi klinik,gizi klinik dan
mikrobiologi klinik berkolaborasi pada pendekatan multidisipliner
3. Mempergunakan standar,protokol atau guideline untuk memastikan
pelayanan yang konsisten baik oleh dokter,perawat mapun staf yang lain
4. Memiliki dedikasi untuk melakukan koordinasi dan komunikasi bagi
seluruh manajemen ICCU
5. Menekankan pada pelayanan yang sudah tersertifikasi, pendidikan,
penelitian, masalah etik dan pengutamaan pasien

Sistem kerja tim diatur sebagai berikut:


1. Sebelum masuk ICCU , dokter primer yang merawat pasien melakukan
evaluasi pasien sesuai bidangnya dan memberi pandangan atau usulan
terapi
2. Ketua tim melakukan evaluasi menyeluruh,mengambil
kesimpulan,memberi instruksi terapi dan tindakan secara tertulis dengan
mempertimbangkan usulan anggota tim lainnya
3. Ketua tim berkonsultasi pada konsultan lain dengan mempertimbangkan
usulan-usulan anggota tim dan memberikan perintah baik tertulis dalam
status ICCU maupun lisan
4. Untuk menghindari kesimpangsiuran/tumpang tindih pelaksanaan
pengelolaan pasien, maka perintah yang dijalankan oleh petugas hanya
yang berasal dari ketua tim saja(single management)
5. Setiap dokter primer dapat mengusulkan agar pasiennya bisa dirawat di
ICCU dengan syarat sesuai dengan indikasi masuk yang benar.
Mengingat keterbatasan ketersediaan fasilitas di ICCU,maka berlaku asas
prioritas dan keputusan akhir merupakan kewenangan penuh Kepala
ICCU.

D. Sistem Rujukan
Rujukan adalah penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas/wewenang dan tanggung jawab secara timbal balik baik horisontal
maupun vertikal terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau
permasalahan kesehatan karena adanya keterbatasan dalam memberikan
pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien.
Terdapat 2 jenis rujukan:
1. Rujukan Eksternal:
Rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan:
a. Rujukan Vertikal:
1) Rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan tingkatan berbeda
b. Rujukan Horisontal:
1) Rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki
kemampuan lebih tinggi dalam tingkatan yang sama.
2. Rujukan Internal :
Rujukan di dalam fasilitas kesehatan dari tenaga kesehatan ke tenaga
kesehatan.
Ruang lingkup rujukan, terdiri dari:
1. Rujukan kasus penyakit atau masalah penyakit
2. Rujukan masalah permasalahan kesehatan

Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk merujuk pasien


memerlukan pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit. Rumah
sakit penerima rujukan harus mampu menjamin bahwa pasien yang dirujuk
tersebut mendapatkan penanganan segera.
Rujukan balik ke fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk harus
dilakukan segera setelah alasan rujukan ke RS sudah tertangani.Oleh karena
itu , rujukan merupakan proses timbal balik yang meliputi kerjasama,
koordinasi dan transfer informasi di antara fasilitas kesehatan.
Tujuan dilakukannya rujukan adalah :
1. Membutuhkan pendapat dari ahli lain (second opinion)
2. Memerlukan pemeriksaan yang tidak tersedia di rumah sakit
3. Memerlukan intervensi medis di luar kemampuan rumah sakit
4. Memerlukan penatalaksanaan bersama denga ahli lainnya
5. Memerlukan perawatan dan pemantauan lanjutan
BAB IV
PENUTUP

Laporan pendahuluan konsep perawatan pelayanan Intensive Coronary Care


Unit (ICCU) disusun dalam rangka memberikan acuan bagi mahasiswa yang
melakukan praktik klinik di unit pelayanan ICCU dan membantu
menyelenggarakan pelayanan ICCU yang bermutu, aman, efektif dan efisien serta
menurunkan angka kematian pasien akibat gangguan jantung dan pembuluh darah
dengan mengutamakan keselamatan pasien. Tentunya konsep perawatan
Pelayanan ICCU akan terus mengikuti perkembangan ilmu dan tehnologi maka
dari itu penyusunan laporan pendahuluan akan terus disempurnakan.
Sebagai mahasiswa maupun tenaga kesehatan hendaknya selalu terus
meningkatkan dan mengaplikasikan ilmu sesuai dengan kompetensi profesional
yang dimiliki. Sehingga peningkatan pelayanan perawatan pelayanan terhadap
pasien khususnya terhadap pelayanan ICCU dapat memberikan hasil yang optimal
terhadap perubahan status/derajat kesehatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, Phillip I., and Ward, Jeremy PT., 2010, At a Glance Sistem
Kardiovaskular 3th ed, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kasron, 2012, Kelainan dan Penyakit Jantung: Pencegahan serta Pengobatannya,


Penerbit Nuha Medika, Yogyakarta.

Kaul P, Ezekowitz JA, Armstrong PW, et al., 2013, Incidence of heart failure and
mortality after acute coronary syndromes. Am Heart J. 2013;165:379-85.

Kemenkes, 2009, Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 854,Jakarta.

Kusuma, D., Hanif, M., 2004, Patofisiologis Penyakit Jantung Koroner, Buku Ajar
Kardiologi, Editor Rilantono, L. S., Baraas, F., Karo, S. K., Balai Penerbit
FKUI, Jakarta.

Rilantono, LI., 2012, Penyakit Kardiovaskular (PKV) : 5 Rahasia, Edisi Pertama,


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai