PENDAHULUAN
1
Pembangunan ketenagalistrikan di daerah terpencil akan berhasil bila
pendekatan yang dilakukan tidak berdasarkan program, tetapi melalui
pendekatan berdasar pemberdayaan masyarakat.
2
BAB II
ISI
3
Seperti yang sudah dituliskan di pembatasan masalah, terdapat sebuah
desa yang belum mendapatkan perhatian pemerintah mengenai kebutuhan
listrik di tempat tersebut. Hal tersebut mengakibatkan kehidupan masyarakat
menjadi terganggu karena listrik merupakan hal yang penting dalam kehidupan
sehari-hari. Walau kebutuhan masyarakatnya tidak sebanyak kebutuhan di
masyarakat perkotaan, kebutuhan listrik tetap menjadi hal utama yang harus
diperhatikan oleh pemerintah.
Desa tersebut terletak di sebuah dataran rendah di punggung perbukitan,
dekat sebuah sungai kecil yang menjadi satu-satunya sumber air warga desa. Air
mengalir dari sebuah mata air di perbukitan sejauh kurang lebih 2 km dari desa
pada ketinggian 60 m dari permukaan laut dengan kecepatan 1.5 m/s, melalui
sebuah sungai dengan lebar dan kedalaman rata-rata 4 m dan 1 m.
Bila ditinjau dari kondisi iklim desa tersebut, desa mendapat panas matahari
dengan lama penyinaran sekitar 9 jam per hari, dengan tiupan angin dari arah
barat ke timur dengan kecepatan rata-rata 21 km/jam.
Melihat dari kondisi desa tersebut yang berlokasi dekat dengan sungai,
mendapatkan sinar matahari yang cukup lama, serta mendapatkan tiupan angin
yang cukup, seharusnya pemerintah mampu memberdayakan sumber daya
alam di sekitarnya, untuk dijadikan sumber tenaga listrik.
4
2.4 Jenis-jenis pembangkit listrik
a) Pembangkit listrik tenaga air
Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang dimiliki oleh air
untuk dapat beroperasi. Jadi, konsep kerja dari sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Air ini kurang lebih adalah seperti itu. Bagaimana caranya
mengubah energi besar yang dimiliki oleh air agar berfungsi untuk
“memancing” hadirnya energi listrik atau arus listrik.
PLTA memiliki komponen sebagai berikut:
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan
turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan
menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling
digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah
energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga
ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi
energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator
pembangkit listrik lainnya.
Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju
rumah-rumah dan pusat industri.
Pipa pesat (penstock) , berfungsi untuk menyalurkan dan
mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat
dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak
penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin.
Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa
udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang.
Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat
5
tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat.
Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari
dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan.
Diameter pipa udara ± ½ inch.
Kelebihan PLTA :
Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan
pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya bisa
dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan
untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan
pariwisata.
Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi
berharga bagi lingkungan.
Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca
Kelemahan PLTA :
6
menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya
menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem
pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk
menggerakan mesin kalor.
Pembangkit listrik tenaga surya tipe fotovoltaik adalah pembangkit listrik
yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk
menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di
bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian
bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari
menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini
menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan
perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Kelebihan PLTS :
Energi surya merupakan sumber daya yang tidak hanya
berkelanjutan (sustainable), akan tetapi juga dapat diperbaharui
terus menerus (setidaknya sampai matahari habis dalam miliaran
tahun).
Ramah lingkungan, karena tidak memancarkan emisi karbon
berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti
pada bahan bakar fosil.
Beroperasi tanpa mengeluarkan suara sehingga tidak
menyebabkan polusi suara. Modul surya biasanya memiliki umur
yang sangat lama, minimal 30 tahun.
Pemeliharaannya sangat rendah karena tidak ada bagian yang
bergerak.
Modul surya juga cukup mudah untuk diinstal.
Kelemahan PLTS :
Tidak dapat diproduksi di malam hari.
7
Hingga sekarang Modul surya yang paling efisien hanya mampu
mengkonversi tidaklebih dari 20% dari sinar matahari menjadi
listrik. Dengan meningkatnya kemajuan teknologi Modul surya ini
cenderung meningkat.
Besarnya biaya pembangunan PLTS.
P = 0.5 x ρ x A x V³
P = 0.5 x ρ x A x Cp x V³ x Ng x Nb
8
Ng = efisiensi generator (50% altenator mobil, 80% />utk permanent magnet
generator)
Nb = efisiensi gearbox/bearing (jika bagus dapat mencapai 95%)
Keuntungan PLTA :
9
Membutuhkan turbin angin yang banyak. Berikutnya adalah
membutuhkan turbin yang banyak. Untuk menghasilkan listrik yang sama
dengan pembangkit fosil. Dibutuhkan turbin angin yang banyak, dengan
begitu dibutuhkan pula area yang luas.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Listrik itu penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia terutama di
pedesaan contohnya, pada saat malam hari energi listrik bisa digunakan
sebagai penerangan, listrik juga bisa dijadikan sumber energi yang lain
misalnya untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga dan
peralatan elektronik. Maka dari itu pedesaan harus memiiki pembangkit listrik.
Menurut kelompok kami pembangkit listrik yang cocok untuk di 3 desa
tersebut adalah pembangkit listrik tenaga air karena di sekitar pedesaan ada
sungai yang dapat dimanfaatkan.
11