Anda di halaman 1dari 19

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI


POKOK OPERASI PERKALIAN MELALUI STRATEGI
CARD SORT PADA SISWA KELAS II SDN JEMBER
LOR 06 KECAMATAN PATRANG JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Yulia Susanti
837577841
yulijemberlor06@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan observasi langsung pembelajaran Matematika terhadap
siswa kelas II SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Jember,
diperoleh bahwa hasil belajar siswa sangat rendah, dari 29 siswa yaitu
21 siswa (72,42%) mendapatkan nilai antara 30-69 dari nilai maksimal
100, dan 8 siswa (27,58%) mendapat nilai antara 70-100. Tujuan
penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Matematika Materi
Pokok Operasi Perkalian melalui Strategi Card Sort pada siswa kelas
II SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Tahun Pelajaran
2015/2016. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada
tanggal 01 – 09 April 2016, siklus II pada tanggal 16 – 23 April 2016.
Hasil penelitian ini yaitu pada Siklus I, dari 29 siswa yang tuntas
sebanyak 14 siswa (48,27%) dan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa
(51,73%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 26
siswa (89,65%) dan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa (10,35%).
Dari Siklus I ke Siklus II ada peningkatan hasil belajar sebesar 41,38%.
Kesimpulan penelitian tindakan ini yaitu hasil belajar Matematika
pada materi pokok Operasi Hitung Perkalian kelas II SDN Jember Lor
06 Kecamatan Patrang Jember dapat meningkat melalui penerapan
strategi pembelajaran Card Sort.

Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika, Operasi Perkalian, Strategi


Card Sort

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu yaitu
Matematika, Fisika, Biologi, Psikologi, ilmu-ilmu sosial dan linguistik. Didasarkan
pada pandangan konstruktivisme, hakikat Matematika yakni anak yang belajar
Matematika dihadapkan pada masalah tertentu berdasarkan konstruksi pengetahuan
2

yang diperolehnya ketika belajar dan anak berusaha memecahkannya (Hamzah,


2007:126).
Pendidikan Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling
tidak disukai oleh siswa (Lithanta, 2008:3). Matematika sering dianggap sebagai
pelajaran yang sulit dipahami, baik berupa teori maupun konsepnya. Hal ini
mengakibatkan prestasi belajar matematika cenderung belum memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi langsung pembelajaran Matematika terhadap siswa
kelas II SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Jember, diperoleh bahwa hasil
belajar siswa sangat rendah. Hal ini tampak pada nilai hasil belajar siswa kelas II
yang berjumlah 29 siswa khususnya materi Operasi Perkalian yaitu 21 siswa
(72,42%) mendapatkan nilai antara 30-69 dari nilai maksimal 100, dan 8 siswa
(27,58%) mendapat nilai antara 70-100. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran Matematika adalah sebesar
70. Dengan demikian pembelajaran Matematika pada materi Operasi Perkalian
masih belum tuntas sehingga perlu dilakukan perbaikan pembelajaran.
Dari data tersebut dapat dianalisis bahwa yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa kelas II di SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang antara lain: (1)
Mata pelajaran Matematika tidak disukai dan kurang diminati siswa bahkan
dianggap mata pelajaran yang paling sulit dipahami dan di mengerti; (2) Dalam
pembelajaran matematika guru menyampaikan materi dengan menggunakan
metode ceramah dan pemberian tugas (resitasi); (3) Siswa hanya diajarkan materi
perkalian melalui hafalan sehingga siswa sering mengalami kesulitan, pembelajaran
menjadi monoton dan membosankan; (4) Kegiatan siswa hanyalah duduk
mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru;
(5) Selama pembelajaran matematika guru jarang menggunakan alat peraga dan
media pembelajaran.
Karena berbagai penyebab di atas maka pembelajaran Matematika di SDN
Jember Lor 06 khususnya di kelas II perlu diperbaiki baik dalam strategi
pembelajaran maupun media pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran
adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam
menyampaikan pesan atau materi pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran
3

(Siddiq, 2009:1-20). Oleh karena itu, peneliti menerapkan strategi Card Sort
sebagai salah satu alternatif pemecahannya. Peneliti memilih strategi pembelajaran
ini untuk mengkondisikan siswa agar terbiasa menemukan dan mencari sesuatu
yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran Card Sort siswa
lebih aktif dalam memecahkan masalah, sedangkan guru berperan sebagai
memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu.
Strategi Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek dan
mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan (Zaini, 2007:56). Strategi
ini dimaksudkan untuk mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta
melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran (Anis Mufidah Ulfa,
Hadi Mulyono, Sularmi, 2014:2).
Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan pembelajaran Matematika melalui
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Pokok Operasi Perkalian Melalui Strategi Card Sort Pada Siswa Kelas II
SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.”

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka penelitian ini dilakukan dengan rumusan
masalah yaitu bagaimana peningkatan hasil belajar Matematika Materi Pokok
Operasi Perkalian melalui Strategi Card Sort pada siswa kelas II SDN Jember Lor
06 Kecamatan Patrang Jember Tahun Pelajaran 2015/2016?

Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan peningkatan hasil belajar Matematika Materi Pokok Operasi
Perkalian melalui Strategi Card Sort pada siswa kelas II SDN Jember Lor 06
Kecamatan Patrang Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.

Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


4

1. Bagi siswa. Siswa mendapatkan pengalaman yang baru dalam belajar


matematika dengan Strategi Card Sort. Sehingga dapat meningkatkan aktivitas
dan prestasi belajar Matematika siswa.
2. Bagi peneliti. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan mata pelajaran Matematika dengan Strategi Card Sort siswa
kelas II di SDN Jember Lor 06 Patrang pada khususnya, dan pada sekolah dasar
pada umumnya.
3. Bagi guru. Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi guru
bersangkutan maupun guru-guru yang lain dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran selanjutnya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
siswa.

KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenein yang
berarti mempelajari (Subarinah, 2006:1). Ebbutt dan Straker (Marsigit, 2003: 2-
3) memberikan definisi Matematika sekolah yang selanjutnya disebut
Matematika sebagai berikut: (1) Matematika merupakan kegiatan penelusuran
pola dan hubungan; (2) Matematika merupakan kreativitas yang memerlukan
imajinasi, intuisi, dan penemuan; (3) Matematika sebagai kegiatan pemecahan
masalah (problem solving); (4) Matematika sebagai alat berkomunikasi.
Sedangkan pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru
untuk membelajarkan siswa dalam belajar. Bagaimana belajar memperoleh dan
memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati, dan Mujiono,
2002:157). Pembelajaran Matematika adalah proses pemberian pengalaman
belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana
sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang
dipelajari (Muksetyo Gatoto, 2007:1.26).
5

Suatu proses pembelajaran yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang


dilakukan guru untuk menciptakan situasi kelas agar siswa belajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Card Sort.
2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran Matematika secara umum adalah melatih dan
menumbuhkan cara berfikir sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten, serta
mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah
(Prihandoko, 2006:21).
Tujuan pemberian pelajaran Matematika yang dinyatakan dalam KTSP
sejalan dengan yang dirumuskan dalam prinsip-prinsip dan standar Matematika
sekolah yaitu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
pemahaman dan bukti, kemampauan komunikasi, kemampuan koneksi, dan
kemampuan representasi (Diara, Wahyudin, Puspita, 2013:3)
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperiman sebagai alat
pemecahan masalah melalui pola berfikir dan modal Matematika serta sebagai
alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan
gagasan (Dipdikbud, 2004:61). Adapun kemahiran Matematika yang
dihadapkan dapat tercapai dalam belajar Matematika adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan pemahaman konsep Matematika yang dipelajari,
menjelaskan berkaitan antar konsep dan mengaplikasikannya secara luwes,
akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah.
c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyususn bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematik.
d. Menunjukkan kemampuan strategi dalam murumuskan, menafsirkan dan
menyelesaikan model Matematika dalam penyelesaian masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
(Dipdikbud, 2004:65).
6

Strategi Card Sort


Istilah card sort berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata, yakni
“Card” dan “Sort”. Card berarti kartu, dan Sort berarti memilah. Jadi, Card sort
yaitu strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti
kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Adapun strategi pembelajaran
Card Sort merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan
konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerak
fisik didalamnya dapat membantu siswa menghilangkan kejenuhan (Raisul
Muttaqin, 2006:169).
Selain itu dalam strategi Card Sort terdapat media yang berbasis visual
yakni kartu itu sendiri. Penggunaan media kartu yang berbasis visual dapat
mempermudah pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi dengan dunia nyata. Hal ini senada dengan
yang diungkapkan oleh Melvin Silberman bahwa penggunaan kartu yang
berdimensi visual dalam pembelajaran dapat meningkatkan ingatan dari 14 hingga
38 persen. Di samping itu strategi pembelajaran Card Sort yang berdimensi visual
juga melibatkan dua belahan otak yakni otak kiri (kognisi) dapat mengingat
informasi dan otak kanan (emosi) siswa merasa senang dengan strategi
pembelajaran Card Sort (Silberman, 2011:169).
Strategi Card Sort yaitu merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa di
gunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek
atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan
dalam dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan. Strategi ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik,
klasifikasi, fakta, tentang obyek dan mereview informasi. Gerakan fisik yang
dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan
bosan (Zaini, 2007:53).
Strategi pembelajaran Card Sort adalah strategi dimana guru meng-
gunakan kartu indeks yang berisi bagian-bagian materi yang diajarakan. Siswa akan
dituntut untuk mencari bagian-bagian materi yang dimiliki siswa lain kemudian
mendiskusikan secara kelompok sesuai dengan kartu yang ia dapatkan. Hal ini
7

bertujuan untuk mereview materi dan meningkatkan keaktifan siswa (Anis Mufidah
Ulfa, Hadi Mulyono, Sularmi, 2014:4).
Langkah-langkah strategi Card Sort antara lain:
1. Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh
yang tercakup dalam satu atau lebih katagori.
2. Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan kartu dengan katagori yang sama. (Anda dapat mengumumkan
kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik
menemukanannya).
3. Peserta didik dengan katagori yang sama diminta mempresentasikan katagori
masing-masing di depan kelas.
4. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap katagori tersebut, berikan poin-poin
penting terkait materi pelajaran (Silberman, 2011: 78).
Strategi pembelajaran Card Sort dengan menggunakan media kartu dalam
praktek pembelajaran akan membantu siswa dalam memahami pelajaran dan
menumbuhkan minat mereka dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan strategi
pembelajaran Card Sort guru hanya berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi
siswanya dalam pembelajaran, sementara siswa belajar secara aktif dengan fasilitas
dan arahan dari guru, sehingga yang aktif disini bukan guru melainkan siswa itu
sendiri yang harus aktif dalam pembelajaran. Card sort yaitu motivasi dari guru,
bagi kartu kosong secara acak, guru mencari kata kunci di papan, siswa mencari
kata sejenis (satu tema) dengan temannya. Diskusi kelompok berdasarkan temanya,
menyusun kartu dipapan dan masing-masing kelompok mempresentasikannya.

Hasil Belajar Matematika


Slameto (1991:12) menyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara
menyeluruh sebagai hasil pengalaman sendiri dan interaksi dengan lingkungannya.
Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Purwanto (1991:21) yang menyatakan
bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman,
dimana perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak
8

dianggap hasil belajar. Hasil belajar dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,
huruf atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai siswa dalam
periode tertentu. Hasil belajar yang dimaksud adalah skor siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Mustafa dalam (Wijayanti, 2011:65) menyebutkan bahwa
Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran, yang
utama adalah metode dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan
lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara
abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika
terapan.
Jadi, hasil belajar Matematika adalah perubahan tingkah laku siswa secara
menyeluruh setelah mendapatkan ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan dan
ukuran melalui proses menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang
konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak,
Matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada Matematika terapan.

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


Subyek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Matematika,
khususnya pada materi pokok tentang Operasi Perkalian, pada siswa kelas II SDN
Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Jember, dengan jumlah 29 siswa, terdiri dari 13
laki-laki dan 16 perempuan. Tempat penelitian pembelajaran adalah di SDN Jember
Lor 06 Kecamatan Patrang Jember. Adapun waktu penelitian pembelajaran ini
dilakukan pada semester Genap tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 01–09 April 2016, siklus II pada tanggal 16–
23 April 2016 dan sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah. Pihak yang membantu
penelitian oleh dosen pembimbing sebagai Supervisor 1, teman sejawat sebagai
Supervisor 2, dan kepala sekolah sebagai pengamat selama melaksanakan
penelitian.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


9

Pendahuluan

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

TUNTA
TIDAK S
YA

Selesai

Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas


(Sumber: Mukhlis, 2003:5)

1. Pendahuluan
Tindakan pendahuluan ini dilakukan sebelum pelaksanaan dari siklus I.
Langkah pertama yang dilakukan dalam tindakan pendahuluan ini adalah
observasi untuk mendapatkan informasi tentang keadaan sekolah dan
mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa sebelum
pengambilan data. Berdasarkan data hasil belajar siswa dalam pembelajaran
sebelum tindakan perbaikan, maka dapat dijadikan tolak ukur mengatasi
permasalahan dengan mencoba menerapkan strategi pembelajaran Card Sort.
2. Siklus I
a. Perencanaan Perbaikan
Pada tahap perencanaan perbaikan ini langkah-langkah yang dilakukan
meliputi: Pertama, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk
observasi proses pembelajaran yang bisa dilakukan guru, pada mata pelajaran
10

Matematika menggunakan strategi Card Sort berdasarkan materi pelajaran yang


diberikan; Kedua, mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk
mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran
Matematika serta menyiapkan bahan penelitian serta menyiapkan tes di akhir
pelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar
siswa. Ketiga, menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pokok
bahasan yang akan diajarkan.
b. Pelaksanaan Perbaikan
Pada tahap pelaksanaan perbaikan ini langkah-langkah yang dilakukan
meliputi: Pertama, dilakukan melalui prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi; Kedua, saat pelaksanaan
tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dan dibantu oleh dosen sebagai
Supervisor 1 yaitu Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd, dan teman sejawat sebagai
Supervisor 2 yaitu Dra. Puji Priswati;
Ketiga, Supervisor 1 bertugas sebagai pembimbing dalam penyusun
laporan penelitian perbaikan pembelajaran, sedangkan Supervisor 2 bertugas
sebagai pengamat yang memantau jalannya proses pembelajaran yang hasilnya
berupa catatan data kegiatan pembelajaran. Keempat, menerapkan langkah-
langkah pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan strategi Card Sort,
yaitu:
1) Siswa menyimak materi tentang Operasi Perkalian.
2) Guru membagikan kartu kepada masing-masing siswa yang bertuliskan
jawaban tentang Operasi Perkalian.
3) Guru menulis kategori/pertanyaan di papan tulis.
4) Siswa diminta untuk menemukan kategori kartu yang sama.
5) Siswa diminta untuk menempelkan kartu di papan tulis sesuai dengan
kategori/pertanyaan yang telah ditentukan.
6) Guru membahas dan menyampaikan point-point penting.
7) Guru memberikan beberapa penjelaskan tambahan materi yang belum
dipahami oleh siswa.
c. Observasi
11

Pada tahap observasi ini yang dilakukan meliputi: Pertama, pada waktu
guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan pengumpulan
data dengan cara observasi/pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, selama
kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan; Kedua, untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar, siswa diberi angket hasil belajar pada awal
kegiatan sebelum melakukan tindakan dan juga pada lembar jawaban observasi
hasil belajar yang dibawa peneliti. Untuk mengetahui perkembangan hasil
belajar siswa dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus.
d. Refleksi
Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian
dilanjutkan dengan refleksi untuk mengetahui atau menemukan kekuatan dan
kelemahan strategi pembelajaran Card Sort, yang dilakukan bersama teman
sejawat, perlu dilakukan tindakan selanjutnya.
3. Siklus II
a. Perencanaan Perbaikan
Pada tahap perencanaan perbaikan ini langkah-langkah yang dilakukan
meliputi: Pertama, rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil
analisis dan refleksi selama siklus I. Pada siklus II guru menyampaikan materi
dengan strategi Card Sort dengan ditambah media kartu bilangan; Kedua,
mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data
tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Matematika serta
menyiapkan bahan penelitian serta menyiapkan tes di akhir pelajaran yang
dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa. Ketiga,
menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang
akan diajarkan.
b. Pelaksanaan Perbaikan
Pada tahap pelaksanaan perbaikan ini yang dilakukan meliputi: Pertama,
tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil tindakan pertama.
Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan sebagai acuan refleksi untuk
menentukan rencana tindakan tahap ke II dengan mengadakan beberapa
12

perbaikan dari rencana tindakan tahap pertama; Kedua, pada siklus II ini lebih
banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan Operasi
Perkalian. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data
tentang kegiatan pembelajaran dari teman sejawat.
c. Observasi
Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dilakukan
pengisian lembar observasi hasil belajar siswa dan melalui tes yang diberikan
setiap akhir siklus.
d. Refleksi
Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan II kemudian
dilanjutkan dengan refleksi untuk mengetahui atau menemukan kekuatan dan
kelemahan strategi pembelajaran Card Sort, yang dilakukan bersama teman
sejawat, perlu dilakukan tindakan selanjutnya.

Teknik Analisis Data


Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data yang digunakan juga bersifat
reflektif, artinya selalu direfleksikan pada proses pembelajaran. Dengan demikian
setiap akhir pelaksanaan tindakan dilakukan kajian terhadap kelemahan kemudian
diwujudkan dalam perbaikan rencana tindakan, setelah itu dilaksanakan ke dalam
pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Menata,
menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan dengan menentukan skor rata-
rata hitung dan persen/proposisi. Data disajikan dalam bentuk persentase untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Hasil analisis tersebut menggambarkan
tercapainya hasil belajar Matematika melalui strategi Card Sort. Untuk menghitung
persentase peningkatan hasil belajar siswa digunakan dengan teknik sebagai
berikut:

N1  N 2  N 3
HB   .... ………….. (1)
3

Keterangan:
13

HB : Nilai Hasil Belajar


N1 : Nilai Ulangan Harian
N2 : Nilai Tugas
N3 : Nilai Sumatif

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri
dari RPP I, Lembar Observasi I, soal tes formatif I, alat-alat pembelajaran yang
mendukung, dan konsultasi kepada Supervisor 2.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 01 – 09 April 2016. Waktu yang
dibutuhkan yaitu dua pertemuan, masing-masing dua jam pelajaran atau 2 x 35
menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I ini sesuai dengan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) I, yang disusun dengan langkah-langkah
pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
c. Observasi
Observasi dilaksanakan bersama proses pembelajaran melalui lembar
pengamatan yang meliputi, aktifitas siswa, pengembangan materi, motivasi siswa
dalam kegaitan pembelajaran, proses pembelajaran, serta hasil pembelajaran
melalui tes akhir. Data hasil belajar pada kegiatan siklus 1 yang diambil kepada
siswa di akhir kegiatan Siklus 1. Secara terperinci hasil belajar Matematika pada
materi pokok Operasi Hitung Perkalian dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Hasil Belajar Matematika kelas II Siklus I


14

No. Rentang Nilai Jumlah siswa


1. 90 – 100 0
2. 80 – 89 2
3. 70 – 79 12
4. 60 – 69 7
5. 50 – 59 5
6. 0 – 49 3

d. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Strategi pembelajaran Card Sort sudah dapat diterapkan dan dapat
mengurangi metode ceramah yang sering digunakan selama ini.
b) Ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari 27,58% (sebelum
siklus) menjadi 48,27% (setelah siklus I).
2) Kelemahan:
a) Pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa
siswa masih kurang memahami materi dengan strategi pembelajaran
Card Sort.
b) Sekalipun ketuntatas hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari
sebelum siklus dengan setelah siklus I, namun belum mencapai
ketuntasan yaitu 85,00%.
3) Fakor Yang Menyebabkan:
a) Guru kurang maksimal dalam menerapkan strategi pembelajaran Card
Sort, karena tidak menggunakan Media Kartu Bilangan.
b) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran
c) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.
4) Alasan Tindakan Perbaikan:
a) Karena ketuntatas hasil belajar siswa secara klasikan belum mencapai
ketuntasan yaitu 85,00%.
15

b) Karena penerapan strategi pembelajaran Card Sort pada siklus kurang


maksimal dan memotivasi antusias siswa.
2. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri
dari RPP II, Lembar Observasi II, soal tes formatif II, alat-alat pembelajaran yang
mendukung, dan konsultasi kepada Supervisor 2.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 April 2016 – 23 April 2016.
Waktu yang dibutuhkan yaitu dua pertemuan dan masing-masing dua jam pelajaran
atau 2 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II ini sesuai dengan RPP
II, yang disusun dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi: kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
c. Observasi
Observasi dilaksanakan bersama proses pembelajaran melalui lembar
pengamatan yang meliputi, aktifitas siswa, pengembangan materi, motivasi siswa
dalam kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran, serta hasil pembelajaran
melalui tes akhir. Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki
kekurangan dan kelemahan pada siklus I. Data hasil belajar pada kegiatan siklus II
yang diambil kepada siswa di akhir kegiatan Siklus II. Secara terperinci hasil belajar
Matematika pada materi pokok Operasi Hitung Perkalian dapat dijelaskan pada
tabel berikut ini:
Tabel 2. Hasil Belajar Matematika kelas II Siklus II
No. Rentang Nilai Jumlah siswa
1. 90 – 100 1
2. 80 – 89 6
3. 70 – 79 19
4. 60 – 69 3
5. 50 – 59 0
6. 0 – 49 0
16

d. Refleksi
Pada tahap ini dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun
yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan
pembelajaran dengan strategi Card Sort. Dari data-data yang telah diperoleh
dapat duraikan sebagai berikut:
1) Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan semua langkah
strategi pembelajaran Card Sort dengan baik.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama
proses pembelajaran berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan
dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan, yaitu 89,65%.
Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran dengan strategi
Card Sort dengan baik dan dilihat dari hasil belajar siswa pelaksanaan proses
pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi, tetapi
yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan
dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran dengan strategi
Card Sort dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Adapun perbandingan antara kedua Siklus di atas, dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siklus I dan II
Kategori Siklus I/Prosentase Siklus II/Prosesentase
Tuntas 14 48,27% 26 89,65%
Belum Tuntas 15 51,73% 3 10,35%

Pembahasan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Pembahasan Siklus I
Hasil penelitian pembelajaran pada siklus I, untuk peningkatan hasil belajar
Matematika tentang Operasi Hitung Perkalian di kelas II SDN Jember Lor 06
Kecamatan Patrang Jember masih belum sepenuhnya dipahami oleh siswa.
17

Sekalipun, hasil akhir siklus pembelajaran ke I ini semakin meningkat dibanding


sebelum siklus, dari prosentase 27,58% menjadi 48,27%. Namun, secara klasikal
belum tuntas.
Beberapa hal yang menyebabkan ini antara lain: (1) Guru kurang maksimal
dalam menerapkan strategi pembelajaran Card Sort, karena tidak menggunakan
Media Kartu Bilangan; (2) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran; (3) Siswa kurang begitu antusias dan kurang
termotivasi selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, pelaksanaan strategi
pembelajaran Card Sort pada Siklus II dilengkapi dengan Kartu Bilangan. Kartu
bilangan adalah kartu yang berisi angka-angka yang memuat lambang bilangan
sehingga dapat di gunakan dalam pembelajaran Matematika.
2. Pembahasan Siklus II
Hasil penelitian pembelajaran pada siklus II, untuk peningkatan hasil belajar
Matematika tentang Operasi Hitung Perkalian di kelas II SDN Jember Lor 06
Kecamatan Patrang Jember sudah maksimal. Pada siklus II ini hasil pengamatan
yang diperoleh adalah: (1) Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin
meningkat, karena pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah;
(2) Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan
dan menghargai ide atau pendapat siswa; (3) Hasil akhir siklus pembelajaran ke II
ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari prosentase 48,27% menjadi 89,65%.
Dengan demikian, secara klasikal hasil belajar Matematika dinilai tuntas.

SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT


Simpulan
Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil
kesimpulan bahwa: Hasil belajar Matematika pada materi pokok Operasi Hitung
Perkalian kelas II SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Jember Tahun Pelajaran
2015/2016 dapat meningkat melalui penerapan strategi pembelajaran Card Sort.
Hal ini dapat dilihat bahwa pada Siklus I, dari 29 siswa yang tuntas sebanyak 14
siswa (48,27%) dan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (51,73%). Sedangkan
pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa (89,65%) dan yang belum
18

tuntas sebanyak 3 siswa (10,35%). Jadi, dari Siklus I ke Siklus II ada peningkatan
hasil belajar sebesar 41,38%.

Tindak Lanjut
1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan strategi
kurang meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan siswa dan pemahaman
terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif,
menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran Card Sort
yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode
pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif.
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.
19

Daftar Pustaka
Anis Mufidah Ulfa, Hadi Mulyono, Sularmi, “Penerapan Strategi Pembelajaran
Card Sort untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Cahaya dan
Sifat-Sifatnya”, dalam Jurnal Didaktika Dwija Indria (Solo), No. 1, Vol.
5, 2014
Depdiknas, (2003), Pembelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas
Dimyati, dan Mujiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Hamzah, (2007), Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Lithanta, Agus. (2003). Penggunaan Alat Peraga Perkalian Teknik John
Napiersebagai Media Pembelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas
Marsigit, (2003), Wawasan tentang Strategi dan Aplikasi Pembelajaran
Matematika Berbasis Kompetensi. Diakses dari
http://staff.uny.ac.id/dosen/marsigit, pada tanggal 15 April 2016
Mukhlis, Abdul. (Ed). (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Tuban: Pelatihan
Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru
Muksetyo, Gatoto, (2007), Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Uneversitas
Terbuka
Poppy Diara, Wahyudin, Entit Puspita, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Melalui Aktivitas Menulis Matematika dan Pembelajaran Langsung
terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP” dalam Jurnal
Pendidikan Matematika Kontemporer (UPI Bandung), Vol 1, No 1, 2013
Prihandoko, (2006), Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika secara Benar
dan Menarik. Jakarta: Dediknas
Purwanto, M. N. (1991). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Raisul, Muttaqin, (2006). Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, Bandung: Nusa
Media
Siddiq, (2009), Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Derektorat
Jendral Pendidikan Tinggi
Silberman, (2011), Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:
Nusamedia
Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Subarinah, Sri, (2006), Inovasi Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Depdiknas
Suherman, Eman dan Winataputra. (2001). Strategi Belajar Mengajar Matematika.
Jakarta: Depdikbud.
Wardani, dkk, (2014). Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) - PGSD,
Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai