Yulia Susanti
837577841
yulijemberlor06@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan observasi langsung pembelajaran Matematika terhadap
siswa kelas II SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Jember,
diperoleh bahwa hasil belajar siswa sangat rendah, dari 29 siswa yaitu
21 siswa (72,42%) mendapatkan nilai antara 30-69 dari nilai maksimal
100, dan 8 siswa (27,58%) mendapat nilai antara 70-100. Tujuan
penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Matematika Materi
Pokok Operasi Perkalian melalui Strategi Card Sort pada siswa kelas
II SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Tahun Pelajaran
2015/2016. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada
tanggal 01 – 09 April 2016, siklus II pada tanggal 16 – 23 April 2016.
Hasil penelitian ini yaitu pada Siklus I, dari 29 siswa yang tuntas
sebanyak 14 siswa (48,27%) dan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa
(51,73%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 26
siswa (89,65%) dan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa (10,35%).
Dari Siklus I ke Siklus II ada peningkatan hasil belajar sebesar 41,38%.
Kesimpulan penelitian tindakan ini yaitu hasil belajar Matematika
pada materi pokok Operasi Hitung Perkalian kelas II SDN Jember Lor
06 Kecamatan Patrang Jember dapat meningkat melalui penerapan
strategi pembelajaran Card Sort.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu yaitu
Matematika, Fisika, Biologi, Psikologi, ilmu-ilmu sosial dan linguistik. Didasarkan
pada pandangan konstruktivisme, hakikat Matematika yakni anak yang belajar
Matematika dihadapkan pada masalah tertentu berdasarkan konstruksi pengetahuan
2
(Siddiq, 2009:1-20). Oleh karena itu, peneliti menerapkan strategi Card Sort
sebagai salah satu alternatif pemecahannya. Peneliti memilih strategi pembelajaran
ini untuk mengkondisikan siswa agar terbiasa menemukan dan mencari sesuatu
yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran Card Sort siswa
lebih aktif dalam memecahkan masalah, sedangkan guru berperan sebagai
memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu.
Strategi Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek dan
mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan (Zaini, 2007:56). Strategi
ini dimaksudkan untuk mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta
melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran (Anis Mufidah Ulfa,
Hadi Mulyono, Sularmi, 2014:2).
Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan pembelajaran Matematika melalui
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Pokok Operasi Perkalian Melalui Strategi Card Sort Pada Siswa Kelas II
SDN Jember Lor 06 Kecamatan Patrang Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka penelitian ini dilakukan dengan rumusan
masalah yaitu bagaimana peningkatan hasil belajar Matematika Materi Pokok
Operasi Perkalian melalui Strategi Card Sort pada siswa kelas II SDN Jember Lor
06 Kecamatan Patrang Jember Tahun Pelajaran 2015/2016?
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenein yang
berarti mempelajari (Subarinah, 2006:1). Ebbutt dan Straker (Marsigit, 2003: 2-
3) memberikan definisi Matematika sekolah yang selanjutnya disebut
Matematika sebagai berikut: (1) Matematika merupakan kegiatan penelusuran
pola dan hubungan; (2) Matematika merupakan kreativitas yang memerlukan
imajinasi, intuisi, dan penemuan; (3) Matematika sebagai kegiatan pemecahan
masalah (problem solving); (4) Matematika sebagai alat berkomunikasi.
Sedangkan pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru
untuk membelajarkan siswa dalam belajar. Bagaimana belajar memperoleh dan
memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati, dan Mujiono,
2002:157). Pembelajaran Matematika adalah proses pemberian pengalaman
belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana
sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang
dipelajari (Muksetyo Gatoto, 2007:1.26).
5
bertujuan untuk mereview materi dan meningkatkan keaktifan siswa (Anis Mufidah
Ulfa, Hadi Mulyono, Sularmi, 2014:4).
Langkah-langkah strategi Card Sort antara lain:
1. Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh
yang tercakup dalam satu atau lebih katagori.
2. Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan kartu dengan katagori yang sama. (Anda dapat mengumumkan
kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik
menemukanannya).
3. Peserta didik dengan katagori yang sama diminta mempresentasikan katagori
masing-masing di depan kelas.
4. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap katagori tersebut, berikan poin-poin
penting terkait materi pelajaran (Silberman, 2011: 78).
Strategi pembelajaran Card Sort dengan menggunakan media kartu dalam
praktek pembelajaran akan membantu siswa dalam memahami pelajaran dan
menumbuhkan minat mereka dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan strategi
pembelajaran Card Sort guru hanya berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi
siswanya dalam pembelajaran, sementara siswa belajar secara aktif dengan fasilitas
dan arahan dari guru, sehingga yang aktif disini bukan guru melainkan siswa itu
sendiri yang harus aktif dalam pembelajaran. Card sort yaitu motivasi dari guru,
bagi kartu kosong secara acak, guru mencari kata kunci di papan, siswa mencari
kata sejenis (satu tema) dengan temannya. Diskusi kelompok berdasarkan temanya,
menyusun kartu dipapan dan masing-masing kelompok mempresentasikannya.
dianggap hasil belajar. Hasil belajar dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,
huruf atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai siswa dalam
periode tertentu. Hasil belajar yang dimaksud adalah skor siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Mustafa dalam (Wijayanti, 2011:65) menyebutkan bahwa
Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran, yang
utama adalah metode dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan
lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara
abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika
terapan.
Jadi, hasil belajar Matematika adalah perubahan tingkah laku siswa secara
menyeluruh setelah mendapatkan ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan dan
ukuran melalui proses menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang
konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak,
Matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada Matematika terapan.
Pendahuluan
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
TUNTA
TIDAK S
YA
Selesai
1. Pendahuluan
Tindakan pendahuluan ini dilakukan sebelum pelaksanaan dari siklus I.
Langkah pertama yang dilakukan dalam tindakan pendahuluan ini adalah
observasi untuk mendapatkan informasi tentang keadaan sekolah dan
mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa sebelum
pengambilan data. Berdasarkan data hasil belajar siswa dalam pembelajaran
sebelum tindakan perbaikan, maka dapat dijadikan tolak ukur mengatasi
permasalahan dengan mencoba menerapkan strategi pembelajaran Card Sort.
2. Siklus I
a. Perencanaan Perbaikan
Pada tahap perencanaan perbaikan ini langkah-langkah yang dilakukan
meliputi: Pertama, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk
observasi proses pembelajaran yang bisa dilakukan guru, pada mata pelajaran
10
Pada tahap observasi ini yang dilakukan meliputi: Pertama, pada waktu
guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan pengumpulan
data dengan cara observasi/pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, selama
kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan; Kedua, untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar, siswa diberi angket hasil belajar pada awal
kegiatan sebelum melakukan tindakan dan juga pada lembar jawaban observasi
hasil belajar yang dibawa peneliti. Untuk mengetahui perkembangan hasil
belajar siswa dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus.
d. Refleksi
Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian
dilanjutkan dengan refleksi untuk mengetahui atau menemukan kekuatan dan
kelemahan strategi pembelajaran Card Sort, yang dilakukan bersama teman
sejawat, perlu dilakukan tindakan selanjutnya.
3. Siklus II
a. Perencanaan Perbaikan
Pada tahap perencanaan perbaikan ini langkah-langkah yang dilakukan
meliputi: Pertama, rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil
analisis dan refleksi selama siklus I. Pada siklus II guru menyampaikan materi
dengan strategi Card Sort dengan ditambah media kartu bilangan; Kedua,
mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data
tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Matematika serta
menyiapkan bahan penelitian serta menyiapkan tes di akhir pelajaran yang
dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa. Ketiga,
menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang
akan diajarkan.
b. Pelaksanaan Perbaikan
Pada tahap pelaksanaan perbaikan ini yang dilakukan meliputi: Pertama,
tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil tindakan pertama.
Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan sebagai acuan refleksi untuk
menentukan rencana tindakan tahap ke II dengan mengadakan beberapa
12
perbaikan dari rencana tindakan tahap pertama; Kedua, pada siklus II ini lebih
banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan Operasi
Perkalian. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data
tentang kegiatan pembelajaran dari teman sejawat.
c. Observasi
Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dilakukan
pengisian lembar observasi hasil belajar siswa dan melalui tes yang diberikan
setiap akhir siklus.
d. Refleksi
Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan II kemudian
dilanjutkan dengan refleksi untuk mengetahui atau menemukan kekuatan dan
kelemahan strategi pembelajaran Card Sort, yang dilakukan bersama teman
sejawat, perlu dilakukan tindakan selanjutnya.
N1 N 2 N 3
HB .... ………….. (1)
3
Keterangan:
13
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Strategi pembelajaran Card Sort sudah dapat diterapkan dan dapat
mengurangi metode ceramah yang sering digunakan selama ini.
b) Ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari 27,58% (sebelum
siklus) menjadi 48,27% (setelah siklus I).
2) Kelemahan:
a) Pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa
siswa masih kurang memahami materi dengan strategi pembelajaran
Card Sort.
b) Sekalipun ketuntatas hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari
sebelum siklus dengan setelah siklus I, namun belum mencapai
ketuntasan yaitu 85,00%.
3) Fakor Yang Menyebabkan:
a) Guru kurang maksimal dalam menerapkan strategi pembelajaran Card
Sort, karena tidak menggunakan Media Kartu Bilangan.
b) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran
c) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.
4) Alasan Tindakan Perbaikan:
a) Karena ketuntatas hasil belajar siswa secara klasikan belum mencapai
ketuntasan yaitu 85,00%.
15
d. Refleksi
Pada tahap ini dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun
yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan
pembelajaran dengan strategi Card Sort. Dari data-data yang telah diperoleh
dapat duraikan sebagai berikut:
1) Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan semua langkah
strategi pembelajaran Card Sort dengan baik.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama
proses pembelajaran berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan
dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan, yaitu 89,65%.
Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran dengan strategi
Card Sort dengan baik dan dilihat dari hasil belajar siswa pelaksanaan proses
pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi, tetapi
yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan
dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran dengan strategi
Card Sort dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Adapun perbandingan antara kedua Siklus di atas, dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siklus I dan II
Kategori Siklus I/Prosentase Siklus II/Prosesentase
Tuntas 14 48,27% 26 89,65%
Belum Tuntas 15 51,73% 3 10,35%
tuntas sebanyak 3 siswa (10,35%). Jadi, dari Siklus I ke Siklus II ada peningkatan
hasil belajar sebesar 41,38%.
Tindak Lanjut
1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan strategi
kurang meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan siswa dan pemahaman
terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif,
menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran Card Sort
yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode
pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif.
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.
19
Daftar Pustaka
Anis Mufidah Ulfa, Hadi Mulyono, Sularmi, “Penerapan Strategi Pembelajaran
Card Sort untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Cahaya dan
Sifat-Sifatnya”, dalam Jurnal Didaktika Dwija Indria (Solo), No. 1, Vol.
5, 2014
Depdiknas, (2003), Pembelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas
Dimyati, dan Mujiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Hamzah, (2007), Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Lithanta, Agus. (2003). Penggunaan Alat Peraga Perkalian Teknik John
Napiersebagai Media Pembelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas
Marsigit, (2003), Wawasan tentang Strategi dan Aplikasi Pembelajaran
Matematika Berbasis Kompetensi. Diakses dari
http://staff.uny.ac.id/dosen/marsigit, pada tanggal 15 April 2016
Mukhlis, Abdul. (Ed). (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Tuban: Pelatihan
Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru
Muksetyo, Gatoto, (2007), Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Uneversitas
Terbuka
Poppy Diara, Wahyudin, Entit Puspita, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Melalui Aktivitas Menulis Matematika dan Pembelajaran Langsung
terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP” dalam Jurnal
Pendidikan Matematika Kontemporer (UPI Bandung), Vol 1, No 1, 2013
Prihandoko, (2006), Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika secara Benar
dan Menarik. Jakarta: Dediknas
Purwanto, M. N. (1991). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Raisul, Muttaqin, (2006). Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, Bandung: Nusa
Media
Siddiq, (2009), Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Derektorat
Jendral Pendidikan Tinggi
Silberman, (2011), Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:
Nusamedia
Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Subarinah, Sri, (2006), Inovasi Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Depdiknas
Suherman, Eman dan Winataputra. (2001). Strategi Belajar Mengajar Matematika.
Jakarta: Depdikbud.
Wardani, dkk, (2014). Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) - PGSD,
Jakarta: Universitas Terbuka