DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxxx
TRANSFORMASI KEPEMIMPINAN:
ADAPTASI PESANTREN BUSTANUL ULUM KRAI LUMAJANG DALAM
MENJAWAB GLOBALISASI
Mulai saat kejadian tersebut setiap Sekitar tahun 1984 KH. Affan Abd
panitia dibebani tugas piket jaga Malik bersama keluarga mulai menetap
malam. Pembangunan pun dimulai pasti ditanah pesantren. Pada saat itu,
dengan beberapa tukang dan bantuan telah terbangun masjid, Mushalla Putri,
dari para santri yang dibawah dari PP 3 asrama Putra, 1 Asrama Putri dan
Bustanul Ulum Krai Mlokorejo dan PP juga kediaman KH. Affan Abd Malik.
Kembang Kuning Larangan Madura Pondok peantren Bustanul Ulum Krai
serta masyarakat sekitar. saat ini telah berkembang pesat dari
KH. Abdullah Yaqien tidak serta awal yang hanya memiliki fasilitas
merta melepas menantunya untuk lengkap berupaya asrama, gedung
berjuang sendiri di tempat hijra. sekolah, laboratorium, lapangan
Terkadang beliau berkunjung ke lokasi olaraga, mushalah dan lain sebagainya.
pembangunan untuk ikut mengawasi. Fasilitas tersebut tidak serta merta
Ketika beliau berkunjung banyak keluh datang begitu saja, banyak perjuangan
kesah para panitia yang dituturkan yang dilalui Almagfurlah dan apara
pada beliau, tidak terkecuali kejadian santri, dari awal berdirinya pesantren
na’as tersebut. yang hanya di sinari terang lilin,
Seorang panitia pun menjawab kemudian mulai ada mesin Desel
“bedeh ka’disak kyaeh asmanah sekitar tahun 1990an. Hingga aliran
Bunaden” (ada kiai disana namanya listrik masuk dengan pasti menyinari
bunaden), bunaden yang merupakan tanah perjuangan para pahlawan dan
orang yang ditakuti para preman dan pejuang islam di bumi hijau Bustanul
maling yang terkenal, dan memintanya Ulum Krai Krai.
untuk menghadap KH. Abdullah Yaqien. Pada awalnya, santri Bustanul
Sesampainya di kediaman Ulum Krai merupakan PP. Kembang
pengasuh pesantren Mlokorejo, beliau Kuning Madura dan PP.Bustanul Ulum
menuturkan maksud dan tujuan beliau Krai Jember yang berjumlah belasan
memanggil Bunaden, yaitu hanya ingin gingga saat ini jumlah santri bermukim
menitipkan dan menjaga material di memiliki kurang lebih 500 orang dan
daerah pembangunan agar tidak lebih dari 100 santri tidak mukim yang
kemalimgan lagi. Bunaden pun bersekolah dinaungan Yayasan
menyetujui permintaan dari KH. Pendidikan Islam Bustanul Ulum Krai,
Abdullah Yaqien begitu besar dan Madin (madrsah Diniyah) Bustanul
tersembuinyi kebesaran Allah, tanpa di Ulum Krai awaliyah dan wustho, santri
duga beberapa waktu beerselang ketika sorogan, RA (Raudhatul Atfal) Bustanul
Bunaden sering berjaga. Bunaden mulai Ulum Krai, MA (madrasah alityah)
berikrar dan berjanji akan bertaubat Bustanul Ulum Krai, Sekolah tinggi
dasn ikut berjuang di jalan Allah dan Islam Bustanul Ulum Krai.
alhamdulillah stelah itu material- Akses jalan yang mudah dan
material tidak pernah kemalingan lagi. jenjang pendidikan yang lengkap dari
Kemudian Pak Miska membuat tenda RA sampai dengan perguruan Tinggi
yang dikhususkan untuk menjaga dari TPA hingga madrassah diniyah
keamanan material, hingga pak Miska menjadikan Pondok Pesantren
membawa peralatan dapur dan Bustanul Ulum Krai Krai menjadi
perlengkapan memasak sekedar untuk pesantren yang maju dan sangat
membuat kopi dan teh. berkembang. Jejak perjuangan KH.
Affan Abd. Malik selaku pendiri dan
KESIMPULAN
Pondok Pesantren merupakan Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif
salah satu elemen penyelenggara dalam Ilmu-Ilmu Social dan
pendidikan islam yang telah mengambil Keagamaan, Malang: Kalimasahada
peran dalam pengembangkan SDM Press, 1996
walaupu setelah merdeka telah Bogdan, Robert C. and Sari Knopp
berkembang lembaga pendidikan Biklen, Qualitative Research for
formal namun keberadaan pesantren Education: An Introduction to
belum mampu digeser oleh lembaga Theory and Methods, London: Allyn
pendidikan Islam formal tersebut. ciri and Bacon Inc, 1992
umum pesantren yang tersebar luas di Chotib, Moch, Pesantren dan
Indonesia mengandung unsur unsur: Masyarakat Transformatif. Jember:
(1) Kiai sebagai pendiri, pelaksana dan Pena Salsabila, 2010
guru; (2) Pelajar (santri) yang secara Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi
pribadi langsung diajar berdasarkan Pesantren: Studi Tentang
Pandangan Hidup Kiai. Jakarta:
28
Muzamil Qomar, Transformsi LP3ES, 1982
Kepemimpinan Pesantren, 51.
Hamdan, Farchan dan Syarifuddin, Yin, Robert K., Studi Kasus Desain dan
Titik Tengkar Pesantren: Resolusi Methode, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Konflik Masyarakat Pesantren, Persada, 2002
Yogyakarta: Pilar Religia, 2005
In’am, Sulaiman, Masa Depan
Pesantren: Eksistensi Pesantren di
Tengah Gelombang Modernisasi.
Malang: Madani, 2010
Madjid, Nurcholish. Bilik-Bilik
Pesantren, Sebuah Potret
Perjalanan. Jakarta: Paramadina,
1992
Miles, Metthew B., A. Michael
Huberman and Johnny Saldana,
Qualitative Data Analysis, A
Methods Sourcebook, Sage
Publications, Inc., 2014
Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Yogyakarta: Rake
Sarasin, 1993
Muttaqin, Ahmad Ihwanul. “Dinamika
Islam Moderat, Studi atas Peran LP.
Ma’arif NU Lumajang dalam
Mengatasi Gerakan Radikal,”
Tabiyatuna: Jurnal Pendidikan
Islam. Vol. 12, No. 1 (2019)
Nasir, M. Ridwan. Format Pendidikan
Ideal Pondok Pesantren Tengah
Arus Perubahan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010
Nasution, Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif, Bandung:
Tarsito, 2003
Qomar, Mujamil, Pesantren dari
Transformasi Metodologi Menuju
Demokrasi Institusi. Jakarta:
Erlangga, 2002
Suriana, “Pendidikan Islam Di Era
Globalisasi: Menggapai Peluang,
Menuai Tantangan”, Jurnal
Mudarisuna, Vol 4, No 2 (2014)
Wahid, Abdurrahman. Menggerakkan
Tradisi. Yogyakarta: LKiS, 2011
Yasmadi. Modernisasi Pendidikan Islam.
Ciputat: Ciputat Press, 2002