Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian etika pergaulan


[1]Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu
ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu :
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan .
Pergaulan adalah salah satu cara seseorang untuk berinteraksi dengan alam
persekitarannya .
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku
baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

B. Pengertian muda-mudi / remaja


[2]Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.
Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan
tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan
waktu di luar keluarga

C. Etika pergaulan menurut Islam


1. Menundukkan pandangan
ALLAH memerintahkan kaum lelaki untuk menundukkan
pandangannya,sebagaimana firman-NYA; Katakanlah kepada laki-laki yangberiman:
Hendaklahmereka menahan pandangan nya dan memelihara kemaluannya. (an- Nuur:
30)Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada kaum wanita beriman,
ALLAHberfirman; Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah
merekamenahan pandangan nya dan memelihara kemaluannya. (an-Nuur: 31)

2. Menutup aurat
Aurat merupakan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat yang bukan
mahramnya . Menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan
perempuan . Aurat bagi waanita yaiu seluruh tubuh kecuali kedua telapak tangan dan
muka . Bagi seorang laki-laki auratnya dari pusar ke bawah hingga lutut . ALLAH
berfirman
“dan jangan lah mereka mennampakkan perhiasannya, kecualiyang biasa
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka melabuhkan kain tudung ke dadanya.” (an-
Nuur : 31)
“ Hai nabi, katakanlahkepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-
isteri orang mukmin:Hendaklah mereka melabuhkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yangdemikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali, kerana itu mereka tidakdiganggu.
Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S An-Nuur: 59).
Perintah menutup aurat juga berlaku bagi semua jenis.
Dari Abu DaudSaid al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah
seseoranglelaki memandang aurat lelaki, begitu juga dengan wanita jangan melihat
auratwanita.”
[3]Tidak hanya aurat , pakaian yaang di gunakan juga harus di perhatikan .
Pakain tidak boleh terlalu ketat dan tembus pandang sertaa tidak memamerkan
kekayaan

3. Larangan berkhalwat ( berdua-duaan )


Islam telah mengajarkan agar menjaga jarak terhadap lawan jenis agar tidak
menimbulkan dampak negatif yang tidak di inginkan dan akibat berakibat buruk pada
masyarakat disekitarnya.
Jika laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya berdua-duaan maka yang
ketiga syetan,karena syetan mempengaruhi manusia agar berbuat dosa . Oleh karena itu
islam melarang laki-laki dan perempuan berduan di tempat yang sepi dan menimbulkan
fitnah.

Adapun tata cara pergaulan yang baik menurut Islam adalah sebagai berikut :
1) Mengucapkan salam.
2) Meminta izin.
3) Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
4) Bersikap santun dan tidak sombong
5) Berbicara dengan perkataan yang sopan
6) Tidak boleh saling menghina
7) Tidak boleh membenci dan iri hati
8) Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
9) Mengajak untuk berbuat kebaikan

D. Aspek Penting Pergaulan dalam Islam


Allah telah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan sempurna, teratur,
dan berpasang-pasangan. Laki-laki dan perempuan: merupakan makhluk Allah yang
telah diciptakan scara berpasang-pasangan. jadi, merupakan suatu keniscayaan dan
sangat wajar, jika terjadi pergaulan di antara mereka.
[4]Dalam Islam , pergaulan mempunyai beberapa tahapan yaitu :
1. Ta’aruf
Merupakan suatu proses saling mengenal antara laki-laki dan perempuan . Sikap
taaruf ini penting karena mengenal satu sama lain agar kita dapat saling memahami dan
dapat memberi arahan Ta’aruf melingkupi pengenalan terhadap fisik, psikis, emosi,
orientasi pemikiran, kondisi keluarga dan sebagainya. Dalam upaya ta’aruf dengan calon
pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait
dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja
semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma
berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau
keluarganya. Jadi,taaruf bukanlah bermesraan berdua,tapi lebih kepada pembicaraan
yang bersifat realistis untuk mempersiapkn sebuah perjalanan panjang brdua. Jadi ,
ta'aruf adalah proses saling kenal mengenal pra nikah dengan dilandasi ketentuan syar'i
2. Tafahum
Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk memahami kebiasaan, kesukaan,
karakter, ciri khas individu dan juga cara berpikir saudaranya. Dengan demikian perasaan
seperti "tidak enak", "tidak cocok" dan lain sebagainya dapat dieliminasi dalam rangka
saling menasehati . Bila hati telah terpaut dan jiwa telah terpadu, barulah persaudaraan
seseorang dengan yang lainnya bisa berjalan mulus, bersih dan penuh rasa kasih. Hati
manusia hanya bisa disatukan secara murni dan bersih apabila bermuara pada satu
simpul ikatan yang fitrah. Simpul tali itu adalah aqidah. Inilah satu-satunya dasar
berpijak, bertemu dan pengikat yang utuh dan abadi (QS. Ali Imran : 103)
“kita diibaratkan sebatang lidi yang mudah dipatahkan, namun apabila menjadi
segengam lidi, ianya akan menjadi kukuh dan terlalu sukar dipatahkan”
Oleh itu ukhuwah dan kesefahaman (al-tafahum) ini penting.
3. Ta’awun
Setelah seorang muslim mengenal dan memahami saudaranya,
saat saudaranya ditimpa kesusahan, seorang muslim akan berusaha
untuk membantu .
Dalam proses penyatuan kerja, mutlak diperlukan adanya
tolong-menolong yang merupakan kelanjutan dari tahap tafahum
(saling memahami) .
Saling kenal saja, tanpa dilanjutkan dengan saling memahami,
tidak akan mampu membentuk hubungan antar individu yang mampu tolong
menolong,
saling mengisi dengan kekurang dan kelebihan yang terdapat pada tiap individu.
4. Takaful
Tahap ini merupakan muara dari proses ukhuwah Islamiyyah,
yaitu terletak pada timbulnya rasa senasib dan sepenanggungan,
suka maupun duka, dalam tiap langkah kerja.
Bila fase takaful ini terwujud, maka ikatan ukhuwah Islamiyyah pun terbentuk
dengan utuh.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada makalah ini , dapaat di simpulkan bahwa

§ Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku
baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
§ Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa
yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun
§ Etika pergaulan dalam Islam meliiputi menundukkan panddangan , menutup
aurat , jangan berkhalwat (berdua-duaan)
§ Aspek penting pergaulan dalam islam ada 4 yaitu ta’aruf , tafahum , ta’aruf
dan takaful

DAFTAR PUSTAKA
Buku pendidikan agama islam pada perguruan tinggi umum
http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
LKS Aqidah Akhlak “Fitrah” kelas XI Semester 2 ( Surakarta : Putra Nugraha)
Muhammad Said Mursi , Panduan Praktis Dalam Pergaulan ( Jakarta : Gema
Insani , 2004 )

[1] Buku pendidikan agama islam pada perguruan tinggi umum


[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
[3] LKS Aqidah Akhlak “Fitrah” kelas XI Semester 2 ( Surakarta : Putra Nugraha)
Hal.4
[4]Muhammad Said Mursi , Panduan Praktis Dalam Pergaulan ( Jakarta : Gema
Insani , 2004 )

Anda mungkin juga menyukai