DISUSUN OLEH:
HOME GROUP 1
Muhammad Raihan Pratama (1806148555)
REKAN KERJA:
Bhujangga Binang Jalantara (1806148391)
Elissa Oktaviana Kusuma Dewi (1806199612)
Muthia Hanun (1806199814)
Tasya Shavana (1806191982)
(180)
FAKULTAS TEKNIK
DEPOK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Matakuliah Pengembangan
Kepribadian Terintegrasi A (MPKT A) ini dengan baik, meskipun masih terdapat banyak
kekurangan di dalamnya.
Dalam menyusun makalah ini kami mendapatkan referensi dari hasil diskusi, sumber-
sumber informasi online, dan ditambah dengan opini penulis sendiri. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca mengenai manusia sebagai mahluk berkebudayaan. Kami
sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen untuk perbaikan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2
1.4 Metodologi Penulisan .......................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a. Mengetahui permasalahan budaya-budaya di Indonesia.
b. Mengetahui penyebab terjadinya permasalahan kebudayaan.
c. Mengetahui pengaruh permasalahan kebudayaan di Indonesia.
d. Mengembangkan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya.
e. Membuat lebih kita peka terhadap kebudayaan sekitar.
2
BAB II
ISI
3
juga cara makan yang dilakukan manusia, sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan
budaya tempat manusia itu berada, sehingga kita mengenal berbagai ragam cara makan.
Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa karakter manusia sebagai makhluk
hidup memiliki keunggulan dari karakter makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat suatu kompleksitas cara hidup kelompok manusia, yang
meliputi kebiasaan, keyakinan, dan tata aturan yang berpola, yang dikenal dengan istilah
kebudayaan. Secara singkat, kebudayaan adalah the total way of life of any society,
keseluruhan cara hidup suatu masyarakat (Ember & Ember, 2007: 215).
4
manusiadisebut stimulus, situasi di luar lingkungan ini nantinya akan menimbulkan
sebuahdorongan. Dari hasil stimulus dan dorongan akan muncul respon, jika hal ini
berulagkali terjadi maka akan terbentuk sebuah kebiasaan.
Proses belajar kebudayaan dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
a) Internalisasi Kebudayaan
Proses Internalisasi adalah proses yang terjadi pertama kali, proses ini telah ada
darikita lahir dan berlangsung hingga saat ini. Proses ini adalah bentuk
penanaman nilaike dalam jiwa seseorang hingga nilai tersebut tercermin pada
perilaku sehari hari.menurut Koentjaraningrat (2009:185) adalah proses panjang
seorang individumenanamkan dalam kepribadiaannya segala perasaan, hasrat,
nafsu, dan emosi yangdiperlukannya, sepanjang hidupnya, sejak ia dilahirkan
sampai menjelang ajalnya.
b) Sosialisasi Kebudayaan
Soerjono Soekanto, “Sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota
masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-
nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota”. Sosialisasi terjadi dimana
seseorang menerima pengaruh, peranan ataupuntindakan dari orang
disekitarnya
c) Eksternalisasi Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (2009:189), enkulturasi atau pembudayaan
merupakan suatu proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem, norma, dam peraturan yang
hidup di dalam kebudayaannya. Sejalan degan proses sosialisasi seseorang juga
mengalami proses enkulturasi, yaitu proses penanaman nilai dan norma yang
berlaku.
5
Beberapa ahli kebudayaan mengemukakan teori difusi, yaitu suatu proses
penyebaran kebudayaan yang dibawa oleh masyarakat yang bermigrasi dari
satu tempat ke tempat yang lain. Migrasi adalah suatu proses perpindahan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia dari satu tempat ke tempat
lainnya. Dalam proses berpindah itulah, manusia membawa kebudayaannya dan
ditiru oleh masyarakat yang ditemuinya.
b) Asimilasi dan Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang masing masing
kebudayaan itu melebur membentuk kebudayaan yang baru dan unik. Gejala
akulturasi inilah yang sebenarnya sering terjadi dalam penyebaran kebudayaan
dunia. Jika kebudayaan yang datang bersifat dominan bertemu dengan
kebudayaan masyarakat lokal, dan masyarakat berkebudayaan lokal menerima
kebudayaan yang baru (melalui proses yang panjang), maka terjadilah proses
asimilasi.
c) Inovasi dan Penemuan
Proses inovasi meliputi proses penemuan (discovery) dan penyebaran
(invention). Proses pertama, yaitu discovery, mungkin saja dilakukan oleh
individu maupun individu-individu, secara terpisah maupun suatu rangkaian
penemuan. Discovery ini berkembang menjadi invention setelah diterima,
diakui, dan diterapkan oleh masyarakat (Koentjaraningrat, 2009:210-211)
6
insentif yang digunakan, serta sistem alokasi yang diberlakukan. Sistem nilai
yang dianut bisa berupa sistem nilai utilitarian, egalitarian, syariah, Pancasila,
atau sistem nilai lainnya.
2) System of objectives
Tujuan yang ingindicapai bisa berupa kesejahteraan (welfare) yang perlu pula
dijelaskan maknanya, keadilan (justice), pemerataan (equality), kebebasan
(liberty), stabilitas (stability), perlindungan terhadap lingkungan hidup, dan
tujuan-tujuan lainnya.
3) System of ownership
Sistem pemilikan sumber daya oleh masyarakat. Pemilikan sumber daya bisa
berupa pemilikan bersama (common ownership), swasta (private ownership),
public (public ownership), dan kooperatif (cooperative ownership).
4) System of incentives
Sistem insentif dalam kegiatan ekonomi masyarakat yangdapat berupa insentif
materi (uang, barang, atau jasa), atau insentif moral, atau insentif berupa
kekuasaan, atau insentif bentuk lainnya.
5) System of coordination/allocation
Sistem alokasi sumber daya dan hasil-hasil kegiatan ekonomi masyarakat, yang
bisa dengan cara yang merupakan tradisi, ataudengan mekanisme pasar bebas,
atau dengan perencanaan baik perencanaan komando,terpimpin atau lainnya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi, oleh karena itu
sangat diperlukan untuk belajar kebudayaan yang dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu
internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Menyadarkan warga Indonesia yang memiliki kebudayaan beragam untuk
mempertahankannya sangat penting dalam perkembangan era globalisasi. Karena
nyatanya meskipun kini banyak generasi muda yang tidak lagi peduli dengan
kebudayaan lokal, justru orang-orang dari luar negeri sangat tertarik. Jika kita mampu
memanfaatkan peluang tersebut, perekonomian dan nama baik Indonesia di mata
dunia akan menjadi semakin baik lagi.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, hingga penulis merasa
masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah. Dengan demikian, penulis berharap
kepada pembaca dapat memberikan saran dan kritik terhadap makalah ini. Penulis
juga meminta maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan
makala ini. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi para
pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, D.S.Y. 2011. Penurunan Rasa Cinta Budaya Dan Nasionalisme Generasi Muda
Akibat Globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora, Vol 4 No. 2, November 2011.
http://blog.unnes.ac.id/triyuliana/2015/12/20/internalisasi-nilai-nilai-budaya-dalam-
Mei 2019)
https://nasional.kompas.com/read/2008/11/26/17323361/generasi.muda.kurang.peduli.bud