DISUSUN
O
L
E
H
:
Lukas Mangasi
Muhammad Raihan Pratama
Nila Rachmatal
Putri Wijayanti
Derajat disosiasi / derajat ionisasi (𝛼) adalah perbandingan jumlah mol zat terlarut
yang terurai (t) terhadap jumlah mol awal zat terlarut sebelum terurai (a).
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:
1. Baterai 1,5 volt (2 buah) 1. Air suling / aquades
2. Kabel secukupnya 2. Larutan CuSO4
3. Lampu bohlam kecil 3. Larutan CH3COOH
4. Penjempit buaya (2 buah) 4. Larutan H2SO4
5. Elektroda karbon (2 buah) 5. Larutan C6H12O6
6. Gelas ukur kecil 6. Padatan CuSO4
7. Gunting
8. Lakban
9. Wadah/tempat rangkaian
Gambar Rangkaian:
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi dua yaitu larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit.
Larutan elektrolit memiliki gejala yaitu nyalanya lampu dan adanya gelembung-
gelembung gas. Larutan elektrolit terbagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan
elektrolit lemah. Saat melakukan percobaan dengan menggunakan alat uji daya
hantar listrik, ion-ion yang telah terdisosiasi atau terionisasi pada larutan elektrolit
kuat akan langsung menyelimuti elektroda dan menimbulkan gelembung-
gelembung gas, sehingga aliran listrik dapat terhantar dan lampu menyala dengan
terang. Contoh larutan elektrolit kuat yang telah kita uji adalah H2SO4.
Sedangkan larutan elektrolit lemah adalah elektrolit yang dalam proses uji coba
daya hantar listrik, ion-ionnya hanya terdisosiasi atau terionisasi sebagian, karena
molekul-molekul tersebut ada yang terurai menjadi ion-ion pembentuknya dan
adapula yang tetap berbentuk molekul aslinya. Gejala yang ditimbulkan adalah
intensitas nyala lampu redup dan muncul sedikit gelembung-gelembung gas atau
tidak menimbulkan nyala lampu tetapi terdapat sedikit gelembung-gelembung gas.
Contoh larutan elektrolit lemah yang telah diuji adalah CH3COOH (termasuk
dalam golongan asam lemah) dan CuSO4 (termasuk dalam golongan garam
lemah).
Lalu yang terakhir, ada larutan non elektrolit, yaitu larutan yang tidak mampu
menghantarkan listrik karena pada larutan ini molekul-molekulnya tidak
terdisosiasi sehingga tidak ada ion-ion yang bermuatan sebagai penghantar arus
listrik. Contoh larutan non elektrolit yang telah diuji adalah Glukosa (C6H12O6).
Sementara padatan CuSO4 merupakan penghantar listrik yang buruk (non
elektrolit) karena tidak ada ion-ion yang terurai yang dapat bergerak bebas
sehingga tidak dapat menghantarkan aliran listrik dan tidak menimbulkan lampu
menyala maupun gelembung-gelembung gas.
VII. KESIMPULAN
1. Dengan pengamatan menggunakan sumber listrik dan lampu, gejala hantaran
listriknya ditunjukkan melalui intensitas nyala lampu dan gelembung-
gelembung gas yang ada.
2. Larutan H2SO4 termasuk larutan elektrolit kuat, larutan CH3COOH dan
larutan CuSO4 termasuk larutan elektrolit lemah, sementara larutan C6H12O6
dan padatan CuSO4 termasuk larutan non elektrolit.