Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar sebagai karatetistik yang membedakan manusia dengan


makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat
manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan aktivitas yang
dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui
pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Salah satu ciri dari
aktivitaas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah
adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya
berupa penugasan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya,
atau penugasan terhadap ketrampilan dan perubahan yang berupa sikap.
Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut maka diperlukan
tenaga pengajar yang memadai. Pengajar atau disebut juga pendidik ini
berperan sangat penting dalam pembelajaran. Pendidik yang baik akan
mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik. Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara
terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar,
karateristik siswa, karateristik bidang studi serta berbagai strategi
pembelajaran.

Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta
analisa manusia. Matematika memiliki peran yang sangat besar dalam
kehidupan. Walaupun memiliki banyak peranan, namun banyak yang
belum mengetahui pengertian matematika itu sendiri, maka dari hal ini
diperlukan pengetahuan tentang arti pembelajaran yang lebih meluas,
istilah – istilah dalam pembelajaran lalu hakikat matematika kemudian
tujuan pembelajaran matematika dan obyek dari pembelajaran matematika.
B. Rumusan Masalah

Dari gambaran diatas maka penulis merumuskan dalam makalah


ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari pembelajaran ?


2. Sebutkan dan jelaskan istilah – istilah dalam pembelajaran?
3. Apakah yang dimaksud hakikat matematika ?
4. Sebutkan tujuan dari pembelajaran matematika ?
5. Apa saja obyek dalam pembelajaran matematika ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja istilah-istilah dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui hakikat matematika
4. Untuk mengetahui tujuan dari pembelajaran matematika
5. Untuk mengetahui apa saja obyek dalam pembelajaran matematika
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran

Dalam bukunya Sugandi, dkk (2004:9) menyatakan bahwa


pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang berarti self
instruction (dari internal) dan eksternal instructions (dari eksternal).
Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang
disebut teacing atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat
eksternal prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-
prinsip pembelajaran.

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas


mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan
seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan
komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si belajar.

Beberapa pengertian tentang pembelajaran menurut para ahli


adalah sebagai berikut :

 Menurut Nazarudin (2007:163) pembelajaran adalah suatu peristiwa


atau situasi yang sengaja dirancang dalam rangka membantu dan
mempermudah proses belajar dengan harapan dapat membangun
kreatifitas siswa.
 Menurut Syaiful Sagala (2009:61) pembelajaran adalah
“membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar yang merupakan penentu utama keberasilan pendidikan”.
 Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
menyatakan pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
 Menurut Oemar Hamalik (2006:239) pembelajaran adalah “suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang paling mempengaruhi
tercapainya tujuan pembelajaran”. Dari teori – teori yang di kemukakan
banyak ahli tentang pembelajaran Oemar Hamalik mengemukakan 3
(tiga) rumusan yang dianggap lebih maju, yaitu :
a) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk
menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.
b) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk
menjadi warga masyarakat yang baik.
c) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi
kehidupan masyarakat sehari – hari.
 Menurut Suyono (2011:18) Definisi pembelajaran yang mengacu pada
konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu mengajar adalah
suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain mencapai kemajuan
seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembangan potensi
kognitif, afektif, maupun psikomotornya.

Dari beberapa pengertian pembelajaran menurut para ahli diatas


dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang
berupaya mendapatkan berbagai macam pengetahuan dan pengalaman
yang meluas.

B. Hakikat Matematika
1. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika
yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang
berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema
yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir
sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).
Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti
ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).
Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio
(penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil
observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang
berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980
:148).
Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam
dunianya secara empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam
dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur
kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika supaya
konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh
orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan
bahasa matematika atua notasi matematika yang bernilai global
(universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena
itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.

Pada awalnya cabang matematika yang ditemukan adalah


Aritmatika atau Berhitung, Aljabar, Geometri setelah itu ditemukan
Kalkulus, Statistika, Topologi, Aljabar Abstrak, Aljabar Linear,
Himpunan, Geometri Linier, Analisis Vektor, dll.
2. Beberapa Definisi Para Ahli Mengenai Matematika antara lain :
 Russefendi (1988 : 23) Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur
yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-
dalil di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku
secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.
 James dan James (1976 : 50). Matematika adalah ilmu tentang logika,
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep- konsep yang
berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga
bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat
yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian
yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika
mencakup teori bilangan dan statistika.
 Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972 : 32) Matematika adalah
pola berpikir, pola mengorganisasikan,pembuktian yang logis,
matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat , jelas dan akurat representasinya dengan
simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada
mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang
terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif
berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau
teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang
keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni,
keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.
 Reys – dkk (1984 : 16) Matematika adalah telaahan tentang pola dan
hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan
suatu alat.
 Kline (1973 : 25) Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang
dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu
terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

Jadi, Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman


belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencena
sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang
dipelajari.

3. Matematika Adalah Ilmu Deduktif

Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, karena proses mencari


kebenaran (generalisasi) dalam matematika berbeda dengan ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan yang lain. Metode pencarian
kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif, tidak dapat dengan cara
induktif. Pada ilmu pengetahuan alam adalah metode induktif dan
eksperimen. Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat
dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar
untuk semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan cara deduktif. Dalam
matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat diterima
kebenarannya sesudah dibuktikan secara deduktif.

4. Matematika Adalah Ilmu Terstruktur

Matematika merupakan ilmu terstruktur yang terorganisasikan. Hal


ini karena matematika dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan,
kemudian unsur yang didefinisikan ke aksioma / postulat dan akhirnya
pada teorema. Konsep-konsep amtematika tersusun secara hierarkis,
terstruktur, logis, dan sistimatis mulai dari konsep yang paling sederhana
sampai pada konsep yang paling kompleks. Oleh karena itu untuk
mempelajari matematika, konsep sebelumnya yang menjadi prasyarat,
harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami topik atau konsep
selanjutnya.

Dalam pembelajaran matematika guru seharusnya menyiapkan


kondisi siswanya agar mampu menguasai konsep-konsep yang akan
dipelajari mulai dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks.

Contoh seorang siswa yang akan mempelajari sebuah volume


kerucut haruslah mempelajari mulai dari lingkaran, luas lingkaran, bangun
ruang dan akhirnya volume kerucut. Untuk dapat mempelajari topik
volume balok, maka siswa harus mempelajari rusuk / garis, titik sudut,
sudut, bidang datar persegi dan persegi panjang, luas persegi dan persegi
panjang, dan akhirnya volume balok.

5. Matematika Adalah Ilmu Tentang Pola dan Hubungan


Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada
matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola
dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model yang merupkan
representasinya untuk membuat generalisasi.

6. Matematika Adalah Bahasa Simbol

Matematika yang terdiri dari simbol-simbol yang sangat padat arti


dan bersifat internasional. Padat arti berarti simbol-simbol matematika
ditulis dengan cara singkat tetapi mempunyai arti yang luas.

7. Matematika sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu

Matematika sebagai ratu ilmu artinya matematika sebagai alat dan


pelayan ilmu yang lain. Matematika sebagai suatu ilmu yang berfungsi
melayani ilmu pengetahuan. Matematika tumbuh dan berkembang untuk
dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, juga untuk melayani kebutuhan ilmu
pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya.

Matematika sebagai ratu ilmu dimaksudkan bahwa matematika


adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Banyak sekali cabang ilmu
pengetahuan yang pengembangan teori-teorinya didasarkan pada
pengembangan konsep matematika. Sebagai contoh, banyak teori-teori dan
cabang-cabang dari fisika dan kimia (modern) yang ditemukan dan
dikembangkan melalui konsep kalkulus, khususnya tentang persamaan
differensial. Contoh lain, teori ekonomi mengenai permintaan dan
penawaran yang dikembangkan melalui konsep fungsi dan kalkulus
tentang differensial dan integral.

8. Kegunaan Matematika

Matematika sebagai pelayan ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu


yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika.

Contoh :
 Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk
memprediksi jumlah penduduk dll.
 Banyak teori-teori dari Fisika dan Kimia (modern) yang ditemukan
dan dikembangkan melalui konsep Kalkulus.
 Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya
dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengadakan transaksi jual beli, maka manusia memerlukan proses
perhitungan matematika yang berkaitan dengan bilangan dan operasi
hitungnya
 Menghitung luas daerah dan laju kecepatan kendaraan
 Menghitung jarak yang ditempuh dari suatu tempat ke tempat yang
lain.

C. Tujuan Pembelajaran Matematika

Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan


antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan


manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan

Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami


masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.

Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau


media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam


kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

Indikator : (buatkan dalam bentuk tabel agar lebih mudah)

a) Fakta : - membedakan apa yang termasuk fakta dalam objek


matematika
b) Konsep :
1.Segitiga
- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan segitiga
- Mengidentifikasi jenis-jenis segitiga berdasarkan
panjang sisi-sisinya dan besar sudutnya
- Menghitung keliling segitiga

2. Lingkaran

- menjelaskan apa yang dimaksud dengan lingkaran

- mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

- menghitung keliling lingkaran

c) prinsip

1. teorema pythagoras

- memahami kuadrat akar suatu bilangan

- menentukan luas segitiga siku-siku

- menentukan dan menggunakan dalil pythagoras

- menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika sisi lain


diketahui

2. teorema jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360°


- menunjukkan bahwa jumlah sudut luar segitiga adalah 360°

- menghitung jumlah sudut luar segitiga

d) prosedur : Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

- Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

- mengenali SPLDV dalam berbagai bentuk variabel

- menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode


grafik,substitusi,eliminasi, dan gabungan dari substitusi dan
eliminasi.

Alasan mengapa kami mengambil soal tersebut karena soal-soal


tersebut berkaitan dengan pembelajaran matematika khususnya
obyek matematika yang berupa fakta,konseo,prinsip,dan prosedur.

D. Obyek Pembelajaran Matematika

Menurut Robert Gagne, secara garis besar ada 2 macam objek yang
dipelajari siswa dalam matematika, yaitu objek-objek langsung (direct
objects) dan objek-objek tak langsung (indirect objects).

1. Objek-objek langsung
a. Fakta (abstrak)

Berupa konvensi-konvensi (kesepakatan) dalam matematika


untuk memperlancar pembicaraan-pembicaraan dalam matematika,
seperti lambang-lambang. Di dalam matematika, fakta merupakan
sesuatu yang harus diterima, tanpa pembuktian karena merupakan
kesepakatan.

Contoh :
1. Simbol bilangan “3” sudah dipahami sebagai bilangan “tiga”. Jika
disajikan angka “3” orang sudah dengan sendirinya menangkap
maksudnya yaitu “tiga”. Sebaliknya kalau seseorang
mengucapakan kata “tiga” dengan sendirinya dapat disimbolkan
dengan “3”. fakta yang kompleks sepertinya п ≈ 3,14 yang
dipahami sebagai phi yang mendekati tiga koma empat belas.

2. 23 = 2 x 2 x 2 yang dipahami sebagai dua kali dua kali dua. Dalam


geometri biasanya juga terdapat simbol-simbol tertentu, seperti (⊥)
yang berarti tegak lurus, (//) yang berarti sejajar. Dalam
trigonometri kita kenal “sin” yang berarti perbandingan atau fungsi
sinus. Dalam aljabar symbol “a,b” menunjukkan pasangan
berurutan, symbol f yang dipahami sebagai fungsi dan masih
banyak lagi lainnya.

b. Konsep

Adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk


menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek.
Apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan. Suatu
konsep yang berada dalam lingkup matematika disebut sebagai
konsep matematika. “segitiga” adalah nama suatu konsep abstrak.
Dengan konsep itu sekumpulan objek dapat digolongkan sebagai
contoh atau bukan contoh. Konsep berhubungan erat dengan
definisi. Definisi adalah ungkapan yang membatasi suatu konsep.
Dengan adanya definisi ini orang dapat membuat ilustrasi atau
gambar atau lambang dari konsep yang didefinisikan. Sehingga
menjadi semakin jelas apa yang dimaksud dengan konsep tertentu.

Contoh : 1) Konsep segitiga


- Definisi : segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga
ruas garis yang setiap dua ujung berimpit. Unsur-unsur dari
suatu segitiga adalah tiga titik sudut dan tiga sisi.

- Jenis-jenis segitiga bedasarkan panjang sisi-sisinya : segitiga


sama kaki,segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang.

- Jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya : Segitiga lancip


(<90°), segitiga siku-siku (90°), dan seegitiga tumpul (>90°).

- Keliling segitiga adalah jumlah panjang dari sisi-sisi ketiganya.

Soal :

Contoh :

1. Hitunglah keliling segitiga yang panjang sisi-sisinya 6 cm,


8 cm, dan 10 cm!

Jawab :

Keliling = 6 cm + 8 cm + 10 cm

= 24 cm

Jadi keliling segitiga adalah 24 cm.

2) Konsep lingkaran

- Definisi : lingkaran adalah tempat kedudukan titik- titik yang


berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.

- Bagian-bagian lingkaran : pusat lingkaran,jari-jari


lingkaran,diameter,busur lingkaran,tali busur,juring
lingkaran,tembereng, dan apotema.
- Keliling lingkaran adalah panjang lintasan yang di tempuh
sepanjang dari suatu titik A dan kembali ke titik A lagi.

Untuk setiap lingkaran berlaku rums berikut :

K=πd atau K= 2πr

Ket :

K = keliling lingkaran

d = diameter

r = jari-jari

Contoh :

2. Hitunglah keliling lingkaran jika jari-jarinya 21 cm!


Jawab :
22
K= 2πr = 2 × ×21 = 132 cm
7

c. Prinsip (abstrak)
Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil.
Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan
secara logika dan dibuktikan. Suatu teorema terdiri dari beberapa
hipotesis dan kesimpulan, yang dapat dibuktikan dengan
memanfaatkan istilah dasar, istilah terdefinisi, aksioma, dan
pernyataan benar lainnya.

1) Prinsip teorema pythagoras


Sebelum membahas mengenai teorema pythagoras terlebih
dahulu kita akan mempelajari konsep-konsep dasarnya.

a) Kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, misal : a2


b) Luas persegi dan luas segitiga siku-siku

- Luas persegi yang panjang sisinya s adalah


L = s x s = s2
- Luas segitiga siku-siku adalah
luas segitiga = ½ x a x t

Contoh :

1. Berapakah panjang sisi tegak suatu segitiga siku – siku


apabila diketahui panjang sisi miringnya 13 cm dan sisi
datarnya adalah 5 cm ?
Penyelesaian :
Misalnya : c = sisi miring, b = sisi datar, a = sisi tegak
Dik: c = 13 cm
b = 5 cm
Dit : a = …?
Jawab :
a² = c² – b²
a² = 132 – 52
a² = 169 – 25
a² = 144
a = √ 144
a = 12

2) Prinsip Teorema: Jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360°


Sudut luar segitiga.
Sudut luar sebuah segitiga adalah sebuah sudut yang
terbentuk antara salah satu sisi segitiga dengan perpanjangan
salah satu sisi lainnya.

Perhatikan gambar di bawah ini.

Y adalah salah satu sudut luar segitiga.


“Besar sudut luar sama dengan jumlah sudut dihadapannya”

Bukti:

Gambarkan sebuah garis yang sejajar dengan garis AB dan melalui


titik C,

Berdasarkan gambar di atas:


α = sudut ABC (Sudut dalam berseberangan)

β = sudut BAC (Sudut saling sehadap)

sehingga,

Y=α+β

Y = sudut ABC + sudut BAC -------->(terbukti)

Menghitung jumlah sudut luar segitiga


Perhatikan gambar di bawah ini.
Sudut p, q, dan r adalah sudut-sudut luar segitiga ABC.
Jumlah sudut luar sebuah segitiga adalah 360.
Berdasarkan gambar di atas:
p=c+b
q=a+b
r=a+c
maka,
p + q + r = (c + b) + (a + b) + (a + c)
p + q + r = 2a + 2b + 2c
p + q + r = 2(a + b + c) -----> (a + b + c = 180)

sehingga p + q + r = 360 -----> terbukti.


Contoh :
2. (belum ada contoh soalx prinsip)

d. Prosedur

Prosedur dalam matematika adalah langkah atau urutan atau


cara yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas matematika
yang mencakup langkah demi langkah dalam melakukan tugas.
Berbeda dengan fakta yang merupakan kesepakatan,
berbeda juga dengan konsep yang merupakan ide abstrak, dan
tentunya akan berbeda pula dengan prinsip yang merupakan rumus
atau teorema; keterampilan adalah suatu prosedur atau aturan untuk
mendapatkan atau memperoleh suatu hasil tertentu. Seorang siswa
dinyatakan belum menguasai suatu keterampilan jika ia tidak
menghasilkan suatu penyelesaian yang benar atau tidak dapat
menggunakan dengan tepat suatu prosedur atau aturan yang ada.
Kesimpulannya, seorang siswa dinyatakan telah menguasai suatu
keterampilan jika ia dapat menggunakan dengan tepat suatu
prosedur atau aturan dan dapat menghasilkan suatu penyelesaian
yang benar.
Contoh prosedur persamaan linear dua variabel (SPLDV).
Untuk menyelesaikan SPLDV terebut dapat diperoleh dengan
menggunakan beberapa cara:
- Metode grafik
- Metode substitusi
- Metode eliminasi
- Gabungan substitusi dan eliminasi.
Contoh :
1. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x – y= 4
dan x + y = 5 untuk x,y elemen R dengan menggunakan :
a) Metode grafik
b) Metode substitusi
c) Metode eliminasi
d) Metode gabungan substitusi dan eliminasi
Jawab :
a) Metode grafik
- Grafik untuk persamaan 2x - y = 4
ambil y = 0 maka 2x – 0 = 4
x=2
ambil x = 0 maka 2(0) – y = 4
y = -4
Titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y masing-masing
(2,0) dan (0,-4).
- Grafik untuk persamaan x + y = 5
ambil y = 0 maka x + 0 = 5
x=5
ambil x = 0 maka 0 + y = 5
y=5
Titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y masing-masing
(5,0) dan (0,5).
Dengan demikian, siperoleh grafik dari sistem persamaan
2x – y = 4 dan x + y = 5.
Titik potong kedua garis tersebut di titik (2,3) sehingga
himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – y = 4
dan x + y = 5 untuk x,y elemen R adalah {(2,3)}

b) Metode substitusi (penggantian)


2x – y = 4 .........(1)
x + y = 5 ...........(2)
Dari pers. (1), 2x – y = 4 y =2x – 4 .....(3)
- Subs.nilai y ke pers. (2) :
x + (2x – 4) = 5
3x = 9
x=3
- Subs.nilai x = 3 ke pers. (2) :
2(3) – y = 4
6–y=4
y=2
Jadi himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
tersebut adalah {(2,3)}.

c) Metode eliminasi
2x - y = 4
x+y=5
Eliminasi y menjadi :
2x - y = 4 2x + 2y = 10
x+y=5 2x – y = 4
3x = 9 3y = 6
x=3 y=2

Jadi himpunan penyelesaian sistem persamaan


linear tersebut adalah {(2,3)}.

d) Metode gabungan substitusi dan eliminasi

Eliminasi pers (1) & (2)


2x - y = 4 .....(1)
x + y = 5 ......(2)

menjadi : subs.nilai x = 3 ke pers.(2) :


2x - y = 4 3+y=5
x+y=5 y=2
3x = 9
x=3

Jadi himpunan penyelesaian sistem persamaan


linear tersebut adalah {(2,3)}.

2.Objek-objek tak langsung

Objek-objek tak langsung dari pembelajaran matematika


meliputi kemampuan berfikir logis, kemampuan memecahkan
masalah, kemampuan berfikir analitis, sikap positif terhadap
matematika, ketelitian, ketekunan, kedisiplinan dan hal –hal lain yang
secara implisit akan dipelajari jika siswa mempelajari matematika.

Anda mungkin juga menyukai