Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih
karuniaNya, buku panduan sistem keamanan dan keselamatan ini dapat diselesaikan. Buku
ini diharapkan dapat menjadi penuntun dan panduan bagi sivitas akademika. Menurut
dan kesehatan kerja seluruh sivitas akademika. Untuk mewujudkan komitmen ini Akademi
Gizi Andalusia telah menerapkan beberapa kebijakan dengan menjadikan aspek keamanan
dan keselamatan kerja sebagai bagian penting dari kebijakan Akademi Gizi Andalusia.
Semoga panduan ini dapat memberi pengetahuan tindakan pencegahan yang harus
dilakukan dan menambah ketrampilan para sivitas akademika dalam memiliki manajemen
sehingga tercipta keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kampus Akademi Gizi
Andalusia Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun buku panduan ini.
Sehingga untuk perbaikan kedepan kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun
semi perbaikan buku panduan ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II PANDUAN KEAMANAN.......................................................................................3
2.1 Pengelolaan Pintu Keluar Masuk...........................................................................3
2.2 Tata Tertib Lalu Lintas.............................................................................................3
BAB III KESELAMATAN DI DALAM GEDUNG KAMPUS..................................................7
3.1 Koridor....................................................................................................................7
3.2 Tangga.....................................................................................................................7
3.3 Toilet.......................................................................................................................7
3.4 Listrik......................................................................................................................8
BAB IV KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM..........................9
4.1 Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam Praktek.................................9
4.2 Identifikasi Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Laboratorium Gizi
DanPencegahannya................................................................................................9
BAB V KESELAMATAN DI DALAM ASRAMA................................................................13
5.1 Koridor..................................................................................................................13
5.2 Tangga...................................................................................................................13
5.3 Toilet.....................................................................................................................13
5.4 Listrik....................................................................................................................14
BAB VI KEADAAN DARURAT DI GEDUNG KAMPUS DAN ASRAMA............................15
6.1 Kebakaran.............................................................................................................15
6.2 Gempa Bumi.........................................................................................................17
6.3 Angin Kencang......................................................................................................21
6.4 Badai Petir............................................................................................................21
6.5 Panduan Umum Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan..............................22
6.6 Panduan P3K untuk Kecelakaan Di Area Kampus...............................................27
iii
6.7 Panduan P3K untuk Kecelakaan Bahan Kimia.....................................................28
6.8 Panduan P3K untuk Kecelakaan Listrik...............................................................29
BAB VII.........................................................................................................................30
PENUTUP.....................................................................................................................30
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Keamanan dan keselamatan bagi para sivitas akademika di kampus Akademi Gizi
tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Upaya dalam menunjang keamanan dan
keadaan yang bersifat tidak aman dan bahaya melalui panduan keamanan dan
dengan baik. Untuk itu, adanya informasi yang memadai tentang kebijakan, peraturan,
prosedur dan program-program yang dimiliki kepada segenap sivitas akademika dan
Kerja, buku panduan ini dapat digunakan oleh seluruh warga Akademi Gizi Andalusia.
Diharapkan dengan adanya buku saku ini, dapat membantu setiap warga Akademi Gizi
Andalusia untuk lebih peka, tanggap dan peduli serta mematuhi aspek keamanan dan
keselamatan dan bersedia melapor kepada petugas jika ada gangguan keamanan, dan
membantu terwujudnya kampus Akademi Gizi Andalusia yang tertib, aman, nyaman
1
serta sehat dan selamat sehingga menunjang kelancaran proses Tridarma perguruan
perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi
kedaulatan bangsa.
2
BAB II
PANDUAN KEAMANAN
1. Pintu Masuk dan keluar Akademi Gizi Andalusia berada di lantai 3 gedung
Scientia Bussiness Park Tower II, yang terdiri dari pintu masuk utama I dan
pintu masuk II
2. Pintu masuk/keluar dibuka pada pukul 07.00 WIB dan ditutup kembali pada
Andalusia dan para tamu yang datang, dan pintu masuk II diperuntukan untuk
para mahasiswa/i.
4. Para tamu yang datang wajib menunjukkan kartu identitas dan mengisi buku
Menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat merupakan suatu yang
lazim digunakan oleh seluruh sivitas akedemika bila hendak berpergian ke kampus
atau ke tempat lainnya. Berikut adalah panduan tata tertib dalam berkendara.
Tata tertib lalu lintas yang harus dipatuhi di lingkungan kampus Akademi Gizi
3
4. Wajib memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang telah ditentukan.
5. Wajib memakai helm bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua
6. Wajib menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara kendaraan roda empat
persimpangan tersebut.
12. Selalu gunakan helm tertutup dan jaket yang tebal ketika sedang berkendara
dengan sepeda motor, hal ini untuk melindungi kepala dan badan pengendara
MOBIL PRIBADI
Perilaku yang benar saat berkendara sepeda motor adalah sebagai berikut:
4
1. Menggumakan kendaraan mobil yang layak operasi termasuk lampu-lampu
PEJALAN KAKI
Bagi mahasiswa yang bertempat tinggal dekat dengan lingkungan kampus Akademi
Gizi Andalusia yang pergi ke kampus cukup dengan berjalan kaki pun tidak luput dari
risiko dan bahaya di lalu lintas kampus dan sekitar kampus. Menyeberang jalan raya,
5
BAB III
KESELAMATAN DI DALAM GEDUNG KAMPUS
3.1 Koridor
3.2 Tangga
1. Gunakan tangga yang tersedia dengan baik dan jangan tergesa-gesa ketika
3.3 Toilet
1. Gunakan toilet yang tersedia dengan benar, gunakanlah toilet duduk dalam
posisi duduk. Hal ini agar tidak merusak fasilitas gedung dan membahayakan
keadaan basah, maka risiko untuk terpeleset karena lantai licin cukup besar.
3. Jaga kebersihan toilet dengan tidak lupa menyiram hingga bersih setelah
6
3.4 Listrik
1. Matikan lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya yang sedang tidak digunakan.
2. Jangan menumpuk beban listrik terlalu banyak pada extension cord. Gunakan
BAB IV
7
menyebabkan kelelahan dan beban psikis dalam jangka waktu lama yang dapat
menimbulkan stress.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja (laboratorium) bila tidak memenuhi persyaratan dapat
memengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja (Occuptional
Disease dan Word Related Disease). Dalam pelaksanaan praktek laboratorium
lingkungannya harus sejuk dan tenang agar setiap mahasiswa yang sedang praktek
dapat lebih berkonsentrasi
4.2 Identifikasi Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Laboratorium Gizi Dan
Pencegahannya
A. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Biasanya kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang
paling ringan sampai yang paling berat. Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi
dalam kelompok :
1. Kondisi Berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari :
a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
b. Lingkungan kerja
c. Proses kerja
d. Sifat pekerjaan
e. Cara kerja
2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia
yang dapat terjadi antara lain karena :
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c. Keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh
d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik.
8
Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium :
- Terpeleset
Biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk
kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium
Akibat :
o Ringan atau memar
o Berat atau fraktur, dislokasi, memar otak, dll
Pencegahan
o Pakai sepatu anti slip
o Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar
o Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan
licin) atau tidak rata konstruksinya
o Pemeliharaan lantai dan tangg
- Mengangkat beban
Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, terutama bila
mengabaikan kaidah ergonomi.
Akibat cidera pada punggung
Pencegahan :
o Beban jangan terlalu berat
o Jangan berdiri terlalu jauh dari beban
o Jangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi
pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkok
o Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan
terhambat
- Risiko terjadi kebakaran (sumber : bahan kimia, kompor)
Bahan desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable) dan
beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama yaitu :
oksigen, bahan yang mudah terbakar, dan panas.
9
Akibat :
o Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai
berat bahkan kematian
o Timbul keracunan akibat kurang hati-hati
Pencegahan :
o Konstruksi bangunan yang tahan api
o Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan yang mudah
terbakar
o Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran
o Sistem tanda kebakaran
o Manual yang memungkinkan seorang menyatakan tanda bahaya
dengan segera
o Otomatis yang menentukkan kebakaran dan memberikan tanda
secara otomatis
o Jalan untuk menyelamatkan diri
o Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran
o Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman
10
BAB V
5.1 Koridor
5.2 Tangga
1. Gunakan tangga yang tersedia dengan baik dan jangan tergesa-gesa ketika
11
3. Bawalah barang bawaan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas. kelebihan
5.3 Toilet
1. Gunakan toilet yang tersedia dengan benar, gunakanlah toilet duduk dalam
posisi duduk. Hal ini agar tidak merusak fasilitas gedung dan membahayakan
keadaan basah, maka risiko untuk terpeleset karena lantai licin cukup besar.
3. Jaga kebersihan toilet dengan tidak lupa menyiram hingga bersih setelah
5.4 Listrik
1. Matikan lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya yang sedang tidak digunakan.
2. Jangan menumpuk beban listrik terlalu banyak pada extension cord. Gunakan
12
BAB VI
berikut ini:
3. Ikuti prosedur atau rambu keadaan darurat dan instruksi dari petugas (seseorang
yang bertugas menanggulangi keadaan darurat pada satu lantai di unit kerjanya)
atau building warden (komandan Regu Satpam di gedung tersebut) untuk menuju
tempat berkumpul (meeting/ assembly point) yang aman ketika terjadi keadaan
darurat.
5. Hubungi ambulans atau telepon tim medis, bila ada seseorang yang memerlukan
13
6.1 Kebakaran
Ringan) atau media pemadam lainnya (jika anda sudah merasa yakin bisa
warden dan building warden akan ke lokasi untuk memastikan kondisi dan
menilai situasi.
5. Segeralah keluar melalui pintu darurat menuju tempat berkumpul
petugas
2. Jika diinstruksikan untuk evakuasi, maka hentikan pekerjaan, tinggalkan barang
anda dan pergilah melalui pintu keluar darurat atau pintu keluar yang ditunjuk
jendela.
4. Bila terjebak di kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat
menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang
14
5. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah nafas anda atau
tutup hidung dan mulut anda menggunakan kain basah, dan cepat menuju
pintu darurat.
6. Tutup pintu ketika meninggalkan ruangan.
7. Segera ikuti alur evakuasi menuju tempat berkumpul (meeting/ assembly
point) terdekat.
8. Tunggu di tempat berkumpul (meeting/assembly point) dan tunggu informasi
lantai atau, tetaplah tenang, jangan berlari keluar, Jangan melewati pintu,
kecuali kamu yakin pintu disangga rangka yang kuat, karena bisa saja runtuh
seketika.
3. Jongkok dan berlindung di bawah meja yang stabil, yang bisa melindungi tubuh
berhenti. Jika tidak ada meja, lindungi wajah dan kepala dengan tanganmu,
15
5. Jika berada di gang atau koridor, jatuhkan diri ke lantai, punggung
aman menuju keluar. Riset menunjukkan bahwa orang malah luka-luka saat
1. Ikuti perintah floor warden atau building warden, terutama instruksi untuk rute
kebakaran atau asap, atau bahaya lain yang timbul setelah gempa bumi.
16
4. Jangan menggunakan telepon, kecuali untuk melaporkan keadaan darurat jika
bumi.
6. Jangan membuat situasi semakin memburuk dengan kecerobohan dan
mengambil tindakan sendiri, anda dapat membuat diri anda dalam bahaya.
17
Jalur Evakuasi Asrama Akademi Gizi Andalusia
6.3 Angin Kencang
1. Jika terjadi angin kencang saat di luar gedung
Berhenti mengemudi bila sedang di perjalanan.
Berlindung di samping bangunan atau di bawah tempat penampungan yang
aman dan kokoh.
2. Jika Terjadi Angin Kencang Saat di Luar Gedung
Berdiri jauh dari jalan raya, rel kereta api, tepi tebing/bangunan tinggi atau tepi
kolam karena tiupan mungkin membuat anda terlempar.
Gunakan pegangan tangan jika tersedia, dan hindari berada di posisi tinggi
seperti atap/ balkon.
Perhatikan benda yang terbang seperti puing-puing, lembaran seng, potongan
kayu runcing atau serpihan kaca.
Hindari apapun yang mungkin dapat tumbang/roboh, termasuk kendaraan,
cabang-cabang pohon atau tiang.
3. Jika terjadi angin kencang saat di dalam gedung
Tutup dan kunci jendela serta pintu
Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik
18
Jika terasa petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut
ke dada
Jangan tiarap di atas tanah
19
3. Jenis Kecelakaan Dengan Usaha Dalam P3K
A. Shock
Shock adalah suatu keadaan yang timbul yang disebabkan oleh kehilangan darah,
perasaan sakit yang luar biasa, psikis yang terganggu. Tanda-tanda umum dari
Shock yaitu :
a. Kulit dan muka korban pucat dan terasa dingin.
b. Getaran nadi nya cepat.
c. Pernafasan cepat.
d. Korban tidak mengacuhkan keadaan sekeliling dan sering menguap.
e. Korban merasa haus.
f. Kesadarannya hilang atau berkurang.
Usaha Pencegahan dan Perbaikan Korban Shock :
a. Letakkan korban terlentang dengan kepala lebih tinggi dari kaki,
b. Selimutilah tubuh korban dengan selimut yang tebal agar hangat,
c. Jika korban masih sadar berilah minuman yang hangat. Jika terdapat luka
dalam perut jangan sekali-kali diberi minum,
d. Kalau korban pingsan, letakkan Amoniak dibawah hidungnya,
e. Sedapat mungkin hilangkan perasaan sakit,
f. Pindahkan korban ke tempat yang aman dengan hati-hati.
Pendarahan
Pendarahan Arteri berwarna merah muda, artinya darah keluar dengan
memancar sesuai denyutan jantung. Pendarahan Vena berwarna merah tua dan
keluar cepat tanpa ada pancaran.
Tindakan Terhadap Pendarahan Luar :
a. Menekan dengan Pembalut Tekan.
Cara pelaksanaannya dengan meletakkan kain kasa tepat di atas luka,
kemudian dibalut kuat dengan kain pembalut. Kain kasa akan menutupi dan
menekan darah yang keluar. Pendarahan vena dan pendarahan yang tidak
20
berat dapat dihentikan dengan cara tersebut. Kalau tidak ada kain kasa, dapat
juga menggunakan sapu tangan yang bersih. Jika terjadi pendarahan di
tangan atau kaki maka harus diangkat ke atas (posisi lebih tinggi dari letak
jantung).
b. Menekan dari Atas Tempat Tekanan
Apabila terjadi pendarahan kepala diatas mata, maka tekan di depan
telinga.
Apabila terjadi pendarahan pipi maka tekan pada lekuk rahang bawah,
kira-kira 2-4 cm di depan sudut tulang rahang.
Apabila terjadi pendarahan pada leher atau tenggorokan, maka letakkan
ibu jari dibelakang leher, jari-jari tangan pada pinggir tenggorokan.
Dengan satu jari di sebelah atas luka dan satu jari di sebelah bawah,
lalu tekanlah kedua jari ke arah ibu jari.
Apabila terjadi pendarahan pada 2/3 bagian lengan bawah dan tangan,
maka letakkan jari-jari tangan diantara siku dan ketiak pada lengan atas
sebelah dalam, ibu jari di sebelah luar. Tekan ibu jari tangan dan jari-jari
tangan pada tulang antara ibu jari dan jari-jari tangan.
Apabila terjadi pendarahan pada bahu, ketiak, dan lengan bagian atas,
maka letakkan ibu jari atau jarijari tangan dalam lekukan di belakang
tulang belikat korban, tekanlah di atas permukaan tulang rusuk yang
pertama.
Apabila terjadi pendarahan pada paha, betis dan kaki bawah, maka
letakkan telapak tangan di bawah lipatan paha, tempat tekanan arteri
untuk bagian bawah.
c. Menahan Pendarahan Dengan Tourniquet
Tanda pendarahan di paru-paru dapat diketahui bila korban batuk
mengeluarkan darah.
21
Pendarahan di perut dapat di ketahui bila korban muntah mengeluarkan
darah.
Untuk mengetahui adanya pendarahan pada organ tubuh bagian dalam
lainnya dapat diketahui dari tanda-tanda umum pada penderita,
diantaranya:
– Perasaan takut dan gelisah
– Perasan haus dan lemah
– Muka pucat
– Ingatan berkurang
– Getaran nadi cepat
• Pertolongan pertama yang dapat diberikan yaitu:
– Memanggil Dokter secepat mungkin
– Menghindari dari shock
– Jangan memberi rangsangan untuk terjadinya pendarahan yang lebih
parah
– Jika pendarahan terletak di perut, jangan memberi sesuatu ke mulut
B. Pernafasan Berhenti (Asphxia)
Penyebab dari pernafasan berhenti adalah terhalangnya udara yang masuk ke
dalam paru-paru, kelumpuhan pada pusat pernafasan di otak, sel-sel darah
merah tidak dapat bekerja dengan baik, dan kekurangan oksigen. Pertolongan
pertama yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
• Memindahkan korban ke tempat yang udaranya bersih
• Mengeluarkan segala benda yang menyumbat tenggorokan
• Menutup badan korban dengan selimut supaya hangat
• Melakukan pernafasan buatan
C. Tersengat Listrik (Kesetrum)
Tanda-tanda orang yang terkena sengat listrik ini adalah hilangnya kesadaran,
pernafasan terhenti, kadang terjadi luka bakar hebat, dan pendaharan halus
22
pada kulit. Pertolongan untuk melepaskan korban dari arus listrik yaitu sebagai
berikut:
Pertama-tama melepas kontak antara korban dengan pembawa arus
listrik. Jangan bersentuhan tangan langsung dengan korban, putuskan
sikring segera bila letaknya dekat. Kalau tidak ada sikring, lakukan hal-hal
berikut:
- Berdiri di atas papan yang kering, atau di atas pakaian kering.
- Balutlah tangan dengan pakaian yang kering dan tebal, atau memakai
sarung tangan karet.
- Tariklah korban pada pakaiannya yang kering untuk melepaskan
korban dari pembawa arus listrik.
- Selanjutnya, bila korban tidak bernafas, buatlah pernafasan buatan.
Pernafasan buatan harus dilakukan sampai korban bernafas kembali.
- Setelah korban bernafas kembali, balutlah lukanya.
D. Pernafasan Buatan
Pedoman untuk orang yang melakukan pernafasan buatan:
Pernafasan harus dilakukan dengan segera karena waktu sangat
berharga.
Harus dilakukan dengan cara yang benar karena apabila dilakukan
dengan cara yang kurang sempurna maka pertolongan itu tidak ada
gunanya sama sekali.
Pernafasan bantuan harus dilakukan terus menerus sampai si korban
dapat bernafas kembali.
Apabila pernafasan buatan sudah kelihatan hasilnya, jangan dihentikan
terlebih dahulu karena terkadang pernafasan dapat berhenti lagi.
Penderita harus terus diawasi dan diberi pertolongan sampai ia dapat bernafas
secara normal kembali. Pada umumnya bantuan pernafasan dilakukan
23
menggunakan CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Selang-selingkan jari, posisikan tangan pada tengah-tengah dada
korban. Lakukan kompresi dada dengan cepat dan tanpa henti. Tekan ke
bawah lebih kurang +4 cm sebanyak 30 kali.
2. Buka jalan pernafasan dengan mengangkat dagu korban menggunakan
satu tangan, tekan dengan lembut dahi korban dengan tangan lainnya.
Lihat, dengar, dan rasakan nafas korban.
3. Jika korban tidak bernafas maka tutup mulut korban erat dengan mulut
anda, jepit dan tutup hidung korban. Biarkan dagu diangkat dan dahi
ditahan dengan tangan lainya. Selanjutnya berikan dua nafas (setiap
nafas harus memakan waktu sekitar 1 detik) buat dada korban
mengembang.
E. Patah Tulang
Tanda-tanda terjadinya patah tulang adalah terasa sakit pada tempat yang patah
(lebih-lebih kalau digerakkan), tidak mungkin digerakkan, dan tempat patah
tulang membengkak. Untuk jenis kecelakaan ini, penolong harus berhati-hati
dalam melakukan tindakan. Adapun yang hal-hal yang bisa dilakukan adalah
sebagai berikut:
• Tidurkan korban dan berikan selimut
• Jika ada pendarahan, segeralah hentikan pendarahan tersebut.
• Kalau tidak perlu, korban jangan dipindahkan.
• Selanjutnya pasanglah spalek
• Jangan mencoba menarik untuk menempatkan ujung-ujung tulang ke tempat
asalnya, karena hanya dokter yang sanggup melakukan hal itu.
6.6 Panduan P3K untuk Kecelakaan Di Area Kampus
a. Tetap tenang dan jangan panik
24
b. Memperhatikan situasi dan kondisi jalan, kenali bahaya yang mengancam diri
sendiri, korban dan orang lain.
c. Mengamankan tempat kejadian dan menandainya sehingga orang lain tahu bahwa
tempat tersebut berbahaya
d. Memberikan pertolongan sesuai status korban
• Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuhnya
• Bila nafas dan jantung berhenti, berikan Resuitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardio
Pulmonal Resuscitation (CPR).
• Menyelimuti korban
• Mengobati seperlunya bila luka ringan
• Hubungi emergency call atau ambulan terdekat Mencari bantuan layanan medis
yang tepat bila luka berat
e. Mencari bantuan mengamankan tempat kejadian kecelakaan dengan memanggil
orang-orang sekitar
1. Cara mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun masuk melalui mulut.
a. memberi minum berupa air atau susu 2 hingga 4 gelas.
b. Jika korban keracunan sedang dalam keadaan pingsan, jangan memasukkan
sesuatu (berupa makanan/minuman) melalui mulutnya.
c. Masukkan jari telunjuk ke dalam mulut korban sambil menggerak-gerakkan jari
di bagian pangkal lidah dengan tujuan agar si korban muntah, kecuali jika
korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali atau asam.
d. Berilah 1 sendok antidote dan segelas air hangat kepada korban. Antidote
terbuat dari 2 bagian arang aktif, 1 bagian magnesium oksida, dan 1 bagian
asam tannat (dalam bentuk bubuk).
e. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin memburuk.
2. Cara Mengatasi Keracunan Bahan Kimia Jika Bahan Racun Melalui Kulit
a. Mencuci bagian tubuh yang terkena dengan air bersih sedikitnya selama 15
menit.
25
b. Melepaskan pakaian yang terkena bahan kimia.
c. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat, kecuali
untuk keracunan yang lebih tinggi/tertentu lainnya.
d. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin memburuk.
3. Cara Mengatasi Keracunan Bahan Kimia Jika Bahan Racun Berupa Gas
a. Sebelum memberi pertolongan, pastikan Sejak awal penolong telah
menggunakan alat perlindungan diri terhadap gas beracun atau minimal
menggunakan masker sebagai penutup hidung dan mulut.
b. Pindahkan korban ke luar ruang yang terkontaminasi untuk memberikan udara
segar sebaik-baiknya.
c. Hubungi petugas laboratorium atau hubungi emergency call.
d. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin memburuk.
6.8 Panduan P3K untuk Kecelakaan Listrik
Penanganan Untuk Korban Tersengat Listrik
1. Perhatikan keadaan sekitar dan kondisi korban, hindari untuk langsung menyentuh
atau memegang korban.
2. Mencari sumber listrik dan mematikannya. Bila sumber listrik terdapat pada tubuh
korban, maka singkirkan dengan menggunakan benda yang tidak menghantarkan
listrik.
3. Memindahkan korban ke lokasi yang lebih aman.
4. Menghubungi layanan medis terdekat.
5. Melakukan perawatan selama menunggu medis datang dengan membaringkan
korban dalam posisi telentang, posisi kaki diatur supaya lebih tinggi dari kepala.
6. Periksa pernafasan dan denyut jantung, bila terhenti maka lakukan tindakan
Resultasi Jantung Paru (RJP) atau Cardio Pulmonal Resuscitation (CDR).
26
BAB VII
PENUTUP
prioritas utama yang bertujuan agar sivitas akademia saat bekerja selalu dalam keadaan
sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut,
perlu kerjasama yang baik dari semua pihak dan lintas sektor terkait dalam upaya
pencegahan keamanan dan keselamatan kerja dan harus berpartisipasi secara aktif dalam
kegiatan keamanan dan keselamatan. Melalui kegiatan keamanan dan keselamatan kerja,
Gizi Andalusia.
27