Anda di halaman 1dari 31

PANDUAN SISTEM KEAMANAN DAN KESELAMATAN

AKADEMI GIZI ANDALUSIA

Kampus I : Jl. Taman Semanan Indah Blok C4 Nomor 2, Jakarta Barat

Kampus II : Scientia Business Park, Tower II, Lantai 3, 15810

Jl. Scientia Boulevard, Curug Sangereng, Tangerang-Banten

Telp : (021) 29673611/12, Fax : (021) 29673610, Website : http://andalusia.ac.id


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih

karuniaNya, buku panduan sistem keamanan dan keselamatan ini dapat diselesaikan. Buku

ini diharapkan dapat menjadi penuntun dan panduan bagi sivitas akademika. Menurut

perundang-undangan ketenagakerjaan, setiap pekerja atau buruh berhak atas

perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. UU No. 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan meletakkan prinsip dasar pelaksanaan

keselamatan kerja. Langkah-langkah perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya

kecelakaan, kebakaran, ledakan, keracunan dan bencana lainnya.

Akademi Gizi Andalusia berkomitmen untuk menjaga keamanan dan keselamatan

dan kesehatan kerja seluruh sivitas akademika. Untuk mewujudkan komitmen ini Akademi

Gizi Andalusia telah menerapkan beberapa kebijakan dengan menjadikan aspek keamanan

dan keselamatan kerja sebagai bagian penting dari kebijakan Akademi Gizi Andalusia.

Semoga panduan ini dapat memberi pengetahuan tindakan pencegahan yang harus

dilakukan dan menambah ketrampilan para sivitas akademika dalam memiliki manajemen

sistem keselamatan, dengan demikian maka tingkat kecelakaan dapat dihindarkan

sehingga tercipta keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kampus Akademi Gizi

Andalusia Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun buku panduan ini.

Sehingga untuk perbaikan kedepan kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun

semi perbaikan buku panduan ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II PANDUAN KEAMANAN.......................................................................................3
2.1 Pengelolaan Pintu Keluar Masuk...........................................................................3
2.2 Tata Tertib Lalu Lintas.............................................................................................3
BAB III KESELAMATAN DI DALAM GEDUNG KAMPUS..................................................7
3.1 Koridor....................................................................................................................7
3.2 Tangga.....................................................................................................................7
3.3 Toilet.......................................................................................................................7
3.4 Listrik......................................................................................................................8
BAB IV KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM..........................9
4.1 Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam Praktek.................................9
4.2 Identifikasi Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Laboratorium Gizi
DanPencegahannya................................................................................................9
BAB V KESELAMATAN DI DALAM ASRAMA................................................................13
5.1 Koridor..................................................................................................................13
5.2 Tangga...................................................................................................................13
5.3 Toilet.....................................................................................................................13
5.4 Listrik....................................................................................................................14
BAB VI KEADAAN DARURAT DI GEDUNG KAMPUS DAN ASRAMA............................15
6.1 Kebakaran.............................................................................................................15
6.2 Gempa Bumi.........................................................................................................17
6.3 Angin Kencang......................................................................................................21
6.4 Badai Petir............................................................................................................21
6.5 Panduan Umum Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan..............................22
6.6 Panduan P3K untuk Kecelakaan Di Area Kampus...............................................27

iii
6.7 Panduan P3K untuk Kecelakaan Bahan Kimia.....................................................28
6.8 Panduan P3K untuk Kecelakaan Listrik...............................................................29
BAB VII.........................................................................................................................30
PENUTUP.....................................................................................................................30

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Keamanan dan keselamatan bagi para sivitas akademika di kampus Akademi Gizi

Andalusia menjadi prioritas utama. Penyelenggaraan lingkungan kerja yang aman

merupakan kewajiban perusahaan yang tertuang dalam Undang-undang nomor 1

tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Upaya dalam menunjang keamanan dan

keselamatan dapat diwujudkan salah satunya melalui tindakan pencegahan dari

keadaan yang bersifat tidak aman dan bahaya melalui panduan keamanan dan

keselamatan. Dengan jaminan keselamatan dalam bekerja memastikan kelancaran

kegiatan operasional kampus khususnya kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik. Untuk itu, adanya informasi yang memadai tentang kebijakan, peraturan,

prosedur dan program-program yang dimiliki kepada segenap sivitas akademika dan

mitra sangat diperlukan.

Akademi Gizi Andalusia menghadirkan Panduan Keamanan dan Keselamatan

Kerja, buku panduan ini dapat digunakan oleh seluruh warga Akademi Gizi Andalusia.

Diharapkan dengan adanya buku saku ini, dapat membantu setiap warga Akademi Gizi

Andalusia untuk lebih peka, tanggap dan peduli serta mematuhi aspek keamanan dan

keselamatan dan bersedia melapor kepada petugas jika ada gangguan keamanan, dan

keselamatan di lingkugan kampus. Hadirnya buku saku ini diharapkan dapat

membantu terwujudnya kampus Akademi Gizi Andalusia yang tertib, aman, nyaman

1
serta sehat dan selamat sehingga menunjang kelancaran proses Tridarma perguruan

tinggi serta terwujudnya pencapaian Akademi Gizi Andalusia menjadi pelopor

perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi

kepentingan bangsa dan kemanusiaan, untuk membangun kemandirian dan

kedaulatan bangsa.

2
BAB II
PANDUAN KEAMANAN

2.1 Pengelolaan Pintu Keluar Masuk

1. Pintu Masuk dan keluar Akademi Gizi Andalusia berada di lantai 3 gedung

Scientia Bussiness Park Tower II, yang terdiri dari pintu masuk utama I dan

pintu masuk II
2. Pintu masuk/keluar dibuka pada pukul 07.00 WIB dan ditutup kembali pada

pukul 20.00 WIB


3. Pintu masuk utama I diperuntukan untuk para staff Akademi Kesehatan

Andalusia dan para tamu yang datang, dan pintu masuk II diperuntukan untuk

para mahasiswa/i.
4. Para tamu yang datang wajib menunjukkan kartu identitas dan mengisi buku

tamu dan menuliskan keperluannya.

2.2 Tata Tertib Lalu Lintas

Menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat merupakan suatu yang

lazim digunakan oleh seluruh sivitas akedemika bila hendak berpergian ke kampus

atau ke tempat lainnya. Berikut adalah panduan tata tertib dalam berkendara.

Tata tertib lalu lintas yang harus dipatuhi di lingkungan kampus Akademi Gizi

Andalusia, yaitu sebagai berikut:

1. Wajib membawa kelengkapan surat berkendaraan bermotor (SIM dan STNK).


2. Wajib memperhatikan dan mematuhi rambu-rambu dan marka jalan yang ada
3. Wajib mengemudikan kendaraan pada kecepatan maksimal 20 km/jam.

3
4. Wajib memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang telah ditentukan.
5. Wajib memakai helm bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua
6. Wajib menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara kendaraan roda empat

SEPEDA MOTOR PRIBADI


Perilaku yang benar saat berkendara sepeda motor adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan kendaraan motor yang layak operasi termasuk lampu-lampu

penting sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku dalam

UndangUndang Lalu Lintas dan Jalan Raya.


2. Menggunakan knalpot kendaraan yang standar (tidak bersuara keras).
3. Tidak berkendara saat cuaca gelap/hujan.
4. Membawa kelengkapan kendaraan berupa STNK kendaraan dan SIM C.
5. Menaati Tata Tertib Lalu Lintas di Lingkungan Kampus Akademi Gizi Andalusia
6. Mematuhi segala bentuk pengaturan yang dilakukan oleh petugas gedung.
7. Tidak mengganggu ketertiban umum lainnya.
8. Berkendaralah pada sisi kiri jalan dan mendahului pada sisi kanan jalan.
9. Berkendaralah dengan kecepatan yang sesuai peraturan dan tidak ugal-ugalan.
10. Beri tanda dengan lampu sign ketika akan berbelok.
11. Ketika akan melewati persimpangan jalan, selalu perhatikan kondisi jalan

sekitar, pastikan anda dapat melintas dengan aman sebelum melewati

persimpangan tersebut.
12. Selalu gunakan helm tertutup dan jaket yang tebal ketika sedang berkendara

dengan sepeda motor, hal ini untuk melindungi kepala dan badan pengendara

ketika terjatuh dari motor.


13. Ketika telah sampai pada tempat tujuan, parkirlah motor sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, dilarang parkir di tempat mobil atau trotoar.


14. Kunci sepeda motor dan pastikan kondisi sudah aman ketika anda

meninggalkan sepeda motor.


15. Jangan meninggalkan barang berharga di sepeda motor.

MOBIL PRIBADI
Perilaku yang benar saat berkendara sepeda motor adalah sebagai berikut:

4
1. Menggumakan kendaraan mobil yang layak operasi termasuk lampu-lampu

penting sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku dalam

UndangUndang Lalu Lintas dan Jalan Raya.


2. Membawa kelengkapan kendaraan berupa STNK kendaraan dan SIM A.
3. Perhatikan dan membantu pelaksanaan keamanan, ketertiban, keselamatan

dan kebersihan lingkungan kampus


4. Menaati Tata Tertib Lalu Lintas di sekitar Lingkungan Kampus
5. Pakai sabuk keselamatan selama berkendara.
6. Parkirlah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PEJALAN KAKI

Bagi mahasiswa yang bertempat tinggal dekat dengan lingkungan kampus Akademi

Gizi Andalusia yang pergi ke kampus cukup dengan berjalan kaki pun tidak luput dari

risiko dan bahaya di lalu lintas kampus dan sekitar kampus. Menyeberang jalan raya,

dan jalan di lingkungan kampus berpotensi untuk menimbulkan kecelakaan bagi

pejalan kaki. Perilaku berjalan kaki yang benar, yaitu:


1. Jangan berjalan di tempat yang berbahaya, seperti jalan yang sepi dan gelap.

Jika perlu minta untuk ditemani satpam


2. Berjalanlah di tepi jalan
3. Jangan menyeberang jalan dengan ceroboh atau sembarangan, terutama pada

persimpangan menuju kampus.


4. Jangan berjalan sambil bercanda yang berlebihan, berjalan sambil

mendengarkan musik, berjalan sambil menggunakan hp atau benda apa saja

yang dapat mengalihkan perhatian mata dari jalanan.

5
BAB III
KESELAMATAN DI DALAM GEDUNG KAMPUS

3.1 Koridor

1. Berjalanlah di koridor dengan berhati-hati, jangan berlarian, karena selain

dapat mencelakai diri sendiri juga dapat mencelakai orang lain.


2. Jangan duduk di sekitar koridor atau tangga, karena dapat mengahalangi

perjalanan orang lain.

3.2 Tangga

1. Gunakan tangga yang tersedia dengan baik dan jangan tergesa-gesa ketika

menaiki atau menuruni tangga.


2. Gunakan handrail untuk berpegangan ketika menaiki atau menuruni tangga.
3. Bawalah barang bawaan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas. kelebihan

beban dapat menimbulkan gangguan yang bersifat ergonomis.

3.3 Toilet

1. Gunakan toilet yang tersedia dengan benar, gunakanlah toilet duduk dalam

posisi duduk. Hal ini agar tidak merusak fasilitas gedung dan membahayakan

diri anda sendiri.


2. Berjalanlah dengan hati-hati di dalam toilet, karena toilet cenderung dalam

keadaan basah, maka risiko untuk terpeleset karena lantai licin cukup besar.
3. Jaga kebersihan toilet dengan tidak lupa menyiram hingga bersih setelah

melakukan buang air kecil maupun buang air besar.


4. Buanglah sampah ke tempat sampah yang sudah disediakan.
5. Cuci tangan setelah melakukan buang air kecil atau buang air besar

6
3.4 Listrik

Penggunaan listrik yang bijak:

1. Matikan lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya yang sedang tidak digunakan.
2. Jangan menumpuk beban listrik terlalu banyak pada extension cord. Gunakan

sesuai dengan jumlah lubang yeng tersedia.


3. Rapihkan kabel listrik agar tidak terjuntai ke lantai yang dapat menyebabkan

orang tersandung, bahkan jika perlu ditutup menggunakan lakban.


4. Jangan memasang atau mencabut listrik dengan tangan basah.
5. Cabut semua kabel listrik ketika akan berlibur panjang.

BAB IV

KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

4.1 Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam Praktek


1. Kapasitas Kerja
Pelaksanaan Praktek gizi harus disesuaikan dengan kapasitas mahasiswa dengan
melihat kompetensi yang sudah didapat dan kemampuan yang dimiliki dan harus
senantiasa diawasi oleh petugas laboratorium guna menghindari terjadinya
masalah kecelakaan kerja.
2. Beban Kerja
Setiap sivitas akademika memiliki beban kerja yang berbeda-beda, bagi para
pekerja yang mengelola laboratorium gizi untuk praktikum penyelenggaraan
makanan akan terus berhubungan dengan kegiatan memasak sehingga dapat

7
menyebabkan kelelahan dan beban psikis dalam jangka waktu lama yang dapat
menimbulkan stress.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja (laboratorium) bila tidak memenuhi persyaratan dapat
memengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja (Occuptional
Disease dan Word Related Disease). Dalam pelaksanaan praktek laboratorium
lingkungannya harus sejuk dan tenang agar setiap mahasiswa yang sedang praktek
dapat lebih berkonsentrasi

4.2 Identifikasi Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Laboratorium Gizi Dan
Pencegahannya
A. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Biasanya kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang
paling ringan sampai yang paling berat. Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi
dalam kelompok :
1. Kondisi Berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari :
a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
b. Lingkungan kerja
c. Proses kerja
d. Sifat pekerjaan
e. Cara kerja
2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia
yang dapat terjadi antara lain karena :
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c. Keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh
d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik.

8
Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium :
- Terpeleset
Biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk
kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium
Akibat :
o Ringan atau memar
o Berat atau fraktur, dislokasi, memar otak, dll
Pencegahan
o Pakai sepatu anti slip
o Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar
o Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan
licin) atau tidak rata konstruksinya
o Pemeliharaan lantai dan tangg
- Mengangkat beban
Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, terutama bila
mengabaikan kaidah ergonomi.
Akibat cidera pada punggung
Pencegahan :
o Beban jangan terlalu berat
o Jangan berdiri terlalu jauh dari beban
o Jangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi
pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkok
o Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan
terhambat
- Risiko terjadi kebakaran (sumber : bahan kimia, kompor)
Bahan desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable) dan
beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama yaitu :
oksigen, bahan yang mudah terbakar, dan panas.

9
Akibat :
o Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai
berat bahkan kematian
o Timbul keracunan akibat kurang hati-hati
Pencegahan :
o Konstruksi bangunan yang tahan api
o Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan yang mudah
terbakar
o Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran
o Sistem tanda kebakaran
o Manual yang memungkinkan seorang menyatakan tanda bahaya
dengan segera
o Otomatis yang menentukkan kebakaran dan memberikan tanda
secara otomatis
o Jalan untuk menyelamatkan diri
o Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran
o Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman

10
BAB V

KESELAMATAN DI DALAM ASRAMA

5.1 Koridor

1. Berjalanlah di koridor dengan berhati-hati, jangan berlarian, karena selain

dapat mencelakai diri sendiri juga dapat mencelakai orang lain.


2. Jangan duduk di sekitar koridor atau tangga, karena dapat mengahalangi

perjalanan orang lain.

5.2 Tangga

1. Gunakan tangga yang tersedia dengan baik dan jangan tergesa-gesa ketika

menaiki atau menuruni tangga.


2. Gunakan handrail untuk berpegangan ketika menaiki atau menuruni tangga.

11
3. Bawalah barang bawaan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas. kelebihan

beban dapat menimbulkan gangguan yang bersifat ergonomis

5.3 Toilet

1. Gunakan toilet yang tersedia dengan benar, gunakanlah toilet duduk dalam

posisi duduk. Hal ini agar tidak merusak fasilitas gedung dan membahayakan

diri anda sendiri.


2. Berjalanlah dengan hati-hati di dalam toilet, karena toilet cenderung dalam

keadaan basah, maka risiko untuk terpeleset karena lantai licin cukup besar.
3. Jaga kebersihan toilet dengan tidak lupa menyiram hingga bersih setelah

melakukan buang air kecil maupun buang air besar.


4. Buanglah sampah ke tempat sampah yang sudah disediakan.
5. Cuci tangan setelah melakukan buang air kecil atau buang air besar

5.4 Listrik

Penggunaan listrik yang bijak:

1. Matikan lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya yang sedang tidak digunakan.
2. Jangan menumpuk beban listrik terlalu banyak pada extension cord. Gunakan

sesuai dengan jumlah lubang yeng tersedia.


3. Rapihkan kabel listrik agar tidak terjuntai ke lantai yang dapat menyebabkan

orang tersandung, bahkan jika perlu ditutup menggunakan lakban.


4. Jangan memasang atau mencabut listrik dengan tangan basah.
5. Cabut semua kabel listrik ketika akan berlibur panjang.

12
BAB VI

KEADAAN DARURAT DI GEDUNG KAMPUS DAN ASRAMA

Dalam menghadapi potensi keadaan darurat di lingkungan kampus Akademi Gizi

Andalusia ikuti petunjuk pelaksanaan penanggulangan dan evakuasi keadaan darurat

berikut ini:

1. Ketahui dan pahami semua prosedur keadaan darurat.

2. Saat terjadi keadaan darurat, tetaplah tenang dan tidak panik.

3. Ikuti prosedur atau rambu keadaan darurat dan instruksi dari petugas (seseorang

yang bertugas menanggulangi keadaan darurat pada satu lantai di unit kerjanya)

atau building warden (komandan Regu Satpam di gedung tersebut) untuk menuju

tempat berkumpul (meeting/ assembly point) yang aman ketika terjadi keadaan

darurat.

4. Dilarang meninggalkan tempat berkumpul, karena akan dilakukan pengecekan

untuk memastikan jumlah penghuni dan pengunjung gedung yang selamat.

5. Hubungi ambulans atau telepon tim medis, bila ada seseorang yang memerlukan

pertolongan medis lebih lanjut

13
6.1 Kebakaran

Ketika melihat atau terjadi kebakaran di area gedung:

1. Segera beritahukan kepada petugas dan penghuni lainnya (jika diperlukan,

berteriaklah bahwa ada kebakaran).


2. Jika api masih kecil, maka segera padamkan dengan APAR (Alat Pemadam Api

Ringan) atau media pemadam lainnya (jika anda sudah merasa yakin bisa

menggunakannya, namun jika ragu-ragu lebih baik urungkan niat)


3. Jika api sudah membesar, segera aktifkan alarm kebakaran secara manual.
4. Informasikan ke floor warden dan orang lain tentang kebakaran tersebut. floor

warden dan building warden akan ke lokasi untuk memastikan kondisi dan

menilai situasi.
5. Segeralah keluar melalui pintu darurat menuju tempat berkumpul

(meeting/assembly point) yang terdekat dengan anda.

Ketika mendengar alarm kebakaran berbunyi:


1. Ketika alarm berbunyi, tetaplah tenang dan tunggu instruksi selanjutnya dari

petugas
2. Jika diinstruksikan untuk evakuasi, maka hentikan pekerjaan, tinggalkan barang

anda dan pergilah melalui pintu keluar darurat atau pintu keluar yang ditunjuk

oleh petugas ke tempat berkumpul (meeting/ assembly point).


3. Bila anda berada di lantai 2,3 atau seterusnya, jangan melompat melalui

jendela.
4. Bila terjebak di kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat

dengan ambil nafas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk

menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang

orang di belakang anda.

14
5. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah nafas anda atau

tutup hidung dan mulut anda menggunakan kain basah, dan cepat menuju

pintu darurat.
6. Tutup pintu ketika meninggalkan ruangan.
7. Segera ikuti alur evakuasi menuju tempat berkumpul (meeting/ assembly

point) terdekat.
8. Tunggu di tempat berkumpul (meeting/assembly point) dan tunggu informasi

selanjutnya dari floor warden

6.2 Gempa Bumi

Jika alarm gempa berbunyi:

1. Tetaplah tenang dan jangan panik.

2. Ikuti instruksi yang diberikan atau diumumkan oleh petugas.

Selama terjadi getaran gempa:

1. Jangan panik, jika memungkinkan, segera keluar gedung.


2. Jika tidak memungkinkan untuk keluar karena pintu keluar jauh atau berada di

lantai atau, tetaplah tenang, jangan berlari keluar, Jangan melewati pintu,

kecuali kamu yakin pintu disangga rangka yang kuat, karena bisa saja runtuh

seketika.
3. Jongkok dan berlindung di bawah meja yang stabil, yang bisa melindungi tubuh

dari potensi runtuhnya peralatan. Tetap berlindung sampai guncangan

berhenti. Jika tidak ada meja, lindungi wajah dan kepala dengan tanganmu,

dan ambil posisi di sudut bangunan.


4. Hindari partisi, kaca, jendela, rak gantung, filling cabinet, lampu, kabel dan

peralatan kantor yang mudah jatuh (mesin ketik, komputer, dll).

15
5. Jika berada di gang atau koridor, jatuhkan diri ke lantai, punggung

membelakangi dinding, lindungi kepala dengan lengan dan lindungi leher

dengan tangga bertautan


6. Tetap tinggal di dalam bangunan, sampai goncangan gempa berhenti dan

aman menuju keluar. Riset menunjukkan bahwa orang malah luka-luka saat

mencoba berdesakan keluar bangunan dan berlarian ke berbagai arah,

sehingga terjadi tubrukan.


7. Jangan gunakan lift.
8. Hati-hati dengan listrik yang mungkin padam atau sistem pemadam kebakaran

di gedung yang mungkin berfungsi secara otomatis


9. Jika sudah bisa keluar bangunan, cari tanah lapang. Hindari lereng curam.

Di luar gedung ketika terjadi getaran gempa:

1. Jauhi gedung dan area yang memungkinkan barang-barang berjatuhan, kabel

listrik atau bahaya terkena sengatan listrik (electro cuted / short).


2. Jauhi pohon-pohon tinggi atau struktur tinggi yang mudah jatuh / roboh,

seperti tiang listrik, tiang bendera, plang dan rambu.


3. Cari tanah lapang
4. Ambil posisi melindungi wajah dan kepala
5. Hindari lereng
6. Waspadai terjadinya banjir, yang dapat menyebabkan bahaya aliran listrik.

Evakuasi Gempa Bumi:

1. Ikuti perintah floor warden atau building warden, terutama instruksi untuk rute

evakuasi yang aman menuju tempat berkumpul (meeting / assembly point).


2. Jangan menggunakan lift, gunakanlah tangga.
3. Laporkan kepada petugas terdekat bila ada yang cedera, orang hilang,

kebakaran atau asap, atau bahaya lain yang timbul setelah gempa bumi.

16
4. Jangan menggunakan telepon, kecuali untuk melaporkan keadaan darurat jika

floor warden anda tidak berada di tempat.


5. Bantulah petugas untuk mengurangi potensi bahaya lain setelah terjadi gempa

bumi.
6. Jangan membuat situasi semakin memburuk dengan kecerobohan dan

mengambil tindakan sendiri, anda dapat membuat diri anda dalam bahaya.

Jalur Evakuasi Gedung Kampus Akademi Gizi Andalusia

17
Jalur Evakuasi Asrama Akademi Gizi Andalusia
6.3 Angin Kencang
1. Jika terjadi angin kencang saat di luar gedung
 Berhenti mengemudi bila sedang di perjalanan.
 Berlindung di samping bangunan atau di bawah tempat penampungan yang
aman dan kokoh.
2. Jika Terjadi Angin Kencang Saat di Luar Gedung
 Berdiri jauh dari jalan raya, rel kereta api, tepi tebing/bangunan tinggi atau tepi
kolam karena tiupan mungkin membuat anda terlempar.
 Gunakan pegangan tangan jika tersedia, dan hindari berada di posisi tinggi
seperti atap/ balkon.
 Perhatikan benda yang terbang seperti puing-puing, lembaran seng, potongan
kayu runcing atau serpihan kaca.
 Hindari apapun yang mungkin dapat tumbang/roboh, termasuk kendaraan,
cabang-cabang pohon atau tiang.
3. Jika terjadi angin kencang saat di dalam gedung
 Tutup dan kunci jendela serta pintu
 Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik

18
 Jika terasa petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut
ke dada
 Jangan tiarap di atas tanah

6.4 Badai Petir


1. Saat petir mengancam, segera mencari tempat perlindungan, bangunan tertutup
atau gedung.
2. Jika anda berada dalam mobil yang beratap (bukan kap terbuka), tetaplah tinggal di
dalam mobil tersebut dengan kaca tertutup.
3. Hindari tempat perlindungan yang tidak tertutup seluruhnya atau tempat
perlindungan yang sempit.
4. Posisi berlindung hendaknya beberapa meter dari jendela yang terbuka, tempat
cuci piring, toilet, bak air, shower, kotak listrik dan peralatan lainnya.
5. Jangan mandi atau menggunakan shower saat terjadi badai petir.
6. Hindari menggunakan telepon kabel, kecuali dalam kondisi yang sangat terpaksa,
karena petir dapat merambat melalui kabel telepon.
6.5 Panduan Umum Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
1. Tujuan P3K
- Melatih seseorang dalam menangani kecelakaan dengan tepat dan cepat.
- Menyelamatkan nyawa korban.
- Mencegah terjadinya kerusakan atau kecelakaan tambahan karena
pertolongan yang tidak tepat.
- Meringankan penderitaan korban
- Memberi pertolongan pada kecelakaan atau penyakit yang datang mendadak
- Mempertahankan daya tahan korban.
2. Prinsip Dasar Tindakan Pertolongan
- P Penolong mengamankan diri sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak.
- A Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga terbebas
dari bahaya
- T Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan
- U Usahakan menghubungi ambulan, dokter, rumah sakit, atau yang berwajib
- T Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

19
3. Jenis Kecelakaan Dengan Usaha Dalam P3K
A. Shock
Shock adalah suatu keadaan yang timbul yang disebabkan oleh kehilangan darah,
perasaan sakit yang luar biasa, psikis yang terganggu. Tanda-tanda umum dari
Shock yaitu :
a. Kulit dan muka korban pucat dan terasa dingin.
b. Getaran nadi nya cepat.
c. Pernafasan cepat.
d. Korban tidak mengacuhkan keadaan sekeliling dan sering menguap.
e. Korban merasa haus.
f. Kesadarannya hilang atau berkurang.
Usaha Pencegahan dan Perbaikan Korban Shock :
a. Letakkan korban terlentang dengan kepala lebih tinggi dari kaki,
b. Selimutilah tubuh korban dengan selimut yang tebal agar hangat,
c. Jika korban masih sadar berilah minuman yang hangat. Jika terdapat luka
dalam perut jangan sekali-kali diberi minum,
d. Kalau korban pingsan, letakkan Amoniak dibawah hidungnya,
e. Sedapat mungkin hilangkan perasaan sakit,
f. Pindahkan korban ke tempat yang aman dengan hati-hati.
Pendarahan
Pendarahan Arteri berwarna merah muda, artinya darah keluar dengan
memancar sesuai denyutan jantung. Pendarahan Vena berwarna merah tua dan
keluar cepat tanpa ada pancaran.
Tindakan Terhadap Pendarahan Luar :
a. Menekan dengan Pembalut Tekan.
Cara pelaksanaannya dengan meletakkan kain kasa tepat di atas luka,
kemudian dibalut kuat dengan kain pembalut. Kain kasa akan menutupi dan
menekan darah yang keluar. Pendarahan vena dan pendarahan yang tidak

20
berat dapat dihentikan dengan cara tersebut. Kalau tidak ada kain kasa, dapat
juga menggunakan sapu tangan yang bersih. Jika terjadi pendarahan di
tangan atau kaki maka harus diangkat ke atas (posisi lebih tinggi dari letak
jantung).
b. Menekan dari Atas Tempat Tekanan
 Apabila terjadi pendarahan kepala diatas mata, maka tekan di depan
telinga.
 Apabila terjadi pendarahan pipi maka tekan pada lekuk rahang bawah,
kira-kira 2-4 cm di depan sudut tulang rahang.
 Apabila terjadi pendarahan pada leher atau tenggorokan, maka letakkan
ibu jari dibelakang leher, jari-jari tangan pada pinggir tenggorokan.
Dengan satu jari di sebelah atas luka dan satu jari di sebelah bawah,
lalu tekanlah kedua jari ke arah ibu jari.
 Apabila terjadi pendarahan pada 2/3 bagian lengan bawah dan tangan,
maka letakkan jari-jari tangan diantara siku dan ketiak pada lengan atas
sebelah dalam, ibu jari di sebelah luar. Tekan ibu jari tangan dan jari-jari
tangan pada tulang antara ibu jari dan jari-jari tangan.
 Apabila terjadi pendarahan pada bahu, ketiak, dan lengan bagian atas,
maka letakkan ibu jari atau jarijari tangan dalam lekukan di belakang
tulang belikat korban, tekanlah di atas permukaan tulang rusuk yang
pertama.
 Apabila terjadi pendarahan pada paha, betis dan kaki bawah, maka
letakkan telapak tangan di bawah lipatan paha, tempat tekanan arteri
untuk bagian bawah.
c. Menahan Pendarahan Dengan Tourniquet
 Tanda pendarahan di paru-paru dapat diketahui bila korban batuk
mengeluarkan darah.

21
 Pendarahan di perut dapat di ketahui bila korban muntah mengeluarkan
darah.
 Untuk mengetahui adanya pendarahan pada organ tubuh bagian dalam
lainnya dapat diketahui dari tanda-tanda umum pada penderita,
diantaranya:
– Perasaan takut dan gelisah
– Perasan haus dan lemah
– Muka pucat
– Ingatan berkurang
– Getaran nadi cepat
• Pertolongan pertama yang dapat diberikan yaitu:
– Memanggil Dokter secepat mungkin
– Menghindari dari shock
– Jangan memberi rangsangan untuk terjadinya pendarahan yang lebih
parah
– Jika pendarahan terletak di perut, jangan memberi sesuatu ke mulut
B. Pernafasan Berhenti (Asphxia)
Penyebab dari pernafasan berhenti adalah terhalangnya udara yang masuk ke
dalam paru-paru, kelumpuhan pada pusat pernafasan di otak, sel-sel darah
merah tidak dapat bekerja dengan baik, dan kekurangan oksigen. Pertolongan
pertama yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
• Memindahkan korban ke tempat yang udaranya bersih
• Mengeluarkan segala benda yang menyumbat tenggorokan
• Menutup badan korban dengan selimut supaya hangat
• Melakukan pernafasan buatan
C. Tersengat Listrik (Kesetrum)
Tanda-tanda orang yang terkena sengat listrik ini adalah hilangnya kesadaran,
pernafasan terhenti, kadang terjadi luka bakar hebat, dan pendaharan halus

22
pada kulit. Pertolongan untuk melepaskan korban dari arus listrik yaitu sebagai
berikut:
 Pertama-tama melepas kontak antara korban dengan pembawa arus
listrik. Jangan bersentuhan tangan langsung dengan korban, putuskan
sikring segera bila letaknya dekat. Kalau tidak ada sikring, lakukan hal-hal
berikut:
- Berdiri di atas papan yang kering, atau di atas pakaian kering.
- Balutlah tangan dengan pakaian yang kering dan tebal, atau memakai
sarung tangan karet.
- Tariklah korban pada pakaiannya yang kering untuk melepaskan
korban dari pembawa arus listrik.
- Selanjutnya, bila korban tidak bernafas, buatlah pernafasan buatan.
Pernafasan buatan harus dilakukan sampai korban bernafas kembali.
- Setelah korban bernafas kembali, balutlah lukanya.
D. Pernafasan Buatan
Pedoman untuk orang yang melakukan pernafasan buatan:
 Pernafasan harus dilakukan dengan segera karena waktu sangat
berharga.
 Harus dilakukan dengan cara yang benar karena apabila dilakukan
dengan cara yang kurang sempurna maka pertolongan itu tidak ada
gunanya sama sekali.
 Pernafasan bantuan harus dilakukan terus menerus sampai si korban
dapat bernafas kembali.
 Apabila pernafasan buatan sudah kelihatan hasilnya, jangan dihentikan
terlebih dahulu karena terkadang pernafasan dapat berhenti lagi.
Penderita harus terus diawasi dan diberi pertolongan sampai ia dapat bernafas
secara normal kembali. Pada umumnya bantuan pernafasan dilakukan

23
menggunakan CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Selang-selingkan jari, posisikan tangan pada tengah-tengah dada
korban. Lakukan kompresi dada dengan cepat dan tanpa henti. Tekan ke
bawah lebih kurang +4 cm sebanyak 30 kali.
2. Buka jalan pernafasan dengan mengangkat dagu korban menggunakan
satu tangan, tekan dengan lembut dahi korban dengan tangan lainnya.
Lihat, dengar, dan rasakan nafas korban.
3. Jika korban tidak bernafas maka tutup mulut korban erat dengan mulut
anda, jepit dan tutup hidung korban. Biarkan dagu diangkat dan dahi
ditahan dengan tangan lainya. Selanjutnya berikan dua nafas (setiap
nafas harus memakan waktu sekitar 1 detik) buat dada korban
mengembang.

E. Patah Tulang
Tanda-tanda terjadinya patah tulang adalah terasa sakit pada tempat yang patah
(lebih-lebih kalau digerakkan), tidak mungkin digerakkan, dan tempat patah
tulang membengkak. Untuk jenis kecelakaan ini, penolong harus berhati-hati
dalam melakukan tindakan. Adapun yang hal-hal yang bisa dilakukan adalah
sebagai berikut:
• Tidurkan korban dan berikan selimut
• Jika ada pendarahan, segeralah hentikan pendarahan tersebut.
• Kalau tidak perlu, korban jangan dipindahkan.
• Selanjutnya pasanglah spalek
• Jangan mencoba menarik untuk menempatkan ujung-ujung tulang ke tempat
asalnya, karena hanya dokter yang sanggup melakukan hal itu.
6.6 Panduan P3K untuk Kecelakaan Di Area Kampus
a. Tetap tenang dan jangan panik

24
b. Memperhatikan situasi dan kondisi jalan, kenali bahaya yang mengancam diri
sendiri, korban dan orang lain.
c. Mengamankan tempat kejadian dan menandainya sehingga orang lain tahu bahwa
tempat tersebut berbahaya
d. Memberikan pertolongan sesuai status korban
• Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuhnya
• Bila nafas dan jantung berhenti, berikan Resuitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardio
Pulmonal Resuscitation (CPR).
• Menyelimuti korban
• Mengobati seperlunya bila luka ringan
• Hubungi emergency call atau ambulan terdekat Mencari bantuan layanan medis
yang tepat bila luka berat
e. Mencari bantuan mengamankan tempat kejadian kecelakaan dengan memanggil
orang-orang sekitar

6.7 Panduan P3K untuk Kecelakaan Bahan Kimia

1. Cara mengatasi keracunan bahan kimia jika bahan racun masuk melalui mulut.
a. memberi minum berupa air atau susu 2 hingga 4 gelas.
b. Jika korban keracunan sedang dalam keadaan pingsan, jangan memasukkan
sesuatu (berupa makanan/minuman) melalui mulutnya.
c. Masukkan jari telunjuk ke dalam mulut korban sambil menggerak-gerakkan jari
di bagian pangkal lidah dengan tujuan agar si korban muntah, kecuali jika
korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali atau asam.
d. Berilah 1 sendok antidote dan segelas air hangat kepada korban. Antidote
terbuat dari 2 bagian arang aktif, 1 bagian magnesium oksida, dan 1 bagian
asam tannat (dalam bentuk bubuk).
e. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin memburuk.
2. Cara Mengatasi Keracunan Bahan Kimia Jika Bahan Racun Melalui Kulit
a. Mencuci bagian tubuh yang terkena dengan air bersih sedikitnya selama 15
menit.

25
b. Melepaskan pakaian yang terkena bahan kimia.
c. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat, kecuali
untuk keracunan yang lebih tinggi/tertentu lainnya.
d. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin memburuk.
3. Cara Mengatasi Keracunan Bahan Kimia Jika Bahan Racun Berupa Gas
a. Sebelum memberi pertolongan, pastikan Sejak awal penolong telah
menggunakan alat perlindungan diri terhadap gas beracun atau minimal
menggunakan masker sebagai penutup hidung dan mulut.
b. Pindahkan korban ke luar ruang yang terkontaminasi untuk memberikan udara
segar sebaik-baiknya.
c. Hubungi petugas laboratorium atau hubungi emergency call.
d. Segera bawa ke rumah sakit ketika semakin memburuk.
6.8 Panduan P3K untuk Kecelakaan Listrik
Penanganan Untuk Korban Tersengat Listrik
1. Perhatikan keadaan sekitar dan kondisi korban, hindari untuk langsung menyentuh
atau memegang korban.
2. Mencari sumber listrik dan mematikannya. Bila sumber listrik terdapat pada tubuh
korban, maka singkirkan dengan menggunakan benda yang tidak menghantarkan
listrik.
3. Memindahkan korban ke lokasi yang lebih aman.
4. Menghubungi layanan medis terdekat.
5. Melakukan perawatan selama menunggu medis datang dengan membaringkan
korban dalam posisi telentang, posisi kaki diatur supaya lebih tinggi dari kepala.
6. Periksa pernafasan dan denyut jantung, bila terhenti maka lakukan tindakan
Resultasi Jantung Paru (RJP) atau Cardio Pulmonal Resuscitation (CDR).

26
BAB VII

PENUTUP

Keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan Akademi Gizi Andalusia merupakan

prioritas utama yang bertujuan agar sivitas akademia saat bekerja selalu dalam keadaan

sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut,

perlu kerjasama yang baik dari semua pihak dan lintas sektor terkait dalam upaya

pencegahan keamanan dan keselamatan kerja dan harus berpartisipasi secara aktif dalam

kegiatan keamanan dan keselamatan. Melalui kegiatan keamanan dan keselamatan kerja,

diharapkan dapat memaksimalkan upaya peningkatan mutu pelayanan kampus Akademi

Gizi Andalusia.

27

Anda mungkin juga menyukai