Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

ANALISIS EPIDEMIOLOGIS : HERPES ZOSTER

A. Epidemiologi Deskriptif
No Distribusi Uraian Keterangan
1. Orang Kejadian HZ meningkat secara dramatis seiring Pusponegoro
dengan bertambahnya usia. Kira-kira 30% EHD, dkk. 2014.
populasi (1 dari 3 orang) akan mengalami HZ Buku Panduan
selama masa hidupnya, bahkan pada usia 85 Herpes Zoster di
tahun, 50% (1 dari 2 orang) akan mengalami HZ. Indonesia.
Insidens HZ pada anak-anak 0.74 per 1000 orang Fakultas
per tahun. Insidens ini meningkat menjadi 2,5 per Kedokteran
1000 orang diusia 20-50 tahun (adult age), 7 per Universitas
1000 orang di usia lebih dari 60 tahun (older adult Indonesia. Jakarta
age) dan mencapai 10 per 1000 orang per tahun di ; Badan Penerbit
usia 80 tahun. FKUI
2. Tempat Di Amerika Serikat, terjadi peningkatan insidens Adiwinata R dan
dari 1,7/1000 orang pada tahun 1993 menjadi Suseno E. 2016.
4,4/1000 orang pada tahun 2006. Peningkatan Peran Vaksinasi
insidens herpes zoster juga dilaporkan di Australia dalam Pencegahan
dari rata-rata 4,7/1000 orang pada periode April Herpes Zoster.
2000 hingga September 2006 menjadi 5,6/1000 Fakultas
orang pada periode Oktober 2006-Maret 2013. Kedokteran
Universitas
Kristen Indonesia
Atma Jaya. Jakarta
; Continuing
Medical Education
3. Waktu Kenaikan insidens herpes zoster diikuti dengan Adiwinata R dan
peningkatan angka rawat inap. Sekitar 1-4% Suseno E. 2016.
penderita herpes zoster memerlukan rawat inap Peran Vaksinasi
akibat komplikasi dan sekitar 30% merupakan dalam Pencegahan
kelompok lansia dan penderita imunosupresi, Herpes Zoster.
seperti kanker, infeksi HIV, pernah menjalani Fakultas
transplantasi organ, atau pasien yang sedang Kedokteran
menjalani terapi obat imunosupresan. Universitas
Kristen Indonesia
Atma Jaya. Jakarta
; Continuing
Medical Education

B. Epidemiologi Analitik
No Determinan Uraian Keterangan
1. Faktor Resiko Faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan a. Pusponegoro
reaktivasi adalah : pajanan VVZ EHD, dkk. 2014.
sebelumnya (cacar air, vaksinasi), usia lebih Buku Panduan
dari 50 tahun, keadaan imunokompromais, Herpes Zoster di
obat-obatan imunosupresif, HIV/AIDS, Indonesia.
transplantasi sumsum tulang atau organ, Fakultas
keganasan, terapi steroid jangka panjang, Kedokteran
stres psikologis, trauma. Faktor lain yang Universitas
dilaporkan sebagai salah satu faktor risiko Indonesia. Jakarta
terjadinya HZ adalah jenis kelamin ; Badan Penerbit
perempuan, adanya trauma fisik pada FKUI
dermatom yang terkena dan tindakan b. Ayuningati LK
pembedahan. dan Indramaya
DM. 2015. Studi
Restrospektif :
Karakteristik
Pasien Herpes
Zoster. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Airlangga.
Surabaya ; RSUD
Dr. Soetomo
2. Upaya a. Primer a. Pusponegoro
Pencegahan 1) Melakukan promosi kesehatan EHD, dkk. 2014.
2) Pemberian vaksin dengan VZV Buku Panduan
hidup yang dilemahkan. Herpes Zoster di
b. Sekunder Indonesia.
Pemberian obat anti virus yaitu Fakultas
acyclovir Kedokteran
c. Tersier Universitas
Untuk mengatasi nyeri yang berat pada Indonesia. Jakarta
HZ preparat yang dapat digunakan ; Badan Penerbit
meliputi opioid, glukokortikoid, FKUI
antikonvulsan dan antidepresan trisiklik. b. Ayuningati LK
dan Indramaya
DM. 2015. Studi
Restrospektif :
Karakteristik
Pasien Herpes
Zoster. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Airlangga.
Surabaya ; RSUD
Dr. Soetomo
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai