Anda di halaman 1dari 6

Makalah Pembentukan logam

“Rotary extrusion as a novel severe plastic deformation method for cylindrical

tubes”

Disusun Oleh:

Febryan Mughni Fauzan (3334160070)

Aldi Oktavian S.D.P (3334160062)

Teknik Metalurgi

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Cilegon

2018
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan ilmu yang luas kepada
hambanya serta berkah, rahmat, dan hidayah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Rotary extrusion as a novel severe plastic deformation

method for cylindrical tubes”. Dan juga junjungan Nabi Muhammad SAW yang
membawa manusia ke jalan yang cerah dengan agama islam.

Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca baik dosen, mahasiswa, dan
masyarakat sehingga bertambah ilmu dan wawasannya.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang bersangkutan. Kurang


lebihnya mohon maaf.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Bagian silinder tubular kekuatan tinggi paduan magnesium diproses dengan metode Severe
Plastic Deformation (SPD) Rotary Extrusion (RE) pada laju regangan yang sama dan di bawah
suhu berbagai kondisi. Paduan magnesium yang mengandung Gd sangat menarik perhatian akhir-
akhir ini, karena sifat mekanik yang baik. Paduan yang diperlakukan dengan metode SPD dapat
memperoleh efek penguatan butir halus dan menunjukan keunggulan sifat mekanik. Metode SPD
ini tergolong efisien dalam meningkatkan tensile strength material metalik tanpa menguramgi
kekerasan. Penelitian ini mempelajari efek dari proses ini pada perbaikan butir dan microhardness
pada paduan Mg-12Gd-4,5Y-2Zn-0,4Zr. Hasil yang ditunjukan bahwa microhardness tabung
menurun ketika putaran meningkat, di mana matrix dan fasa kedua menjadi homogen. Rekristalisasi
yang dinamis terjadi dalam proses RE. ketika temperature dan regangan konstan. Ukuran butir
meningkat ketika putaran meningkat, di mana perbaikan rekristalisasi dinamis dan pertumbuhan
butir saling berhubungan.

2. Tujuan
a) Mengetahui efek proses Rotary Extrusion
b) Mengetahui kecocokan pembentukan silinder tabung dengan metode Rotary
Extrusion

3. Rumusan Masalah
a) Bagaimana efek proses Rotary Exstrusion
b) Apakah ada kecocokan antara pembentukan silinder tabung dengan metode
Rotary Extrusion

4. Ruang Lingkup
Pembahasan makalah ini hanya proses Severe Plastic Deformation dengan
metode Rotary Extrusion
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan
Dalam bebereapa tahun ini, magnesium alloy yang mengandung Gd mendapat
banyak perhatian, dikarenakan sifatnya yang baik. Paduan yang diperlakukan dengan
metode SPD dapat memperoleh efek penguatan butir halus dan menunjukan keunggulan
sifat mekanik. Metode SPD ini tergolong efisien dalam meningkatkan tensile strength
material metalik tanpa menguramgi kekerasan. Saat ini, menggabungkan metode
backwards extrusion dan torsion dikenalkan sebagai proses yang cocok unuk memproduksi
tabung silinder magnesium yang homogen. Bagian silinder paduan magnesium yang
berkekuatan tinggi diproses dengan metode Severe Plastic Deformation (SPD) rotary
extrusion (RE) dengan variable laju regangan dan suhu. Prinsip rotary extrusion adalah
Cetakan yang dibutuhkan dari proses ini teridiri dari dua bagian: punch dan die Awalnya billet
silinder ditempatkan dalam die. Akibatnya, billet dicetak terbalik secara gap antara punch dan die.
Selama ekstruksi, die diputar secara berkelanjutan dengan penggerak motor. Efek dari proses ini
adalah perbaikan butir dan microhardness pada paduan Mg-12Gd-4,5Y-2Zn-0,4Zr.
Microhardness pada tabung menurun dengan meningkatnya putaran, di mana matrix ke dua
fasa homogen.
Pada saat ini percobaan sample dilakukan pemutaran (rotary) sampai 9 kali.
Percobaan ini dilakukan dengan tahapan 3x, 6x, dan 9x putaran. Hasil yang didapat terjadi
dynamic recrystallization ketika putaran ke tiga. Sebaliknya, ukuran butir meningkat
dengan meningkatnya banyaknya putaran. Ini dikarenakan adanya peningkatan durasai
pemanasan dengan meningkatnya putaran. Di bandingkan dengan wilayah luar dan dalam,
wilayah yang di tengah cendurung kecil ukuran butirnya. Maka dari itu, microhardness
pada wilayah tengah lebih besar. Selama pembentukan RE, efek pergeseran lebih besar dan
butir lebih halus pada wilayah tengah. Secara umum, kekerasan pada wilayah luar lebih
rendah dari wilayah tengah dan dalam. Dalam RE putaran yang 6x sedikit seragam
dibandingkan 3x dan 9x. kekerasan pada wilayah dalam adalah 87,9 Hv pada putaran ke
Sembilan, putaran ke enam 95,77, dan putaran ke tiga 99,5 Hv. Sama halnya dengan
wilayah luar, Kekerasan pada wilayah tengah menurun dari 100,94 Hv pada putaran ke
tiga, putaran ke enam 99,5 Hv, dan 88,9 Hv pada putaran ke Sembilan.
2.2 Kelebihan Jurnal
Dalam jurnal ini, kami menemukan adanya beberapa kelebihan, antara lain:
a. Jurnal tidak bertele - tele, menjelaskan dengan apa adanya yang terjadi.
b. Penjelasan penelitiannya cukup jelas.
c. Menjelaskan metode baru dalam severe plastic deformation (SPD).
d. Mengangkat perkembangan teknologi terbaru.

2.3 Kekurangan Jurnal


Menurut kami, terdapat kekurangan dalam jurnal ini, yaitu
a. Tidak menjelaskan perkembangan metode - metode SPD. Seharusnya peneliti
juga menjelaskan bagaimana perkembangan metode – metode SPD agar para
pembaca mengerti lebih dalam tentang seluk beluk metode – metode SPD.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, proses ekstrusi putar adalah dipakai untuk mengetahui deformasi
bagian tubular silinder, dan bisa ditarik kesimpulan:

1. Kekerasan mikro wilayah tengah lebih tinggi dibandingkan dengan daerah dalam
dan luar.
2. Perbedaan nilai kekerasan mikro menurun setelah 6turns, karena dinamis
rekristalisasi meningkatkan efek offsetting dari pertumbuhannya. Sebaliknya, nilai
selisihnya meningkat secara signifikan setelah 9 putaran, karena efek perbaikan
rekristalisasi.
3. Fase kedua mikro menjadi cukup homogen saat revolusi putaran meningkat.

Anda mungkin juga menyukai