ABSTRACT
133
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
yang banyak ditemukan pada 20% Kebijakan rumah sakit yang membatasi
pasien yang tidak terpasang ventilator waktu keluarga untuk menemani pasien
mekanik dan 80% pasien yang di ruang ICU, dapat mengurangi
terpasang ventilator mekanik (Pol, et al, intensitas dalam melakukan reorientasi.
2017). Tanda yang berfluktuasi Pemberian rekaman reorientasi dengan
menyebabkan delirium sulit diketahui, suara keluarga dapat menjadi pilihan
dimana beberapa gejala delirium dalam melakukan reorientasi pada
menunjukkan gambaran hiperaktif pasien delirium di ruang ICU.
(agresif, gemetar), hipoaktif (tenang, Reorientasi dengan rekaman suara
pasif), dan campuran (Adiwinata, keluarga lebih cepat menurunkan lama
Oktaliansah, Maskoen, 2016). Delirium hari delirium dibandingkan yang tidak
pada pasien ICU dihubungkan dengan diberikan reorientasi (Munro, et al,
pemanjangan lama hari perawatan, 2017).
biaya pengobatan yang semakin tinggi, Tujuan implementasi reorientasi melalui
memperlambat pemulihan fungsional rekaman suara anggota keluarga pada
tubuh, dan peningkatan angka pasien delirium adalah untuk
morbiditas serta mortalitas (Adiwinata, mengetahui pengaruhnya terhadap
Oktaliansah, Maskoen, 2016). tingkat kesadaran pada pasien delirium
Disorientasi merupakan gambaran yang di ruang ICU Rumah Sakit Prof. Dr.
banyak ditemukan pada pasien delirium Margono Soekarjo. Adapun manfaat
di ruang ICU. Salah satu tindakan implementasi pada pasien delirium
perawat untuk mengurangi disorientasi yakni mengurangi kecemasan,
pasien delirium di ruang ICU adalah membantu pemulihan kondisi pasien,
reorientasi. Perawat dapat berkolaborasi dan memperpendek lama hari
dengan keluarga untuk memberikan perawatan.
reorientasi pada pasien delirium di
ruang ICU. Reorientasi yang dilakukan METODOLOGI PENELITIAN
keluarga dapat lebih efektif karena Implementasi dilakukan menggunakan
membuat pasien merasa lebih aman dan studi eksperimental dengan pendekatan
nyaman, serta membantu mengakurasi pre-post control group. Pengumpulan
kembali stimulus dari lingkungannya data dilaksanakan pada Juli 2019 di
(Munro, et al, 2017). Ruang ICU, RSUD Prof. Dr. Margono
134
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
135
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
136
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
137
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
138
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
Salah satu bentuk pelayanan ruang ICU terdekat pasien dapat dilakukan dengan
adalah membeirkan bantuan psikologis membantu reorientasi pada pasien
pada pasien dan keluarga yang selama perawatan (Trzepacz, et al,
kehidupannya sangat bergantung pada 2010).
obat, alat, dan mesin (Direktur Jenderal Reorientasi yang diberikan pada pasien
Bina Upaya Kesehatan, 2011). delirium akan membantu
Intervensi psikologis pada pasien mengembalikan memori pasien
delirium menjadi alternatif tindakan terhadap lingkungan sekitarnya.
non-farmakologis untuk mengurangi Berbeda dengan pasien kelompok
prognosis delirium pada pasien ICU kontrol, pasien kelompok intervensi
(Wade, et al, 2012). Pemberian mengalami perubahan skor RASS yang
reorientasi merupakan salah satu lebih cepat. Pemberian pesan reorientasi
tindakan keperawatan yang dapat melalui rekaman yang terjadwal akan
membantu memperbaiki kondisi mempercepat proses pengenalan
psikologis pasien delirium di ruang ICU kembali pasien terhadap lingkungannya,
(Munro, et al, 2017). dikarenakan informasi yang diberikan
Disorientasi menjadi salah satu tersturktur dan terjadwal (Munro, et al,
gambaran yang sering muncul pada 2017). Reorientasi yang dilakukan
pasien delirium. Stres juga dapat orang-orang terdekat pasien seperti
dialami pasien ICU yang menerima keluarga juga akan membuat pasien
perawatan intensif menggunakan lebih merasa aman dan nyaman
peralatan khusus seperti, ventilator (Trzepacz, et al, 2010).
mekanis (Munro, et al, 2017).
Dukungan dari lingkungan sekitar dapat KETERBATASAN PENELITIAN
menjadi pilihan terapi non-farmakologis Kondisi pasien yang banyak mengalami
pada pasien delirium di ruang ICU perbaikan tingkat kesadaran dengan
(Trzepacz, et al, 2010). Dukungan cepat saat proses pemulihan sedasi
kognitif dan emosional dari orang-orang pasca operasi ataupun prognosis
penyakit serta sulitnya mengkaji telah ditentukan. Selain itu, gambaran
delirium pasien ICU, menyebabkan pasien yang mengalami fluktuasi pada
peneliti mengalami kesulitan dalam aktivitas motoriknya juga menyulitkan
memulai implementasi pada waktu yang untuk menegakkan diagnosa delirium
139
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
140
Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
141