Anda di halaman 1dari 151

PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) BERNYANYI

PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN


KECEMASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2019

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Oleh :
CICHA YULIAMI
NIM : 144012016052

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWULAMPUNG
2019
1

PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) BERNYANYI


PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN
KECEMASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2019

Karya Tulis Ilmiah


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
pada Program Studi Diploma III Keperawatan

Diajukan Oleh :
CICHA YULIAMI
NIM : 144012016052

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWULAMPUNG
2019

ii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2

PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) BERNYANYI PADA


LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN KECEMASAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN
2019

Cicha yuliami
Xvi+78 Halaman+17 Tabel+14 Lampiran

ABSTRAK
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan
manusia. proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai
dari suatu waktu tertentu, tetapi sejak permulaan hidup menjadi tua proses
alamiah yaitu anak, dewasa dan tua. tahap tiga ini berbeda baik secara biologis
maupun pisikologis. Tujuan Umum peneliti dapat menggambarkan pelaksanaan
penerapan intervensi keperawatan tentang “Penerapan TAK Bernyanyi pada
lansia yang mengalami hipertensi dengan kecemasan di wilayah kerja Puskesmas
Wates tahun 2019. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
menggunakan 2 partisipan yang mengalami hipertensi dengan kecemasan. Hasil
Penerapan terapi aktifitas kelompok Bernyanyi pada partisipan 1 dan 2, dengan
mengikuti dan menghadiri acara terapi aktifitas kelompok bernyanyi pada lansia
di Desa Tambak Mulyo Wates Timur, mengalami dampak perubahan, pada
tingkat tekanan darah dan kecemasan sedang dengan nilai 15. Diharapkan bagi
anggota keluarga lansia wanita pada hipertensi dengan kecemasan agar mengikuti
kegiatan terapi aktifitas kelompok Bernyanyi.

Kata Kunci : Terapi Aktifitas Kelompok Bernyanyi, Lansia, Hipertensi dengan


kecemasan
Daftar Bacaan : 47 (2005 – 2016)

iii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3

THE IMPLEMENTATION OF GROUP (ACTIVITY) ACTIVIT OF


THERAPY IN THE ELDERLY THAT EXPERIENCE HYPERTENSION
WITH ANXIETY IN AREA OF CHENTRAL HAETD COMUNITY WATES
PRINGSEWU DISTRICT, 2019

Cicha Yuliami
Xvi + 78 Page + 17 Table + 14 Appendix
ABSTRACT

Aging or getting old is a condition that occurs in human life. Aging process is a
process throughout life, not only starting from a certain time, but from the
beginning life becomes old natural processes, namely children, adults and old
people. stage three is different both biologically and psychologically. The General
Purpose of the researcher can describe the implementation of nursing
interventions about "TAK Singing Application in elderly who experience
hypertension with anxiety in the work area of Wates Health Center in 2019. The
design used in this study is a case study using 2 participants who experienced
hypertension with anxiety. Results of group activity therapy Singing to
participants 1 and 2, by attending and attending therapy activities singing group
activities in the elderly in the East Mulyo Wates Tambak Village, experienced the
impact of changes, at the level of blood pressure and moderate anxiety with a
value of 15. It is expected for elderly family members women in hypertension with
anxiety so that they participate in Singing group therapy activities.

Keyword : Activity Groups therapy , Elderly, Hypertension with anxiety


Reference : 47 (2005 – 2016)

iv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4

PERSETUJUAN PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah


Telah Diperiksa dan Disetujui untuk diuji dihadapan
TIM Penguji Karya Tulis Ilmiah

Judul KTI : “PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


(TAK) BERNYANYI PADA LANSIA YANG
MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN KECEMASAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES TAHUN
2019”

NamaMahasiswa : CICHA YULIAMI


NIM : 144012016052

MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Elmi Nuryati, M.Epid. Ns. Rani Ardina, M.Kep.


NBM: 927024 NBM: 1156365

v
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
5

PENGESAHAN PENELITIAN

PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) BERNYANYI


PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN
KECEMASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES
TAHUN 2019

Karya Tulis Ilmiah oleh Cicha yuliami ini telah diperiksa dan dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan Lulus pada tanggal
02 Juli 2019

MENGESAHKAN
Tim Penguji :

Penguji Utama : Ns. Doni Ramandoko, S.Kep.,MM (……………..……)


NBM. 19860509 201001 1005

Penguji Anggota I : Elmi Nuryati, M. Epid (……………..……)


NBM. 927024

Penguji Anggota II : Ns. Rani Ardina,M.Kep. (……………..……)


NBM. 1156365

Ketua Program Studi

Ns. Nuria Muliani, M.Kep.,Sp.Kep.J


NBM.1152420

Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Ns. Arena Lestari, M.Kep.,Sp.Kep.J


NBM. 965246

vi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK


KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung, saya


yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Cicha yuliami
NIM : 144012016052
Program Studi : D3 Keperawatan
Jenis Karya : KTI (Karya Tulis Ilmiah)

Guna pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan, saya menyetujui memberikan


kepada STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti rugi
berupa materi atas karya ilmiah saya yang berjudul :
PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) BERNYANYI PADA
LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN KECEMASAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES TAHUN 2019
Dengan pernyatan ini, STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung berhak
menyimpan, mengalih-mediakan dalam bentuk format lain, mengelola dalam
betuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir
saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilih
hak atas karya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya :

Pringsewu,
Yang menyatakan,

Cicha Yuliami
NIM 144012016052

vii

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

MOTTO

Hidup itu seperti air mengalir

Nikmati saja proses nya

(cicha yuliami)

viii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
8

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :


1. Ibu tersayang paijem dan Ayahku tersayang legimin yang selalu memberikan
dukungan, semangat, mendoakan serta membimbing saya demi keberhasilan
saya demi keberhasilan saya dalam menyelesaikan studi diperkuliahan.
2. Dosen pembimbing ibu Elmi Nuryati, M.Epid dan Ns.Rani ardina, M.Kep
yang tidak lelahnya membimbimbing dan memberikan ilmu dalam pembuatan
KTI, selalu memberikan semangat,memberikan motivasi, dan mengingatkan
untuk optimis maupun dalam doa untuk menyelesaikan studi dengan baik.
3. Dosen penguji dan pembimbing III Ns. Doni Ramandoko,.S.Kep.,MM yang
telah memberikan bimbingan, support, maupun doa dalam menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dan studi saya
4. Untuk saudaraku yang tercinta, widno, rika komalasi , indri revi yanti , Guntur
anugrah yang selalu mendoakan dan memberikan semangat terhadap
keberhasilan studi dan karya tulis ilmiah ku.
5. Untuk orang tersayang Catur puji pamungkas yang selalu membantuku setiap
ada kesulitan dan selalu memberi semangat yang tiada hentinya
6. Teman-teman angkatan 21 prodi DIII Keperawatan yang telah banyak
membantu dan bekerja sama dengan baik.
7. Teman-teman ngempros cici, wuri, ani, silvi , vedia , devi , badaria, reni ,
anggun ,dewi STIKes terima kasih telah mengajarkanku arti sebuah arti
sahabat
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari baik apalagi sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan guna penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata,
peneliti berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

ix
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
9

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis lahir di Bogorejo gedong tataan 13 juli 1997. Putri ketiga dari pasangan

Bapak legimin & Ibu paijem

Pendidikan yang pernah penulis tempuh adalah :

1. Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Bogorejo Kec.Gedongtataan Kab.Pesawaran

lulus Tahun 2010.

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 01 Gedong tataan Keb. Pesawaran

lulus Tahun 2013.

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 01 Gedongtataan Kec.Gedongtataan

Kab.Pesawaran lulus Tahun 2016.

4. Tahun 2016, kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

Muhammadiyah Pringsewu Lampung pada Program Studi D3 Keperawatan

sampai dengan sekarang.

x
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul: ” penerapan terapi aktifitas kelompok bernyanyi pada lansia
yang mengalami hipertensi dengan kecemasan di wilayah kerja puskesmas Wates
tahun 2019”. Dapat penulis selesaikan guna memenuhi salah satu syarat
mendapatkan gelar ahli madya keperawatan pada program studi keperawatan.

Dalam proses penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari
dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapakan terimakasih kepada :
1. Ns. Arena Lestari, M.Kep, Sp. Kep. J., selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu.
2. Ns. Nuria Muliani, M.Kep, Sp.Kep J., selaku Ketua Prodi D3 Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Pringsewu..
3. Ns. Doni Ramandoko,S.Kep.,MM. selaku Penguji Utama yang senantiasa
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan karya tulis ini
4. Elmi Nuryati, M. Epid.,selaku penguji anggota 1 yang senantiasa memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
5. Ns. Rani Ardina, M.Kep. selaku penguji anggota II yang senantiasa
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan karya tulis ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKes Muhammadiyah Pringsewu yang
telah membekali ilmu selama penulis kuliah di STIKes Muhammadiyah
Pringsewu.
7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan, do’a, semangat serta
dukungan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
8. Teman-teman seperjuangan STIKes Muhammadiyah Pringsewu Prodi D3
Keperawatan yang senantiasa memberikan semangat dan masukan dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah.

Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan. Akhir penulis berharap
semoga karya tulis ilmiah ini bermamfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Pringsewu,

Cicha yuliami

xi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i


HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PENELITIAN ................................................................ v
PENGESAHAN PENELITIAN .................................................................. vi
PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................................... vii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... ix
RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................... x
KATA PENGANTAR ................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Lansia ................................................................................... 9
B. Konsep Penyakit................................................................................ 18
C. Konsep Asuhan Keperawatan ............................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ............................................................................... 37
B. Batasan Istilah ................................................................................... 37
C. Partisipan .......................................................................................... 39
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 39
E. Pengumpulan Data ............................................................................ 39

xii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
12

F. Analisa Data ...................................................................................... 40


G. Etik Penelitian ................................................................................... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil .................................................................................................. 42
B. Gambaran Lokasi Pengambilan Data ................................................. 42
C. Gambaran Subyek Studi Kasus .......................................................... 43
D. Pembahasan ...................................................................................... 70

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 76
B. Saran ................................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN

xiii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klarifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII .............................. 19


Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi Lansia ........................................................ 19
Tabel 2.3 Tekanan Darah Berdasarkan Umur ................................................ 20
Tabel 2.4 Rencana Tindakan Keperawatan ................................................... 30
Tabel 3.1 Batasan Istilah............................................................................... 37
Tabel 4.1 Identitas Partisipan ........................................................................ 43
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit........................................................................... 45
Tabel 4.3 Riwayat Pekerjaan Dan Setatus Ekonomi ...................................... 46
Tabel 4.4 Lingkungan Tempat Tinggal.......................................................... 47
Tabel 4.5 Perubahan Pola Kesehatan ............................................................. 49
Tabel 4.6 Data Pisiko-Sosial-Spiritual ........................................................... 51
Tabel 4.7 Pemeriksaan Fisik ......................................................................... 56
Tabel 4.8 Hasil Pengkajian APGAR Gerontik ............................................... 59
Tabel 4.9 Hasil Partisipan 1 .......................................................................... 60
Tabel 4.10 Hasil Partisipan 2 ........................................................................ 63
Tabel 4.11 Hasil Dan Perubahan Partisipan 1 ................................................ 66
Tabel 4.12 Hasil Dan Perubahan Partisipan 2 ................................................ 67

xiv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
14

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Pathway Hipertensi ...................................................................... 22


Bagan 4.1 Genogram .................................................................................... 44

xv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Lulus Etik

Lampiran 2 Informed Consent Klien 1

Lampiran 3 Informed Consent Klien 2

Lampiran 4 Surat Pengajuan Judul

Lampiran 5 Surat Izin Pra Survey

Lampiran 6 Surat Balasan Izin Pra Survey

Lampiran 7 Surat Izin Pengambilan Data

Lampiran 8 Surat Balasan Izin Pengambilan Data

Lampiran 9 Lembar Pengkajian Keperawatan Gerontik

Lampiran 10 SOP Tekanan Darah

Lampiran 11 SOP terapi TAK Bernyayi

Lampiran 12 Format Evaluasi

Lampiran 13 lembar observasi

Lampiran 14 Lembar Konsul

Lampiran 15 Foto TAK Bernyanyi

xvi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

WHO (World Health Organization) dan SEARO (South East Asia Regional

Office) memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak menular (PTM) akan

menyebabkan 73% kematian dan 60% seluruh kesakitan di dunia

diperkirakan hal ini melibatkan negara yang akan merasakan dampak

tersebut adalah negara berkembang termasuk Indonesia. Sehingga terjadi

peningkatan penderita penyakit tidak menular diberbagai wilayah indonesia

(Sherlock et al, 2014).

Berdasarkan data Riskesdes tahun 2013, di dunia terdapat sekitar 972 juta

orang atau 26,4% di seluruh dunia mengidap hipertensi. Angka ini

kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta

pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di

negara berkembang, termasuk Indonesia (Yonata, 2016). Penyakit terbanyak

pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 adalah

hipertensi dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia

65,74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 tahun (Infodatin Kemenkes RI, 2016).

Prevalensi hipertensi di Provinsi Lampung memiliki nilai 7,4 lebih tinggi

dibanding Provinsi Sumatra Utara yang hanya 6,6 (kemenkes,2013).

Prevalensi di Indonesia cukup tinggi angka kejadian berkisar 5-15% populasi

dan masih banyak yang belum terjangkau pelayanan kesehatan seperti di

pedesaan (Tedjasukmana, 2012). Data dinas kesehatan Provinsi Lampung

1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2

tahun 2011 menunjukkan jumlah prevalensi yang berobat di puskesmas

Provinsi Lampung sebanyak 81.000 orang (Dinas Kesehatan Propinsi

Lampung ,2011).

Hipertensi merupakan penyakit yang fenomenal dan merupakan penyakit

yang mayoritas di derita oleh lansia, sehingga hal tersebut menjadi sesuatu

yang penting untuk dilakukan penelitian. Bacon, S. L., et al. (2014)

menyatakan bahwa kecemasan merupakan salah satu faktor resiko dari

peningkatan kejadian hipertensi Peningkatan tekanan darah yang

berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan

kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan

otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat

pengobatan yang memadai. Penyakit hipertensi dapat menyebabkan berbagai

komplikasi. Hipertensi mencetuskan timbulnya plak aterosklerotik di arteri

serebral dan arteriol, yang dapat menyebabkan oklusi arteri, cedera iskemik

dan stroke sebagai komplikasi jangka panjang (Yonata, 2016).

Kecemasan pada lansia dapat diturunkan dengan berbagai cara seperti

melakukan terapi relaksasi otot dalam, aroma terapi, kompres, dan bisa juga

menggunakan relaksai bernyayi. Salah satu budaya Bali yang masih

berkembang sampai saat ini adalah nyanyian kidung Dewa Yadnya, Rsi

Yadnya, Pitra Yadna, Manusa Yadnya, serta Buta Yadnya. Kidung dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti nyanyian, lagu (syair yang

dinyanyikan). (Babad Bali, 2005).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

Bernyanyi dapat menurunkan kecemasan karena dapat membantu

mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi atas fisik, memberi

pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi meningkatkan

memori, serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan

membangun kedekatan emosional. Sehingga diharapkan dapat membantu

mengatasi stres, mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit (Djohan,

2006).

Bernyanyi merupakan pengobatan non farmakologis pada lansia yang

memiliki tekanan darah juga dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang,

karena emosi akan mengakibatkan dikeluarkannya hormon - hormon yang

dapat mempengaruhi tekanan darah. Keadaan emosi yang waspada akan

merangsang dikeluarkannya hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah,

sedangkan keadaan emosi yang senang, tenang akan merangsang

dikeluarkannnya hormon yang menyebabkan relaksasi. Bernyanyi membuat

suasana hati yang damai, tenang, bahkan gembira. Hal inilah yang berperanan

dalam menurunkan tekanan darah karena dikeluarkannya hormon yang dapat

merelaksasikan pembuluh darah, denyut jantung teratur (Babad Bali ,2005).

Bernyanyi sering dihubungkan dengan keadaan fisik, emosional, dan

spiritual. Bernyanyi selama satu kali seminggu dengan durasi 30 menit

mampu menciptakan suasana gembira, mengurangi stres, meningkatkan

energi, meningkatkan self-confidence, dan harga diri serta meningkatkan

kualitas hidup. (Ann & Trish, 2010).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

Selain bernyanyi dzikir memiliki daya relaksasi yang dapat mengurangi

ketegangan dan mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap bacaan dzikir

mengandung makna yang sangat mendalam yang dapat mencegah timbulnya

ketegangan. (Subandi,2009).

Selain bernyanyi membuat tenang ada terapi yang membuat tenang yaitu

dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta adalah melalui dzikir. dzikir

memiliki daya relaksasi yang dapat mengurangi ketegangan (stres) dan

mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap bacaan zikir mengandung makna yang

sangat dalam yang dapat mencegah timbulnya stres. Bacaan yang pertama

yaitu Laillahhailallah memiliki arti tiada tuhan yang pantas disembah kecuali

Allah SWT, adanya pengakuan bertuhan hanya kepada Allah dalam sebuah

keyakinan. Individu yang memiliki kemampuan spiritualitas yang tinggi

memiliki keyakinan yang kuat akan tuhannya. Keyakinan ini menimbulkan

kontrol yang kuat, dapat memaknai dan menerima setiap peristiwa yang tidak

menyenangkan ke arah yang lebih positif dan yakin bahwa ada yang optimis.

Sikap optimisme, sumber energi baru dalam semangat hidup dan menghapus

rasa keputusasaan ketika seseorang menghadapi keadaan atau persoalan yang

mengganggu jiwanya, seperti sakit, kegagalan, depresi, dan gangguan

psikologis lainnya, seperti kecemasan (Az-Zumaro, 2011).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

Berdasarkan data Puskesmas Wates Kabupaten Pringsewu (2019), kejadian

penyakit hipertensi pada tahun 2019 terhitung pada bulan Januari sebanyak

128 orang, pada bulan Februari terjadi penurunan dengan jumlah pasien

sebanyak 126 orang. Berdasarkan hasil wawancara dan pengecekan tekanan

darah dengan 2 orang lansia mendapatkan hasil yaitu 160/80 mmHg dan

160/70 mmHg, yang mengalami kecemasan 10 %. hasil prasurvey di

Posyandu lansia di Wates Timur didapatkan kegiatan yang dilakukan

penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah. Saat tekanan darah

meningkat partisipan hanya istirahat dan minum obat yang didapat diposyadu.

partisipan tidak mengetahui jika ada pengobatan non framakologis yang bisa

dilakukan salah satu nya yaitu terapi aktifitas kelompok bernyayi.

Berdasarkan uraian diatas beberapa kegiatan telah dilakukan di Posyandu

lansia masih kegiatan rutinitas, peneliti tertarik melakukan penelitan pada

lansia dengan Judul “Penerapan TAK Bernyayi pada lansia yang mengalami

hipertensi dengan kecemasan Di Wilayah Kerja Wates 2019’’.

B. Rumusan Masalah

Penyakit terbanyak pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun

2013 adalah hipertensi dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun,

57,6% pada usia 65,74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 tahun. Prevalensi

hipertensi di Provinsi Lampung memiliki nilai 7,4 lebih tinggi dibanding

Provinsi Sumatra Utara yang hanya 6,6. Pernyakit hipertensi merupakan

penyakit yang sangat fenomenal dan merupakan penyakit yang mayoritas di

derita oleh lansia. Hipertensi mencetuskan timbulnya plak aterosklerotik di

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

arteri serebral dan arteriol, yang dapat menyebabkan oklusi arteri, cedera

iskemik dan stroke. Berdasarkan data Puskesmas Wates Kabupaten

Pringsewu (2019), kejadian penyakit hipertensi pada tahun 2019 terhitung

pada bulan Januari sebanyak 128 orang, pada bulan Februari terjadi

penurunan dengan jumlah pasien sebanyak 126 orang. Berdasarkan hasil

wawancara dan pengecekan tekanan darah dengan 2 orang lansia

mendapatkan hasil yaitu 160/80 mmHg dan 160/70 mmHg, yang mengalami

kecemasan 10 %.

Kecemasan pada lansia dapat diturunkan dengan berbagai cara seperti

melakukan terapi relaksasi otot dalam, aroma terapi, kompres, dan bisa juga

menggunakan relaksai bernyayi. bernyanyi dapat menurunkan kecemasan

karena dapat membantu mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi

atas fisik, memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi

meningkatkan memori, serta menyediakan kesempatan yang unik untuk

berinteraksi dan membangun kedekatan emosional. Sehingga diharapkan

dapat membantu mengatasi stres, mencegah penyakit dan meringankan rasa

sakit. Oleh karena itu dapat dirumuskan pertanyaan peneliti, Bagaimana

proses pelaksanaan “Penerapan TAK Bernyanyi pada lansia yang mengalami

hipertensi dengan kecemasan pada partisipan hipertensi di Wilayah kerja

PuskesmasWates 2019?”

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

peneliti dapat menggambarkan pelaksanaan penerapan intervensi

keperawatan tentang “Penerapan TAK Bernyanyi pada lansia yang

mengalami hipertensi dengan kecemasan di wilayah kerja

PuskesmasWates tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi kecemasan pada lansia yang hipertensi sebelum dan

sesudah diberikan terapi aktifitas kelompok bernyayi

b. Melakukan rencana tindakan Penerapan TAK Bernyayi pada lansia

yang mengalami hipertensi dengan kecemasan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas manfaat penelitian ini yaitu :

1. Bagi Puskesmas

Penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi puskesmas sebagai

pelaksanaan Penerapan TAK Bernyayi pada lansia yang mengalami

hipertensi dengan kecemasan.

2. Bagi Institusi

Penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan gambaran pada mahasiswa

untuk melaksanakan penerapan Penerapan TAK Bernyayi pada lansia

yang mengalami hipertensi dengan kecemasan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat yang mempunyai

lansia dengan hipertensi agar dapat merawat secara mandiri dirumah.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi peneliti selanjutnya untuk

melakukan penelitian dengan tema yang berbeda.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Lansia

1. Definisi

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam

kehidupan manusia. proses menua merupakan proses sepanjang hidup,

tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi sejak permulaan

hidup menjadi tua proses alamiah yaitu anak, dewasa dan tua. tahap tiga

ini berbeda baik secara biologis maupun pisikologis (Nugroho, 2008).

Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai

kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan

kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai

“usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70

tahun. WHO (World Health Organization) menetapkan 65 tahun sebagai

usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan

seseorang telah disebut lanjut usia. Secara umum perubahan fisik pada

masa lanjut usia adalah menurunnya fungsi pancaindra, minat dan fungsi

organ seksual dan kemampuan motorik (Petter, 2010).

2. Batasan Umur Lanjut Usia

Menurut WHO (World Health Organization)

a. Usia pertengahan (middle age) : 45-49 tahun

b. Lanjut usia (elderly) : 60-74 tahun

9
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
10

c. Lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun

d. Usia sangat Tua (very old) : di atas 90 tahun

(Azizah, 2011).

3. Teori Proses Penuaan

a. Teori Biologi

Teori biologi mencakup teori genetik dengan proses penuaan, yaitu

teori biologi, teori psikologis teori sosial, teori spiritual

(Maryam,2008).

1) Teori genetik dan mutasi

Menurut teori genetik dan mutasi, semua terprogram secara

genetik untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai

akibat dari perubahan bio kimia yang di program oleh

moelekul moelekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan

mengalami mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi

dari sel sel kelamin(terjadi penurunan kemampuan fungsi sel)

terjadi pigman atau lemak dalam tubuh yang di sebut teori

akumulasi dari produk sisa, sebagai contoh adalah adanya

pigmen lipofusin di sel otot jantung dan sel sususan saraf

pusat pada lansia yang mengakibatkan terganggunya fungsi

sel itu sendiri (Maryam,2008).

2) Teori Psikologi

Pada usia lanjut penuaan terjadi secara alamiah seiring

dengan penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi

dapat di hubungan pula dengan keakuratan mental dan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

keadan fungsional yang efektif. Kepribadian individu yang

terdiri atas motivasi dan intelgensi dapat menjadi

karakteristik konsep diri dari seorang lansia

(Mia, 2008).

3) Teori sosial

Teori sosial ini mencakup teori interaksi sosial yaitu menurut

ilmuan simmons (1945) mengemukakan bahwa kemampuan

lansia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci

untuk memepertahankan statsus sosialnya atas dasar

kemampuannya untuk melakukan tukar menukar

(Rosidawati,2008).

4) Teori spiritual

Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada

pengertian hubungan individu dengan alam semesta dan

persepsi individu tentang arti kehidupan james flower

mengungkapkan bahwa tujuh tahap perkembangan

kepercayaan, flower juga meyakini bahwa

kepercayaan/dimensia spiritual adalah suatu fenoma timbal

balik, yaitu menanamkan suatu keyakinan, cinta kasih sayang

dan harapan (Ahmad,2008).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

1. Permasalahan-Permasalahan Pada Lansia

a. Permasalahan Fisiologis Lansia

Menurut Mujahidullah (2012) beberapa perubahan yang akan

terjadi pada lansia diantaranya adalah perubahan fisik,intlektual,

dan keagamaan.

1) Perubahan fisik

a) Sel

Saat seseorang memasuki usia lanjut keadaan sel dalam

tubuh akan berubah, seperti jumlahnya yang menurun,

ukuran lebih besar sehingga mekanisme perbaikan sel

akan terganggu dan proposi protein di otak, otot, ginjal,

darah dan hati berkurang

b) Sistem Persyarafan

Keadaan sistem persyarafan pada lansia akan

mengalami perubahan, seperti mengecilnya syaraf

panca indra. Pada indra pendengaran akan terjadi

gangguan pendengaran seperti hilangnya kemampuan

pendengaran pada telinga. Pada indra penglihatan akan

terjadi seperti kekeruhan pada kornea, hilangnya daya

akomodasi dan menurunnya lapang pandang. Pada

indra peraba akan terjadi seperti respon terhadap nyeri

menurun dan kelenjar keringat berkurang. Pada indra

pembau akan terjadinya seperti menurunnya kekuatan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

otot pernafasan, sehingga kemampuan membau juga

berkurang

c) Sistem Gastrointestinal

Pada lansia akan terjadi menurunya selara makan ,

seringnya terjadi konstipasi, menurunya produksi air

liur (saliva) dan gerak peristaltic usus juga menurun

d) Sistem Genitourinari

Pada lansia ginjal akan mengalami pengecilan sehingga

aliran darah ke ginjal menurun

e) Sistem Muskuloskeletal

Pada lansia tulang akan kehilangan cairan dan makin

rapuh, keadaan tubuh akan lebih pendek, persendian

kaku dan tendon mengerut

f) Sistem Kardiovaskuler

Pada lansia jantung akan mengalami pompa darah yang

menurun, ukuran jantung secara keseluruhan menurun

dengan tidaknya penyakit klinis, denyut jantung

menurun, katup jantung pada lansia akan lebih tebal dan

kaku akibat dari akumulasi lipid. Tekanan darah sistolik

meningkat pada lansia kerana hilangnya distensibility

arteri. Tekanan darah diastolik tetap sama atau

meningkat

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

2) Perubahan Intelektual

Menurut Hochanadel dan Kaplan dalam Mujahidullah

(2012) akibat proses penuaan juga akan terjadi kemunduran

pada kemampuan otak seperti perubahan Intelegenita

Quantion (IQ) yaitu fungsi otak kanan mengalami

penurunan sehingga lansia akan mengalami kesulitan dalam

berkomunikasi nonverbal, pemecahan masalah,

konsenterasi, dan kesulitan mengenal wajah seseorang.

Perubahan yang lain adalah perubahan ingatan, karena

penurunan kemampuan otak maka seorang lansia akan

kesulitan untuk menerima rangsangan yang diberikan

kepadanya sehingga kemampuan untuk mengingat pada

lansia juga menuru

3) Perubahan Keagamaan

Menurut Marslow dalam Mujahidullah (2

012) pada umumnya lansia akan semakin teratur dalam

kehidupan keagamaannya, hal tersebut bersangkutan

dengan keadaan lansia yang akan meninggalkan kehidupan

b. Permasalahan Kesehatan Lansia

1) Mudah jatuh

Jatuh pada lansia ada beberapa faktor yang berperan didalam

nya yaitu baik faktor instrinsik misal gangguan gaya berjalan,

kelemahan otot, ektermitas bawah, kekakuan sendi, lantai yang

licin,tersandung, penglihatan menurun

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

2) Mudah lelah

Lansia mudah lelah disebabkan oleh faktor psikologis seperti

keletihan atau perasaan depresi. Gangguan organisme misalnya

Anemia, kekurangan Vitamin, perubahan pada tulang,

gangguan pencernaan,kelainan metabolisme

3) Kekacauan mental akut

Disebabkan oleh keracunan, penyakit infeksidengan demam

tinggi, Alkohol, penyakit metabolisme, dehidrasi atau

kekurangan cairan, gangguan fungsi otak, gangguan fungsi hati,

radang selaput otak

4) Nyeri dada

Disebabkan oleh penyakit jantung koroner yang dapat

menyebabkan iskemia jantung (berkurang aliran darah

kejantung), radang selaput jantung, gangguan pada system alat

pernafasaan

5) Sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik

Disebabkan oleh kelemahan jantung, gangguan system saluran

nafas,anemia

6) Berdebar-debar (palpitasi)

Disebabkan oleh gangguan irama jantung, keadaan umum

badan yang lemah karena penyakit kronis

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


16

7) Pembengkakan kaki bagian bawah

Disebabkan oleh kaki yang lama digantung (edema grafitasi),

gagal jantung, bendungan pada vena bagian bawah, kekurangan

vitamin B, gangguan penyakit hati

8) Nyeri pada sendi pinggul

Gangguan sendi pinggul misal : radang sendi dan sedi tulang

yang keropos, kelainan tulang – tulang sendi, kelainan pada

saraf dari punggu bagian bawah yang terjepit

9) Nyeri pinggang atau punggung

Gangguan sendi – sendi atau susunan sendi, gangguan

pankreas, kelainan ginjal, gangguan pada rahim, gangguan pada

kelenjar prostat, gangguan pada otot – otot badan

10) Berat badan menurun

Disebabkan oleh pada umumnya nafsu makan menurun karena

kurang adanya gairah hidup atau keluesan

11) Sukar menahan buang air seni (sering mengompol)

Disebabkan oleh radang kandung kemih, radang saluran kemih,

kelainan kontrol pada kandung kemih, kelainan persarafan pada

kandung kemih

12) Sukar menahan buang air besar

Disebabkan oleh kelainan pada usus besar, kelainan pada ujung

saluran pencernaan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


17

13) Gangguan pada ketajaman penglihatan

Disebabkan kelainan pada lensa (refleksi lensa mata kurang),

kekeruhan pada lensa (katarak), tekana pada mata yang

meninggi (glukoma), radang saraf mata

14) Gangguan pada pendengaran (preqbiakusis)

Disebabkan oleh kelainan degeneratif (otot sklerusis)

15) Gangguan tidur (sulit tidur)

Disebabkan lingkunganyang kurang tenang

16) Keluhan pusing-pusing

Gangguan local misalnya vaskuler, sakit kepala sebelah,

tekanan dalam bola mata yang meninggi

17) Keluhan perasaan dingin-dingin dan kesemutan pada anggota

badan

Disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah lokal, gangguan

persarafan umum, gangguan pada persarafan lokal pada

bagian anggota bagian badan

18) Mudah gatal-gatal

Disebabkan karenan kalainan kulit, kering, degeneraif

(Bandiyah, 2009).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


18

B. Konsep Penyakit Hipertensi pada lansia

1. Definisi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas

90 mmHg. (Brunner & Sudarth,2001).

Hipertensi pada lansia adalah peningkatan tekanan darah sistolik 160

mmHg dan tekanan diastole 90 (Fatimah, 2010).

2. Etiologi

Menurut Nurarif tahun 2015 hipertensi disebabkan oleh macam faktor

yaitu :

a. Kelelahan

b. Keturunan

c. Stress dan cemas

d. Proses penuaan

e. Diet yang tidak seimbang

3. Manifestasi Klinis
Menurut Nurarif tahun 2015 manifestasi klinik hipertensi adalah :

a. Sakit kepala

b. Pusing

c. Lemas,kelelahan

d. Sesak nafas

e. Gelisah

f. Mual,muntah

g. Kesadaran menurun

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


19

4. Klasifikasi Hipertensi

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on

Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure

(JNC VII), klasifikasi hipertensi pada orang dewasa dapat dibagi menjadi

kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat I dan derajat II.

Tabel 2.1
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII

Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik


Klasifikasi Tekanan Darah
(mmHg) (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat I 140-159 90-99
Hipertensi derajat II >160 >100

Tabel 2.2
Klasifikasi Hipertensi lansia

Tingkat Sistolik Diastolik


Tingkat 1 140 – 159 90 – 99
Tingkat 2 160 – 179 100 – 109
Tingkat 3 180 – 209 110 – 199
Tingkat 4 >210 >120

Fatimah (2010).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


20

Tabel 2.3
Tekanan darah berdasarkan umur

Kriteria Sistolik Diastolik


Umur dibawah 2 104 mmHg 70 mmHg
tahun
Umur 3-5 tahun 180 mmHg 70 mmHg
Umur 6 – 9 tahun 114 mmHg 74 mmHg
Umur 10 -12 tahun 122 mmHg 78 mmHg
Umur 13-15 tahun 130 mmHg 80 mmHg
Umur 16 – 20 tahun 136 mmHg 84 mmHg
Umur 20 – 45 tahun 120 – 125 mmHg 75 -80 mmHg
Umur 45 – 60 tahun 135 – 140 mmHg 85 mmHg
Umur lebih 65 tahun 150 mmHg 85 mmHg

(Aprilia, 2017).

5. Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak

dipusat vasomotor pada medulla diotak dari pusat vasomotor ini bermula jaras

saraf sympatis yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari

kolumna medulla spinalis ke ganglia sympati di thoraks dan

abdomen,rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang

bergerak ke bawah melalui system saraf sympatis ke ganglia simpatis.Pada titik

ini, neuron pre ganglion melepaskan asetikolin, yang akan merangsang serabut

saraf paska ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskan

norefinefrin mengakibatkan konstriksi di pembuluh darah.Berbagai faktor

seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah

terhadap rangsang vasokontiktor. Partisipan dengan hipertensi sangat sensitive

terhadap norefinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal

tersebut bisa terjadi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


21

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah

sebagai respon rangsang emosi,kelenjar adrenal juga

terangsang,mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi, medulla adrenal

mensekresi efinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi, korteks adrenal

mensekresi kortisol dan steroid lainnya,yang dapat memperkuat respon

vasokontriktator pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan

penurunan aliran darah ke ginjal,menyebabkan pelepasan renin.Renin

merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian di ubah menjadi

angiotensin II,suatu vasokonstriktator kuat,yang pada gilirannya merangsang

sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.Hormon ini menyebabkan retensi

natrium dan air oleh tubulus ginjal,menyebabkan peningkatan volume

intravaskuler.Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan

Hipertensi (Smelzer,2001).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22

6. Pathway Hipertensi

Bagan 2.1

Pathway Hipertensi

Factor presdiposisi : usia , jenis


kelamin, merokok, stress, kurang
olahraga, genetic, alcohol,
konsentrasi garam obesitas

Keraskan Hipertensi
vascular

Perubahan situasi Krisis situasional


Perubahan
struktur
Informasi yang Motode koping
Penyumbatan minim tidak efektif
pembulu darah

Ansietas Ketidak efektifan


vasekontriksi koping

Gangguan koroner Iskemia miokard


sirkulasi

nyeri

(Nurarif, 2015).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


23

7. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Nurarif 2015 pemeriksaan penunjang pada penderita hipertensi

adalah :

a. Pemeriksaan Laboratorium

1) Hb/Ht

2) BUN,Kreatinin

3) Glukosa dan urinalis

b. CT-Scan

c. EKG.

8. Terapi Aktifitas Kelompok Bernyanyi

Terapi aktifitas kelompok adalah sekumpulan individu yang mempunyai

hubungan satu sama lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang

sama (Stuart,2013). Terapi Aktivitas kelompok merupakan sekumpulan

individu yang mana memiliki relasi satu sama lainnya yang berkaitan serta

bersama-sama mengikuti aturan dan norma yang sama. Therapi aktivitas

kelompok atau TAK adalah kegiatan yang ditujukan pada sekelompok

klien yang mana memiliki tujuan untuk bisa memberikan terapi bagi

seluruh anggota di dalam kelompok tersebut. Dengan adanya kelompok

terapi tersebut maka dapat meningkatkan kualitas hidup serta

meningkatkan respon sosial (Keliat, B & Akemat,2009).

Bernyanyi dapat menurunkan kecemasan karena dapat membantu

mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi atas fisik, memberi

pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi meningkatkan

memori, serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


24

membangun kedekatan emosional. Sehingga diharapkan dapat membantu

mengatasi stres, mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit.

Bernyanyi selama satu kali seminggu dengan durasi 30 menit mampu

menciptakan suasana gembira, mengurangi stres, meningkatkan energi,

meningkatkan self-confidence, dan harga diri serta meningkatkan kualitas

hidup (Djohan, 2006).

Bernyanyi merupakan pengobatan non farmakologis pada lansia yang

memiliki tekanan darah juga dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang,

karena emosi akan mengakibatkan dikeluarkannya hormon - hormon yang

dapat mempengaruhi tekanan darah. Keadaan emosi yang waspada akan

merangsang dikeluarkannya hormon yang dapat meningkatkan tekanan

darah, sedangkan keadaan emosi yang senang, tenang akan merangsang

dikeluarkannnya hormon yang menyebabkan relaksasi. kidung warga sari

merupakan suatu nyanyian yang bila dinyanyikan dengan penuh khidmat

akan membuat suasana hati yang damai, tenang, bahkan gembira. Hal

inilah yang berperanan dalam menurunkan tekanan darah karena

dikeluarkannya hormon yang dapat merelaksasikan pembuluh darah,

denyut jantung teratur

(Babad Bali ,2005).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


25

C. Konsep Ansietas atau Kecemasan

1. Definisi

Ansietas adalah perasaan seseorang yang tidak nyaman atau kekawatiran

disertai respon autonom, yang dapat menimbulkan kewaspadaan terhadap

ancaman. Ditandai gelisah, tidak percaya diri, gemetar dan berkeringat.

Ansietas atau kecemasan adalah merupakan suatu pengalaman yang timbul

karena ancaman yang tidak jelas penyebabnya, baik yang berasal dari luar

maupundari individu. Kecemasan dapat di bagi menjadi 3 yaitu :

kecemasan ringan, kecemas sedang dan kecemasan berat sekali

(Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 164).

Rasa cemas yang paling sering timbul pada lansia adalah tentang

kematiannya. Para lansia beranggapan bahwa bertambahnya usia

merupakan tanda awal akan terjadinya atau segera nya ajal menjemputnya,

hal ini membuat lansia menjadi cemas dan putus asa menjalani

kehidupannya. Gangguan gangguan yang sering muncul seiring rasa cemas

pada lansia adalah gangguan panik, rasa serba ketakutan, gangguan rasa

cemas yang umum dengan stress. Pengobatan pada gangguan ini di

sesuaikan dengan individu yang bersangkutan dan berbeda setiap individu

di tinjau dari tingkat gangguannya

(Fitrah,2010).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


26

2. Ciri-Ciri Lansia Yang Mengalami Kecemasan

Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 164) ciri-ciri orang mengalami

kecemasan adalah :

a. Psikologi

1) Peningkatan ketegangan

2) Khawatir

3) Distres

4) Ketakutan

5) Gelisah

6) Gugup

7) Kontak mata kurang

b. Kognitif

1) Kesulitan berkonsentrasi

2) Penurunan menyelesaikan masalah

3) Pengaruh kecemasan pada lansia

4) Khawatir

D. Konsep Asuhan Keperawatan

Menurut Aspiani (2014) konsep asuhan keperawatan yaitu :

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data
1) Identitas

Identitas Partisipan yang biasa dikaji pada penyakit sistem

kardiovaskuler adalah usia ,karena ada beberapa penyakit

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


27

kardiovaskuler banyak terjadi pada Partisipan di atas usia 60

tahun

2) Keluhan Utama

Keluhan utama yang sering ditemukan pada Partisipan dengan

penyakit kardiovaskuler seperti: gagal jantung kongestif,

penyakit jantung koroner, hipertensi adalah Partisipan mengeluh

nyeri dada sebelah kiri, disertai sesak nafas dan ketidak

mampuan untuk beraktivitas

3) Riwayat penyakit sekarang

Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit

yang diderita oleh Partisipan dari mulai timbulnya keluhan yang

dirasakan sampai Partisipan dibawa ke Rumah Sakit,dan apakah

pernah memeriksakan diri ke tempat lain selain Rumah Sakit

umum serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan

bagaimana perubahannya dan data yang didapatkan saat

pengkajian

4) Riwayat Penyakit dahulu

Riwayat kesehatan yang lalu seperti riwayat kardiovaskuler

sebelumnya, riwayat pekerjaan pada pekerja yang berhubungan

dengan peningkatan aktivitas, riwayat penggunaan obat-obatan,

riwayat mengkonsumsi alkohol dan merokok

5) Riwayat penyakit keluarga

Yang perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita

penyakit yang sama karena faktor genetik/keturunan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


28

6) Pola kebiasaan sehari-hari

Yang perlu dikaji adalah aktivitas apa saja yang biasa dilakukan

sehubungan dengan adanya nyeri dada sebelah kiri dan sesak

nafas

b. Pemeriksaan Fisik

1) keadaan umum

2) Kesadaran

3) Tanda – tanda Vital :

4) Pemeriksaa Review of system

a) Sistem Pernafasan

b) Sistem Sirkulasi

c) Sistem Persyarafan

d) Sistem Perkemihan

e) Sistem Pencernaan

f) Sistem Muskuloskletal

c. Pola fungsi kesehatan


1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

2) Pola nutrisi

3) Pola eliminasi

4) Pola tidur dan istirahat

5) Pola aktivitas dan istirahat

6) Pola hubungan dan peran

7) Pola sensori dan kognitif

8) Pola persepsi dan konsep diri

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


29

9) Pola seksual dan reproduksi

10) Pola mekanisme/penanggulangan stress dan koping

11) Pola tata nilai dan kepercayaan

2. Diagnosa Keperawatan

a. Cemas berhubungan dengan krisis situasional, perubahan status

kesehatan ditandai dengan produktivitas berkurang, klien tampak

gelisah, klien mudah tersinggung, klien tampak khawatir, klien tampak

cemas, respirasi meningkat, nadi meningkat, suara gemetar, klien sulit

berkonsentrasi.

b. Nyeri akut berhubungan dengan aliran darah coroner, iskemia jantung

ditandai dengan klien melaporkan adanya nyeri dada sebelah kiri,

seperti diremas – remas, perubahan TD, Nadi meningkat, kringat

dingin, klien tampak gelisah, merintih kesakitan.

c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang paparan

,keterbatasan kognitif ditandai dengan klien mengungkapkan adanya

masalah, klien banyak bertanya, perilaku tidak sesuai.

(Aspiani,2014).

3. Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana keperawatan adalah rancangan tindakan yang disusun perawat

bersama lansia untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan

yang telah terdiagnosa. Rencana keperawatan membantu klien

memperoleh dan mempertahankan kesehatan pada tingkatan yang paling

tinggi, kesejahteraan dan kualitas hidup dapat tercapai, demikian juga

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


30

halnya untuk menghadapi kematian secara damai. Rencana dibuat untuk

keberlangsungan pelayanan dalam waktu yang tak terbatas, sesuai

dengan respon atau kebutuhan klien (Nugroho, 2008).

Tabel 2.4
Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria


No Intervensi
Keperawatan Hasil
1 Cemas berhubungan Setelah dilakukan Menurunkan kecemasan
dengan krisis asuhan keperawatan (Anxiety Reduction)
situasional, perubahan selam 3x24 jam 1.Gunakan ketenangan
status kesehatan mampu mengontrol dalam pendekatan untuk
ditandai dengan cemas menenangkan klien
produktivitas Dengan kriteria: 2.Jelaska seluruh
berkurang, klien 1. Klien dapat prosedur tindakan
tampak gelisah, klien merencanakan strategi kepada klien dan
mudah tersinggung, koping untuk situasi perasaan yang mungkin
klien tampak khawatir, yang membuat stress muncul pada saat
klien tampak cemas, 2. klien dapat melakukan tindakan
respirasi meningkat, mempertahankan 3. Berusaha memahami
nadi meningkat, suara penampilan peran kepada klien situasi
gemetar, klien sulit 3. klien melaporkan stres yang dialami klien
berkonsentrasi. tidak ada gangguan prognosis dan tindakan
persepsi sensori 4. Temani klien untuk
4. klien melaporkan memberikan
tidak ada manifestasi kenyamanan dan
kecemasan secara mengurangi ketakutan
fisik 5. Dorong keluarga
5. klien melaporkan untuk menemani klien
menifestasi perilaku sesuai kebutuhan
akibat kecemasan : 6. Dorong klien untuk
tidak ada mengungkapkan
6. klien dapat perasaan, pengharapan
meneruskan aktifitas dan ketakutanya
yang dibutuhkan 7. Identifikasi tingkat
meskipun ada kecemasan klien
kecemasan 8. Berikan aktifitas
7. klien menunjukan hiburan untuk

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


31

kemampuan untuk mengurangi ketegangan


berfokus pada 9. Kontrol stimulus
pengetahuan dan sesuai kebutuhan klien
keterampilan yang 10. Dengarkan dengan
baru penuh perhatian
8. klien dapat 11. Ciptakan hubungan
mengidentifikasi saling percaya
gejala yang 12. Bantu klien untuk
merupakan indicator mengungkapkan hal –
kecemasan hal yang membuat
cemas
13. Tentukan
kemampuan klien dalam
membuat keputusan
14. Ajarkan klien teknik
relaksasi
15.Observasi gejala
verbal dan non verbal
dari kecemasan
2 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Berhubungan dengan asuhan keperawatan Pain Management
penurunan aliran darah selam 3x24 jam 1. Kaji secara
coroner, iskemia mampu mengontrol koprehensif tentang
jantung ditandai cemas nyeri, meliputi : lokasi,
dengan klien Mengontrol Nyeri karakteristik, onset,
melaporkan adanya (pain control) durasi, frekuensi,
nyeri dada sebelah dengan kualitas insetenitas/
kiri, seperti diremas – Kriteria Hasil : beratnya nyeri, dan
remas, perubahan TD, 1. klien dapat faktor – faktor
Nadi mengetahui penyebab presipitasi
meningkat,keringat nyeri, onset nyeri, 2. Observasi isyarat –
dingin, klien tampak mampu menggunakan isyarat non verbal dari
gelisah,merintih teknik ketidak nyaman, khusus
kesakitan nonfarmakologi untuk nya dalam ketidak
mengurangi nyeri, mampuan untuk
dan tindakan komunikasi secara
pencegahan nyeri efektif
2. Klien mampu 3. Gunakan komunikasi
mengenal tanda – terapiutik agar klien
tanda pencetus nyeri dapat mengekpresiskan
untuk mencari nyeri
pertolongan 4. Kaji latar belakang

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


32

3. Melaporkan bahwa budaya klien


nyeri berkurang 5.Tentukan dampak dari
dengan menggunakan ekpresi nyeri terhadap
manajemen nyeri kuaitas hidup : pola
tidur, nafsu makan,
Menunjukan tingkat aktifitas kognisi, mood,
nyeri (pain level) pekerjaan, tanggung
jawab peran
1. Klien melaporkan
6.Kaji pengalaman
nyeri dan pengaruh
individu terhadap nyeri,
pada tubuh
keluarga dengan nyeri
2. klien mampu
kronis
mengenal sekala,
7. Evaluasi tentang
intensitas, frekuensi,
keefektifan dari
dan lamanya nyeri
tindakan terhadap klien
3. Klien mengatakan
mengontrol nyeri yang
rasa nyaman setelah
telah digunakan
nyeri berkurang
8.Berikan dukungan
4. Tanda – tanda vital
terhadap klien dan
Dalam batas normal
keluarga
5. Ekspresi wajah
9. Berikan informasi
tegang
tentang nyeri , seperti
penyebab, berapa lama
terjadi dan tindakan
pencegahan
10. kontrol faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
klien tehadap ketidak
nyamanan
11. Anjurkan klien
untuk memonitor sendri
nyeri
12. Tingkatkan tidur
atau istrahat yang cukup
13. Ajarkan penggunaan
teknik non- farmakologi
14. Evaluasi kefektifan
dari tindakan
mengontrol nyeri
15. Modifikasi tindakan
mengontrol nyeri

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


33

berdasarkan respon
klien
16. Ajurkan klien untuk
berdisklusi tentang
pengalaman nyeri secara
tepat
17. Monitor kenyaman
klien terhadap
menejemen nyeri
18. Bantu klien
mengidentifikasi faktor
presipitasi nyeri baik
aktual maupun potensial
19. Lakukan pengkajian
terhadap klien dengan
nyaman dan lakukan
monitoring dari rencana
yang dibuat
20. Hilangkan faktor
yang dapat
meningkatkan
pengalaman nyeri misal
nya rasa takut dan
kelelahan
21. Libatkan keluarga
untuk mengurangi nyeri
22. Informasikan kedapa
tim kesehatan lain nya
atau anggota keluarga
saat tindakan
nonfarmakologi
dilakukan untuk
pendekatan prefentif
Pemberian analgentik
1. Berikan obat prinsip 6
benar
2.Cek riwayat alergi
obat
3. tentukan lokasi nyeri,
karakteristik kualitas
dan keparahan sebelum
pengobatan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


34

4. Libatkan klien dalam


pemilihan analgetik
yang akan digunakan
5. Monitor vital sigen
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
Pertama kali
6. Berikan analgetik
yang tepat waktu saat
nyeri hebat
7.Evaluasi efektifitas
analgetik tanda dan
gejala efek samping
3 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. jelaskan tanda – tanda
berhubungan dengan asuhan keperawatan dan gejala yang
kurang paparan , selam 3x24 jam, klien biasanya muncul
keterbatasan kognitif mempunyai 2. Jelaskan tentang
ditandai dengan klien pengetahuan tentang prosoes penyakit
mengungkapkan proses penyakit 3. Berikan informasi
adanya masalah, klien (knowledge Disease kepada klien tentang
banyak bertanya, process) dengan kondisinya
perilaku tidak sesuai. kriteria : 4. Berikan informasi
tentang tindkan
1.Mengenal nama diagnostik yang
penyakit dilakukan
5. Diskusikan perubahan
2. Menjelaskan proses prilaku yang dapat
penyakit mencegah komplikasi
6. Diskusikan pilihan
3. Menjelaskan faktor terapi
penyebab dan resiko 7. Jelaskan komplikasi
kronik yang mungkin
4. Menjelaskan efek
muncul
dari penyakit
Pendidikan Kesehatan
5. Menjelaskan tanda : Pengobatan
– tanda dan gejala (Teaching :Treatment)
1. Jelaskan kepada klien
6. Menjelaskan tentang pengobatan
tindakan – tindakan yang didapatkan nya
untuk meminimalkan 2. jelaskan kepada klien
progresi penyakit tentang obat generik
3. Jelaskan tujuan dari
7. Menjelaskan tanda setiap tindakan
– tanda dan gejala 4. Jelaskan kepada klien
komplikasi dosis , rute dan
durasi dari setiap

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


35

pengobatan
8. Menjelaskan 5. Cek kemampuan
pencegahan klien dalam
komplikasi mengelola
pengobatan yang
didapat
6. Jelaskan kepada klien
tindakan yang
dibutuhkan sebelum
mendapatkan
pengobatan
7. Jelaskan kepada klien
apa yang dilakukan
jika dosis telah habis
8. Jelaskan pada klien
tentang efek samping
pengobatan dan
tindakan yang tepat
untuk
menanggulangi nya
9.Jelaskan keda klien
kemungkinan
intraksi obat dengan
makanan
10. Libatkan keluarga
dalam pengobatan

(Aspiani,2014).

4. Tindakan Keperawatan

Menurut Nursalam (2013) tindakan keperawatan adalah suatu

perencanaan dengan tujuan merubah atau memanipulasi stimulus fokal,

kontekstual, dan residual. Perawat melakukan tindakan keperawatan

sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat. Perawat

memberikan pelayanan kesehatan untuk memelihara kemampuan

fungsional lansia dan mencegah komplikasi serta meningkatkan

ketidakmampuan (Maryam, 2010).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


36

5. Evaluasi Keperawatan

Menurut Nursalam (2013) evaluasi adalah penilaian akhir proses

keperawatan didasarkan pada tujuan keperawatan yang ditetapkan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu

unit penelitian secara intensif misalnya satu Partisipan , keluarga, kelompok,

komunitas, atau institusi. Meskipun jumlah subjek cenderung sedikit namun

jumlah variable yang diteliti sangat luas. Oleh karena itu, sangat penting untuk

mengetahui semua variable yang berhubungan dengan masalah penelitian .

(Nursalam, 2013).

B. Batasan Istilah

Definisi operasional adalah menjelaskan variabel penelitian meliputi

variabel – variabel yang diteliti, jenis variabel, definisi konseptual, dan

operasional, serta bagaimana melakukan pengukuran /penilaian terhadap

variabel (Kelana,2011).

Tabel 3.1 Batasan Istilah

Variable Definisi operasional Cara ukur


Hipertensi Hipertensi dapat Observasi, Wawancara,
didefinisikan sebagai pemeriksaan fisik
tekanan darah persisten
dimana tekanan
sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan
darah diastolik diatas 90
mmHg. (Brunner &
Sudarth, 2001).

Kecemasan Perasaan tidak nyaman Observasi,Wawancara


atau kekawatiran, dan
dapat menimbulkan
kewaspadaan Jeffrey S.
Nevid, dkk (2005: 164).

37
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
38

TAK Bernyayi Terapi aktifitas Lembar Observasi,


kelompok lansia Wawancara
Yang isinya Bernyanyi
Bersama

C. Partisipan

Partisipan yang digunakan dalam penelitian adalah 2 partisipan yaitu lansia

yang usianya diatas 60 tahun, dengan diagnosa medis Hipertensi. Kriteria

inklusi pada penelitian ini ialah lansia yang mengalami Hipertensi dengan

tekanan sistolik diatas 140 mmHg atau tekanan diastolik diatas 90 mmHg dan

kriteria dengan kecemasan, dan tidak suka bernyayi dan lansia yang tidak

mengalami penurunan pendengaran.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Desa Wates Timur RT 01 RW 03 di posyandu

lansia sejak tanggal 24 s/d 31 Mei 2019

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian untuk mengukur tingkat kecemasan lansia dilakukan

dengan menggunakan format pengkajian skala depresi geriatrik untuk

mengetahui apakah lansia tersebut termasuk pada tingkat kecemasan

ringan,sedang atau berat.

F. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menurut Kelana 2011 metode yang digunakan

adalah :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


39

1. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada kedua partisipan mengenai masalah

kesehatannya yaitu berupa identitas partisipan, keluhan utama, riwayat

kesehatan partisipan , dan kebutuhan biopsikososial spiritual sesuai format

pengkajian gerontik.

2. Observasi dan pemeriksaan fisik

Peneliti melakukan inspeksi, perkusi, palpasi, auskultasi keseluruh tubuh

dan menggunakan metode pengukuran tekanan darah dengan

menggunakan alat Tensimeter dan Stetoskop.dengan melihat respon

partisipan 1 dan partisipan 2 pada saat Terapi aktifitas kelompok

Bernyanyi.

G. Analisa Data

Analisa data penelitian menurut Nursalam (2013) adalah :

1. Pengumpulan data

Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi.

Penelitian menulis dalam bentuk catatan lapangan .

2. Mereduksi data

Peneliti menyajikan data wawancara dan dikelompok kan menjadi data

subyektif dan objektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnosis

kemudian dibandingkan.

3. Penyajian Data

Peneliti menyajikan data menggunakan tabel, dan teks naratif. Kerahasiaan

dari Partisipan dijaga dan dengan membuat nama inisial dalam identitas

partisipan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


40

4. Kesimpulan

Peneliti menyajikan dari data, kemudian dibahas dan dibandingkan pada

hasil penelitian terdahulu secara teori dengan perilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan

terkait proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, tindakan, dan evaluasi.

H. Etik penelitian

Menurut Nursalam tahun (2013) Etika yang mendasari penelitian adalah :

1. Bebas dari eksploitasi

Peneliti membebaskan Partisipan mengeluarkan keluh kesah tanpa

paksaan

2. Right to full disclousure

Peneliti memberikan penjelasan secara rinci serta bertanggung jawab jika

ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.

3. Informed consent

Peneliti memberikan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian

yang dilaksanakan ,mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden.

4. Right to justice

Peneliti melakukan kerahasiaan identitas partisipan dengan cara nama

partisipan dalam inisial.

5. Right in fair treatment

Peneliti memberikan pengobatan yang adil dari kedua partisipan yang

diberikan intervensi TAK Bernyayi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Penelitian ini dilaksanakan di komunitas tepatnya di wilayah kerja

Puskesmas Wates Timur yaitu desa Tambak Mulyo RT 01 RW 02

Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Desa Wates Timur yang

merupakan pemekeran dari Pekon Wates yang terdiri dari dua dusun , yaitu

Dusun Tambak Mulyo dan Dusun Sidodadi. Pekon Wates Timur hasil dari

pemekaran Pekon Wates Tahun 2012 sesuai dengan PERDA Nomor 13

tahun 2012 dan disahkan pada tanggal 27 September Tahun 2012. Jumlah

KK desa Tambak Mulyo 303 dengan jumlah penduduk 1495 jiwa dan

jumlah lansia 1262 jiwa. Rata- rata penduduk berpendidikan SD dan bekerja

sebagai petani dan peternak. Desa Wates Timur diketuai oleh kepala pekon

yaitu Suheri (periode pemekaran 2012 sampai sekarang) dan staf lainnya

(Profil Pekon Wates Timur).

41
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
42

B. Gambaran Subyek Studi kasus

2. Identitas klien

Tabel 4. 1
Identitas Partisipan

Identitas Partisipan Partisipan 1 Partisipan 2

Nama Ny. T Ny. K


Umur 77 tahun 84 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan
Pendidikan SMP Tidak sekolah
Agama Islam Islam
Suku Jawa Jawa
Status perkawinan Janda Janda
Pekerjaan Ibu rumah tangga Ibu rumah tangga
Alamat Tambak Mulyo Wates Tambak Mulyo
Timur Wates Timur
Dx Medis Hipertensi Hipertensi
Tanggal pengkajian 24 Mei 2019 24 Mei 2019

Berdasarkan hasil pengkajian identitas partisipan terdapat perbedaan yaitu

terdapat perbedaan status pendidikan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


43

C. Pengkajian

1. Riwayat Keluarga

Bagan 4.1
Genogram

Partisipan 1 Partisipan 2

Keterangan :

: laki – laki

: perempuan

: memiliki riwayat hipertensi

: memiliki riwayat hipertensi

:garis pernikahan

:garis keturunan

: laki – laki meninggal

: permpuanmeninggal

: pasien

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


44

Partisipan 1 memiliki riwayat keturunan hipertensi dari ayah Ny T. Ayah

Ny T memiliki riwayat hipertensi dari ibu dari Ayah Ny T. Sedangkan

partisipan 2 tidak memiliki riwayat keturunan hipertensi

2. Riwayat Kesehatan

Tabel 4.2
Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Partisipan 1 Partisipan 2

Kesehatan saat ini Pada saat dilakukan Pada saat dilakukan


pengkajian partisipan pengkajian partisipan
mengatakan mengeluh mengatakan mengeluh
nyeri, nyeri yang dirasakan nyeri, nyeri yang
seperti pegal-pegal, nyeri dirasakan seperti pegal-
yang dirasakan pada pegal, nyeri yang
bagian tengkuk. Skala dirasakan pada bagian
nyeri 4, frekuensi nyeri tengkuk. Skala nyeri 2,
yang dirasakan 1-2 kali, frekuensi nyeri yang
durasi nyeri yang dirasakan 1-3 kali,
dirasakan selama 5-10 durasi nyeri yang
menit. dirasakan selama 10-15
menit.

Riwayat kesehatan Partisipan pernah Partisipan pernah


yang lalu menderita menderita hipertensi
hipertensi sejak 5 sejak 8 tahun yang lalu,
tahunyang lalu. Partisipan Partisipan tidak
tidak memiliki alergi obat memiliki alergi obat .
. partisipan tidak memiliki partisipan tidak
alergi makanan,klien memiliki alergi
pernah mengalami makanan, partisipan
kecelakaan lalulintas, tidak pernah mengalami
partisipan tidak pernah di kecelakaan, partisipan
rawat di rumah sakit tidak pernah di rawat di
rumah sakit

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


45

Berdasarkan hasil pengkajian riwayat penyakit terdapat perbedaan yaitu

riwayat lama mengalami hipertensi partisipan 1 sejak 5 tahun dan

partisipan 2 sejak 8 tahun

3. Riwayat Pekerjaan Dan Status Ekonomi

Tabel 4.3
Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

Partisipan 1 Partisipan 2

Pekerjaan Saat Ini Saat ini partisipan menjadi Saat ini partisipan
seorang Ibu rumah tangga menjadi Ibu rumah
tangga

PekerjaanSebelumnya Sebelum nya partisipan Sebelum nya


sebagai Pedagang beras partispan membantu
dipasar suami nya bertani

Sumber Pendapatan Hasil pendapatan Hasil Panen Sawah


partisipan berasal dari Hasil pendapatan
Panen Sawah yang jumlah partisipan berasal
nya sekitar dari Panen Sawah
Rp.7.000.000rupiah juta yang jumlah nya
selama 1 tahun sekitar Rp.5.00.000
rupiah juta selama 1
tahun
Kecukupan Partisipan merasa Partisipan merasa
ekonomi nya tercukupi dan ekonomi nya
Pendapatan mendapatakan jatah setiap tercukupi dan
bulan dari anak mendapatakan jatah
Rp.1.000.000 rupiah setiap bulan dari
anak Rp.5.00.000
rupiah

Berdasarkan hasil pengkajian riwayat pekerjaan dan status ekonomi

partisipan terdapat perbedaan penghasilan partisipan 1 mendapatkan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


46

penghasilan Rp: 7.000.000 rupiah pertahun dan mendapatkan uang dari

anak Rp:1000.000 rupiah/ bulan dan partisipan 2 mendapatkan

penghasilan Rp: 5.000.000 rupiah pertahun dan mendapatkan uang dari

anak Rp:500.000 rupiah/ bulan.

4. Keadaan Lingkungan / Tempat Tinggal

Tabel 4.4
Lingkungan Tempat Tinggal

Partisipan 1 Partisipan 2

Tipe rumah tempat Rumah milik sendiri Rumah milik sendiri tinggal
tinggal, jumlah kamr, tinggal di rumah sejak di rumah sejak 70 tahun,
jumlah orang yang 60 tahun, jumlah jumlah kamar ada 4 buah, 1
tinggal kamar ada 3 buah, 1 ruang tamu,1 ruang tv, 1
ruang tamu,1 ruang tv, ruang makan dan 1 kamar
1 ruang makan dan 1 mandi, jumlah orang yang
kamar mandi, jumlah tinggal dalam 1 rumah ada 5
orang yang tinggal orang
dalam 1 rumah
berjumlah 4 orang

Kebersihan dan Keadaan rumah bersih Keadaan rumah bersih tidak


Kerapihan Ruangan, tidak berdebu di lantai berdebu di lantai dan rapih
penerangan, sirkulasi dan rapih karena klien karena klien tinggal
udara tinggal serumah serumah bersama anaknya,
bersama anaknya, di di setiap ruangan ada
setiap ruangan ada ventilasi berbentuk jendela,
ventilasi berbentuk setiap ruangan memiliki
jendela, setiap ruangan jendela, setiap ruangan di
memiliki jendela, beri lampu
setiap ruangan di beri
lampu

Keadaan Kamar Mandi Keadaan kamar mandi Keadaan kamar mandi baik,
dan WC, Pembuangan baik, bersih, tidak licin, bersih, tidak licin, tidak
Air Kotor tidakberlumut dan ada berlumut dan ada WC,

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


47

WC, Limbah air kotor Limbah air kotor dibuang


dibuang melalui melalui saluran air yang ada
saluran air yang ada di belakang rumah
dibelakang rumah

Sumber Air Minum Sumber air minum Sumber air minum klien
klien berasal dari berasal dari sumur
sumur

Pembuangan Sampah Pembuangan sampah Pembuangan sampah


dibuang di tempat dibuang di tempat yang ada
sampah yang ada di di belakang rumah
belakang rumah partisipan dan sampah di
partisipan dan sampah bakar
di bakar

Sumber Pencemaran Posisi septitank jarak Posisi septitank jarak dan


dan saluran air saluran air berjauhan 10
berjauhan 10 meter meter dengan sumber air
dengan sumber air sumur
sumur

Resiko injuri Resiko injuri pada Resiko injuri pada lansia Ny


lansia Ny T sangat K sangat kecil karna
kecil karna ruangan ruangan tertata rapih lantai
tertata rapih lantai bersih dan penerangan
bersih dan penerangan cukup
cukup

Berdasarkan hasil pengkajian lingkungan tempat tinggal partisipan

terdapat perbedaan partispan 1 sudah sejak 60 tahun tinggal di rumah milik

nya dan partispan 2 sudah sejak 70 tahun tinggal dirumah miliknya.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


48

D. Pola Kebiasaan

Tabel 4.5
Perubahan Pola Kesehatan

Pola Kesehatan Partisipan 1 Partisipan 2

Pola nutrisi Partisipan makan 3 kali Partisipan makan 3


sehari,1 centong nasi kali sehari, 1 centong
terkadang setengah nasi, sayur kubis kates
centong, sayur terong sawi, lauk pauk tahu
sayur bening ,genjer, ikan,kebiasaan
lauk pauk ikan tempe. partispan sebelum
Kebiasaan partisipan makan kadang
sebelum makan minum memakan buah pisang
air putih, partipan tidak muli, partisipan tidak
suka makan sayur labu suka sayur buncis,
siam partisipan tidak partispan tidak
mempunyai alegi mempunyai alergi
makanan, Partisipan makanan, Partisipan
mempunyai pantangan mempunyai pantangan
daging kambing , daging kambing,
minum 8 gelas perhari minum air putih 8
yaitu air putih gelas perhari yaitu air
BB : 36 kg putih
TB : 149 cm BB : 50 kg
IMT: 16,2 (kurus) TB : 150 cm
IMT : 22,2 (normal)

Pola eliminasi Partisipan BAK 5-6 Partisipan BAK 4-6


kali sehari, pagi, siang, kali sehari, pagi, siang,
sore, dan pada malam sore, dan pada malam
hari 1x tidak ada hari 1x tidak ada
keluhan . keluhan.
Partisipan BAB 1 kali Partisipan BAB 1 kali
sehari pada pagi hari, sehari pada pagi hari
konsistensi lembek, kadang siang,
berbentuk, tidak ada konsistensi lembek,
keluhan saat BAB berbentuk, tidak ada
keluhan saat BAB

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


49

Pola istirahat tidur Partisipan tidur malam Partisipan tidur malam


9-3 jam dan BAK 9-4 jam kadang sering
Partisipan tidur siang bangun dimalam hari
hanya 1 jam Partisipan untuk solat atau BAK
tidak ada keluhan sulit Partisipan tidur siang
tidur hanya 1 jam
Partisipan tidak ada
keluhan sulit tidur

Aktivitas Partisipan setiap pagi Partisipan setiap pagi


hanya bersih-bersih hanya bersih – bersih
rumah rumah

Personal hygiene, Partisipan mandi 2 kali Partisipan mandi 2


sehari menggosok gigi kali sehari gosok gigi
Memotong kuku, 2 kali sehari, mencuci 2 kali sehari mencuci
rambut setiap mandi, rambut setiap mandi
Berpakain dan berias
Partispan memotong Partispan memotong
kuku 1 minggu 1 kali, kuku 1 minggu 1 kali,
Partisapan kadang – Partisapan kadang –
kadang berhias ketika kadang berhias ketika
berpergian atau berpergian
kondangan

Kebiasaan di waktu Menonton tv atau Menonton tv atau


tiduran kumpul dengan anak
luang cucu

Berdasarkan hasil pengkajian pola nutrisi partisipan terdapat yaitu berat

badan partisipan 1 berat badan 36 kg dan partisipan 2 berat badan 50 kg.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


50

E. Psikososial

Tabel 4.6
Data Psiko-Sosial-Spiritual

Partisipan 1 Partisipan 2

a. Hubungan Sosial Partisipan Partisipan


mengatakan mengatakan
dirumah sebagai dirumah sebagai
nenek dan ibu dari nenek dan ibu
anak-anaknya. dari anak-
Partisipan anaknya.
mengatakan puas Partisipan
dengan kehidupan mengatakan
yang dijalaninya puas dengan
sekarang, partisipan kehidupan yang
seorang ibu rumah dijalaninya
tangga, partisipan sekarang,
tidak bekerja, partisipan
sosialisasi dan seorang ibu
interaksi sosial rumah tangga,
partisipan dengan partisipan tidak
lingkungan dan bekerja,
masyarakat sekitar sosialisasi dan
baik. interaksi sosial
partisipan
dengan
lingkungan dan
masyarakat
sekitar baik.
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri Partisipan Partisipan
mengatakan mengatakan
tubuhnya sudah tua, dirinya sudah
sudah banyak tua, banyak
mengalami kelamahan fisik
kelemahan fisik, yang dirasakan
penampilan sudah semakin lemah
tidak muda lagi dan tidak seperti
merasa dirinya dulu, partisipan
lemah. selalu bersyukur

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


51

atas hal tersebut.


2) Identitas Diri Partisipan Partisipan
mengatakan dirinya mengatakan
sebagai wanita dan dirinya wanita
menjalankan yang lembut dan
kodratnya sebaga mengayomi
ibu yang serta
melahirkan anak- menjalankan
anaknya dari kodratnya
pernikahan yang sebagai ibu yang
sah. melahirkan
anak-anaknya
dari pernikahan
yang sah.

3) Peran Diri Partisipan Partisipan


mengatakan mengatakan
perannya sebagai perannya
ibu untuk anak- sebagai ibu bagi
anaknya dan anak-anaknya
sebagai nenek untuk dan sebagai
cucunya. nenek bagi
cucunya.

4) Ideal Diri Partisipan Partisipan


mengatakan ideal mengatakan
dirinya berkurang ideal dirinya
karena faktor usia berkurang
dan melemahnya karena faktor
fisik serta ditinggal usia dan
suaminya melemahnya
meninggal dunia. fisik serta
ditinggal
suaminya
meninggal
dunia.

5) Harga Diri Partisipan merasa Partisipan


dihargai oleh anak merasa dihargai
dan anggota oleh anak dan
keluarga lainnya. anggota
Partisipan merasa keluarga

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


52

dihargai lainnya.
dilingkungan Partisipan
sekitar, partisipan merasa dihargai
sangat senang dilingkungan
berada di sekitar,
lingkungan partisipan sangat
sekitarnya. senang berada di
lingkungan
sekitarnya.

c. Nilai dan Keyakinan Partisipan Partisipan


Spiritual mengatakan mengatakan
melakukan shalat 5 melakukan
waktu serta mengaji shalat 5 waktu
dan menjalankan serta mengaji
ibadah puasa saat dan
bulan ramadhan. menjalankan
ibadah puasa
saat bulan
ramadhan.

d. Psikoseksual Partisipan Partisipan


mengatakan hasrat mengatakan
seksualnya sudah hasrat
tidak ada seksualnya
partisipan adalah sudah tidak ada
seorang janda, partisipan
partisipan juga adalah seorang
sudah tidak ingin janda,
untuk menikah lagi partisipan juga
karena mengingat sudah tidak
umurnya sudah tua. ingin untuk
menikah lagi
karena
mengingat
umurnya sudah
tua.

e. Masalah Psikososial
a) Dukungan Partisipan Partisipan
Keluarga dan mendapatkan mendapatkan
Kelompok dukungan yang dukungan yang
sangat baik dari sangat baik dari
anak dengan anak dan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


53

membantu tugas keluarga dengan


pekerjaan rumah membantu
dan selalu pekerjaan
mengingatkan dirumah dan
tentang kesehatan memasak,
bila sakit selalu partisipan saat
dibawa ke sakit selalu
puskesmas. dibawa ke
Partisipan juga dokter oleh
mendapat dukungan keluarga,
kelompok yang partisipan juga
selalu diingatkan selalu mendapat
untuk mengikuti dukungan
pengajian dan kelompok yang
posyandu lansia diingatkan untuk
setiap bulannya. pengajian dan
posyandu lansia
setiap 1 bulan
sekali.

b) Hubungan dengan Partisipan selalu Partisipan selalu


Lingkungan berkumpul saat berkumpul saat
pengajian dan pengajian dan
posyandu lansia. posyandu lansia.

c) Pelayanan Partisipan berharap Partisipan


Kesehatan dan agar pelayanan berharap agar
Harapan kesehatan pelayanan
puskesmas atau kesehatan
posyandu lebih puskesmas atau
sering mengadakan posyandu lebih
kegiatan untuk sering
lansia. mengadakan
kegiatan untuk
lansia.

Berdasarkan hasil pengkajian data psiko – sosial –spritual partisipan 1 dan

partisipan 2 tidak ada perbedaan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


54

F.Mekanisme koping
dan adaptasi

Partisipan jika sakit Partisipan jika sakit


a. Koping adaptif
lansung minum obat, langsung di bawa
dalam menyelesaikan kedokter, dalam
masalah selalu menyelesaikan
bercerita dengan masalah bercerita
anaknya pada anaknya serta
sharing dengan
kelompok pengajian

b.koping Partisipan mengatakan Partisipan


maladaptife ketika dirinya merasa mengatakan ketika
cemas dan kawatir dirinya merasa
memikirkan anaknya cemas dan takut
yang tinggal jauh memikirkan
,selalu dipikirkan keinginan naik haji
menyebabkan pusing, tidak terwujud
tekanan darah tinggi ketika usianya
sudah tua
meyebabkan pusing
dan tekanan darah

Hasil dari pengkajian mekanisme koping dan adaptasi terdapat perbedaan

koping maladaptive partispan 1 cemas dan kawatir memikirkan anak nya

yang jauh dan partispan 2 merasa cemas dan takut keinginan naik haji

tidak terwujud.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


55

G.Pemeriksaan Fisik

Tabel 4.7
Pemeriksaan fisik
Observasi Partisipan 1 Partisipan 2

Keadaan Umum Composmetis Composmetis


TD 160/100 mmHg 160/90 mmHg
N 110 x/menit 120 x/menit
S
RR 20 x/menit 20 x/menit

Rambut Bersih tidak ada ketombe, Bersih tidak ada


rambut warna kelabu, ketombe, rambut
mudah rontok berwarna kelabu, mudah
rontok

Mata Pergerakan bola mata Pergerakan bola mata


Simetris, bersih, sklera Simetris, bersih, sklera
anikterik, konjungtiva anikterik,konjungtiva
ananemis, tidak ada ananemis, tidak ada
peradangan,pandangan tanda peradangan,
kadang kabur dan berair pandangan kadang kabur
saat membaca tulisan, saat membaca dan
menonton tv,
menggunakan alat bantu
kaca mata

Hidung Bentuk hidung Simetris, Bentuk hidung Simetris,


bersih, tidak ada polip, bersih, tidak ada polip,
tidak ada peradangan, tidak tidakada
ada keluhan peradangan,tidak ada
keluhan

Telinga Bentuk telinga Simetris, Bentuk telinga Simetris,


bersih, bersih, tidak tuli, bersih, tidak tuli, tidak
tidak ada penurunan fungsi ada penurunan fungsi
pendengaran pendengaran

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


56

Mulut Mulut normal mulut dan Mulut normal, mulut dan


gigi bersih, tidak ada gigi bersih, tidak ada
stomatitis, tidak ada stomatitis, tidak ada
peradangan, jumlah gigi 9 peradangan, jumlah gigi
13

Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran


kelenjar getah bening, nyeri kelenjar getah bening,
pada tengkuk terasa nyeri tengkuk

Dada Pergerakan dinding dada Pergerakan dinding dada


simetris,bentuk dada simetris,bentuk dada
normal diameter anterior normal diameter anterior
posterior , transelval 1:2, posterior , transelval 1:2,
tidak ada benjolan,bunyi tidak ada benjolan,bunyi
jantung ketuk dada kanan jantung ketuk dada kanan
dan kiri sonor, tidak ada dan kiri sonor, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada suara nyeri tekan, tidak ada
nafas tambahan, tidak ada suara nafas tambahan
bekas luka tidak ada bekas luka

Paru-paru Bunyi pernapasan Bunyi pernapasan


vesikuler, RR : 20 x/m vasikuler 20x/m tidak
tidak ada keluhan ada keluhan

Jantung Bunyi jantung lupdup, Bunyi jantung lupdup,


tidak ada suara tambahan, tidak ada suara tambahan
frekuensi nadi 110 x/menit , frekuensi nandi
120x/menit

Perut Perut Bersih, tidak ada luka Perut Bersih, tidak ada
bekas operasi, bising usus 8 bekas luka operasi bising
x/menit, nyeri tekan ulu usus 8 x/menit, nyeri
hati tekan ulu hati

Kulit Kulit bersih berwarna sawo Kulit bersih berwarna


matang , tugo kulit tidak sawo matang , tugo kulit
elastis dan kriput tidak elastis dan kriput

Punggung Tidak ada edema bentuk Tidak ada edema bentuk


punggung simetris kanan punggung simetris kanan
dan kiri , tidak ada nyeri dan kiri , tidak ada nyeri

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


57

tekan tekan

Ektrmitas atas Tidak ada edema , tidak Tidak ada edema , tidak
ada kelemahan didaerah ada kelemahan didaerah
ekstermitas atas ekstermitas atas

Ekstremitas bawah Tidak ada edema , akral Tidak ada edema , akral
hangat , ada kelemahan hangat , ada kelemahan
pada daerah ektermitas pada daerah ektermitas
bawah bagian kaki bawah bagian kaki

Ekstermitas Reflek patella positif, tidak Reflek patella positif,


menggunakan alat bantu tidak menggunakan alat
jalan bantu jalan

Genetalia Tidak ada keluhan pada Tidak ada keluhan pada


daerah genetalia daerah genetalia

Berdasarkan hasil pengkajian pemeriksaan fisik dan observasi terdapat

perbedaan pada kedua partisipan yaitu jumlah gigi partisipan 1 mepunyain 9

gigi dan partisipan 2 mempunyai 13 gigi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


58

H. Hasil Pengkajian Khusus / APGAR Gerontik

Tabel 4.8
Hasil Pengkajian APGAR Gerontik
APGAR gerontik Partisipan 1 Partisipan 2

Masalah kesehatan 26 (masalah kesehatan 26 (masalah kesehatan


kronis kronis sedang) kronis sedang)

Fungsi kognitif 10 (tidak ada 10 (tidak ada


gangguan) gangguan)

Status fungsional 15 (mandiri) 16 (mandiri)

Skala kecemasan 15 (kecemasan ringan ) 15 (kecemasan ringan)


(depresi geriatrik)

Tanggal pengjaian 24 Mei 2019 24 Mei 2019

Berdasarkan hasil pengkajian APGAR gerontik tidak terdapat perbedaan

pada kedua partisipan.

I. Pemaparan Fokus Studi Sesuai Judul Kasus

1. Hasil pengkajian penerapan terapi aktifitas kelompok bernyanyi

Sebelum dilakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran rasa cemas dan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi, peneliti melakukan BHSP kepada

partisipan 1 dan partisipan 2.Selanjutnya di lakukan pengkajian dan

pemeriksaan fisik kepada partisipan.Sebelum mendapatkan terapi aktifitas

kelompok bernyanyi, didapatkan hasil Pengkajian tekanan darah

partisipan 1 yaitu 160/100mmHg dan partisipan 2 dengan tekanan darah

160/90 mmHg.pekerjaannya seorang ibu rumah tangga. Saat dilakukan

pengkajian kecemasan pada partisipan 1 dan partisipan 2 yang

mengalami kecemasan, didapatkan hasil partisipan 1 mengalami

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


59

kecemasan ringan dengan sekor (15), dan partisipan 2 mengalami

kecemasan ringan dengan sekor (15).

2. Intervensi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti akan memberikan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi sesuai hasil disklusi dengan partisipan.

Peneliti merencanakan melakukan terapi aktifitas kelompok bernyanyi

selama tiga hari, di Desa Wates Timur Tambak Mulyo.

3. Implementasi

A.Partisipan 1

Tabel 4.9
Hasil
Tanggal/jam Daftar kegiatan Ya Tidak

27 mei 2019 1.partisipan Ya


Jam 09.00- bernyanyi
10.00 WIB
2.partisipan Ya
bersosialisasi
dengan lansia
lainnya

3.partisipan Ya
orang yang
terbuka

4.partisipan Ya
bernyanyi
dikelompok

5.partisipan Ya
sering
bersenandung

6.partisipan Ya
menyukai lagu

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


60

7.partisipan Ya
senang dengan
suasana

8.partisipan Ya
menikmati lagu
saat bernyanyi

9.ekpresi Ya
partisipan
terlihat santai
saat bernyanyi

Tanggal/jam Daftar kegiatan Ya Tidak

28 mei 2019 1.partisipan Ya


Jam 09.00-10.00 bernyanyi
WIB
2.partisipan Ya
bersosialisasi
dengan lansia
lainnya

3.partisipan orang Ya
yang terbuka

5.partisipan Ya
sering
bersenandung

6.partisipan Ya
menyukai lagu

7. partisipan Ya
senang dengan
Suasana

8. partisipan Ya
menikmati lagu
saat bernyanyi

9. ekpresi Ya
partisipan terlihat
santai saat
bernyanyi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


61

Tanggal/jam Daftar kegiatan Ya Tidak

29mei 2019 1.partisipan Ya


Jam 09.00-10.00 bernyanyi
WIB
2.partisipan Ya
bersosialisasi
dengan lansia
lainnya

3.partisipan Ya
orang yang
terbuka

4.partisipan Ya
bernyanyi
Dikelompok

5.partisipan Ya
sering
bersenandung

6.partisipan Ya
menyukai lagu

7.partisipan Ya
senang dengan
suasana

8.partisipan Ya
menikmati lagu
saat bernyanyi

9.ekpresi Ya
partisipan terlihat
santai saat
bernyanyi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


62

B. Partisipan 2

Tabel 4.10

Hasil

Tanggal/jam Daftar kegiatan Ya Tidak

27 mei 2019 1.partisipan Ya


Jam 09.00- bernyanyi
10.00 WIB
2.partisipan Ya
bersosialisasi
dengan lansia
lainnya

3.partisipan Ya
orang yang
terbuka

4.partisipan Ya
bernyanyi
dikelompok

5.partisipan Tidak
sering
bersenandung

6.partisipan Ya
menyukai lagu

7.partisipan Ya
senang dengan
suasana

8.partisipan Ya
menikmati lagu
saat bernyanyi

9.ekpresi Ya
partisipan terlihat
santai saat
bernyanyi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


63

Tanggal/jam Daftar kegiatan Ya Tidak

28 mei 2019 1.partisipan Ya


Jam 09.00- bernyanyi
10.00 WIB
2.partisipan Ya
bersosialisasi
dengan lansia
lainnya

3.partisipan Ya
orang yang
terbuka

4.partisipan Ya
bernyanyi
dikelompok

5.partisipan Tidak
sering
bersenandung

6. partisipan Ya
menyukai lagu

7.partisipan Ya
senang dengan
suasana

8.partisipan Ya
menikmati lagu
saat bernyanyi

9.ekpresi Ya
partisipan terlihat
santai saat
bernyanyi

Tanggal/jam Daftar kegiatan Ya Tidak

29 mei 2019 1.partisipan Ya


Jam 09.00- bernyanyi
10.00 WIB
2.partisipan Ya
bersosialisasi
dengan lansia
lainnya

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


64

3.partisipan Ya
orang yang
terbuka

4.partisipan Ya
bernyanyi
dikelompok

5.partisipan Tidak
sering
bersenandung

6.partisipan Ya
menyukai lagu

7.partisipan Ya
senang dengan
suasana

8.partisipan Ya
menikmati lagu
saat bernyanyi

9.ekpresi Ya
partisipan
terlihat santai
saat bernyanyi

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


65

4. Hasil Implementasi

A. Partispan 1 Ny. T

Hasil dan perubahan sebelum dan sesudah penerapan terapi aktifitas

bernyanyi pada partisipan 1 yang di lakukan pada setiap pagi .

Tabel 4.11
Hasil dan Perubahan

Sebelum terapi Sesudah terapi


Rata-rata Selisih
TAK Bernyanyi TAK Bernyanyi
No Hari/Tgl/Waktu
Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan
Cemas cemas Cemas Cemas
Darah Darah Darah Darah
1. Senin 27Mei 2019
09.00-10.00 WIB Sisto - 1
160/100 (7) 160/80 (6) 160/90 (6,5) diastol
mmHg Ringan mmHg rngan mmHg Ringan 10
mmHg

2. Selasa 28Mei 2019


09.00-10.00 WIB Sistol – 1
160/80 (7) 160/70 (6) 160/75 (6.5) diastol
mmHg ringan mmHg ringan mmHg Ringan 10
mmHg

3. Rabu , 29 Mei 2019 Sistol -


09.00-10.00 WIB Diastol 1
150/80 (5) 150/70 (1) 150/75 (3)
10
mmHg normal mmHg norma mmHg normal
mmHg

Berdasarkan hasil implementasi nilai selisih penurunan tekanan darah

yaitu: 10 mmHg pada sistol dan 10 mmHg pada diastol. Sedangkan sekor

rata-rata kecemasan adalah 5 (normal)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


66

B. Partispan 2Ny. K

Hasil dan perubahan sebelum dan sesudah penerapan terapi aktifitas

bernyanyi pada partisipan 2 yang di lakukan pada setiap pagi .

Tabel 4.12
Hasil dan Perubahan

Sebelum terapi Sesudah terapi


Rata-rata Selisih
TAK Bernyanyi TAK Bernyanyi
No Hari/Tgl/Waktu
Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan
Cemas cemas Cemas Cemas
Darah Darah Darah darah
1. Senin 27Mei 2019
09.00-10.00 WIB Sistol – 1
160/90 (7) 160/60 (6) 160/65 (6,5) Diastol
mmHg Ringan mmHg rngan mmHg ringan 10
mmHg

2. Selasa 28Mei 2019


09.00-10.00 WIB Sistol – 1
160/70 (7) 160/60 (6) 160/75 (6,5) Diastol
mmHg Ringan mmHg ringan mmHg ringan 10
mmHg

3. Rabu , 29 Mei 2019


09.00-10.00 WIB Sistol – 1
150/70 (3) 150/60 (1) 150/75 (2) Diastol
mmHg Norma mmHg norma mmHg normal 10
mmHg

Berdasarkan hasil implementasi nilai selisih penurunan tekanan darah

yaitu: 10 mmHg pada sistol dan 10 mmHg pada diastol. Sedangkan sekor

rata-rata kecemasan adalah 5 (normal).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


67

5. Evaluasi

A. Partisipan 1 Ny. T

Hari pertama implementasi jam 09.00 – 10.00 WIB partisipan diberikan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi, tekanan darah partisipan mengalami

penurunan yaitu tekanan darah sistole tidak menurun dan diastole 10

mmHg dan sekor rata –rata kecemasan partisipan (6,5) (kecemasan

ringan)

Hari kedua implementasi jam 09.00 – 10.00 WIB partisipan diberikan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi, tekanan darah partisipan mengalami

penurunan yaitu tekanan darah sistole tidak menurun dan diastole 10

mmHg dan sekor rata –rata kecemasan partisipan (6,5) (kecemasan

ringan)

Hari ketiga implementasi jam 09.00 – 10.00 WIB partisipan diberikan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi, tekanan darah partisipan mengalami

penurunan yaitu tekanan darah sistole 10 dan diastole 10 mmHg,

kecemasan partisipan menjadi (3) normal

Berdasarkan impelmentasi yang diberikan selama 3 hari, terjadi selisih

penurunan tekanan darah systole 10 mmHg dan diastole 10 mmHg, dan

terjadi perubahan sekor rata –rata kecemasan partisipan menjadi (5)

normal. Partisipan pun mulai mengerti dan paham bila dengan penerapan

terapi aktifitas bernyanyi dapat menurunkan tekanan darah dan

menurunkan kecemasan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


68

B. Partisipan 2 Ny. K

Hari pertama implementasi jam 09.00 – 10.00 WIB partisipan diberikan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi, tekanan darah partisipan mengalami

penurunan yaitu tekanan darah sistole tidak menurun dan diastole 10

mmHgdan sekor rata –rata kecemasan partisipan (6,5) (kecemasan

ringan).

Hari kedua implementasi jam 09.00 – 10.00 WIB partisipan diberikan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi, tekanan darah partisipan mengalami

penurunan yaitu tekanan darah sistole tidak menurun dan diastole 10

mmHg dan sekor rata –rata kecemasan partisipan (6,5) (kecemasan

ringan).

Hari ketiga implementasi jam 09.00 – 10.00 WIB partisipan diberikan

terapi aktifitas kelompok bernyanyi, tekanan darah partisipan mengalami

penurunan yaitu tekanan darah sistole 20 dan diastole 10 mmHg,

kecemasan partisipan (2) (normal).

Berdasarkan impelmentasi yang diberikan selama 3 hari, terjadi selisih

penurunan tekanan darah systole 10 mmHg dan diastole 10 mmHg, dan

terjadi perubahan sekor rata –rata kecemasan partisipan menjadi (5)

normal. Partisipan pun mulai mengerti dan paham bila dengan penerapan

terapi aktifitas bernyanyi dapat menurunkan tekanan darah dan

menurunkan kecemasan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


69

J. Pembahasan

Peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara. Saat peneliti

melakukan perkenalan didapatkan sikap partisipan 1 dan 2 masih sangat

sedikit tertutup, terlihat dari wajah kedua partisipan seperti tidak menerima

orang baru, sehingga peneliti terus melakukan pendekatan dengan cara

mengobrol kemudian peneliti membina hubungan saling percaya partisipan

tampak tidak takut lagi dan mulai dapat mengutarakan status kesehatannya

serta menjawab pertanyaan dari peneliti dan menanyakan kegiatan kedua

partisipan dirumah.

Berdasarkan hasil Pengkajian yang dilakukanhasil Pemeriksaan fisik pada

partisipan 1 Ny.T 77 tahun dan partispan 2 Ny. K 84 tahun terdapat

kesenjangan yaitu :setatus pendidikan, riwayat penyakit, hasil pengukuran

tekanan darah, dan mengalami kecemasan

Saat dialakukan pengkajian partisipan 1 dan partisipan 2 mengalami

perbedaan setatus pendidikan partisipan 1 berpendidikan SMP Sedangkan

partisipan 2 tidak sekolah, hal ini dapat menimbulkan perbedaan

pengetahuan.

Berdasarkan teori dan fakta status pendidikan bersekolah dan tidak sekolah

mempengaruhi hipertensi.Hal ini dikarenakan Status pendidikan, informasi,

kebudayaan, pengalaman pribadi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan

tentang hipertensi (widiyasari, 2010).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


70

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan masih banyak

pasien hipertensi yang mempunyai pengetahuan kurang mengenai

penyakitnya.Untuk itu perlu dilakukan upaya pendidikan kesehatan

mengenai hipertensi kepada masyarakat melalui penyuluhan oleh tenaga

kesehatan guna meningkatkan pengetahuan pasien tentang

hipertensi.Pendidikan kesehatan merupakan usaha atau kegiatan untuk

membantu individu, kelompok, atau masyarakat dalam meningkatkan

kemampuan (perilaku) untuk mencapai kesehatan secara optimal

(Notoatmodjo, 2007).

Saat peneliti melakukan pengkajian pada partisipan 1 dan partisipan 2

didapatkan riwayat penyakit keturunan, partisipan 1 Ny. T mengalami

penyakit keturunan hipertensi dari ayah Ny.T, ayah Ny.T mengalami

hipertensi keturan dari ibu nya, dan partisipan 2 tidak mengalami penyakit

keturunan hipertensi.

Riwayat penyakit dahulu mempengaruhi tekanan darah tinggi.Berdasarkan

hasil penelitian Ramadhanis (2012) menyatakan bahwa partisipan hipertensi

memiliki peluang 117 kali terkena stroke dibandingkan non hipertensi.Jadi

riwayat penyakit dahulu beresiko mengulangi kekambuhan hipertensi. Lalu

riwayat keturunan juga mempengaruhi hipertensi. Sebab faktor penyebab

hipertensi adalah keturunan, tekanan psikologis, stress, dan ketergantungan

Handayani (2013).Oleh karena itu dapat disimpulkan riwayat penyakit dari

keluarga sangat mempengaruhi hipertensi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


71

Saat peneliti melakukan pengukuran tekanan darah di dapatkan perbedaan

yaitu partisipan 1 didapatkan hasil 160/100 mmHg dan partisipan 2

didapatkan hasil 160/90 mmHg.Hasil pengukuran tekanan darah

menunjukkan tekanan darah tinggi dan setelah diberikan terapi aktifitas

kelompok bernyanyi pada lansia yang mengalami hipertensi mengalami

penurnan sistolik dan diastolik.

Dalimartha (2008) menyebutkan hipertensi merupakan tekanan sistolik

diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg dan pendapat

Basha (2009) menyebutkan hipertensi adalah suatu keadaan dimana

seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal, yang

mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau

mortalitas.

Sebelum diberikan terapi Partisipan 1 Ny. T mengalami kecemasan ringan

dengan rata – rata sekor (15) dan partisipan 2 Ny. K mengalami kecemasan

ringan dengan rata – rata sekor (15).Kecemasan berhubungan dengan

perbedaan reaksi terhadap persepsi.Perubahan penampilan pada tubuh dan

gangguan fungsi seksual, juga berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti

dan tidak berdaya. Kecemasaan yang berat akan mempengaruhi turunnya

rasa percaya diri cara berfikir dan cara berintraksi dengan kelompok sosial.

Selain itu kecemasan mempengaruhi rohani dan jasmani, gejala umum rasa

cemas menimbulkan rasa kahwatir dan was - was Zainuddin (2009).

Kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


72

diketahui. Kecemasan juga dapat diartikan sebagai respon emsoi tanpa

obyek yang spesifik.Secara subyektif dialami oleh dan dikomunikasikan

secara interpersonal. Kecemasan diantaranya adalah ancaman terhadap

integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi atau

penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari

(Susilawati,2016).

Berdasarkan teori dan fakta yang ada dapat disimpulkan bahwa peningkatan

kecemasan dapat dipengaruhi oleh proses terjadinya penuaan yang salah

satunya tejadi masa lansia pada wanita. Kurangnya bergaul dan

bersosialisasi terhadap kelompok sebaya atau kelompok sosial

mengakibatkan kecemasan yang berlebih pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti akan merencanakan

memberikan terapi aktifitas kelompok bernyanyi sesuai hasil disklusi

dengan partisipan. Peneliti merencanakan melakukan terapi aktifitas

kelompok bernyanyi selama tiga hari, di Desa Wates Timur Tambak Mulyo.

Selain Bernyanyi,dapat juga dilakukan dengan dzikir memiliki daya

relaksasi yang dapat mengurangi ketegangan dan mendatangkan

ketenangan jiwa. Setiap bacaan dzikir mengandung makna yang sangat

mendalam yang dapat mencegah timbulnya ketegangan. (Subandi,2009).

Selain bernyanyi membuat tenang ada terapi yang membuat tenang yaitu

dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta adalah melalui dzikir. dzikir

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


73

memiliki daya relaksasi yang dapat mengurangi ketegangan (stres) dan

mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap bacaan zikir mengandung makna

yang sangat dalam yang dapat mencegah timbulnya cemas.Bacaan yang

pertama yaitu Laillahhailallah memiliki arti tiada tuhan yang pantas

disembah kecuali Allah SWT, adanya pengakuan bertuhan hanya kepada

Allah dalam sebuah keyakinan. Individu yang memiliki kemampuan

spiritualitas yang tinggi memiliki keyakinan yang kuat akan tuhannya.

Keyakinan ini menimbulkan kontrol yang kuat, dapat memaknai dan

menerima setiap peristiwa yang tidak menyenangkan ke arah yang lebih

positif dan yakin bahwa ada yang optimis.Sikap optimisme, sumber energi

baru dalam semangat hidup dan menghapus rasa keputusasaan ketika

seseorang menghadapi keadaan atau persoalan yang mengganggu jiwanya,

seperti sakit, kegagalan, depresi, dan gangguan psikologis lainnya, seperti

kecemasan (Az-Zumaro, 2011).

Bernyanyi sering dihubungkan dengan keadaan fisik, emosional, dan

spiritual.Bernyanyi selama satu kali seminggu dengan durasi 30 menit

mampu menciptakan suasana gembira, mengurangi stres, meningkatkan

energi, meningkatkan self-confidence, dan harga diri serta meningkatkan

kualitas hidup.(Ann & Trish, 2010).

Pada saat dilakukan TAK lansia mengalami sosialisasi bertemu dengan

teman sebaya nya faktor tersebut membantu mengurangi rasa cemas pada

lansia sesuai dengan teori.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


74

Therapi aktivitas kelompok atau TAK adalah kegiatan yang ditujukan pada

sekelompok klien yang mana memiliki tujuan untuk bisa memberikan terapi

bagi seluruh anggota di dalam kelompok tersebut. Dengan adanya kelompok

terapi tersebut maka dapat meningkatkan kualitas hidup serta meningkatkan

respon sosial (Keliat, B & Akemat,2009).

Bernyanyi dapat menurunkan kecemasan karena dapat membantu

mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi atas fisik, memberi

pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi meningkatkan

memori, serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan

membangun kedekatan emosional. Sehingga diharapkan dapat membantu

mengatasi stres, mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit. Bernyanyi

selama satu kali seminggu dengan durasi 30 menit mampu menciptakan

suasana gembira, mengurangi stres, meningkatkan energi, meningkatkan

self-confidence, dan harga diri serta meningkatkan kualitas hidup (Djohan,

2006).

Implementasi Terapi aktifitas kelompok Bernyanyi merupakan proses

penyembuhan yang dilakukan dengan pendekatan menggunakan metode

bernyanyi. Terapi ini bertujuan untuk menumbuhkan kegembiraan,

keamanan, ketenangan pikiran dan timbulnya rasa percaya diri.

Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan tindakan didapatkan hasil

pada partisipan 1 hari ke 1 sampai hari ke 3 rata – rata didapatkan hasil

penurunan sistol 10 mmhg dan diastole 10 mmHg dan Partisipan 1

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


75

mengalami kecemasan (6,5 ) ringan saat hari pertama dihari kedua partispan

mengalami penurunan kecemasan (6,5) dan di hari ketiga menjadi (3)

normal. Sedangkan partisipan 2 pada hari ke 1 samapi hari ke 3 rata – rata

mengalami penurunansistol 10 mmHg dan diastolik 10 mmHg. dan

Partisipan mengalami kecemasan (6,5 ) ringan saat hari pertama dihari

kedua partispan mengalami penurunan kecemasan (6,5)ringan dan di hari

ketiga menjadi (2) normal.Partisipan 1 dengan sekor rata – rata (5) normal

dan partisipan 2 dengan sekor rata – rata (5) normal.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penerapan terapi aktifitas kelompok menggunakan metode

bernyanyi pada lansia selama 3 hari di Wilayah kerja Puskesmas Wates

Timur dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah pada kedua

partisipan yang mengalami peningkatan tekanan darah. Pengaruh terapi

aktifitas kelompok bernyanyi menggunakan metode bernyanyi bisa

meningkatkan relaksasi dengan menurunkan aktifitas saraf simpatis dan

meningkatkan saraf parasimpatis sehingga dapat menurunkan tekanan darah

dan kecemasan

B. Saran

1. Bagi Puskesmas

Memberikan informasi pengelola program pada kader lansia untuk

mengembangkan yang dapat dilakukan di posbindu setiap pertemuan

lansia terapi aktifitas kelompok (TAK)

2. Bagi Institusi

Penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan gambaran pada mahasiswa

untuk melaksanakan terapi aktifitas kelompok pada lansia untuk

menurunkan tekanan darah dan menurunkan kecemasan

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menambah sumber informasi pengetahuan masyarakat

yang mempunyai lansia dengan hipertensi untuk menurunkan tekana darah

76
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
77

dan menurunkan kecemasan, TAK Bernyanyi dapat dilakukan dengan

cara bernyanyi dirumah

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk

mengembangkan berbagai macam TAK dengan tema yang berbeda

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


78

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia.(2017). Waspadai Hipertensi Berikut Tekanan Darah Yang Normal


BerdasarkanUsia.https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okezone.com/a
mp/2017/10/03/481/1787648/waspada-hipertensi-berikut-tekanan-darah-
yang-normal-berdasarkan-usia.

Az-Zumaro. (2011). Aktivasi energi doa dan dzikir khusus untuk kecerdasan
super. Yogyakarta : Diva press.

Amin H.,(2015).Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


Nanda Nic Noc.Jogjakarta:Mediaction.

Azizah, (2011). Keperawatan lanjut usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Agoes Azuar.,(2010).Penyakit Diusia Tua Jakarta:EGC.

Aspiani,R.Y.,(2014).Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik.Jakarta:Trans.

Ahmad .(2008). Keperawatan Lansia.Yogyakarta : TIM.

Ann.,( 2010). Kondisi social ekonomi dan stress pada wanita hipertensi. Jakarta
EGC.

Basha.(2009). Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan


Hipertensi Di Pstw “Puspakarma” Mataram

Bacon,S. L.,(2014).Buku Saku patofisiologi. Jakarta : EGC

Bandiyah. (2009). Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Babad Bali. (2005). Aneka Geguritan. March 3, 2008. http://babadbali.com.

Brunner &Suddarth.(2001).Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :EGC.

Dalimartha.,(2008). Pengaruh parutan kunyit pada penurunan hipertensi pada


lansia di Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas.

Depkes.(2008). Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia. Diakses pada tanggal 5


april 2019 .http://depkes.go.id.

Djohan.(2006).Terapi musikteori dan Aplikasi. Gramedia Pustaka Utama.


yogyakarta :Galang Press.

Fitrah., (2010). Memahami Kesehatan pada lansia.Jakarta : TIM.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


79

Fitriani Anna.,(2012). Kondisi social ekonomi dan stress pada wanita hipertensi
anggota majelis taklim.

Fatimah.,(2010).Merawat Manusia Lanjut Usia.Jakarta:TIM.

Handayani.,(2013). Pengaruh pemberian terapi tomat terhadap penurunan tekanan


darah pada lansia dengan hipertensi di PSTW “PUSPAKARMA” Mataram.

Hakam. (2009). Terapi Spiritual Menurunkan Rasa Cemas Pada Proses Penuaan.
Jakarta : Jurnal Kesehatan Lansia

Jeffrey S. Nevid, dkk.(2005). Psikologi Abnormal.Edisikelima.Jilid


1.Jakarta:Erlangga.

Kalena. (2011), Metodelogi Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan dan


Menerapkan Hasil penelitian, Jakarta, Trans Infomedia.

Kesehatan Kementerian RI.( 2013). Riset Kesehatan Dasar.

Keliat, B &Akemet (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:


EGC

Mujahiddulah,Khalid.,(2012). Keperawatan Gerontik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Maryam.,(2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Jakarta:Salemba


Medika.

Mia. (2008). Teori Psikologi Pada Usia Lanjut. Jakarta : EGC.

Midastra, I. W. (2007).Widya dharma agama Hindu. Jakarta: Ganeca Exact.

Notoatmodjo S., (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta pp. 143-6

Nugroho H.,(2008). Keperawatan Gerontik Dan Gerientik Ed.3,Jakarta:EGC.

Nurarif.(2015). Nanda NIC NOC.Jakarta : EGC.

Nuraini Bianti., (2015). Risk Factors of Hypertension. Jakarta : EGC

Nursalam.,(2013).Metodelogi Penelitian Ilmu Keperwatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Petter.,(2010). Fundamental of Nursing, concept, proses and practiceedisi 7.


Vol,3. Jakarta:EGC.

Puspitosari.,(2014). Hubungan dukungan keluarga dengan psikologi sosial pada


lansia

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


80

Informasi Kementerian Kesehatan RI.(2016). Infodatin Situasi Lanjut Usia di


Indonesia. Kementerian Kesehatan RI.

Rosidawati.(2010). Buku Saku Keperawatan Pada Lansia.Jakarta : TIM

Sharif lo ode.,(2012). Asuhan Keperawatan Gerontik Berdasarkan Nanda, Nic dan


Noc,Yogyakarta.

Sherlock, P. L., J. Beard, N. Mininuci, S. Ebrahim, and S. Chatterji. (2014).


Hypertension Among Older Adults in Low and Middle Income Countries:
Prevalence, Awareness, and Control. International Journal Of Ep
idemiology. (online). (Available from http://ije.oxfordjournals.org).Diakses
7 Maret 2019

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8 (EndahPakaryaningsih, Monica Ester, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Stuart, G.(2013).Principles and practice of psychaiatric nursing 10 th edition . St.


Louis:Mosby.

Subandi, M.A.(2009). Psikologi Dzikir: fenomologi Dzikir Tawakal pengalaman


Transformasi Religius, http://journal.uinsgd.ac.id/index. Diakses
22/04/2019
Tedjasukmana.( 2012). Profil Hipertensi pada populasi, Jakarta.

Widyasari Domas F.,(2010). Pengaruh pendidikan tentang hipertensi terhadap


perubahan pengetahuan dan sikap lansia di Desa Makamhaji Kartasura
Sukoharjo.

Yonata, A., (2016). Hipertensi sebagai faktor pencetus terjadinya Stroke. Vol 5,
No 03, September .Yogyakarta.

Zainuddin. (2009). Efektivitas Spiritual Terhadap Penurunan Kecemasan Pada


Wanita Menopause . Purwokerto : Jurnal Kebidana

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


81

LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


16

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


17

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


18

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


19

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


20

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


21

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


23

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


24

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


25

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


26

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


27

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


28

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


16

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


17

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


18

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


19

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


20

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


21

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


23

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


24

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai