Aten
Aten
DI SUSUN OLEH :
PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok VII
Hari/tanggal :
Mengetahui
PEMBAHASAN
A. Definisi
Halusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus)
misalnya penderita mendengar suara-suara bisikan ditelinganya padahal tidak
ada sumber dari suara bisikan itu (hawari, 2001)
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan melibatkan panca indera
(isaacs, 2002). Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang
salah (stuart, 2007) kesimpulannya bahwa halusinasi persepsi klien melalui
panca indera terhadap lingkungannya tanpa adanya stimulus atau rangsangan
yang nyata.
B. Macam-macam halusinasi
1. Pendengaran
2. Penglihatan
3. Penghidu
4. Pengecap
5. Perabaan
6. Cenohetic
7. Kinisthetic
C. Etiologi
Menurut stuart (2007) faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah :
1. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif baru mulzi dipahami
2. Psikologis
3. Keluarga, pengaruh dan lingkungan klien sangat mempengruhi respon dan
kondisi psikologis klien salah satu yang dapat orientasi realita adalah
tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien
4. Sosial budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti
kemiskinan, konflik sosial budaya atau perang kerusuhan, bencana alam dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress
Macam-macam halusinasi
a. Pendengaran
Pendengaran suara atau kebisingan paling sering suara orang
pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa
klien disururh melakukan sesuatu kadang dapat membahayakan
b. Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk cahaya, bayangan yang rumit,
kompleks menakutkan seperti monster
c. Penghidu
Membau seperti darah, urine, feses sering akibat stroke, tumor
atau dimensia
d. Pengecapan
Merasa mengecap rasa drah, urine, feses
e. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamannya tanpa stimulus yang
jelas
f. Cenesthetic
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah divena
g. Kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak
A. Manifestasi klinis
Tahap 1 : halusinasi bersifat menyenangkan
Gejala klinis
a) Menyeringai / tertawa tidak sesuai
b) Menggerakkan bibir tanpa bicara
c) Gerakan mata cepat
d) Bicara lambat
e) Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang menyenangkan
Tahap 2 : halusinasi bersifat menjijikan
Gelaja klinis
a) Cemas
b) Konsentrasi menurun
c) Ketidakmampuan memberikan nyata dan tidak nyata
Tahap 3 : halusinasi yang bersifat mengendalikan
Gejala klinis
a) Cenderung mengikuti halusinasi
b) Kesulitan behubungan dengan lain
c) Konsentrasi menurun dan cepat berubah
d) Kecemasan berat (gemetar, berkeringat tidak mengikuti arahan)
Tahap 4 : halusinasi bersifat memalukan
Gejala klinis
a) Pasien mampu mengikuti halusinasi
b) Tidak mampu mengendalikan diri
c) Tidak mampu mengikuti perintah
d) Beresiko mencederai seseorang dan lingkungan
B. Penatalaksanaan
1) Menciptakan lingkungan yang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat kecemasan pendekatan secra individual
dengan kontak mata, klien disuruh pegang
Farmakologi
1) Anti psikotik
Chlorpromazine
Halloperidol
Stelazine
Resperidone
2) Anti parkinson
Thirexyphenidine
Arthan
LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.P
Umur : 54 tahun
Alamat : Blitar Jawa Timur
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Duda
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Jenis kelamin : laki-laki
No. Cm : 426257
2. Faktor penyebab/pendukung:
a. Riwayat trauma
No Usia Pelaku Korban Saksi
1 Aniyaya fisik 11 Tahun
2 Aniyaya seksual
3 Penolakan
4 Kekerasan dalam rumah tangga 26 tahun
5 Tindakan kriminal
Jelaskan :
Pasien mengatakan pernah dianiaya kakak sepupunya pada umur 11
tahun dan pada 26 tahun pasien menganiaya istrinya.
Diagnosa keperawatan : resiko perilaku kekerasan, regimen terapeutik
inefektif.
b. Pernah melakukan upaya/percobaan /bunuh diri
Jelaskan :
pasien pernah melakukan upaya/percobaan bunuh diri, dengan cara
menggantung diri karena pasien meras putus asa.
Diagnosa keperawatan : resiko bunuh diri
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenengkan (peristiwa kegagalan,
kematian, perpisahan)
Jelaskan :
Pasien mengatakan di tinggal mati oleh kedua orang tuanya saat pasien
berumur 5 tahun dan pada umur 26 tahun pasien bercerai dengan istrinya.
Diagnosa keperawatan : berduka disfungsional
Keterangan : : laki-laki
: Perempuan
: klien
Jelaskan :
Pasien adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara, pasien mengatakan tinggal serumah dengan
kedua orang tua sejak kecil dan setelah orang tuanya meninggal, pasien tinggal
serumah dengan saudaranya.
`Diagnosa keperawatan : -
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan bahwa klien tidak menyukai rambutnya
karena sudah beruban.
b. Identitas : saya sangat puas sebagai laki-laki, karena laki-laki kuat dan bisa
bekerja dan tidak puas dengan pendidikan yang hanya sebatas SMA.
c. Peran
Dirumah : klien berperan sebagai seorang adik dan membantu saudarnya
untuk mencari uang.
Di rsj : klien ikut membantu dalam kegiatan membersihkan ruangan
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin segara sembuh dan pulang kembali
berkumpul dengan keluarganya. Pasien juga berharap ingin menikah lagi dan
punya keturunan.
e. Harga diri : saya tidak pernah merasa minder dengan keadaan saya karena
saudara dan teman-teman saya mau menerima saya apa adanya dengan
segala kekurangan saya
Diagnosa keperawatan :-
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti atau terdekat
Klien mengatakan keluarga yang paling berarti jika ada masalah klien
menceritakan dengan keluarganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat dan hubungan sosial
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan dimasyarakat,karena
pasiem sering di kucilkan.masyarakat menggangap pasien sebagai orang
gila.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Saya mempunyai banyak teman untuk saling bercerita sehingga saya tidak
pernah merasakan kesepian
Diagnosa keperawatan:-
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan sholat lima waktu dirumah dan dirumah sakit jiwa
b. Pandangan dan keyakinan klien terkait gangguan jiwa
Klien mengatakan sadar bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa
VI. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Baik, klien tampak bersih, selalu rapih, dan menggunakan pakaian yang
sesuai.
2. Kesadaran (kuantitas)
Composmentis
GCS : E4V5M6
3. Tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 87x/m
S : 35,6 °c
RR : 20x/m
4. Ukur
BB : 58 kg
TB : 163 cm
5. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak mengeluhkan sakit fisik
Diagnosa keperawatan :-
VII. Status mental
1. Penampilan
Penampilan klien rapih, mengenakan baju RS, suka tersenyum, selalu ada
kontak mata.
Diagnosa keperawatan :-
2. Pembicaraan ( frekuensi, volume, jumlah, karakter )
Klien bicara keras, cara bicara cepat dan pasien selalu menjawab pertanyaan
yang di berikan dan selalu berbicara sesuai topik yang di bicarakan.
Diagnosa keperawatan :
3. Aktifitas motorik atau psikomotor
Jelaskan
Tidak ada masalah dengan aktifitas motorik pasien serta pasien mampu
melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari tanpa masalah seperti menyapu,
mengepel.
4. Mood dan afek
a. Mood : Depresi
Jelaskan :
Pasien mengatakan hidupnya sangat tidak berguna dan tidak berarti.
b. Afek : sesuai
Jelaskan :
Ketika pasien diberikan stimulus senang pasien ikut senang seperti
pasien tertawa ketika diberikan stimulus yang lucu.
Diagnosa keperawatan : -
5. Interaksi selama wawancara
Kooperatif pasien banyak bercerita, ada kontak mata.
Diagnosa keperawatan : -
6. Persepsi sensori
Halusinasi Pendengaran
Jelaskan :
Pasien mengatakan sering mendengar suara kakaknya yang memanggil nama
dan menyuruhnya untuk pergi bekerja, suara tersebut biasa muncul pada sore
hari dan respon pasien hal tersebut dengan cara menutup telinga.
7. Proses pikir
a. Arus pikir
Tidak ada gangguan arus pikir (saya sakit sehingga dirawat disini)
b. Isi pikir
Ide yang terkait
Jelaskan :
Saya ingin segera sembuh dan cepat pulang.
c. Bentuk pikir
Realistis contoh : menurut bapak sekarang ini ada dimana ? saya
sekarang ada dirumah sakit ruang jalak karena sedang sakit dan perlu
berobat agar cepat sembuh.
8. Kesadaran
Orientasi
Jelaskan :
Waktu : pasien dapat menyebutkan waktu (pagi, siang, sore)
Tempat : pasien tahu kalau sekarang di RSJ
Orang : pasien mampu menyebutkan nama temannya
Diagnosa keperawatan :
9. Memori
Jangka panjang : satu bulan yang lalu saya minum alkohol bersama
teman
Jangka pendek : 3 hari yang lalu saya mengamuk-amuk dirumah
Saat ini : tadi pagi saya makan sama sayur, telor, tahu
Diagnosa keperawatan :-
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi
Jelaskan: pada saat berinteraksi dengan pasien, pasien selalu konsentrasi
dengan pertanyaan yang diberikan dan selalu menjawab pertanyaan
sesuai yang ditanyakan.
b. Berhitung
Pasien mampu berhitung secara sederhana, contohnya : 10+1=11 dan 11-
2=9
Diagnosa keperawatan :
11. Kemampuan penilaian
Pasien tidak mengalami gangguan penilaian, terbuka pada waktu. Pasien ditanya
menyapu atau mengepel duluan, pasien menjawab menyapu bersih baru
mengepel.
Diagnosa keperawatan : -
12. Daya tilik diri
Pasien merasa sakit dan memerlukan pengobatan. Pasien mengatakan saat ini
sedang sakit jiwa dan memerlukan pengobatan agar cepat sembuh dan dapat
beraktivitas kembali.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Perawatan kesehatan
Transportasi
Tempat tinggal
Keuangan dan kebutuhan lainnya
Jelaskan : pasien mengatakan kalau sakit ia akan ke puskesmas. Pasien
diantar memakai sepeda motor. Setelah pulang pasien akan tinggal
bersama kerabat, keluarga, dan kembali bekerja seperti biasanya.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
1. Mandi
Jelaskan :
pasien mengatakan saya mandi 3xsehari memakai sabun
dan menggosok gigi 3xsehari.
2. Berpakaian, berhias dan berdandan
Jelaskan :
Saya biasanya mengganti pakaian 2xsehari
3. Makan
Jelaskan :
pasien mengatakan makan setiap hari 3 kali sehari (pagi,
siang, malam) makan dengan sendiri dan selalu habis.
4. Toileting ( BAB , BAK )
Jelaskan :
pasien mampu ke toilet dengan sendirinya, BAB 1x sehari
dan BAK kurang lebih 4-5x sehari dengan mandiri.
Diagnosa keperawatan : -
b. Nutrisi
Pasien mengatakan setelah pulang dari RS, klien ingin bekerja agar bisa
menghasilkan uang.
4. Sistem pendukung
keluarga dan perawat
Jelaskan :
pasien mengatakan didukung oleh keluarga, terapis,
teman sejawat dan kelompok sosial agar pasien cepat
sembuh dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Diagnosa keperawatan :-
IX. MEKANISME KOPING
Jelaskan :
Pasien mengatakan saat ada masalah yang mengambil keputusan adalah kakak
tertua.
Diagnosa keperawatan : -
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan :
pasien mengatakan pernah mengalami penganiayaan fisik saat di SD dan SMA.
Pasien selalu mengikuti kegiatan di masyarakat.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan lingkungan.
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien merasa tidak puas dengan pendidikannya yang hanya sebatas tamatan
SMA. Pasien ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun ekonomi
keluarganya tidak mencukupi.
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak puas dengan penghasilan yang didapat karena hanya
sedikit.
Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan sebelum dirawat di RSJ Lawang pasien tinggal di rumah
kerabatnya.
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan cukup bermasalah dengan keadaan ekonominya karena
punya banyak hutang dengan koperasi.
Masalah dengan pelayanan rumah sakit, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan dirumah sakit.
Diagnosa keperawatan :-
XI. ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yag berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang tentang suatu hal ?
Bagaimana pengetahuan klien/gangguan jiwa, perawatan dan
penatalaksanaannya faktor yang memperberat masalah (presipitasi), obat-obatan
atau lainnya. Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang berkaitan
dengan spesifiknya masalah tersebut.
Jawab : pasien mengatakan sudah mengetahui bahwa pasien mengalami
gangguan jiwa.
Diagnosa keperawatan :-
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis : F.20.1 Hebepherenic Schizofrenia
2. Diagnosa multi axis :
Axis I : F.20.1 Hebepherenic Schizofrenia
Axis II :
Axis III :
Axis IV : Masalah berhubungan dengan lingkungan sosial
Axis V :
3. Terapi medis
Chlorpromasine 100 mg
Clobazam 10 mg
Risperidone 2 mg
XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Resiko bunuh diri
4. Harga diri rendah
XIV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi pendengaran
ANALISA DATA
Nama klien : Tn. P
Umur : 54 tahun
No. CM :426257
Kerja :
“ Apakah mas mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?”
“ apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu?kapan yang paling sering mas
dengan suara? Berapa kali sehari mas alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar?
Apakah saat mas sendiri?”
“ apa yang mas rasakan saat mendengar suara itu?” terus apa yang mas lakukan saat
mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana
kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
“mas, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,dengan cara
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat
dengan teratur.”
“ bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik”. Cara nya
sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung mas bilang, pergi saya tidak
mau dengar,...saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tidak terdenagr lagi.coba mas peragakan! Nah begitu,... bagus!coba lagi! Ya
bagus mas sudah bisa.”
Terminasi :
“bagaimana perasaan mas setelah peragaan latihan tadi?” kalau suara-suara itu
muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa latihannya? (saudara masukan kegiatan latihan
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita
bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang
kedua? bagaimana kalau besok mas? jam berapa? Gimana kalau tempat nya disini
saja? Mas minta berapa lama untuk berlatih ?”
“ baiklah, sampai jumpa besok mas. assalamualaikum”
Implementasi dan Evaluasi
Nama : Tn.P Ruang : jalak No. CM: 426257
3. Tujuan Keperawatan
Mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
4. Tindakan Keperawatan
SP 2:
1. Evaluasi jadwal harian klien
2. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
3. Anjurkan klien memasukan kegiatan bercakap-cakap kedalam jadwal
kegiatan harian
Kerja :
“ cara kedua untuk mencegah atau mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain. Jika kalau mas mulai mendengar suara-
suara,langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol
dengan mas. contohnya begini,...tolong,saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya kakak mas katakan: kak,ayo
ngobrol dengan mas. mas sedang dengar suara-suara. Begitu mas. coba mas lakukan
seperti saya tadi lakukan . ya,begitu. Bagus! Coba seklai lagi!bagus! nah,latih terus ya
mas
Terminasi :
“bagaimana perasaan mas. setelah latihan ini? Jadi sudah ada beberapa cara yang
mas pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau
mas mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan
harianmas. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur
serta sewaktu-waktu suara itu muncul!besok pagi saya akan kemari lagi. Bagaimana
kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? mau dimana atau disini lagi? Sampai jumpa
besok mas, assalamualaikum
Implementasi dan Evaluasi
Nama : Tn. p Ruang : Jalak No. CM:071287
1. Kondisi Klien :
S: Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara bisikan
-ekspresi tenang
3. Tujuan Keperawatan
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas kegiatan
4. Tindakan Keperawatan
SP 3:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
3. Menganjurkan klien melakukan jadwal kegiatan harian
Kerja :
“ apa saja yang biasa mas lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya,terus jam berikutnya(
terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut) bagus sekali
mas bisa lakukan. Kegiatan ini dapat mas lakukan untuk mencegah suara tersebut
muncul . kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada
kegiatan.”
Terminasi :
bagaimana perasaan mas. setelahkita bercakap-cakap yang ketiga untuk mencegah
suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah
suara-suara. Bagus sekali. Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan
harianmas. besok pagi saya akan kemari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang
keempat yaitu cara minum obat yang baik serta guna obat? Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10.00? mau dimana atau disini lagi? Sampai jumpa besok mas,
assalamualaikum
Implementasi dan Evaluasi
Nama : Tn.p Ruang : jalak No. CM: