Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA

Tn. P DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI


SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG JALAK RSJ Dr.
RADJIMAN WIDIODININGRAT LAWANG

DI SUSUN OLEH :

1. ATEN RIWU ROHI


2. DELTIANA ODILIA UIS LOIM
3. FEBRIANTI PINDI MBITU
4. FERDINAN BANUNAEK
5. FREDI SIMON MAIL
6. ICU SUN

PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. P DENGAN DIAGNOSA


KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANG JALAK RSJ Dr. RADJIMAN
WIDIODININGRAT LAWANG

Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa

Kelompok VII

1. ATEN RIWU ROHI


2. DELTIANA ODILIA UIS LOIM
3. FEBRIANTI PINDI MBITU
4. FERDINAN BANUNAEK
5. FREDI SIMON MAIL
6. ICU SUN
Disetujui Pada :

Hari/tanggal :

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(.................................................) ( HERU PRANOTO HADI.,Amd.,K)


NIP : 196504081991031003

Kepala Ruang Jalak

( HERU PRANOTO HADI.,Amd.,K)


NIP : 196504081991031003
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Halusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus)
misalnya penderita mendengar suara-suara bisikan ditelinganya padahal tidak
ada sumber dari suara bisikan itu (hawari, 2001)
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan melibatkan panca indera
(isaacs, 2002). Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang
salah (stuart, 2007) kesimpulannya bahwa halusinasi persepsi klien melalui
panca indera terhadap lingkungannya tanpa adanya stimulus atau rangsangan
yang nyata.

B. Macam-macam halusinasi
1. Pendengaran
2. Penglihatan
3. Penghidu
4. Pengecap
5. Perabaan
6. Cenohetic
7. Kinisthetic

C. Etiologi
Menurut stuart (2007) faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah :
1. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif baru mulzi dipahami
2. Psikologis
3. Keluarga, pengaruh dan lingkungan klien sangat mempengruhi respon dan
kondisi psikologis klien salah satu yang dapat orientasi realita adalah
tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien
4. Sosial budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti
kemiskinan, konflik sosial budaya atau perang kerusuhan, bencana alam dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress

Macam-macam halusinasi
a. Pendengaran
Pendengaran suara atau kebisingan paling sering suara orang
pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa
klien disururh melakukan sesuatu kadang dapat membahayakan
b. Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk cahaya, bayangan yang rumit,
kompleks menakutkan seperti monster
c. Penghidu
Membau seperti darah, urine, feses sering akibat stroke, tumor
atau dimensia
d. Pengecapan
Merasa mengecap rasa drah, urine, feses
e. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamannya tanpa stimulus yang
jelas
f. Cenesthetic
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah divena
g. Kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak

A. Manifestasi klinis
 Tahap 1 : halusinasi bersifat menyenangkan
Gejala klinis
a) Menyeringai / tertawa tidak sesuai
b) Menggerakkan bibir tanpa bicara
c) Gerakan mata cepat
d) Bicara lambat
e) Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang menyenangkan
 Tahap 2 : halusinasi bersifat menjijikan
Gelaja klinis
a) Cemas
b) Konsentrasi menurun
c) Ketidakmampuan memberikan nyata dan tidak nyata
 Tahap 3 : halusinasi yang bersifat mengendalikan
Gejala klinis
a) Cenderung mengikuti halusinasi
b) Kesulitan behubungan dengan lain
c) Konsentrasi menurun dan cepat berubah
d) Kecemasan berat (gemetar, berkeringat tidak mengikuti arahan)
 Tahap 4 : halusinasi bersifat memalukan
Gejala klinis
a) Pasien mampu mengikuti halusinasi
b) Tidak mampu mengendalikan diri
c) Tidak mampu mengikuti perintah
d) Beresiko mencederai seseorang dan lingkungan

B. Penatalaksanaan
1) Menciptakan lingkungan yang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat kecemasan pendekatan secra individual
dengan kontak mata, klien disuruh pegang

2) Melaksanakan program terapi jiwa


Mengamati agar obat diberikan baru ditelan serta reaksi obat yang
diberikan
3) Menggali permasalahan klien dan membantu mengatasi masalah yang
ada
4) Memberi aktivitas pada kklien mengajak melakukan gerakan fisik
misalnya olahraga
5) Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan

 Farmakologi
1) Anti psikotik
 Chlorpromazine
 Halloperidol
 Stelazine
 Resperidone
2) Anti parkinson
 Thirexyphenidine
 Arthan
LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

Tanggal MRS : 8 januari2018

Tanggal dirawat di ruangan : 8 januari 2018

Tanggal pengkajian : 26 Maret 2018

Ruang rawat : Jalak

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.P
Umur : 54 tahun
Alamat : Blitar Jawa Timur
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Duda
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Jenis kelamin : laki-laki
No. Cm : 426257

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer
Klien mengatakan di bawa ke RSJ karena sering marah-marah serta merusak
barang, bicara sendiri dan tersenyum sendiri
b. Data Sekunder
Perawat mengatakan diantar oleh keluarga karena pasien marah-marah,
merusak alat rumah tangga
c. Keluhan Utama saat pengkajian
Pasien mengatakan pasien sering mendengar suara bisikan kakak yang isinya
menyuruh untuk kembali bekerja di malaysia dan suara bisikan sering muncul
sore hari respon pasien menutup telinga

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)


Pasien mengatakan kambuh satu bulan terakhir karena putus obat dan pasien di
rumah dikurung dan di pasung karena pasien sering marah-marah dan merusak
barang, serta ingin membacok keluarganya dan setelah itu pasien di bawah ke
RSJ Lawang.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Jelaskan:
Pasien mengatakan pasien di rawat di RSJ. Lawang sejak 1988 dan sudah 8 kali
di rawat.

2. Faktor penyebab/pendukung:
a. Riwayat trauma
No Usia Pelaku Korban Saksi
1 Aniyaya fisik 11 Tahun 
2 Aniyaya seksual
3 Penolakan
4 Kekerasan dalam rumah tangga 26 tahun 
5 Tindakan kriminal

Jelaskan :
Pasien mengatakan pernah dianiaya kakak sepupunya pada umur 11
tahun dan pada 26 tahun pasien menganiaya istrinya.
Diagnosa keperawatan : resiko perilaku kekerasan, regimen terapeutik
inefektif.
b. Pernah melakukan upaya/percobaan /bunuh diri
Jelaskan :
pasien pernah melakukan upaya/percobaan bunuh diri, dengan cara
menggantung diri karena pasien meras putus asa.
Diagnosa keperawatan : resiko bunuh diri
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenengkan (peristiwa kegagalan,
kematian, perpisahan)
Jelaskan :
Pasien mengatakan di tinggal mati oleh kedua orang tuanya saat pasien
berumur 5 tahun dan pada umur 26 tahun pasien bercerai dengan istrinya.
Diagnosa keperawatan : berduka disfungsional

d. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)


Jelaskan :
Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit dan sampai sekarang
masih mengalami infeksi paru.
Diagnosa keperawatan : -

e. Riwayat penggunaan NAPZA


Jelaskan :
Pasien mengatakan sering merokok dan juga minum alkohol.
Diagnosa keperawatan : -
3. Upaya yang telah dilakukkan terkait kondisi diatas dan hasilnya :
Pasien mengatakan Keluarga pernah membawa klien ke RSJ pada tahun 1988,
dan sembuh serta kambuh lagi pada tahun 2018, dan sekarang masuk RSJ
kembali.
4. Riwayat penyakit keluarga
Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
Jelaskan : tidak ada
Diagnosa keperawatan : -
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit )
1. Genogram

Keterangan : : laki-laki

: Perempuan

: klien

Jelaskan :

Pasien adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara, pasien mengatakan tinggal serumah dengan
kedua orang tua sejak kecil dan setelah orang tuanya meninggal, pasien tinggal
serumah dengan saudaranya.

Komunikasi : klien berkomunikasi baik dengan kerabat terdekatnya.

Pengambilan keputusan : bila saya mengalami permasalahan yang menyelesaikan saya


sendiri

`Diagnosa keperawatan : -

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan bahwa klien tidak menyukai rambutnya
karena sudah beruban.
b. Identitas : saya sangat puas sebagai laki-laki, karena laki-laki kuat dan bisa
bekerja dan tidak puas dengan pendidikan yang hanya sebatas SMA.
c. Peran
Dirumah : klien berperan sebagai seorang adik dan membantu saudarnya
untuk mencari uang.
Di rsj : klien ikut membantu dalam kegiatan membersihkan ruangan
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin segara sembuh dan pulang kembali
berkumpul dengan keluarganya. Pasien juga berharap ingin menikah lagi dan
punya keturunan.
e. Harga diri : saya tidak pernah merasa minder dengan keadaan saya karena
saudara dan teman-teman saya mau menerima saya apa adanya dengan
segala kekurangan saya
Diagnosa keperawatan :-

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti atau terdekat
Klien mengatakan keluarga yang paling berarti jika ada masalah klien
menceritakan dengan keluarganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat dan hubungan sosial
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan dimasyarakat,karena
pasiem sering di kucilkan.masyarakat menggangap pasien sebagai orang
gila.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Saya mempunyai banyak teman untuk saling bercerita sehingga saya tidak
pernah merasakan kesepian
Diagnosa keperawatan:-

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan sholat lima waktu dirumah dan dirumah sakit jiwa
b. Pandangan dan keyakinan klien terkait gangguan jiwa
Klien mengatakan sadar bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa
VI. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Baik, klien tampak bersih, selalu rapih, dan menggunakan pakaian yang
sesuai.
2. Kesadaran (kuantitas)
Composmentis
GCS : E4V5M6
3. Tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 87x/m
S : 35,6 °c
RR : 20x/m
4. Ukur
BB : 58 kg
TB : 163 cm
5. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak mengeluhkan sakit fisik
Diagnosa keperawatan :-
VII. Status mental
1. Penampilan
Penampilan klien rapih, mengenakan baju RS, suka tersenyum, selalu ada
kontak mata.
Diagnosa keperawatan :-
2. Pembicaraan ( frekuensi, volume, jumlah, karakter )
Klien bicara keras, cara bicara cepat dan pasien selalu menjawab pertanyaan
yang di berikan dan selalu berbicara sesuai topik yang di bicarakan.
Diagnosa keperawatan :
3. Aktifitas motorik atau psikomotor
Jelaskan
Tidak ada masalah dengan aktifitas motorik pasien serta pasien mampu
melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari tanpa masalah seperti menyapu,
mengepel.
4. Mood dan afek
a. Mood : Depresi
Jelaskan :
Pasien mengatakan hidupnya sangat tidak berguna dan tidak berarti.
b. Afek : sesuai
Jelaskan :
Ketika pasien diberikan stimulus senang pasien ikut senang seperti
pasien tertawa ketika diberikan stimulus yang lucu.
Diagnosa keperawatan : -
5. Interaksi selama wawancara
Kooperatif pasien banyak bercerita, ada kontak mata.
Diagnosa keperawatan : -
6. Persepsi sensori
Halusinasi Pendengaran
Jelaskan :
Pasien mengatakan sering mendengar suara kakaknya yang memanggil nama
dan menyuruhnya untuk pergi bekerja, suara tersebut biasa muncul pada sore
hari dan respon pasien hal tersebut dengan cara menutup telinga.
7. Proses pikir
a. Arus pikir
Tidak ada gangguan arus pikir (saya sakit sehingga dirawat disini)
b. Isi pikir
Ide yang terkait
Jelaskan :
Saya ingin segera sembuh dan cepat pulang.
c. Bentuk pikir
Realistis contoh : menurut bapak sekarang ini ada dimana ? saya
sekarang ada dirumah sakit ruang jalak karena sedang sakit dan perlu
berobat agar cepat sembuh.
8. Kesadaran
 Orientasi
Jelaskan :
Waktu : pasien dapat menyebutkan waktu (pagi, siang, sore)
Tempat : pasien tahu kalau sekarang di RSJ
Orang : pasien mampu menyebutkan nama temannya
Diagnosa keperawatan :
9. Memori
 Jangka panjang : satu bulan yang lalu saya minum alkohol bersama
teman
 Jangka pendek : 3 hari yang lalu saya mengamuk-amuk dirumah
 Saat ini : tadi pagi saya makan sama sayur, telor, tahu
Diagnosa keperawatan :-
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi
Jelaskan: pada saat berinteraksi dengan pasien, pasien selalu konsentrasi
dengan pertanyaan yang diberikan dan selalu menjawab pertanyaan
sesuai yang ditanyakan.
b. Berhitung
Pasien mampu berhitung secara sederhana, contohnya : 10+1=11 dan 11-
2=9
Diagnosa keperawatan :
11. Kemampuan penilaian
Pasien tidak mengalami gangguan penilaian, terbuka pada waktu. Pasien ditanya
menyapu atau mengepel duluan, pasien menjawab menyapu bersih baru
mengepel.
Diagnosa keperawatan : -
12. Daya tilik diri
Pasien merasa sakit dan memerlukan pengobatan. Pasien mengatakan saat ini
sedang sakit jiwa dan memerlukan pengobatan agar cepat sembuh dan dapat
beraktivitas kembali.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
 Perawatan kesehatan
 Transportasi
 Tempat tinggal
 Keuangan dan kebutuhan lainnya
Jelaskan : pasien mengatakan kalau sakit ia akan ke puskesmas. Pasien
diantar memakai sepeda motor. Setelah pulang pasien akan tinggal
bersama kerabat, keluarga, dan kembali bekerja seperti biasanya.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
1. Mandi
Jelaskan :
pasien mengatakan saya mandi 3xsehari memakai sabun
dan menggosok gigi 3xsehari.
2. Berpakaian, berhias dan berdandan
Jelaskan :
Saya biasanya mengganti pakaian 2xsehari
3. Makan
Jelaskan :
pasien mengatakan makan setiap hari 3 kali sehari (pagi,
siang, malam) makan dengan sendiri dan selalu habis.
4. Toileting ( BAB , BAK )
Jelaskan :
pasien mampu ke toilet dengan sendirinya, BAB 1x sehari
dan BAK kurang lebih 4-5x sehari dengan mandiri.
Diagnosa keperawatan : -
b. Nutrisi

Berapa frekuensi makan dan frekuensi kudapan dalam sehari :

 frekuensi makan pasien 3x dalam sehari, makanan selalu


dihabiskan, makan yang dikonsumsi jam 06.00 nasi, tempe,
telur, sayur. Jam 11.30 nasi, urap, ayam. Jam 16.00 nasi,
tempe, ayam goreng, susu.
 nafsu makan pasien sangat lahap banyak
 BB : 45 kg TB : 157 cm
Diagnosa keperawatan :-
c. Tidur
1. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : 13.00 s/d 14.00
Tidur malam, lama : 20.00 s/d 04.30
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : pasien mengatakan sebelum
tidur aktivitas yang dilakukan adalah menonton televisi.
Jelaskan :
Pasien tidur siang mulai dari jam 13.00 sampai 14.00 dan
tidur malam jam 20.30 sampai 04.30 pasien dapat tidur
nyenyak.
2. Gangguan tidur
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur.
Diagnosa keperawatan :
3. Kemampuan lain-lain
 Mengantisipasi kebutuhan hidup

Pasien mengatakan setelah pulang dari RS, klien ingin bekerja agar bisa
menghasilkan uang.

 Membuat keputusan berdasarkan keinginannya


yang membuat keputusan dirumah adalah kakak tertua saya.
 Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatnnya sendiri
Pasien mengatakan saya dirumah tidak suka minum obat.
Diagnosa keperawatan :

4. Sistem pendukung
 keluarga dan perawat
Jelaskan :
pasien mengatakan didukung oleh keluarga, terapis,
teman sejawat dan kelompok sosial agar pasien cepat
sembuh dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Diagnosa keperawatan :-
IX. MEKANISME KOPING
Jelaskan :
Pasien mengatakan saat ada masalah yang mengambil keputusan adalah kakak
tertua.
Diagnosa keperawatan : -
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan :
pasien mengatakan pernah mengalami penganiayaan fisik saat di SD dan SMA.
Pasien selalu mengikuti kegiatan di masyarakat.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan lingkungan.
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien merasa tidak puas dengan pendidikannya yang hanya sebatas tamatan
SMA. Pasien ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun ekonomi
keluarganya tidak mencukupi.
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak puas dengan penghasilan yang didapat karena hanya
sedikit.
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan sebelum dirawat di RSJ Lawang pasien tinggal di rumah
kerabatnya.
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan cukup bermasalah dengan keadaan ekonominya karena
punya banyak hutang dengan koperasi.
 Masalah dengan pelayanan rumah sakit, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan dirumah sakit.
Diagnosa keperawatan :-
XI. ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yag berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang tentang suatu hal ?
Bagaimana pengetahuan klien/gangguan jiwa, perawatan dan
penatalaksanaannya faktor yang memperberat masalah (presipitasi), obat-obatan
atau lainnya. Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang berkaitan
dengan spesifiknya masalah tersebut.
Jawab : pasien mengatakan sudah mengetahui bahwa pasien mengalami
gangguan jiwa.
Diagnosa keperawatan :-
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis : F.20.1 Hebepherenic Schizofrenia
2. Diagnosa multi axis :
Axis I : F.20.1 Hebepherenic Schizofrenia
Axis II :
Axis III :
Axis IV : Masalah berhubungan dengan lingkungan sosial
Axis V :
3. Terapi medis
 Chlorpromasine 100 mg
 Clobazam 10 mg
 Risperidone 2 mg
XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Resiko bunuh diri
4. Harga diri rendah
XIV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi pendengaran
ANALISA DATA
Nama klien : Tn. P
Umur : 54 tahun
No. CM :426257

No. Data Masalah


1. DS: klien sering merasa mendengar suara Halusinasi pendengaran
bisikan kakaknya yang isinya
menyuruh untuk pergi bekerja di
malaysia sering muncul pada sore
hari saat menyendiri pasien, respon
pasien menutup telinga.
DO: klien bingung bicara sendiri, dan
selalu menyendiri.
2. DS : klien mengatakan pernah melakukan Resiko bunuh diri
upaya bunuh diri. Dengan cara
mengantung diri namun belum
sempat.
DO : -
3. DS:pasien mengatakan pernah Resiko perilaku kekerasan
melakukan memukul pada istrinya
DO:
4 DS: Pasien mengatakan di tinggal mati Berduka disfungsional
oleh kedua orang tuanya saat pasien
berumur 5 tahun dan pada umur 26
tahun pasien bercerai dengan
istrinya.
DO : -

5 DS :Klien mengatakan tidak pernah Isolasi sosial : menarik diri


mengikuti kegiatan dimasyarakat,
karena pasien sering dikucilkan.
Masyarakat menggangap pasien
sebagai orang gila.
XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Halusinasi pendengaran
4. Berduka Disfungsional
5. Isolasi sosial : Menarik Diri

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Halusinasi pendengaran

XVII. POHON MASALAH

Perilaku Kekerasan (Effect)

Halusinasi : Pendengaran (core probelm)

Isolasi Sosial : Menarik Diri (causea)

Berduka Fungsional (causea)


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI
PENGLIHATAN

Nama Klien : Tn. P Dx. Medis: F.20.1


No. CM : 426257 Ruangan:Jalak

Rencana Tindakan Keperawatan


No. Dx Tujuan Kriteria Halusinasi Tindakan Keperawatan
Halusinasi TUM : Setelah 1x Bina hubungan saling
pendengaran Klien dapat mengontol pertemuan, klien percaya dengan prinsip
halusinasinya dapat menerima komunikasi terapiutik
TUK 1: Klien dapat kehadiran perawat. 1. Sapa klien dengan
membina hubungan Klien dapat ramah baik verbal
saling percaya mengungkapkan maupun nonverbal
perasaan dan 2. Perkenalkan diri
keberadaannya saat dengan sopan
ini. 3. Jelaskan tujuan
Secara verbal : pertemuan
1. Mau menjawab
salam
2. Ada kontak
mata
3. Mau berjaabat
tangan
4. Mau berkenalan
TUK 2 : mampu Setelah di lakukan 1. Klien dapat
mengontrol halusinasi 1x pertemuan klien mengenal halusinasi
dengan cara menghardik mampu -bantu pasien
mengontrol mengenal halusinasi
halusinasi dengan (isi, waktu,
cara menghardik frekuensi, respon)
-Latih mengontrol
dengan cara
menghardik
2.- Tahap tindakan
-Jelaskan cara
menghardik
- Peragakan cara
menghardik
-Minta pasien
memperagakan
ulang
- Beri penguatan
perilaku pasien

TUK 3 : mampu Setelah dilakukan 1. Evaluasi jadwal


mengontrol halusinasi 1x pertemuan klien harian klien
dengan cara bercakap- Mampu mengontrol 2. Ajarkan cara
cakap dengan orang lain halusinasi dengan mengontrol
cara bercakap-cakap halusinasi
dengan orang lain dengan
bercakap-cakap
3. Anjurkan klien
memasukkan
kegiatan
bercakap-cakap
dalam jadwal
kegiatan harian

TUK 4 : Klien mampu Setelah dilakukan 1. Mengevaluasi


mengontrol halusinasi 1x pertemuan klien jadwal kegiatan
dengan cara melakukan Mampu mengontrol 2. Melatih klien dalam
kegiatan sehari-hari halusinasi dengan mengendalikan
cara melakukan halusinasi dalam
kegiatan sehari-hari melakukan kegiatan
3. Menganjurkan
klien melakukan
jadwal kegiatan
harian
TUK 5: Klien mampu Setelah dilakukan 1. Mengevaluasi
mengontrol halusinasi 1x pertemuan jadwal kegiatan
dengan cara minum klien Mampu harian
obat mengontrol 2. Memberikan
halusinasi dengan pendidikan
cara minum obat kesehatan
mengenai minum
obat secara teratur
dalam jadwal
kegiatan harian
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

Nama Klien : Tn, P Dx. Medis: F. 20.1


No. CM : 426257 Ruangan: Jalak

No Tanggal/Jam Diagnosa Tindakan Evaluasi


Keperawatan
1 26-03-2018 Halusinasi Sp 1 S : -klien mengatakan kadang
Pendengararan Membina kadang masih mendengar suara
hubungan kakaknya yang menyruhnya
saling untuk pergi bekerja di malaysia
percaya –klien mengatakan ketika
halusiansi itu muncul pasien
Mengajarkan sudah mampu melakukan cara
klien untuk mengontrol halusinasi dengan
mengenal cara Menghardik
halusinasi
(jenis, isi, O = klien sudah mampu
waktu, mempraktekkan dan
frekuensi, menerapkan apa yang
respon) perawat ajarkan.
A = -Klien mampu BHSP
-Klien mampu
mengidentifikasi Halusinasi
Mengajarkan -Klien mampu mengontrol
cara halusinasi
mengontrol
halusinasi P = klien: melatih untuk cara
dengan cara mengontrol Halusinasi cara
menghardik menghardik
(menutup Perawat : lanjut SP 2
telinga dan
mengatakan
dalam hati
bahwa suara
itu tidak
nyata, tidak
benar)
2 27-03-2018 Halusinasi SP 2 S = klien mengatakan sudah dapat
Pendengaran Mengontrol menghardik halusinasinya
halusinasi
dengan cara O : pasien mampu melakukan
bercakap- yang di ajarkan perawat
cakap
dengan A = Klien mampu mengontrol
orang lain halusinasi dengan mengobrol
dengan orang lain

P = klien: melatih untuk cara


Kolaborasi mengontrol halusinasi dengan
medik cara mengajak ngobrol
pemberian Perawat: lanjut SP 3
terapi
(closapin
100mg ½-0-
1/2, curcuma
3x 200mg)
3 28-03-2018 Halusinasi SP 3 S = - Klien mengatakan sudah
Pendengaran Cara tidak mendengar suara bisikan
mengontrol
Halusinasi O : -klien mampu mempraktekan
dengan untuk merapihkan tempat tidur
melakukan -ekspresi tenang
aktivitas
A = Klien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara
melakukan aktivitas

P = klien: Anjurkan untuk latihan


cara mengontrol halusiansi
dengan melakukan aktivitas
Perawat : intervensi dihentikan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : Senin 26 Maret 2018
Pertemuan :1
Ruang : Jalak
Nama Klien : Tn. P
1. Kondisi Klien :
S: klien mengatakan mendengarkan suara atau bisikan
O:-
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori-halusinasi pendengaran
2. Tujuan Keperawatan
TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK II : Klien dapat mengenali halusinasi
TUK III: Klien dapat mengontrol halusinasi
3. Tindakan Keperawatan
SP I:
1. Bantu klien mengenal halusinasi ( isi, frekuensi,waktu dan respon klien
terhadap halusinasi)
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi
3. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
SP 1 pasien :
Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol
halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama:
menghardik halusinasi
Orientasi :
“Assalamualaikum, selamat pagi mas, perkenalkan nama saya icu sun. Saya mahasiswa
praktik dari stikes maranatha yang akan dinas diruang jalak ini selama 2 minggu. Hari
ini saya dinas pagi mas dari mulai jm 07.00 sampai nanti jam 13.00. mas namanya
siapa? Senang dipanggil apa.”
“bagaimana perasaan mas hari ini? Apa ada yang dikeluhkan saat ini”
“baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini mas
dengar tetapi tidak tampak wujudnya? Mas mau berbincang-bincang dimana? Disini?
Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?”

Kerja :
“ Apakah mas mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?”
“ apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu?kapan yang paling sering mas
dengan suara? Berapa kali sehari mas alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar?
Apakah saat mas sendiri?”
“ apa yang mas rasakan saat mendengar suara itu?” terus apa yang mas lakukan saat
mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana
kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
“mas, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,dengan cara
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat
dengan teratur.”
“ bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik”. Cara nya
sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung mas bilang, pergi saya tidak
mau dengar,...saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tidak terdenagr lagi.coba mas peragakan! Nah begitu,... bagus!coba lagi! Ya
bagus mas sudah bisa.”

Terminasi :
“bagaimana perasaan mas setelah peragaan latihan tadi?” kalau suara-suara itu
muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa latihannya? (saudara masukan kegiatan latihan
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita
bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang
kedua? bagaimana kalau besok mas? jam berapa? Gimana kalau tempat nya disini
saja? Mas minta berapa lama untuk berlatih ?”
“ baiklah, sampai jumpa besok mas. assalamualaikum”
Implementasi dan Evaluasi
Nama : Tn.P Ruang : jalak No. CM: 426257

No. Tanggal Implementasi keperawatan Evaluasi


dan jam
1. Sp 1 S : -klien mengatakan kadang
-Membina hubungan saling kadang masih mendengar
percaya suara kakaknya yang
-Mengajarkan klien untuk menyruhnya untuk pergi
mengenal halusinasi (jenis, isi, bekerja di malaysia –klien
waktu, frekuensi, respon) mengatakan ketika
halusiansi itu muncul
-Mengajarkan cara mengontrol pasien sudah mampu
halusinasi dengan cara melakukan cara
menghardik (menutup telinga dan mengontrol halusinasi
mengatakan dalam hati bahwa dengan cara Menghardik
suara itu tidak nyata, tidak benar)
O = klien sudah mampu
mempraktekkan dan
menerapkan apa yang
perawat ajarkan.
A = -Klien mampu BHSP
-Klien mampu
mengidentifikasi
Halusinasi
-Klien mampu mengontrol
halusinasi

P = klien: melatih untuk cara


mengontrol Halusinasi cara
menghardik
Perawat : lanjut SP 2
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : Rabu 28 Januari 2018
Pertemuan :2
Ruang : Jalak
Nama Klien : Tn. P
1. Kondisi Klien :
S: klien mengatakan sudah dapat menghardik halusinasinya
O : pasien mampu melakukan yang di ajarkan perawat

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori-halusinasi pendengaran

3. Tujuan Keperawatan
Mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
4. Tindakan Keperawatan
SP 2:
1. Evaluasi jadwal harian klien
2. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
3. Anjurkan klien memasukan kegiatan bercakap-cakap kedalam jadwal
kegiatan harian

SP 2 Pasien : melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua: bercakap-


cakap dengan orang lain
Orientasi :
“Assalamualaikum mas. bagaiamana perasaan mas hari ini ? apakah suara-suaranya
masih muncul? Apakah sudah dipakai cara yang kemarin kita latih? Berkurangkan
suara-suaranya. Bagus! Sesuai janji kita kemarin saya akan latih cara kedua untuk
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Mas maunya
dimana? Bagaimana kalau disini saja? mas maunya berapa lama? Gimana kalau 20
menit?

Kerja :
“ cara kedua untuk mencegah atau mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain. Jika kalau mas mulai mendengar suara-
suara,langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol
dengan mas. contohnya begini,...tolong,saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya kakak mas katakan: kak,ayo
ngobrol dengan mas. mas sedang dengar suara-suara. Begitu mas. coba mas lakukan
seperti saya tadi lakukan . ya,begitu. Bagus! Coba seklai lagi!bagus! nah,latih terus ya
mas
Terminasi :
“bagaimana perasaan mas. setelah latihan ini? Jadi sudah ada beberapa cara yang
mas pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau
mas mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan
harianmas. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur
serta sewaktu-waktu suara itu muncul!besok pagi saya akan kemari lagi. Bagaimana
kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? mau dimana atau disini lagi? Sampai jumpa
besok mas, assalamualaikum
Implementasi dan Evaluasi
Nama : Tn. p Ruang : Jalak No. CM:071287

No. Tanggal Implementasi Evaluasi


dan jam keperawatan
1. SP 2 S = klien mengatakan sudah dapat
Mengontrol halusinasi menghardik halusinasinya
dengan cara bercakap-
cakap dengan orang O : pasien mampu melakukan yang di
lain ajarkan perawat

A = Klien mampu mengontrol halusinasi


dengan mengobrol dengan orang lain
Kolaborasi medik
pemberian terapi P = klien: melatih untuk cara mengontrol
(closapin 100mg ½-0- halusinasi dengan cara mengajak
1/2, curcuma 3x ngobrol
200mg) Perawat: lanjut SP 3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : Selasa 27 Maret 2018
Pertemuan :2
Ruang : Jalak
Nama Klien : Tn.p

1. Kondisi Klien :
S: Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara bisikan

O : -klien tidak mampu mempraktekan untuk merapihkan tempat tidur

-ekspresi tenang

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori-halusinasi pendengaran

3. Tujuan Keperawatan
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas kegiatan

4. Tindakan Keperawatan
SP 3:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
3. Menganjurkan klien melakukan jadwal kegiatan harian

SP 3 Pasien: melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga : melakukan


aktivitas terjadwal
Orientasi
“assalamualaikum mas. bagaimana perasaan mas hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ? bagaimana
hasilnya? Bagus! Sesuai janji kita,hari ini kita akan belajar cara ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal. Mau dimana kita bicara?
Baik kita duduk diruang tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30
menit?baiklah.”

Kerja :
“ apa saja yang biasa mas lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya,terus jam berikutnya(
terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut) bagus sekali
mas bisa lakukan. Kegiatan ini dapat mas lakukan untuk mencegah suara tersebut
muncul . kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada
kegiatan.”

Terminasi :
bagaimana perasaan mas. setelahkita bercakap-cakap yang ketiga untuk mencegah
suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah
suara-suara. Bagus sekali. Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan
harianmas. besok pagi saya akan kemari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang
keempat yaitu cara minum obat yang baik serta guna obat? Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10.00? mau dimana atau disini lagi? Sampai jumpa besok mas,
assalamualaikum
Implementasi dan Evaluasi
Nama : Tn.p Ruang : jalak No. CM:

No. Tanggal Implementasi Evaluasi


dan jam keperawatan
1. SP 3 S = - Klien mengatakan sudah tidak mendengar
Cara mengontrol suara bisikan
Halusinasi
dengan O : -klien mampu mempraktekan untuk
melakukan merapihkan tempat tidur
aktivitas -ekspresi tenang

A = Klien mampu mengontrol halusinasi dengan


cara melakukan aktivitas

P = klien: Anjurkan untuk latihan cara


mengontrol halusiansi dengan melakukan
aktivitas
Perawat : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai