Disusun Oleh :
1. Pterigium
Definisi :
Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal
konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Berbentuk segitiga dengan puncak dibagian
sentral atau didaerah kornea dn basisnya di forniks.
Klasifikasi :
´
Pterigium Membranosa : pterygium tipis seperti plastik, tidak terlalu merah,
terdapat padaorang tua.
Grade Pterigium :
Anamnesis :
Pasien dengan pterigium datang dengankeluhan yang beragam, mulai dari tak ada gejala
hingga menimbulkan keluhan, seperti :
Mata kemerahan
Berair
Terasa mengganjal
Mata seperti ada selaput, seperti ada yg menghalangi pandangan
Pemeriksaan fisik :
Visus : normal
Konjungtiva : Hiperemi -/+
Pterigium dengan basis di forniks dan puncak di kornea
Injeksi konjungtiva -/+
Kornea : tergantung grade
Diagnosis banding :
Pseudopterigium
Merupakan perlekatan konjungtiva dengan kornea yang cacat. Sering terjadi pada
proses penyembuhan tukak kornea, sehingga konjungtiva menutupi kornea. Letak
pseudopterigium pada daerah konjungtiva yang terdekat dengan proses kornea
sebelumnya. Pada pseudopterigium dapat diselipkan sonde dibawahnya. Pada
pterigium jika diselipkan sonde akan berdarah
Pinguekula
Merupakan degenerasi hilain dan berwarna kekuningan
Merupakan benjolan pada konjungtiva bulbi, dan tidak meluas ke kornea
2. Konjungtivitis
Definisi
Konjungtivitis adalah radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang
kelopak dan bola mata, dalam bentuk akut maupun kronis dengan penyebab antara lain
bakteri, klamidia, alergi, viral
Gambaran klinis
Visus normal, rasa silau tidak ada, mata terasa perih ,kelilipan, hiperemi konjungtiva bulbi,
( injeksi konjungtival) ,lakrimasi, sekret ( serous, mukos purulen ), eksudat yang lebih nyata
dipagi hari, pseudoptosis akibat kelopak membengkak, kemosis, hipertrofi papil, folikel,
pseudomembran, flikten, mata seperti ada benda asing, adenopati preaurikular, bilik mata dan
pupil normal.
Pertanyaan Anamnesa
5. Apakah pada mata keluar air terus menerus ? apakah banyak belek yang berlebih
dipagi hari ?
9. Bila curiga gonorea tanyakan saja apakah dia punya penyakit gonorea ?
Diagnosis banding
- Pinguekula
Tampang benjolan di konjungtiva bulbi
- Pterigium
Tampak membran dengan ujung berbentuk segitiga yang memiliki basis di fornix
- Trakoma
Seperti pada konjungtivitis tetapi onset lama(kronis)
- Dry Eyes
- Skleritis
- Hematoma subkonjungtiva
Konjungtivitis bakteri
Anamnesis
Pasien dengan keluhan mata merah, rasa ngeres, seperti ada pasir didalam mata, gatal , panas,
pegel disekitar mata, seperti ada benda asing di mata, mata belekan, mata susah membuka
dipagi hari.
Pemeriksaan Fisik
Injeksi konjungtiva
Diagnosis banding
- Trakoma
Seperti pada konjungtivitis tetapi onset lama(kronis)
- Dry Eyes
- Skleritis
- Hematoma subkonjungtiva
- Konjungtivitis vernalis
- Konjungtivitis viral
- Konungtivitis jamur
Konjungtivitis Gonorea
Gambaran klinis
Stadium infiltrat
Kelopak dan dan konjungtiva yang kaku disertai rasa sakit pada perabaan,
konjungtiva bulbi merah, kemotik dan menebal, selaput konjungtiva lebih bengkak
dan menonjol, rasa sakit pada mata yang dapat disertai dengan tanda-tanda infeksi
umum.
Stadium Supuratif
Sekret yang kental dan berwarna kuning pada bayi, pada orang dewasa sekret tidak
terlalu kental
Diagnosis banding
- Trakoma
Seperti pada konjungtivitis tetapi onset lama(kronis)
- Dry Eyes
- Skleritis
- Hematoma subkonjungtiva
- Konjungtivitis vernalis
- Konjungtivitis viral
- Konungtivitis jamur
Konjungtivitis virus
Anamnesis
Pasien dengan keluhan mata merah, rasa ngeres, seperti ada pasir didalam mata, gatal , panas,
pegel disekitar mata, seperti ada benda asing di mata, mata berair, dan terasa silau, gatal tidak
terlalu, kadang terasa panas
Pemeriksaan Fisik
hemoragi (+),
Diagnosis Banding
- Trakoma
Seperti pada konjungtivitis tetapi onset lama(kronis)
- Dry Eyes
- Skleritis
- Hematoma subkonjungtiva
- Konjungtivitis vernalis
- Konungtivitis jamur
Konjungtivitis jamur
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Sekret sedikit, air mata sedikit, gatal minim sampai tidak ada, hiperemi umum, air mata
sedang, eksudasi mengucur, adenopati preaurikular lazim terjadi, injeksi lokal, injeksi
konjungtiva sedang, nodul preaurikular sering terjadi.
Diagnosis banding
- Trakoma
Seperti pada konjungtivitis tetapi onset lama(kronis)
- Dry Eyes
- Skleritis
- Hematoma subkonjungtiva
- Konjungtivitis vernalis
- Konjungtivitis bakteri
Konjungtivitis alergi
Bentuk radang konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap non infeksi, dapat berupa raksi capat,
seperti alergi biasa, dan reaksi terlambat sesudah beberapa hari kontak seperti pada reaksi
terhadap obat, bakteri dan toksik. Merupakan reaksi antibodi humoral terhadap alergen,
biasanya dengan riwayat atopi.
Anamnesis
Mata merah, sakit,bengkak, panas, gatal hebat, sekret sedikit, injeksi konjungtiva umum air
mata sedang silau berulang dan menahun, terdapat karakteristik papil besar pada konjungtiva,
adenopati preaurikular tidak ada
Konjungtivitis vernal
Konjungtivitis akibat reaksi hipersensitivitas (tipe 1) yang mengenai kedua mata dan bersifat
rekuren.
Pemeriksaan Fisik
Bentuk palpebra
terdapat pertumbuhan papil yang besar (coble stone) yang diliputi sekret yang
mukoid, papil besar tampak sebagai tonjolan berbentuk poligonal dengan permukaan
yang rata dan dengan kapiler ditengahnya,
Bentuk limbal,
Konjungtivitis flikten
Merupakan konjungtivitis nodular yang disebabkan alergi terhadap bakteri atau antigen
tertentu, disebabkan oleh karena alergi hipersensitivitas tipe IV terhadap tuberkuloprotein,
stafilokok, limfogranuloma, venerea, leismaniasis, infeksi parasit.
Anamnesis
Mata berair, iritasi dengan rasa sakit, fotofobia dari ringan hingga berat, bila kornea ikut
terkena pasien akan merasakan silau disertai blefarospasme.
Pemeriksaan Fisik
Pada konjungtiva terlihat sebagai bintik putih yang dikelilingi daerah hiperemi,
Terlihat kumpulan pembuluh darah yang mengelilingi suatu tonjolan bulat dengan
warna kuning kelabu seperti suatu mikroabses yang biasanya terletak didekat limbus
Abses ini menjalar kearah sentral atau kornea dan lebih dari satu.
Diagnosis banding
- Trakoma
Seperti pada konjungtivitis tetapi onset lama(kronis)
- Dry Eyes
- Skleritis
- Hematoma subkonjungtiva
- Konjungtivitis viral
- Konjungtivitis bakteri
- Konungtivitis jamur
Membedakan konjungtivitis akibat Bakteri, jamur, virus, dan alergi
3. Hematoma subkonjungtiva
Episkleritis merupakan peradangan lokal jaringan ikat vaskular penutup sclera. Lebih sering
mengenai pada wanita dan 2 dari 3 kasus terjadi pada mata secara unilateral. Biasanya dapat
dibagi menjadi 3 bentuk yaitu :
Nodular
Sektoral
Difus (umum)
Anamnesis :
Pasien datang ke RS dengan keluhan mata merah dan rasa tidak nyaman pada mata
seperti ada yang mengganjal. Keluhan juga mata pasien terasa kering dan disertai nyeri pada
mata yang ringan.
Pada pasien ditanyakan adakah riwayat batuk lama disertai penurunan berat badan
yang signifikan (pasca infeksi sistemik tuberkulosa) ataupun adakah riwayat sedang
menjalani terapi pengobatan penyakit dalam seperti rheumatoid arthritis(salah satu faktor
resiko). Pasien juga mengeluh nyeri jika matanya ditekan
Pasien menyangkal ada keluhan seperti mata belekkan, penglihatan kabur juga
disangkal serta keluhan gatal disangkal
5. Skleritis
Skleritis merupakan peradangan lokal yang ditandai dengan infiltrasi selular, destruksi
kolagen, dan remodeling vaskular pada sclera yang biasanya diperantarai oleh proses
imunologis dan lebih jarang sebagai akibat infeksi.
Anamnesis :
Pasien datang ke RS dengan keluhan mata merah dan cenderung berair, terasa silau
sekali saat melihat cahaya disertai dengan rasa sakit dan nyeri yang menjalar hingga ke
dahi. Rasa nyeri yang dirasakan sering sampai membangunkan pasien ketika sedang tertidur.
Pada pasien juga ditanyakan adanya riwayat batuk-batuk lama disertai penurunan
berat badan yang signifikan (pasca infeksi sistemik Tuberkulosa) ataupun ada riwayat operasi
mata sebelumnya (faktor predisposisi)
Keluhan lain seperti penglihatan kabur disangkal, keluhan adanya kotoran mata yang
terasa lengket disangkal, keluhan gatal disangkal.
Pemeriksaan Oftalmologis :
Visus : Normal
Gerakan Bola Mata : Baik ke segala arah
Palpebra : Bisa terdapat edema pada kelopak mata
Konjungtiva :
o Tarsal : Dalam batas Normal
o Bulbi : Hiperemis dengan Injeksi sclera serta adanya kemosis
Sklera : Difus dengan warna merah kebiru-biruan
Kornea dalam batas normal
Iris dan pupil dalam batas normal
COA dalam
Pada funduskopi tidak ada kelainan
6. Dry Eyes
Definisi
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Diagnosis banding
- Konjungtivitis vernalis
Keluhan gatal sangat mencolok, dan biasanya berulang. Ditemukan cobble stone.
- Konjungtivitis e.c lainnya
Mata lebih merah, dan sekret banyak (mulai dari purulen hingga mukopurulen)
- Pinguekula
Tampang benjolan di konjungtiva bulbi
- Pterigium
Tampak membran dengan ujung berbentuk segitiga yang memiliki basis di fornix
- Trakoma
Seperti pada konjungtivitis tetapi onset lama(kronis). Disebabkan oleh infeksi bakteri
clamdya trachomatis. Tedapat Giant folikel.
1. Uveitis Anterior
Definisi :
Peradangan pada uvea dan badan siliaris yang disebut juga iridosiklitis
Anamnesis :
mata merah
buram perlahan
nyeri pada mata
silau
berair
Pemeriksaan Fisik :
visus : menurun
palpebra : edema
konjungtiva : injeksi siliar
kornea : keratik presipitat, edema
COA : sel dan flare, hipopion, dangkal (sinekia)
Iris dan pupil : pupil miosis, ireguler (sinekia posterior), koeppe nodul, busacca
nodul, oklusi pupil
Lensa : presipitat lensa, keruh
Non-granulomatosa Granulomatosa
2. Glaukoma akut
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus, pengecilan lapangan pandang; biasanya disertai peningkatan
tekanan intraokuler.
Anamnesis
Pasien merasakan mata sangat nyeri, merah, mata kabur mendadak, melihat warna pelangi
disekitar lampu, mengeluh pusing, mual ,muntah
Pemeriksaan Fisik
Pertanyaan anamnesa
Glaukoma Sekunder
Defenisi
Etiologi
Uveitis
Tumor intra okuler
Trauma mata
Perubahan-perubahan lensa
Kelainan-kelainan congenital
Kortikosteroid
Post operasi
Rubeosis iridis
Penyakit sistemik,dll.
Gejala klinis
Mata merah, silau, berair, nyeri, visus menrurun, hiperemi siliar, pupil meiosis, refleks
lambat, TIO tinggi, sudut bilik mata depan terbuka.
Mata merah, silau, berair, nyeri, visus menrurun, hiperemi siliar, pupil sinekia posterior total,
Iris bombans, TIO tinggi, sudut bilik mata depan tertutup.
Pertanyaan anamnesa
Suatu glaukoma yang timbul akibat hifema yang disebabkan oleh rudapaksa tumpul pada
mata
Gejala klinis
Terdapat suatu ruda paksa tumpul pada mata, mata merah, nyeri, visus turun, hiperemi siliar,
hifema, TIO tinggi
Diagnosa Banding
Pertanyaan anamnesa
Merupakan suatu glaukoma sudut tertutup yang timbul akibat lensa membesar karena katarak
imatur
Gejala klinis
Tiba-tiba mata merah, nyeri, visus turun, TIO sangat tinggi, hiperemia siliar, edema kornea,
lensa katarak imatur, sudut bilik mata depan tertutup
Pertanyaan anamnesa
Keratitis akan memberikan gejala mata merah, rasa silau, rasa mengganjal (kelilipan)
Keratitis Virus Kronis tanpa gejala kelainan Tanpa terlihat gejala kelainan
konjungtiva atau tanda akut, konjungtiva
fotofobia, lakrimasi, disertai
demam batuk pilek
Keratitis alergi Sangat gatal, disertai perasaan Hipertrofi papil, cobble stone
panas
Keratitis Pungtata Superfisial nyeri, silau, mata merah, rasa Gambaran infiltrat halus
kelilipan bertitik-titik pada permukaan
kornea, fluoresein à hijau
Keratitis Pungtata Subepitel : kronis tanpa terlihat gejala Terkumpul di daerah
pada usia dewasa muda. kelainan konjungtiva atau membrane Bowman
tanda akut
Keratitis Pungtata : Bilateral, kronis tanpa terlihat gejala kelainan konjungtiva atau
tanda akut, pada usia dewasa muda
Keratitis Pungtata Superfisial : Gambaran infiltrat halus bertitik-titik pada
permukaan kornea, fluoresein à hijau, nyeri, silau, mata merah, rasa kelilipan.
Keratitis Pungtata Subepitel : Terkumpul di daerah membrane Bowman, kronis
tanpa terlihat gejala kelainan konjungtiva atau tanda akut, pada usia dewasa muda.
Keratitis Marginal : Blefarokonjungtivitis, pasien setengah baya, bersifat rekuren,
nyeri, rasa kelilipan, lakrimasi, fotofobia berat, blefarospasme unilateral, injeksi
konjungtiva, infiltrate memanjang, neovaskularisasi dari arah limbus.
Keratitis Interstisial : fotofobia, lakkrimasi, visus turun, keluhan bertahan seumur
hidup, seluruh kornea keruh, permukaan kornea seperti permukaan kaca, injeksi
siliar, salmon patch (serbukan pembuluh ke dalam, merah kusam), biasanya bilateral
(etio: tuberkulosis), hidung pelana & trias hutchinson (etio: sifilis)
Keratitis Baterial : Ulkus berbatas tegas, nyeri hebat, hipopion, eksudat hijau
kebiruan, fotofobia.
Keratitis Jamur : Nyeri hebat, lakrimasi, silau, gambaran satelit pada kornea,
ulserasi superficial, konjungtiva sangat merah, kornea abu-abu, penyulit à
endoftalmitis.
Keratitis Virus : kronis tanpa terlihat gejala kelainan konjungtiva atau tanda akut,
fotofobia, lakrimasi, disertai demam, batuk, pilek.
Keratitis Herpetik : Pada kelopak terlihat vesikel, infiltrate pada kornea, dapat
disertai konjungtivitis, keratitis pungtata, neurotrofik keratitis, uveitis, skleritis,
glaukoma, dan neuritis.
Keratitis Dendritik : fotofobia, kelilipan, konjungtiva hiperemi, hipestesia kornea.
Keratitis Disiformis : Kekeruhan infiltrate yang bulat atau lonjong di kornea.
Keratokonjungtivitis Epidemi : Demam, seperti ada benda asing di mata, nyeri
periorbita, edema palpebra, folikel konjungtiva, pseudomembran pada konjungtiva
tarsal, hari ke 7 terdapat lesi epitel setempat, hari ke 11-15 kekeruhan sub epitel.
Keratitis Dimmer / Keratitis Numularis : Infiltrat bundar berkelompok, tepi
berbatas tegas (gambaran halo), berjalan lambat unilateral (biasa pada petani sawah).
Keratitis Filamentosa : Rasa kelilipan, sakit, silau, blefarospasme, epifora, defek
epitel kornea.
Keratitis Alergi :
o Keratokonjungtivitis Flikten : Daerah berwarna keputihan, lakrimasi,
fotofobia, nyeri, bilateral dimulai dari limbus, hyperemia konjungtiva,
kurangnya air mata, perasaan panas disertai gatal, benjolan putih
kemerahan.
o Keratitis Fasikularis : Terdapat Wander phlycten.
o Keratokonjungtivitis Vernal : Peradangan tarsus, konjungtiva bilateral,
hipertrofi papil, cobble stone.
Keratitis Lagoftalmus : Kekeringan kornea
Keratitis Neuroparalitik : Anestesi kornea, silau, tidak nyeri, jarang mengedip,
injeksi siliar, permukaan kornea penuh, infiltrate dan vesikel kornea.
Keratokonjungtivitis Sika : Mata gatal, seperti berpasir, silau, penglihatan kabur,
sekresi mukus berlebih, sukar menggerakan kelopak mata, edema konjungtiva bulbi,
filamen di kornea.
Keratitis Sklerotikan : Kekeruhan berbentuk segitiga, terlokalisasi, berbatas tegas
unilateral, kornea putih menyerupai sklera.
4. Endophtalmitis
Merupakan peradangan berat pada bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma atau
bedah, atau disebabkan endogen akibat sepsis.
Anamnesis :
Keluhan lain seperti pasien sakit saat menggerakan bola mata disangkal, keluhan
hingga mual dan muntah juga disangkal. Keluhan mata bertambah sakit saat diruangan gelap
disangkal. Keluhan mata terasa juling juga disangkal serta dilihat usia penderita.
Pemeriksaan oftalmologis:
5. Ulkus Kornea
Definisi
Anamnesis
- Mata sangat nyeri, yang makin nyeri jika menutup dan membuka mata, serta silau
(keluhan tidak begitu berat pada ulkus kornea karena jamur atauvirus).
- Terlihat bercak putih di mata yang makin lama makin lebar.
- Mata merah, penglihatan mendadak kabur.
- Mata berair, belekan (bakteri : purulen, jamur: mukopurulen, virus : serous).
- Gatal.
- Sensasi seperti ada benda asing di mata.
- Jika oleh virus, pasien biasanya akan mengeluhkan nyeri dan bengkak pada daerah
sekitar mata yang terkena, serta riwayat demam atau batuk.
- Kelopak terasa berat.
- Tanyakan apakah ada riwayat trauma tumbuhan dan penggunaan kortikosteroid
jangka panjang (pada jamur), kemasukan benda asing, dan pemakaian lensa kontak.
Pemeriksaan fisik
Bakteri
Jamur
Virus
Diagnosis banding
- Keratitis
- Uveitis
- Endoftalmitis
- Panoftalmitis
- Glaukoma akut
Definisi
Kelainan retina akibat sumbatan akut arteri retina sentral yang dapat disebabkan oleh
radang arteri, trombus dan embolus pada arteri, spasme pembuluh darah, akibat terlambatnya
pengaliran darah, giant cell artritis , penyakit kolagen, kelainan hiperkoagulasi, sifilis, dan
trauma. Tempat tersumbatnya biasanya di daerah lamina kribrosa. Penyebab tersering adalah
emboli yang berasal dari perkapuran yang berasal dari penyakit emboli jantung. Nodus-nodus
reuma, carotid plaque atau endokarditis. CRAO ditandai dengan hilangnya penglihatan
mendadak.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Diagnosis banding
- Neuritis optik
- Ablasio retina
- Obstruksi vena retina sentral
- Buta sentral bilateral
- Trombosis arteri karotid interna
- Retinopati serosa sentral
- Amaurosis fugaks
- Koroiditis
Definisi
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
- Lain-lain normal kecuali pada pemeriksaan visus, terlihat penurunan visus yang nyata.
- Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan akan terlihat vena yang berkelok-kelok,
edema makula dan retina, pendarahan berupa titik terutama bila terdapat penyumbatan
vena yang tidak sempurna.
Diagnosis banding
- Neuritis optik
- Ablasio retina
- Obstruksi vena retina sentral
- Buta sentral bilateral
- Trombosis arteri karotid interna
- Retinopati serosa sentral
- Amaurosis fugaks
- Koroiditis
1. Hipermetropi
Definisi :
Hipermetropi atau rabun dekat merupakan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana
sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang
retina. Pada hipermetropi sinar sejajar difokuskan di belakang macula lutea.
Anamnesis :
Penglihatan jauh dan dekat kabur
Sakit kepala, mata cepat lelah
Silau
Kadang menimbulkan penglihatan ganda/juling
2. Astigmat
Definisi
Astigmatisme adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar dengan garis pandang
oleh mata tanpa akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih dari satu titik.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Diagnosis banding
3. Glaukoma Kronis
Definisi :
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus, pengecilan lapangan pandang; biasanya disertai peningkatan
tekanan intraokuler.
Merupakan Glaukma yang penyebabnya tidak diketahui, merupakan suatu glaukoma primer
yang ditandai dengan sudut bilik mata terbuka
Gejala klinis
Mula-mula tidak ada tanda-tanda, sering tidak diketahui mulainya karena keluhan pasien
amat sedikit dan samar, mata sebelah terasa berat, kepala pening sebelah, kadang penglihatan
kabur dengan anamnesa tidak khas, pasien tidak mengeluh adanya halo, memerlukan kaca
mata presbiopi lebih kuat dibanding usianya, kadang penglihatan tetap normal sampai
keadaan glaukoma sudah berat (terjadi kerusakan pada optic disc (ekskavasi).
Pertanyaan anamnesa
Apakah pasien melihat lampu dan disekitar terdapat pelangi yang mengelilinginya?
Diagnosis banding
Glaukoma bertekanan rendah, glaukoma sudut tertutup kronik, glaukoma sekunder dengan
sudut terbuka
Glaukoma Absolut
Merupakan stadium akhir galukoma sudut sempit atau terbuka dimana sudah terjadi
kebuataan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.
Gejala klinis
Kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosa, mata
keras seperti batu dan dengan rasa sakit
Pertanyaan anamnesa
Pada galukoma sudut tertutup kronis iris berangsur-angsur menutupi jalan keluar tanpa gejala
yang nyata, terbentuk jaringan parut antara iris.
Gejala klinis
Perlahan-lahan penglihatan samping atau perifer berkurang dengan penglihatan sentral masih
dapat normal, terbentuk jaringan parut antara iris dan jalur keluar cairan mata maka akan
terjadi kenaikan tekanan bola mata, gejala hampir sama dengan glaukoma sudut terbuka
kronis.
Pertanyaan Anamnesa
6. Apakah pasien melihat lampu dan disekitar terdapat pelangi yang mengelilinginya?
Glaukoma kongenital dapat tidak disertai kelainan mata lain/primer dan dapat begabung
dengan suatu sindrom, pasca trauma, pasca operasi dan radang. Primer disebabkan oleh gagal
atau pembentukan tidak normal dari anyaman trabekulum.
Gejala klinis
Bola mata membesar, edema atau kornea keruh akibat endotel kornea sobek, bayi tidak tahan
sinar matahari, silau, menjauhi sinar dengan menyembunyikan mata dengan bantal.
4. Katarak
Definisi :
Katarak adalah kekeruhan yang timbul pada lensa, dimana pada keadaan normal lensa dalam
keadaan transparan.
Anamnesis:
Pasien perlu ditanyakan apakah ada riwayat merokok yang banyak yang merupakan
faktor predisposisi terjadinya katarak. Perlu ditanyakan juga adakah riwayat adanya penyakit
sistemik seperti diabetes mellitus. Biasanya keluhan seperti adanya mata merah sebelumnya
yang gatal dan menyababkan buram disangkal.
Pasien juga jika melihat jauh hingga memicingkan mata disangkal, keluhan sakit
kepala yang hilang timbul juga disangkal, riwayat adanya trauma pada mata disangkal,
keluhan penglihatan ganda disangkal.
Pemeriksaan Oftalmologis :
Visus dapat menurun yang tidak akan diperbaiki dengan pemakaian kacamata
TIO dapat meningkat pada katarak yang berkomplikasi menjadi glaucoma.
Gerakan bola mata baik ke segala arah
Palpebra dalam batas normal
Konjungtiva tenang, sclera tenang, tidak ada hiperemis
Kornea dalam batas normal
reflex pupil negative pada katarak matur dan menurun pada katarak immature
Lensa terdapat kekeruhan
Vitreous jernih
Funduskopi sulit dinilai
Definisi
Astigmatisme adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar dengan garis
pandang oleh mata tanpa akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih dari satu titik.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
- terdapat penurunan pada visus dan koreksi dengan lensa spheris hingga visus 6/6.
- lain-lain dalam batas normal
Diagnosis banding