PENDAHULUAN
tertentu. Atau dengan kata lain, ada kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta
Pendidikan Agama Islam. Kompetensi dasar yang ditargetkan pada materi Hewan
Sebgaai Sumber Makanan, namun kondisi di lapangan masih jauh dari kompetensi
yang diharapkan. Sebagian besar siswa menemui kesulitan atau kebingungan untuk
untuk menanamkan dan membentuk sikap, watak dan akhlak serta budi pekerti
yang mulia dengan harapan siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga dalam mempelajari materi pelajaran siswa akan selalu berpikir kepada
motivasi siswa, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah metode
kemampuan dan pengamalan siswa dalam ajaran agama Islam sehingga menjadi
manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan
Pada saat ini, guru terutama yang didaerah masih kesulitan dalam
dan prasarana yang masih kurang memadai. Guru biasanya hanya menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab atau metode apa diterapkan dalam pembelajaran.
Hal ini menyebabkan siswa kurang semangat dan menjadi bosan mengikuti
pelajaran. Karena sikap siswa tersebut akhirnya prestasi belajar siswa menjadi
rendah yang berakibat pencapaian nilai test formatif menjadi rendah dibawah
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dimana hal ini dapat
mengenai kerja sama, hanya siswa yang tekun bekerja lebih keras dan siswa yang
kurang mampu minder dan nunut hasil saja dan khawatir hilangnya karakter
Model seperti ini akan sangat penting bagi siswa yang pada dasarnya
mampu bekerja sama saling bantu dan membantu satu sama lain. Proses interaksi
percepatan pengetahuan bagi siswa yang saling bersikap aktif dalam kegiatan
Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Pokok Bahasan Hewan Sebagai Sumber
1.2.Rumusan Masalah
Pokok Bahasan Hewan Sebagai Sumber Makanan kelas VIII B SMP Negeri 2
PAI Pokok Bahasan Hewan Sebagai Sumber Makanan kelas VIII B SMP
4. Memberikan motivasi siswa dalam berpikir kritis, kreatif dan inovatif untuk
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai
sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesakan suatu tugas, atau
sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau
tugas.
Menurut Suherman dkk (2003:260) ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam
cooperative learning agar lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif,
hal tersebut meliputi: pertama para siswa yang tergabung dalam suatu kelompok
harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan
bersama yang harus dicapai. Kedua para siswa yang tergabung dalam sebuah
kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah
kelompok dan bahwa berhasil atau tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung
jawab bersama oleh seluruh anggota kelompok itu. Ketiga untuk mencapai hasil
yang maksimum, para siswa yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara
lebih banyak belajar dari teman ke teman yang lain di antara sesama siswa dari
pada belajar dari guru. Hasil lain penelitian juga menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif untuk siswa yang
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
Manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan hasil belajar yang rendah,
supaya siswa dapat menciptakan kerja sama yang baik, sebagai proses
1997: 17) :
a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-
norma kelompok.
kelompok.
berpendapat.
a. Membutuhkan waktu yang lebih lama bagi siswa sehingga sulit mencapai
target kurikulum
b. Membutuhkan waktu yang lebih lama bagi guru sehingga pada umumnya guru
suatu tim atau kelompok demi tercapainya tujuan pembelajaran yang ingin
b. Siswa bergabung dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Sebaiknya
kelompok dibagi secara heterogen yang terdiri atas siswa dengan beragam
latar belakang, misalnya dari segi: prestasi, jenis kelamin, suku dll.
d. Tes / kuis atau silang tanya antar kelompok. Skor kuis / tes tersebut untuk
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
yang menyenangkan hati, yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik
21 ).
a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dala diri individu yang sedang belajar,
faktor internal terdiri dari ( a ) faktor jasmaniah yaitu kesehatan dan cacat
b. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu. Faktor eksternal terdiri dari
( a ) faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
dekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan
kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk
(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal). Namun, terkait dalam
penelitian ini, faktor yang ingin diungkap atau dijadikan variabel adalah
baik dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat mendorong siswa untuk
belajar adalah kreativitas mengajar guru . Kreativitas mengajar guru diduga sangat
sumber belajar, alat - alat belajar serta tempat belajar itu sendiri. Apabila
Untuk mengetahui tingkat kecakapan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil
belajar atau prestasi belajarnya. Prestasi belajar yang diperoleh melalui tes atau
Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang berupa pengetahuan dan
keterampilan yang dapat diukur dengan tes. Menurut pendapat Nana Sudjana
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap nilai yang terdiri dari lima aspek,
Pengukuran ranah efektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan
sebagai berikut :
dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan
tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena pelaksanaannya yang
aktif (ranah rasa) jenis - jenis prestasi internalisasi dan karakteristik seyogyanya
mendapat perhatian khusus. Alasannya, karena kedua jenis prestasi ranah rasa
itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa. Salah satu
bentuk tes ranah rasa yang populer ialah “Skala Likert” ( Likert Scale) yang
berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal
ini dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau
dari eksperimen, karena eksperimen pada umumnya dipandang sebagai salah satu
cara observasi.
Dengan demikian hasil belajar siswa dapat diukur dengan tiga ranah yaitu ranah
kogitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penelitian
hasil belajar. Dari ketiga anah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak
dinilai oleh guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
Makanan yang halal yaitu berasal dari hewan dan tumbuhan. Makanan
SAINS.
c. Pokok bahasan tentang hewan sebagai sumber makanan dapat
Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada gambar peta konsep berikut :
2.4.
http://ndukyati.wordpress.com/2012/10/08/ptk-dengan-model-stad/
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
beberapa tokoh yang berkompeten dalam penelitian. Hal itu perlu dilakukan
agar pemahaman tentang PTK tidak menyimpang. Banyak tokoh yang telah
tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati
kerja kolaborasi dengan pihak lain seperti guru, siswa dan pihak sekolah yang
C. Prosedur Penelitian
2006:19).
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan
Pengamatan
Perencanaan
Perencanaan
Siklus II merupakan modifikasi dari siklus I. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sehingga indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan dapat tercapai. Dengan kata lain kekurangan atau kelemahan
Agama Islam
D. Pengumpulan Data
langkah yang sukar karena data yang salah akan menyebabkan kesimpulan
bahasan Hadits Kebersihan yang didapatkan dari hasil tugas setiap akhir
E. Instrumen Penelitian
akan diteliti. Observasi dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data
Islam pokok Bahasan Hadits Kebersihan yang dicapai siswa juga untuk
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
yaitu:
Dengan:
= Nilai rata-rata
N = Jumlah siswa
Dengan: