Anda di halaman 1dari 18

Keseimbangan Asam Basa

Dr. OK.M. Syahputra, M.Kes


Dr. Almaycano Ginting, M.Kes

Departemen Biokimia FK USU

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Pengertian pH  Defanisi pH  -log (H+)


Untuk menghitung pH larutan :
1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H+)
2.Hitung logaritma ion Hidrogen
3.Nilai pH adalah nilai Log dari No
No..2
pH darah normal : 7,4 + 0,05
Konsentrasi pH ditentukan oleh ion
Hidrogen (H+)

1
2
ph cairan tubuh

• Nanoekivalan konsentrasi ion H ( 40 nEq /


L ) dalam keseimbangan terhadap
miliekivalen konsentrasi elektrolit seperti
Na, K, Cl dan HCO3 cairan tubuh
• Ph = - log 10 [ion H] = log 10 ( 1 / [ion
H] ), karena [ion H] = 4 * 10-8 Eq / L,
maka : Ph = 7,4
• Ph cairan tubuh normal antara 7,3 – 7,4
dan nilai ph yang mungkin untuk hidup
antara 6,8 - 8

Produk asam dari metabolisme


• Katabolisme asam amino mengandung
sulfur menghasilkan asam sulfurik dan
katabolisme fosfolipid menghasilkan asam
fosforik
• Kedua jenis asam tersebut merupakan
asam yang tidak dapat menguap (non
volatile acid)
acid) dan dibentuk sekitar 40 – 80
mEq / hari
• Katabolisme karbohidrat dan lipid
membentuk sekitar 15.000 – 20.000 mMol
CO2 / hari
hari,, yang termasuk asam yang
mudah menguap (volatile acid)
acid)

3
KESEIMBANGAN ASAM BASA

Ion H+ berasal dari:


dari:
1.Oxidasi karbohidrat/
karbohidrat/ hidrat arang yg
tdk sempurna
2.Oxidasi FFA yg tdk sempurna 
ketosis
3.NH3 dari deaminasi oxidatif asam
amino NH3  urea
4.Proses pengangkutan CO2 dr jaringan
paru-paru  tdpt ion H+ dlm
ke paru-
darah

Asam dan basa

• HA = H+ + A- , maka asam diartikan


sebagai suatu donor proton ( HA ) dan
basa sebagai akseptor proton ( A- )
• Eritrosit dan sel tubulus ginjal
mengandung enzym karbonat anhidrase,
anhidrase,
mengkatalisa :
CO2 + H2O ⇔ H2CO3 .
• Asam karbonat merupakan donor proton
(H2CO3)
⇔ H+ + HCO3 - ) maka CO2 selalu
digolongkan sebagai asam

4
Mekanisme fisiologis homeostasis Ph

• Sistem kerja buffer yang dipengaruhi


sifat-sifat fisik dan kimianya
sifat-
• Sistem pernapasan yang mengatur
perubahan pCO2 melalui perubahan
ventilasi
• Sistem pengaturan ginjal terhadap
penyimpanan bikarbonat tubuh

Buffer

• Substansi yang dapat menerima proton


(ion H ) & meminimalisasi perubahan Ph
• Suatu larutan asam lemah dengan
garamnya
• Buffer-- buffer penting tubuh :
Buffer
1. ECF : HCO3-
2. ICF : HPO42- , H2PO4- dan protein ( Hb )
3. Karbonat tulang

5
Buffer penting tubuh
• Efektivitas tergantung pada :
- Ph lazim yang dapat dipertahankan
- Konsentrasinya pada cairan tubuh
- pKa
- Mekanisme khusus yang dimiliki,
dimiliki, seperti
HCO3 yang merupakan bagian dari sistem
terbuka (volatile
volatile))

• Bikarbonat : pKa 1,3 U dibawah Ph


fisiologis, konsentrasi ekstrasel tinggi,
fisiologis, tinggi,
berada dalam keseimbangan dengan CO2
(bagian dari sistem terbuka)
terbuka)

Buffer penting tubuh

• Fosfat : konsentrasi intrasel tinggi,


tinggi,
penting pada pengasaman urine,
dengan pKa 6,8 mempertahankan ph
cairan tubulus distal 6 s/d 7
• Protein : protein plasma sebagai buffer
ekstrasel dengan peran terbatas,
terbatas, Hb
berperan besar sebagai buffer intrasel
• Karbonat tulang : simpanan buffer yang
potensial,, berperan penting sebagai
potensial
respon jangka panjang pada asidosis
kronis

6
Transport oksigen darah

• Diikat reversible dan dibawa oleh


hemeprotein “hemoglobin “ → Hb + O2 ⇔
HbO2
• Derajat pengikatan ditentukan oleh PO2
sekitar Hb
• Affinitas Hb terhadap O2 berkurang oleh :
1. Peninggian [ H+ ]
2. Peninggian PCO2 (efek Bohr)
Bohr)
3. Peninggian suhu
4. Peninggian [ 2,3 bifosfogliserat eritrosit ]

7
Transport CO2 darah
• 10% dalam bentuk larut dalam plasma
• 20% berikatan dengan gugus α amino
terminal residu valin pada molekul globin dari
Hb ( ikatan karbamino )
• 70% dalam bentuk garam HCO3-
• Efek Haldane : oksigenasi Hb diparu-
diparu-paru
meningkatkan pelepasan CO2, sebaliknya
deoksigenasi Hb dijaringan perifer
meningkatkan pengambilan CO2
• Chloride shift : gerakan Cl – untuk
mengimbangi gerakan HCO3 – antara eritrosit
dan plasma → arah gerakan berbeda
dijaringan dan dialveoli

Pengaturan pernafasan oleh SSP

• Diperantarai oleh PCO2 darah


• PCO2 lebih besar dari 40 mmHg →
stimulasi medulla oblongata → ventilasi
alveoli meningkat
• Sistem ini mengatur ekskresi dan retensi
CO2 darah → pengaturan PCO2 → berperan
dalam pengaturan keseimbangan asam
basa tubuh

8
Pengaturan asam basa oleh ginjal

• Dengan mengatur [ HCO3 - ] darah


• Ambang ginjal untuk HCO3 - : 26 – 28
mmol/ L, sedangkan [HCO3 - ] plasma :
25 – 26 mmol/L → sangat sedikit
diekskresi
• HCO3 – hasil filtrasi darah mengalami
reabsorbsi ditub. Proksimal ( 90 %) dan
ditub. Distal ( 10 %)
• CO2 hasil filtrasi dan CO2 yang berasal
dari HCO3 berdiffusi bebas kesel tubulus
→ dalam sel : CO2 + H2O ⇔ H2CO3 ⇔ H+
+ HCO3- ( oleh karbonat anhidrase )

Pengaturan asam basa oleh ginjal


• PCO2 darah ↑ → PCO2 sel tubulus ↑ → [H+] ↑ →
sekresi H+ kelumen ↑ ( antiport H+- Na+ ) →
mereabsorbsi HCO3 dan
dan//atau diekskresi melalui
urine
• H+ dilumen berguna untuk :
1. Reabsorbsi HCO3
2. Bereaksi dengan buffer HPO4= / H2PO4- dan
menjadi penukar Na+ pada Na2HPO4 menjadi
NaH2PO4 (penghematan Na)
3. Bereaksi dengan NH3 ( deaminasi oksidatif asam-
asam-
asam amino disel tubulus ) membentuk NH4+
(pKa = 9,6) untuk dapat menetralisir asam
kuat (sulfat dan fosfat ) yang akan
diekskresi → melindungi mukosa saluran kemih

9
Persamaan Henderson-
Henderson-Hasselbach

• Ph = pKa + log ( [ A- ] / [ HA ] )
• Ph = pKa + log ( [HCO3-] / [H2CO3] )
• CO2 larut dalam plasma dan membentuk
H2CO3 sebanding dengan tekanan CO2
(pCO2 ), sehingga persamaan ini
menunjukkan bahwa Ph adalah
perbandingan antara HCO3- dan pCO2
• 7,4 = 6,1 + log ( [HCO3-] / [H2CO3] ),
untuk mempertahankan Ph ideal
tersebut,, perbandingan antara
tersebut
konsentrasi garam dan asam karbonat
adalah 20 : 1

10
Persamaan Henderson-
Henderson-Hasselbach

20
Jadi : pH = 6,1 + Log 40x0,03 1,3

20
pH ↓ = acidosis
7,4 = 6,1+ Log 1
pH ↑ = alkalosis
7,4 = 7,4

Gangguan-gangguan keseimbangan
Gangguan-
asam basa
- Gangguan metabolik : - Asidosis metabolik
- Alkalosis metabolik
- Gangguan respirasi : - Asidosis respiratorik
- Alkalosis respiratorik
- setiap gangguan primer akan disertai respon
skunder dari sistem berlawanan ( gangguan
primer metabolik direspon dengan perubahan
sistem respirasi dan sebaliknya )
- Ph dikembalikan mendekati normal tetapi
tidak terjadi kompensasi berlebihan

11
Asidosis metabolik

• Paling banyak ditemukan


• Penurunan [ HCO3- ] , karena banyak digunakan
menanggulangi kelebihan asam asam organik
sisa metabolisme
• Ditemukan pada penderita diabetes, gagal
ginjal,, gastroenteritis ( dehidrasi ), tirotoksikosis
ginjal
dsb
• Bila mekanisme kompensasi dapat
mengembalikan PH normal → asidosis
metabolik terkompensasi → konsentrasi
bikarbonat meningkat

12
Kompensasi pada asidosis metabolik

• Peningkatan H+ disanggah HCO3- plasma dan


Hb (dtk – mnt)
mnt)
• Peningkatan ventilasi → menurunkan PCO2
(mnt )
• Peningkatan H+ disanggah HCO3- intertisial
(30 mnt)
mnt)
• Peningkatan H+ disangga protein dan fosfat
intrasel ( jam )
• Penghematan dan pembentukan HCO3- oleh
ginjal (2 – 6 hari)
hari)

13
Alkalosis metabolik

• Peningkatan HCO3- karena konsumsi atau


hilangnya substansi asam yang berlebihan
• Ditemukan pada pamakai obat-
obat-obat ulkus
peptikum yang lama, obstruksi usus ( muntah )
dsb
• Kompensasi tubuh berupa :
- Pernapasan lambat dan dangkal untuk retensi
CO2
- Mengurangi ekskresi H+ dengan ekskresi
garam NaHCO3 dan Na2HPO4
- Menekan pembentukan NH3

14
Asidosis respiratorik

• Peningkatan PCO2 karena gangguan fungsi paru


→ retensi CO2
• Ditemukan pada pneumonia, emfisema,
emfisema,
keracunan morfin dan barbiturat dsb
• Bikarbonat yang dibentuk dari CO2 yang
meninggi karena asidosis respiratorik
(CO2 + H2O = H2CO3 = H+ + HCO3- ) tidak
dapat membantu menyangga H+

Kompensasi pada asidosis respiratorik

• Peningkatan H+ disangga oleh Hb eritrosit


(detik – mnt )
• Peningkatan H+ disangga oleh protein dan fosfat
intrasel ( jam )
• Peningkatan ekskresi H+ dengan peningkatan
pembentukan amoniak ditubuli distal dan
pembentukan bikarbonat baru oleh ginjal (2 – 6
hari )

15
Alkalosis respiratorik

• Penurunan PCO2 karena gangguan fungsi paru


(hiperventilasi)
hiperventilasi)
• Ditemukan pada keadaan keracunan salisilat,
salisilat,
demam tinggi,
tinggi, histeria dsb
• Kompensasi tubuh dengan penurunan ekskresi
H+ oleh ginjal
• Kompensasi respiratorik untuk gangguan-
gangguan-
gangguan metabolik berlangsung sempurna
dalam 24 jam sedangkan kompensasi ginjal
untuk gangguan-
gangguan-gangguan respiratorik lebih
lambat,, memerlukan waktu 2 – 6 hari
lambat

16
Acid Base Disorders
Disorder pH [H+] Primary Secondary
disturbance response

Metabolic acidosis ↓ ↑ ↓ [HCO3-] ↓ pCO2

Metabolic alkalosis ↑ ↓ ↑ [HCO3-] ↑ pCO2

Respiratory acidosis ↓ ↑ ↑ pCO2 ↑ [HCO3-]

Respiratory alkalosis ↑ ↓ ↓ pCO2 ↓ [HCO3-]

17
18

Anda mungkin juga menyukai