Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso dengan luas wilayah kerja seluas 3.386,3 Ha,
dengan Jumlah KK 25425 jiwa, serta membawahi 7 Desa dan 1 Kelurahan dengan batas wilayah
Puskesmas Tegalampel membawahi 7 (tujuh) desa binaan dan 1 (satu) kelurahan yaitu :
1. Desa karanganyar
2. Desa Tegalampel
3. Desa Klabangagung
4. Desa Tanggulangin
5. Desa Mandiro
6. Desa Tanggulangin
7. Desa Purnama
8. Kelurahan Sekar Putih
4.1.1 Kependudukan
Jumlah penduduk Puskesmas Tegalampel pada tahun 2018 berjumlah 25777 jiwa terdiri
dari 12437 laki-laki dan 13340 perempuan. Dengan luas wilayah 3.386,3 Ha. Kepadatan
penduduk sangat erat kaitannya dengan penyebaran penyakit di suatu wilayah, tingginya kasus –
kasus penyakit infeksi dan menular adalah dampak dari kepadatan penduduk yang tinggi dan
Lingkungan sosial ekonomi di wilayah UPTD Puskesmas Tegalampel beraneka ragam dari
masyarakat miskin sampai Masyarakat yang tergolong berada secara ekonomi. Semuanya
Mata pencaharian penduduk di wilayah UPTD Puskesmas DTP Tegalampel sebagian besar
terdiri dari Petani (60 %), Pedagang (19 %), Jasa (11%), Lain-lain (10%), jadi sebagian besar
Jumlah penduduk miskin di kecamatan Tegalampel pada tahun 2018 adalah sebanyak
14,089 jiwa.
Puskesmas Tegalampel mempunyai wilayah kerja seluas 3.386,3 Ha dengan batas wilayah
Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada ... responden
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada … responden di Desa
Sekar Putih di Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh angka
1 Hipertensi 61 62.24%
Jumlah 98 100%
4.2 Tabel Angka Kejadian Hipertensi di Desa Sekar Putih, Wilayah Kerja Puskesmas
Tegalampel
Berdasarkan tabel diatas dari 98 responden di Desa Sekar Putih , Kecamatan Tegalampel
angka kejadian Hipertensi yaitu berjumlah .. orang (..%). Sedangkan responden yang tidak
memiliki penyakit hipertensi yaitu berjumlah .. orang (..%). Berdasarkan dari data 15 penyakit
terbanyak di puskesmas tegalampel periode kunjungan tahun 2018, penyakit hipertensi yang
4.2.2 Usia
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih , Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh gambaran
Berdasarkan tabel karakteristik diatas responden dengan usia < 20 tahun berjumlah ..
orang (.. %). Responden dengan usia 20-40 tahun berjumlah .. orang (.. %). Responden dengan
usia 40-60 berjumlah .. orang (.. %). Responden terbanyak dengan usia >60 berjumlah .. orang (..
%). Responden terbanyak adalah responden berusia .. yang berjumlah .. orang, dengan presentase
.. %.
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh gambaran
tinggi berjumlah .. orang (..%). Responden dengan pendidikan terakhir SMA berjumlah orang
(5.1%). Responden dengan pendidikan terakhir SMP berjumlah 18 (18.4%). Responden dengan
Responden terbanyak dengan penelitian terakhir adalah .. yang berjumlah 74 orang, dengan
presentase 75.5 %.
4.2.4 Pekerjaan
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh gambaran
orang (..%). Responden sebagai karyawan swasta berjumlah .. orang (5.1%). Responden sebagai
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Tahun 2019, diperoleh gambaran
karekteristik responden berdasarkan indeks massa tubuh seperti tabel dibawah ini.
Berdasarkan tabel karakteristik diatas responden yang tidak obesitas berjumlah .. orang
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso Tahun 2019, diperoleh gambaran
karakteristik responden berdasarkan ada tidaknya diabetes melitus seperti tabel dibawah ini.
4.7 Tabel karakteristik sampel penelitian berdasarkan riwayat hipertensi dalam keluarga
Berdasarkan tabel karakteristik diatas responden yang mempunyai riwayat diabetes melitus
berjumlah .. orang (..%). Responden yang tidak mempunyai diabetes melitus berjumlah orang
(%).
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh gambaran
karakteristik responden berdasarkan riwayat hipertensi dalam keluarga seperti tabel dibawah ini.
4.8 Tabel karakteristik sampel penelitian berdasarkan riwayat hipertensi dalam keluarga
dalam keluarga berjumlah .. orang (..%). Responden yang tidak mempunyai riwayat hipertensi
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh gambaran
karakteristik responden berdasarkan riwayat diabetes melitus dalam keluarga seperti tabel
dibawah ini.
No Riwayat Diabetes Jumlah Persentase
Melitus Dalam
Keluarga
1 Ada 75.5%
2 Tidak 18.4%
Jumlah 100%
4.9 Tabel karakteristik sampel penelitian berdasarkan riwayat hipertensi dalam keluarga
Berdasarkan tabel karakteristik diatas responden yang mempunyai riwayat diabetes melitus
dalam keluarga berjumlah .. orang (..%). Responden yang tidak mempunyai riwayat diabetes
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh gambaran
karakteristik responden berdasarkan riwayat hipertensi dalam keluarga seperti tabel dibawah ini.
Berdasarkan tabel karakteristik diatas responden yang merokok berjumlah .. orang (..%).
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur, diperoleh gambaran
karakteristik responden berdasarkan aktivitas fisik dalam keluarga seperti tabel dibawah ini.
Berdasarkan tabel karakteristik di atas responden yang kurang beraktifitas fisik berjumlah
.. orang (..%). Responden yang cukup beraktifitas fisik berjumlah orang (%).
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada responden di Desa
orang (..%). Responden yang tidak menkonsumsi alkohol berjumlah orang (%).
Analisis Bivariat Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi di Desa Sekar
Putih Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso Tahun 2019
analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
hipertensi di Desa Sekar Putih, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso tahun 2019,
yang meliputi variabel usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, status obesitas, ada
tidaknya diabetes mellitus, riwayat hipertensi dalam keluarga, riwayat diabetes melitus dalam
keluarga, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi alkohol. Hasil analisis dapat dilihat pada
tabel 5.6
Kontrol
Kasus OR 95% Cl P Value
Y (+) Y(-)
Status
obesitas
Obesitas
(+)
Tidak
obesitas (-
)
Diabetes
Melitus
Menderita
diabetes
mellitus
(+)
Tidak
menderita
diabetes
VARIABEL
mellitus (-
)
Riwayat
Hipertensi
dalam
Keluarga
Ada (+)
Tidak (-)
Riwayat
Diabetes
Melitus
dalam
Keluarga
Ada (+)
Tidak (-)
Kebiasaan
Merokok
Merokok
Tidak
Merokok
(-)
Aktifitas
Fisik
Aktif (+)
Tidak
Aktif (-)
Konsumsi
Alkohol
Ya (+)
Tidak (-)
Tabel 5.6 Hasil Analisis Bivariat Terhadap Kejadian Hipertensi Di DesaSekar Putih, Kecamatan
Tegalampel, Kabupaten Bondowoso Tahun 2019
Hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi dalah kasus dengan
aktivitas fisik tidak aktif tapi kontrol memiliki aktivitas fisik yang aktif sebanyak 8 (47.06%)
pasang responden, sedangkan pada kasus yang memiliki aktivitas fisik
rendah tapi kontrol memiliki aktivitas fisik yang aktif sebanyak sebanyak 7 (33.33%), hal ini
menunjukan bahwa aktivitas fisik merupakan faktor risiko hipertensi. Hasil uji statistik
menunjukkan nilai OR=1.14, CI 95% 0.4147- 3.1492; p= 0.41, secara statistic aktivitas fisik
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian hipertensi.
Hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi adalah kasus yang
mengonsumsi alkohol tapi kontrol tidak mengonsumsi alkohol sebanyak 2 pasang
(66.67%), sedangkan pada kasus yang tidak mengonsumsi alkohol tapi kontrol
mengonsumsi alkohol sebanyak sebanyak 3 pasang(8.57%). Hasil uji statistik
menunjukkan nilai OR = 0.66, CI 95% 0.1127- 3.9411; p= 0.65, secara statistik
konsumsi alkohol tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian
hipertensi.
Berdasarkan tabel analisis multivariat didapatkan terdapat dua model yaitu model
awal dan model akhir, model awal menggunakan lima variabel yang memiliki nilai cut of point <
0.25 pada analisis bivariat. Nantinya variabel dikeluarkan secara bertahap dengan asumsi nilai p
dan uji goodness of fit. Dari model akhir dapat dilihat bahwa dari lima variabel yang diikut
sertakan kedalam analisis terdapat satu variabel pada model akhir yaitu variabel status obesitas
dengan nilai p <0.25. Dilihat dari besar efek (nilai OR) variabel status obesita memiliki efek
terhadap kejadian hipertensi. Adjusted OR dari status obesitas adalah 2.6 yang berarti besar efek
murni dari responden yang menderita obesitas meningkatkan peluang menderita hipertensi
sebesar 2.6 kali dibandingkan dengan responden yang tidak menderita obesitas.
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Pengaruh Obesitas Terhadap Kejadian Hipertensi
Berat badan dan Indek Masa Tubuh (IMT) berkolerasi langsung dengan tekanan
darah, terutama tekanan darah sistolik. Obesitas bukan satu-satunya penyebab
hipertensi namun prevalensi hipertensi pada orang obesitas lebih besar, resiko relative untuk
menderita hipertensi pada orang obesitas 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang
memiliki berat badan normal (Buku Pedoman Hipertensi, 2010).
Obesitas berisiko terhadap menculnya berbagai menyakit jantung dan pembuluh
darah. Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah karena terjadi peningkatan massa tubuh.
Semakin besar massa tubuh semakin banyak volume darah yang dibutuhkan untuk memasok
oksigen dan zat makanan kedalam jaringan tubuh. Darah yang beredar melalui pembuluh darah
ini menyebabkan peningkatan tekanan arteri sehingga tekanan darah meningkat. Telah banyak
penelitian yang membuktikan bahwa peningkatan tekanan darah banyak disebabkan kelebihan
berat badan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 10 pasang kasus yang obesitas dan
kontrolnya tidak obesitas, terdapat 6 pasang kasus yang tidak memiliki obesitas dan kontrol
obesitas. Hasil uji statistik pada analisis multivariat menunjukkan nilai OR=2.66; CI
95%=1.0304-6.9011; p=0.04 (signifikan) atau terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas
dengan kejadian hipertensi, maka dapat disimpulkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko
untuk terjadinya hipertensi. Responden yang memiliki obesitas mempunyai risiko 2.66 kali untuk
terkena hipertensi dibandingkan dengan responden yang tidak menderita obesitas Dengan
menggunakan metode yang sama, hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Widyaningtyas (2009) di Puskesmas Petang I Kabupaten Badung, yang
menyatakan bahwa obesitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian hipertensi,
dimana laki-laki dewasa yang menderita obesitas memiliki risiko terkena hipertensi sebesar
1.664 kali dibandingkan dengan laki-laki dewasa yang tidak menderita obesitas. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Anggara (2013), yang dilakukan di Puskesmas Tegal Murni Cikarang Barat,
didapatkan hasil terdapat hubungan bermakna antara obesitas dengan kejadian hipertensi
(p<0.05).
Obesitas Meningkatkan pengeluaran insulin, suatu hormon yang mengatur gula
darah. Insulin dapat menyebabkan penebalan pembuluh darah dan karenanya
meningkatkan resistensi perifer. Pada orang-orang yang kegemukan rasio lingkar
pinggang terhadap pinggul yang lebih tinggi sering dikaitkan dengan hipertensi.
Penderita hipertensi dengan obesitas sangat disarankan untuk menurunkan berat badan dengan
target mempertahankan berat badan pada kisaran indek masa tubuh 18.5 – 22.9 kg/m2 dengan
cara mengadopsi program diet sehat sesuai dengan dietary approaches to stop hypertension
(DASH), yaitu memperbanyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, serta produk yang
mengandung susu rendah lemak (Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, 2014).