Kep Jiwa
Kep Jiwa
1
f. Diagnosa keperawatan yang bisa muncul
1) Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan tidak berharga.
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia
akibat stres emosional.
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kesedihan, ketegangan.
4) Ketidakpatuhan yang berhubungan dengan perasaan tidak lagi
membutuhkan obat-obatan.
2
- Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan.
Ada kaitan erat antara gejala obsesi, terutama pikiran obsesi, dengan depresi.
Pasien gangguan obsesi kompulsi sering kali juga menunjukkan gejala depresi dan
sebaliknya pasien gangguan depresi berulang dapat menunjukkan pikiran – pikiran
obsesi selama episode depresinya.
Gejala obsesi sekunder yang terjadi pada gangguan skizofrenia, sindrom tourette,
atau gangguan mental organik harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut
e. Perjalanan penyakit dan prognosis
Sebagian besar gejala muncul secara tiba-tiba, terutama setelah suatu peristiwa
yang menyebabkan stres, seperti kehamilan, masalah seksual, atau kematian
seorang sanak saudara.
Perjalanan penyakit biasanya lama dan bervariasi, beberapa berfluktuasi, namun
ada pula yang konstan
Prognosis buruk bila pasien mengalah pada kompulsi, berawal pada masa anak-
anak, kompulsi yang aneh, perlu perawatan di rumah sakit, gangguan depresi berat
yang menyertai, kepercayaan waham, adanya gagasan yang terlalu dipegang, dan
adanya gangguan kepribadian.
Prognosis baik ditandai oleh penyesuaian sosial dan pekerjaan yang baik, adanya
peristiwa pencetus, dan sifat gejala yang episodik
f. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsi
atau keduanya, harus ada hampir setiap hari sedikitnya dua minggu berturut – turut.
Hal ini merupakan sumber penderitaan atau gangguan aktifitas pasien
g. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan meliputi farmakoterapi dan psikoterapi
Pengobatan farmakoterapi standar adalah dengan obat spesifik serotonin seperti
klomipramin atau penghambat ambilan kembali serotonin spesifik (SSRI) seperti
fluoksetin.
Bila terapi gagal, terapi dapat diperkuat dengan menambahkan litium atau
penghambat monoamin oksidase (MAOI), khususnya fenelzin.
3
Psikoterapi meliputi terapi prilaku dengan disensitisasi dan terapi keluarga bila
terdapat faktor disharmoni keluarga yang mempengaruhi timbulnya gangguan
tersebut.
h. Diagnosa keperawatan yang bisa muncul
1) Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan ritualistis obsesi
yang mengganggu pelaksanaan aktivitas kehidupan sehari-hari.
2) Ketidakpatuhan yang berhubungan dengan konsentrasi dan kontrol
impuls buruk sekunder akibat pola pikiran obsesif.
3) Isolasi sosial yang berhubungan dengan ketakutan akan kerentanan
yang berkaitan dengan kebutuhan akan kedekatan dan rasa malu terhadap
prilaku ritualistis.
4) Ansietas yang berhubungan dengan ancaman yang dirasakan dari
peristiwa aktual atau yang diantisipasai.
4
Suatu stres kehidupan yang luar biasa yang menyebabkan reaksi stres akut
Atau suatu perubahan penting dalam kehiupan,yang menimbulkan situasi
tidak nyaman yang berkelanjutan dengan akibat terjadi gangguan penyesuaian.
Gangguan dalam kategori ini selalu merupakan konsekuensi langsung dari stres akut
yang berat atau trauma yang berkelanjutan.
Stres yang terjadi atau faktor tidak nyaman yang berkelanjutan merupakan faktor
penyebab utama dan tanpa hal itu gangguan tersebut tidak akan terjadi.
Gangguan-gangguan ini dapat dianggap sebagai respon maladaptif terhadap stres berat
atau stres berkelanjutan dimana mekanisme penyesuaian tidak berhasil mengatasi
sehingga menimbulkan masalah dalam fungsi sosialnya.
c. Perjalanan penyakit dan prognosis
Kira – kira 30 % pasien pulih dengan sempurna, 40 % terus menderita gejala
ringan, 20 % terus menderita gejala sedang, dan 10 % tidak berubah atau memburuk.
Umumnya orang yang sangat muda atau sangat tua lebih mengalami kesulitan.
d. Terapi
Pendekatan utama adalah mendukung, mendorong untuk mendiskusikan peristiwa,dan
pendidikan tentang berbagai mekanisme mengatasinya.
Uji klinik menyatakan imipramin dan amitriptilin baik.Obat lain yang mungkin
berguna adalah SSRI, MAOI dan anti konvulsan.
e. Diagnosa keperawatan yang bisa muncul
1) Kerusakan interaksi sosial yang berhubungan dengan perasaan tidak
percaya dan rasa curiga terhadap orang lain.
2) Ketidakefektifan menyangkal yang berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk menerima perasaan sendiri dan tanggung jawab terhadap tindakan
sekunder akibat harga diri yang rendah.
3) Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang
berhubungan dengan keenggangan untuk makan sekunder akibat ketakutan
akan keracunan.
4) Perubahan proses pikir yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mengevaluasi realitas sekunder akibat perasaan tidak percaya.
5) Isolasi sosial yang berhubungan dengan ketakutan dan rasa tidak percaya
pada situasi dan orang lain.