Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengimplementasikan pengembangan e-
modul pada mata pelajaran pemrograman web dinamis kelas XI dengan model
Problem Based Learning di SMK Negeri 2 Tabanan. (2) Untuk mengetahui respon
siswa dan guru terhadap pengembangan e-modul pada mata pelajaran
pemrograman web dinamis kelas XI dengan model Problem Based Learning di SMK
Negeri 2 Tabanan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and
development (R&D), dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini
yaitu siswa kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak dan guru mata pelajaran
pemrograman web dinamis di SMK Negeri 2 Tabanan tahun ajaran 2016/2017.
Untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap e-modul diperoleh dengan
menggunakan metode angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil implementasi e-modul yang
telah dikembangkan pada mata pelajaran pemrograman web dinamis untuk siswa
kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning di SMK Negeri 2 Tabanan dinyatakan berhasil diterapkan
berdasarkan beberapa uji yang dilakukan. 2) Hasil analisis data respon siswa
menunjukkan bahwa persentase siswa yang memberikan respon sangat baik
sebesar 47,37% persentase siswa yang memberikan respon baik sebesar 52,63%
dan tidak ada siswa yang memberikan respon cukup, kurang, maupun sangat
kurang dan mendapatkan presentase tingkat pencapaian e-modul sebesar 91,65%,
dilihat dari kesesuaian tampilan, kemudahan penggunaan e-modul, motivasi
terhadap siswa dan isi konten. Sedangkan hasil analisis data respon guru
mendapatkan hasil sangat baik.
Kata kunci: E-Modul, Pemrograman Web Dinamis, Model Problem Based Learning,
Blended Learning
Abstract
The aim of this research are (1) To implementing the development of e-
module for Dynamic Web Progamming subject of 11th grade students with Problem
Based Learning Model in SMK Negeri 2 Tabanan. (2) To know students and
teachers responds towards the development of E-module on Dynamic Web
Progamming subject of 11th grade students with Problem Based Learning Model in
SMK Negeri 2 Tabanan.
The research method used in this research is Research and Development
(R&D), with ADDIE development model. The subject of this research is 11th
students of Software Engineering program along with their teacher of Dynamic Web
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 85
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu aspek Nasional Pasal 11 bahwa Pendidikan
yang penting bagi kehidupan manusia. Kejuruan merupakan pendidikan yang
Dengan mendapatkan pendidikan manusia memepersiapkan peserta didik untuk dapat
dapat meningkatkan taraf hidupnya. bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan ini sangat terkait dengan proses SMK Negeri 2 Tabanan merupakan
belajar dan pembelajaran. Konsep belajar salah satu SMK di Bali, yang merupakan
berakar pada peserta didik dan konsep tempat yang bertanggung jawab untuk
pembelajaran berakar pada pendidik. Belajar mengembangkan potensi siswa-siswi di Bali,
merupakan proses mental yang terjadi dalam khususnya daerah Tabanan. Sekolah yang
diri seseorang sehingga menyebabkan beralamat di Jalan Wisnu Marga, Kecamatan
munculnya perubahan prilaku dan Marga, Kabupaten Tabanan ini menyediakan
penambahan pengetahuan (Sanjaya, 2008). beberapa program keahlian, yaitu Multimedia
Indonesia merupakan negara yang dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
memperhatikan tentang pendidikan Pemrograman web dinamis adalah salah
masyarakatnya. Sebagai negara satu mata pelajaran dari paket keahlian
berkembang, Indonesia dituntut untuk Rekayasa Perangkat Lunak. SMK Negeri 2
memiliki sumber daya manusia (SDM) yang Tabanan telah menerapkan kurikulum 2013.
baik. Pemerintah Indonesia menyadari Berdasarkan observasi yang dilakukan
pentingnya peran pendidikan bagi kemajuan peneliti di SMK Negeri 2 Tabanan pada
negara membuat beberapa terobosan dalam tanggal 28 Desember 2015, peneliti melihat
bidang pendidikan. Program SMK Bisa pembelajaran di kelas masih dilakukan
adalah suatu program baru dari pemerintah, dengan konvensional, yaitu dengan metode
dimana pemerintah mengajak siswa untuk ceramah yang dibantu dengan penggunaan
melanjutkan ke jenjang SMK, karena di SMK LCD atau proyektor. Dampak dari hal ini
banyak sekali terdapat Program Keahlian adalah kondisi kelas yang tidak kondusif
yang memfokuskan siswanya pada salah untuk proses belajar mengajar. Siswa
satu jurusan dengan target lulusan yang banyak terlihat jenuh dengan pembelajaran,
diharapkan memiliki skill dasar dan siap ditambah dengan kurang maksimalnya
diterjunkan ke masyarakat sesuai dengan penggunaan buku panduan bagi siswa. Buku
Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 panduan merupakan salah satu komponen
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan penting dalam proses belajar mengajar.
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 86
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 87
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 88
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
0-54 Sangat Direvisi modul ini dilakukan oleh para ahli yaitu
kurang ahli isi, ahli desain pembelajaran, dan ahli
media. Pengujian terhadap siswa
2. Analisis Data Repson Guru dan Siswa dilakukan melalui uji coba perorangan, uji
Untuk melakukan perhitungan analisis coba kelompok kecil, dan uji coba
data respon maka didasarkan pada rata- lapangan. Pemaparan untuk mengetahui
rata kelas ( ) dari respon siswa, Mi, SDi, hasil dari pengujian akan dijelaskan
seperti rumus pada persamaan 3. sebagai berikut.
x
x ……………………………..3 Pengembangan e-modul sistem
komputer menggunakan model
N pembelajaran problem based learning,
Keterangan: dengan tujuan untuk membuat siswa lebih
= Rata – rata kelas untuk skor respon aktif dalam proses pembelajaran.
siswa Berdasarkan model pengembangan yang
= Jumlah skor respon siswa digunakan yaitu ADDIE, maka pada tahap
= Banyaknya siswa pertama dilakukan analysis (analisis) yang
Sedangkan untuk mencari mean ideal (Mi) terdiri dari: a) Analisis Tujuan dan
dan standar deviasi ideal (SDi) digunakan Karakteristik Isi Bidang Studi, b)
rumus seperti terdapat pada persamaan 4 Menetapkan Indikator dan Isi
dan 5. Pembelajaran, c) Menetapkan Strategi
1 Pengorganisasian Isi Pembelajaran, d)
Mi (skor maksimal skor terendah) …….4 Menetapkan Strategi Penyampaian Isi
2 Pembelajaran, e) Menetapkan Strategi
1
SDi (skor tertinggi skor terendah) ….5 Pengelolaan Pembelajaran. Selanjutnya
2 melakukan analisis ketersediaan sumber
Rata-rata kelas ( ) dari skor respon belajar, dan analisis karakteristik
kemudian dikategorikan dengan pembelajar. Tahap kedua adalah design
menggunakan pedoman pada Tabel 3. (perancangan) yang terdiri dari
perancangan draft modul dan
Tabel 3. Kriteria Penggolongan Respon perancangan e-modul.
Siswa Tahap ketiga adalah development
No Interval Kategori (pengembangan) yang terdiri dari kegiatan
1 Mi + 1,5 SDi Sangat Positif pengembangan modul, pengembangan e-
2 Mi + 0,5 SDi Positif modul dan integrasi fitur moodle pada e-
Mi + 1,5 SDi modul. Pada kegiatan pengembangan
3 Kurang Positif modul dilakukan kegiatan pengumpulan
Mi - 0,5 SDi
bahan/materi pelajaran, pengetikan bahan
Mi + 0,5 SDi
ajar, dan penyusunan materi sesuai
4 Mi - 1,5 SDi Negatif
kompetensi yang diharapkan. Selanjutnya
Mi - 1,5 SDi tahap pengembangan e-modul dilakukan
5 Mi - 1,5 SDi Sangat Negatif kegiatan yaitu mengembangkan e-modul
dengan menggunakan aplikasi Moodle,
HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan pengembangan rancangan
Hasil penelitian yang telah dilakukan antarmuka (interface) pada aplikasi
adalah sebuah e-modul yang valid pada moodle, mengatur tampilan kegiatan
mata pelajaran pemrograman web pembelajaran. Sedangkan kegiatan
dinamis kelas XI RPL di SMK Negeri 2 pengembangan integrasi fitur moodle
Tabanan. Sebuah modul yang valid agar pada e-modul meliputi penerapan hasil
dapat digunakan sebagai sumber belajar modul ke moodle hingga menjadi produk
oleh siswa maka dilakukan pengujian oleh akhir berupa e-modul. Pengembangan
para ahli maupun siswa. Pengembangan fitur moodle disesuaikan dengan kerangka
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 89
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 90
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
6) Menyempurnakan permasalahan
Halaman menyempurnakan
masalah pada setiap kegiatan
pembelajaran dimana siswa kembali
berdiskusi setelah membuat jawaban dari
permasalahan yang diberikan. Hasil
pengembangan halaman ini dapat dilihat Gambar 8 Pengembangan Menguji Solusi
pada Gambar 6 Permasalahan
9) Tahap evaluasi
Halaman evaluasi tes formatif pada
kegiatan belajar merupakan halaman
yang berisi soal formatif. Pada tahapan ini
siswa mengerjakan soal dalam jangka
waktu yang telah ditentukan. Hasil
Gambar 6 Halaman Menyempurnakan pengembangan halaman tahapan ini
Masalah dapat dilihat pada Gambar 9
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 91
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
dari uji kevalidan e-modul, kemudian uji Hasil dari ahli desain berupa saran
coba perorangan, uji kelompok kecil dan mengenai desain pembelajaran, antara
uji lapangan. lain tinjau kembali langkah-langkah dari
Setelah e-modul selesaikan problem based learning yang digunakan,
dikembangkan selanjutnya dilakukan beberapa kompetensi dasar yang kurang
review ahli untuk dapat meningkatkan sesuai dengan problem based learning.
kualitas pembelajaran pada e-modul. Saran dari ahli desain adalah agar
Pengujian yang dilakukan oleh ahli terdiri permasalahan yang berada pada tahap
dari ahli isi mata pelajaran, ahli desain pendefinisian masalah lebih ditinjau
pembelajaran, dan ahli media kembali. Kemudian perbaikan terhadap
pembelajaran. rumusan tujuan pembelajaran agar
Hasil penilaian ahli isi berdasarkan menggunakan kata kerja operasional.
angket sudah dinyatakan sesuai, hal Setelah dilakukan uji ahli,
tersebut mengindikasi materi yang ada di selanjutnya uji coba perorangan dilakukan
dalam e-modul layak untuk digunakan dengan menggunakan 3 orang siswa XI
dalam pembelajaran pemrograman web RPL. Berdasarkan hasil uji perorangan
dinamis. Beberapa masukan dari ahli isi didapatkan hasil bahwa 1 orang siswa
antara lain perbaikan tampilan dari e- memberikan tanggapan sangat baik
modul, kemudian pemberian keterangan (33,33%) dan 2 orang siswa memberikan
terhadap gambar yang dicantumkan dan tanggapan baik (66,67%) dan tidak ada
penambahan soal-soal latihan. siswa yang memberikan tanggapan
Hasil penilaian dari ahli media cukup, kurang maupun sangat kurang.
adalah pengaturan layout tampilan agar Hasil rekapitulasi penilaian pada uji coba
lebih disesuaikan supaya mengurangi perorangan dapat dilihat pada Tabel 4.
space kosong, kemudian penggunaan Gambar 10 menunjukkan grafik hasil
font agar lebih diperhatikan supaya rekapitulasi uji perorangan.
terlihat rapi dan sistematis.
Grafik Hasil Rekapitulasi Uji Perorangan Gambar 10 Grafik Hasil Rekapitulasi Uji
Perorangan
70
60
Setelah dilakukan uji coba
50
perorangan, selanjutnya dilakukan uji
40 coba kelompok kecil dengan
30 menggunakan 12 orang siswa XI RPL.
20 Berdasarkan hasil uji kelompok kecil
10 didapatkan hasil bahwa 8 orang siswa
0 memberikan tanggapan sangat baik
Persentase
(66,67%) dan 4 orang siswa memberikan
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 92
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
tanggapan baik (33,33%) dan tidak ada perorangan dapat dilihat pada Tabel 5.
siswa yang memberikan tanggapan Gambar 11 menunjukkan grafik hasil
cukup, kurang maupun sangat kurang. rekapitulasi uji coba kelompok kecil.
Hasil rekapitulasi penilaian pada uji coba
Grafik Hasil Rekapitulasi Uji Kelompok Kecil Grafik Hasil Rekapitulasi Uji Lapangan
70 50
60
40
50
40 30
30 20
20
10
10
0 0
Persentase Persentase
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 93
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
yaitu sebanyak 9 siswa memberikan dan hal ini terbukti dengan pernyataan
respon sangat baik, dan 10 siswa siswa yaitu siswa senang menggunakan
memberikan respon baik. e-modul dalam pelajaran pemrograman
web dinamis dikarenakan e-modul
Gambar 12. Hasil Uji Lapangan berisikan materi yang jelas (respon siswa)
sehingga sudah tersedianya sumber
Berdasarkan rekapitulasi penilaian belajar. Terdapat juga pernyataan bahwa
dari masing-masing responden dengan adanya e-modul, siswa menjadi
memperlihatkan penilaian yang diberikan lebih tertarik belajar pemrograman web
oleh siswa adalah sangat baik 47,37%, dinamis. Dengan demikian peneliti
baik 52,63%, cukup 0%, kurang 0%, dan berhasil mengembangkan e-modul mata
sangat kurang 0%. Hal ini mengindikasi pelajaran pemrograman web dinamis
bahwa pengembangan e-modul mata dengan model pembelajaran problem
pelajaran pemrograman web dinamis based learning yang valid.
menunjukan keberhasilan yang dibuktikan Adapun kendala dan solusi serta
dengan terbantunya siswa dalam hal kelebihan dari pengembangan e-modul ini
pemerolehan sumber belajar. adalah kendala pertama, beberapa siswa
Selanjutnya dilakukan uji coba masih belum terbiasa menggunakan e-
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan modul. Solusi dari permasalahan ini
uji coba lapangan. Selanjutnya dilakukan adalah dengan melatih siswa
uji respon siswa, berikut adalah hasil uji menggunakan e-modul lebih banyak.
respon guru. Berdasarkan rekapitulasi Kendala kedua adalah beberapa
penilaian dari masing-masing responden siswa masih terlihat banyak bermain
memperlihatkan penilaian yang diberikan ketika menggunakan e-modul, siswa
oleh guru adalah sangat baik 100%, baik bermain dengan menggunakan fitur chat
0%, cukup 0%, kurang 0%, dan sangat dan lebih sering menggunakan fitur chat
kurang 0%. Hal ini mengindikasi bahwa untuk berkomunikasi. Solusi dari
pengembangan e-modul mata pelajaran permasalahan ini adalah ikut sertanya
pemrograman web dinamis menunjukan peran guru dalam proses pembelajaran
keberhasilan yang dibuktikan dengan untuk mengontrol siswa.
terbantunya siswa dalam hal Kelebihan dari pengembangan e-
pemerolehan sumber belajar. modul pemrograman web dinamis kelas
Hasil penelitian ini sesuai dengan XI ini adalah e-modul disesuaikan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan karakteristik siswa yang memiliki kognitif
oleh (Adiputra, 2014) mengenai berbeda, sehingga pengembangan e-
pengembangan e-modul. Hasil penelitian modul ini dikembangkan dengan
tersebut mengatakan persentase respon menggunakan model pembelajaran
siswa menunjukkan sebesar 66,66% problem based learning. Dengan
memberikan respon sangat positif dan menggunakan model yang sesuai,
33,33% memberikan respon positif, dan pembelajaran menjadi terstruktur dan
tidak ada siswa yang memberikan respon terarah. Pengunaan PBL pada e-modul ini
kurang positif, negatif maupun sangat menjadikan e-modul sesuai untuk di
negatif. Pengembangan e-modul pada terapkan pada kelas dengan kognitif
Materi “Melakukan Instalasi Sistem siswa yang berbeda. Pernyataan ini juga
Operasi Jaringan Berbasis GUI dan Text” sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh
dapat dikategorikan sangat positif. Sastrawati, yang menyatakan
Berdasarkan hasil uji yang penggunaan model pembelajaran ini
dilakukan, dapat disimpulkan didasarkan kepada dapat meningkatkan
pengembangan e-modul mata pelajaran kemampuan kognitif siswa yang rendah
pemrograman web dinamis yang telah (Sastrawati, 2011). Pernyataan ini juga
dibuat menunjukan adanya keberhasilan, diperkuat dengan teori yang dikemukakan
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 94
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
oleh Sastrawati, yang menyatakan bahwa semua uji, diambilnya respon siswa dan
adanya peningkatan terhadap guru untuk mengetahui respon mereka
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mengenai penggunaan e-modul pada
siswa yang memiliki strategi metakognisi mata pelajaran pemrograman web
(kemampuan untuk mengontrol ranah dinamis kelas XI, (2) Berdasarkan respon
atau aspek kognitif) rendah. Penggunaan siswa pada e-modul mata pelajaran
problem based learning juga menjadi pemrograman web dinamis kelas XI
salah satu keunggulan dari e-modul ini dengan model problem based learning di
(Sastrawati, 2011). SMK Negeri 2 Tabanan, didapatkan rata-
Kelebihan yang kedua yaitu e- rata respon siswa sebesar 91,65% dalam
modul pemrograman web dinamis kelas hal kesesuaian tampilan, kemudahan
XI berisi fitur-fitur yang menarik minat penggunaan e-modul, motivasi terhadap
siswa untuk belajar pemrograman web siswa dan isi konten. Jika dikonversikan
dinamis, fitur-fiturnya meliputi CAI dimana ke dalam tabel konversi tingkat
siswa menjadi lebih sistematis dan pencapaian termasuk pada kategori baik.
terstruktur dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk respon guru terhadap e-
Siswa menjadi bisa belajar secara mendiri modul didapatkan rata-rata respon
tahap demi tahap, hal ini sesuai dengan sebesar 93,33% dalam hal kemudahan
teori yang dikemukakan oleh Susana, penggunaan e-modul, antusias siswa, dan
yang menyatakan bahwa modul adalah pengajaran menggunakan e-modul. Jika
salah satu bentuk bahan ajar, yang dapat dikonversikan ke dalam tabel konversi
digunakan oleh siswa untuk tingkat pencapaian termasuk pada
menyelesaikan satu satuan pembelajaran, kategori sangat baik.
selanjutnya siswa dapat melangkah maju Berdasarkan pengamatan penulis,
dan mempelajari satuan pembelajaran terdapat beberapa hal yang dapat
berikutnya (Susana, 2015). dijadikan bahan pertimbangan untuk
ditindak lanjuti. (1) Produk e-modul
SIMPULAN DAN SARAN pemrograman web dinamis dengan model
Berdasarkan hasil penelitian dan problem based learning di SMK Negeri 2
pembahasan pada penelitian Tabanan yang dikembangkan belum
pengembangan e-modul pada mata sampai pada tahap pengukuran hasil
pelajaran sistem komputer dengan model belajar akhir siswa dengan e-modul. Oleh
pembelajaran problem based learning, karena itu, terbuka bagi para peneliti lain
maka penulis dapat menarik kesimpulan untuk mengkaji lebih jauh pengukuran
sebagai berikut. (1) Implementasi hasil belajar akhir siswa menggunakan e-
pengembangan e-modul pemrograman modul ini. (2) Aplikasi moodle harus dibuat
web dinamis dilakukan dengan cara dalam bentuk aplikasi instalasi sehingga
melakukan uji produk pengembangan oleh pada saat penginstalan moodle pada
dosen ahli dan uji coba di sekolah serta tempat yang berbeda tidak membutuhkan
pengambilan respon siswa dan guru. waktu yang lama.
Tahap uji yang dilakukan oleh dosen ahli
yaitu uji ahli isi pembelajaran, uji ahli DAFTAR PUSTAKA
desain pembelajaran, dan uji ahli isi Adiputra, I. N. (2014). Pengembangan E-
media. Setelah dilakukan uji ahli, e-modul Modul pada Materi "Melakukan
diimplementasikan di sekolah dengan Instalasi Sistem Operasi Jaringan
melakukan 3 tahap uji yaitu uji perorangan Berbasis GUI dan Text" untuk
dengan mengambil sampel 3 orang, SIswa Kelas X Teknik Komputer
kemudian tahap uji kelompok kecil dan Jaringan SMK Negeri 3
mengambil sampel 12, dan tahap uji Singaraja. Kumpulan Artikel
lapangan mengambil sampel 18 orang Mahasiswa Pendidikan Teknik
pada kelas XI RPL. Setelah dilakukannya Informatika (KARMAPATI), 19-25.
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 95
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600