Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.

1, Januari 2017, Hal : 84


P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

PENGEMBANGAN E-MODUL PADA MATA PELAJARAN


PEMROGRAMAN WEB DINAMIS KELAS XI DENGAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING DI SMK NEGERI 2 TABANAN
I M Dedi Pebriyawan 1), I Gede Mahendra Darmawiguna2), I Gede Partha Sindu3)
1
Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha
email: dedipebriyawan@gmail.com
2
Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha
mahendra.darmawiguna@undiksha.ac.id
3
Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha
partha.sindhu@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengimplementasikan pengembangan e-
modul pada mata pelajaran pemrograman web dinamis kelas XI dengan model
Problem Based Learning di SMK Negeri 2 Tabanan. (2) Untuk mengetahui respon
siswa dan guru terhadap pengembangan e-modul pada mata pelajaran
pemrograman web dinamis kelas XI dengan model Problem Based Learning di SMK
Negeri 2 Tabanan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and
development (R&D), dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini
yaitu siswa kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak dan guru mata pelajaran
pemrograman web dinamis di SMK Negeri 2 Tabanan tahun ajaran 2016/2017.
Untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap e-modul diperoleh dengan
menggunakan metode angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil implementasi e-modul yang
telah dikembangkan pada mata pelajaran pemrograman web dinamis untuk siswa
kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning di SMK Negeri 2 Tabanan dinyatakan berhasil diterapkan
berdasarkan beberapa uji yang dilakukan. 2) Hasil analisis data respon siswa
menunjukkan bahwa persentase siswa yang memberikan respon sangat baik
sebesar 47,37% persentase siswa yang memberikan respon baik sebesar 52,63%
dan tidak ada siswa yang memberikan respon cukup, kurang, maupun sangat
kurang dan mendapatkan presentase tingkat pencapaian e-modul sebesar 91,65%,
dilihat dari kesesuaian tampilan, kemudahan penggunaan e-modul, motivasi
terhadap siswa dan isi konten. Sedangkan hasil analisis data respon guru
mendapatkan hasil sangat baik.

Kata kunci: E-Modul, Pemrograman Web Dinamis, Model Problem Based Learning,
Blended Learning

Abstract
The aim of this research are (1) To implementing the development of e-
module for Dynamic Web Progamming subject of 11th grade students with Problem
Based Learning Model in SMK Negeri 2 Tabanan. (2) To know students and
teachers responds towards the development of E-module on Dynamic Web
Progamming subject of 11th grade students with Problem Based Learning Model in
SMK Negeri 2 Tabanan.
The research method used in this research is Research and Development
(R&D), with ADDIE development model. The subject of this research is 11th
students of Software Engineering program along with their teacher of Dynamic Web

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 85
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

Programming subject in SMK Negeri 2 Tabanan of the 2016/2017 school year.


Questionnaire method is used in order to know the responds of students and
teachers.
The result of this research are: (1) Implementation result of e-module which
was developed for Dynamic Web Progamming learning subject of 11th grade
Software Engineering with Problem Based Learning Model in SMK Negeri 2
Tabanan is applied successfully based on several test. (2) The result of data
analysis of students respond shows that the students’ percentage that gives “sangat
baik” response is 47,37%, the percentage of “baik” is 52,63%, and none of the
students that give “cukup, “kurang”, or “sangat kurang” response and get a
percentage of the level of achievement of the e-module were 91,65%, based on
interface, user friendly, students motivation and contents of e-module. Meanwhile,
the result of data analysis of teachers’ percentage are “sangat baik”.

Keywords: E-Module, Dynamic Web Progamming, Problem Based Learning, Blended


Learning

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu aspek Nasional Pasal 11 bahwa Pendidikan
yang penting bagi kehidupan manusia. Kejuruan merupakan pendidikan yang
Dengan mendapatkan pendidikan manusia memepersiapkan peserta didik untuk dapat
dapat meningkatkan taraf hidupnya. bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan ini sangat terkait dengan proses SMK Negeri 2 Tabanan merupakan
belajar dan pembelajaran. Konsep belajar salah satu SMK di Bali, yang merupakan
berakar pada peserta didik dan konsep tempat yang bertanggung jawab untuk
pembelajaran berakar pada pendidik. Belajar mengembangkan potensi siswa-siswi di Bali,
merupakan proses mental yang terjadi dalam khususnya daerah Tabanan. Sekolah yang
diri seseorang sehingga menyebabkan beralamat di Jalan Wisnu Marga, Kecamatan
munculnya perubahan prilaku dan Marga, Kabupaten Tabanan ini menyediakan
penambahan pengetahuan (Sanjaya, 2008). beberapa program keahlian, yaitu Multimedia
Indonesia merupakan negara yang dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
memperhatikan tentang pendidikan Pemrograman web dinamis adalah salah
masyarakatnya. Sebagai negara satu mata pelajaran dari paket keahlian
berkembang, Indonesia dituntut untuk Rekayasa Perangkat Lunak. SMK Negeri 2
memiliki sumber daya manusia (SDM) yang Tabanan telah menerapkan kurikulum 2013.
baik. Pemerintah Indonesia menyadari Berdasarkan observasi yang dilakukan
pentingnya peran pendidikan bagi kemajuan peneliti di SMK Negeri 2 Tabanan pada
negara membuat beberapa terobosan dalam tanggal 28 Desember 2015, peneliti melihat
bidang pendidikan. Program SMK Bisa pembelajaran di kelas masih dilakukan
adalah suatu program baru dari pemerintah, dengan konvensional, yaitu dengan metode
dimana pemerintah mengajak siswa untuk ceramah yang dibantu dengan penggunaan
melanjutkan ke jenjang SMK, karena di SMK LCD atau proyektor. Dampak dari hal ini
banyak sekali terdapat Program Keahlian adalah kondisi kelas yang tidak kondusif
yang memfokuskan siswanya pada salah untuk proses belajar mengajar. Siswa
satu jurusan dengan target lulusan yang banyak terlihat jenuh dengan pembelajaran,
diharapkan memiliki skill dasar dan siap ditambah dengan kurang maksimalnya
diterjunkan ke masyarakat sesuai dengan penggunaan buku panduan bagi siswa. Buku
Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 panduan merupakan salah satu komponen
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan penting dalam proses belajar mengajar.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 86
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diterapkan dalam sekolah tersebut.


maka dirasa perlu penggunaan media Berdasarkan pada permasalahan tersebut,
pembelajaran. Penggunaan media maka penerapan e-modul dimodifikasi
pembelajaran harus dipertimbangkan dengan dengan penambahan model pembelajaran.
baik oleh guru demi memperoleh hasil Model pembelejaran yang digunakan disini
pembelajaran yang baik. adalah Problem Based Learning yang
Observasi kedua yang dilakukan pada merupakan salah satu dari 4 model
tanggal 6 Januari 2016 untuk mengetahui pembelajaran utama yang pelaksanaanya
karakteristik siswa kelas XI RPL SMK N 2 sesuai dengan Kurikulum 2013
Tabanan dengan metode penyebaran (Kemendikbud, Penguatan Pemahaman
angket, sebagian besar siswa menyatakan Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
senang mencari sumber-sumber belajar Kejuruan, 2015:23). Terdapat perbedaan
mengenai pemrograman web dinamis di hasil belajar antara siswa yang diajar
internet dan juga mendukung pembuatan e- dengan metode PBL dengan yang diajar
modul dengan beberapa fitur sehingga dengan metode demonstrasi ditinjau dari
pembelajaran menjadi lebih menarik. Namun motivasi tinggi dan rendah. Hasil dari
materi yang diperoleh dari internet rancu dan penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak sesuai dengan struktur kurikulum 2013 penggunaan metode PBL memberikan hasil
yang digunakan. Oleh karena itu siswa belajar yang lebih baik daripada metode
memerlukan suatu wadah untuk mengakses demonstrasi, ditinjau dari siswa yang
materi yang sudah tersusun lengkap. memiliki motivasi tinggi ataupun rendah
Keterbatasan waktu juga menjadi hambatan (Wulandari, 2013).
guru dalam menyampaikan materi Berdasarkan uraian di atas,
pembelajaran di kelas sehingga guru pengembangan modul sangat penting
kekurangan waktu dalam mengontrol dilaksanakan karena dapat menambah
pembelajaran. sumber belajar bagi siswa. Pengembangan
Pemilihan media pembelajaran sebagai modul yang berupa elektronik modul dengan
sumber belajar mandiri dapat menambah modifikasi berupa penambahan model
pengalaman belajar serta dapat membantu pembelajaran Problem Based Learning,
siswa mempelajari materi lebih awal sebelum dapat mengatasi masalah kebosanan siswa
diajarkan dipertemuan berikutnya. Melalui dalam proses pembelajaran. Terkait hal ini,
penggunaan media pengajaran diharapkan sangat penting untuk melakukan
dapat mempertinggi kualitas proses belajar pengembangan modul khususnya e-modul
mengajar yang pada akhirnya dapat pada materi pemrograman web dinamis
mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa untuk siswa kelas XI Rekayasa Perangkat
(Sudjana & Rivai, 2009). Modul merupakan Lunak di SMK Negeri 2 Tabanan.
suatu media pembelajaran yang banyak
digunakan pada saat ini. Penggunaan modul METODE
dianggap sesuai dan cocok diterapkan dalam Penelitian ini merupakan jenis
kurikulum 2013. Mengikuti perkembangan penelitian pengembangan atau Research
zaman yang ada, modul pembelajaran kini and Development (R & D). Penelitian ini
sudah bisa berpindah ke dalam bentuk e- bertujuan untuk mengembangkan e-modul
modul. Namun e-modul tidak langsung dapat pada mata pelajaran pemrograman web
dinamis pada jurusan Rekayasa Perangkat
diterapkan dalam kelas, perlu adanya
Lunak di SMK Negeri 2 Tabanan.
penyesuaian dengan kondisi dan Pengembangan Research and Development
karakteristik siswa, penyesuaian dengan (R & D) adalah metode penelitian yang
silabus serta dengan kurikulum yang digunakan untuk menghasilkan produk

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 87
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

tertentu, dan menguji keefektifan produk digunakan dalam penelitian pengembangan


tersebut (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian adalah 4D, Dick & Carrey dan ADDIE.
pengembangan atau Research and Model pengembangan yang digunakan
Development (R & D) perlu diadakan sebuah dalam penelitian ini yaitu model
analisis kebutuhan untuk mengetahui pengembangan ADDIE. ADDIE merupakan
kebutuhan apa yang diperlukan oleh sistem singkatan dari Analysis, Design,
yang akan dibuat, selain itu analisis Development or production, Implementation
kebutuhan juga bertujuan agar sistem yang or delivery and Evaluation. Model
dibuat nantinya dapat berguna dan efektif pengembangan ADDIE ini sering digunakan
berfungsi di lapangan. Terdapat banyak dalam penelitian atau pengembangan media
model yang dapat digunakan dalam atau bahan ajar seperti modul, LKS, e-
penelitian pengembangan sesuai dengan learning, e-modul dan buku panduan.
kebutuhan, bidang dan langkah-langkah Adapun teknik pengumpulan data yang
yang dilakukan. Model penelitian yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data


No. Jenis Data Metode Sumber Data
1 Informasi tentang Angket Guru Mata Pelajaran Pemrograman Web
sumber belajar Dinamis

2 Karakteristik Angket Siswa kelas XI RPL SMK Negeri 2 Tabanan


pembelajar
3 Kevalidan E- Angket Ahli Isi Pembelajaran, Ahli Desain
modul Pembelajaran.
4 Respon e-modul Angket Siswa kelas XI RPL dan guru mata pelajaran
Sistem Komputer SMK Negeri 2 Tabanan

Pada kegiatan observasi guna Persentase = (F:N)………………………2


mendapat informasi sumber belajar dan Keterangan :
karakteristik pembelajar, digunakan jenis F = jumlah persentase keseluruhan
metode angket terbuka. Melalui metode subjek
angket ini peneliti mengetahui masalah N = banyak subjek
yang terjadi ketika pembelajaran Untuk dapat memberikan makna
berlangsung terkait sumber belajar, dan pengambilan keputusan maka
materi, media, dan ketertarikan siswa digunakan ketetapan terhadap hasil
dalam pembelajaran sistem komputer. review dan uji coba produk yang disajikan
Uraian singkat tentang teknis analisis data pada Tabel 2.
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut. Tabel 2. Konversi Tingkat Pencapaian
1. Analisis Data Kevalidan E-Modul Dengan Skala 5
Rumus yang digunakan menghitung Tingkat Kualifikasi Keterangan
persentase masing-masing subyek seperti Pencapaian
terdapat pada persamaan 1. (%)
90-100 Sangat Tidak perlu
..1 baik direvisi
Keterangan : 75-89 Baik Tidak perlu
∑ = jumlah direvisi
n = jumlah seluruh item angket 65-74 Cukup Direvisi
Selanjutnya, untuk menghitung
55-64 Kurang Direvisi
persentase keseluruhan subjek digunakan
rumus pada persamaan 2.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 88
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

0-54 Sangat Direvisi modul ini dilakukan oleh para ahli yaitu
kurang ahli isi, ahli desain pembelajaran, dan ahli
media. Pengujian terhadap siswa
2. Analisis Data Repson Guru dan Siswa dilakukan melalui uji coba perorangan, uji
Untuk melakukan perhitungan analisis coba kelompok kecil, dan uji coba
data respon maka didasarkan pada rata- lapangan. Pemaparan untuk mengetahui
rata kelas ( ) dari respon siswa, Mi, SDi, hasil dari pengujian akan dijelaskan
seperti rumus pada persamaan 3. sebagai berikut.

x
 x ……………………………..3 Pengembangan e-modul sistem
komputer menggunakan model
N pembelajaran problem based learning,
Keterangan: dengan tujuan untuk membuat siswa lebih
= Rata – rata kelas untuk skor respon aktif dalam proses pembelajaran.
siswa Berdasarkan model pengembangan yang
= Jumlah skor respon siswa digunakan yaitu ADDIE, maka pada tahap
= Banyaknya siswa pertama dilakukan analysis (analisis) yang
Sedangkan untuk mencari mean ideal (Mi) terdiri dari: a) Analisis Tujuan dan
dan standar deviasi ideal (SDi) digunakan Karakteristik Isi Bidang Studi, b)
rumus seperti terdapat pada persamaan 4 Menetapkan Indikator dan Isi
dan 5. Pembelajaran, c) Menetapkan Strategi
1 Pengorganisasian Isi Pembelajaran, d)
Mi  (skor maksimal  skor terendah) …….4 Menetapkan Strategi Penyampaian Isi
2 Pembelajaran, e) Menetapkan Strategi
1
SDi  (skor tertinggi  skor terendah) ….5 Pengelolaan Pembelajaran. Selanjutnya
2 melakukan analisis ketersediaan sumber
Rata-rata kelas ( ) dari skor respon belajar, dan analisis karakteristik
kemudian dikategorikan dengan pembelajar. Tahap kedua adalah design
menggunakan pedoman pada Tabel 3. (perancangan) yang terdiri dari
perancangan draft modul dan
Tabel 3. Kriteria Penggolongan Respon perancangan e-modul.
Siswa Tahap ketiga adalah development
No Interval Kategori (pengembangan) yang terdiri dari kegiatan
1 Mi + 1,5 SDi Sangat Positif pengembangan modul, pengembangan e-
2 Mi + 0,5 SDi Positif modul dan integrasi fitur moodle pada e-
Mi + 1,5 SDi modul. Pada kegiatan pengembangan
3 Kurang Positif modul dilakukan kegiatan pengumpulan
Mi - 0,5 SDi
bahan/materi pelajaran, pengetikan bahan
Mi + 0,5 SDi
ajar, dan penyusunan materi sesuai
4 Mi - 1,5 SDi Negatif
kompetensi yang diharapkan. Selanjutnya
Mi - 1,5 SDi tahap pengembangan e-modul dilakukan
5 Mi - 1,5 SDi Sangat Negatif kegiatan yaitu mengembangkan e-modul
dengan menggunakan aplikasi Moodle,
HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan pengembangan rancangan
Hasil penelitian yang telah dilakukan antarmuka (interface) pada aplikasi
adalah sebuah e-modul yang valid pada moodle, mengatur tampilan kegiatan
mata pelajaran pemrograman web pembelajaran. Sedangkan kegiatan
dinamis kelas XI RPL di SMK Negeri 2 pengembangan integrasi fitur moodle
Tabanan. Sebuah modul yang valid agar pada e-modul meliputi penerapan hasil
dapat digunakan sebagai sumber belajar modul ke moodle hingga menjadi produk
oleh siswa maka dilakukan pengujian oleh akhir berupa e-modul. Pengembangan
para ahli maupun siswa. Pengembangan fitur moodle disesuaikan dengan kerangka

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 89
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

modul yang digunakan dan dilakukan


implementasi tahap problem based
learning pada e-modul, yang terdiri dari
beberapa langkah yaitu.
1) Memukan masalah
Halaman menemukan masalah
pada setiap kegiatan pembelajaran
merupakan halaman yang berisikan
tentang permasalahan yang diangkat dari
konteks kehidupan sehari-hari. Berikut
hasil pengembangan tahap menemukan Gambar 3 Halaman Pembelajaran Mandiri
masalah.
4) Menyusun dugaan sementara
Halaman menyusun dugaan
sementara pada setiap kegiatan belajar
merupakan halaman yang berisi tahapan
diskusi oleh siswa saat sudah
menemukan informasi/solusi dari masalah
yang diberikan. Siswa berdiskusi dengan
Gambar 1 Halaman Menemukan Masalah kelompoknya masing-masing untuk saling
bertukar pendapat mengenai
2) Mendefinisikan masalah permaslaahan yang diberikan. Hasil
Pada halaman mendefinsikan pengembangan halaman tahapan
masalah, siswa mendefinisikan masalah pembelajaran mandiri dapat dilihat pada
menggunakan kalimatnya sendiri. Hasil Gambar 4
tahap ini dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2 Halaman Mendefinisikan Gambar 4 Halaman Menyusun Dugaan


Masalah Sementara

3) Mengumpulkan fakta-fakta 5) Menyelidiki masalah


Halaman mengumpulkan fakta-fakta Halaman menyelidiki masalah pada
merupakan halaman yang berisi tentang setiap kegiatan belajar merupakan
materi yang akan dipelajari oleh siswa halaman dimana siswa melakukan
Hasil pengembangan halaman pembelajaran mandiri. Hasil
mengumpulkan fakta-fakta dapat dilihat pengembangan halaman tahapan
pada Gambar 3 menyelidiki masalah dapat dilihat pada
Gambar 5

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 90
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

Halaman menguji solusi


permasalahan pada kegiatan belajar
merupakan halaman dimana siswa
mengumpulkan jawaban dari
permasalahan yang diberikan. Hasil
pengembangan halaman ini dapat dilihat
pada Gambar 8

Gambar 5 Hasil Pengembangan Halaman


Menyelidiki Masalah

6) Menyempurnakan permasalahan
Halaman menyempurnakan
masalah pada setiap kegiatan
pembelajaran dimana siswa kembali
berdiskusi setelah membuat jawaban dari
permasalahan yang diberikan. Hasil
pengembangan halaman ini dapat dilihat Gambar 8 Pengembangan Menguji Solusi
pada Gambar 6 Permasalahan

9) Tahap evaluasi
Halaman evaluasi tes formatif pada
kegiatan belajar merupakan halaman
yang berisi soal formatif. Pada tahapan ini
siswa mengerjakan soal dalam jangka
waktu yang telah ditentukan. Hasil
Gambar 6 Halaman Menyempurnakan pengembangan halaman tahapan ini
Masalah dapat dilihat pada Gambar 9

7) Menyimpulkan alternatif masalah


Pada halaman menyimpulkan
alternatif pemecahan masalah, siswa
diarahkan untuk menyusun jawaban-
jawaban dari permasalahan yang
diberikan, siswa juga dapat berdiskusi
terakhir kali dengan kelompoknya. Hasil
pengembangan halaman ini masalah
dapat dilihat pada Gambar 7
Gambar 9 Hasil Pengembangan Halaman
Tes Formatif

Tahap keempat adalah


implementation (implementasi), dimana
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah melakukan uji coba terhadap e-
Gambar 7 Menyimpulkan Alernatif modul yang telah dikembangkan dalam
Pemecahan Masalah proses pembelajaran untuk mengetahui
sejauh mana manfaat produk yang
8) Menguji solusi masalah dikembangkan. Tahap uji coba dimulai

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 91
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

dari uji kevalidan e-modul, kemudian uji Hasil dari ahli desain berupa saran
coba perorangan, uji kelompok kecil dan mengenai desain pembelajaran, antara
uji lapangan. lain tinjau kembali langkah-langkah dari
Setelah e-modul selesaikan problem based learning yang digunakan,
dikembangkan selanjutnya dilakukan beberapa kompetensi dasar yang kurang
review ahli untuk dapat meningkatkan sesuai dengan problem based learning.
kualitas pembelajaran pada e-modul. Saran dari ahli desain adalah agar
Pengujian yang dilakukan oleh ahli terdiri permasalahan yang berada pada tahap
dari ahli isi mata pelajaran, ahli desain pendefinisian masalah lebih ditinjau
pembelajaran, dan ahli media kembali. Kemudian perbaikan terhadap
pembelajaran. rumusan tujuan pembelajaran agar
Hasil penilaian ahli isi berdasarkan menggunakan kata kerja operasional.
angket sudah dinyatakan sesuai, hal Setelah dilakukan uji ahli,
tersebut mengindikasi materi yang ada di selanjutnya uji coba perorangan dilakukan
dalam e-modul layak untuk digunakan dengan menggunakan 3 orang siswa XI
dalam pembelajaran pemrograman web RPL. Berdasarkan hasil uji perorangan
dinamis. Beberapa masukan dari ahli isi didapatkan hasil bahwa 1 orang siswa
antara lain perbaikan tampilan dari e- memberikan tanggapan sangat baik
modul, kemudian pemberian keterangan (33,33%) dan 2 orang siswa memberikan
terhadap gambar yang dicantumkan dan tanggapan baik (66,67%) dan tidak ada
penambahan soal-soal latihan. siswa yang memberikan tanggapan
Hasil penilaian dari ahli media cukup, kurang maupun sangat kurang.
adalah pengaturan layout tampilan agar Hasil rekapitulasi penilaian pada uji coba
lebih disesuaikan supaya mengurangi perorangan dapat dilihat pada Tabel 4.
space kosong, kemudian penggunaan Gambar 10 menunjukkan grafik hasil
font agar lebih diperhatikan supaya rekapitulasi uji perorangan.
terlihat rapi dan sistematis.

Tabel 4. Rekapitulasi Penilaian Pada Uji Coba Perorangan


Konversi tingkat Persentase (%) Jumlah Responden
pencapaian (orang)
Sangat Baik 33,33% 1
Baik 66,67% 2
Cukup 0% 0
Kurang 0% 0
Sangat Kurang 0% 0

Grafik Hasil Rekapitulasi Uji Perorangan Gambar 10 Grafik Hasil Rekapitulasi Uji
Perorangan
70
60
Setelah dilakukan uji coba
50
perorangan, selanjutnya dilakukan uji
40 coba kelompok kecil dengan
30 menggunakan 12 orang siswa XI RPL.
20 Berdasarkan hasil uji kelompok kecil
10 didapatkan hasil bahwa 8 orang siswa
0 memberikan tanggapan sangat baik
Persentase
(66,67%) dan 4 orang siswa memberikan
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 92
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

tanggapan baik (33,33%) dan tidak ada perorangan dapat dilihat pada Tabel 5.
siswa yang memberikan tanggapan Gambar 11 menunjukkan grafik hasil
cukup, kurang maupun sangat kurang. rekapitulasi uji coba kelompok kecil.
Hasil rekapitulasi penilaian pada uji coba

Tabel 5. Rekapitulasi Penilaian Pada Uji Coba Kelompok Kecil


Konversi tingkat Persentase (%) Jumlah Responden
pencapaian (orang)
Sangat Baik 33,33% 4
Baik 66,67% 8
Cukup 0% 0
Kurang 0% 0
Sangat Kurang 0% 0

Tabel 6. Rekapitulasi Penilaian Pada Uji Coba Lapangan


Konversi tingkat Persentase (%) Jumlah Responden
pencapaian (orang)
Sangat Baik 50% 9
Baik 50% 9
Cukup 0% 0
Kurang 0% 0
Sangat Kurang 0% 0

Grafik Hasil Rekapitulasi Uji Kelompok Kecil Grafik Hasil Rekapitulasi Uji Lapangan

70 50
60
40
50
40 30

30 20
20
10
10
0 0
Persentase Persentase

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

tanggapan baik (50%) dan tidak ada siswa


yang memberikan tanggapan cukup,
Gambar 11. Hasil Uji Kelompok Kecil kurang maupun sangat kurang. Hasil
rekaptulasi penilaian pada uji coba
Setelah dilakukan uji coba kelompok lapngan dapat dilihat pada Tabel 6.
kecil, selanjutnya dilakukan uji coba Gambar 12 menunjukkan grafik hasil
lapangan yang melibatkan 18 orang siswa rekapitulasi uji coba lapangan.
XI RPL. Berdasarkan hasil uji lapangan Setelah melakukan uji perorangan,
didapatkan hasil bahwa 9 orang siswa kelompok kecil, dan lapangan
memberikan tanggapan sangat baik dilakukannya pengambilan respon siswa
(50%), 9 orang orang siswa memberikan dan guru. Dimana hasil dari respon siswa

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 93
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

yaitu sebanyak 9 siswa memberikan dan hal ini terbukti dengan pernyataan
respon sangat baik, dan 10 siswa siswa yaitu siswa senang menggunakan
memberikan respon baik. e-modul dalam pelajaran pemrograman
web dinamis dikarenakan e-modul
Gambar 12. Hasil Uji Lapangan berisikan materi yang jelas (respon siswa)
sehingga sudah tersedianya sumber
Berdasarkan rekapitulasi penilaian belajar. Terdapat juga pernyataan bahwa
dari masing-masing responden dengan adanya e-modul, siswa menjadi
memperlihatkan penilaian yang diberikan lebih tertarik belajar pemrograman web
oleh siswa adalah sangat baik 47,37%, dinamis. Dengan demikian peneliti
baik 52,63%, cukup 0%, kurang 0%, dan berhasil mengembangkan e-modul mata
sangat kurang 0%. Hal ini mengindikasi pelajaran pemrograman web dinamis
bahwa pengembangan e-modul mata dengan model pembelajaran problem
pelajaran pemrograman web dinamis based learning yang valid.
menunjukan keberhasilan yang dibuktikan Adapun kendala dan solusi serta
dengan terbantunya siswa dalam hal kelebihan dari pengembangan e-modul ini
pemerolehan sumber belajar. adalah kendala pertama, beberapa siswa
Selanjutnya dilakukan uji coba masih belum terbiasa menggunakan e-
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan modul. Solusi dari permasalahan ini
uji coba lapangan. Selanjutnya dilakukan adalah dengan melatih siswa
uji respon siswa, berikut adalah hasil uji menggunakan e-modul lebih banyak.
respon guru. Berdasarkan rekapitulasi Kendala kedua adalah beberapa
penilaian dari masing-masing responden siswa masih terlihat banyak bermain
memperlihatkan penilaian yang diberikan ketika menggunakan e-modul, siswa
oleh guru adalah sangat baik 100%, baik bermain dengan menggunakan fitur chat
0%, cukup 0%, kurang 0%, dan sangat dan lebih sering menggunakan fitur chat
kurang 0%. Hal ini mengindikasi bahwa untuk berkomunikasi. Solusi dari
pengembangan e-modul mata pelajaran permasalahan ini adalah ikut sertanya
pemrograman web dinamis menunjukan peran guru dalam proses pembelajaran
keberhasilan yang dibuktikan dengan untuk mengontrol siswa.
terbantunya siswa dalam hal Kelebihan dari pengembangan e-
pemerolehan sumber belajar. modul pemrograman web dinamis kelas
Hasil penelitian ini sesuai dengan XI ini adalah e-modul disesuaikan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan karakteristik siswa yang memiliki kognitif
oleh (Adiputra, 2014) mengenai berbeda, sehingga pengembangan e-
pengembangan e-modul. Hasil penelitian modul ini dikembangkan dengan
tersebut mengatakan persentase respon menggunakan model pembelajaran
siswa menunjukkan sebesar 66,66% problem based learning. Dengan
memberikan respon sangat positif dan menggunakan model yang sesuai,
33,33% memberikan respon positif, dan pembelajaran menjadi terstruktur dan
tidak ada siswa yang memberikan respon terarah. Pengunaan PBL pada e-modul ini
kurang positif, negatif maupun sangat menjadikan e-modul sesuai untuk di
negatif. Pengembangan e-modul pada terapkan pada kelas dengan kognitif
Materi “Melakukan Instalasi Sistem siswa yang berbeda. Pernyataan ini juga
Operasi Jaringan Berbasis GUI dan Text” sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh
dapat dikategorikan sangat positif. Sastrawati, yang menyatakan
Berdasarkan hasil uji yang penggunaan model pembelajaran ini
dilakukan, dapat disimpulkan didasarkan kepada dapat meningkatkan
pengembangan e-modul mata pelajaran kemampuan kognitif siswa yang rendah
pemrograman web dinamis yang telah (Sastrawati, 2011). Pernyataan ini juga
dibuat menunjukan adanya keberhasilan, diperkuat dengan teori yang dikemukakan

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 94
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

oleh Sastrawati, yang menyatakan bahwa semua uji, diambilnya respon siswa dan
adanya peningkatan terhadap guru untuk mengetahui respon mereka
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mengenai penggunaan e-modul pada
siswa yang memiliki strategi metakognisi mata pelajaran pemrograman web
(kemampuan untuk mengontrol ranah dinamis kelas XI, (2) Berdasarkan respon
atau aspek kognitif) rendah. Penggunaan siswa pada e-modul mata pelajaran
problem based learning juga menjadi pemrograman web dinamis kelas XI
salah satu keunggulan dari e-modul ini dengan model problem based learning di
(Sastrawati, 2011). SMK Negeri 2 Tabanan, didapatkan rata-
Kelebihan yang kedua yaitu e- rata respon siswa sebesar 91,65% dalam
modul pemrograman web dinamis kelas hal kesesuaian tampilan, kemudahan
XI berisi fitur-fitur yang menarik minat penggunaan e-modul, motivasi terhadap
siswa untuk belajar pemrograman web siswa dan isi konten. Jika dikonversikan
dinamis, fitur-fiturnya meliputi CAI dimana ke dalam tabel konversi tingkat
siswa menjadi lebih sistematis dan pencapaian termasuk pada kategori baik.
terstruktur dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk respon guru terhadap e-
Siswa menjadi bisa belajar secara mendiri modul didapatkan rata-rata respon
tahap demi tahap, hal ini sesuai dengan sebesar 93,33% dalam hal kemudahan
teori yang dikemukakan oleh Susana, penggunaan e-modul, antusias siswa, dan
yang menyatakan bahwa modul adalah pengajaran menggunakan e-modul. Jika
salah satu bentuk bahan ajar, yang dapat dikonversikan ke dalam tabel konversi
digunakan oleh siswa untuk tingkat pencapaian termasuk pada
menyelesaikan satu satuan pembelajaran, kategori sangat baik.
selanjutnya siswa dapat melangkah maju Berdasarkan pengamatan penulis,
dan mempelajari satuan pembelajaran terdapat beberapa hal yang dapat
berikutnya (Susana, 2015). dijadikan bahan pertimbangan untuk
ditindak lanjuti. (1) Produk e-modul
SIMPULAN DAN SARAN pemrograman web dinamis dengan model
Berdasarkan hasil penelitian dan problem based learning di SMK Negeri 2
pembahasan pada penelitian Tabanan yang dikembangkan belum
pengembangan e-modul pada mata sampai pada tahap pengukuran hasil
pelajaran sistem komputer dengan model belajar akhir siswa dengan e-modul. Oleh
pembelajaran problem based learning, karena itu, terbuka bagi para peneliti lain
maka penulis dapat menarik kesimpulan untuk mengkaji lebih jauh pengukuran
sebagai berikut. (1) Implementasi hasil belajar akhir siswa menggunakan e-
pengembangan e-modul pemrograman modul ini. (2) Aplikasi moodle harus dibuat
web dinamis dilakukan dengan cara dalam bentuk aplikasi instalasi sehingga
melakukan uji produk pengembangan oleh pada saat penginstalan moodle pada
dosen ahli dan uji coba di sekolah serta tempat yang berbeda tidak membutuhkan
pengambilan respon siswa dan guru. waktu yang lama.
Tahap uji yang dilakukan oleh dosen ahli
yaitu uji ahli isi pembelajaran, uji ahli DAFTAR PUSTAKA
desain pembelajaran, dan uji ahli isi Adiputra, I. N. (2014). Pengembangan E-
media. Setelah dilakukan uji ahli, e-modul Modul pada Materi "Melakukan
diimplementasikan di sekolah dengan Instalasi Sistem Operasi Jaringan
melakukan 3 tahap uji yaitu uji perorangan Berbasis GUI dan Text" untuk
dengan mengambil sampel 3 orang, SIswa Kelas X Teknik Komputer
kemudian tahap uji kelompok kecil dan Jaringan SMK Negeri 3
mengambil sampel 12, dan tahap uji Singaraja. Kumpulan Artikel
lapangan mengambil sampel 18 orang Mahasiswa Pendidikan Teknik
pada kelas XI RPL. Setelah dilakukannya Informatika (KARMAPATI), 19-25.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No.1, Januari 2017, Hal : 95
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652

Kemendikbud. (2015). Penguatan


Pemahaman Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Kejuruan.
Handout Pendamping
Implementasi Kurikulum 2013
SMK Tahun 2015, 23.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib
Belajar. (t.thn.). Diambil kembali
dari
kemenag.go.id/file/dokumen/PP47
08.pdf
Sanjaya, W. (2008). Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Predana Media.
Sastrawati, E. (2011). Problem Based
Learning, Strategi Metakognisi,
Dan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa. Tekno Pedagogi, 1-
14.
Sudjana, N., & Rivai, A. (2009). Media
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Susana, Y. (2015). Pengembangan Modul
IPA Terpadu Berbasis Berpikir
Kritis Dengan Tema Ventilator
Pada Siswa SMP/MTs Kelas VIII.
Jurnal Inkuiri, 109-115.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2010). Metode
Penelitian Pengembangan
Pendidikan. Singaraja: Undiksha.
Wulandari, B. (2013). Pengaruh Problem-
Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Ditinjau Dari Motivasi
Belajar PLC di SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 178-191.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/600

Anda mungkin juga menyukai