Anda di halaman 1dari 3

TRADER AMATIR VS TRADER PROFESIONAL FOREX

Anda mungkin ingin tahu apa yang dimiliki trader profesional namun tidak
Anda miliki atau apa yang diketahui trader profesional namun tidak Anda
ketahui. Berikut penuturan Nial Fuller, seorang trader berpengalaman,
tentang perbedaan trader yang belum profesional, atau lazim disebut
trader amatir, dengan trader profesional. Menurut Nial, meski yang
dilakukan trader profesional mungkin berbeda dari trader amatir, namun
sebenarnya mereka belum tentu mengetahui sesuatu yang harus dimiliki
oleh trader amatir.
Bagi trader forex pada umumnya, menjadi seorang trader profesional
mungkin suatu realita yang masih jauh untuk bisa dicapai. Anda mungkin
mengira bahwa para trader profesional bisa memperoleh informasi penting
yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu (insider information) yang
Anda tidak tahu bagaimana mendapatkannya.

Dalam kenyataannya seorang trader profesional tidaklah demikian.


Sebenarnya Anda tidak jauh dari realita untuk bisa trading seperti para
profesional, apa yang mesti Anda lakukan adalah merubah cara pandang
Anda tentang trading, dan kemauan untuk memulai merubah kebiasaan
trading Anda.

Apa saja perbedaan trader profesional dari trader amatir, dan bagaimana
kita bisa belajar untuk memperbaiki cara trading kita?

1. Trader profesional sangat menikmati trading


Para trader pada umumnya mencari cara-cara yang cenderung instan
untuk mencapai sukses dalam trading. Mereka sangat berharap bisnis
trading forex akan bisa merubah hidupnya, tetapi mungkin mereka tidak
menikmati benar dinamika dalam trading seperti para profesional. Pada
umumnya mereka menganggap trading forex sebagai alat untuk
menghasilkan uang.

Para trader profesional sangat menyukai tantangan dalam trading,


tantangan untuk bisa mengendalikan pikirannya pada trading. Mereka
menikmati keseluruhan proses dalam trading mulai dari aspek psikologi,
pembacaan dan analisa trading chart hingga money management. Jika Anda
tidak benar-benar menyukai apa yang sedang Anda lakukan maka akan
sulit untuk menerapkan cara berpikir, kebiasaan dan dedikasi untuk
mencapai sukses dalam pekerjaan tersebut, termasuk dalam trading forex.

Mungkin Anda mengira bahwa Anda telah benar-benar menyukai trading


dan telah menjadikan trading forex sebagai satu-satunya sumber
penghasilan Anda (trading for living), namun masih sering mengalami
kerugian. Perlu diketahui bahwa menyukai apa yang sedang Anda kerjakan
berbeda dengan melakukan pekerjaan tersebut dengan benar.

Sebagai contoh, para trader profesional sangat menikmati trading dan


analisa pasar, tetapi mereka tidak kecanduan atau mengalami
ketergantungan untuk selalu berada di pasar setiap waktu. Mereka tahu
bahwa keberhasilan dalam setiap trade sangat bergantung pada
probabilitas sinyal trading, dan mereka bersabar untuk menunggu sinyal
trading dengan probabilitas tinggi. Mereka tidak terobsesi untuk entry atau
exit hanya berdasarkan emosi.

2. Trader profesional tidak takut pada risiko, melainkan tahu


bagaimana mengendalikannya
Ini adalah kenyataan. Kebanyakan orang takut rugi. Itulah sebabnya jika
Anda berbicara dengan orang yang awam tentang trading forex mereka
akan mengira Anda sedang berjudi, atau mereka balik bertanya apakah
tidak ada pekerjaan lain yang lebih jelas dan pasti menguntungkan. Secara
alami kita memang memiliki sifat untuk cenderung menghindari resiko
(risk averse), dan ini jelas tampak ketika membicarakan trading.

Salah satu aspek terpenting dalam trading adalah berani mengambil resiko
dan bisa mengendalikannya. Para trader profesional tahu akan hal ini.
Mereka sama sekali tidak takut mengambil risiko karena sejak semula telah
belajar bagaimana mengendalikan resiko tersebut dengan benar.

Dalam hal menghadapi resiko, trader profesional tidak pernah ragu untuk
entry atau menentukan risk/reward ratio asalkan sinyal tradingnya valid.
Mereka biasanya masuk pasar dengan "set and forget" hingga jadwal
trading berikutnya. Sebaliknya trader amatir sering kali masih ragu meski
sinyal tradingnya valid. Kecenderungan untuk menghindari resiko ini
menyebabkan mereka kurang disiplin dan kehilangan kesempatan entry.
Ini biasanya terjadi setelah mengalami kerugian, meskipun kerugian pada
trade terakhir tidak berhubungan dengan trade berikut yang akan
dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai