Disusun oleh:
Aulia Ekayanty 41204720116019
i
DAFTAR GAMBAR
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
memperkirakan pada tahun 2030 nanti sekitar 21,3 juta orang Indonesia terkena
diabetes.
Diabetes melitus diakibatkan oleh konsumsi gula pasir (sukrosa) secara
berlebihan yang notabene disebabkan oleh konsumsi karbohidrat yang
berlebihan. Ironisnya, di Indonesia, gula pasir (sukrosa) merupakan salah satu
dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi secara langsung dan sebagai
bahan pemanis untuk keperluan berbagai industri pangan dan minuman. Dan
permintaan akan gula terus meningkat mengikuti pertumbuhan jumlah
penduduk (Haryati, 2007).
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Rasa
manis yang biasa dijumpai pada tanaman terutama disebabkan oleh tiga jenis
gula, yaitu sakarosa, fruktosa dan glukosa. Selain gula pasir, terdapat sumber
pemanis alami lainnya seperti madu dan sari buah kurma (Haryati, 2007).
Menurut retno (2014), madu merupakan produk pemanis alami yang
dapat menjadi sumber energi dan banyak memberikan manfaat untuk
kesehatan. Buah Kurma (Phoenix dactylifera) merupakan salah satu makanan
yang kaya nutrisi. Kurma tersusun atas gula-gula sederhana seperti glukosa,
fruktosa dan sukrosa (Simatupang, 2018).
B. Tujuan
2
I. ISI
A. GULA PASIR
B. GULA MERAH
C. MADU
3
II. KESIMPULAN
4
DAFTAR PUSTAKA
Haryati, S., 2007. Studi Pengaruh Flowrate, Waktu Kontak dan Tinggi Bed
Terhadap Proses Pemisahan Larutan D-Glukosa dan D-Fruktosa. In Seminar
Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo.
Raini, M. Dan A. Isnawati. 2011. Kajian: Khasiat dan Keamanan Stevia sebagai
Pemanis Pengganti Gula, Media Litbang Kesehatan. 21(4):145-156.