Makalah Komunitas II Kel 6 A2 2017
Makalah Komunitas II Kel 6 A2 2017
Disusun Oleh
Kelompok 6 – A2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas ini dalam
bentuk makalah. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang telah diberikan.
Penyusun menyadari adanya kekurangan pada makalah ini. Untuk itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca.
Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya pembaca
dapat memakluminya. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
lanjut usia adalah meningkatkan kemandirian lansia dalam mengatasi
masalah kesehatanya khususnya kemampuan mendeteksi dini penyakit,
mencari pertolongan pengobatan dan kemampuan merawat dirinya sendiri
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. (1) Menurut WHO tahun
1989, telah dicapai konsensus bahwa yang dimaksud dengan lansia (elderly)
adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih.
Berdasarkan data Susenas tahun 2003 jumlah penduduk lanjut usia
mencapai 16.172.835 jiwa atau 7,54% dan pada tahun 2010 akan mencapai
24 juta jiwa atau 9,77% dari total penduduk. Dampak dari peningkatan
jumlah lanjut usia antara lain masalah penyakit degeneratif akan sering
menyertai para lanjut usia yang bersifat kronis dan multipatologis dalam
penangananya memerlukan waktu cukup lama dan biaya besar. Menghadapi
kondisi demikian perlu pengkajian masalah-masalah lanjut usia yang lebih
mendasar dan sesuai dengan kebutuhan. Secara alami bertambahnya usia
akan menyebabkan terjadinya perubahan degeneratif dengan manifestasi
beberapa penyakit seperti penyakit hipertensi, kelainan jantung, penyakit
diabetes militus, kanker rahim / prostat, osteoporosis dan lain-lain. Meskipun
lanjut usia bukan suatu penyakit, namun bersamaan dengan proses penuaan,
insiden penyakit kronik dan ketidakmampuan akan semakin meningkat.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
5
a) Tujuan umum
Agar mahasiswa /mahasiswi memperoleh informasi dan gambaran tentang
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Khusus Lansia.
b) Tujuan khusus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan - tahapan
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya
tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian
misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan,
endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia
sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem
organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan
fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial
lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living
(Fatmah, 2010).
Batasan umur pada usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda. Menurut World
Health Organitation (WHO) lansia meliputi :
7
Berbeda dengan WHO, menurut Departemen Kesehatan RI (2006)
pengelompokkan lansia menjadi :
8
Lanjut usia merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat
dihindari dan akan dialami oleh setiap manusia. Pada tahap ini manusia mengalami
banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, dimana terjadi kemunduran
dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Lanjut usia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Sebagai dampak keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia salah
satunya adalah meningkatnya angka harapan hidup di Indonesia sehingga populasi
lansia juga meningkat. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2014, umur
Harapan Hidup (UHH) di Indonesia untuk wanita adalah 73 tahun dan untuk pria
adalah 69 tahun. Menurut Bureau of the Cencus USA (1993), Indonesia pada tahun
1990-2025 akan mempunyai kenaikan jumlah lanjut usia sebesar 414%.
Pasien lanjut usia mempunyai ciri-ciri: memiliki beberapa penyakit
kronis/menahun, gejala penyakitnya tidak khas, fungsi organ yang menurun, tingkat
kemandirian berkurang, sering disertai masalah nutrisi, karena alasan tersebut
perawatan pasien geriatri berbeda dengan pasien yang lain.
Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari
orang dewasa, yang sering disebut dengan sindroma geriatri yaitu kumpulan gejala-
gejala mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau
keluarganya (istilah 14 I), yaitu :
9
11. Insomnia(sulit tidur)
12. Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
13. Impotence (Gangguan seksual)
14. Impaction (sulit buang air besar)
10
o Prinsip dasar tatalaksana usia lanjut dengan masalah instabilitas dan
riwayat jatuh adalah: mengobati berbagai kondisi yang mendasari
instabilitas dan jatuh, memberikan terapi fisik dan penyuluhan
berupa latihan cara berjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau
sandal yang sesuai, serta mengubah lingkungan agar lebih aman
seperti pencahayaan yang cukup, pegangan, lantai yang tidak licin.
11
Intelectual Impairement (Gangguan Intelektual Seperti Demensia dan
Delirium)
o Demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat
yang disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak berhubungan
dengan gangguan tingkat kesadaran sehingga mempengaruhi
aktifitas kerja dan sosial secara bermakna.
o Demensia tidak hanya masalah pada memori. Demensia mencakup
berkurangnya kemampuan untuk mengenal, berpikir, menyimpan
atau mengingat pengalaman yang lalu dan juga kehilangan pola
sentuh, pasien menjadi perasa, dan terganggunya aktivitas.
o Faktor risiko : hipertensi, DM, gangguan jantung, PPOK dan
obesitas.
o Sindroma derilium akut adalah sindroma mental organik yang
ditandai dengan gangguan kesadaran dan atensi serta perubahan
kognitif atau gangguan persepsi yang timbul dalam jangka pendek
dan berfluktuasi.
o Gejalanya: gangguan kognitif global berupa gangguan memori
jangka pendek, gangguan persepsi (halusinasi, ilusi), gangguan
proses pikir (diorientasi waktu, tempat, orang), komunikasi tidak
relevan, pasien mengomel, ide pembicaraan melompat-lompat,
gangguan siklus tidur.
Infection (infeksi)
o Pada lanjut usia terdapat beberapa penyakit sekaligus, menurunnya
daya tahan/imunitas terhadap infeksi, menurunnya daya
komunikasipada lanjut usia sehingga sulit/jarang mengeluh, sulitnya
mengenal tanda infeksi secara dini.
o Ciri utama pada semua penyakit infeksi biasanya ditandai dengan
meningkatnya temperatur badan, dan hal ini sering tidak dijumpai
pada usia lanjut, malah suhu badan yang rendah lebih sering
dijumpai.
12
o Keluhan dan gejala infeksi semakin tidak khas antara lain berupa
konfusi/delirium sampai koma, adanya penurunan nafsu makan tiba-
tiba, badan menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah laku
sering terjadi pada pasien usia lanjut.
Isolation (Depression)
o Isolation (terisolasi) / depresi, penyebab utama depresi pada lanjut
usia adalah kehilangan seseorang yang disayangi, pasangan hidup,
anak, bahkan binatang peliharaan.
o Selain itu kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan,
menyebabkan dirinya terisolasi dan menjadi depresi. Keluarga yang
mulai mengacuhkan karena merasa direpotkan menyebabkan pasien
akan merasa hidup sendiri dan menjadi depresi. Beberapa orang
dapat melakukan usaha bunuh diri akibat depresi yang
berkepajangan.
Inanition (malnutrisi)
o Asupan makanan berkurang sekitar 25% pada usia 40-70 tahun.
Anoreksia dipengaruhi oleh faktor fisiologis (perubahan rasa kecap,
pembauan, sulit mengunyah, gangguan usus dll), psikologis (depresi
13
dan demensia) dan sosial (hidup dan makan sendiri) yang
berpengaruh pada nafsu makan dan asupan makanan.
Insomnia(Sulit tidur)
o Dapat terjadi karena masalah-masalah dalam hidup yang
menyebabkan seorang lansia menjadi depresi. Selain itu beberapa
penyakit juga dapat menyebabkan insomnia seperti diabetes melitus
dan gangguan kelenjar thyroid, gangguan di otak juga dapat
menyebabkan insomnia. Jam tidur yang sudah berubah juga dapat
menjadi penyebabnya.
o Berbagai keluhan gangguan tidur yang sering dilaporkan oleh lansia
yaitu sulit untuk masuk kedalam proses tidur, tidurnya tidak dalam
14
dan mudah terbangun, jika terbangun sulit untuk tidur kembali,
terbangun dini hari, lesu setelah bangun di pagi hari.
o Agar bisa tidur : hindari olahraga 3-4 jam sebelum tidur, santai
mendekati waktu tidur, hindari rokok waktu tidur, hindari minum
minuman berkafein saat sore hari, batasi asupan cairan setelah jam
makan malam ada nokturia, batasi tidur siang 30 menit atau kurang,
hindari menggunakan tempat tidur untuk menonton tv, menulis
tagihan dan membaca.
Impotence(Gangguan seksual)
o Impotensi/ ketidakmampuan melakukan aktivitas seksual pada usia
lanjut terutama disebabkan oleh gangguan organik seperti gangguan
hormon, syaraf, dan pembuluh darah dan juga depresi
15
melayani penduduk lansia, yang berproses pembentukan dan
pelaksaanya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya
masyarakat (LSM), lintas sector pemerintahan dan non-pemerintah,
swasta, organisasi social dan lain-lain, dengan menitikberatkan
pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Selain itu
posyandu lansia juga memberikan pelayanan social, agama, pendidikan,
ketrampilan, olahraga, seni budaya dan pelayanan lain yang dibutuhkan
para lansia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
2) Puskesmas Santun Lansia
Puskesmas santun lansia adalah puskemas yang menyediakan ruang
khusus untuk melakukan pelayanan bagi kelompok usia lanjut yang
meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Ciri-ciri puskesmas santun lansia yaitu pelayanannya
secara pro-aktif, baik, berkualitas, sopan, memberikan kemudahan
dalam pelayanan kesehatan lanisa, memberikan
keringanan/penghapusan biaya pelayanan bagi lansia yang tak mampu,
memberikan berbagai dukungan dan bimbingan kepada lansia dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui kerjasama dengan
lintas program dan lintas sektor.
16
dilakukan secara terpadu dan lintas sektor. Misi yang ingin dicapai adalah
- Sasaran langsung
masalah kesehatan)
Keluarga
Organisasi sosial
17
- Pencegahan penyakit tidak menular melalui
posbindu PTM
- Promosi kesehatan
Potensial meliputi :
- Pelayanan kesehatan
- Pelayanan kesehatan
hukum
- Perlindungan sosial
18
e. Strategi yang Diupayakan Dalam Meningkatkan
- Penyakit degenerative
19
BAB III
20
A. Pengkajian
Berdasarkan data pengkajian komunitas pada lansia di kelurahan Damai
Bahagia pada tanggal 9 september 2019 diperoleh data melalui winshield
survey yaitu sebagai berikut :
Windshield survey
a. Data Inti Komunitas
Inti komunitas Elemen Deskripsi
Nilai, norma dan Nilai, norma Nilai dan norma yang masih dijalankan
keyakinan adalah nilai kesopanan, gotong royong,
serta kerukunan antar tetangga. Hal ini
dapat dilihat dari adanya kegiatan-
kegiatan kemasyarakatan yang masih
terus berjalan. Seperti : arisan, takziyah
dan keja bakti.
21
Keyakinan Mayoritas lansia di kelurahan Damai
Bahagia beragama Islam dan ada
beberapa diantaranya beragama nasrani.
b. Data Subsistem
Subsistem Elemen Deskripsi
22
Utara : Sungai Cakra
23
5. Layanan a. Fasilitas Di kelurahan Damai Bahagia terdapat
Kesehatan dan kesehatan satu posyandu lansia yaitu posyandu
Layanan Sejahtera. Yang pada beberapa bulan
Sosial terakhir ini jumlah lansia yang
mengunjungi posyandu sejahtera
sangat menurun drastis. Kurang lebih
angka kunjungan posyandu 3 bulan
terakhir ini hanya sekitar 25% lansia
yang datang. Posyandu lansia sudah
bejalan dengan beberapa program
antara lain yaitu senam lansia,
pemeriksaan gula darah, asam urat
dan kolestrol yang diberikan secara
gratis.
24
dan beberapa warung kecil serta
tempat makan yang berada di
pemukiman warga.
25
rumah bersama keluarga saat waktu
luang.
26
pekarangan
rumah.
- Bapak Lurah
setempat
mengatakan
banyak jendela
rumah warga
ditutup pada siang
hari karena demi
keamanan rumah
- Beberapa warga
mengatakan
sampah di bakar
dan tidak ada
penutup sampah
Do :
- 87,3% masyarakat
membakar
sampah
di pekarangan
rumahnya
- 8,8% sampah
ditimbun
- 2,8% sampah
dibuang
sembarangan
- 1,1% sampah
dibuang ke sungai
DS : - Lansia tidak pernah Ketidakefektifan
berolah raga dirumah pemeliharaan
27
- Lurah setempat karena tidak memiliki kesehatan b.d kurang
mengatakan banyak halaman rumah. dukungan sosial dan
warganya membeli - Lansia jarang datang tidak menunjukan
obat bebas di warung, keposyandu lansia karena minat pada perbaikan
karena lebih murah tidak ada yang perilaku sehat.
dan mudah mengantar.
di jangkau. - Tidak ada kegiatan rutin
- Lansia mengatakan lansia dalam upaya
kurang minat peningkatan kesehatan
melakukan olahraga. seperti olahraga,
Lansia melakukan kebiasaan lansia hanya
olahraga ketika menyapu dan berintraksi
datang ke posyandu dengan tetangga.
lansia saja. - Kurangnya pengetahuan
dan kesadaran lansia
DO :
tentang hidup sehat
- 74,0% masyarakat
mengkonsumsi
obat bebas di
warung , 12,2%
mengkonsumsi
jamu sebelum
pergi
ke pelayanan
kesehatan, sisanya
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan.
- Angka kunjungan
posyandu 3 bulan
terakhir ini hanya
28
sekitar 25% lansia
yang datang
-
Keterangan skoring :
5 : Sangat tinggi A : Sesuai dengan perawat komunitas G : Sesuai dengan program
4 : Tinggi B : Jumlah yang beresiko pemerintah
3 : Cukup C : Besarnya resiko H : Sumber daya tempat
2 : Rendah D : Kemungkinan untuk pendidikan I : Sumber daya waktu
1 : Sangat rendah kesehatan J : Sumber daya dana
E : Minat masyarakat K : Sumber daya fasilitas
F : Kemungkinan untuk diatasi L : Sumber daya orang
29
3.3 ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Sasaran dan NOC NIC PJ Waktu Tempat Metode Media
keperawatan tujuan
1 Ketidakefektif Sasaran : Setelah dilakukan Prevensi primer : Roni Senin, 14 Rumah Dsikusi, Leaflet
an tindakan kepeawatan oktober- lansia KIE,
Warga lansia Pendidikan
pemeliharaan selama 7 hari Rabu 16 Pemeriks
(primer) kesehatan
kesehatan diharapkan warga Oktober aan
(5510)
(00099) pada lansia di keluarahan 1. Tentang 2019 kesehata
lansia di Damai Bahagia hipertensi n
kelurahan Tujuan : mampu : dan
Damai Jangka pemeriksaa
Bahagia panjan n
g: Prevensi primer : kesehatan
Kejadi
an Melakukan
perilaku prevensi sekunder :
hiperte
kesehatan
nsi
secara rutin pendidikan
dan meningkat kesehatan
kurang 5(160207) (5510)
minat 1. skrining Penyuluh
posya kesehatan an, KIE
ndu Prevensi sekunder : 2. modifikasi Posyan
perilaku Yuni Power
tidak du
Pengetahuan kesehatan point,
terjadi tentang kelurah
(senam leaflet
lagi promosi an
30
Jangka kesehatan lansia Sabtu, Damai
pende meningkat dirumah) 18-19 Bahagi
k: 5(1823) Prevensi tersier : Oktober a
Warga Pengetahuan 2019
tahu tentang pendidikan
latihan rutin kesehatan(551
pentin
yang efektif 0)
gnya 1. behavior
keseha meningkat
5(182310) modificatio
tan, n:
teruta Pengetahuan
tentang penyuluha
ma n dan
peningkatan
untuk kesehatan berikan Balai
lansia. terkemuka cermah
Minggu, Desa Diskusi
meningkat 5 20 kelurah
(182328) Oktober an Power
2019 Damai point,
Izza
Bahagi leaflet
Prevensi tersier :
a
Pengetahuan
tentang
perilaku yang
meningkatka
n kesehatan
meningkat 5
(182308)
Pengetahuan
tentang
31
pemeriksaan
kesehatan
yang
direkomenda
sikan 5
(182311)
32
edukasi tentang kesadaran hidup
sehat, dan juga banyak yang bertanya
kepada mahasiswa mengenai
pentingnya hidup sehat.
A : kurangnya kesadaran akan
kesehatan teratasi sebagian
P : memaksimalkan lansia yang sudah
bersemangat dalam mengikuti
berbagai kegiatan lansia dan
mendorong lansia yang belum/tidak
peduli terhadap kesehatan untuk
mengikuti kegiatan selanjutnya.
Sabtu, 18- Skrining kesehatan & Konseling, S : semua lansia dengan hipertensi
19Oktober senam lansia ceramah mengatakan senang dengan adanya
2019 skrining kesehatan sehingga mereka
dapat cek kesehatan gratis
O : presentase kehadiran lansia
sebanyak 98% lansi terliat senang dan
berkenan berpasrtisipasi aktif dalam
kesehatan
A : motivasi untuk memberikan
kesehatan secara teratur meningkat
dan teratasi sebagian
33
P : meningkatkan motivasi personal
dan support bagi lansia untuk aktif
mengikuti kegiatan di posyandu
Minggu, Behavior modification : Ceramah, S : lansia dan warga kelurahan
20 Oktober penyuluhan dan data mengatakan senag diadakannya
2019 Recruitment kader hidup kuantitatif rekruitmen kader hidup sehat
sehat
O : kehadian lansia 98% ditambah
dengan warga yang bukan lansia 25
orang
A : kepedulian warga terhadap
kesehatan dan hidup sehat meningkat
P : mempertahankan dan
meningkatkan kepedulian warga
dengan edukasi tentang hipertensi dan
gaya hidup sehat.
34
3.4 RENCANA STRATEGIS PENYELESAIAN MASALAH
1. Rencana/Program.
Nama program yang akan penulis lakukan adalah “Skrining kesehatan & senam
lansia”. Program ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 18-19 Oktober 2019 , di Kelurahan
Damai Bahagia. Penulis akan melakukan berupa skrining kesehatan yang dilakukan secara
konseling dan penyuluhan tentang pentingnya kesadaran untuk hidup sehat pada para
lansia, dan juga melakukan senam lansia bersama-sama.
2. Komunikator.
Suatu kegiatan baik konseling dan penyuluhan yang berhasil dapat ditentukan oleh
kemampuan berkomunikasi, namun selain itu perlu dari dalam diri komunikator (penyuluh)
itu sendiri. Karena seperti yang sudah kita tahu bahwa fungsi komunikator disini sebagai
pengutaraan baik pikiran dan perasaannya ke dalam bentuk pesan yang nantinya dapat
membuat komunikan (yang disuluh) menjadi bisa tahu, merubah sikap, pendapat, dan juga
perilakunya. Komunikator dalam pelaksanaan penyuluhan ke para lansia di Kelurahan
Damai Bahagia, seksi penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai komunikator
berkerjasama secara internal dengan lurah, dan perwakilan dari warga.
3. Media yang digunakan.
Dalam pelaksanaan penyuluhan dan konseling tentu dibutuhkan media yang baik,
pemilihan media yang akan digunakan dalam penyuluhan termasuk keputusan yang sangat
penting. Pelaksana akan memilih media yang diharapkan pada saat penyuluhan dapat
efektif mencapai sasaran yang dibutuhkan yaitu para lansia. Dalam pemilihan media harus
benar-benar didasarkan pada pertimbangan yang matang, karena pilihan yang diambil akan
berpengaruh pada biaya, tenaga, dan juga waktu yang nanti disediakan untuk penyuluhan.
Pada penyuluhan kali ini, penulis akan menggunakan media elektronik berupa presentasi
dengan menggunakan tablet yang dibentuk sedemikian rupa agar para lansia dapat
membaca materi dengan jelas beserta dengan perlengkapan lainnya.
4. Pesan yang disampaikan.
Dalam mementukan suatu keefektivisan suatu program dibutuhan juga cara
penyampaian pesan yang tepat. Bukan hanya isi pesan, namun seorang penyuluh atau
komunikator harus mempertimbangkan juga bagaimana suatu informasi tersebut disusun
untuk di presentasikan dan tipe seperti apa, lalu juga daya tarik apa dari pesan yang akan
35
disampaikan. Supaya para sasaran kami yaitu para lansia dapat tertarik, metode yang kami
gunakan adalah metode konseling. Pemateri akan mengajarkan pentingnya kesadaran
untuk hidup sehat kepada para lansia dan juga skrining kesehatan.
36
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari makalah di atas, maka penulis dapat menyimpulkan permasalahan utama
kesehatan lansia adalah rasa nyeri, lemah, berkurangnya fungsi indra, kekakuan otot, ketidak
seimbangan, masalah psikologis, depresi atau demensia. Kelemahan otot yang dialami oleh
lansia sering menyebabkan lansia jatuh. Selain itu kebiasaan atau gaya hidup yang dulu di
lakukan juga bisa sangat mempengaruhi kesehatan pada masa lansia. Seperti merokok, kurang
makanan bergizi, stress dan jarang berolahraga.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia dan Puskesmas Santun Lansia adalah
beberapa program pelayanan kesehatan pemerintah yang dibutuhkan para lansia yang meliputi
pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa yang
telah disampaikan dalam makalah ini, dengan semakin meningkatnya jumlah lansia,
dibutuhkan perhatian dari semua pihak dalam mengantisipasi berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan lansia.
4.2 SARAN
1. Pelayanan Home Care yang tertintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
2. Masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), dapat berperan aktif
membantu mengurangi masalah pada lansia dengan menitikberatkan pelayanan
kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabillitatif di semua fasilitas pelayanan
kesehatan untuk melayani penduduk lansia, yang proses pembentukan dan
pelaksanaannya dilakukan oleh lintas sektor pemerintahan dan non-pemerintah,
swasta, organisasi sosial dan lain-lain,
37
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/6613/15/BAB%20II.pdf
38