Anda di halaman 1dari 20

PETUNJUK TEKNIS

VAKSINASI ACC UNAIR

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

1. PERSIAPAN UMUM 2

2. DENAH AREA VAKSINASI 3

3. PERATURAN SELURUH RELAWAN 3

4. APD 5

5. JOBDESC PER POSISI 6


ASSESSOR 6
SCREENING 7
VAKSINATOR 10
ASISTEN VAKSINATOR 12
Bagian pengisi vaksin di spuit 12
Bagian pencatat 14
PCARE Belakang 16
KOOR LAPANGAN 17
KOOR ASSESSOR 17
KOOR VAKSIN 17
KOOR LOGISTIK 18
KOOR COLD-CHAIN 18

6. KIE terkait KIPI 20

7. LAIN- LAIN 21

1. PERSIAPAN UMUM

● Vaksinasi dilaksanakan sehari dengan target 5000 peserta


● Relawan tenaga kesehatan terdiri dari 10 tim, yang tiap timnya berisi 1 assessor, 3
screening, 2 vaksinator, 2 asisten vaksinator.
○ Serta 1 tim khusus untuk bilik hijab: 1 vaksinator dan 1 asisten vaksinator
● Tiap hari akan terbagi dalam 2 shift: shift 1 (07.00-12.30) dan shift 2 (12.30-18.00).
○ Hadir 30 menit sebelum tiap shift (pakai apd dan persiapan)
○ Pergantian shift berlangsung pukul 12.15-12.30
○ Pergantian shift dilakukan menunggu aba-aba dari korlap

Checklist individu NAKES Checklist individu PCARE

● Bulpen minimal 2 ● Laptop + charger (+mouse)


● APD Gown (yang dipinjamkan) ● Handban
● Alkes (tensi dan temp) → alternatif ● Bulpen minimal 3 buah
alkes rusak ● Staples dan isinya
● Masker dari rumah ● Klip
● Handsanitizer ● Spidol merah
● Siap paket data (alternatif sinyal
wifi)
● Masker dari rumah
● Handsanitizer

● Dresscode relawan (diusahakan sama): Merah / Pink


2. DENAH AREA VAKSINASI

3. PERATURAN SELURUH RELAWAN

1. Datang 30 menit sebelum jadwal (mengikuti briefing di awal shift).


2. Hari Kamis, 26 Agustus akan ada briefing ZOOM yang diikuti seluruh relawan
vaksinasi. Briefing terkait: alur vaksinasi, absensi, jobdesc, dan tempat
3. Berangkat bersama pulang bersama!
2. Jika hendak izin untuk sholat atau ke kamar mandi wajib lapor assessor
masing-masing sel. Meja diharapkan tidak ditinggal dalam keadaan kosong.
3. Presensi: Para nakes wajib mengisi presensi melalui google form datang (1)
dan pulang (1) dengan memasukan kode token yang tersedia pada meja
tempat anda terjadwal dan bekerja. Presensi harus diisi tepat waktu, dalam
kurun waktu yang ditentukan. (kelupaan tidak mengisi absensi bukan tanggung
jawab panitia)
4. JANGAN BUKA MASKER DI DALAM AREA VAKSINASI → kalau mau
minum/makan diluar (outdoor) dan tidak berkerumun. Disarankan untuk makan
dirumah saja → meminimalkan paparan
5. Minimal datang menggunakan masker medis (disarankan double masker
dengan masker kain/ menggunakan kn95/n95, tidak disarankan double masker
medis)
6. Mengerti tata cara penggunaan APD beserta cara pelepasan dan
pembuangannya.
7. Membawa alat sendiri atau bertanggung jawab sendiri atas alat sendiri atau
alat yang dipinjamkan panitia (kembalikan sesuai meja awal ditempatkannya
alat)
8. Bertingkah santun sabar dan sopan kepada siapapun. Siap salah meski kamu
tidak salah. Patient satisfaction at its best. Mampu menerapkan 5S1R (Senyum
Salam Sapa Sopan Santun Rapi) selama acara berlangsung
9. Jika ada pertanyaan, langsung tanyakan di grup
10. Sangat disarankan selesai shift langsung pulang dan sampai rumah langsung
mandi keramas dan membersihkan barang2 termasuk handphone, baru
bertemu dengan keluarga dirumah

Apa yang perlu dilakukan JIKA didapatkan peserta yang tiba-tiba pingsan:
● JANGAN PANIK, tenang
● Cek kesadaran → AVPU
● Call for help
● Jika sadar: tanyakan keluhan dan cek TTV (tensi dan nadi) → aman dan tidak ada
keluhan KIPI segera → dudukkan di kursi observasi dan beri minum → KIE keluarga
○ Jika tidak aman (hipotensi dan takikardi) → posisi syok dan panggil dokter
mini ICU/bawa ke mini ICU
● Jika tidak sadar: call for help untuk lapor kepada dokter di mini ICU → cek napas
(Look, Listen, Feel) → tidak napas → start RJP sampai dokter datang

Video BLS: https://youtu.be/OYLnT6zvXCc


4. APD

● APD dibagikan oleh tim logistik langsung, tidak mengambil sendiri


● APD yang diberikan Gown (dipinjamkan), N95, dan haircap.
● APD Gown akan dipinjamkan beserta ziplock dengan nomor untuk masing-masing
relawan.
● N95 dan haircap dibagikan per shift
● Mekanisme pengembalian: APD Gown sudah tercuci bersih beserta ziplock dan
dikembalikan pada Minggu, 29 Agustus 2021 pukul 12.00-15.00 di Gazebo Tengah
FK Unair kepada panitia logistik.
○ Jika tidak dikembalikan maka insentif tidak turun.
● APD (haircap/masker) dan handscoon dibuang di sampah kresek kuning (sampah
medis).
5. JOBDESC PER POSISI

Kualifikasi:
ASSESSOR - Angkatan 2015 FK
- Sudah punya pengalaman screening yang baik (paham indikasi dan
kontraindikasi dari vaksinasi serta update terbaru terkait vaksinasi)
- Bersedia menjadi koordinator 2 meja screening dan 1 meja
vaksinator. Bertanggung jawab atas meja tersebut (sanggup
memonitoring pace alur vaksinasi)
- Dapat mengoperasikan google sheet via HP

Tugas:
1. Membuat grup WA dengan tim 1 sel (3 screener lain, 2 asvak, dan
2 vaksinator)
2. Membriefing maksimal H-1 kepada anggota 1 sel mengenai
jobdesk, alur, mekanisme tunda/konsul, teknis pelaksanaan hari H
3. Mengabsen tim 1 sel dengan gsheet dan mengkoordinir
meninggalkan tempat bersama-sama setelah shift selesai
a. Undertime: pulang lebih cepat
b. Ontime: tepat waktu
c. Overtime: datang telat
4. Mengizinkan anggota 1 sel untuk sholat atau ke kamar mandi. Meja
diharapkan tidak ditinggal dalam keadaan kosong.
5. Memegang kertas kendali peserta TUNDA 1 sel lalu pada tiap akhir
shift kertas kendali tunda tersebut dimasukkan kedalam BOX
TUNDA → akan diambil oleh koor assessor di akhir shift
6. Tiap akhir shift mencatat dan melaporkan
a. Total terskrining (dengan counter)
b. Total tunda (total kertas kendali di box tunda)
c. Total divaksin (dengan counter)
d. Jumlah vial terbuka
e. Jumlah vial tersegel
f. Jumlah spuit terisi/dosis sisa
7. Khusus untuk shift 2, melaporkan jumlah vial tersegel
masing-masing meja pukul 15.00 via gsheet
8. Mengkonfirmasi counter sudah ter reset di angka 0 pada counter
digital screener dan asisten vaksinator pada akhir shift (jika
menggunakan counter digital)
9. Tetap melakukan screening, jika keadaan membludak maka akan
beralih tugas sebagai vaksinator
10. Saling berkenalan antar relawan untuk menjalin komunikasi baik dan
membangun relasi
11. Ada 2 sheet yang diisi assessor

Absensi Tim

Laporan Shift

*Link gsheet akan diberikan digrup assessor

12. Menanyakan kepada koor assessor/korlap jika ada yang belum jelas
dari semua jobdesc relawan atau jika ada pertanyaan dari relawan
lain yang tidak bisa dijawab sendiri

Kualifikasi:
SCREENING - Mahasiswa FK FKG 2018-2020 atau FKG FKP 2016-2019
- Mengerti cara anamnesis dasar

Tugas:
1. Membaca dan memahami form kartu kendali beserta cara
pengisiannya sebelum shift
a. Mengkonfirmasi kepada semua peserta wanita apakah
sedang hamil/tidak
b. Sebelum shift dimulai dapat menanyakan kepada assessor
kasus mana yang perlu dikonsulkan kepada dokter spesialis
(jika masih ada yang kurang jelas dari form kartu kendali)

BENTUK KARTU KENDALI


https://drive.google.com/file/d/1fvJRIlXtxPsThPNqkE4UkisuZ6KENH2g/view
?usp=sharing

2. Verifikasi kesesuaian data diri peserta, minimal nama


3. Masing-masing relawan membawa alkes (tensi dan temp) cadangan
ketika alkes yang disediakan rusak
4. Mengukur tensi dan suhu peserta vaksinasi
a. Jika belum tau cara pengukuran tensi/suhu bisa ditanyakan
kepada assessor sebelum shift
5. Memberikan kartu vaksin kepada peserta yang lolos vaksin
Kartu Vaksin

6. Mengerti alur konsultasi jika didapatkan kasus bidang spesialis


a. Konsulkan terlebih dahulu kepada assessor
b. Jika dinyatakan perlu konsul ke dokter spesialis, peserta
diarahkan ke meja dokter spesialis
c. Kertas kendali dipegang oleh peserta
d. Tidak diberikan kartu vaksin
■ Jika dinyatakan ppds lanjut vaksin, ppds akan ttd
kartu kendali dan kartu vaksin akan diberikan
langsung oleh ppds
■ Jika dinyatakan ppds tunda, kartu kendali akan
dipegang oleh ppds
b. Peserta yang dikonsulkan kepada ppds tetap dihitung
screening di meja relawan
7. Mengerti alur screening tunda
a. Kertas kendali dibawa screener/dokter spesialis → pasien
langsung pulang tidak membawa apa2
b. Di Akhir shift, kertas tunda tiap meja diberikan kepada
assessor untuk dimasukkan ke box tunda
8. Melakukan penghitungan jumlah peserta yang di screening (baik
lanjut vaksin/tunda), ada beberapa pilihan cara:
*silahkan pilih salah satu yang menurut relawan masing-masing paling mudah
digunakan dan paling aman
a. Menggunakan counter app di hp (First choice)
i. Kelebihan: gampang penggunaannya, tidak rawan
kereset/kacau penghitungan, total akhir lebih mudah
ii. Kekurangan: menggunakan hp pribadi, mendownload
sendiri app, menghabiskan baterai dan sedikit
memori HP (perlu membawa powerbank)
b. Menggunakan counter digital
i. Kelebihan: disediakan, gampang penggunaannya
tinggal tekan, totalan akhir lebih mudah
ii. Kekurangan: rawan tidak bertambah hitungannya
setelah ditekan karena ada mode sleep jadi harus
dilihat saat menekan counter, rawan sekali terpencet
reset sehingga hitungan kacau
c. Cara tradisional/manual menggunakan turus (IIII yang kelima
dicoret miring)
i. Kelebihan: aman dari reset/kacau hitungan, mudah
penggunaan tinggal coret, tidak tergantung
baterai/memori HP
ii. Kekurangan: lebih ribet dalam totalan akhir karena
menghitung manual

Contoh turus:
9. Pada akhir shift laporkan total yang tercatat (baik dengan counter
digital/HP/manual) kepada assessor dan jika menggunakan counter
digital mereset menjadi angka 0
10. Jika ada permasalahan di alat kesehatan (tensi/temp)/kehabisan
kartu vaksin laporkan di grup dan akan dibenarkan oleh panitia
11. Jika ada kebingungan dan keresahan mengenai kasus peserta bisa
ditanyakan kepada assessor terlebih dahulu
12. SETELAH SELESAI SCREENING, WAJIB LIAT MEJA VAKSINNYA
PENUH ATAU TIDAK, JIKA PENUH TAHAN DIMEJA SCREENER.
JANGAN DISURUH BERDIRI DULU. Biar gak crowded dan ramai
berdiri
13. Saling berkenalan antar relawan untuk menjalin komunikasi baik dan
membangun relasi

Jangan lupa mencentang hasil screening dan TTD sebelum lanjut

Update SCREENING VAKSINASI TERBARU:


- Ibu Hamil sudah bisa melakukan vaksinasi dengan kriteria: UK >12
minggu atau minimal Trimester 2 dan tidak sedang dalam gejala
akut/komorbid (gejala Preeklampsia, dsb) → melaporkan kepada
panitia jika didapatkan ada ibu hamil karena kartu kendali berbeda
Kualifikasi:
VAKSINATOR - Mahasiswa angkatan FK 2017-2015 atau 2018 berpengalaman
(sudah pernah jadi vaksinator di acara vaksin lainnya) atau FKP
2016 keatas atau FKG 2015.
- Memahami dasar-dasar KIPI dan code blue (GELS)
- Baik dalam KIE
- Mengerti dan memahami cara menyuntik vaksin
Tugas:
1. Verifikasi kesesuaian data diri, minimal nama dan sudah diTTD oleh
relawan screener
2. Melakukan vaksinasi. Langkah vaksinasi:
a. Lokasi injeksi di m. deltoid kiri (jika menulis menggunakan
tangan kiri maka dilakukan injeksi di kanan)
b. Desinfeksi alkohol satu arah (atas ke bawah)
c. Suntik IM, tidak perlu diaspirasi dulu, posisi tegak lurus
d. Sampai jarum masuk semua atau kerasa nabrak tulang
e. Setelah itu baru masukan semua vaksin sampai bunyi cetek
f. Cabut trus tekan lokasi suntik pake alkohol swab
g. Alkohol swab langsung dibuang ke sampah kuning, tidak
dikasih ke peserta (makanya ditekan agak lama biar darah
cepat clotting) untuk menghindari terjatuhnya alkohol swab
yang infeksius di area vaksinasi
h. Jarum langsung buang di box kuning, TANPA DITUTUP dulu
■ Goncang2kan safety box agar spuit turun dan jika
box sudah ⅔ penuh dapat laporkan digrup untuk
diganti yang baru
3. TTD di kartu kendali
- Jika dirasa hal ini memperlambat flow, vaksinator boleh
mendelegasikan tugas ini pada asvak pencatat (ttd atas
nama vaksinator dan menuliskan nama vaksinator)
4. KIE singkat kepada peserta apa yang divaksinkan dan KIPI yang
perlu diwaspadai selama observasi, meminta peserta melaporkan
segera kepada vaksinator/panitia jika didapatkan: Sesak, gatal
seluruh tubuh, bengkak, keringat dingin, kejang, penurunan
kesadaran selama observasi. Observasi hanya 5-10 menit jika tidak
ada gejala maka boleh pulang.
5. Pasien diarahkan ke meja Pcare belakang (ada laptop) untuk
memasukkan data mereka
6. Berkoordinasi sebelum shift antar asisten vaksinator dan vaksinator
mengenai alur vaksinasi (terutama pace) di meja vaksinasi yang
paling nyaman dan minimal kesalahan terutama dalam
penghitungan
7. Saling berkenalan antar relawan untuk menjalin komunikasi baik dan
membangun relasi

VAKSINASI BILIK HIJAB (MEJA 10)


1. Tidak mutlak untuk semua wanita berhijab, hanya untuk
beberapa peserta (khususnya wanita) yang menggunakan baju yg
sulit untuk dilakukan vaksinasi
2. Alur:
Peserta vaksin wanita berhijab dengan preferensi perlu vaksin di
ruang tertutup atau wanita secara umum yang menggunakan
pakaian tertentu sehingga sulit divaksin, diarahkan ke bilik hijab
(sebelah tempat konsul ppds), dengan membawa kartu kendalinya
sendiri. Nanti di bilik hijab akan ada petugas vaksinator yang akan
melakukan vaksinasi dan memberikan kartu vaksin
Kualifikasi:
ASISTEN - Mahasiswa FK 2018-2020 atau FKG FKP 2016-2019 (diutamakan
VAKSINATOR yang sudah pernah menjadi asvak di vaksinasi sebelumnya)
- Teliti
- Memahami tugas masing-masing (sebagai pencatat dan pengisi
spuit vaksin)
Tugas:
1. Untuk 1 vaksinator, ada 2 asisten vaksinator, yakni 1 orang bagian
pengisi spuit vaksin dan 1 lainnya bagian pencatat

Bagian pengisi vaksin di spuit

a. Memahami cara isi spuit dengan dosis yang benar


b. Isi 1 spuit dengan dosis 0.5 cc
c. Mahir dalam pengambilan dosis obat (tidak kurang dan tidak
lebih) → 1 vial digunakan untuk minimal 10 spuit! (diatur
sebaik mungkin)
d. Tidak menggunakan dosis dari vial yang berbeda.
e. Membuka vial baru jika tersisa 2 spuit yang tidak terpakai
DAN keadaan masih ramai (JANGAN BUKA VIAL BARU
JIKA TERLIHAT SEPI, tunggu aba-aba dari panitia)

f. Menggunakan jarum oneject


0.5 ml → tidak perlu aspirasi udara dan jangan berusaha
mengeluarkan udara yg sudah ada di dalam spuit. Langsung
masukan dosis vaksin sampai hitam yang paling atas ketemu
garis hitam pertama (0.5cc), baru berusaha untuk keluarkan
gelembung udara di spuit saat jarum di spuit masih di dalam
vial agar jarum tidak semakin tumpul, jika tidak langsung
digunakan maka spuit dimasukan kembali ke coolbox
■ Jika ada yang ditanyakan, tanyakan kepada assessor
g. Jangan biarkan vial vaksin terlalu lama berada diluar coolbox
(suhu ruangan) → vaksin efektif jika berada di suhu 2-8
derajat celcius
h. Mengatur indikator cool box agar terhimpit ice pack dan
melaporkan di grup jika suhu cool box berada diluar angka
2-8 derajat celcius setelah dibenarkan indikatornya
i. Hanya menyediakan dosis vaksin khusus mejanya. Tidak
boleh digunakan meja sebelahnya (biar peserta vaksinnya
yang bergerak). Juga tidak diperkenankan mengambil jatah
vaksin milik meja lainnya, sekalipun masih dalam wujud vial
tersegel dan batch vaksin masih sama.
j. Dilarang membuang vial sebelum akhir hari
k. Melaporkan di grup jika vaksin sisa 1 vial/habis dan alkes
habis (alkohol swab/spuit)

Bagian pencatat

a. HANYA SAAT buka vial baru → mencatat dikertas isi


tabel: batch (dengan stempel), jam buka vial dan suhu
coolbox saat buka vial
b. Bentuk lembar pendataan asisten vaksinator

c. Mengatur stempel dengan no batch yang digunakan saat


itu
○ Setiap membuka box vial baru perhatikan no batch dan
atur stempel sesuai batch
d. Setelah nama peserta terkonfirmasi oleh vaksinator, mengisi
kartu kendali DAN kartu vaksinasi
○ Ingatkan vaksinator untuk TTD di kartu kendali

Kartu kendali - diisi stempel batch, TTD dan nama vaksinator


Kartu Vaksin - diisi stempel batch, tanggal, dan Nama Vaksinator

*kedua kartu ini diberikan kembali ke peserta


e. Melakukan penghitungan jumlah peserta yang di vaksin,
ada beberapa pilihan cara:
*silahkan pilih salah satu yang menurut relawan masing-masing paling
mudah digunakan dan paling aman
a. Menggunakan counter app di hp (first choice)
i. Kelebihan: gampang penggunaannya, tidak rawan
kereset/kacau penghitungan, total akhir lebih mudah
ii. Kekurangan: menggunakan hp pribadi, mendownload
sendiri app, menghabiskan baterai dan sedikit memori
HP (perlu membawa powerbank)
b. Menggunakan counter digital
i. Kelebihan: disediakan, gampang penggunaannya
tinggal tekan, totalan akhir lebih mudah
ii. Kekurangan: rawan tidak bertambah hitungannya
setelah ditekan karena ada mode sleep jadi harus
dilihat saat menekan counter, rawan sekali terpencet
reset sehingga hitungan kacau
c. Cara tradisional/manual menggunakan turus (IIII yang
kelima dicoret miring)
i. Kelebihan: aman dari reset/kacau hitungan, mudah
penggunaan tinggal coret, tidak tergantung
baterai/memori HP
ii. Kekurangan: lebih ribet dalam totalan akhir karena
menghitung manual
Contoh turus:
f. Di akhir shift, laporkan total tervaksinasi yang tercatat (baik
dengan counter digital/HP/manual), vial yang sudah dibuka,
sisa spuit terisi/dosis yang belum terpakai, dan vial tersegel
kepada assessor dan jika menggunakan counter digital
mereset menjadi angka 0

2. Pasien diarahkan ke meja Pcare belakang (ada laptop) untuk


memasukkan data mereka
3. Bertanggung jawab dalam pengambilan dan pengembalian coolbox.
Shift pagi MENGAMBIL coolbox, shift siang MENGEMBALIKAN
coolbox.
4. Berkoordinasi sebelum shift antar asisten vaksinator dan vaksinator
mengenai alur vaksinasi (terutama pace) di meja vaksinasi yang
paling nyaman dan minimal kesalahan terutama dalam
penghitungan
5. Saling berkenalan antar relawan untuk menjalin komunikasi baik dan
membangun relasi

1. Telah mengisi form pernyataan kerahasiaan dan mengikuti kegiatan


PCARE briefing secara full
Belakang 2. Mengkonfirmasi (ulang) kepada peserta apakah benar peserta
sudah vaksin ke 2 dan vaksin ke 2 nya benar - benar sinovac
3. Memastikan kelengkapan yang dibawa Kartu Kendali (telah tertanda
tangani seluruhnya), Kartu Vaksinasi (telah terisi batch dan TTD
Vaksinator), Fotokopi KTP/KK, Sertifikat Vaksin + Barcode (boleh
bentuk cetak maupun file di HP)
4. Menginput data peserta vaksinasi melalui website p-care vaksin
yang sebelumnya sudah dapat dipelajari pada video terlampir
(Akses video ada pada Grup khusus relawan P-Care) → Mulai dari
Registrasi & Skrining sampai Observasi
5. Apabila selama berjalannya proses input terjadi masalah dapat
langsung menelpon koordinator P-Care yang bertugas. Dilarang
keras menanyakan proses eror by chat karena jarang terbaca
6. Setelah selesai melakukan penginputan Sertifikat + Barcode dan
Kartu Vaksinasi dibawa pulang oleh peserta
7. Peralatan wajib yang harus dibawa Laptop + chargernya, Staples +
isinya / Klip sebanyak2nya, Alat sholat pribadi
8. Setiap hari sebelum hadir di GC wajib sudah sarapan + Minum
Vitamin

1. Memberikan briefing H-1 dan hari h


KOOR 2. Membuat job desc relawan
LAPANGAN 3. Memastikan seluruh relawan hadir
4. Mengkoordinasi jalannya acara dengan para asesor dan koordinator
umum

1. Membriefing assessor H-7 (H-1 minggu) mengenai teknis


KOOR pelaksanaan dan jobdesk tiap relawan (screener, asvak, vaksinator)
ASSESSOR agar nantinya disalurkan kepada relawan lainnya max H-1
2. Memastikan tiap unit kerja per asesor sudah mengisi google sheet di
akhir shift
2. Memastikan alat kesehatan dan bahan habis pakai aman setiap
meja di awal shift
3. Memastikan assessor telah mengabsensi anak-anak per sel
4. Distribusi konsumsi tiap relawan
5. Distribusi kartu vaksin jika habis
6. Menghitung total akhir dalam satu hari (jangan lupa box tunda di
ppds)

Jumlah Total pasien Datang = Jumlah Tervaksin (asvak) + Jumlah


Tunda (kertas tunda) = Jumlah Counter Screening (screening)

1. Bisa mengisi gsheet via HP


KOOR 2. Koordinasi dengan PJ cold-chain terkait distribusi vaksin menuju
VAKSIN coolbox
2. Mendistribusikan vaksin pada meja vaksinator dan mengisi gsheet
serah terima vaksin
(bentuk sheet)
3. Mencatat vaksin dan batch keluar
4. Mencatat vaksin dan batch kembali masuk
(bentuk sheet)
5. Memastikan suhu terkendali (quality control for ice pack)
a. Control suhu di awal shift relawan lain (pagi dan siang)
b. Minimal muter permeja vaksinasi min 2x dalam shift pastikan
suhu

1. Menyiapkan APD dan membagikan APD sesuai porsi


KOOR 2. Melaporkan APD sisa dan berkoordinasi dengan koor logistik hari
LOGISTIK berikutnya
3. Memastikan ketersediaan seluruh alat logistik penunjang
4. Melaporkan status logistik (gsheet - barang rusak, kurang,
pengadaan barang) kepada koordinator utama
5. Koordinasi dengan korlap terkait penggunaan alat dan bahan
6. Membagikan alkes pada setiap meja screening dan melakukan
pendataan untuk setiap alkes pada mejanya
7. Bisa mengisi gsheet via HP
8. Memastikan ketersediaan bahan habis pakai (alkohol swab, spuit,
safety box, dll) → Isi gsheet
8. Mengkoordinir sampah medis per hari

1. Memastikan jumlah vaksin, batch dan showcase


KOOR 2. Bisa mengisi gsheet via HP
COLD-CHAIN 3. Berkoordinasi dengan koor vaksin terkait keluar masuknya vaksin
(lewat gsheet)
3. Mengambil vaksin di GFK
4. Berkoordinasi dengan RSIA Kendangsari dan gudang farmasi terkait
pengambilan vaksin
5. Menyiapkan cool box besar, kecil, dan ice pack
6. Memastikan showcase freezer ice pack dalam kondisi baik
7. Membuat PLAN B apabila terdapat malfungsi sistem pendingin
8. Mengecek temperatur suhu pada coolbox berfungsi dengan baik
sebelum dibagikan kepada asisten vaksinator
6. KIE terkait KIPI

KEMUNGKINAN REAKSI VAKSINASI COVID-19 DAN TINDAKAN YANG DIPERLUKAN

Jenis reaksi Manifestasi Tindakan yang bisa dilakukan

Nyeri, kemerahan, bengkak Kompres air biasa, minum pereda


pada tempat suntikan, nyeri (misal parasetamol 500
1. Reaksi lokal
mg/asam mefenamat 500 mg bisa
dirutinkan 3x/hari selama keluhan
muncul)

Reaksi lokal lain yang berat, Hubungi Faskes terdekat


misalnya selulitis, abses. (bisa sesuai Faskes I JKN/BPJS)

2. Reaksi sistemik Demam Kompres air biasa, minum obat


pereda demam (misal parasetamol
500 mg/asam mefenamat 500 mg
bisa dirutinkan 3x/hari selama
keluhan muncul). Periksakan diri ke
Faskes terdekat jika demam muncul
>3 hari (bisa sesuai Faskes I
JKN/BPJS)

Mual Minum antimual (misal domperidon


10 mg 3x/hari selama keluhan
muncul), dan makan dalam porsi kecil

Nyeri otot seluruh tubuh Minum penghilang nyeri (misal


(myalgia), Nyeri sendi parasetamol 500 mg/asam
(atralgia) mefenamat 500 mg, bisa dirutinkan
3x/hari selama keluhan muncul)

badan lemah, Istirahat, hubungi Faskes terdekat jika


didapatkan perberatan secara cepat
Sakit kepala Minum penghilang nyeri (misal
parasetamol 500 mg/asam
mefenamat 500 mg, bisa dirutinkan
3x/hari selama keluhan muncul)

3. Reaksi lain Reaksi alergi misalnya Hubungi Faskes terdekat


urtikaria (gatal/biduren), (bisa sesuai Faskes I JKN/BPJS)
oedem (bengkak di mata /
bibir)

Reaksi anafilaksis (reaksi Hubungi Faskes terdekat, segera ke


alergi berat-tidak sadar) UGD

syncope (pingsan) Hubungi Faskes terdekat, segera ke


UGD

7. LAIN- LAIN

Anda mungkin juga menyukai