Analisa
Laporan Keuangan
Disusun Oleh :
1. Siti Anisah (No. Absen ..)
06
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi W321700007 Rista Bintara, SE., M.Ak
Abstract Kompetensi
Tugas ini bertujuan untuk menambah Mahasiswa mampu menguasai dan
wawasan dan membantu mahasiswa memahami materi Analisa Laporan
dalam menguasai materi Analisa Keuangan serta dapat mengaplikasikan
Laporan Keuangan. dalam dunia kerja.
ANALISIS CROSS SECTION
Menurut Mamduh Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Cross Section (Perbenddingan
dengan perusahaan atau industry yang sejenis) akan bermanfaat untuk melihat prestasi
perusahaan relative terhadap industry dan juga bermanfaat dalam kasus khusus seperti
untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan pada beberapa perusahaan
ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relative terhadap industry. Apabila
perusahaan memperoleh untung atas industry, manajemen akan memperoleh bonus,
dan tidak memperoleh bonus apabila yang terjadi sebaliknya.
Mendefinisikan industry sejenis bukan merupakan hal mudah. Industri yang bisa
dibandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau beberapa elemen yang sama
dengan perusahaan. Kesamaan tersebut antara lain :
Perusahaan bisa dikelompokkan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa juga
berdasarkan proses produksi yang dipunyai. Standart Industrial Classification
biasanya menggunakan kriteria semacam ini (Struktur fisik dan teknologi proses
produksi dan homogenitas produksi). Klasifikasi semacam ini juga banyak dipakai
oleh lembaga lain.
I. Pertanian
II. Makanan Ternak
III. Pertambangan dan Jasa Pertambangan
IV. Konstruksi
Dalam memilih perusahaan yang akan dipakai sebagai perbandingan, analis juga
bisamenggabungkan ketiga atribut diatas. Misalkan sebuah perusahaan transportasi
dengan aset tidak terlalu besar (Misal Rp 1,5 miliar), maka perbandingan yang tepat
adalah perusahaan transportasi lainnya dan yang mempunyai asset yang hampir sama
besarnya. Membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan transportasi lain
yang mempunyai asset Rp 100 miliar barangkali tidak sepenuhnya tepat.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah tidak "jelasnya" industri yang akan dipakai
sebagai perbandingan. Perusahaa yang besar biasanya beroperasi tidak hanya pada
satu sektor usaha saja, tetapi melakukan diversifikasi pada beberapaa sector . Apabila
perusahaan semacam itu menerbitkan laporan keuangan per segmen usaha, maka
anlisis akan tertolong, karena bisa menggunakan segmen yang relevan dalam analisis.
Tetapi biasanya petusahaan semacam itu tidak menerbitkan laporan per segmen,
laporan yang dihasilkan biasanya laporan konsolidasi yang mencakup semua jenis
usaha. Laporan konsolidasi tentu saja kurang relevan dalam analisis perbandingan.
Banyak juga perusahaan yang mempunyai usaha pokok tertentu, tetapi juga
mempunyai usaha pda sector lain yang barangkali tidak terlalu dominan prosporsinya.
Kebanyakan laporan perusahaan semacam ini juga bersifat konsolidasi, tidak
melaporkan per segmen.
A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sector yang relevan. Laporan keuangan
tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai kegiatan yang dominan
pada sector yang relevan. Laporan keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling dominan
(mirip dengan konglomerasi). Sulit menentukan sector usaha yang relevan.
Laporan keuangan per segmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aaltivitas paling dominan. Sulit
menentukan sector usaha yang relevan. Laporan keuangan hanya berupa laporan
konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan. (sector
usaha yang relevan adalah sector usaha yang dijadikan bahan perbandingan).
Untuk menghitung (1) di atas ada beberapa alternative yang bisa dipakai :
Perusahaan
A B C D E F G H
ROA 105 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai Buku
Saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai Pasar
Saham 350 400 420 450 460 350 340 400
3. Dengan median ROA perusahaan diurutkan sebagai berikut : 8%, 9%, 9%, 10%,
12%, 12%, 12%, 13%, dan nilai tengahnya atau mediannya adalah 11%.
4. Misalkan kita menggunakaan modus (angka yang sering keluar), maka angka
yang dipilih untuk dijadikan rata-rata industry adalah 12%.
Rata-rata Tertimbang
(dengan bobot nilai pasar saham) 10,67%
Median 11,00%
Modus 12,00%
Pemilihan angka yang akan dijadikan rata-rata industry akan tergantung dari
pertimbangan analis. Dari angka-angka di atas, ROA rata-rata industry adalah sekitar
10-12%.
PERBEDAAN ANTARINDUSTRI
Penelitian yang dilakukan oleh David F Scott Jr. dan John D.Martin (1975)
menunjukan bahwa memang ada perbedaan yang berarti dalam angka-angka industry.
Penjelasan :
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houtson Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta
Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A, Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A.,Akt., 2012, Analisis laporan
keuangan, UPP STIM YKPN, Bab 6