PENDAHULUAN
Perusahaan memiliki suatu tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal.
Upaya yang dapat dilakukan suatu entitas adalah dengan meminimalisir beban pajak
dalam batasan tertentu dikarenakan pajak menjadi pengurang laba perusahaan.
Apabila laba perusahaan mengalami kenaikan, maka pajak perusahaan tesebut juga
akan mengalami kenaikan. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk melakukan
perencanaan pajak yang tepat sehingga perusahaan dapat membayar pajak dengan
efisien.
Salah satu cara melakukan perencanaan pajak adalah dengan melakukan
panghindaran pajak (tax avoidance). Hidayat (2018:21) menyatakan bahwa
penghindaran pajak ialah upaya meringankan pajak dengan melakukan penghematan
pajak dengan melakukan cara-cara yang legal sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengukuran yang dapat dipakai pada penghindaran pajak yaitu Effective Tax Rate
(ETR). ETR merupakan implementasi dari kemampuan perusahaan dalam mengelola
beban pajak dengan melihat perbandingan antara beban pajak dengan pendapatan
bersih.
Tinggi rendahnya pajak yang akan dibayarkan kepada negara dipengaruhi dari
perolehan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Profitabilitas yaitu penilaian rasio
dalam kinerja perusahaan untuk mendapatkan profit (Purba, 2020:66). Ukuran
Profitabilitas yang dipakai penulis ialah Return On Assets (ROA). ROA adalah
40
pengukuran kinerja suatu usaha bisnis dalam memperoleh laba. ROA yang didapatkan
menggambarkan laba yang diperoleh perusahaan sehingga semakin besar ROA maka
semakin besar pula pajak yang akan dibayar.
Dana yang ada pada perusahaan tersebut tidak sepenuhnya berasal dari profit
yang didapatkan. Alternatif yang sering dipakai oleh perusahan dengan meminjam
dana yang disebut Leverage. Leverage adalah suatu pembiayaan yang dipakai
perusahaan dengan cara berhutang (Saputra & Asyik, 2017:3). Saat perusahaan
memiliki kewajiban yang besar maka akan mempengaruhi pajak yang nantinya akan
dibayarkan. Untuk menghitung leverage, penulis menggunakan Debt to Equity Ratio
(DER). DER yaitu rasio yang mencerminkan kinerja suatu usaha untuk melunasi
segala kewajiban dengan modal, sehingga saat nilai DER besar akan sangat berisiko
terhadap keuangan perusahaan
Menurut investasi.kontan.co.id (2019) memberikan penjelasan bahwa
perusahaan berhasil menekan beban pajak penghasilan dan penurunan pajak yang
terjadi pada PT. Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) diakibatkan oleh turunnya tingkat
penjualan perusahaan sebesar 12.12% yang berakibat penurunan pendapatan dan laba
bersih perusahaan. Penurunan laba yang terjadi mempengaruhi pajak yang akan
dibayarkan.
Dilansir dari nasional.kontan.co.id (2020) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
(TPIA) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 600 miliar untuk menambah modal kerja.
Obligasi ini memiliki jangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga tetap 8,20% per
tahun. Peminjaman dana dikarenakan TPIA mencatatkan rugi bersih sebesar US$
40,123 juta. Padahal di paruh pertama 2019, perusahaan masih mencetak laba bersih
US$ 33 juta. Dengan penambahan dana melalui obligasi maka perusahaan memiliki
tanggung jawab untuk membayarkan kewajibannya. Tingkat pendapatan perusahaan
terbilang rendah oleh karena perusahaan harus membayarkan utang disisi lain
rendahnya pajak perusahaan yang akan dibayar.
Untuk melihat penghindaran pajak dapat diketahui berdasarkan tingkat ETR
perusahaan. Terdapat beberapa perusahaan yang bergerak pada sub-sektor kimia
memiliki tingkat ETR yang rendah sehingga diasumsikan perusahaan-perusahaan
tersebut melakukan penghindaran pajak dengan menggunakan kebijakan-kebikajan
tertentu. Oleh sebab itu diperlukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat ETR perusahaan.
Wibawa (2020) melakukan penelitian terkait pengaruh profitabilitas dan
Leverage terhadap penghindaran pajak yang mendapati hasil penelitian bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan penghindaran pajak sedangkan leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian ini bertolak
41
belakang dengan penelitian Selviani et al (2019) yang mendapati bahwa Leverage
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak dan penelitian Ukhriyawati dan
Malia (2018) mendapati hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
penghindaran pajak.
Berdasarkan penjelasan diatas terdapat inkonsistensi hasil penelitian sehingga
penulis tertarik meneliti kembali dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Sub-sektor Kimia Periode 2017-
2019”.
Rumusan Masalah
a. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak?
b. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak?
c. Bagaimanakah pengaruh yang diberikan profitabilitas dan Leverage secara simultan
terhadap penghindaran pajak?
KAJIAN TEORI
Profitabilitas
Menurut Subagiastra et al (2016) Profitabilitas adalah cerminan kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan berdasarkan aktiva yang dikelola yang
disebut dengan Return on Asset (ROA). Profitabilitas dapat dihitung dengan
menggunakan Return on Asset (ROA).
Leverage
Menurut Fahmi (2015:121) Leverage merupakan besarnya tingkat pendanaan
perusahaan melalui kewajiban yang dimiliki. Leverage merupakan kebijakan yang
dilaksanakan oleh perusahaan untuk menginvestasikan dan memperoleh sumber dana.
Perusahaan mempergunakan leverage sebagai fitur untuk memperoleh potensi
mendapatkan keuntungan yang lebih dengan strategi investasi menggunakan uang
42
pinjaman. Namun, leverage memiliki resiko tersendiri, yaitu dapat menimbulkan
beban bunga yang semakin besar bagi perusahaan, resiko tersebut akan semakin besar
khususnya ketika perusahaan sedang dalam keadaan buruk. Leverage dapat diukur
memakai Debt to Equity Ratio (DER).
Penghindaran Pajak
Pajak merupakan entitas yang sama sekali tidak menguntungkan bagi suatu
perusahaan, Pandangan ini memunculkan niat-niat buruk untuk menghindari
pembayaran pajak perusahaan, oleh sebab itu banyak kasus penghindaran pajak
perusahaan yang terjadi di Indonesia. Nugraha dan Setiawan (2019:403) mengatakan
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) adalah suatu keputusan yang dibuat untuk
meningkatkan nilai dari suatu perusahaan. Penghindaran pajak merupakan suatu
tindakan negative yang dilakukan oleh perusahaan, dan merupakan suatu
penyelewengan aturan pajak. Pengukuran dari penghindaran pajak dapat dilihat
melalui Efective Tax Rate (ETR).
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengharuh Profitabilitas Terhadap Penghindaran Pajak
Menurut Sari (2018:36) Apabila suatu perusahaan memiliki Profitabilitas yang
besar maka akan mengalami kenaikan penghindaran pajak karena pajak yang
dikenakan juga terhitung dari pendapatan yang diterima. Dan perusahaan tersebut juga
untuk mempertahankan laba nya yang besar sehingga perusahaan akan melakukan
pemanfaatan celah pajak utk mengurangi kewajiban pajak terutangnya. Berdasarkan
hasil penelitian Dinar et al (2020) membuktikan bahwa Profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap penghindaran pajak.
43
H1: Profitabilitas Berpengaruh negatif Terhadap Penghindaran Pajak
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Penulis memilih untuk menggunakan data sekunder dalam penelitian ini, data
sekunder yang digunakan antara lain return on asset sebagai alat ukur profitabilitas,
debt to asset ratio sebagai alat ukut Leverage effective tax rate sebagai alat ukur
penghindaran pajak. Data yang digunakan diambil dari laporan tahunan periode 2017-
2019 perusahaan sub-sektor kimia pada Bursa Efek Indonesia sebagai pihak penyedia
laporan tahunan.
44
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sub-sektor kimia periode
2017-2019. Teknik purposive sampling digunakan sebagai metode pengambilan data
dan didapatkan 10 perusahaan yang memenuhi kriteria sehinnga jumlah sampel data
observasi berjumlah 30. Adapun kriteria penentuan sampel adalah sebagai berikut:
Jumlah
No Kriteria sample sample
Perusahaan sub sektor kimia yang terdaftar di BEI
1 12
periode 2017-2019
Perusahaan sub sektor kimia yang tidak
2 mempublikasikan laporan tahunan selama periode 2
2017-2019
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 10
Data Obsevasi selama 3 periode 30
(Sumber: idx.co.id, data diolah kembali oleh penulis,2020)
Definisi Operasional
Profitabilitas
Profitabilitas pada penelitian ini menggunakan return on asset sebagai alat ukur
dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total aset perusahaan.
Adapun formula untuk menghitung return on asset menurut Salim (2010:85) adalah
sebagai berikut:
Laba bersih
𝑅𝑂𝐴 =
Total aset
Leverage
Debt to asset ratio digunakan sebagai alat ukur dalam menghitung leverage.
Adapun formula yang dapat digunakan untuk menghitung debt to Equity ratio menurut
Irfani (2020:195) adalah sebagai berikut:
Total Liabilitas
𝐷𝐸𝑅 =
Modal Sendiri
Penghindaran Pajak
Penghindaran pajak dapat dihitung dengan beberapa cara salah satunya dengan
menggunakan effective tax rate. Effective tax rate menurut Luke dan Zulaikha
(2016:85) dihitung dengan formula sebagai berikut:
Beban pajak total
𝐸𝑇𝑅 =
pendapatan sebelum pajak
45
Analisis Data
Untuk mengolah data penelitian penulis menggunakan bantuan perangkat
lunak (Software) SPSS. Penelitian ini menggunakan perhitungan statistik deskriptif,
uji asumsi klasik serta analisis regresi linear berganda untuk mengalisa data penelitian.
Berdasarkan hasil uji data diatas tentang uji statistik deskriptif diketahui bahwa
nilai minimum pada return on asset adalah sebesar 0.01, nilai maksimum 0.11, nilai
rata-rata sebesar 0.0433. Nilai minimum pada debt to equity ratio sebesar 0.10, nilai
maksimum sebesar 1.77, nilai rata-rata sebesar 0.6233. Nilai minimum pada effective
tax rate sebesar 0.07, nilai maksimum 0.50, nilai rata-rata sebesar 0.2710.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .06984075
Most Extreme Differences Absolute .137
Positive .137
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .751
Asymp. Sig. (2-tailed) .625
a. Test distribution is Normal.
46
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .06984075
Most Extreme Differences Absolute .137
Positive .137
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .751
Asymp. Sig. (2-tailed) .625
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant
.189 .036 5.224 .000
)
ROA .676 .527 .233 1.282 .211 .838 1.193
DER .084 .028 .551 3.039 .005 .838 1.193
a. Dependent Variable: ETR
47
Tabel uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tolerance value dari return on
asset dan debt to equity ratio berada pada posisi lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF dari
return on asset dan debt to equity ratio berada dibawah 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada penelitian ini tidak didapati masalah multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .038 .023 1.632 .114
ROA -.106 .335 -.061 -.316 .755
DER .034 .018 .372 1.930 .064
a. Dependent Variable: ABS_RES
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .505a .255 .200 .07238 1.841
a. Predictors: (Constant), DER, ROA
b. Dependent Variable: ETR
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai D-W sebesar 1.841. Menurut
tabel D-W jika jumlah n = 30 dan K=2, maka di dapati nilai dL= 1.2837 dan dU =
1.5666. Uji autokorelasi memiliki syarat dU < D-W < 4-dU, berdasarkan data diatas
diketahui bahwa 1.5666 < 1.841 < 2.159, sehingga dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini terbebas dari autokorelasi.
48
Koefisien Determinasi
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .505a .255 .200 .07238
a. Predictors: (Constant), DER, ROA
Tujuan dari uji ini dilaksanakan adalah demi menemukan besarnya pengaruh
yang dapat diberikan oleh variabel independen (return on asset dan debt to equity ratio)
terhadap variabel dependen (effective tax rate). Pada tabel diatas diketahui bahwa nilai
Adjusted R Square sebesar 0.200 yang memberikan informasi bahwa return on asset
dan debt to equity ratio dapat menjelaskan penghindaran pajak (effective tax rate)
sebesar 20% dimana sisanya 80% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak
dibahas dalam penelitian ini.
Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .048 2 .024 4.621 .019a
Residual .141 27 .005
Total .190 29
a. Predictors: (Constant), DER, ROA
b. Dependent Variable: ETR
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa F hitung berjumlah 4.621 dan F tabel
3.340 yang memiliki arti bahwa F-hitung > F-tabel dengan nilai signifikansi 0.019
yang mana lebih kecil dari 0.05, sehingga secara bersama-sama variabel return on asset
dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap effective tax rate.
49
Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .189 .036 5.224 .000
ROA .676 .527 .233 1.282 .211
DER .084 .028 .551 3.039 .005
a. Dependent Variable: ETR
PEMBAHASAN
Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak
Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa Profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap penghindaran pajak yang dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan ETR. Hal ini dibuktikan dari hasil signifikansi ROA 0.211 yang mana
lebih besar dari 0.05 atau 0.211>0.05. ROA tidak berpengaruh terhadap penghindaran
pajak karena aktiva milik perusahaan yang digunakan sebagai sampel secara rata-rata
yaitu aktiva berupa tanah maupun bangunan tidak menyusut sesuai dengan kebijakan
perusahaan sehingga hal ini menimbulkan beban penyusutan yang rendah dan
akhirnya mengurangi laba kena pajak perusahaan tidak secara signifikan Hasil
penelitian Ukhriyawati dan Malia (2018) memperkuat hasil penelitian ini dengan hasil
penelitiannya yang mendapatkan hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap penghindaran pajak.
50
signifikan penghindaran pajak yang dalam penelitian ini menggunakan effective tax
rate. Hal ini dibuktikan dari nilai signifikansi 0.005 yang mana lebih kecil dari 0.05
atau 0.005<0.05. Leverage yang dalam penelitian ini menggunakan debt to equity
rasio sebagai alat ukur merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan
hutang perusahaan dengan modal yang dimiliki. Jika leverage mengalami peningkatan
maka penghindaran pajak juga semakin rendah, karena laba kena pajak akan menjadi
lebih kecil dan insentif pajak atas bunga utang menjadi semakin besar. Sehingga
semakin tinggi leverage maka tarif pajaknya akan semakin rendah yang dibayarkan
perusahaan karena timbulnya biaya bunga dan penghindaran pajak akan mengalami
peningkatan.
Menurut Hery (2015:190), leverage adalah mengukur seberapa besar aktiva
atau modal suatu perusahaan dibiayai oleh utang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Penelitian yang
dilakukan oleh Selviani et al (2019) mendapati bahwa leverage berpengaruh signifikan
terhadap penghindaran pajak sehingga hasil penelitiaannya mendukung penelitian ini.
51
b. Leverage berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak pada
perusahaan sub-sektor kimia.
c. Secara simultan profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap
penghindaran pajak pada perusahaan sub-sektor kimia.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
a. Bagi perusahaan perlu memperhatikan tingkat hutang karena akan
berpengaruh terhadap beban pajak perusahaan.
b. Bagi peneliti yang berencana mengkaji kembali terkait pembahasan mengenai
penghindaran pajak diharapkan untuk menggunakan variabel lainnya atau
menambah variabel lainnya sehingga memperkaya sumber referensi mengenai
penghindaran pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, M. D., & Hasymi, M. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran
Perusahaan, Intensitas Aset Tetap dan Fasilitas Terhadap Manajemen Pajak
dengan Indikator Tarif Pajak Efektif. Journal of accounting Science, 4(1), 29-
42.
Almira, N. P., & Wiagustini, N. L. (2020). Return On Asset, Return On Equity, Dan
Earning Per Share Berpengaruh Terhadap Return Saham. E-Jurnal
Manajemen, 9(3), 1069-1088.
Barli, H. (2018). Pengaruh Leverage Dan Firm Size Terhadap Penghindaran Pajak
(Studi Empiris pada Perusahaan sektor Property, Real Estate dan Building
Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-
2017). Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang, 6(2), 223-238.
Brigham, E.F dan Houston, J.F. (2010), Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta:
Salemba Empat.
Dinar, M., Yuesti, A., & Dewi, N. P. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan
Leverageterhadap Agresivitas Pajak Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bei. Jurnal Kharisma, 2(1), 66-76.
Fahmi, Irham. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab
Bandung: Alfabeta.
52
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service).
Irfani, A. S. (2020). Manajemen Keuangan dan Bisnis : Teori dan Aplikasi. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Luke, & Zulaikha. (2016). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Agresivitas Pajak
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2012-2014) . Jurnal Akuntansi & Auditing, 13(1), 80-
96.
Maulita, D., & Tania, I. (2018). Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der), Debt To Asset
Ratio (Dar), Dan Long Term Debt To Equity Ratio (Lder) Terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2016). Jurnal Akuntansi, 5(2),
132-137.
53
Sari, A. (2018). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Penghindaran Pajak
dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di BEI Tahun 2014-2016). Skripsi. Malang: Universitas Islam
Negeri (UIN)
Selviani, R., Supriyanto, J., & Fadillah, H. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan
Leverage Terhadap Penghindaran Pajak Studi Kasus Empiris Pada Perusahaan
Sub Sektor Kimia Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Akuntansi, 1-15.
Qolbi, N. (2020). Chandra Asri Petrochemical (TPIA) bakal terbitkan obligasi senilai
Rp 600 miliar. [Online]. Available:
https://nasional.kontan.co.id/news/chandra-asri-petrochemical-tpia-bakal-
terbitkan-obligasi-senilai-rp-600-miliar. [13 Oktober 2020].
54