DRUG MANAGEMEN
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
Agar seorang tenaga kesehatan dapat menjalankan hal tersebut di atas maka
diperlukan suatu acuan yang disebut sebagai Drug Management atau Terapeutic. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai Drug Management.
Policy and Legal Framework dalam Drug Management Cycle merupakan suatu
sistem kebijakan yang diatur oleh undang-undang yang menjadi dasar atau acuan untuk
melakukan kegiatan kefarmasian. Terdapat 5 faktor utama dalam Drug Management
Cycle yaitu seleksi (selection), pengadaan (procurement), distribusi (distribution),
penggunaan (use) dan manajemen pendukung (management support). Dari kelima faktor
tersebut, manajemen pendukung merupakan faktor yang paling penting, ketika
manajemen pendukung tersebut baik maka keempat faktor lainnya akan baik
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat Memahami dan Menjelaskan tentang Drug Managemen dalam
Basic Life Suport.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Drug Management
1. Pengertian
DMC (Drug Management Cycle) adalah suatu siklus yang didalamnya terdapat
masing-masing unsur pokok yaitu (selection, procurement, distribution dan use), dimana
unsure-unsur tersebut mempunyai fungsi pokok / sebagai pengarah dalam menentukan
kebijakan kedepan.
2. Seleksi
3. Procurement
5. Use
Pemberian obat kortikosteroid (pada usia kehamilan 23-34 minggu) untuk mempercepat
pematangan paru-paru janin, agar dapat secepatnya dilahirkan, seperti dexamethasone,
Betametason, Methylprednisolone, Prednison, Prednisolone, dan Triamcinolone.
3. Preeklampsia
Pemberian obat anti kejang, seperti Magnesium Sulfat, diazepam, fenitoin.
Pemberian obat antidotum untuk penawar racun, seperti Calcium Glukonas 10%
Pemberian obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dan nifas
berupa: Methyldopa, Labetalol, Nifedipin
4. Asfiksia
Beberapa bayi dapat mengalami kejang akibat asfiksia neonatorum. Dokter harus hati-
hati memperlakukan bayi-bayi ini untuk menghindari cedera kejang. Penanganan yang
mungkin diberikan pada kondisi ini antara lain:
obat anti-inflamasi
magnesium
vitamin
5. BBLR
Dalam beberapa prosedur (misalnya pemasangan drainase dada atau kanul vena
sentral), pemberian diazepam sebagai sedasi, atau ketamin sebagai anestesi ringan dapat
dipertimbangkan (lihat bagian 9.1.2).
Untuk sedasi diazepam diberikan 0.1–0.2 mg/kgBB IV. Untuk ketamin 2–4
mg/kgBB IM. Sedasi terjadi setelah sekitar 5-10 menit dan efek bekerja selama kurang
lebih 20 menit.
Selama proses sedasi, awasi jalan napas anak, waspadai kemungkinan terjadinya
depresi pernapasan dan pantau saturasi oksigen menggunakan pulse oximeter, bila
mungkin. Pastikan tersedia balon resusitasi dan oksigen.
6. Premature
Beberapa jenis obat yang akan diberikan dokter, meliputi:
Obat tokolitik, yaitu jenis obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghentikan
kontraksi, seperti terbutalin dan isoxsuprine.
Magnesium sulfat, untuk mengurangi risiko gangguan atau kerusakan pada otak.