Anda di halaman 1dari 153

PENGARUH MEDIA PETA RUPA BUMI DALAM PEMBELAJARAN


GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPS
SMA ISLAM AN-NIDHOM KABUPATEN DEMAK
TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi
Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Khoirul Umam
3201406570

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

 
 
ii 
 

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan kesidang pada ujian

skripsi pada:

Hari : Senin

Tanggal : 11 Februari 2013

DosenPembimbing I DosenPembimbing II

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si Sriyanto, S.Pd. M.Pd


NIP. 19620904 1989011 001 NIP.19770722 2005011 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Geografi

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si


NIP. 19620904 1989011 001

 
  ii 
iii 
 

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 20 Februari 2013

Penguji Skripsi

Muh. Sholeh, S.Pd.M.Pd


NIP. 197707082006041001

Anggota I Anggota II

Drs. Apik BudiSantoso, M.Si Sriyanto, S.Pd. M.Pd______


NIP. 19620904 1989011 001 NIP.19770722 2005011 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Dr. Subagyo, M.Pd


NIP. 19510808 1980031 003

iii 
 
iv 
 

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etika ilmiah.

Semarang, 13 Januari2013

Khoirul Umam
NIM. 3201406570

iv  
 

 

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

¾ Ketahuilah bahwa kemenangan akan datang bersama kesabaran, jalan keluar dating
bersama kesulitan, dan kemudahan itu ada bersama kesulitan. (Q.S Ath.Thalaq: 7)
¾ Setiap hari langkah kehidupan begitu cepat, bagaikan pembalap berebut
dan menjadi yang nomor 1, tetapi yang terakhir bukanlah yang terburuk.
(Khoirul Umam)

PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT,


skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Bapak Ku H. Mustofa dan ibuku Hj. Mursidah


terima kasih atas dukungan dan do’a-do’anya.
2. Semua Kakakku atas do’a, dukungannya, dan
motivasi selamaini
3. Sahabat seperjuanganku Pendidikan
Geografi 2006 terima kasih atas waktu,
dukungan, dan bantuannya.

 
  v 
vi 
 

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh Media Peta Rupa Bumi Dalam Pembelajaran Geografi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA ISLAM AN-NIDHOM Kabupaten

Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima

kasih yang setulus-tulusny akepada semua pihak yang telah membantu, baik

dalam penelitian maupun penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang ingin

penulis sampaikan yaitu kepada:

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.,Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di

kampus tercinta ini.

2. Dr. Subagyo, M,Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M. Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang dan dosen pembimbing I, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta arahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Sriyanto,S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II dan juga sebagai dosen wali, yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk,

serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

 
vi 
 
vii 
 

5. Bapak dan Ibu Dosen Geografi, yang dengan segala keikhlasan telah

memberikan ilmunya kepada penulis selama menuntut ilmu.

6. Izzul Ashofa, S. Pd., kepala sekolah SMA Islam An-Nidhom yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Siti Zulaikah S. Pd, guru Geografi di SMA Islam An-Nidhom yang telah

banyak membantu penulis selama melakukan penelitian.

8. Seluruh siswa kelas XII tahun ajaran 2011/2012 yang telah menjadi subyek

penelitian, terima kasih atas kerjasamanya.

9. Keluarga besar kos Pink dan temen-temen seperjuangan, terima kasih atas

persahabatan, bantuan, semangat, dan dukungannya, semoga persaudaraan kita

bisa terus terjaga.

Kritikdan saran sangat diharapkan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pembaca khususnya.

Semarang, 13 Januari 2013

Penulis

vii   
 
viii 
 

SARI

Umam, Khoirul.2013. Pengaruh Media Peta Rupa Bumi Dalam Pembelajaran


Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom
Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Semarang, Pembimbing I: Drs. Apik Budi Santoso, M.
Si, Pembimbing II:Sriyanto, S.Pd, M.Pd

Kata kunci: Media, Peta Rupa Bumi, Hasil Belajar Siswa.

Media mempunyai arti yang cukup penting dalam suatu proses


pembelajaran. Penjelasan yang sulit dipahami dapat menyebabkan siswa cepat
merasa bosan. Guru yang baik tentu sadar bahwa kebosanan siswa tersebut biasa
saja berpangkal dari penjelasan yang kurang jelas, tidak ada salahnya jika
menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. Permasalahan dalam penelitian
ini adalah: (1) Bagaimana penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran
geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen
Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013? (2) Bagaimana pengaruh media peta
rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS
SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran
2012/2013?
Populasi dalam Penelitian ini adalah kelas XII IPS SMA Islam An-
Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Sempel dalam penelitian adalah
seluruh siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom, Pemilihan kelas kontrol dan
eksperimen dilakukan secara pelemparan koin diperoleh kelas eksperimen dan
kontrol. Hasil pengundian terpilih kelas XII IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan
diberinama kelompok E dengan menggunakan media peta rupa bumi dan kelas
XII IPS 2 sebagai kelas kontrol dan diberi nama kelompok K dengan
menggunakan media konvensional. Variabel yang digunakan ada dua yaitu: (1)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan
media peta rupa bumi dalam materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar
petadan (2) Variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada materi prinsip-prinsip
dan keterampilan dasar peta yang diukur dengan tes pengetahuan (Kognitif,
Afektif, Psikomotorik). Pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi,
tes, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji
kesamaan duavarians, uji perbedaan dua rata-rata, dan deskriptif persentase.
Hasil penelitian pada kelompok eksperimen pembelajaran geografi dengan
menggunakan media peta rupa bumi, menunjukkan bahwa pada penggunaan
media peta rupa bumi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil
belajar geografi. Hal ini ditunjukkan oleh harga thitung untuk hasil post test
diperoleh hasil thitung = 4,92 lebih besar jika dibandingkan ttabel =
2,00.Nilaiaspekafektifbaikkelaseksperimendankontrolsama-sama mengalami
kenaikan belajar. Untuk aspek psikomotorik kelas eksperimen 83,57 sedangkan
untuk kelas kontrol 69,30. 

 
viii 
 
ix 
 

Saran dari penelitian ini adalah peta rupa bumi dapat digunakan oleh guru
sebagai salah satu alternatif sumber belajar, lebih baik pada waktu menggunakan
media peta rupa bumi guru memberikan media yang lain agar siswa tidak bosan.

 
ix 
 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

SARI................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

E. Batasan Istilah ...................................................................................... 9

F. Sistematika Skripsi ............................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI ........................................................................... 13

1. Tinjauan Pembelajaran Geografi ..................................................... 13

2. Media Pembelajaran ........................................................................ 17

 

 
xi 
 

3. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran ...................................... 23

4. Peta .................................................................................................. 29

5. Peta Rupa Bumi ............................................................................... 36

6. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pengajaran Geografi .. 44

B. Kerangka Berfikir ................................................................................. 49

C. Hipotesis ............................................................................................... 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 52

B. Populasi, Sempel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 52

C. Variabel Penelitian ............................................................................... 54

D. Rancangan Penelitian ........................................................................... 54

E. Metode pengumpulan Data .................................................................. 58

F. Metode analisis data ............................................................................. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 70

1. Gambaran Umum Objek Lokasi Penelitian ..................................... 70

2. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 72

3. Hasil Analisis Aspek Data Kognitif ................................................ 75

4. Hasil Observasi siswa ...................................................................... 77

5. Hasil Observasi Terhadap Guru .................................................... 79

6. Data Angket Siswa .......................................................................... 82

B. Pembahasan……………………………………………….. ................ 83

xi   
 
xii 
 

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................................. 88

B. Saran .................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 90

LAMPIRAN ..................................................................................................... 91

 
xii 
 
xiii 
 

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Desain Eksperimen ................................................................................... 52
2. Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................... 57
3. Hasil Perhitungan Validasi Butir Soal ...................................................... 60
4. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran .......................................................... 63
5. Hasil Perhitungan Daya Pembeda ............................................................. 64
6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test ...................................... 66
7. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas data populasi ................................... 67
8. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 72
9. Hasil Analisis Perbedaan Dua rata – rata Data Post Test ......................... 76
10. Pengamatan Aktifitas Pembelajaran Guru ................................................ 80
11. Rangkuman Aktifitas Pembelajaran Guru ................................................ 81

xiii  
 
xiv 
 

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Lokasi Sekolah SMA Islam An-Nidhom .................................................. 71
2. Proses Belajar Kelas Experimen ............................................................... 73
3. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post Test .............................................. 76
4. Grafik Nilai Kognitif Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...................... 77
5. Analisis Hasil Belajar Psikomotorik ......................................................... 79
6. Grafik Aktifitas Pembelajaran Guru ......................................................... 81
7. Diagram Tanggapan Siswa ....................................................................... 82
8. Guru Menggunakan Peta Rupa Bumi Sebagai Media Pembelajaran ........ 84
9. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................... 138

 
  xiv
xv 
 

Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 91

2. Silabus ..................................................................................................... 95

3. Instrumen Tes Hasil Belajar .................................................................... 97

4. Lembar Jawaban ..................................................................................... 101

5. Analisis Soal UjiCoba ............................................................................. 102

6. Analisis Hasil Belajar.............................................................................. 115

7. Kisi-Kisi Lembar Observasi Afektif Siswa ............................................ 121

8. Kriteria Pensekoran Afektif Siswa .......................................................... 122

9. Daftar Nilai Afektif ................................................................................. 125

10. Kisi-Kisi Lembar Observasi Psikomotorik Siswa .................................. 129

11. Daftar Nilai Psikomotorik ....................................................................... 130

12. Nilai Tanggapan Siswa ........................................................................... 132

13. Lembar Pengamatan Aktifitas Guru........................................................ 135

14. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................. 137

15. Surat Keterangan Penelitian .................................................................... 138

xv 
 
 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU

No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Pendidikan merupakan suatu sistem yang komponen-komponen yang

saling interaksi, saling korelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan

pendidikan. Dalam arti sempit adalah proses pembelajaran di dalam kelas.

Artinya bahwa proses pembelajaran di dalam kelas juga merupakan suatu

sistem. Proses pembelajaran di dalam kelas sebagai suatu sistem mempunyai

banyak komponen antara lain: Guru, siswa, tujuan, materi pelajaran, strategi

pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi, dan lain-lain.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan cukup

pesat dewasa ini menuntut proses pembelajaran mau tidak mau harus

menyesuaikan dengan perkembangan zaman.Di era globalisasi sekarang ini

banyak sekali teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran

dalam proses pembelajaran. Perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku

yang terbaru sebagai Pusat Sumber Belajar masih sangat dibutuhkan oleh

seluruh warga sekolah dalam proses pembelajaran. Demikian juga

1
 
 

 

pemanfaatan media pembelajaran yang lainnya, yang saat ini sedang

digalakkan yaitu berbagai macam media yang sangat cocok dengan kondisi

dan situasi saat ini.

Tersedianya media pembelajaran masih dirasakan sangat kurang baik

dalam jumlah maupun kualitasnya, sehingga tidak seimbang dengan jumlah

kelas dan jumlah siswa. Ditambah lagi penguasaan guru atas berbagai macam

media khususnya media elektronik masih sangat kurang, sehingga belum

mampu memanfaatkan media yang tersedia.

Dalam setiap proses pembelajaran masih sangat sedikit guru yang

merancang/mendesain media pembelajaran pada silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga penggunaan media pembelajaran

masih terkesan seadanya. Dengan keadaan seperti itu sudah barang tentu

membawa dampak terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam proses

pembelajarannya. Oleh karena itu sosialisasi tentang penggunaan media

pembelajaran dalam proses pembelajaran masih sangat dibutuhkan.

Kondisi saat ini, masih banyak guru yang menggunakan media

pembelajaran sederhana yang kurang menarik minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak guru

yang hanya mengandalkan buku paket sebagai media pembelajarannya.

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini,

penggunaan media pembelajaran yang baik dan sesuai sangat diharapkan

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

 
 

 

Penggunaan media pembelajaran model/benda tiruan saat ini sedang

diminati oleh para guru dan siswa. Media pembelajaran model merupakan

media tiga dimensi yang sangat menarik bagi siswa, karena mempunyai

banyak kelebihan. Media pembelajaran ini dapat menyajikan berbagai macam

bentuk model sesuai dengan benda aslinya/benda sebenarnya.

Minat belajar siswa perlu mendapat perhatian dari guru. Siswa memiliki

sifat mudah bosan terhadap suatu obyek, sehingga diperlukan sesuatu yang

bervariasi. Belajar sambil bermain dapat menumbuhkan minat siswa pada apa

yang dipelajarinya.

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan

sengaja diciptakan oleh guru guna membelajarkan siswanya. Hal itu

dapat diartikan bahwa guru yang mengajar dan siswa yang belajar.

Seperti apa yang dikatakan oleh Ali (2004:1) bahwa inti dari proses

pendidikan formal adalah mengajar, sedangkan inti proses pengajaran adalah

siswa belajar. Perpaduan dari guru yang mengajar dan siswa yang belajar

akan melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai

media perantaranya. Di sana semua komponen pengajaran diperankan

secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah direncanakan,

termasuk di dalamnya lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang

mendukung dapat diciptakan agar proses belajar ini dapat berlangsung

optimal. Proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa disebut

dengan pembelajaran. Hamalik (2003:48) menyimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan proses komunikasi yang bersifat timbal balik, baik

 
 

 

antara guru dengan siswa, maupun antara siswa dengan siswa. Jadi, dapat

diartikan bahwa pembelajaran merupakan suatu keadaan untuk

menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar yang

di dalamnya terdapat proses komunikasi. Komunikasi tersebut tidak harus

berupa pemberian materi dari guru kepada siswa saja, tetapi dapat dengan

cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah

disiapkan.

Hamalik (2002:48) juga menyatakan bahwa guru menempati posisi

kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan untuk mengarahkan agar siswa dapat mencapai tujuan

secara optimal. Oleh sebab itu, guru harus berusaha menciptakan suasana

belajar yang memungkinkan terjadinya pengalaman belajar pada diri siswa,

dengan mengerahkan segala sumber belajar dan menggunakan berbagai

strategi belajar-mengajar yang tepat. Selain itu, guru juga harus

mempunyai rencana tentang apa yang sebaiknya dilakukan untuk

menciptakan suasana belajar mengajar yang dapat mengantarkan siswa ke

tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut menunjukkan bahwa tugas guru

berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan

menyenangkan bagi siswa.

Bahri dan Zain (2002:136) menyatakan bahwa kehadiran media

memang mempunyai arti yang cukup penting dalam suatu proses

pembelajaran. Ketidakjelasan dalam proses pembelajaran dapat dibantu

dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang

 
 

 

akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media.

Media dapat membantu dan mewakili kurangnya ucapan guru melalui

kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat

dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, siswa lebih

mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

Setiap materi dalam mata pelajaran memiliki tingkat kesukaran

yang berbeda-beda. Begitu pun dalam mata pelajaran Geografi,ada

beberapa materi yang memerlukan imajinasi yang kuat untuk

menggambarkan suatu peristiwa masa lalu, sehingga siswa harus

mempunyai daya imaginasi yang tinggi. Akan tetapi, tidak semua materi

dalam setiap mata pelajaran sukar untuk dicerna, sehingga memerlukan

media sebagai perantaranya. Pada satu sisi ada materi pelajaran yang

tidak memerlukan alat bantu, tapi ada juga materi pelajaran yang sangat

memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran, contohnya media peta

untuk mata pelajaran Geografi. Sudjana (2007:6) mengatakan bahwa media

tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik

individual maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas

guru dalam kegiatan mengajar.

Penjelasan guru yang sulit dipahami dapat menyebabkan siswa cepat

merasa bosan. Guru yang baik tentu sadar bahwa kebosanan siswa

tersebut bisa saja berpangkal dari penjelasannya yang kurang jelas. Maka,

salah satu jalan keluar jika guru tidak memiliki kemampuan untuk

menjelaskan suatu materi dengan baik, tidak ada salahnya jika

 
 

 

menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.

Sadman (2008:83) media adalah perangkat lunak yang berisi pesan

(informasi) yang lazimnya disajikan dengan menggunakan peralatan. Hal ini

dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan

media dapat mempertinggi kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu

yang cukup lama. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar siswa

dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang

lebih baik daripada tanpa bantuan media.

Pada kenyataannya, penggunaan media sebagai alat bantu atau

sebagai sumber belajar memang jarang digunakan. Hal tersebut

disebabkan karena berbagai kendala yang dimiliki oleh guru untuk membuat

media dan sekolah pun tidak banyak yang dapat menyediakan media untuk

menunjang proses belajar mengajar tersebut. Maka, tidak banyak guru

yang dapat menggunakan media karena berbagai keterbatasan yang

dimilikinya, padahal penggunaan media sangat penting apalagi untuk

materi-materi yang membutuhkan perantara dalam penyampaiannya.

Macam-macam peta tentang tiap bagian dunia, seperti peta

ekonomi, penduduk, politik dan sebagainya sangat diperlukan dalam

pembelajaran geografi, sebab terdapat beberapa materi yang sangat

membutuhkan media peta sebagai alat bantu dan bahkan sebagai sumber

belajar. Seperti apa yang dikatakan oleh Bahri dan Zain (2002:138) bahwa

kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan hasil

 
 

 

belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Jadi, Melalui

penggunaan media peta diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses

suatu pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil

belajar siswa. Sejalan dengan Kurt Lewin yang mengembangkan teori

motivasi manusia di sekitar teori medan yang dikemukakan oleh Gestalt,

bahwa perilaku (behaviour) siswa sebagai perolehan belajar adalah fungsi

dari individu (person) dan lingkungan (environment). Jadi lingkungan

dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Lingkungan yang

dimaksud adalah lingkungan belajar, yang didalamnya terdapat berbagai

macam komponen pembelajaran termasuk media.

Maka, berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

menerapkan penggunaan media peta rupa bumi dalam proses pembelajaran

Geografi dengan melakukan penelitian yang berjudul:“Pengaruh Media Peta

Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten

Demak Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian alasan pemilihan judul diatas, maka penulis

mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran

geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen

Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013?

 
 

 

2. Bagaimana pengaruh media peta rupa bumidalam pembelajaran geografi

terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui penggunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran

geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen

Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.

2. Mengetahui bagaimana pengaruh media peta rupa bumidalam

pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA

Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran

2012/2013.

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam pembelajaran

geografi dan sebagai masukan atau informasi bagi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi.

 
 

 

2. Manfaat praktis

1. Bagi dinas pendidikan atau lembaga terkait, hasil penelitian ini dapat

dipertimbangkan untuk menentukan kebijakan di bidang pendidikan.

2. Bagi kepala sekolah dan pengawas, hasil penelitian ini dapat

membantu meningkatkan pembinaan profesional dan supervisi kepada

para guru secara lebih efektif dan efisien.

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap istilah yang dimaksud

dengan skripsi ini maka dalam penelitian perlu diadakan penegasan istilah

sebagai berikut.

1. Pengaruh

Pengaruh yaitu suatu daya yang ada atau timbul dari sesuatu,

orang, benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkuatan gaib dan

sebagainya (WJS. Poerwodarminto, 2005:664). Dalam penelitian ini yang

disebut sebagai pengaru adalah penggunaan media peta rupa bumi.

2. Media Peta Rupa Bumi

Bahri dan Zain (2002:137) menyatakan bahwa media sebagai

alat bantu dalam proses pembelajaran. Peta rupa bumi adalah gambaran

permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu

sistem proyeksi.

 
 
10 
 

Peta rupa bumi dalam hal ini adalah alat bantu yang berupa

gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu yang

digunakan untuk media pembelajaran geografi.

3. Pembelajaran Geografi

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa dapat berubah kearah yang

lebih baik (Darsono, 2000:24).Geografi merupakan suatu ilmu yang

mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut

pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan

(Sumaatmaja, 2001:11). Jadi pembelajaran geografi adalah kegiatan yang

dilakukan guru untuk menjelaskan fenomena geosfer dengan sudut

pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

Pembelajaran Geografi dalam peneltian ini adalah pada kompetensi

dasar prinsip – prinsip dan keteramplan dasar peta pada kelas XII IPS

SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak tahun ajaran

2012/2013

4. Hasil Belajar Siswa

Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh

usaha pikiran (W.J.S Poerwadarminto, 2004:348). Sedangkan belajar

adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan

lingkungannya (Hamalik, 2003:59).

Dalam hal ini hasil belajar yng digunakan dalam penelitan meliputi

dua komponen hasil belajar yaitu belajar efektif, kognitif dan

 
 
11 
 

psikomotorik. Hasil belajar efektif sendiri diperoleh dari kegiatan

observasi pada proses belajar dengan menggunakan media peta rupa bumi,

kognitif ditunjukkan oleh nilai evaluasi yang merupakan hasil belajar dari

perubahan ketrampilan belajar siswa setelah mengalami proses belajar

sedangkan psikomotorik berdasarkan hasil observasi pada proses belajar.

F. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman

pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,

daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian isi skripsiterdiri dari lima bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian.

Bab II Kajian Kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan

yang dibahas yaitu mengenai ruang lingkup media peta.

Bab III Metodologi Penelitian yang berisikan tentang jenis dan desain

penelitian, populasi dan sampel dan teknik pengambilan sampel,

bahan dan peralatan pelitian, instrument penelitian, teknik

pengumpulan data, tahapan penelitian, teknik analisa data.

 
 
12 
 

Bab IV Hasil Penelitian merupakan pembahasan hasil-hasil penelitian

mengenai deskripsi hasil pengolahan data dan analisis hasil

penelitian berdasarkan perhitungan statistik.

Bab V Kesimpulan dan Saran merupakan interpretasi dari kajian yang

penulis lakukan berdasarkan penelitian sebagai jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sedangkan saran merupakan

rekomendasi hasil yang didapatkan di lapangan yang bertolak

dari kekurangan yang didapat dari penelitian sehingga dapat

memberi sumbangan bagi pihak-pihak yang terkait.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustakan dan lampiran-

lampiran.

 
 
 
13 
 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Pembelajaran Geografi

Pengenalan manusia dan perkembangan pemikiran manusia tentang

lingkungan menyebabkan pengertian geografi juga mengalami perubahan.

Menurut Daldjoeni, dalam Aprilia, 2005:6, geografi merupakan suatu ilmu

yang mempelajari seluk beluk permukaan bumi serta hubungan timbal

balik antara manusia dengan lingkungannya.

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan

dalam konteks keruangan. Objek studi geografi adalah geosfer yaitu

permukaan bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer

(lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan

kehidupan). Persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dapat ditinjau

dari sudut pandang kewilayahan, kelingkungan dan adanya relasi

keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Sumaatmajda,

2001:11).

Ruang lingkup studi geografi menurut Sumaatmajda (2001:11),

adalah sebagai berikut: 1) Alam lingkungan yang menjadi sumber daya

bagi kehidupan manusia, 2) Penyebaran umat manusia dengan variasi

kehidupannya, 3) Interaksi keruangan umat manusia dengan

13

 
 
14 
 

alamlingkungan yang memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-

tempat di permukaan bumi, 4) Kesatuan regional yang merupakan

perpaduan darat, perairan, dan udara di atasnya.

Ruang lingkup inilah yang menjadi ciri karakteristik terhadap

pengajaran geografi. Apa saja yang akan diproses pada pengajaran

geografi, materinya akan selalu digali dari permukaan bumi pada suatu

lokasi untuk mengungkapkan corak kehidupan manusia yang bersangkutan

sebagai hasil interaksi faktor-faktor geografi pada lokasi yang

bersangkutan.

Bidang atau pokok-pokok telaah geografi menurut Daldjoeni,

dalam Aprilia, 2005:7, adalah sebagai berikut: 1) Ukuran, bentuk, dan

aneka gerakan bumi, 2) Persebaran serta posisi massa darat dan wujud

perairan, 3) Batuan, struktur dan relief berbagai permukaan bumi, 4) Air

yang ada di berbagai samudera, lautan serta seluk beluk gerakannya, 5)

Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan, 6) Atmosfer dengan gejala-

gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi,

7) Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berupa aneka penduduk

berdasarkan unit kenegaraan, 8) Aneka bentuk kegiatan manusia dalam

rangka menegakkan hidup perekonomiannya, 9) Bermacam-macam jenis

pemukiman manusia yang ada, 10) Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat

manusia, 11) Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antar

mereka.Sumber materi pengajaran geografi (Sumaatmaja, 2001:13 dalam

Aprilia, 2005:8), adalah kehidupan manusia di masyarakat, alam

 
 
15 
 

lingkungan dengan segala sumber dayanya dan gejala-gejalanya, region-

region di permukaan bumi serta buku-buku.

Fungsi pendidikan geografi menurut Fairgrieve yang dikutip oleh

Sumaatmaja, (2001:16), adalah mengembangkan kemampuan calon warga

masyarakat dan warga negara yang akan datang untuk berfikir kritis

terhadap masalah kehidupan yang terjadi di sekitarnya, dan melatih

mereka untuk cepat tanggap terhadap kondisi lingkungan serta kehidupan

di permukaan bumi pada umumnya. Lebih lanjut lagi Sumaatmaja

mengungkapkan bahwa pengajaran geografi mempunyai nilai ekstensi

yang meliputi nilai teoritis, praktis, filosofis dan ketuhanan. Dengan

demikian, dengan mempelajari geografi diharapkan dapat membina anak

didik berfikir interagatif untuk dirinya sendiri dan untuk membina

kepentingan kehidupan pada umumnya.

Pembelajaran geografi selaku sistem intruksional mengacu pada

pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu

sama lainnya untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2002:10). Lebih lanjut

Djamarah (2002:48) menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar

termasuk di dalamnya pembelajaran geografi sebagai suatu sistem

mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,

kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi.

Komponen-komponen dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

 
 
16 
 

a. Tujuan

Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan yang ingin dicapai adalah

mengenalkan fakta yang terjadi pada siswa.

b. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran disusun secara sistematis dan terpadu dalam proses

pembelajaran sehingga mampu bersaing diera globalisasi.

c. Kegiatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, terjadi interaksi antara guru dan

siswa. Siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran sedangkan

guru hanya sebagai fasilitator dan motivator.

d. Metode

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode yang digunakan guru

bervariasi disesuaikan oleh materi pelajaran yang diajarkan.

e. Alat/Media

Dalam kegiatan belajar mengajar, menggunakan alat untuk

mempermudah usaha dalam mencapai tujuan. Alat yang digunakan

bervariasi dengan media belajar ataupun motivasi dan perintah yang

dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar.

f. Sumber Pelajaran

Sumber belajar merupakan bahanmateri dalam menambah ilmu

pengetahuan. Sumber pelajaran berupa buku paket ataupun buku

penunjang yang lain serta Lembar Kerja Siswa.

 
 
17 
 

Agar tujuan dapat tercapai semua komponen yang ada harus

diorganisasikan sehingga antar komponen terjadi kerjasama. Pembelajaran

akan tercapai jika ada timbal balik yang baik antara guru dan siswa.

Interaksi yang terjadi antara komponen ini digambarkan dalam bagan

sebagai berikut.

Tujuan

Guru Siswa
Strategi
model/
metode
media
materi

Lingkungan

Gambar 1. Bagan Komponen-komponen dalam Sistem Pembelajaran


(Sumber: Djamarah, 2002:48)
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa media pembelajaran

memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan

belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media yang

tepat dengan materi pembelajaran yang disampaikan juga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya dapat

meningkat.

2. Media Pembelajaram

Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang

berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya terdapat media

 
 
18 
 

pembelajaran sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran tersebut.

Menggunakan media dalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi

atau alasan teoritis yang benar. Istilah media yang merupakan bentuk

jamak dari medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. AECT

mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan

orang untuk menyalurkan pesan/informasi (1997:21). Kata segala

memberi makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada jenis media

yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan tertentu, akan tetapi

juga yang keberadaannya dapat dimanfaatkan untuk memperjelas atau

mempermudah pemahaman siswa terhadap materi atau pesan tertentu. Jadi

apapun bentuknya apabila dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dapat disebut media.

Pengertian media memiliki multi makna, baik dilihat secara

terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi

disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan

tujuannya, sehinggabanyak orang membedakan pengertian media dan alat

peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu secara

bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang sama (interchangeable).

Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan

pada substansinya. Suatu media sebagai sumber belajar disebut alat peraga

bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja, tetapi sumber

belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses

 
 
19 
 

atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung jawab

antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain.

Media dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu sebagai: alat bantu

mengajar (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional

media). Sebagai alat bantu mengajar (instructional aids), media berfungsi

untuk menyampaikan informasi atau menyajikan pesan dalam

pembelajaran yang akan disampaikan pada peserta didik. Dalam hal ini

media berfungsi untuk membantu guru dalam mengajar baik dalam bentuk

audio, visual, audio visual aids maupun dalam bentuk lainnya, sebagai

contoh antara lain: OHP/OHT, film bingkai, foto, poster, peta, grafik, flip

chart, dan sebagainya. Jadi dalam hal ini media disebut dengan istilah

teaching aids karena peranannya sebagai alat bantu pelengkap dalam

proses belajar mengajar.

Sebagai media pembelajaran (instructional media), media

mempunyai fungsi yang memungkinkan terjadinya interaksi dalam proses

belajar dari diri siswa pada waktu menggunakan media tersebut. Dalarn

hal ini pada umumnya digunakan media yang dirancang (media by design),

dalam hal merancangnya, Heinich, Molenda, dan Russell mengemukakan

suatu model yang disebut ASSURE yang terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut:

A : Analyze Learner Characteristics (menganalisis karakteristik orang


yang belajar)
S : State Objective (menentukan tujuan)
S : Select, modify, or design materials (memilih, memodifikasi, atau
merancang bahan)
U : Utilize materials (menggunakan bahan)

 
 
20 
 

R : Require Learner Response (mengetahui respons pembelajar)


E : Evaluate (mengevaluasi) (Heinich at.all. (1996:71).

Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis

dengan memusatkan perhatian kepada siswa. Program pembelajaran

direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta

diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa dengan tujuan yang akan

dicapai. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara

penggunaannya harus dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.

Mengenai kegunaannya, secara umum media mempunyai kegunaan untuk

untuk menunjang proses pembelajaran. Adapun manfaat itu adalah sebagai

berikut:

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda, dari latar

belakang kehidupan keluarga, lingkungan yang berbeda, maka anak

akan mempunyai pengalaman yang berbeda. Ini disebabkan karena

berbedanya “kesempatan untuk mengalami” yang diperoleh anak-anak,

misalnya: adanya keterbatasan tersedianya buku, bacaan-bacaan, letak

geografis, kesempatan berdarmawisata, dan lain-lain. Media

pembelajaran dapat mengatasi perbedaan-perbedaan ini jika siswa

tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeklah

yang dibawa ke siswa. Jadi media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Banyak hal yang tidak mungkin

dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa.

 
 
21 
 

b. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

siswa dan lingkungannya.

c. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki

masing-masing siswa akan berbeda, apabila mereka hanya mendengar

saja, belum pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba,

dan merasakannya. Untuk itu media dapat membantu memberikan

persepsi yang sama, setelah dilakukan pengamatan yang dilakukan

oleh siswa secara bersama-sama dan diarahkan kepada hal-hal yang

penting yang dimaksudkan oleh guru.

d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan

realistis. Sering kali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima

sebagai konsepsi yang berbeda oleh siswa yang berbeda pula.

Penggunaan media seperti gambar, film, objek, model, grafik, dan lain-

lain bisa memberikan konsep dasar yang benar.

e. Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar.

Pemasangan gambar-gambar dipasang pada papan tempel, pemutaran

film, mendengarkan rekaman atau radio merupakan rangsangan-

rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.

f. Media membangkitkan keinginan dan minat guru. Dengan

menggunakan media pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin

luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya

semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu

muncul.

 
 
22 
 

g. Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari

konkrit sampai hal yang bersifat abstrak. Sebuah film Candi

Borobudur misalnya, dapat memberikan imajinasi yang konkret

tentang wujud, ukuran, lokasi candi, dan sebagainya.

Selanjutnya perlu diketahui ada beberapa pedoman umum yang

perlu diperhatikan guru dalam penggunaan media dalam proses

pembelajaran, yaitu:

a. Tidak ada satu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran, karena masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangan.

b. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai.

c. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media

dengan karakteristik materi pelajaranyang disajikan.

d. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar

yang akan dilaksanakn, seperti belajar secara klasikal, belajar dalam

kelompok kecil, belajar secara individual.

e. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup, seperti

mengecek media yang akan dipakai, mempersiapkan serbagai

peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pengajaran di mulai.

f. Siswa perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar

mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting

selama penggunaan media.

 
 
23 
 

g. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan

partisipasi aktif para siswa.

3. Klasifikasidan Jenis Media Pembelajaran

Dari beberapa perkembangan media muncul beberapa klasifikasi

menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya. Ada berbagai

pengklasifikasian media yang disesuaikan menurut tujuan atau maksud

pengelompokannya. Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang

sangat sederhana hingga yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya

menggunakan indera mata hingga perpaduan lebih dari satu indera, dari

yang murah dan tidak memerlukan listrik hingga yang mahal dan sangat

tergantung pada perangkat keras.

Perkembangan media pembelajaran mengalami revolusi empat kali

dalam dunia pendidikan. Revolusi pertama telah terjadi beberapa puluh

abad yang lalu, yaitu pada saat orang tua menyerahkan pendidikan anak-

anaknya kepada orang lain yang berprofesi sebagai guru, revolusi kedua

terjadi dengan digunakannya bahasa tulisan sebagai sarana utama

pendidikan, revolusi ketigatimbul dengan tersedianya media cetak yang

merupakan hasil ditemukannya mesin teknik percetakan, dan revolusi

keempat berlangsung dengan meluasnya penggunaan media komunikasi

elektronik.

Para ahli memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda dalam

membuat klasifikasi atau mengelompokkan jenis media yang biasa

digunakan dalam proses pembelajaran pada siswa. Menurut

 
 
24 
 

Schramm(1997:67), media digolongkan menjadi media rumit dan mahal

(big media), dengan media sederhana dan murah (little media). Sejalan

dengan kemajuan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran

juga mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri.

Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (2007:44)

mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) media hasil teknologi

cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi

berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan

komputer. Selanjutnya Arsyad (2007:46) mengutip pendapat dari Seels

dan Glasgow, membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media

tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa

media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio,

penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak,

permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir

berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media

berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).

Adapun menurut Sadiman (2005:20) media dikelompokkan

berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda

sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar

bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.

Selanjutnya Rudy Bretz seperti yang dikutip oleh Arief Sadiman,

mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu:

suara, visual, dan gerak. Di samping itu Bretz juga membedakan antara

 
 
25 
 

media siar (telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga

terdapat delapan klasifikasi media, yaitu : (a) media audio visual gerak, (b)

media audio visual diam, (c) media audio semi gerak, (d) media visual

gerak, (e) media visual diam, (f) media semi gerak, (g) media audio, dan

(h) media cetak.

Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas,

tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan

tentang klasifikasi (sistem taksonomi) media yang baku. Dengan kata lain,

belum ada taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala

aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran.

Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas

perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa

dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu

pembelajaran tertentu.

Setiap jenis media pembelajaran seperti yang dipaparkan di atas

memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda satu dengan yang

lainnya. Terkait dengan penelitian ini, media yang digunakan untuk

pajangan dalam ruang kelas difokuskan pada media jenismedia visual

yang tidak diproyeksikan,yaitu antara lain:

a. Gambar Fotografik/ Gambar Diam/ Gambar Mati

Gambar fotografik termasuk pada jenis gambar diam/mati (still

pictures), misalnya misalnya gambar tentang manusia, binatang,

tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema

 
 
26 
 

pelajaran yang diajarkan. Dalam pelaksanaannya, guru dapat

melibatkan para siswa untuk mencari gambar diam ini.

Gambar diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri

(gambar rantai makanan, metamorfosa).

b. Media grafis

Media grafis yang dimaksud adalah suatu penyajian secara visual yang

menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau

simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan,

menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.

Beberapa jenis media grafis yang lazim dipakai dalam proses

pembelajaran di lembaga sekolah, antara lain berupa:

1) Sketsa, merupakan gambar sederhana. Sketsa dapat langsung

dibuat di atas kertas gambar yang dipersiapkan kemudian

ditempelkan pada dinding kelas, dan dapat pula langsung digambar

pada papan tulis sambil guru menerangkan dengan menggunakan

kapur biasa, spidol.

2) Gambar, merupakan bahasa berupa bentuk yang secara umum

dapat dimengerti oleh siapa saja yang melihat. Gambar yang

dimaksud gambar karya tangan Kemampuan gambar dapat

berbicara lebih banyak daripada seribu kata sehingga dapat

memperjelas suatu masalah karena sifatnya konkrit. Kelebihan lain

dari gambar yaitu dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,

keterbatasan kemampuan pengamatan guru, selain harga yang

 
 
27 
 

murah dan mudah dipergunakan tanpa memerlukan peralatan

khusus.

3) Grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan

perkembangan sesuatu keadaan dengan menggunakan titik, garis

atau bentuk-bentuk dan diberi keterangan yang sesuai. Tujuan

penggunaan grafik yaitu untuk menjelaskan data statistik secara

visual, untuk memperlihatkan hubungan dan perbandingan,

pertumbuhan, perkembangan, perubahan secara kuantitatif dengan

jelas. Dilihat dari bentuk penampilannya dikenal beberapa jenis

grafik, yaitu grafik garis, grafik batang, grafik balok, grafik

lingkaran, dan grafik bergambar. Kelebihan grafik sebagai media

yaitu dapat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi,

dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal

ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah. Hal ini karena penyajian

data pada grafik jelas, cepat menarik, ringkas dan logis.

4) Bagan, merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara

visual yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan.

Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari

suatu presentasi. Dalam bagan terdapat juga media grafis yang lain

seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.

Maksud penggunaannya dalam pembelajaran ialah untuk

memperlihatkan adanya hubungan, perkembangan, atau

perbandingan antara fakta inti dan buah pikiran.

 
 
28 
 

5) Poster merupakan media grafis perpaduan antara gambar dengan

tulisan untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan

dan ide-ide lain. Pada poster hanya memberikan tekanan pada satu

atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti hanya dengan

melihat sepintas lalu.

a) Gambarnya sederhana berbentuk natural.

b) Menyajikan satu ide untuk mencapai satu tujuan pokok.

c) Tidak banyak warna.

d) Tulisan slogan/ tulisan yang efektif, ringkas, dan jelas.

Adapun fungsi poster sebagai media pendidikan yaitu sebagai

bahan untuk mengembangkan ide, sebagai peringatan, sebagai alat

membangkitkan motivasi dengan rasa estestis, sebagai alat

pendidikan preventif; contoh : cucilah tangan sebelum makan,

berdoalah sebelum belajar

6) Kartun dan karikatur. Gambaran tentang seseorang, suatu buah

pikiran atau keadaan dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang

lucu atau menggelikan yang biasa disebut dengan nama kartoon

atau karikatur. Dalam perkembangan dewasa ini kartun dapat

dibedakan dari karikatur dilihat dari segi visualisasinya, yaitu :

karikatur gambarnya berbentuk seri dan berwarna, lebih bersifat

menghibur sehingga selalu dipadukan dengan unsur teks dalam

adegannya, dan karikatur yang gambarnya berbentuk tunggal atau

 
 
29 
 

tiga adegan dan hitam putih, lebih bersifat mengeritik atau

menyindir sehingga tidak menggunakan unsur teks berupa kalimat.

7) Peta datar, bentuk peta adalah penyajian visual yang merupakan

gambaran datar dari permukaan bumi atau sebagian dari padanya

dengan menggunakan titik-titik, garis-garis dan simbol visual

lainnya, sehingga dapat menggambarkan lokasi suatu tempat, luas,

jarak antar tempat, dan keadaan dalam bentuk perbandingan

dengan menggunakan skala tertentu.

Dalam penelitian ini jenis media yang digunakan dalam

pembelajaran geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom

kecamatan Mijen Kabupaten Demakadalah jenismedia visual yang tidak

diproyeksikan sebagai sumber belajar yang dihadirkan guru di dalam

kelas.

4. Peta

1. Pengertian Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar

dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada

dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan

penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu

dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat.

Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius Ptolomaeus

mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta

karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas

 
 
30 
 

Ptolomaeus”. Ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi.

Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer. Peta dapat

digolongkan (diklasifikasikan) menjadi tiga jenis, yaitu jenis peta

berdasarkan isinya, berdasarkan skalanya dan berdasarkan tujuannya.

Selain itu Anda juga perlu mempelajari fungsi peta.

2. Peta Berdasarkan Isinya

Berikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berdasarkan

isinya. Berdasarkan isinya, peta dapat digolongkan menjadi dua jenis,

yaitu: peta umum dan peta khusus (tematik).

1) Peta Umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan

bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan

yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam)

maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya

sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial

budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan

lainnya. Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta

chorografi.

Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk

relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi

digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang

menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.

Kelebihan peta topografi: Untuk mengetahui ketinggian suatu

 
 
31 
 

tempat dan untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau

kemiringan lereng. Beberapa ketentuan pada peta topografi : Makin

rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan

daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak

antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai. Garis

kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi

(lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang

berkawah. Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 :

50.000 sampai 1 : 100.000.

Kedua adalah Peta chorografi adalah peta yang

menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan

skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000 atau

lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya

propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi

digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di

antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan

kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain.

Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam

berbagai tata warna.

2) Peta Khusus atau Tematik

Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya

menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi

yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan

 
 
32 
 

berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang

menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer)

tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta

khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta

penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart

(peta jalur penerbangan atau pelayaran).

3. Peta Berdasarkan Skalanya

Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang

berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya

peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta

adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak

sebenarnya di permukaan bumi (lapangan). Berdasarkan skalanya peta

dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:

1) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1:

100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan

peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak

terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan

Pertanahan Nasional).

2) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000

sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk

menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta

kelurahan, peta kecamatan.

 
 
33 
 

3) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 :

250.000 sampai 1:500.000. Peta skala sedang digunakan untuk

menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi

Jawa Tengah, peta propinsi maluku.

4) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000

sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk

menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara,

benua bahkan dunia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar

angka pembandingnya berarti skala peta itu makin kecil. Perhatikan

kembali peta curah hujan pada gambar 2.6. Berdasarkan isinya peta

tersebut termasuk peta tematik (khusus), tetapi berdasarkan skalanya

termasuk peta.

4. Jenis Peta Berdasarkan Tujuannya

Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-

contoh peta untuk berbagai tujuan:

1) Peta Pendidikan (Educational Map)

Contohnya : peta lokasi sekolah SLTP/SMU

2) Peta Ilmu Pengetahuan

Contohnya : peta arah angin, peta penduduk

3) Peta Informasi Umum (General Information Map)

Contohnya : peta pusat perbelanjaan

 
 
34 
 

4) Peta Turis (Tourism Map)

Contohnya : peta museum, peta rute bus

5) Peta Navigasi

Contohnya : peta penerbangan, peta pelayaran

6) Peta Aplikasi (Technical Application Map)

Contohnya : peta penggunaan tanah, peta curah hujan

7) Peta Perencanaan (Planning Map)

Contohnya : peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.

5. Fungsi Peta

Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat

mengetahui atau menentukan lokasi yang Anda cari, walaupun Anda

belum pernah mengunjungi tempat tersebut. Secara umum fungsi peta

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.

2) Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di

permukaan bumi.

3) Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,

negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.

4) Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui

kondisi daerah yang akan diteliti.

5) Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.

6) Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

7) Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

 
 
35 
 

8) Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena -

fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

6. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta

tersebut bukan hasil rekaan dan dapat dipercaya. Selain sumber,

perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui

bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa

sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Komponen

kelengkapan peta yang ada pada peta tersebut adalah:

1) Judul peta

2) Tanda orientasi

3) Skala peta

4) Inset peta (peta kecil yang terdapat dalam peta utama)

5) Garis bujur (meridian)

6) Garis lintang (paralel)

7) Garis tepi (border)

8) Sumber dan tahun pembuatan peta

9) Legenda dan proyeksi

7. Langkah–langkah Membuat Peta

Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus

diperhatikan. Yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan

dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok

dalam pembuatan peta adalah:

 
 
36 
 

1) Menentukan daerah yang akan Anda petakan.

2) Membuat peta dasar yaitu peta yang belum diberi simbol.

3) Mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai

dengan kebutuhan.

4) Membuat simbol-simbol yang mewakili data.

5) Menempatkan simbol pada peta dasar.

6) Membuat legenda (keterangan).

7) Melengkapi peta dengan tulisan secara baik dan benar.

5. PetaRupa Bumi

Nama geografis atau nama unsur rupabumi (topografi) baik dalam

ucapan dan tulisan lahir dari sejarah kebudayaan manusia sejak manusia

berhenti sebagai pengembara (nomaden). Sejak manusia mulai menetap di

suatu kawasan tertentu, manusia mulai menamai unsur-unsur rupabumi di

sekitarnya sebagai sarana komunikasi dan berkembangnya sistem acuan

dalam orientasi dan transportasi. Kini Nama unsur rupabumi tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan manusia sehari-hari. Nama unsur rupabumi

digunakan sebagai sarana komunikasi antara bangsa dan negara sejak

berkembangnya perpetaan, seperti Peta Claudios Ptolemaios (Ptolemy) di

abad ke-2 Masehi. Manusia modern tidak dapat lepas dari peta yang

memuat semua informasi unsur rupabumi untuk menunjang kegiatan

manusia seperti kegiatan perdagangan, eksplorasi, penelitian, perjalanan,

bahkan peperangan sekalipun.

 
 
37 
 

Menyadari bahwa peta-peta dari berbagai bangsa yang memuat

Nama unsur rupabumi dalam abjad masing-masing tidak efektif sebagai

sarana komunikasi, maka salah satu program dari PBB yang pertama sejak

tahun 1950-an adalah program romanisasi peta-peta non-Romawi. Selain

itu, pada tahun 1875 Kongres Geografi Internasional Kedua di Paris telah

menetapkan bahwa abjad Romawi yang sederhana sebagai abjad baku

untuk mentranskripsi Nama geografis dari abjad non-Romawi ke abjad

Romawi. Abjad Romawi sederhana adalah abjad Romawi tanpa diakritik.

Program kedua dari PBB adalah membakukan Nama unsur rupabumi

secara internasional yang bertumpu pada pembakuan nasional, baik secara

tulisan maupun ucapannya.

Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari wilayah daratan dan

lautan yang meliputi kurang lebih 17.504 pulau (Depdagri, 2003). Di

pulau-pulau tersebut terdapat 726 bahasa daerah (menurut Summer

Institute of Linguistics). Keanekaragaman bahasa ini sangat berpengaruh

dalam tatacara penamaan unsur peta rupabumi yang dapat berakibat pada

ketidakseragaman penulisan unsur rupabumi di peta. Oleh karena itu, Tim

Nasional Pembakuan Nama Rupabumi yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 tanggal 29 Desember

2006, mempunyai wewenang penuh untuk mengatur tatacara pembakuan

nama rupabumi. Hal ini sesuai dengan Resolusi PBB No. 4 Tahun 1967

dari The First UN Conference of Standardization on Geographical

Names di Jenewa yang merekomendasi perlu dibentuknya National

 
 
38 
 

Geographical Names Authority (lembaga nasional otoritas nama

geografis) di tiap negara anggota.Bentuk lembaga otoritas tersebut

disesuaikan dengan struktur pemerintahan setempat yang mempunyai

tugas dan fungsi pokok pembakuan nama unsur rupabumi, sebagai langkah

mendukung pembakuan nama unsur rupabumi di tataran internasional.

Unsur rupabumi umumnya dinamai oleh penduduk setempat dengan

menggunakan bahasa daerahnya yang mencerminkan bagian dari sejarah

dan kebudayaan suku bangsa yang pertama kali mendiami suatu wilayah.

Dalam penamaan unsur rupabumi biasanya mengandung elemen generik

yang dapat juga disebut sebagai nama generik dan elemen/nama spesifik.

Elemen generik dari suatu nama unsur rupabumi mencerminkan migrasi

manusia di masa lalu. Sebagai contoh, istilah wai yang artinya “sungai”

tidak hanya terdapat di Lampung saja tetapi tersebar mulai dari Pasifik

Selatan dalam bahasa Maori, Hawaii, Tonga, dan Maui sampai di

kawasan Indonesia seperti di wilayah Papua, Seram, Buru, Nusa Tenggara,

dan Lampung. Sehingga nama unsur rupabumi dalam bahasa setempat

harus dipertahankan karena merupakan bagian dari sejarah yang panjang

dari migrasi manusia di muka bumi. Selain itu elemen spesifik dari nama

unsur rupabumi juga penting karena mencerminkan legenda atau mitos

dari suku bangsa yang mendiami kawasan tersebut. Dengan demikian

tugas Tim Nasional Pembakuan Nama Unsur Rupabumi antara lain

melestarikan bahasa dan budaya setempat.

 
 
39 
 

Banyak nama unsur rupabumi di Indonesia belum memiliki nama

baik di daratan dan lautan terutama pulau-pulau. Walaupun sebagian dari

unsur rupabumi telah memiliki nama namun dalam kenyataannya di

lapangan masih beragam dan tidak baku dalam penulisan dan ucapannya.

Pada saat ini ditemukan banyak nama unsur rupabumi yang berganti

dari bahasa lokal menjadi bahasa yang tidak dikenal oleh masyarakat

setempat. Sebagai contoh, banyak digunakan bahasa asing untuk promosi,

terutama untuk nama permukiman (real estate), sehingga nama asli

desanya sudah tidak dikenal lagi. Sudah waktunya Pemerintah Indonesia

mulai membakukan dan menetapkan nama unsur rupabumi secara

nasional, yang bertumpu dari penamaan unsur rupabumi yang

dilaksanakan mulai dari tataran desa/kelurahan, sebagai bagian dari tertib

administrasi pemerintahan. Rupabumi ini dipersiapkan sebagai acuan bagi

pelaksanaan pembakuan nama unsur rupabumi di Indonesia dalam

pelaksanaan otonomi daerah. Dengan demikian semua lapisan masyarakat

termasuk semua jajaran Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah

wajib memakai nama baku unsur rupabumi secara konsisten dan taat asas

dalam semua aktivitasnya.

Tujuan pembuatan Prinsip, Kebijakan, dan Prosedur Pembakuan

Nama Rupabumi adalah untuk membantu para administrator pemerintahan

dan swasta, pembuat peta, pendidik, penyedia informasi, dan masyarakat

luas dalam menuliskan unsur nama rupabumi yang baku. Peta Rupa bumi

merupakan salah satu bentuk peta, yang menampilkan kondisi permukaan

 
 
40 
 

bumi baik berupa penutupan lahan,jalan, kontur, toponimi, batas

administrasi dan lain-lain.

Kata topografi maupun rupa bumi sebenarnya merupakan kata yang

lazim didengar oleh para geograf. Biasanya, kedua kata tersebut di sandang

dengan kata peta di depannya, sehingga menjadi peta topografi dan peta

rupa bumi. Juga, lazimnya peta rupa bumi di Indonesia di sebut sebagai peta

RBI (Rupa Bumi Indonesia). Kembali pada permasalahan awal, apakah

topografi dan rupa bumi merupakan kata yang bersinonim atau mungkin

berbeda makna. Topografi secara bahasa berasal dari kata Yunani, topos

yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan.

Menurut istilah, Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan

bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan

asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai

bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap

lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya

menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis

lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan

berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Objek dari

topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk

pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan

secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk

bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai

alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk

 
 
41 
 

kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi

membutuhkan studi topografi yang lebih detail.(Wikipedia, 2009).

Sementara, untuk istilah rupa bumi sendiri belum ditemukan definisi

yang baku baik di KBBI maupun di literature lainnya. Terkait dengan hal

ini, untuk menemukan jawaban dari pertanyaan awal, maka dapat dilakukan

analisis dengan mengetahui di mana istilah rupa bumi ini mulai muncul. Di

Indonesia, istilah rupa bumi selalu di sandangkan dengan kata peta.

Umumnya, orang lebih akrab dengan panggilan peta RBI atau Peta Rupa

Bumi Indonesia. Istilah ini muncul, mengutip tulisan dari sebuah buku

karangan Jacub Rais yang merupakan biografi tentang dirinya sendiri

dengan judul : Jacub Rais 80 Tahun, Merintis Geomatika di Indonesia:

Sementara itu, untuk membedakan dengan peta topografi, aku mengusulkan

agar bakosurtanal memakai istilah peta rupa bumi. Usulanku diterima oleh

kedua belah pihak. Istilah ini aku ambil dari Malaysia yang menyebut peta

topografi dengan sebutan peta rupa bumi dan peta geologi dengan peta kaji

bumi.

Beberapa kalimat di atas menjelaskan kepada kita bahwa seorang yang

bernama Jacub Rais-lah yang pertama kali menggunakan kalimat “rupa

bumi” di Indonesia untuk menggantikan istilah Topografi untuk menyebut

nama peta buatan Bakosurtanal. Jadi, telah jelas sekarang bahwa kata

topografi sama dengan rupa bumi, yang sebelumnya telah lama digunakan

oleh Negara Malaysia.

 
 
42 
 

Lalu, mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa kedua istilah

tersebut terkesan berbeda. Kedua istilah ini terkesan berbeda dikarenakan

kata peta yang berada di depannya. Bila disandang kata peta, maka akan

tercipta kata peta topografi dan peta Rupa Bumi. Kita telah paham bahwa

rupa bumi dan topografi merupakan kata-kata yang memiliki makna yang

sama. Namun, kandungan peta topografi dan peta RBI secara substansi

berbeda walaupun secara esensi sama.

Sebelum bakosurtanal membuat peta yang kemudian dinamakan Rupa

Bumi Indonesia, telah dikenal jenis peta topografi yang dibuat oleh Dittop

AD/ Basurta ABRI, yang kemudian dinamakan LCO. Hal yang paling

mendasar yang membedakan antara keduanya tentunya dari sisi

pembuatnya. Selain itu, perbedaannya dapat dilihat dari penomorannya.

Pada peta topografi LCO, masih menggunakan dua jenis simbol, huruf dan

angka. Sementara, pada peta rupa bumi, penomorannya hanya

dilambangkan dengan angka saja.

Perbedaan dapat pula dilihat dari tampilan lay out. Namun, dari segi

isi hampir sama yang walaupun kenampakan jalan setapak, menurut buku

jacub rais 80 tahun tersebut, di jelaskan bahwa telah disepakati bahwa tidak

dicantumkan pada peta RBI namun, ketika dicetak kenampakannya masih

ada karena sudah ada dipelat cetak dan sukar dibuang. Masih banyak

perbedaan-perbedaan lainnya yang membuat orang melihat topografi dan

rupa bumi sebagai dua buah istilah yang berbeda. namun berdasarkan uraian

 
 
43 
 

di atas, telah jelaslah bahwa 2 istilah tersebut mengandung makna yang

sama.

Dalam UU No 4 Tahun 2011 tentang informasi Geospasial disebutkan

dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 bahwa Peta Rupa Bumi Indonesia

adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah

darat. Sedangkan yang secara umum dipahami sebagai Peta Rupabumi

Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-

unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI.

Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7

tema, yaitu:

Tema 1 : Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah,

pemukiman dan sebagainya

Tema2 : Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis

pantai dan sebagainya

Tema 3 :Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur

Tema 4 : Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya

lainnya

Tema 5 :Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi

dan jembatan

Tema6 :Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten,

kecamatan dan desa

Tema 7 :Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat,

nama gunung dan sebagainya.

 
 
44 
 

Setiap negara mempunyai sistem penomoran peta masing-masing.

Oleh karena itu nomor peta umumnya unik. Sistem penomoran peta

rupabumi Indonesia dalam bentuk kodenumerik. Dari nomor tersebut

dapat diketahui lokasi dimana suatu daerah berada lengkapdengan skala

petanya. Sistematika penomoran indeks peta di Indonesia dimulai dari 90°BT dan

15°LS dan seterusnya hingga ke arah Utara dan ke arah Timur. Sistem

penomoran untuk lembar Peta Rupabumi Indonesia dimulai dari skala

1:250.000 (4 digit) lalu diturunkan sampai ke skala1:10.000 (8 digit). Urutan

penomoran Peta Rupabumi yang diterbitkan BAKOSURTANAL

mengikuti aturan tertentu.

6. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pengajaran Geografi

Tujuan penggunaan media peta rupa bumi secara umum adalah

untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah proses

pembelajaran geografi di sekolah. Secara khusus dapat memberikan

arahan materi pelajaran secara sistematis berdasarkan keilmuan geografi

sesuai topik, sub topik dan sub-sub topik secara berkaitan sehingga

tetap pada jalur materinya.

Joseph D. Novak dan Gowin, D.B., (1995) menjelaskan bahwa

dalam proses pendidikan atau pembelajaran yang berkualitas diperlukan

adanya strategi yang ampuh (powerfull) untuk membantu siswa belajar

dan membantu pendidik mengorganisasikan bahan pelajaran (learning

material). Salah satu alat pendidikan yang penting untuk membantu

siswa belajar dan membantu pendidik mengorganisasikan bahan

 
 
45 
 

pelajaran adalah peta konsep. Melalui peta konsep, siswa dan pendidik

terbantu untuk melihat makna dari bahan pelajaran.

Secara spesifik tujuan dari pembuatan peta konsep geografi dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Memberikan arahan dalam mempelajari geografi secara utuh baik fisik

maupun sosial dalam konteks keruangan, kewilayahan, dan

kelingkungan yang membedakan dengan ilmu lainnya serta

mempunyai makna dalam kehidupan sehari-hari.

b. Dapat menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum geografi,

khususnya bagi guru yang disesuaikan dengan standart kompetensi

dan kompetensi dasar, sehingga tidak berada di luar jalur materi

geografi dengan menyesuaikan tingkat jenjang sekolahnya.

c. Sebagai acuan untuk penulisan buku-buku pelajaran geografi dengan

bahasan yang dapat lebih mudah dipahami oleh siswa.

d. Untuk memudahkan reviewer dalam meng-audit buku-buku

pelajaran sesuai dengan jalur ilmu geografi dan kurikulum yang

telah dibuat.

e. Mempermudah bagi guru untuk memperoleh data geografi baik

langsung maupun tidak langsung guna memperjelas bahan ajar di

kelas maupun di luar kelas.

Menurut Teori Belajar Ausubel diperkenalkan adanya pengatur

awal (advance organizer) yang mengarahkan individu pada materi

yang akan dipelajari. Adanya peta diharapkan dapat berfungsi sebagai

 
 
46 
 

pengatur awal dalam pendidikan untuk mempelajari materi geografi.

Penggunaan peta sebagai alat instruksional menunjukkan adanya

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang

dipelajarinya. Spaulding (1999) menemukan bahwa peranan peta

ternyata tidak berbeda dengan peranan definisi tertulis dalam

meningkatkan hasil belajar.

Peta dapat digunakan untuk menganalisis penguasaan siswa

terhadap konsep yang dipelajari secara lebih rinci dari pada tes.

Rincinya pemaparan pemahaman konsep yaitu dalam hal menunjukkan

jumlah konsep yang dikuasai, kedalaman penguasaaan materi (hierarki),

perluasan penguasaan materi (diferensiasi progresif), dan kebulatan

penguasaan suatu topik (penyesuaian integratif).

Peta dalam hal ini dapat berfungsi sebagai alat evaluasi yang

efektif. Keunikan peta sebagai alat evaluasi adalah dapat langsung

ditemukannya miskonsepsi pada peta konsep siswa (Ross, et.al., 2001).

Secara lebih rinci manfaat peta dalam hubungannya dengan pendidikan

dan pembelajaran adalah : (a) mempermudah dalam mengorganisasikan

pengetahuan, dan (b) memotivasi dalam pembelajaran siswa.

Menurut Sumaatmadja (2001) pengajaran Geografi hakikatnya

adalah pengajaran tentang gejala-gejala Geografi yang tersebar di

permukaan bumi. Untuk memberikan citra tentang penyebaran dan lokasi

gejala-gejala tadi kepada anak didik, tidak dapat hanya diceramahkan,

ditanyajawabkan didiskusikan melainkan harus ditunjuk dan diperagakan.

 
 
47 
 

Mengingat daya jangkau dan pandangan terbatas, penunjukan serta

peragaan. Mengingat daya jangkau dan pandangan kita terbatas,

penunjukkan serta peragaan itu dilakukan dengan pengajaran Geogafi.

Adapun media pengajaran Geografi tersebut antara lain:

1) Peta, peta merupakan konsep dan hakekat dasar pada Geografi dan

pengajaran Geografi. Oleh karena itu, mengajarkan dan mempelajari

Geografi tanpa peta, tidak akan membentuk citra dan konsep yang baik

pada diri anak didik yang dapat meningkatkan kongnitif, afektif dan

psikomotor mereka haruslah memanfaatkan peta. Prosesnya mulai

pengenalan, pembacaan, pemilihan dan pembuatan, melalui proses ini

mereka dibimbing untuk mengerti, menerapkan, menganalisis dan

mengevaluasi penyebaran lokasi gejala dan relasi keruangannya satu

sama lain.

2) Atlas, atlas adalah kumpulan bermacam-macam peta yang membentuk

simbol-simbol, tulisan dan bahasa dengan penafsiran yang sama, pada

atlas ini disajikan berbagai peta berdasarkan kenegaraan, gejala alam,

penyebaran, sumberdaya, penyebaran aspek kebudayaan dan lain

sebagainya. Penggunaan dan pemanfaatan atlas pada pengajaran

Geografi oleh anak didik perlu mendapatkan bimbingan.

3) Globe, globe merupakan bentuk dan model yang sangat mini dari bola

bumi. Globe ini selain fungsinya sama dengan peta dan atlas lebih jauh

lagi dapat membina dan mengembangkan citra tentang konsep tentang

waktu, iklim, musim dan gejala-gejala alam lainnya baik yang

 
 
48 
 

berkenaan dengan atmosfer, hidrosfer maupun litosfer. Dengan

demikian pengunaan dan pemanfaatan sebagai media pengajaean

Geografi dapat lebih meningkatkan kemapuan kongnitif, afektif, dan

psikmotor anak didik tentang relasi keruangan gejala-gejala Geografi

dipermukaan bumi.

4) Gambar dan potret, yang berkenaan dengan gejala-gejala Geografi

selain diadalkan oleh sekolah dan guru, dapat pula pengadaannya

ditugaskan kepada anak-anak. Dengan demikian adapun fungsi gambar

dan potret dalam pengajaran Geografi yaitu agar peningkatan citra dan

konsep kepada anak didik dapat terpenuhi.

5) Slide, film dan VTR merupakan media pengajaran modern yang dapat

membantu membina citra dan konsep Geografi lebih meningkat pada

diri anak didik. Sampai saat ini terutama bagi sekolah-sekolah daerah-

daerah terpencil media ini masih merupakan barang mewah.

6) Diagram dan grafik yang dapat dideskripsikan data kualitatif gejala-

gejala Geografi, dapat membantu meningkatkan citra dan konsep

Geografi yang bersifat matematis-kuantitatif kepada anak didik. Dari

citra dan konsep tadi mereka akan memahami tentang relasi, interelasi

dan interaksi keruangan gejala-gejala geografi yang dapat

menimbulkan ketimpangan dan masalah.

7) Media cetak yang berupa surat kabar, majalah dan terutama buku.

Media menjadi sumber informasi yang memperkaya citra dan konsep

Geografi kepada anak didik. Pemanfaatannya tentu saja menuntut

 
 
49 
 

prasarat tentang kemampuan dan minat baca serta kemampuan

berbahasa. Oleh karena itu, secara bertahap prasyarat ini dipenuhi

melalui tugas membaca dari guru Geografi.

Hal demikian guru Geografi menyelenggarakan PBM secara

komperhensip integral dengan menerapkan berbagai medel dan

menggunakan berbagai media yang serasi dengan pokok bahasan dan

mencapai tujuan intruksional.

B. Kerangka Berpikir

Peta rupa bumi sebagai alat peraga atau benda model dalam

pengajaran materi pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta

sangat berguna baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru alat ini akan

mempermudah dalam penyampaian materi pembelajaran dan bagi siswa

dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam menelaah

materi. Selain itu penggunaan media peta rupa bumi ini diharapkan dapat

memperkuat ingatan siswa akan materi yang telah diberikan guru dikelas.

Hal ini dapat dibuktikan apabila seseorang secara terus menerus melihat

suatu benda, maka dapat dipastikan seseorang itu hafal sekalipun tanpa

melihatnya. Dengan penggunaan peta rupa bumi ini dapat mendorong

siswa untuk menggunakan indera penglihatan mereka dan untuk belajar

dengan mengamati model atau media yang dihadirkan guru di dalam kelas.

Dengan seringnya menggunakan media peta rupa bumi dalam

mempelajari materi pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar petaakan

 
 
50 
 

memperkuat ingatan siswa dan akhirnya akan meningkatkan hasil

belajarnya.Secara singkat dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Pembelajaran dengan Indera Memori Otak


media peta rupa bumi penglihatan

Meningkatkan Memperkuat
hasil belajar ingatan

Gambar 2. Kerangka Berfikir

C. Hipotesis
Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh media peta rupa bumi

dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS

SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak, peneliti membandingkan rata-

rata hasil belajar kelas yang menggunakan media peta rupa bumi dalam

penyampaian materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta dengan

kelas yang tidak menggunakan media peta rupa bumi dalam penyampaian

materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta. Jika ada perbedaan

hasil belajar maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif yang

disebabkan oleh pemberian perlakuan dalam penelitian ini yang berupa

penggunaan media peta rupa bumi.

 
 
51 
 

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis

dalam rangka untuk menarik simpulan:

Ha : Ada pengaruh media peta rupa bumidalam pembelajaran geografi

terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom

Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.

Ho : Tidak ada pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran

geografi terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-

Nidhom Kabupaten Demak tahun ajaran 2012/2013.

 
 
 
52 
 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian

yang ingin memberikan dan menggunakan suatu gejala yang disebut latihan

atau percobaan untuk dilihat hubungan sebab akibat sebagai perbedaan dari

suatu penelitian.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain control group pre test

post test yaitu desain eksperimen dengan melihat perbedaan pre test maupun

post test antara kelompok eksperimen dan kontrol. Desain tersebut dapat

dijelaskan melalui tabel 1.

Tabel 1. Desain Eksperimen


Kelompok Tes awal Perlakuan Tes akhir
E Y1 X1 Y2
K Y1 X2 Y2

Keterangan:
E =Kelompok eksperimen X2 =pembelajaran dengan bahan
K = Kelompok kontrol ajar konfensional
X1 =pembelajaran dengan Y1 = Tes awal
media peta rupa bumi Y2 =Tes akhir

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2006:115), populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas

52 

 
 
53 
 

XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak tahun ajaran

2012/2013 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas XII IPS-1 yang

berjumlah 35 siswa dan XII IPS-2 yang berjumlah 34 siswa.

2. SampelPenelitian dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006:117). Lebih lanjut Arikunto (1998:131), menyatakan

bahwa sebagai perkiraan dalam pengambilan sampel apabila subjeknya

kecil, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi.Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih tergantung kemampuan

peneliti.

Mengingat jumlah kelas XII IPS yang ada di SMA Islam An-

Nidhom hanya terdiri dari dua kelas maka kedua kelas tersebut

diikutsertakansebagai sampel penelitian, dua kelas tersebut diberi

perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk

menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan cara

pelemparan koin maka di peroleh kelas XII IPS 1 diberi perlakuan

dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media peta rupabumi

di beri nama kelompok E dan sedangkan kelas XII IPS 2 dilakukan

dengan media bahan ajar konfensional (pembelajaran dengan

menggunakan buku dan lks tanpa menggunakan media) dan diberi

nama kelompok K.

 
 
54 
 

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang menjadi pusat perhatian

(Arikunto, 1996: 99). Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang

menggunakan media peta rupa bumipada materi prinsip-prinsip dan

keterampilan dasar peta.

2. Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada

materi prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta yang diukur dengan

tes pengetahuan (kognitif).

D. Rencana Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tentang pembelajaran siswa di kelas

yang memerlukan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Peran

guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran ini akan dilaksanakan oleh

peneliti dan dibantu oleh observer yang akan mengamati proses pembelajaran

yang berlangsung. Dalam rancangan penelitian ini sekelompok subjek yang

diambil dari populasi tertentu dikelompokkan secara random menjadi dua

kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelas eksperimen adalah kelas yang dikenai variabel perlakuan tertentu

dalam jangka waktu tertentu pula. Kemudian kedua kelas tersebut dikenai

pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul dianggap bersumber pada

variabel perlakuan.

 
 
55 
 

Langkah langkah rancangan penelitian sebagai berikut:

1. Memilih 2 subjek penelitian, satu subjek sebagai kelas eksperiman dan

subjek lain sebagai kelompok kontrol.

2. Mempertahankan agar kondisi-kondisi kedua kelompok tetap sama, kecuali

satu hal yaitu kelas eksperiman dikenai veriabel eksperimental X dan Y.

3. Memberikan tes pada kedua kelompok dengan pengukuran yang sama

4. Menghitung rata-rata masing-masing kelompok dan mencari perbedaan

kedua rata-rata itu.

5. Menerapkan tes statistik tertentu untuk menguji apakah perbedaan itu

signifikan, yaitu cukup besar untuk menolak hipotesis nol dan menerima

hipotesis alternative.

Tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama

Peneliti mencari data tentang populasi yang ada dengan cara:

a). Siswa yang terdapat dalam populasi tersebut adalah siswa yang berada

pada tingkat yang sama yaitu kelas XII IPS.

b). Seluruh siswa tersebut memperoleh materi pelajaran geografi pada sub

pokok prinsip-prinsip dan keterampilan dasar peta berdasarkan

kurikulum yang sama.

c). Siswa diampu oleh guru yang sama.

d). Siswa diajarkan dengan jumlah jam pelajaran yang sama.

e). Siswa terletak disekolah yang sama dengan daerah yang sama.

f). Buku yang digunakan siswa relatif sama

 
 
56 
 

Berdasarkan kriteria yang diperoleh, selanjutnya menentukan sempel

penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan

mempertimbangkan siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang

sama, duduk pada kelas yang sama dan tidak ada kelas unggulan.

2. Menyusun kisi-kisi instrumen tes uji coba sesuai dengan kompetensi dasar

dan indikator yang akan dicapai.

3. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang sudah dibuat.

Dengan menggunakan tes uji coba inilah yang akan digunakan sebagai tes

hasil belajar pada kelas sampel.

4. Mengujicobakan instrumen tes pada kelas uji coba dan menganalisis data

hasil soal uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas,

realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal.

5. Menentukan soal uji coba yang memenuhi syarat berdasarkan kriteria

seperti pada poin no. 6 sehingga diperoleh soal-soal yang sesuai dengan

kriteria tersebut.

6. Sebelum pembelajaran di mulai maka tes tahap awal (pre tes), tes ini

dilaksanakan untuk mengetahui data awal sebelum sempel mendapat

perlakuan pembelajaran yang berbeda.

7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi

pada kelas eksperimen dan juga melaksanakan pembelajaran menggunakan

media bahan ajar konfensionalpada kelas kontrol.

8. Metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam masing-masing kelas

sama, dan bahan ajar yang digunakan pada kedua kelas berbeda.

 
 
57 
 

9. Melaksanakan evaluasi tes hasil belajar (post tes) pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

10. Menganalisis hasil tes

Menyusun laporan hasil penelitian dilakukan 3 kali pertemuan baik

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk lebih jelasnya dapat lihat

pada tabel 2.

Tabel 2. Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan Eksperimen.

Pertemuan Kegiatan pembelajaran


Ke Kelompok kontrol Kelompok eksperimen

Pertama 1. Penjelasan mengenai 1. Penjelasan mengenai


penggunaan media penggunaan media
pembelajaran peta rupa bumi.
konfesioanal.
2. Pelaksanaan
2. Pelaksanaan pembelajaran media
pembelajaran peta rupa bumi.
menggunakan media
pembelajaran 3. diskusi kelas
konfesional.
3. diskusi kelas

Kedua 1 Pelaksanaan 1. Pelaksanaan


pembelajaran pembelajaran
menggunakan media menggunakan media
pembelajaran peta rupa bumi.
konfesional.
2. diskusi kelas
2. diskusi kelas

Ketiga Tes akhir Tes akhir

 
 
58 
 

E. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data dari barang-

barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen rapat, catatan harian dan lain-lain (Arikunto,2006:236).

Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar

nama-nama siswa yang akan menjadi sampel penelitian dan juga daftar

nama-nama siswa yang akan menjadi responden dalam uji coba instrumen.

Selain itu metode ini juga digunakan untuk mendapatkan data nilai

geografi pada rapot kelas XII IPS semester 2 dari populasi. Data nilai

tersebut kemudian dianalisis dalam rangka menarik simpulan, dari analisis

data tersebut dapat diketahui apakah populasi yang dijadikan penelitian

berdistribusi normal dan mempunyai varians serta rata-rata yang sama.

2. Metode Tes

Tes ini bertujuan untuk memperoleh data tingkat hasil belajar

geografi siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kabupaten Demak.

Bentuk tesnya adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda dengan lima

pilihan jawaban.Dalam penyusunan perangkat tes langkah-langkah yang

ditempuh sebagai berikut:

a. Materi yang akan diteskan dibatasi pada pokok bahasan prinsip dan

keterampilan dasar peta.

 
 
59 
 

b. Menyusun sejumlah soal uji coba berbentuk soal obyektif pilihan

ganda dengan lima pilihan jawaban. Pilihan soal obyektif ini dengan

pertimbangan sebagai berikut:

1) Dapat mewakili isi dan keluasan materi

2) Dapat dinilai secara obyektif oleh siapapun

3) Kunci jawaban telah tersedia secara pasti sehingga mudah

dikoreksi.

Setelah soal disusun, dilakukan uji coba (try out) terlebih dahulu

agar pengukuran dalam penelitian dapat memberikan hasil yang benar-

benar mencerminkan keadaan yang diukur. Hal tersebut untuk mengetahui:

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

3. Uji Coba Instrumen

a. Menentukan Validitas

Validitas sering diartikan dengan kesahihan.Suatu alat ukur

disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak

mengukur obyek yang seharusnya diukur dan harus sesuai dengan

kriteria tertentu.Artinya adanya kesesuaian antara alat ukur dengan

fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran (Arikunto

2006:168).Untuk menguji validitas instrumen tes dalam penelitian ini

rumus Point Biserial.

M p − MT p
rpbis =
St q

Keterangan :
rpbis = Koefisien point biserial

 
 
60 
 

Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item


yang dicari korelasinya dengan tes
Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
St = Standar deviasi skor total
p = Proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut
q = 1- p
(Arikunto, 2008:270)

Tabel 3. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal

No Ketegori Jumlah Nomor soal

1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16,


1 Valid 31 17, 19, 22, 24, 26, 29, 30, 31, 33, 34,
35, 37, 38, 39, 40

2 Tidak valid 9 3,8,15,20,21,22,23,25,27,36

Sumber : Uji Instrumen soal tes, 2012


Setelah dihitung ritem dibandingkan dengan rtabel hasil

korelasi product momen, dengan taraf signifikan 5%, jika ritem> rtabel

maka item dikatakan valid. Data selengkapnya disajikan pada tabel 3.

Soal yang termasuk kategori tidak valid maka tidak dipakai, dapat

dilihat pada lampiran 5 halaman 102.

b. Menentukan Reliabilitas

Reliabilitas sering diartikan dengan keterandalan. Artinya suatu

tes memiliki terkendala bilamana tes tersebut dipakai mengukur

berulang-ulang hasilnya sama. Dengan demikian reliabilitas dapat

pula diartikan dengan keajegan atau stabilitas.

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius

 
 
61 
 

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau releabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2006:168).

Mencari reliabilitas instrumen tes dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus KR-21 sebagai berikut:

⎛ k ⎞ ⎛⎜ M (k − M ) ⎞⎟
r11 = ⎜ ⎟ 1− ⎟
⎝ k −1 ⎠ ⎜⎝ kVt ⎠
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen (satu tes penuh)
k = banyaknya butir soal
Vt = varians total
M = skor rata-rata (Arikunto,2008:185)
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel

prodak momen dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung > r

tabel , maka instrumen bersifat reliabel. Klasifikasi reliabilitas soal

adalah sebagai berikut.

0,800 < r ≤ 1,000 : sangat tinggi

0,600 < r ≤ 0,800 : tinggi

0,400 < r ≤ 0,600 : cukup

0,200 < r ≤ 0,400 : rendah

0,000 < r ≤ 0,200 : sangat rendah (Arikunto 2006).

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas untuk seluruh item

soal diperoleh rhitung 0,858. Jika n = 30 dengan taraf signifikansi 5%

maka diperoleh rtabel sebesar 0,361. Oleh karena rhitung> rtabel yaitu

0,858 > 0,361 maka instrument tersebut dapat dikatakan reliabel.

 
 
62 
 

Perhitungan reliabilitas secara lengkap disajikan pada lampiran 5

hal 106.

c. Menentukan Taraf kesukaran

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

JBA + JBB
IK =
JSA + JSB
Keterangan:

IK = Indeks Kesukaran

JBA= Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada

kelompok atas

JBB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada

kelompok bawah

JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

JSB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah

(Arikunto, 2008:208)

Dalam penelitian ini kreteria yang digunakan adalah sebagai

berikut.

0,10 ≤ p ≤ 0,30 butir soal sukar

0,30 ≤ p ≤ 0,70 butir soal sedang

0,70 ≤ p ≤ 1,00 butir soal mudah

data selengkapnya disajikan pada tabel 4 untuk lebih jelasnya pada

lampiran 5 halaman 107.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran

 
 
63 
 

No Kategori Jumlah Nomor soal

1 Sangat sukar 1 21

2 Sukar 4 4, 11, 19, 20

1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17,


3 Sedang 30 18, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40

4 Mudah 5 3, 9, 15, 25, 34

5 Sangat mudah 0 -

Sumber : Hasil penelitian, 2012


d. Daya Pembeda

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

JBA − JBB
DP =
JSA

Keterangan :

DP = Daya pembeda soal

JBA= Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada

kelompok atas

JBB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada

kelompok bawah

JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

(Arikunto, 2008:201)

Mengetahui tingkat daya pembeda soal dilakukan dengan

mengkonsultasikan skor DP yang diperoleh dengan klasifikasi

sebagai berikut.

0,00 ≤ D ≤ 0,20 daya beda jelek

0,20 ≤ D ≤ 0,40 daya beda cukup

 
 
64 
 

0,40 ≤ D ≤ 0,70 daya beda baik

0,70 ≤ D ≤ 1,00 daya beda baik sekali

(Arikunto, 2008:201).

Soal-soal dalam kategori sangat jelek dan jelek dibuang. Data

selengkapnya disajikan pada tabel 5 lebih jelasnya lihat lampiran 5

hal 108.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Daya Pembeda

No Kategori Jumlah Nomor soal


1 Sangat jelek 0 -

2 Jelek 10 3, 8, 15, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 36

1, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19,


3 Cukup 21 24, 26, 28,29, 30, 32, 34, 35, 37,
38
3 Baik 8 2, 5, 14, 16, 31, 33, 39, 40
4 Sangat baik 1 17
Sumber : Hasil penelitian, 2012
Berdasarkan hasil pengujian instrumen soal dan analisis yang meliputi

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal maka soal-soal

yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal yang dinyatakan valid,

reliabel, memiliki taraf kesukaran bervariasi yaitu soal-soal yang mudah,

sedang dan sukar, serta soal yang memiliki daya pembeda antara cukup, baik

dan sangat baik. Selanjutnya soal-soal yang memenuhi kriteria tersebut

adalah soal-soal nomor: 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 22,

24, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 dengan jumlah soal

sebanyak 30 soal, dan semuanya digunakan sebagai evaluasi atau posttes.

 
 
65 
 

Sedangkan soal-soal yang tidak memenuhi kriteria tersebut tidak digunakan

dalam evaluasi atau posttes.

F. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian terdiri dari 3 analisis yaitu: 1) analisis

perbedaan dua rata-rata hasil pre test, 2) analisis perbedaan dua rata-rata hasil

post test dan 3) analisis perbedaan antara pre test dan post test dari masing-

masing kelompok sampel. Analisis tersebut dapat dilanjutkan apabila data

berdistribusi normal dan homogen. Apabila tidak berdistribusi normal dan

homogen maka analisis yang digunakan adalah statistika non parametrik.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang

diperoleh distribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan untuk uji

normalitas adalah uji Chi Kuadrat (χ2),yaitu :

k
(O1 − Ei )2
χ2 = ∑
i =1 Ei

Keterangan:
χ2 = Chi Kuadrat
Oi = Frekuensi yang diperoleh dari sampel
Ei = Frekuensi yang diharapkan dari sampel
K = banyaknya kelas interval
(Sudjana, 1996:239)
Jika harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat

tabel, berarti data yang diperoleh telah mengikuti distribusi normal.

Hasil perhitungan uji normalitas data populasi dapat dilihat pada

tabel 6 lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal 112.

 
 
66 
 

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test

Kelas χ2hitung χ2tabel Kriteria

Eksperimen 5,169 Normal


7,81
Kontrol 2,286 Normal

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012

Karena χ2hitung < χ2tabel maka dapat disimpulkan bahwa data pre

test berdistribusi normal. Hasil analisis ini digunakan sebagai

pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan statistik

parametrik

2. Uji Homogenitas Populasi

Uji homogenitas data sangat penting bila data penelitian dari

kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi. Uji ini

untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel-sampel yang diambil

dari populasi yang sama (Arikunto, 2006:278). Dalam penelitian ini

jumlah kelas yang akan diteliti ada dua kelas oleh karena itu untuk

menguji homogenitas data digunakan uji kesamaan dua varians sebagai

berikut:

Varians terbesar
F=
Varians terkecil

Jika Fhitung>Ftabel, maka varians kedua kelompok sampel berbeda

tetapi jika Fhitung<Ftabel, maka varians kedua kelompok sampel sama atau

homogen.

Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest disajikan pada

Tabel7 lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal 110.

 
 
67 
 

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Populasi


Kelas Varians Fhitung Ftabel Kriteria

Eksperimen 59,00 Mempunyai


1,2535 3,84 varians yang
Kontrol 56,22 sama

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas data pretes, diperoleh

Fhitung =1,2535< Ftabel =3,84, jadi dapat disimpulkan bahwa kelas

Eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama

3. Uji t

Berdasarkan hasil uji kesamaan dua varians, apabila kedua

kelompok mempunyai varians yang sama, maka rumus t-test yang

digunakan adalah:

Xe − X k
t=
1 1
S +
ne nk

dengan

2
(ne −1)Se2 + (nk −1)S2k
S =
ne + nk − 2

Keterangan:
Xe = rata-rata kelompok eksperimen
Xk = rata-rata kelompok kontrol
ne = jumlah anggota kelompok eksperimen
nk = jumlah anggota kelompok kontrol
Se2 = varians kelompok eksperimen
Sk2 = varians kelompok kontrol
(Sudjana 1996:239)

 
 
68 
 

Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah (n1+n2-2)

dengan peluang (1-α), α taraf signifikan (Sudjana 1996: 243). Dalam

penelitian ini diambil taraf signifikan α =5%, dengan kriteria pengujian

sebagai berikut:

a). Terima Ho jika thitung < t(1-α)(ne+nk-2) , hal ini berarti tidak ada

perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

b). Tolak Ho jika thitung > t(1-α)(ne+nk-2), hal ini berarti ada perbedaan nilai

rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

4. Analisis Hasil Observasi Penelitian

Data analisis aktivitas diperoleh dari lembar aktivitas siswa yang

telah dipersiapkan, selama proses pembelajaran berlangsung aktivitas

siswa dicatat baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.

Dari dua data tersebut diperoleh data aktivitas siswa yang kemudian

dianalisis yaitu dengan membandingkan kelas manakah yang lebih aktif

dalam proses pembelajaran.

5. AnalisisPengamatan Pembelajaran Guru di Kelas

Analisis lembar observasi pengamatan model pembelajaran guru

di kelas bertujuan untuk menilai pembelajaran yang dilakukan peneliti

dengan menggunakan media peta rupa bumi pada kelas eksperimen dan

menggunakan bahan ajar konvensional di kelas kontrol yang kemudian

dianalisis menggunakan analisis presentase oleh observer. Untuk

 
 
69 
 

menganalisis presentase digunakan rumus distribusi presentase, dengan

rumus:


Nilai = ∑ 100 (Purwanto, 2004: 102).

6. Analisis Hasil Angket

Data angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa

tentang bahan ajar yang telah digunakan dalam proses pembelajaran yang

telah berlangsung. Dari data tersebut kemudian masing-masing item

dianalisis persentasenya. Untuk menganalisis hasil angket yaitu dengan

menggunakan metode deskriptif persentase teknik ini diberikan untuk

memberikan deskripsi mengenai variable penggunaan bahan ajar yang

digunakan dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol berupa persepsi siswa yang dibuat dalam bentuk angket. Rumus

yang digunakan adalah:

Persentase (%) Jawaban = 100%

Keterangan:
n : Jumlah Jawaban Responden
N : Jumlah seluruh Jawaban (Ali, 1984: 148).

Jumlah pertanyaan 10 butir dan skor jawaban untuk masing–

masing sub variabel dihitung berdasarkan skor yang diberikan tiap

jawaban: a, b, dan c oleh responden dengan bobot 3, 2 dan 1. Jumlah

seluruh responden dihitung berdasarkan jumlah rata–rata dengan

persentase 100%.

 
 
 
70 
 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak lokasi penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMA Islam An-

Nidhom. Secara administratif SMA Islam An-Nidhom terletak Jl.

Mlati Gang 3Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Letak

astronomis SMA Islam An-Nidhom terletak pada garis lintang

60.50’02,14” dan pada garis bujur 1100.42’33,76” dengan batas –

batas sebagai berikut :

1) Di sebelah Utara : Desa Tanggul

2) Di sebelah timur : Kelurahan Ngelo Wetan dan Kecamatan

Demak

3) Di sebelah selatan : Kelurahan Ngelo Wetan

4) Di sebelah barat : Kelurahan Banteng Mati

Keterangan peta dapat dilihat pada lampiran 14 hal 137:

70

 
 
71 
 

Gambar 3. Lokasi Sekolah SMA Islam An-Nidhom


Sumber Dokumentasi Penelitian

b. Kondisi sekolah

1) Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana penunjang proses pembelajaran di SMA

Islam An-Nidhomadalah ruang kelas yang berjumlah 15 kelas.

Selain ruang kelas di SMA Islam An-Nidhomjuga dilengkapi

dengan sarana dan prasarana pendukung kegiatan lainnya, seperti

ruang laboratorium, perpustakaan, ruang guru, ruang bimbingan

konseling, ruang OSIS, kantin, mushola, kamar mandi dan WC

dan lain-lain. Semua sarana dan prasarana tersebut disediakan

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar di Sma Islam An-Nidhom.

2) Tenaga pengajar geografi

Tenaga pengajar geografi di SMA Islam An-Nidho Msebanyak 2

orang. Pembagian jatah kelas mengajar yaitu satu guru mengajar

mata pelajaran di kelas X dan XI secara keseluruhan tidak hanya

mata pelajaran geografi saja tetapi sosiologi.Tenaga pengajar

 
 
72 
 

yang satunya mengajar di kelas XII tenaga pendidik tersebut juga

tidak hanya mengajar geografi saja tetapi juga mengajar bidang

IPS yang lain seperti sejarah.

3) Kurikulum

Sebagai salah satu sekolah yang berstandar nasional di Indonesia,

kurikulum yang digunakan sebagai pedoman di SMA Islam An-

Nidhom adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Kelas Hari Jam ke- Tanggal

Rabu 2-3 12 Desember 2012

Eksperimen (E) Jumat 3-4 14 Desember 2012

Sabtu 7-8 15 Desember 2012

Kontrol (K)
Selasa 3-4 18 Desember 2012

Sumber: Jadwal SMA Islam An-Nidhomtahun ajaran 2011/2012

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam dua

kelompok yaitu kelompok E sebagai kelompok eksperimen dan kelompok

K sebagai kelompok kontrol. Pada prinsipnya, kedua kelompok baik

eksperimen maupun kontrol melalui tahapan yang sama yaitu

pembelajaran (2x pertemuan) dan 1 kali tes akhir (post tes). Akan tetapi

model pembelajaran yang digunakan berbeda yaitu pada kelompok kontrol

menggunakan media pembelajaran konfensional dan pada kelompok

 
 
73 
 

eksperimen menggunakan menggunakan media peta rupa bumi. Post tes

dilaksankan pada akhir pertemuan setelah kelompok ekperimen dan

kontrol mendapatkan perlakuan yang berbeda sehingga dapat mengetahui

hasil belajar siswa. Waktu pembelajaran yang digunakan dari kedua

kelompok relatif sama yaitu 6 jam pelajaran dengan 3 kali pertemuan

termasuk postes dengan alokasi waktu setiap jam pelajaran 45 menit, dapat

di lihat pada tabel 8.


The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

Gambar 4. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen 
Sumber Dokumentasi Penelitian 

a. Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dengan

menggunakan media peta rupa bumi (dapat di lihat pada gambar 4).

Untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar dalam proses

pembelajaran geografi, peneliti menggunakan metode angket. Berikut

ini adalah langkah-langkah pembelajaran pada kelas eksprimen yang

 
 
74 
 

dilaksanakan di kelompokE pada pokok bahasan keterampilan dasar peta

dan pemetaan.

1) Pertemuan pertama

Pada kelas eksperimen, guru menjelaskan materi sesuai dengan

Rencana Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada

lampiran, yaitu pembelajaran dengan menggunakan media peta

rupa bumi dengan materi keterampilan dasar peta dan pemetaan.

2) Pertemuan kedua

Pada tahap ini, guru menjelaskan materi sesuai dengan Rencana

Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada lampiran, yaitu

pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi dengan

materi keterampilan dasar peta dan pemetaan.

3) Pertemuan ketiga

Setelah melaksanakan pembelajaran selama 2 kali pertemuan

menggunakan media peta rupa bumi pertemuan ke tiga diadakan

tes akhir (post tes) dan pembagian angket.

b. Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol

Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan

mediapembelajaran konfensional. Berikut ini adalah langkah-langkah

pembelajaran pada kelompok kontrol yang dilaksanakan pada siswa

kelompok K.

 
 
75 
 

1) Pertemuan pertama

Pada kelas kontrol, guru menyampaikan materi sesuai dengan

bahan ajar yang di gunakan untuk kelas kontrol yaitu menggunakan

media pembelajaran konfensional yang sudah disesuaikan dengan

Rencana Pembelajaran.

2) Pertemuan kedua

Pada tahap ini, guru menjelaskan materi sesuai dengan Rencana

Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada pada lampiran, yaitu

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

konfensional dengan materi keterampilan dasar peta dan pemetaan.

3) Pertemuan ketiga

Setelah melaksanakan pembelajaran selama 2 kali pertemuan

menggunakan pembelajaran konfensional pertemuan ke tiga

diadakan tes akhir (post tes) dan pembagian angket.

3. Hasil Analisis data kognitif

Hasil analisis data kognitif pada penelitian ini menggunakan

hasil uji t atau juga disebut dengan t test, uji t digunakan untuk

mengetahui apakah di antara kelompok kontrol dan eksperimen

memiliki kemampuan yang sama atau kemampuan yang berbeda.

Berdasarkan hasil analisis varinas bahwa kedua data hasil post test

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varinas

yang sama maka uji t dilakukan dengan menggunakan rumus kedua

yaitu uji t jika varians kedua sampel sama. Berdasarkan hasil analisis

 
 
76 
 

uji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol pada post test diperoleh hasil pada tabel 9:

Tabel 9. Hasil analisis perbedaan dua rata-rata data post test

Kelas Rata-rata t hitung t tabel

Eksperimen 76,44
4,92 2,00
Kontrol 67,89

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

Gambar 5. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post Tes


Sumber Dokumentasi penelitian

Hasil perhitungan uji analisis perbedaan dua rata-rata hasil post

test diperoleh rata-rata untuk kelompok eksperimen sebesar 76,44

sedangkan rata-rata untuk kelompok kontrol sebesar 67,89 dengan

hasil perhitungan analisis perbedaan dua rata-rata diperoleh hasil thitung

= 4,92 (dapat dilihat pada lampiran) dan t0.095 (34,33) = 2,00 (dapat

dilihat pada lampiran). Dengan demikian thitung > t0.095 (34,33), ini

menunjukkan data terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol atau dapat dikatakan bahwa hasil

 
 
77

post
p test kelompok ekspperimen lebih
h baik dibanndingkan hassil post test

pada
p kelomppok kontrol (dapat lihat gamabar 5)). Maka hipootesis yang

berbunyi
b “ada pengaruhh media petta rupa bum
mi dalam pem
mbelajaran

geografi
g terhhadap hasilbbelajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-

Nidhom
N Mijen Kabuppaten Demakk”.Hasil belajar kelas
Keecamatan M

kontrol
k dan eksperimen
e dapat dilihatt pada Gambbar 6.

78 Ekperimen 
76 , 76.44
74
72
70
Kontrol, 67.8
89
68
66
64
62

Gam
mbar 6. Graafik Nilai Koognitif Keloompok Eksperimen dan Kelompok
K
Kontrool

4. Hasiil Observasii siswa

a) Analisis
A datta hasil afek
ktif

Annalisis lembbar observassi afektif beertujuan untuuk menilai

peningkatan
p afektif sisw
wa kemudiann dianalisis menggunakkan analisis

deskriptif
d peersentase.

Beerdasarkan oobservasi dip


peroleh bahwa afektif siswa
s kelas

eksperimen
e media peta rupa bumi
pada pembeelajaran mennggunakan m

dari
d awal peertemuan siswa sudah memberikann antusias yang
y cukup
78 
 

baik dengan selalu mengacungkan tangan untuk mengajukan

pertanyaan kepada guru, itu dibuktikan dengan satu pertanyaan

muncul di setiap siswa pada waktu pembelajaran, pertemuan I

mencapai 46%siswa sering mengacungkan tangan jika guru memberi

pertanyaan. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media peta rupa bumi di tunjukkan siswa dengan

menyelesaikan tugas tepat waktu dan dikerjakan lengkap dan rapi,

70% siswa memiliki dua buku penunjang untuk pelajaran

geografi.Efektifitas siswa pada pertemuan kedua semakin meningkan

(lihat pada lampiran) karena rasa ingin tahu siswa tentang suatu

daerah yang dapat ditampilkan oleh peta rupa bumi.Efektifitas

penggunaan media pembelajaran memberikan dampak yang positif

terhadap hasil belajar siswa, efektifitas siswa juga meningkat pada

kelas kontrol, data selanjutnya dapat di lihat pada lampiran 9 hal 124.

b) Analisis data Hasil belajar Psikomotorik

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh rata-rata nilai

psikomotorik siswa pada kelompok eksperimen (pembelajaran dengan

menggunakan media peta rupa bumi) mencapai 83,57% siswa sangat

terampil. Kelompok kontrol (pembelajaran menggunakan media

pembelajaran konfensional) menunjukkan nilai rata-rata psikomotorik

siswa 69,75% siswa terampil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam

gambar 7.

 
 
79

83.57
85

80

75 Ekperimen 
69.75
70 Kontrol

65

60
Eksperim
men Kontrol

Gambar 77. Analisis Hasil


H belajarr Psikomotoorik 

5. Hasiil Observasii Terhadap Guru

Hasil obsservasi terhaadap guru dii lakukan deengan cara pengamatan


p

modeel pembelajaaran Guru ddi kelas bertu


ujuan untukk menilai pem
mbelajaran

yang
g dilakukann Guru ddengan meenerapkan model pem
mbelajaran

meng
ggunakan media
m peta peta rupaa bumidi kkelas eksperrimen dan

pemb
belajaran menggunakan
m n media pem
mbelajaran konfensionaal di kelas

kontrrol yang kemudian


k dianalisis menggunaka
m an analisis deskripsi

perseentase oleh observer.


o Unntuk mengan
nalisis presenntase digunaakan rumus

distriibusi presenttase sebagai berikut :

Nillai = ∑
Skorr yang diperroleh
x100%
∑ Skor Total
80 
 

Tabel 10. Pengamatan Aktifitas Pembelajaran Guru

Tahap Aktivitas

Pendahuluan Situasional

a. Mengkondisikan kelas
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Melakukan apersepsi
d. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Kegiatan Eksplorasi
inti a. Menyajikan gambaran materi yang akan dipelajari
b. Memastikan bahwa siswa mengerti apa yang akan
dipelajari untuk materi hari ini
Elaborasi

a. Memberikan arahan apa yang akan dipelajari


a. Membimbing siswa dalam diskusi
Konfirmasi
Membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap
hasil pemecahan masalah yang telah mereka
diskusikan.

Penutup Evaluasi

a. Membimbing siswa bersama kelompoknya membuat


kesimpulan materi.
b. Mengawasi pelaksanaan evaluasi (postes)
Skor total pengamatan

Aspek pengamatan yang digunakan untuk menilai model pembelajaran

yang diterapkan guru pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdiri dari

3 aspek yaitu tahap persiapan, tahap kegiatan inti dan penutup. Pada tahap

persiapan diklasifikasikan pada tebel 10 .Berdasarkan hasil pengamatan

yang dilakukan observer pada guru diperoleh hasil pada tabel 11:

 
 
81

Tabell 11. Rangkuuman Aktivvitas Pembelaajaran Guru


Pertemuan
K
Kelas
I II Rataa-rata Keterangan
K

Ekssperimen 84,09 88,664 866,37 S


Sangat Baik

K
Kontrol 81,82 86,336 844,09 S
Sangat Baik

Berd
dasarkan tabbel diatas baahwa pada kelompok
k kkontrol denggan dengan

modeel pembelajaran metodee konvensioonal diperoleeh skor aktiivitas pada

perteemuan I seb muan ke-2 meningkat


besar 81,82 sedangkan pada pertem

menjjadi 86,36. Sedangkan


S ppada kelomppok eksperim
men dengan media peta

rupa bumi diperooleh skor padda pertemuaan 1 dengan skor sebesarr 84,09 dan

padaa pertemuan
n ke-2 menningkat menjadi 88,644. Pada pem
mbelajaran

meng
ggunakan media
m peta ruupa bumi diipeorleh akttivitas guru yang lebih

baik dibandingkaan dengan m


menggunakann media pem
mbelajaran konfesional.
k

Untuuk lebih jelassnya dapat ddilihat dalam


m gambar 8 pada grafik berikut
b ini.

90
9 8
88.64

88
8 86.36 86.37
86
8 84.06
6 84.09
9
Eksperimen
84
8
81.82
Kontrol
82
8
80
8
78
7
Pertem
muan 1 Pertemuan 2 Rata rata

Gambar 8.. Grafik Aktiifitas Pembeelajaran Guruu


82

6. Dataa Angket Sisswa

90 83
80
69
70
60 60 60
57
60 54 54
51 51
50 a
40 0
40 40
37
7
40 34 34
29 29 29
9 b
30
c
20 14
9 11 11 9 1
11 9
10 6
3 3 3
0
Soal 1 Soaal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soall 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 
10

Gambar9..Diagram Taanggapan Sisswa 

Hasil an
nalisi Gambbar 9 diagraam di bawaah menunjuukkan 51%

siswaa dapat memahami maateri yang telah


t disamppaikan oleh guru, 9%

siswaa yang mennyatakan tidaak paham teentang materri yang dibeerikan oleh

guru. Siswa juga sangat berminat jika guru melakksanakan pem


mbelajaran

gan mengguunkan media peta rupaa bumi, 111% siswa yang


deng y tidak

berm
minat dengann pembelajarran menggunnakan mediaa peta rupa buumi. Siswa

berhaarap guru daapat mengguunakan pembbelajaran meenggunakan media peta

rupa bumi setiapp belajar geoografi di dep


pan kelas padda materi po
okokprinsip

prinssip dan keterrampilan daasar peta 54 % siswa meengatakan haal tersebut,

50% lebih siswaa mengatakann belajar meenggunakan media peta rupa bumi

meny
yenangkan, menarik. S
Selama pem
mbelajaran guuru juga memberikan
m

evaluuasi pembelaajaran mengggunakan meedia peta ruppa bumi yangg membuat

83% siswa lebih mudah mem


mahami prosses belajar m
mengajar.
83 
 

Berdasarkan analisis data hasil belajar dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik kelas

eksperimen dengan menggunakan media peta rupa bumilebih baik

dibandingkan dengan kelas kontrol dengan media pembelajaran

konfesional.

B. Pembahasan

1. Penggunaan Media Peta Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi

Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen

Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia

berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan sikap dan tingkah

laku pada penelitian ini di teliti dalam ranah afektif, psikomotorik dan

tanggapan siswa, pada penelitian efektif dan psikomotorik siswa maka

dilakuka observasi terhadap aktivitas belajar siswa, aktivitas yang

diamati adalah minat dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran

baik yang menggunakan media peta rupabumimaupun yang tidak

menggunakan peta rupabumi. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan ada peningkatan hasil aktivitas belajar siswa pada pertemuan

pertama sampai pertemuan ketiga antara kelas yang menggunakan media

peta rupabumi maupun kelas yang tidak menggunakan media peta

rupabumi, itu dibuktikan dengan satu pertanyaan muncul di setiap siswa

pada waktu pembelajaran, pertemuan I mencapai 46%siswa sering

mengacungkan tangan jika guru memberi pertanyaan. Antusias siswa

 
 
84 
 

untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa

bumi ditunjukkan siswa dengan menyelesaikan tugas tepat waktu dan

dikerjakan lengkap dan rapi, 70% siswa memiliki dua buku penunjang

untuk pelajaran geografi.Efektifitas siswa pada pertemuan kedua semakin

meningkat (lihat pada lampiran 9 hal 125) karena rasa ingin tahu siswa

tentang suatu daerah yang dapat ditampilkan oleh peta rupa

bumi.Efektifitas penggunaan media pembelajaran memberikan dampak

yang positif terhadap hasil belajar siswa, efektifitas siswa juga meningkat

pada kelas kontrol, data selanjutnya dapat di lihat pada lampiran untuk

melihat penggunaan peta rupa bumi dapat dilihat pada gambar 10.

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

Gambar 10. Guru menggunakan Peta Rupa Bumi Sebagai Media Pembelajaran 

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh rata-rata nilai

psikomotorik siswa pada kelompok eksperimen (pembelajaran dengan

 
 
85 
 

menggunakan media peta rupabumi) mencapai 83,57% siswa sangat

terampil. Kelompok kontrol (pembelajaran menggunakan media

pembelajaran konfensional) menunjukkan nilai rata-rata psikomotorik

siswa 69,75% siswa terampil.

Berdasarkan analisis deskritif prosentase mengenai hasil belajar afektif

siswa tersebut terdapat perbedaan hasil belajar, walaupun materi dan

pendekatan yang digunakan pada proses belajar sama. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa manfaat penggunaan peta rupabumidalam

proses pembelajaran adalah: (a) mempermudah dalam

mengorganisasikan pengetahuan, dan (b) memotivasi dalam

pembelajaran siswa.

Tanggapan siswa tentang pembelajaran menggunakan media

peta rupabumi menunjukkan 51% siswa dapat memahami materi yang

telah disampaikan oleh guru, 9% siswa yang menyatakan tidak paham

tentang materi yang diberikan oleh guru. Siswa juga sangat berminat jika

guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunkan media peta rupa

bumi, 11% siswa yang tidak berminat dengan pembelajaran

menggunakan media peta rupa bumi. Siswa berharap guru dapat

menggunakan pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi setiap

belajar geografi di depan kelas pada materi pokokprinsip prinsip dan

keterampilan dasar peta 54 % siswa mengatakan hal tersebut, 50% lebih

siswa mengatakan belajar menggunakan media peta rupa bumi

menyenangkan, menarik. Selama pembelajaran guru juga memberikan

 
 
86 
 

evaluasi pembelajaran menggunakan media peta rupa bumi yang

membuat 83% siswa lebih mudah memahami proses belajar mengajar.

Tidak dapat dipungkiri peta rupa bumi dapat digunakan untuk

menganalisis penguasaan siswa terhadap konsep yang dipelajari

secara lebih rinci dari pada tes. Rincinya pemaparan pemahaman

konsep yaitu dalam hal menunjukkan jumlah konsep yang dikuasai,

kedalaman penguasaaan materi (hierarki), perluasan penguasaan materi

(diferensiasi progresif), dan kebulatan penguasaan suatu topik

(penyesuaian integratif).

2. Pengaruh Media Peta Rupa Bumi dalam Pembelajaran Geografi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2012/2013

Hasil belajar menggunakan media peta rupabumi dalam

pembelajaran geografi dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa

pada penggunaan media peta rupa bumi memberikan pengaruh yang

lebih baik terhadap hasil belajar geografi dibandingkan dengan

penggunaan media atlas pada kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan oleh

harga thitung untuk hasil post test diperoleh hasil thitung = 4,92 lebih besar

jika dibandingkan ttabel = 2,00, berarti Ho ditolak. Ditolaknya Ho berarti

diterimanya Ha, maka secara statistik hipotesis penelitian yang berbunyi

ada pengaruh media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi

 
 
87 
 

terhadap hasilbelajar siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom

Kecamatan Mijen Kabupaten Demak”.

Penggunaan media peta rupa bumi ternyata menghasilkan hasil

belajar yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media atlas

yang selama ini digunakan oleh sebagian besar guru geografi, artinya

siswa yang mengikuti pelajaran dengan menggunakan media peta rupa

bumi memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan

menggunakan media atlas, pada mata pelajaran geografi pada kelas XII

SMA ISLAM AN NIDHOM. Hal ini disebabkan pada peta rupa bumi

memiliki 7 unsur tema yaitu :

Tema 1 : Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah,

pemukiman dan sebagainya

Tema 2 : Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau,

garis pantai dan sebagainya

Tema 3 :Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur

Tema 4 : Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan

budaya lainnya

Tema 5 :Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel

transmisi dan jembatan

Tema6 :Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten,

kecamatan dan desa

Tema 7 :Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama

selat, nama gunung dan sebagainya

 
 
88 
   

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil

kesimpulan, sebagai berikut:

1. Pengunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi siswa kelas

XII IPS SMA Islam AnNidhom mengalami peningkatan. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan (1) kognitif kelas eksperimen 73,33 dan kelas kontrol

67,47, (2) afektif kelas eksperimen dan kontrol sama mengalami kenaikan

belajar, (3) psikomotorik kelas eksperimen 83,57 dan kelas kontrol 69,30.

2. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil belajar geografi pada materi pokok

prinsip-prinsip dan keterampilan peta, pembelajaran dengan menggunakan

media peta rupa bumi ada pengaruhnya. Hal tersebut dapat dilihat dari

nilai rata-rat Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai kemudian

dilakukan uji hipotesis atau perbedaan dua rata-rata antara hasil belajar

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil bahwa

terdapat perbedaan hasil belajar kedua kelompok secara signifikan, karena

diperoleh t sebesar 4,92 dan t sebesar 2,00 sehingga t berada pada


hitung tabel

daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

media peta rupa bumi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar

siswa kelas XII IPS SMA Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten

Demak.

88

 
 
89 
 

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat

disampaikan adalah:

1. Hasil pembelajaran dengan menggunakan media peta rupa bumi dapat

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran geografipada kelasXII SMA

Islam An-Nidhom Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, maka media peta

rupa bumi dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif sumber belajar

sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.

2. Masih banyaknya guru-guru geografi yang menggunakan bahan ajar

konfensional dalam pembelajaran untuk menggunakan media peta rupa

bumi guru perlu menguasai sumber belajar tersebut sehingga guru dapat

dengan mudah menyampaikan materi kepada siswa dengan

menggunakanmedia peta rupa bumi.

3. Peta Rupa Bumi dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif

sumber belajar, lebih baik pada waktu menggunakan media peta rupa

bumi guru memberikan media yang lain agar siswa tidak bosan.

 
 
  90 
 

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2004. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algensindo.
Aprilia. 2005. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geografi dengan
Menggunakan Metode Inkuiri di SMP Negeri 2 Pundong Bantul
Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005.Skripsi. YK: UNY.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi III). Jakarta: Rineka
Cipta.
__________________. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, M.A, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Bahri, S dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Rineka Cipta
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik,Oemar. 2003. Metode Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
Tursito.
Poerwadarminto, W.J.S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sudjana. 1996. Metode Statistika, Bandung : Tarsito.
Sumaatmajda, Nursid. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. Bumi Aksara:
Jakarta.
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

90
 
 
91 
 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMA ISLAM AN NIDHOM

Kelas / Semester : XII / 1 (dua)

Mata Pelajaran : Geografi

Jumlah Pertemuan : 2

Pertemuan Ke :1

A. Standar Kompetensi :

2. Mempraktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan

B. Kompetensi Dasar :

2.1. Mendeskripsikan prisip prinsip dasar peta dan pemetaan

C. Indikator :

• Menjelaskan pengertan peta

• Mendeskripsikan jenis jenis peta

• Menjelaskan komponen peta

D. Tujuan Pembelajaran :

• Menjelaskan pengertan peta

• Mendeskripsikan jenis jenis peta

• Menjelaskan komponen peta

E. Materi Pembelajaran :

1. Pengertian Peta

2. Jenis jenis peta

3. Komponen peta

 
 
92 
 

F. Karakter Siswa yang diharapkan :

1. Disiplin ( Discipline ) 4. Jujur ( fairnes )

2. Perhatian (respect )

3. Tekun ( diligence )

G. Strategi Pembelajaran :

1. Model pembelajaran : Inquiri

2. Metode pembelajaran : Ceramah,Diskusi, Tugas, Tanya Jawab

H. Langkah-langkah Pembelajaran :
NO Kegiatan Waktu Teknik
1 Kegiatan awal
Apersepsi:
1. Mengucapkan salam “selamat pagi” 5’ penjelasan
2. Berdo’a dan mengabsen siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
Melalui pengamatan gambar peta, siswa Instruksi
mengutarakan pendapat tentang peta.
Elaborasi
1. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat Ceramah
memahami pengertian peta dan isinya.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa menbaca
peta. 30’ diskusi
3. Siswa melaporkan hasil diskusi
kelompok.

 
 
93 
 

4. Siswa dapat membaca peta dunia.


Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.

3 Penutup
1. Mengulang materi tentang peta
2. Pekerjaan Rumah : Mengerjakan soal- 10’
soal latihan

I. Alat dan Sumber Belajar :


1. Buku panduan belajar
2. Gambar peta

J. Penilaian :
Kriteria Penilaian
1.Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep a. semua benar 4
b. sebagian besar benar 3
c. sebagian kecil benar 2
d. semua salah 1

 
 
94 
 

2. Performan
No. Aspek Kriteria Skor
1. Kerjasama a. bekerjasama 4
b. kadang-kadang 2
kerjasama 1
c. tidak bekerjasama

2. Partisipasi a. aktif berpartisipasi 4


b. kadang-kadang aktif
2
c. tidak aktif
1

SOAL

1. apakah yang dimaksud dengan peta


2. apakah fungsi dari skala
3. Sebutkan 2 fungsi peta
4. Apakah perbedaan peta thopografi dengan peta chorografi
5. Sebutkan komponen komponen peta

Guru Geografi Guru Peneliti

Siti Zulaikah Khoirul Umam


NIP. NIM.3201406570

 
 
95 
 

SILABUS

Nama Sekolah : SMA Islam An-Nidhom


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII IPS
Standar Kompetensi : Mempraktikan ketrampilan dasar peta dan pemetaan
Alokasi
Sumber /
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu
Bahan / Alat
(menit)

2.1 • Komponen peta • Secara individu, • Menunjukkan Jenis 45 menit Sumber :


Mendeskripsik mengidentifikasi komponen- tagihan : Buku Geografi
an prinsip- • Prinsip dasar peta komponen peta pada atlas komponen peta Tugas kelas XII
prinsip dasar dan pemetaan individu
peta dan • Secara kelompok diskusi • Mengidentifikasi Test Bahan/Alat :
pemetaan tentang penggambaran satu prinsip dasar peta kelompok Media peta rupa
wilayah pada globe ke dan pemetaan Test tertulis bumi
bidang datar membuat peta
wilayah pada Bentuk
• Secara kelompok membuat bidang datar tagihan :
peta suatu wilayah dari Uraian
globe ke bidang datar • Mempraktekkan berstruktur
prinsip proyeksi
peta ke bidang
datar

 
 
96 
 

• Membuat peta • Secara kelompok • Membuat laporan Jenis Sumber :


lingkungan mengukur lokasi data hasil tagihan : Buku Geografi
sekitar/sekolah sekolah/lingkungn dengan pengukuran Tugas kelas XII
menggunakan kompas, individu
meteran dan busur • Merumuskan data Test tertulis Bahan/Alat :
hasil pengukuran Media peta rupa
• Secara kelompok bumi
mengolah data hasil • Membuat peta Bentuk
pegukuran lokasi hasil pengukuran tagihan :
sekolah/lingkungan langsung di Uraian
lapangan berstruktur
• Secara kelompok membuat
peta hasil pengukuran
langsung di lapangan

Guru Geografi Guru Peneliti

Siti Zulaikah Khoirul Umam


NIP. NIM. 320140657

 
 
97 
 

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

A. Petunjuk Pengerjaan: 
1. Kerjakanlah soal‐soal berikut ini pada lembar jawaban yang tersedia! 
2. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor absen di sudut kanan atas pada 
lembar jawaban! 
3. Bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawab! 
4. Pilihlah  jawaban  yang  kamu  anggap  paling  benar  dengan  memberikan  tanda 
silang (x) pada huruf di lembar jawaban! 
5. Telitilah kembali jawabanmu, sebelum diserahkan kepada guru! 
6. Selamat mengerjakan. 
B. Daftar Pertanyaan: 
1. Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil
sebagaimana ketampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan
sebagai tanda pengenal. Pernyataan merupakan definisi peta menurut ....
a. Erwin Raiz
b. R.M. Soetardjo Soerjosoemamo
c. Bintarto
d. Bakosurtanal
e. ICA (International Cartographic: Associatioan)
2. Institusi pemerintah Indonesia yang menangani survei dan pemetaan nasional
adalah:
a. Bappenas d. BPKP
b. BPPT e. Bakorstanasda
c. Bakosurtanal
3. Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil.
Gambaran konvensional artinya ....
a. Lukisan tentang permukaan bumi
b. Gambaran yang diwujudkan dalam bidang datar
c. Gambaran yang telah disepakati secara internasional
d. Perubahan bentuk bumi dad tiga dimensional menjadi dua dimensional
e. Gambar simbol peta yang berasal dari tokoh kartografi

4. Berikut ini merupakan fungsi dari peta, kecuali....


a. Peta hanya bisa dibaca oleh orang geografi
b. Peta menyajikan warna yang memiliki makna berbeda
c. Peta merupakan alat komunikasi informasi ruang
d. Peta menunjukkan posisi atau lokasi di permukaan bumi
e. Peta menyajikan data tentang potensi suatu daerah

5. Di bawah ini merupakan tugas seorang kartograf, kecuali ....


a. Menyelidiki dan mengukur data untuk membuat peta
b. Mengoreksi, menganalisa data untuk membuat peta
c. Mencocokkan data sesuai dengan keadaan di lapangan
d. Mencetak peta sesuai dengan kenyataan yang diperoleh
e. Mengadakan pemotretan

 
 
98 
 

6. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini!


1. Peta hanya bisa dibaca oleh orang geografi
2. Peta menyajikan gambaran tiga dimensional
3. Peta merupakan alat komunikasi informasi ruang
4. Peta menunjukkan posisi atau lokasi di permukaan bumi
5. Peta menyajikan data tentang potensi suatu daerah
Dari pernyataan di atas fungsi peta dapat ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
7. Keuntungan proses pembuatan peta secara teristris adalah ....
a. Hasil yang diperoleh relatif banyak
b. Pengukuran jarak, arah dan ketinggian dapat dilakukan secara cermat
c. Dapat dilakukan dengan cepat
d. Dapat membuat banyak kenampakan di permukaan bumi secara detail
e. Tidak perlu takut terhalang menjumpai rintangan alam
8. Yang membedakan peta antara peta topografi dengan peta chorografi terletak pada
….
a. Timbul d. Fotogrametris
b. Datar e. Visual
c. Digital
9. Peta yang menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus yang terdapat di
daerah tertentu disebut peta ….
a. Topografi d. Lanchaf
b. Chorografi e. Konvensional
c. Tematik
10. Peta yang berskala 1 : 5.000 sampai dengan 1: 250.000 disebut peta ....
a. Kadaster d. Skala kecil
b. Skala besar e. Skala geografis
c. Skala sedang
11. Di bawah ini yang merupakan contoh peta skala kecil adalah peta ....
a. Indonesia d. Negara Eropa
b. Dunia e. Asia
c. Asia Tenggara
12. Semakinbesar skala peta maka semakin ....
a. Besar angka skala peta
b. Luas days jangkau penggambaran peta
c. Lebar kertas yang dibutuhkan untuk membuat sebuah peta
d. Tinggi tingkat penggunaan dan pemahaman dalam membaca peta
e. Detail dalam menggambarkan kondisi suatu daerah
13. Dikatakan peta skala geografis apabila peta tersebut menggambarkan
....
a. Kondisi geografis suatu wilayah
b. Alat peraga yang balk bagi siswa untuk belajar geografi
c. Persebaran persebaran tumbuh-tumbuhan yang dipengaruhi oleh faktor
geografis
d. Perbandingan kondisi geografis antar wilayah yang berada dalam satu
negara
e. Kelompok negara, benua abu dunia
14. Berikut ini yang termasuk bagian daripeta umum adalah peta ....
a. Topografi, peta chorografi, peta hidrografi
b. Topografi, peta chorografi, peta dunia
c. Chorografi, peta hidrografi, peta geografi

 
 
99 
 

d. Topografi, peta arkeologi, peta klimatologi


e. Negara, peta benua, peta dunia
15. Peta isohyet adalah peta yang menggambarkan tentang ....
a. Persebaran penduduk d. Banyaknya curah hujan
b. Persebaran flora e. Letak suatu tempat
c. Persebaran fauna
16. Berikut ini merupakan bagian dari peta tematik, kecuali peta ....
a. Kepadatan penduduk d. Penggunaan lahan
b. Kriminalitas e. Asia tenggara
c. Lokasi
17. Berdasarkan objek yang dipetakan, peta dibagi menjadi 2 macarn,
yaitu ....
a. Peta aktif dan peta pasif d. Peta visual dan peta digital
b. Peta statis dan peta dinamis e. Peta regional dan peta dunia
c. Peta tunggal dan peta jamak
18. Peta yang banyak dijual di toko-toko buku merupakan jenis peta ....
a. Timbul d. Gradual
b. Datar e. Digital
c. Visual
19. Letak astronomis tempat-tempat yang digambarkan pada peta
diketahui melalui ....
a. Garis tepi peta d. Koordinat lintang dab bujur
b. Legenda e. Orientasi
c. Inset peta
20. Untuk mengetahui luas suatu wilayah pada peta dengan melihat ....
a. Judul peta d. Lettering
b. Simbol peta e. Skala peta
c. Legenda
21. Simbol garis terdapat di peta, tetapi tidak terdapat dipermukaan bumi. Simbol
garis tersebut menggambarkan tentang ....
a. Aliran sungai d. Jalan raya
b. Jalur penerbangan e. Jalan kereta api
c. Jalur transportasi
22. Dari pernyataan di bawah ini yang betul adalah ....
a. Setiap peta harus ada inset
b. Skala inset tidak harus sama dengan skala peta pokok
c. Kumpulan keterangan pada peta terdapat pada lettering
d. Judul peta harus diletakkan pada bagian atas tengah
e. Arah mata angin dapat dibuat menurut keinginan pembuat peta
23. Hysography symbols adalah simbol yang berupa kenampakan ....
a. Relief batuan d. Vegetasi
b. Air e. Alam yang bisa dipetakan
c. Hasil budidaya manusia
24. Jarak antara desa X ke desa Y sejauh 6 km, pada peta jarak desa tersebut
tergambar 2 cm. Maka peta tersebut berskala ....
a. 1 : 200.000 d. 1 : 350.000
b. 1 : 250.000 e. 1 : 400.000
c. 1 : 300.000

 
 
100 
 

25. Jenis skala yang sering dipakai dalam membuat peta di Indonesia
adalah skala ....
a. Pecahan d. Numerik
P. Inchi e. Verbal
c. Garis
26. Simbol yang merupakan kebalikan dari simbol piktoral adalah simbol
....
a. Nonpiktoral d. Gradual
b. Abstrak e. Konvensional
c. Huruf
27. Simbol titik yang bersifat kuantitatif artinya simbol yang menggambarkan ….
a. Letak suatu wilayah
b. Penyebaran hasil bumi
c. Fenomena tertentu
d. Koordinat wilayah yang tidak sesuai
e. Nilai atau bobot angka
28. Jika dalam dua peta dimana peta yang satu memuat waduk Kedungombo,
sedangkan peta yang lain tidak memuat waduk Kedungombo. Perbedaan
tersebut perlu di analisa melalui ....
a. Sumber peta itu dibuat
b. Tahun pembuatan peta
c. Peralatan yang digunakan dalam membuat peta
d. Tenaga ahli pembuat peta
e. Lembaga yang berwewenang dalam membuat peta
29. Untuk melihat kedalaman laut dalam peta maka perlu menganalisa ....
a. Warna biru d. Gema duga
b. Warna gradual e. Radiosonde
c. Batu duga
30. Berikut ini yang termasuk simbol titik adalah ....
a. Kota, gunung, pelabuhan d. Gunung, pelabuhan, candi
b. Kota, gunung, candi e. Jalan raya, pelabuhan, waduk
c. Kota, jalan raya, waduk

 
 
101 
 

LEMBAR JAWABAN 
Nama  : ……………………………… 

Kelas  : ……………………………… 

1.  A  B  C  D  E    16.  A  B  C  D  E               

2.  A  B  C  D  E  17. A B C D E        

3.  A  B  C  D  E    18.  A  B  C  D  E               

4.  A  B  C  D  E    19.  A  B  C  D  E               

5.  A  B  C  D  E  20. A B C D E        

6.  A  B  C  D  E    21.  A  B  C  D  E               

7.  A  B  C  D  E    22.  A  B  C  D  E               

8.  A  B  C  D  E  23. A B C D E        

9.  A  B  C  D  E    24.  A  B  C  D  E               

10.  A  B  C  D  E    25.  A  B  C  D  E               

11.  A  B  C  D  E  26. A B C D E        

12.  A  B  C  D  E    27.  A  B  C  D  E               

13.  A  B  C  D  E    28.  A  B  C  D  E               

14.  A  B  C  D  E  29. A B C D E        

15.  A  B  C  D  E    30.  A  B  C  D  E               

 
 
102 
 

ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL TEST
No Soal No Soal
No Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 uji 20 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
2 uji 13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
3 uji 11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
4 uji 21 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
5 uji 28 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
6 uji 27 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
7 uji 29 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0
8 uji 24 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0
9 uji 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
10 uji 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
11 uji 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
12 uji 06 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
13 uji 12 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0
14 uji 08 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0
15 uji 03 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0
16 uji 07 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1
17 uji 16 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0
18 uji 26 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
19 uji 25 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
20 uji 22 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
21 uji 02 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1
22 Uji 04 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
23 uji 01 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
24 uji 10 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
25 Uji 14 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
26 uji 18 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
27 uji 30 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0
28 uji 09 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
29 uji 05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
30 uji 17 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 20 12 28 7 19 17 16 18 22 18 6 20 13 15 27 11 17 20 6 4
Mp 24,8 26,8 6,6 68,6 22,2 23,1 24,7 21,9 23,7 25,4 28,2 23,5 25,1 24,7 22,4 27,2 26,6 23,5 28,0 23,3
Mt 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4
p 0,67 0,40 0,93 0,23 0,63 0,57 0,53 0,60 0,73 0,60 0,20 0,67 0,43 0,50 0,90 0,37 0,57 0,67 0,20 0,13
q 0,33 0,60 0,07 0,77 0,37 0,43 0,47 0,40 0,27 0,40 0,80 0,33 0,57 0,50 0,10 0,63 0,43 0,33 0,80 0,87
Validitas

pq 0,22 0,24 0,06 0,18 0,23 0,25 0,25 0,24 0,20 0,24 0,16 0,22 0,25 0,25 0,09 0,23 0,25 0,22 0,16 0,12
St 7,49 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94
-
0,64 1,49 18,8 8,86 0,36 0,67 1,20 0,23 1,29 1,69 1,15 0,99 1,09 1,13 0,99 1,50 2,04 1,01 1,12 0,25
r pbis 0
0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
r tabel 0,36
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kriteria valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak
JBA 12 11 14 6 13 11 11 9 13 12 6 12 9 11 14 10 14 12 5 2
Daya pembeda

JBB 8 1 14 1 6 6 5 9 9 6 0 8 4 4 13 1 3 8 1 2
JSA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
JSB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
DP 0,3 0,7 0,0 0,3 0,5 0,3 0,4 0,0 0,3 0,4 0,4 0,3 0,3 0,5 0,1 0,6 0,7 0,3 0,3 0,0
baik
cuku cuku cuku cuku cuku cuku cuku cuku cuku cuku cuku
baik jelek baik jelek baik jelek baik sekal jelek
Kriteria p p p p p p p p p p p
i
B 20 12 28 7 19 17 16 18 22 18 6 20 13 15 27 11 17 20 6 4
kesukaran
Tingkat

JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
IK 0,67 0,40 0,93 0,23 0,63 0,57 0,53 0,60 0,73 0,60 0,20 0,67 0,43 0,50 0,90 0,37 0,57 0,67 0,20 0,13
seda seda mud suka seda seda seda seda mud seda suka seda seda seda mud seda seda seda suka suka
Kriteria ng ng ah r ng ng ng ng ah ng r ng ng ng ah ng ng ng r r
dih
dipa dipak diha dipa dipa dipa dipa diha dipa dipa dipa dipa dipa dipa diha dipa dipa dipa dipa
kriteria soal kai ai pus kai kai kai kai pus kai kai kai kai kai kai pus kai kai kai kai
apu
s

 
 
103 
 

No Soal No Soal Skor total


21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y2
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 31 961
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 30 900
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 30 900
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 30 900
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 30 900
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 27 729
0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 26 676
0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 26 676
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 26 676
1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 676
0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25 625
0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 25 625
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 23 529
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 23 529
0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 24 576
0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 23 529
0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 21 441
0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 19 361
0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 18 324
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 17 289
0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 17 289
0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 14 196
0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 121
0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 12 144
0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 12 144
0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 7 49
0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 49
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 36
1542
1 17 21 14 25 11 19 20 17 20 20 19 17 22 12 10 14 10 18 19 642
0
26,0 21,7 20,6 24,3 20,7 25,2 21,3 23,7 24,5 24,2 25,5 22,4 25,9 23,6 26,0 22,7 23,8 26,7 25,8 25,3
21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4 21,4
0,03 0,57 0,70 0,47 0,83 0,37 0,63 0,67 0,57 0,67 0,67 0,63 0,57 0,73 0,40 0,33 0,47 0,33 0,60 0,63
0,97 0,43 0,30 0,53 0,17 0,63 0,37 0,33 0,43 0,33 0,33 0,37 0,43 0,27 0,60 0,67 0,53 0,67 0,40 0,37
0,03 0,25 0,21 0,25 0,14 0,23 0,23 0,22 0,25 0,22 0,22 0,23 0,25 0,20 0,24 0,22 0,25 0,22 0,24 0,23
2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94 2,94
0,29 0,12 -0,43 0,92 -0,55 0,98 -0,04 1,08 1,20 1,35 1,95 0,43 1,75 1,24 1,28 0,31 0,76 1,28 1,85 1,75
0,36
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
1
tidak tidak tidak valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid 31
1 10 10 9 11 8 9 13 11 13 14 12 13 13 8 5 9 8 13 14
0 7 11 5 14 3 10 7 6 7 6 7 4 9 4 5 5 2 5 5
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0,1 0,2 -0,1 0,3 -0,2 0,3 -0,1 0,4 0,3 0,4 0,5 0,3 0,6 0,3 0,3 0,0 0,3 0,4 0,5 0,6
cuku
jelek jelek jelek cukup jelek jelek cukup cukup cukup baik cukup baik cukup cukup jelek cukup cukup baik baik
p
1 17 21 14 25 11 19 20 17 20 20 19 17 22 12 10 14 10 18 19
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 k = 40
21,4
0,03 0,57 0,70 0,47 0,83 0,37 0,63 0,67 0,57 0,67 0,67 0,63 0,57 0,73 0,40 0,33 0,47 0,33 0,60 0,63 M =
00
sangat seda sedan sedan muda sedan 56,0
sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang Vt =
sukar ng g g h g 40
dipa dipak dipaka dipaka dipaka 0,84
dihapus dihapus dihapus dipakai dihapus dihapus dipakai dipakai dipakai dipakai dihapus dipakai dipakai dipakai dipakai r11 =
kai ai i i i 4

 
 
104

Perhitungan
P n Validitas Butir Soal S
Siklus 1

Rumus
R

Keterangan:
K
Mp
M = Rata-rataa skor total yyang menjawwab benar paada butir soall
Mt
M = Rata-rataa skor total
St = Standart deviasi skorr total
p = Proporsi siswa yang m menjawab benar
b pada seetiap butir sooal
q = Proporsi siswa yang m menjawab saalah pada seetiap butir sooal
Kriteria
K
Apabila
A rpbiis > rtabel, maka
m butir sooal valid.
Perhitungan
P n
Berikut
B ini contoh
c perhitungan pada butir soal no 1, selanjjutnya untuk k butir soal
yang
y lain dihitung
d denngan cara yyang sama, dan diperolleh seperti pada tabel
analisis
a butirr soal.
Butir soal
No Ko
ode or Total (Y)
Sko Y2 XY
no 1 (X)
1 Ujii 02 1 31 961 31
2 Ujii 25 1 30 900 30
3 Ujii 36 1 30 900 30
4 Ujii 30 1 30 900 30
5 Ujii 18 1 29 841 29
6 Ujii 31 1 30 900 30
7 Ujii 15 1 27 729 27
8 Ujii 14 1 27 729 27
9 Ujii 33 1 26 676 26
10 Ujii 41 0 26 676 0
11 Ujii 12 1 26 676 26
12 Ujii 03 0 26 676 0
13 Ujii 23 0 25 625 0
14 Ujii 26 1 25 625 25
15 Ujii 28 1 23 529 23
16 Ujii 24 1 23 529 23
17 Ujii 06 1 24 576 24
18 Ujii 05 1 23 529 23
19 Ujii 21 1 21 441 21
20 Ujii 17 1 19 361 19
21 Ujii 16 1 18 324 18
22 Ujii 01 1 17 289 17
23 Ujii 08 1 17 289 17
24 Ujii 27 0 14 196 0
25 Ujii 07 0 11 121 0
26 Ujii 35 0 12 144 0
27 Ujii 13 0 12 144 0
28 Ujii 34 0 7 49 0
29 Ujii 42 0 7 49 0
30 Ujii 37 0 6 36 0
Jumlah
h 2
20 642 15420 496
105 
 

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:


Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1
Mp =
Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
496
=
20
= 24.80

Jumlah skor total


Mt =
Banyaknya siswa
642
=
30
= 21.40

Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1


p =
Banyaknya siswa
20
=
30
= 0.67
q = 1 p = 1 0.67 = 0.33

2
15420 642
St = 30 = 7.49
30

rpbi
= 24.80 21.40 0.67
s
7.49 0.33
= 0.642
Pada a = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.361
Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.

 
 
106

Perhitungan Reliabilitass Instrumen


n
Rumus:
R

Keterangan:
K
k = Banyaknyya butir soall
M = Rata-rataa skor total
Vt
V = varians tootal
Kriteria
K
Apabila
A r11 > r tabel, maka
m instrumeen tersebut reliabel.
r

Berdasarkan
B n tabel pada analisis ujicoba diperoleeh:
k = 40
M = 21,4000

15420 642 2

Vt = 30 = 56.0400
30

r11 40 221.400 40 - 21.40


= 1 -
40
4 - 1 40 56.0400

= 0,844

Pada
P a = 5%
% dengan n = 30 diperoleeh r tabel = 0.304
0
Karena
K r11 > rtabel, mak
ka dapat disiimpulkan baahwa instrum
men tersebut reliable
107

Perhitunggan Tingkatt Kesukaran


n Soal

Rumus

Keterangaan:
IK : Indeks kesuukaran
JBA : Jumlah yanng benar padda butir soal pada kelomppok atas
JBB : Jumlah yanng benar padda butir soal pada kelomppok bawah
JSA : Banyaknyaa siswa padaa kelompok atas
a
JSB : Banyaknyaa siswa padaa kelompok bawah
b
Kriteria
IInterval IK Kriteriaa
0.00
0 < IK < 0.10 Sangat sukkar
0.11
0 < IK < 0.30 Sukar
0.31
0 < IK < 0.70 Sedang
0.71
0 < IK < 1.00 Mudah

Berikut
B ini contoh
c perhitungan padaa butir soal no n 1, selanjuttnya
untuk
u s yang laiin dihitung ddengan cara yang sama, dan
butir soal
diperoleh
d seeperti pada taabel analisis butir soal.

Kelommpok Atas Kelompokk Bawah


No Kodee Skoor Noo Kodde Skorr
1 uji 20
0 1 1 uji 07
0 1
2 uji 13
3 1 2 uji 16 1
3 uji 11
1 1 3 uji 26
2 1
4 uji 21
1 1 4 uji 25
2 1
5 uji 28
8 1 5 uji 22
2 1
6 uji 27
7 1 6 uji 02
0 1
7 uji 29
9 1 7 Uji 04
0 1
8 uji 24
4 1 8 uji 01
0 1
9 uji 23
3 1 9 uji 10 0
10 uji 19
9 0 100 Uji 14
1 0
11 uji 15
5 1 111 uji 18 0
12 uji 06
6 0 122 uji 30
3 0
13 uji 12
2 0 133 uji 09
0 0
14 uji 08
8 1 144 uji 05
0 0
15 uji 03
3 1 155 uji 17 0
Jumlah 12 Jumlah 8

IK = 122 + 8
30
= 0.67
Berdasarkkan kriteria, maka
m soal noo 1 mempun
nyai tingkat kkesukaran yaang
sedang
108

Perhitungaan Daya Pem


mbeda Soal
Rumus

Keterangaan:
D : Daya Pembbeda
BA : Jumlah yan
ng benar padda butir soal pada
p kelomppok atas
BB : Jumlah yan
ng benar padda butir soal pada
p kelomppok bawah
JA : Banyaknyaa siswa pada kelompok atas
a
JB : Banyaknyaa siswa pada kelompok bawah
b
Kriteria

Inteerval DP Kriteriia
0.00 < DP < 0.220 Jelekk
0.20 < DP < 0.440 Cukupp
0.40 < DP < 0.770 Baik
Sangaat
0.70 < DP < 1.000 Baik
Perhitung
gan
Berikut inni contoh perrhitungan paada butir soall no 1, selanj
njutnya untukk butir soal
yang lain dihitung deengan cara yang sama, dan diperooleh seperti pada tabel
analisis buutir soal.
Kelompokk Atas Kelom
mpok Bawah
h
No Kode Skor No
o K
Kode Skor
1 uji 20 1 1 uuji 07 1
2 uji 13 1 2 uuji 16 1
3 uji 11 1 3 uuji 26 1
4 uji 21 1 4 uuji 25 1
5 uji 28 1 5 uuji 22 1
6 uji 27 1 6 uuji 02 1
7 uji 29 1 7 U
Uji 04 1
8 uji 24 1 8 uuji 01 1
9 uji 23 1 9 uuji 10 0
10 uji 19 0 10 U
Uji 14 0
11 uji 15 1 11 uuji 18 0
12 uji 06 0 12 uuji 30 0
13 uji 12 0 13 uuji 09 0
14 uji 08 1 14 uuji 05 0
15 uji 03 1 15 uuji 17 0
Jum
mlah 12 Jumlah 8
12 8
DP =
15 15
= 0
0.27
109 
 

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup


 

TABEL DATA PERHITUNGAN UJI KESAMAAN DUA VARIAN PRE TES


ANTARA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN

No
Kelas Σ
Kelompok K Kelompok E

1 53  57  110


2 50  50  100
3 53  63  117
4 57  53  110
5 47  53  100
6 63  50  113
7 57  67  123
8 60  47  107
9 47  57  103
10 60  50  110
11 73  50  123
12 60  57  117
13 77  47  123
14 53  60  113
15 63  63  127
16 60  63  123
17 47  63  110
18 50  53  103
19 67  60  127
20 70  67  137
21 70  50  120
22 50  60  110
23 67  67  133
24 60  60  120
25 57  47  103
26 60  57  117
27 63  57  120
28 63  63  127
29 67  53  120
30 47  43  90
Σ 1770 1687
X` 59.00 56.22
S2 68.31 45.01
Ni - 1 29 29 58.00
(Ni-1) Log Si 53.20 47.94 101.15

 
 
110 
 

(Ni-1)Si2 1981.11 1305.19 3286.30


   

 
 
111 
 

UJI HOMOGENITAS HASIL PRE TES ANTARA KELOMPOK


EKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis
Ho : σ2 1 = σ2 2
: σ2 1 σ2 2
H1 =

Kriteria:
Ho diterima jika χ2hitung<χ2 (1-α) (k-1)

Daerah
Daerah penolakan Ho
penerimaan Ho

χ2(α)(k-
1)
Pengujian Hipotesis
2 2 2 (dk) log
Sampel ni dk = ni - 1 Si (dk) Si log Si
Si2
IX IPS 1 30 29 68.31 1981.11 1.8345 53.201
IX IPS 2 30 29 45.01 1305.19 1.6533 47.945
Σ 60 58 113.32 3286.30 3.4878 101.146

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:


Σ(ni-1) Si2 3286.2963
S2 = = = 56.660
Σ(ni-1) 58
2
Log S = 1.7533

Harga satuan B

B = (Log S2 ) Σ (ni - 1)
= 1.7533 x 58
= 101.69

(Ln 10) { B -
χ2 = Σ(ni-1) log Si2} 101.69-101.1458
= 2.3026 . .
= 1.254
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ2tabel = 3.84

Daerah
Daerah penolakan Ho
penerimaan Ho

1.2535 3.84

Karena χ2hitung <χ2tabel maka data antar kelompok homogen

 
 
112

UJII NORMAL
LITAS AWA
AL PRE TE
ES
DATA N
NILAI Kelom
mpok K
Hipotesis
Ho : Data berdisstribusi normaal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
H
Rumus yang
g digunakan:

Kriteria yan
ng digunakan
n
Ho diterima jika χ2<χ2tabel

Pengujian Hipotesis
H
Nilai maksim
mal = 6.67
76 Panjang
P Kelass =
Rata-rata
R (
Nilai minima
al = 466.67 x) =
Rentang = 300.00 s =
Banyak kelaas = 6 n =

Batas Z untuk Peluang Luas Kls.


Kelas In
nterval Ei
Kelas b
batas kls. untuk Z Untuk Z
46.67 52.17 46.17 -1.55 0.4398 0.1615 4.8453
53.17 57.67 52.67 -0.77 0.2782 0.2381 7.1425
58.67 63.17 58.17 -0.10 0.0402 0.2540 7.6196
64.17 68.67 63.67 0.56 0.2138 0.1768 5.3049
69.67 74.17 69.17 1.23 0.3907 0.0803 2.4098
75.17 79.67 74.67 1.90 0.4710 0.0238 0.7138
80.17 2.56 0.4948
χ²
U
Untuk α = 5%
%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tab
bel = 7.81

Daerah penerimaan Daera


ah penolakan
Ho Ho

2.2861 7.8
81
Karena χ² berada pada daerah
d penerimaan Ho, maaka data terse
ebut berdistrib
busi
normal
113

UJII NORMAL
LITAS AWA
AL PRE TE
ES
DATA N
NILAI Kelom
mpok E
Hipotesis
Ho : Data berdisstribusi normaal
Ha : Data tidak berdistribusi
b n
normal

Pengujian Hipotesis:
H
Rumus yangg digunakan:

Kriteria yan
ng digunakan
n

Ho diterima jika χ2<χ2tabel

Pengujian Hipotesis
H
Nilai maksim
mal = 66.67 Paanjang Kelas =
Raata-rata (
Nilai minima
al = 43.33 x) =
Rentang = 23.33 s =
Banyak kelaas = 6 n =

Batas Z untuk Peluang Luas Kls.


Kelas In
nterval Ei
Kelas ba
atas kls. untuk Z Untuk Z
43.33 - 48.83 42.83 -2.00 0.4770 0.1293 4.9120
49.83 - 54.33 49.33 -1.03 0.3478 0.2658 10.0985
55.33 − 59.83 54.83 -0.21 0.0820 0.3120 11.8561
60.83 - 65.33 60.33 0.61 0.2300 0.1940 7.3728
66.33 - 70.83 65.83 1.43 0.4240 0.0638 2.4257
71.83 - 76.33 71.33 2.25 0.4879 0.0111 0.4212
76.83 3.07 0.4989
χ²
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 dip
peroleh χ² tab
bel = 7.8
81

Daerah penerimaan Daera


ah penolakan
n
Ho Ho

5.1698 7.81
1
Karena χ² berada pada daerah
d penerimaan Ho, ma
aka data terse
ebut berdistrib
busi
normal
114

UJI KESAMAA
AN DUA VA
ARIANS NIILAI PRE TES
T ANTAR
RA
KELOM
MPOK EKS
SPERIMEN DAN KON
NTROL
Hipotesis
Ho : σ12 = σ 22

Ha : σ12 = σ 22
Uji Hipotesiss

Untuk mengu
uji hipotesis diggunakan rumuss:

Ho diterima apabila
a Fhit < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Daerahh
penerim
maan Daerah
D Penolakkan Ho
Ho

F 1/22a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:

Kelompok
Sumbeer variasi Kelom
mpok Kontrol
Ekspperimen
Jum
mlah 1687 11770
n 30 30

x 56.22 59.00
2
Variaans (s ) 45.01 68.31
Standart deviasi (s) 6.71 8
8.27
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
d

68.31
F hit = = 1.5179
45.01

Pada α = 5% dengan:
dk pembilang
g = nb - 1 = 30 - 1 = 29
dk penyebut = nk -1 = 30 - 1 = 29
F tab. = F (00.025)(30:30) = 2.10100

Daerah Daerah
D Penolakkan Ho
penerimaan Ho

1.5179 2.1010
Karena F berada pada daeerah penerimaaan Ho, maka dapat disimpuulkan bahwa kedua
k kelompook
mempunyai varians
v yang tiddak berbeda.
115

UJI PERBEDAAN
N DUA RATA
A-RATA / UJI
U DUA PIHAK NILA
AI PRE
ARA KELO
TESANTA OMPOK EKS
SPERIMEN DAN KELO
OMPOK KO
ONTROL
Hipotesis
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2

Uji Hipoteesis
Untuk mennguji hipotesis digunakan rum
mus:

Dimana,

Ho diterim
ma apabila -t1-1/22a < t hit < t1-1/2aa

Daerah
Daerah Penolaakan peneerimaan Ho
Ho Daerah Penolaakan Ho

Dari data diperoleh:


d

Suumber variasi K
Kelompok Ekssperimen Kelompok Kontrol
K

Jumlah 1770 1687


n 30 30

x 59.00 2
56.22
2
V
Varians (s ) 68.31 45.01
1
Stanndart deviasi (s)) 8.27 6.71

Berdasarkaan rumus di ataas diperoleh:

30 1 6
68.31 + 30 1 45.01
s = = 7.53
300 + 30
0 2

59.00 5
56.22
t hit = = 1.43
7.53 1 + 1
30 30
Pada α = 5% dengan dk = 30 +30 - 2 =558 diperoleh t tab.
t = t(0.95)(58) = 2.00

Daerah
peneerimaan Ho
Daerah Pennolakan
Ho Daerah Penolaakan Ho

-2.00 2.00
116 
 

TABEL DATA PERHITUNGAN UJI KESAMAAN DUA VARIAN POS TES


ANTARA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN

Σ
Kelas
No
Kelompok K Kelompok E
1 87  80  167
2 77  60  137
3 83  63  147
4 70  70  140
5 67  77  143
6 73  70  143
7 73  67  140
8 80  57  137
9 73  67  140
10 70  67  137
11 80  70  150
12 80  77  157
13 77  57  133
14 70  67  137
15 87  73  160
16 70  60  130
17 80  60  140
18 80  60  140
19 77  63  140
20 83  63  147
21 80  70  150
22 70  73  143
23 73  63  137
24 67  77  143
25 63  70  133
26 77  83  160
27 77  67  143
28 80  73  153
29 93  70  163
30 77  63  140
Σ 2293 2037
X 76.44 67.89
S2 44.39 46.35
Ni - 1 29 29 58.00
(Ni-1) Log Si 47.77 48.31 96.09
(Ni-1)Si2 1287.41 1344.07 2631.48

 
 
117 
 
UJI HOMOGENITAS HASIL POST TES ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis
Ho : σ2 1 = σ22
: σ2 1 σ2 2
H1 =

Kriteria:
Ho diterima jika χ2hitung<χ2 (1-α) (k-1)

Daerah
penerimaan Ho

χ2(α)(k-
1)
Pengujian Hipotesis
2 2
Sampel ni dk = ni - 1 Si (dk) Si

IX IPS 1 30 29 44.39 1287.41


IX IPS 2 30 29 46.35 1344.07
Σ 60 58 90.74 2631.48

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:


Σ(ni-1) Si2 2631.4815
S2 = =
Σ(ni-1) 58
Log S2 = 1.6568

Harga satuan B

(Log S ) Σ (ni - 1)
2
B =
= 1.6568 x 58
= 96.093

(Ln 10) { B - Σ(ni-1) log


χ
2
= Si 2 }
= 2.3026 96.093 - 96.0870
= 0.013
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ2tabel =

Daerah
Daerah penolakan Ho
penerimaan Ho

0.0135 3.84

 
 
118

UJII NORMAL
LITAS AKH
HIR (Post Tees)

DATA N
NILAI Kelom
mpok K
Hipotesis
Ho : Data berdis
stribusi norma al
Ha : Data tidak berdistribusi
b n
normal

Pengujian Hipotesis:
H
Rumus yang
g digunakan:

Kriteria yan
ng digunakan n
Ho diterima jika χ <χ tabel
2 2

Pengujian Hipotesis
H
Nilai maksim
mal = 3.33
93 Panjang
P Kelass = 5.0
00
Rata-rata
R (
Nilai minima
al = 63
3.33 x) = 76
6.44
Rentang = 30
0.00 s = 6.6
66
as
Banyak kela = 6 n = 30
0

(Oi-
Batas Z untuk Peluang Luas Kls. Ei)²
Kelas In
nterval Ei O
Oi
Kelas b
batas kls. untuk Z Untuk Z
Ei
63.33 - 68.83 62.83 -2.04 0.4795 0.1224 3.6717 3 0.123
69.83 - 74.33 69.33 -1.07 0.3571 0.2615 7.8463 9 0.170
75.33 − 79.83 74.83 -0.24 0.0955 0.3158 9.4744 6 1.274
80.83 - 85.33 80.33 0.58 0.2203 0.2003 6.0098 9 1.488
86.33 - 90.83 85.83 1.41 0.4206 0.0667 2.0003 2 0.000
91.83 - 96.33 91.33 2.23 0.4873 0.0116 0.3484 1 1.218
96.83 3.06 0.4989
χ² = 4.2728
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 dip
peroleh χ² tab
bel = 7.8
81

Daerah penerimaan
n Dae
erah penolaka
an
Ho
o Ho

4.27279
9 7.8
81
Karena χ² berada pada daerah
d penerimaan Ho, maaka data terse
ebut berdistrib
busi
normal
119

UJII NORMAL
LITAS AKH
HIR (Post Tees)

DATA N
NILAI Kelom
mpok E
Hipotesis
Ho : Data berdis
stribusi norma al
Ha : Data tidak berdistribusi
b n
normal

Pengujian Hipotesis:
H
Rumus yangg digunakan:

Kriteria yan
ng digunakan
n

Ho diterima jika χ <χ


2 2
tabel

Pengujian Hipotesis
H
Nilai maksim
mal = 83
3.33 Paanjang Kelas = 4.4
44
Raata-rata (
Nilai minima
al = 56
6.67 x) = 67
7.89
Rentang = 6.67
26 s = 6.8
81
Banyak kelaas = 6 n = 38
8

(Oi-
Batas Z untuk Peluang Luas Kls. Ei)²
Kelas In
nterval Ei O
Oi
Kelas ba
atas kls. untuk Z Untuk Z
Ei
56.67 - 62.17 56.17 -1.72 0.4575 0.1790 6.8008 6 0.094
63.17 - 67.67 62.67 -0.77 0.2785 0.2948 11.2008 1
10 0.129
68.67 − 73.17 68.17 0.04 0.0163 0.2857 10.8566 6 2.173
74.17 - 78.67 73.67 0.85 0.3020 0.1492 5.6705 6 0.019
79.67 - 84.17 79.17 1.66 0.4512 0.0419 1.5938 2 0.104
85.17 - 89.67 84.67 2.46 0.4931 0.0063 0.2405 0 0.240
90.17 3.27 0.4995
χ² = 2.7587
U
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 dip
peroleh χ² tab
bel = 7.8
81

Daerah penerimaan Daerrah


Ho peno
olakan Ho

2.7587 7.81
1
Karena χ² berada pada daerah
d penerimaan Ho, ma
aka data terse
ebut berdistrib
busi
normal
120

UJI KESAM
MAAN DUA
A VARIANS
S NILAI PO
OST TES AN
NTARA KEL
LOMPOK
EKSPERIM
MEN DAN KONTROL
K

Hipotesis
Ho : σ12 = σ 22

Ha : σ12 = σ 22

Uji Hipotesiss

Untuk mengu
uji hipotesis diggunakan rumuss:

Ho diterima apabila
a Fhit < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Daerahh
penerim
maan Daerah P
Penolakan Ho
Ho

F 1/2a (nb-1):(nk-11)
Dari data diperoleh:

Kelompok
Su
umber variasi Kelompok Ko
ontrol
Eksperimenn
Jumlah 2037 2293
n 30 30

x 67.89 76.44
Varians
V (s2) 46.35 44.39
Standdart deviasi (s)) 6.81 6.66

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:


d
46.35
F hit = = 1.00440
44.39

Pada α = 5% dengan:
g = nb - 1
dk pembilang = 30 - 1 = 29
dk penyebut = nk -1 = 30 - 1 = 29
F tab. = F (00.025)(30:30) = 2.1010

Daerah Daerah P
Penolakan Ho
penerimaan Ho

1.0440 2.1010
Karena F beerada pada daerah
d penerim
maan Ho, maaka dapat disiimpulkan bahw
wa kedua kelompok
mempunyai varians
v yang tiddak berbeda.
121

UJI PERBEDAAN DU
UA RATA-R
RATA / UJI DUA PIHA
AK NILAI PO
OST TES
ANTARRA KELOM
MPOK EKSPE
ERIMEN DAN KELOM MPOK KON NTROL
Hipotesiss
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2

Uji Hipottesis
Untuk meenguji hipotesiss digunakan rumus:

Dimana,

Ho diterim
ma apabila -t1-1/2a < t hit < t1-1//2a

Daerah
pennerimaan Ho
Daerah Penollakan Daerah Penolakan
Ho Ho

Dari data diperoleh:

Sumber variasi K
Kelompok Ekssperimen Kelompok Kontrol
K

Jumlah 2293 2037


n 30 30

x 76.44 67.89
Varians (s2) 44.39 46.35
Stanndart deviasi (ss) 6.66 6.81

Berdasarkkan rumus di attas diperoleh:

300 1 444.39 + 30 1 46.35


s = = 6.74
300 + 300 2
76.44 667.89
t hit = = 4.92
6.74 1 1 +
30 30
Pada α = 5% dengan dk = 30 +30 - 2 =
=58 diperoleh t tab. = t(0.95)(588) = 2.00

Daerah
Daerah Peenolakan pennerimaan Ho Daerah Penolakan
Ho Ho

-2.00 2.00 4.92


Karena
K t hitt berada pada daerah pennolakan Ho, maka dapat disimpulkan
n bahwa
hasil
h belajarr awal kelommpok eksperiimen lebih baik
b dari padda kelompok k kontrol.
122 
 

LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA

Mata Pelajaran : Geografi


Satuan Pendidikan : SMA ISLAM AN-NIDHOM
Kelas : XII IPS
Semester : 1 (Satu)
Materi Pokok : Prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan

A. Standar Kompetensi
Mempraktekan keterampilan dasar peta dan pemetaan.

B. Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan.

C. Aspek Pengamatan
Variabel Aspek Spesifikasi
Hasil belajar ranah 1. Keaktifian • Keaktifan mengukapakan
afektifitas siswa pendapat
• Keaktifan bertanya
• Keaaktifan menjawab
petanyaan guru
• Keaktifan meredpon
jawaban teman
• Perhatian mengikuti
2. Perhatian pembelajaran
• Perhatian terhadap
pendapat orang lain
• Perhatian terhadap
tanggahan orang lain
• Kedispilan siswa terhadap
3. Kedisiplinan
waktu
• Kedesiplinandalam
berpakian
• Kedisiplinan dalam Tanya
jawab.
• Tanggung jawab dalam
tugas
4. Tanggung • Tanggung dalam terhadap
jawab hasil belajar

 
 
123 
 
KRITERIA PENSEKORAN AFEKTIF

1. Aspek Keaktifan
A. Keaktifan mengungkapan pendapat
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 3 kali atau lebih
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 2 kali
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat sebayak 1 kali
Nilai 4: siswa menyampakain pendapat
B. Keaktifan Bertanya
Nilai 4: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 3 kali atau lebih
Nilai 3: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 2 kali
Nilai 2: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 1 kali
Nilai 1: Siswa mengajukan pertanyaandengan frekuensi 3 kali
C. Keaktifan menjawab pertanyaan guru
Nilai 4: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru secara benar, lengkap
dan sempurna
Nilai 3: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru secara benar, namun
kurang lengkap
Nilai 2: Siswa mampu menjawab pertanyaan guru kurang benar, kurang
lengkap
Nilai 1: Siswa tidak menjawab pertanyaan guru
D. Keaktifan merespon jawaban teman
Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 3 kali atau
lebih
Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 2 kali
Nilai 4: Siswa mampu merespon jawaban teman sebanyak 1 kali
Nilai 4: Siswa tidak merespon jawaban teman
2. Aspek Perhatian
A. Perhatian mengikuti pembelajaran
Nilai 4: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama antara 15-20 menit
Nilai 3: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama antara 10-15 menit
Nilai 2: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama antara 5-10 menit
 
 
124 
 
Nilai 1: siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru secara
seksama kurang 5 menit
B. Perhatian terhadap pendapat orang lain
Nilai 4: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
sebanyak 3 kali atau lebih
Nilai 3: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
sebanyak 2 kali
Nilai 2: Siswa mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
sebanyak 1 kali
Nilai 1: Siswa tidak mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman
C. Perhatian terhadap sanggahan atas pendapatnya
Nilai 4: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan sangat baik
Nilai 3: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan baik
Nilai 2: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan cukup baik
Nilai 1: Siswa mendengarkan dan memperhatikan sanggahan
pendapatnya dengan kurang baik

3. Aspek Kedisiplinan
A. Kedisiplian siswa terhadap waktu
Nilai 4: Siswa selalu datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat
Nilai 3: Siswa selalu masuk tepat waktu dan tidak pernah terlambat
sampai 5 menit
Nilai 2: Siswa pernah tidak masuk dan pernah terlambat sampai dengan 5
menit
Nilai 1: Siswa pernah tidak masuk dan sering terlambat sampai lebih dari
5 menit
B. Kedisiplinan dalam berpakaian
Nilai 4: Siswa berpakaian dengan sangat baik dan rapi
Nilai 3: Siswa berpakaian dengan baik dan rapi
Nilai 2: Siswa berpakaian cukup baik dan cukup rapi
Nilai 1: Siswa berpakaian kurang baik dan kurang rapi
C. Kedisiplinan dalam bertanya
Nilai 4: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan sangat baik
 
 
125 
 
Nilai 3: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan baik
Nilai 2: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan cukup baik
Nilai 1: Siswa menyampaikan pertanyaan dengan kurang baik
4. Aspek tanggung jawab
A. Tanggung jawab terhadap guru
Nilai 4: Siswa mengerjakan tugas dan selesai serta lengkap
Nilai 3: Siswa mengerjakan tugas dan selesai namun kurang lengkap
Nilai 2: Siswa mengerjakan tugas dan tidak selesai
Nilai 1: Siswa tidak mengerjakan tugas
B. Tanggung jawab terhadap hasil kerja
Nilai 4: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan sangat baik
Nilai 3: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan baik
Nilai 2: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan cukup baik
Nilai 1: Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja dengan kurangbaik

 
 
126 
 
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK E (KELAS EKPERIMEN)
Pertemuan 1
KRITERIA
NO NAMA 1 2 3 4 JML  SKOR 
1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2  4.1 4.2 
1  Abdul Chodir 4  3  4  3  4  4  4  3  29  90.625 
2  Abdul Kholiq 3  3  3  3  3  4  3  3  25  78.125 
3  Agus Subiyanto 2 3 3 3 4 4 3 3 25  78.125 
4  Ahmad Suryanto 4 3 4 3 4 4 3 3 28  87.5 
5  Andip Prastiyo 3 3 4 3 2 3 4 3 25  78.125 
6  Anis Setyowati 3 3 4 3 3 4 3 3 26  81.25 
7  Aprilia Puspitarini 2 3 4 3 4 4 3 3 26  81.25 
8  Eka Safitri 4 3 4 3 4 4 3 3 28  87.5 
9  Erfan 4 3 3 3 4 3 4 4 28  87.5
10  Erlia Anin Ariani 3 3 3 3 4 2 3 4 25  78.125 
11  Erviana Windasari 3 3 3 4 4 3 4 3 27  84.375 
12  Heru Syeh Maulana 3 3 3 3 3 4 4 3 26  81.25 
13  Hidayatul Mustafidah 4 3 4 4 3 4 4 4 30  93.75 
14  Khoiriyah 2 3 3 3 3 4 3 3 24  75 
15  Litvia Hidayati 3 3 3 4 3 3 4 3 26  81.25 
16  Lutfi Maulana 4 3 4 3 4 4 3 3 28  87.5 
17  M. Abdul Fatah 3 3 4 3 3 3 3 3 25  78.125 
18  M. Fauzi Ahsan 3 3 3 4 3 4 3 3 26  81.25 
19  M. Syaifuddin 2 3 3 4 3 3 2 3 23  71.875 
20  Malik Ahmad 3 3 3 4 4 3 2 4 26  81.25 
21  Maniatul Dhom'an 3 3 3 3 4 2 3 3 24  75 
22  Mar'atus Solikhah 2 3 3 3 3 3 2 3 22  68.75 
23  Muhammad Fahimul Fuad 2 3 4 3 3 4 3 3 25  78.125 
24  Nadia Husna A. 3 3 3 3 4 3 3 4 26  81.25 
25  Nisa'atus Solihah 2 3 4 3 2 4 2 3 23  71.875 
26  Nor Eliya Akhadah 4 3 4 3 4 4 3 4 29  90.625 
27  Rani Hidayati 2 3 4 3 2 4 3 2 23  71.875 
28  Ratna Setyoningsih 4 3 4 3 3 4 4 3 28  87.5 
29  Ria Nita 3 3 3 4 2 4 3 2 24  75 
30  Riko Mawati 3 3 4 3 3 4 4 3 27  84.375 
31  Rubiatun 2 3 3 3 3 3 2 3 22  68.75 
32  Sisri Nurvia 4 3 4 3 4 4 3 3 28  87.5 
33  Siti Munjayanah 3 3 3 4 4 3 2 4 26  81.25 
34  Sri Lestari 4 3 4 3 3 4 4 3 28  87.5 
35  Teguh Setiawan 3 3 3 4 3 4 3 3 26  81.25 
Skor 4  10  0 17 9 15 22 10 7
Skor 3  16  34 18 25 16 11 19 25
JML 

Skor 2  9  0  0  0  4  2  6  2 
Skor 1  0  0  0  0  0  0  0  0 
Persentase skor 4  29  0  49  26  43  63  29  20 
Persentase skor 3  46  97  51  71  46  31  54  71 
Persentase skor 2  26  0  0  0  11  6  17  6 
 
 
127 
 
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK E (KELAS EKSPERIMEN)
Pertemuan 2
KRITERIA
NO NAMA 1 2 3 4 JML  SKOR  Keterangan 
1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2  4.1 4.2 
1  Abdul Chodir 4 4 4 3 4 4 4 3 30  93.75  sangat aktif 
2  Abdul Kholiq 4 3 4 4 3 3 2 3 26  81.25  baik 
3  Agus Subiyanto 3 4 3 4 3 4 3 3 27  84.38  sangat aktif 
4  Ahmad Suryanto 3 3 4 3 4 4 4 3 28  87.5  sangat aktif 
5  Andip Prastiyo 4 3 4 3 4 3 4 2 27  84.38  sangat aktif 
6  Anis Setyowati 3 4 4 3 4 4 4 3 29  90.63  sangat aktif 
7  Aprilia Puspitarini 4 4 3 4 3 4 3 2 27  84.38  sangat aktif 
8  Eka Safitri 3 4 3 4 3 4 3 2 26  81.25  baik 
9  Erfan 3 3 4 3 3 4 3 3 26  81.25  baik 
10  Erlia Anin Ariani 4 3 4 3 4 3 3 3 27  84.38  sangat aktif 
11  Erviana Windasari 3 4 4 3 4 4 2 3 27  84.38  sangat aktif 
12  Heru Syeh Maulana 3 4 4 4 4 4 2 2 27  84.38  sangat aktif 
13  Hidayatul Mustafidah 4 3 4 3 3 3 3 2 25  78.13  baik 
14  Khoiriyah 3 4 4 4 3 4 3 2 27  84.38  sangat aktif 
15  Litvia Hidayati 3 3 4 4 3 4 3 3 27  84.38  sangat aktif 
16  Lutfi Maulana 3 4 4 4 3 4 4 4 30  93.75  sangat aktif 
17  M. Abdul Fatah 4 3 3 4 3 3 3 4 27  84.38  sangat aktif 
18  M. Fauzi Ahsan 3 4 4 3 2 4 2 3 25  78.13  baik 
19  M. Syaifuddin 3 3 3 4 3 4 4 2 26  81.25  baik 
20  Malik Ahmad 3 3 4 4 4 3 4 2 27  84.38  sangat aktif 
21  Maniatul Dhom'an 4 4 3 4 4 4 4 4 31  96.88  sangat aktif 
22  Mar'atus Solikhah 3 4 4 3 3 3 4 3 27  84.38  sangat aktif 
23  Muhammad Fahimul Fuad 4 3 4 3 4 4 4 3 29  90.63  sangat aktif 
24  Nadia Husna A. 3 4 4 4 3 4 3 2 27  84.38  sangat aktif 
25  Nisa'atus Solihah 4 3 4 3 3 3 4 3 27  84.38  sangat aktif 
26  Nor Eliya Akhadah 4 4 4 4 3 4 3 3 29 90.63  sangat aktif 
27  Rani Hidayati 3 3 4 4 2 3 2 2 23  71.88  baik 
28  Ratna Setyoningsih 3 4 4 4 4 4 3 4 30  93.75  sangat aktif 
29  Ria Nita 3 4 4 3 4 3 3 2 26  81.25  baik 
30  Riko Mawati 4 3 3 3 4 3 4 3 27  84.38  sangat aktif 
31  Rubiatun 3 3 4 4 3 4 2 3 26  81.25  baik 
32  Sisri Nurvia 3 4 4 4 3 4 3 3 28  87.5  sangat aktif 
33  Siti Munjayanah 3 3 3 4 3 4 4 2 26  81.25  baik 
34  Sri Lestari 4 3 4 3 4 4 4 3 29  90.63  sangat aktif 
35  Teguh Setiawan 3 4 4 4 3 4 3 2 27  84.38  sangat aktif 
Skor 4  13  18  27  20 14 24 14 4
Skor 3  22  17  8  14 19 11 15 17
JML 

Skor 2  0  0  0  0 2 0 5 13
Skor 1  0  0  0  0  0  0  0  0 
Persentase skor 4  37  51  77  57  40  69  40  11 
Persentase skor 3  63  49  23  40 54 31 43 49
Persentase skor 2  0  0  0  0 6 0 14 37

 
 
128 
 
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK K (KELAS KONTROL)
Pertemuan 1
KRITERIA
NO NAMA 1 2 3 4 JML  SKOR  Keterangan
1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2
1  Abdul Azis 1 2 4 4 3 4 4 3 25  78.13  baik 
2  Abdul Karim 2 3 3 4 3 4 3 2 24  75.00  baik 
3  Agus Priyanto 1 2 3 4 1 3 2 2 18  56.25  cukup baik 
4  Alfiyanah 1 3 3 4 2 3 2 1 19  59.38  cukup baik 
5  Andre Pratama 2 2 4 4 3 4 1 1 21  65.63  cukup baik 
6  David Nur Afandi 3 3 3 3 2 4 2 1 21  65.63  cukup baik 
7  Dewi Setiawati 2 3 4 2 1 4 1 1 18  56.25  cukup baik 
8  Dian Nur Indahsari 3 2 4 3 2 4 3 2 23  71.88  baik 
9  Eni Susanti 1 2 3 4 2 4 2 2 20  62.50  cukup baik 
10  Falikul Isbah 4 3 4 3 2 4 2 3 25  78.13  baik 
11  Fulki Al Azir 3 2 3 4 3 4 1 4 24  75.00  baik 
12  Gian Muchamad 2 3 4 3 2 3 3 4 24  75.00  baik 
13  Indah Kusmiatun 3 3 3 4 2 4 2 3 24  75.00  baik 
14  Indah Marheni 1 2 4 4 3 4 1 3 22  68.75  baik 
15  Iskhilmi Hidayah 1 2 3 3 3 3 2 2 19  59.38  cukup baik 
16  Jayani 2 3 3 4 2 4 2 2 22  68.75  baik 
17  Kholid Zarqowi 2 2 4 3 3 4 3 3 24  75.00  baik 
18  Lailatul Hidayah 2 3 4 4 2 4 2 3 24  75.00  baik 
19  Lisa Lusiana Kurniasari 1 2 3 3 2 4 3 2 20  62.50  cukup baik 
20  Mohamad Saifudin 1 3 4 4 2 4 2 2 22  68.75  baik 
21  Nazar Ma'arif 2 3 4 3 3 4 2 1 22  68.75  baik 
22  Nor Fadhkhiyah 1 2 3 4 2 3 1 2 18  56.25  cukup baik 
23  Nurchomsatun 3 3 3 4 2 4 1 2 22  68.75  baik 
24  Nurul Mohammad Soleh 4 2 4 3 3 4 1 2 23  71.88  baik 
25  Oktavi Akhadiyah 3 3 4 2 4 3 2 3 24  75.00  baik 
26  Rosmalia Oftafia 3 2 4 3 2 4 1 2 21  65.63  cukup baik 
27  Sakti Sudarsono 1 2 3 4 3 4 1 1 19  59.38  cukup baik 
28  Selamet Joko Karneli 1 2 4 3 3 3 1 2 19  59.38  cukup baik 
29  Setia Bekti 1 3 4 4 1 4 2 2 21  65.63  cukup baik 
30  Siti Juliawati 2 3 3 2 2 4 2 3 21  65.63  cukup baik 
31  Solikhin 2 3 4 3 3 4 2 3 24  75.00  baik 
32  Syaifudin 3 2 4 4 2 4 2 2 23 71.88  baik
33  Titik Suciati 2 2 4 3 3 4 3 3 24 75.00  baik
34  Ulya Rahmawati 3 2 4 3 2 4 1 2 21 65.63  cukup baik
Skor 4  2  0  20  17  1  27  1  2    
Skor 3  9  16  14  14  13  7  6  10 
JML 

Skor 2  12  17  0  3  17  0  16  17 


Skor 1  11  0  0  0  4  0  12  6 
Persentase skor 4  6  0  57 49 3 77 3 6
Persentase skor 3  26  46  40 40 37 20 17 29
Persentase skor 2  34  49  0 9 49 0 46 49
 
 
129 
 
DAFTAR NILAI AFEKTIF KELOMPOK K (KELASKONTROL)
Pertemuan 2
KRITERIA
NO NAMA 1 2 3 4 JML  SKOR  Keterangan 
1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2
1  Abdul Azis 3 3 3 3 4 4 3 3 26  81.25  baik 
2  Abdul Karim 2 3 4 3 3 4 2 2 23  71.88  baik 
3  Agus Priyanto 3 3 4 3 3 4 3 2 25  78.13  baik 
4  Alfiyanah 2 3 3 3 3 4 2 1 21  65.63  cukup baik 
5  Andre Pratama 4 3 4 3 3 4 2 1 24  75.00  baik 
6  David Nur Afandi 2 3 3 3 4 4 3 1 23  71.88  baik 
7  Dewi Setiawati 2 3 4 3 3 4 2 1 22  68.75  baik 
8  Dian Nur Indahsari 2 3 4 3 3 4 3 2 24  75.00  baik 
9  Eni Susanti 2 3 3 3 3 4 2 2 22  68.75  baik 
10  Falikul Isbah 3 3 4 3 4 4 2 3 26  81.25  baik 
11  Fulki Al Azir 4 3 3 3 4 4 1 3 25  78.13  baik 
12  Gian Muchamad 3 3 4 3 3 4 3 3 26  81.25  baik 
13  Indah Kusmiatun 4 3 3 3 3 4 2 3 25  78.13  baik 
14  Indah Marheni 2 3 4 3 4 4 1 3 24  75.00  baik 
15  Iskhilmi Hidayah 3 3 4 3 2 4 2 3 24  75.00  baik 
16  Jayani 3 3 4 3 4 4 2 3 26  81.25  baik
17  Kholid Zarqowi 2 3 4 3 2 4 3 4 25  78.13  baik
18  Lailatul Hidayah 4 3 3 3 3 4 2 2 24  75.00  baik
Lisa Lusiana Kurniasari 4 3 4 4 2 4 3 3
19  27  84.38  sangat aktif
20  Mohamad Saifudin 3 3 4 3 3 4 2 3 25  78.13  baik
21  Nazar Ma'arif 3 3 4 3 2 4 2 2 23  71.88  baik
22  Nor Fadhkhiyah 2 3 3 4 3 4 3 3 25  78.13  baik 
23  Nurchomsatun 3 3 4 3 4 4 4 3 28  87.50  sangat aktif 
24  Nurul Mohammad Soleh 2 3 3 4 4 4 4 3 27  84.38  sangat aktif 
25  Oktavi Akhadiyah 2 3 4 3 4 4 4 4 28  87.50  sangat aktif 
26  Rosmalia Oftafia 3 3 4 4 4 4 3 4 29  90.63  sangat aktif 
27  Sakti Sudarsono 3 3 4 3 4 4 3 3 27  84.38  sangat aktif 
28  Selamet Joko Karneli 2 3 4 3 3 4 3 2 24  75.00  baik 
29  Setia Bekti 3 3 3 4 3 4 3 4 27  84.38  sangat aktif 
30  Siti Juliawati 2 3 3 4 3 4 4 3 26  81.25  baik 
31  Solikhin 2 3 3 4 2 4 2 2 22  68.75  baik 
32  Syaifudin 3 2 3 4 2 4 2 2 22  68.75  baik 
33  Titik Suciati 3 3 4 3 4 4 2 3 26  81.25  baik 
34  Ulya Rahmawati 3 3 4 3 2 4 2 2 23  71.88  baik 
Skor 4  5  0  21  8  12  34  4  4          
Skor 3  15  33  13  26  15  0  12  16    
JML 

Skor 2  14  1  0  0  7  0  16  10 


Skor 1  0  1  0  0  0  0  2  4 
Persentase skor 4  14  0 60 23 34 97 11 11
Persentase skor 3  43  94 37 74 43 0 34 46
Persentase skor 2  40  3 0 0 20 0 46 29
 
 
130 
 
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA

Satuan Pendidikan: SMA ISLAM AN-NIDHOM

Kelas: XII IPS

Semester: 1 (Satu)

Materi Pokok: Prnsip-prisip dasar peta dan pemetaan

A. Standar Kompentensi

Mempraktekan keterampilan

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan

C. Aspek Pengamatan

No Aspek yang diamati Skor Kriteria

1 Menggali informasi melalui studi 4 Sanagt baik


pustaka 3 Baik
2 Cukup baik
1 Kurang baik
2 Menemukan informasi melalui studi 4 Sanagt baik
pustaka 3 Baik
2 Cukup baik
1 Kurang baik
3 Memecahkan masalah 4 Sanagt baik
3 Baik
2 Cukup baik
1 Kurang baik
4 Kecakapan berkomunikasi dengan lisan 4 Sanagt baik
3 Baik
2 Cukup baik
1 Kurang baik
5 Kecakapan bertanya dalam kelas 4 Sanagt baik
3 Baik
2 Cukup baik
1 Kurang baik

 
 
131 
 
DAFTAR NILAI PSIKOMOTORIK KELOMPOK E
(KELAS EKSPERIMEN)
ASPEK YANG
NO NAMA DIAMATI JML SKOR KETERANGAN 
1  2  3  4 
1  Abdul Chodir 4 3 4 4 15  93.75  sangat terampil 
2  Abdul Kholiq 4 3 3 3 13  81.25  terampil 
3  Agus Subiyanto 4 4 3 4 15  93.75  sangat terampil 
4  Ahmad Suryanto 3 2 3 3 11  68.75  terampil 
5  Andip Prastiyo 2 2 4 4 12  75.00  terampil 
6  Anis Setyowati 3 4 2 2 11  68.75  terampil 
7  Aprilia Puspitarini 4 4 3 3 14  87.50  sangat terampil 
8  Eka Safitri 3 3 4 3 13  81.25  terampil 
9  Erfan 4 4 3 3 14  87.50  sangat terampil 
10  Erlia Anin Ariani 3 3 4 4 14  87.50  sangat terampil 
11  Erviana Windasari 4 2 3 3 12  75.00  terampil 
12  Heru Syeh Maulana 4 4 3 3 14  87.50  sangat terampil 
13  Hidayatul Mustafidah 4 3 3 3 13  81.25  terampil 
14  Khoiriyah 4 4 2 3 13  81.25  terampil 
15  Litvia Hidayati 3 2 4 4 13  81.25  terampil 
16  Lutfi Maulana 3 3 4 3 13  81.25  terampil 
17  M. Abdul Fatah 3 2 4 4 13  81.25  terampil 
18  M. Fauzi Ahsan 3 3 4 4 14  87.50  sangat terampil 
19  M. Syaifuddin 4 2 3 3 12  75.00  terampil 
20  Malik Ahmad 3 3 4 3 13  81.25  terampil 
21  Maniatul Dhom'an 4 2 4 4 14 87.50  sangat terampil
22  Mar'atus Solikhah 4 4 4 4 16 100.00  sangat terampil
23  Muhammad Fahimul Fuad 4 2 3 3 12 75.00  terampil 
24  Nadia Husna A. 4 4 3 2 13 81.25  terampil 
25  Nisa'atus Solihah 3 4 4 4 15  93.75  sangat terampil 
26  Nor Eliya Akhadah 3 4 3 3 13 81.25  terampil 
27  Rani Hidayati 2 4 3 3 12 75.00  terampil 
28  Ratna Setyoningsih 3 4 4 4 15 93.75  sangat terampil
29  Ria Nita 4 3 4 2 13 81.25  terampil 
30  Riko Mawati 4 2 4 3 13  81.25  terampil 
31  Rubiatun 2 3 4 4 13  81.25  terampil 
32  Sisri Nurvia 3 2 4 4 13  81.25  terampil 
33  Siti Munjayanah 3 4 4 4 15  93.75  sangat terampil 
34  Sri Lestari 3 4 3 4 14  87.50  sangat terampil 
35  Teguh Setiawan 4  4  3  4  15  93.75  sangat terampil 
83.57 sangat terampil 

 
 
132 
 
DAFTAR NILAI PSIKOMOTORIK KELOMPOK K
(KELAS KONTROL)

KRITERIA
NO NAMA JML SKOR KETERANGAN
1 2 3 4
1 Abdul Azis 2 3 2 3 10 62.50 kurang terampil
2 Abdul Karim 2 2 4 4 12 75.00 terampil
3 Agus Priyanto 3 3 2 2 10 62.50 kurang terampil
4 Alfiyanah 2 2 2 4 10 62.50 kurang terampil
5 Andre Pratama 2 3 2 2 9 56.25 kurang terampil
6 David Nur Afandi 3 3 3 3 12 75.00 terampil
7 Dewi Setiawati 2 2 3 3 10 62.50 kurang terampil
8 Dian Nur Indahsari 2 1 3 4 10 62.50 kurang terampil
9 Eni Susanti 2 2 2 4 10 62.50 kurang terampil
10 Falikul Isbah 2 3 3 4 12 75.00 terampil
11 Fulki Al Azir 1 2 4 3 10 62.50 kurang terampil
12 Gian Muchamad 1 2 4 3 10 62.50 kurang terampil
13 Indah Kusmiatun 1 3 3 4 11 68.75 terampil
14 Indah Marheni 3 3 3 3 12 75.00 terampil
15 Iskhilmi Hidayah 3 3 3 2 11 68.75 terampil
16 Jayani 3 2 2 2 9 56.25 kurang terampil
17 Kholid Zarqowi 2 2 3 3 10 62.50 kurang terampil
18 Lailatul Hidayah 4 4 2 2 12 75.00 terampil
19 Lisa Lusiana Kurniasari 4 4 2 2 12 75.00 terampil
20 Mohamad Saifudin 4 2 2 3 11 68.75 terampil
21 Nazar Ma'arif 4 3 3 3 13 81.25 terampil
22 Nor Fadhkhiyah 2 3 3 4 12 75.00 terampil
23 Nurchomsatun 1 4 3 4 12 75.00 terampil
24 Nurul Mohammad Soleh 1 2 3 4 10 62.50 kurang terampil
25 Oktavi Akhadiyah 2 3 2 4 11 68.75 terampil
26 Rosmalia Oftafia 1 2 3 3 9 56.25 kurang terampil
27 Sakti Sudarsono 2 4 3 3 12 75.00 terampil
28 Selamet Joko Karneli 4 3 3 4 14 87.50 sangat terampil
29 Setia Bekti 3 3 4 4 14 87.50 sangat terampil
30 Siti Juliawati 3 2 3 3 11 68.75 terampil
31 Solikhin 3 3 3 4 13 81.25 terampil
32 Syaifudin 2 2 3 4 11 68.75 terampil
33 Titik Suciati 1 2 4 4 11 68.75 terampil
34 Ulya Rahmawati 1 3 3 4 11 68.75 terampil
69.30 terampil

 
 
133 
 

ANGKET TANGAPAN SISWA SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama :
Kelas :
Petunjuk:
1. Pilihalah salah satu jawaban sesui kondisi sebenarnya caranya dengan
member silang.
2. Jawaban tidak mempengaruhi anda

1. Apakah kalian dapat memahami materi yang telah disampaikan?


a. Paham c. tidak paham
b. Kurang
2. Menurut kalian bahan ajar yang sering kalian gunakan dalam proses
pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung?
a. Sangat membantu c. tidak membantu
b. Kurang membantu
3. Apakah media peta rupa bumi menarik minat belajar kalian?
a. Sangat berminat c. Tidak berminat
b. Kurang berminat
4. Bagaimana kesan kalian setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media peta rupa bumi?
a. Menyenangakan c. Membosankan
b. Kurang
5. Bagaimana materi yang diajarkan dengn menggunakan peta rupa bumi?
a. Menyenangkan dan mudah dipahami c. Membosankan
b. Menyenangkan tapi sulit dipahami
6. Menurut kalian apakah penyusunan informasi bahan ajar menggunakan
peta rupa bumi membuat kalian memahami materi yang disampaikan?
a. Ya c. tidak tahu

b. ragu- ragu
7. Apakah dengan menggunakan peta rupa bumi bias membantu kalian
menguasai materi yang disampaikan
a. Sangat membantu c. Tidak
b. Kurang
8. Bagaiman kesan anda terhadap tampilan media peta rupa bumi tersebut?
a. Sangat menarik c. Tidak menarik
b. Kurang menarik
9. Bagaimana pengunaan media peta rupa bumi dalam pembelajaran?
a. Sangat menarik c.Tidak menari
b. Kurang menarik
10. Apakah setelah pembelajaran dan mengerjakan evaluasi kalian dapat
menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut?
a. Ya dapat
b. Hanya sebagian
c. Tidak

 
 
134 
 
TANGGAPAN SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKPERIMEN)
No Nama Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Chodir  b c c b b b b b a a
2 Abdul kholid  b b b c b a b b a a
3 Agus Subiyanto  b b a a b a a a a a
4 Ahmad Suryanto  a b a b b a a c b a
5 Andip Prastiyo  a a a a a b a a a a
6 Anis Setyowati  a a b b b a a a a a
7 Aprilia Puspitarini  a a a a a b b a a a
8 Eka Safitri  a b c a a b a c a a
9 Erfan   b c c a a b b a b a
10 Erlia Anin Ariani  a a a b a b a a b a
11 Erviana Windasari  b b b a b a b b a a
12 Heru Syeh Maulana   b a a a a b a a a a
13 Hidayatul Mustafidah  b b b b b a b b b b
14 Khoiriyah  a a a a a b b a b b
15 Litvia Hidayati  a b b a c a a b b a
16 Lutfi Maulana  b c a a a b a a a a
17 M. Abdul Fatah  c a c a b a a a a a
18 M. Fauzi Ahsan  a a a a a b a a a a
19 M. Syaifuddin  b b a b a a a a b b
20 Malik Ahmad  a a a a a a a a a a
21 Maniatus Dhom’an  b a a a b a a a b a
22 Mar’ atus Solikhah  a b a a a a a a b a
23 Muhammad Fahimul F  a a a a b a a a a a
24 Nadia Husna A  a a b b c a b a a a
25 Nisa’atus Solihah  b b a a b a b b a a
26 Nor elina Akhadah  a a b b a a a a c a
27 Rani hidayah  c c a c a a c c c c
28 Ratna Setyoningsih  a a a b b b a a b b
29 Ria Nita  a a b b b a a b c a
30 Riko Mawati  b b b c a a a c a a
31 Rubiatun  b a a b a a a b a a
32 Sisri Nurvia  a a a b b b a b a a
33 Siti Munjayanah  a a a b a a b a b a
34 Sri Lestari  b b b b a b a b a a
35 Teguh Setiawan  c a a a a c a a b b
J Skor a 3 4 4 3 2 1 1 4 3 1
M Skor a 14 12 10 14 14 13 10 10 12 5
L Skor a 18 19 21 18 19 21 24 21 20 19
Persentase skor c 9 11 11 9 6 3 3 11 9 3
Persentase skor b 40 34 29 40 40 37 29 29 34 14
Presentase skor a 51 54 60 51 54 60 69 60 57 83

 
 
135 
 
TANGGAPAN SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
No Nama Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Abdul Azis  c b c c c b b b c b
2 Abdul Karim c b c c c b b b b b
3 Agus Priyanto c b b b b c b c b b
4 Alfianah c b b b b b c b c b
5 Andre Pratama c b c c c c c c b b
6 David Nor Afandi c a c c c c b c b b
7 Dewi Setiawati c a c c c c b c b b
8 Dian Nur indah Sari b a b b a a a a b a
9 Eni Susanti c b c c b c a c b b
10 Falikul Isbah b b b b b b b b b a
11 Fulki Al Azir b b b c c c b c c c
12 Gian Muchammad c b c b c c b b b c
13 Indah Kusmiatun b b c c c c b c c b
14 Indah Marheni c b c c c c b b c a
15 Iskhilmi Hidayah c b c c a a a b b c
16 Jayani b b b b b b b b a a
17 Kholid Yarkowi b b c c c b c c c c
18 Lailatul Hidayah b b c c b a b c c b
19 Lisa Lusiana Kurniasari c c c b a b c b b c
20 Muhammad Saifudin b c b c c c b c b b
21 Nazar Ma’arif c c b a b b a a a c
22 Nur Fadhkhiyah c b c c b c b c c c
23 Nurchomsatun a b b b b b b a c b
24 Nurul Mohammad Soleh c b c c c c b a b b
25 Oktavi Akhdiayah c b c b c c c c c b
26 Rosmalia Oftafia c b b b c b c c b b
27 Sakti Sudarsono b b b c c b c b b b
28 Selamet Joko karneli b b b c c c c c b b
29 Setia Bekti b b b b c c b b b a
30 Siti Juliawati c b c c b b b c c b
31 Solikhin c a b c b b b b c b
32 Syaifudin b a c c c c b b c b
33 Titik Suciati b b c b c b b a a b
34 Ulya Rahmawati b a c c c c c b c b
J Skor c 16 12 12 10 8 6 4 4 2 0
M Skor b 24 24 20 18 16 14 12 8 6 4
L Skor a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Persentase skor c 47 35 35 29 24 18 12 12 6 0
Persentase skor b 71 71 59 53 47 41 35 24 18 12
Persentase skor a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

 
 
136 
 
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
MENGGUNAKAN MEDIA PETA RUPA BUMU
(Pertemuan ke- 1)

Nama Guru :
Tanggal pelaksanaan :

Petunjuk:
Berilah penilaian dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai
Tahap Aktivitas Skor

1 2 3 4

Pendahuluan Situasional
e.
Mengkondisikan kelas √
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. √
Melakukan apersepsi
g. √
Menjelaskan model pembelajaran yang
h. √
digunakan
Kegiatan inti Eksplorasi
a. Menyajikan gambaran materi yang akan √
dipelajari
b. Memastikan bahwa siswa mengerti apa yang √
akan dipelajari untuk materi hari ini
Elaborasi
b. Memberikan arahan apa yang akan √
dipelajari
c. Membimbing siswa dalam diskusi √
Konfirmasi
Guru membantu siswa untuk melakukan √
refleksi terhadap hasil pemecahan masalah
yang telah mereka diskusikan.

Penutup Evaluasi
a. Membimbing siswa bersama kelompoknya √
membuat kesimpulan materi.
b. Melakukan pengawasan terhadap √
pelaksanaan kuis atau evaluasi (postes)
Skor total 37

Penilaian:
Skor 1 : kurang
Skor 2 : cukup
Skor 3 : baik
Skor 4 : sangat baik

Skor maksimal ideal = 4 x 11 = 44


 
 
137 
 
Rata-rata skor = = = 3,36

Presentase aktivitas guru = 100% = = 84,09

Kriteria penilaian:
Tingkat pengelolaan pembelajaran Kriteria
85% 100% Pengelolaaan pembelajaran sangat
baik
70% 84% Pengelolaan pembelajaran baik
60% 69% Pengelolaan pembelajaran cukup baik
50% 59% Pengelolaan pembelajaran kurang
baik
< 50% Pengelolaan pembelajaran tidak baik

 
 
138 
PETA LOKASI PENELITIAN  
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

 
 

Anda mungkin juga menyukai