TUGAS AKHIR
Oleh
Mardiyanah
3252302520
Tugas Akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
Hari : Kamis
Pembimbing
Mengetahui,
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian Tugas
Hari : Kamis
Penguji I Penguji II
Mengetahui ,
Drs. Sunardi, MM
NIP. 130367998
iii
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di
suatu perguruan tinggi, di sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis di acu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang,
Mardiyanah
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. “ Kesuksesan adalah kemauan untuk bangkit saat kita jatuh “.
2. “keberhasilan bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang melainkan oleh besarnya
cara berpikir seseorang”
3. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang bingung, lalu Dia memeberikan petunjuk (QS.
Adh Dhuha ayat 7)
4. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. ALam Nasyrah ayat 6)
Persembahan :
Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Bapak dan ibu tercinta atas doa dan kasih
sayang.
2. Mbak Nung, Mbak Een, Mbak Isti, dan Dik
Hana atas semangat, dukungan dan senyumnya.
3. Keluarga Semarang Ibu, Mas Pear dan Mas
Likin atas dukungangannya.
4. Mbak Mer, Siwi, Wul, Endang, _Ning, Ruju
atas senyum dan dukungannya.
5. Teman – teman SPW 2002 “ We are family in
the new generation”
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini dapat selesai dan batuan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
2. Drs. Sunardi, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
3. Drs. Sunarko, M.Pd., selaku ketua jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
5. Dra. Erni Suharini, M. Si, selaku pembimbing yang telah memberi dorongan,
Negeri Semarang.
vi
8. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas doa, dukungan dan semangat selama
9. Kakak - kakakku mbak Nung, mbak Een, mbak Isti dan dik Hana yang telah
10. Mbak Mer, Siwi, Wul, Endang, Lala, Aning dan Ruju terima kasih atas
11. Teman – teman SPW’2002 Dina, Arif, Riki, Fajar, Ika, Ani, Rach, Agus, Farid
12. Pihak LAB BP2SIG yang telah menyediakan fasilitas dalam pemetaan Tugas
Akhir ini.
13. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Tugas Akhir ini yang
Semoga bantuan yang telah diberikan dapat diterima oleh Allah SWT
sebagai amal yang bermanfaat bagi penulis. Penulis menyadari bahwa tulisan ini
jauh dari sempurna untuk itu kritik dan sarannya penulis harapkan. Dan penulis
Semarang,
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................ ii
PERNYATAAN........................................................................................... iv
PRAKATA................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalahan ............................................................................. 4
C. Manfaat ...................................................................................... 4
D. Tujuan ........................................................................................ 5
E. Penegasan Istilah........................................................................ 5
ix
D. Penggunaan Lahan ..................................................................... 23
A. Hasil Penelitian.......................................................................... 33
6. Satuan Lahan....................................................................... 49
B. Analisis
Lahan .................................................................................. 65
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 67
B. Saran ......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Karanganyar ................................................................................ 39
Tabel 15. Pembagian Tipe Curah Hujan Menurut Schmidt dan Ferguson .. 44
xii
Tabel 19. Satuan Lahan Wilayah Kecamatan Karanganyar Kabupaten
Pekalongan ................................................................................... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian ............................................................. 32
Campuran .................................................................................. 83
Gambar 13. Satuan Lahan dengan Peruntukan Lahan Sawah dan perkebunan
Campuran ................................................................................. 84
Gambar 14. Daerah Satuan Lahan struktural Lipatan dengan Perutukan Lahan
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi
(gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh manusia adalah dengan
sesuai dengan syarat – syarat yang diperlukan, agar tanah dapat berfungsi tanpa
pertanian yang subur dan potensial, serta adanya persaingan penggunaan lahan
antara sektor pertanian dan sektor non pertanian diperlukan adanya tekhnologi
1
2
terarah dan efisien diperlukan tersedianya data informasi yang lengkap mengenai
keadaan iklim, tanah dan sifat lingkungan fisik lainnya, serta persyaratan tumbuh
yaitu wilayah yang perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai salah satu
baik yang sudah digali maupun belum digali merupakan modal dasar bagi
tidak mendapat perhatian khusus, selamanya akan menjadi potensi saja bukan
keluaran produknya yang sangat penting. Salah satu potensi yang di miliki oleh
wilayah bagian selatan, namun saat ini potensi tersebut belum diusahakan secara
optimal sehingga sampai saat ini belum memberikan sumbangan yang menonjol.
Agar harapan tersebut dapat berwujud maka diperlukan suatu usaha agar dapat
Wilayah yang terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa ini memiliki
luasan wilayah ± 836, 13 Km2 yang terdiri dari 19 kecamatan yang terdiri dari
sebagian besar berupa dataran dan sebagian lagi berbentuk perbukitan dan
dalam penyusunan Tugas Akhir ini lebih mengarah pada potensi lahan yang
Kecamatan yang mempunyai potensi lahan cukup baik dalam berbagai segi
sebagainya.
Wilayah ini memiliki rona fisik yang beragam, dengan kondisi iklim tropis
dengan curah hujan 3540 mm dan jumlah hari hujan 194 (Kecamatan
soeranegara, 1977 dalam Jamulyo dan Sunarto, 1996). Survei kemampuan lahan
4
pengelolaanya yang tepat sehingga dapat dicapai produktivitas yang optimal atau
B. Permasalahan
tersebut?
C. Manfaat
penelitian
sumberdaya lahan.
D. Tujuan
Kemampuan Lahan.
E. Penegasan Istilah
ruang lingkup permasalahn penulis yang akan di teliti sehingga jelas batasannya.
6
1. Lahan
2. Evaluasi lahan
Evaluasi lahan adalah proses penilaian atau keragaan (perfomance) lahan jika
survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya,
1989 ; 209).
Evaluasi lahan merupakan suatu pendekatan atau cara untuk menilai potensi
1. Bagian Awal
Bagian awal Tugas Akhir ini berisi halaman judul, halaman pengesahan,
halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman gambar, halaman lampiran.
2. Bagian Pokok
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Manfaat
D. Tujuan
E. Penegasan Istilah
A. Evaluasi Lahan
D. Penggunaan Lahan
A. Lokasi Penelitian
B. Variabel Penelitian
D. Alat Penelitian
A. Hasil Penelitian
3. Kondisi Iklim
5. Bentuk Lahan
6. Satuan Lahan
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Terdiri dari :
A. Daftar Pustaka
B. Lampiran – lampiran
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Evaluasi Lahan
Lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk yang telah dipengaruhi
oleh berbagai aktivitas manusia baik di masa lalu maupun masa sekarang.
Sebagai contoh aktvitas dalam penggunaan lahan pertanian, reklamasi lahan rawa
Dalam kegiatan survei dan pemetaan sumber daya alam, bagian lahan
satu dengan yang lain dibedakan berdasarkan perbedaan sifat – sifatnya yang
tediri dari iklim, bentuk lahan (termasuk litologi, topografi atau relief), tanah dan
atau hidrologi sehingga terbentuk satuan – satuan lahan. Melalui satuan lahan
survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya,
1989 ; 209). Evaluasi lahan sebagai proses penelaahan dan interprertasi data
dasar tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainya agar dapat
(Brinkman dan Smyth, 1973 dalam Jamulyo dan Sunarto, 1996 ;5).
10
berdasarkan atas sifat – sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam
lahan itu sendiri untuk suatu macam atau tingkat penggunaan umum.
(1973) klasifikasi kemampuan lahan terdiri dari 3 kategori utama yaitu kelas,
1. Kelas
rumput untuk makanan ternak, padang rumput dan hutan. Tanah pada kelas
V, VI dan VII sesuai untuk padang rumput, tanaman pohon – pohon atau
vegetasi alami. Dalam beberapa hal tanah kelas V dan VI dapat menghasilkan
buahan, tanaman hias atau bunga – bungaan dan bahkan jenis sayuran
bernilai tinggi dengan pengelolaan dan tindakan konservasi tanah dan air
yang baik. Tanah kelas VIII sebaiknya dibiarkan dalam keadaan alami.
a. Kelas I
berikut:
5) Mudah di olah
suatu tanah yang dimasukkan kedalam kelas I jika topografi hampir datar,
baik, dan mudah di olah. Beberapa dari tanah yang dimasukkan kedalam
ancaman banjir, atau ancaman erosi akan terjadi kembali, maka tanah
tanaman penutup tanah dan pupuk hijau, penggunaan sisa – sisa tanaman
b. Kelas II
erosi sedang.
yang kurang dan tuntutan pengelolaan yang lebih berarti dari tanah kelas
tanah. Sebagai contoh : tanah yang dalam dengan lereng yang landai
diterapkan, dipengaruhi oleh sifat – sifat tanah, iklim dan sistem usaha
kuning.
c. Kelas III
mempunyai pembatas yang lebih berat dari tanah – tanah kelas II dan jika
tidak mengolah tanah sewaktu tanah masih basah. Pada tanah berlereng
Didalam peta kemampuan lahan, lahan Kelas III biasanya diberi warna
merah
d. Kelas IV
lahan Kelas IV lebih besar dari pada tanah – tanah di dalam Kelas III, dan
4) Tanahnya dangkal
warna biru.
e. Kelas V
membatasi pilihan penggunaanya, oleh karena itu lahan ini sesuai untuk
terletak pada topografi datar atau hampir datar tetapi tergenang air, sering
terlanda banjir, atau berbatu – batu, atau iklim yang kurang sesuai, atau
sebagai berikut :
18
f. Kelas VI
5) Berbatu – batu
kelas VI dan daerah perakarannya dalam tetapi terletak pada lereng agak
konservasi yang berat. Pada peta kelas kemampuan lahan, lahan kelas VI
g. Kelas VII
kelas VII yang dalam dan tidak peka erosi jika digunakan untuk tanman
h. Kelas VIII
lebih sesuai untuk dibiarkan dalam keadaan alami. Lahan kelas VIII
2) Berbatu
Contoh lahan kelas VIII adalah tanah mati, batu terungkap, pantai pasir
3. Subkelas
dominan yang sama. Jika dipergunakan untuk pertanian sebagai akibat sifat –
Terdapat beberapa jenis hambatan atau ancaman yang pada sub kelas
yaitu : ancaman erosi tanah ditandai dengan huruf e; keadaan drainase atau
kelebihan air atau ancm,an banjir ditandai dengan huruf w; hambatan daerah
perakaran ditandai dengan huruf s; dan hambatan iklim ditandai dengan huruf
jenis hambatan dan kelas keterangan dari pada sub kelas. Satuan kemampuan
adalah pengelompokan lahan yang sama atau hampir sama kesesuaianya bagi
220).
Tanah dan komponen lahan lainnya seperti bentuk lahan, hidrologi dan
kemampuan didasarkan atas derajat atau intensitas dan jumlah faktor pembatas
lahan, resiko kerusakan jika salah kelola, keperluan pengelolaan tanah dan resiko
dan satuan kemampuan. Oleh karena pengaruh sifat – sifat dan kualitas lahan
berbeda dengan sangat luas menurut iklim, maka kriteria yang disusun dengan
berikut :
1. Iklim
permukaan laut. Udara yang bebas bergerak akan turun temperatur pada
umumnya dengan 1 °C untuk setiap 100 meter naik diatas permukaan laut.
Penyediaan air secara alami berupa curah hujan yang terbatas atau
rendah di daerah agak basah (sub humid), agak kering (semi arid) dan kering
2. Lereng
yang berjarak horizontal 100 meter yang mwempuyai selisih tinggi 10 meter
pada peta tanah. Panjang dan bentuk lereng tidak tercatat pada peta tanah
tetapi dapat menajdi peunjuk jenis tanah tertentu dan pengaruhnya pada
peta.
3. Kedalaman tanah
pertumbuhan akar tanaman, yaitu sampai pada lapisan yang tidak dapat di
tembus oleh akar tanaman. Lapisan tersebut dapat berupa lapisan padas keras,
4. Tekstur tanah
kapasitas tanah untuk menahan air dan permeabilitas tanah serta berbagai
5. Permeabilitas
baik melalui pori – pori makro maupun pori – pori mikro baik kearah
D. Penggunaan Lahan
menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagi penggunaan lahan sangat
geologi, geomorfologi, tanah, air dan vegetasi atau penggunaan lahan. Lahan
suatu unsur fisik atau sosial ekonomi yang berdiri sendiri. Tetapi merupakan
Biaw Tjwan,1955 Jamulyo dan Sunarto, 1996 ; 1). Menurut Jamulyo dan
Sunarto, 1996 hal. 2 Penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai setiap bentuk
1. Perladangan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi
memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk
Karanganyar memiliki potensi yang baik dalam hal peningkatan lahan untuk
B. Variabel Penelitian
1. Iklim
2. Kemiringan Lereng
3. Erosi, meliputi kepekaan erosi dan erosi yang telah terjadi
4. Kedalaman Tanah
5. Tekstur Tanah
6. Permeabilitas Tanah
7. Drainase Tanah
8. Kondisi Batuan
9. Ancaman Banjir
10. Salinitas
26
1. Observasi Lapangan
terhadap data-data yang di peroleh dari instansi yang berkaitan maupun data
sekunder lainnya.
2. Studi Dokumentasi
3. Studi Kepustakaan
4. Studi Interpretasi
D. Alat Penelitian
merupakan himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak
terbatas, jadi ppulasi adalah semua objek yang akan diselidiki (Bintarto dan
Surastopo, 1978 ; 42). Dalam penelitian ini tentu akan berhadapan dengan
sekelompok subyek, karena luasnya subyek penelitian maka perlu dibagi atau
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah satuan lahan yang
sampel merupakan sejumlah satuan lahan yang dipilih sebagai wakil dari
2. Alat Laboratorium
set komputer, Hardisk, Ploppy disk, Printer, Scanner dan perangkat lunak
yaitu sistem Arc/View versi 3.3 yang digunakan untuk membuat peta tematik
dan melakukann overlay peta-peta tematik tersebut. Alat ini juga digunakan
Analisa data atau pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
paling penting dalam penelitian sebab analisis yang salah dapat menimbulkan
28
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini metode analisa data yang digunakan adalah :
Yaitu suatu cara menilai potensi lahan dengan memberikan nilai pada
perencanaan.
pedoman dan kriteria yang digunakan untuk menentukan harkat faktor -faktor
kemampuan lahan :
a. Faktor Menguntungkan
2) Tekstur Tanah
3) Drainase
No Drainase Harkat
1 Jelek 1
2 Sedang 2
3 Agak Baik 3
4 Baik 4
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996
4) Permeabilitas Tanah
Permeabilitas
No Keterangan Harkat
(Cm/Jam)
1 > 12,50 Cepat 1
2 6,25 – 12,50 Agak Cepat 2
3 2,00 – 6,25 Sedang 3
4 0,50 – 2,00 Agak Lambat 2
5 < 0,50 Lambat 1
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996
5) Lereng
Tabel 5. Kriteria Pengharkatan Tingkat Kelerengan
No Lereng (%) Keterangan Harkat
1 <3 Datar 0
2 3–8 Landai -1
3 8 – 15 Miring -2
4 > 15 Curam -3
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996
30
b. Faktor Merugikan
1) Erosi
No Erosi Harkat
1 Tanpa 0
2 Ringan 0
3 Sedang -1
4 Berat -2
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996
2) Banjir
No Banjir Harkat
1 Tanpa 0
2 Jarang -1
3 Sering -2
4 Selalu -3
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996
3) Batu Permukaan
No Batu Harkat
1 Tanpa 0
2 Sedikit -1
3 Sedang -2
4 Banyak -3
Sumber : Jamulyo dan Sunarto, 1996
4) Salinitas
= Kd + Tk + Dr + Pr + Lr – Er – Ba – Bt – Sa
Kelas
Jumlah
Kemampuan Arti Kelas Kemampuan
Harkat
Lahan
≥ 20 I Wilayah baik sekali, hampir tidak ada
penghambat, dapat digunakan untuk segala
macam usaha pertanian
16 – 19 II Wilayah baik, ada sedikit penghambat, dapat
digunakan untuk berbagai usaha pertanian
dengan sedikit intensifikasi
12 – 15 III Wilayah agak baik, beberapa penghambat
memerlukan investasi untuk usaha peratnian
8 – 11 IV Wilayah sedang, beberapa penghambat perlu
diatasi untuk suatiu usaha pertanian
4–7 V Wilayah agak jelek, beberapa penghambat
memerlukan usaha intensifikasi lebih banyak,
usaha pertanian mekanis tidak mungkin
0–3 VI Wilayah jelek, berbagai penghambat alam
membatasi penggunaan lahan untuk pertanian
biasa, baik untuk tanaman tahunan, hutan
produksi dan peternakan
-3 – 0 VII Wilayah jelek sekali, pertumbuhan
tanaman/penggunaan lahan sangat terbatas oleh
faktor alam, agak baik untuk tanaman tahunan
dan hutan produksi
≤ -4 VIII Wilayah amat jelek, faktor-faktor alam tidak
memungkinkan untuk suatu usaha pertanian
hanya baik untuk hutan lindung atau ,marga
satwa
Sumber: Jamulyo dan Sunarto, 1996
yaitu menggambarkan antara dua atua lebih data grafis untuk dapat
gabungan dari beberapa data grafis tersebut. Jadi dalam proses tumpang
BAB IV
a. Lokasi
111).
b. Luas wilayah
dalam 15 desa meliputi 74 dusun. Secara rinci dapat di lihat pada tabel 11.
Peta Administrasi
35
d. Kondisi Tanah
sebagai berikut :
1) Aluvial
Jenis tanah aluvial ini berupa Aluvial Kelabu Tua terdapat pada daerah
2) Grumusol
3) Latosol
dan Pedawang.
Peta Tanah
37
e. Kondisi Geologi
a) Aluvium
sifat aquifer atau pemegang air. Wilayah ini tesebar di desa Sukosari,
Terletak pada daerah dengan ketinggian 500 M diatas permukaan air laut,
Aluvium facies Gunung Api. Di kanan kiri sungai daerah ini masih
38
f. Kondisi Geomorfologi
dan perbukitan dengan ketinggian 25 s/d 500M, yang terdiri dari daerah datar
Peta Geologi
40
adalah 38.634 Jiwa yang terdiri dari 19.417 jiwa penduduk laki-laki dan
Jumlah Penduduk
No Desa Jumlah
Laki - laki Perempuan
1 Gutomo 1.282 1.325 2.607
2 Limbangan 1.034 1.082 2.116
3 Karanggondang 905 925 1.830
4 Lolong 834 854 1.688
5 Pedawang 1.187 1.199 2.386
6 Pododadi 1.413 1.500 2.913
7 Legokkalong 1.888 1.893 3.781
8 Karangsari 2.000 1.986 3.994
9 Kulu 941 954 1.895
10 Banjarejo 1.000 1.053 2.053
11 Wonosari 1.057 1.109 2.166
12 Sukosari 1.083 1.101 2.184
13 Sidomukti 1.211 1.291 2.502
14 Kayugeritan 1.299 1.300 2.599
15 Kutosari 1.028 1.070 2.098
Jumlah 18.170 18.642 36.812
Sumber : Kecamatan Karanganyar Dalam Angka, BPS Tahun 2003
orang, pengusaha sedang/besar 260 jiwa, buruh industri 2.267 jiwa, buruh
bangunan 745 jiwa, buruh perkebunan 1991 jiwa, pedagang 1991 jiwa, jasa
angkutan 89 jiwa, ABRI 60 jiwa dan pensiunan 159 jiwa. (Data Monografi
3. Kondisi Iklim
a. Suhu
sebagai berikut :
T = 26,3° C – 0,61 h
Keterangan :
H = Ketinggian tempat
100 M)
= 26,3°C – 3,05°C
= 23,25°C
= 269,3°C – 0,15°C
= 26,15°C
23,25°C + 26,15°C
T=
2
49,4°C
=
2
= 24,7°C
b. Curah Hujan
rata-rata curah hujan tahunan untuk jangka waktu 1994 - 2005 yaitu
sebesar 3153,253 mm, dengan rata-rata hujan bulan basah yaitu pada
bulan Februari sebesar 687,2 mm dan rata-rata bulan terkering pada bulan
rata-rata bulan basah 9,1 bulan. Bulan terkering adalah bulan dimana
curah hujan yang jatuh selama satu bulan berjumlah < 60 mm. Bulan
basah adalah jumlah curah hujan yang jatuh selama satu bulan > 100 mm.
sistem Schmidt dan Ferguson yaitu atas dasar nisbah rata-rata jumlah
bulan kering dan rata-rata jumlah bulan basah yang dikalikan 100 %.
43
maka:
1,8
Q= X 100%
9,1
= 19,78%
Tipe Curah hujan ini diklasifikasikan berdasarkan jumlah besarkecilnya
waktu tertetu. Penggunaan lahan merupakan suatu proses yang dinamis dan
agak berkurang, hal ini sebagai akibat kondisi fisik topografi dan kemiringan
Gutomo.
5. Bentuk Lahan
bentuk khas sebagai akibat pengaruh dari proses dan struktur batuan selama
permukaa bumi ini dapat dibedakan menjadi 9 satuan bentukan asal bentuk
lahan yaitu satuan bentuk lahan asal vulkanis, asal denudasional, asal
struktural, asal proses marin, asal proses fluvial, asal eolin (angin), asal
6. Satuan Lahan
Satuan lahan adalah suatu wilayah dari lahan yang mempunyai kualitas
dan karakteristik lahan yang khas dan dapat ditentukan batasnya pada peta
(FAO, 1976). Penggunaan satuan lahan ini didasarkan atas beberapa faktor
lereng (Data Pokok) skala 1 : 50.000, Peta penggunaan lahan (Data Pokok)
skala 1 : 50.000 dan peta bentuk lahan skala 1 : 50.000. Dari peta tersebut
Satuan Lahan).
berikut :
1. S1IIPk
2. F1IIPm
lahan sebagai permukiman. Satua lahan ini terdapat pada wilayah dengan
3. S1IIPm
latosol.
4. F5IIPm
5. F1IISw
6. S1IISw
7. F5IISw
8. F1IIPc
9. S1IIPc
10. F3Ipm
permukiman.
11. F5Ipm
lahan permukiman.
12. F1IPm
lahan permukiman
13. S1IPm
lahan permukiman.
14. F3ISw
15. F1ISw
16. F5Isw
lahan sawah.
17. S1ISw
lahan sawah.
18. F1IPc
19. S1IPc
20. S1IIIPk
21. S2IIIPk
22. S1IIIPc
23. S1IIIPm
lahan permukiman
24. S1IIISw
lahan sawah.
25. S2IIIPc
26. S1IVPk
27. S2IVPk
28. S1IVPc
29. S2IVPc
30. S1IVPm
31. S1IVSw
lahan sawah.
32. S2IVSw
33. S2VIPk
34. S1VIPk
35. D1VIPk
36. S2VIPCk
37. S1VIPc
38. D1VIPc
39. S2VIPc
40. S1VISw
lahan sawah.
41. S2VISw
lahan sawah.
42. S2VIPm
lahan permukiman
43. S1VIH
lahan hutan.
55
44. D1VIH
45. S2VIH
lahan hutan.
46. S1VPk
47. S2VPk
48. S1VSw
49. S2VSw
50. S2VPm
51. S1VPm
52. S2VPc
53. S1VPc
54. S1VH
lahan hutan
55. S2VH
tabel 19.
57
B. Analisis
kemampuan tingkat III dan IV. Hasil scorring menunjukkan tingkat harkat
tertinggi atau skor tertinggi adalah 17 yaitu pada wilayah dengan satuan lahan
berikut:
antara lain :
ancaman banjir, tanpa kandungan salinitas, drainase baik, tekstur sedang dan
Wilayah satuan lahan ini dimasukkan kedalam kelas II karena adanya faktor
kemiringan lereng yang landai, dan tingkat erosi yang terjadi pada tingkat
Wilayah ini mempunyai sifat antara lain : tingkat erosi sedang hingga berat
kondisi batuan relatif, tekstur tanah agak kasar, permeabilitas 6.54 – 9.84
Satuan lahan ini dimasukkan dalam kelas III karena faktor lereng yang
miring, sehingga kemungkinan erosi yang terjadi agak berat, satuan lahan ini
Wilayah ini mempunyai sifat yang berupa : tingkat erosi berat, kondisi
a. Kelas II
hati, termasuk tindakan konservasi. Lahan ini sesuai untuk segala jenis
63
b. Kelas III
kelas II. Lahan kelas ini memerlukan tindakan pengawetan tanah yang
lahan untuk lahan kelas III ini seperti cagar alam, hutan produksi dan
c. Kelas IV
sehingga perlu tindakan khusus dalam hal pengawetan yang cukup berat,
64
dengan kenyataan yang ada yaitu peta penggunaan lahan dapat diketahui
sudah sesuai dengan kemampuan lahan yang ada, dimana klasifikasi yang ada
yaitu kelas II, III dan IV. Faktor penghambat yang berupa erosi jika tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Melalui kegiatan Scorring yang didasarkan atas data sekunder dan cek
lahan.
B. Saran
bersangkutan.
2. Lahan Kelas II sebagai kelas lahan dengan ancaman erosi terkecil sebaiknya
3. Lahan kelas III dengan ancaman erosi sedang diarahkan sebagai kelas
sebagai lahan hutan produksi dan cagar alam disertai tindakan khusus.
suatu wilayah dapat menimbulkan bahaya bagi lahan yang diolah seperti
terjadinya erosi.
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : Penerbit IPB Press.
Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1993. Petunjuk Teknis Evaluasi
Lahan. Bogor : Pusat penelitian Tanah dan Agroklimat Kerjasama
dengan proyek pembangunan penelitian Pertanian Nasional, Badan
penelitian dan pengembangan pertanian, Departemen pertanian.