Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PTIK - FT

SKOR NILAI :

Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya


Terhadap Kinerja Karyawan
Dewi Sandy Trang

The Role of Leadership and Motivasion of School


Headmaster in Improving Teacher Performance
Ahmad Sukandar

NAMAMAHASISWA: RASYID AL-HADI SARAGIH

NIM : 5191151004

DOSEN PENGAMPU :Dr. Arif Rahman, M.Pd

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Dengan Memanjatkan Puji Serta Syukur ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa,Segala

Limpahan Rahmat Dan Karunia-Nya Kepada Kami Sehinga Dapat Menyelesaikan

Makalah CRITICAL JOURNAL REVIEW Terimakasih Kepada Dosen Pengajar Kami

yang Telah Membimbing Kami Sehingga Makalah Matematika Dasar Ini Dapat

Kami

Selesaikan

Sebagai tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Tepat Pada Waktunya ,Ucapan Terima

kasih juga Kami Sampaikan Kepada Semua Pihak Yang Telah Banyak Membantu

Dalam Menyelesaikan Makalah Ini,Kami Menyadari Bahwa Di Dalam Proses

Penulisan Makalah Ini Masih Jauh Dari Kesempurnaan Baik Materi Maupun Cara

Penulisannya

Namun Demikian Kami Telah Berupaya Dengan Segala Kemampuan Dan

Pengetahuan Yang Kami Miliki Sehingga Dapat Selesai Dengan Baik,Dan Oleh

Karena Itu Dengan Rendah Hati Kami Berharap Kepada Pembaca Yang Budiman

Untuk Memberikan Masukan Saran Dan Kritik Yang Sifatnya Membangun Guna

Penyempurnaan Makalah Ini Akhirnya Kami Berharap Semoga Makalah Ini Dapat

Bermanfaat Bagi Seluruh Pembaca

Medan............2019

Penulis

RASYID AL-HADI

2|CJR KEPEMIMPINAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR........................................................................................ 4


B. Tujuan ............................................................................................................................ 4
C. Manfaat .......................................................................................................................... 4
D. Identitas Journal ............................................................................................................. 4
1. Journal I ................................................................................................................... 4
2. Journal 2 ................................................................................................................... 5
BAB II RINGKASAN JOURNAL ......................................................................................... 6
A. Journal I ......................................................................................................................... 6
B. Journal II ........................................................................................................................ 7
BAB III ANALISA JOURNAL ............................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 16
A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 16
B. REKOMENDASI ........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

3|CJR KEPEMIMPINAN
4|CJR KEPEMIMPINAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan


dalam meringkas dan menganalisi sebuah jurnal serta membandingkan jurnal
yang dianalisis dengan jurnal yang lain, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami, terkadang kita hanya memilih satu jurnal untuk dibaca tetapi
hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan
pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CJR Kepemimpinan ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih jurnal referensi terkhusus pada
pokok bahasa tentang kepemimpinan

B. Tujuan
Mengkritisi sebuah jurnal kepemimpinan. Yang dikritik dalam jurnal
tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, dan kelemahan dan kelebihan
pada jurnal yang dianalisis.

C. Manfaat

Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:

 Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan,


ciri-ciri kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
 Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah jurnal yang
telah di lengkapi dengan ringkasan jurnal , pembahasan isi jurnal,
serta kekurangan dan kelebihan jurnal tersebut.
 Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan
atas jurnal-jurnal yang dianalisis tersebut.

D. Identitas Jurnal
1. Jurnal I
 Judul Journal : Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan
 Nama Journal : EMBA
 Edisi Terbit : 2013

5|CJR KEPEMIMPINAN
 Pengarang : Dewi Sandy Trang
 Kota Terbit : Sulawesi Utara
 ISSN : 2303-1174
 Alamat Situs
:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1995/1590

2. Jurnal II
 Judul Journal : The Role of Leadership and Motivasion of School
Headmaster in Improving Teacher Performance
 Nama Journal : International Journal of Nusantara Islam
 Edisi Terbit : 2018
 Pengarang : Ahmad Sukandar
 Kota Terbit : Jawa Barat
 Alamat Situs : https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ijni

6|CJR KEPEMIMPINAN
BAB II

RINGKASAN JOURNAL

JOURNAL I

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju

pencapaian sasaran.

(Robbins, 2006). Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi aktifitas

kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah

suatu proses memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk

memimpin dalam mencapai tujuan (Jacob & Jacques, 2008). Kepemimpinan adalah

penggunaan pengaruh dalam perangkat atau situasi organisasi, yang menghasilkan

sesuatu yang bermakna dan berdampak langsung pada tujuan-tujuan yang

menantang. (Ivancevich, et. al, 2008). Kepemimpinan adalah kemampuan untuk

memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan suatu

usaha kooperatif mencapai tujuan yng sudah direncanakan. (Kartono, 2005).

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dari seorang individu terhadap orang

lain untuk mencapai sebuah tujuan bersama. (Kreitner & Kinicki, 2008).

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai penggunaan kekuasaan dan pengaruh

untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas pengikut ke arah pencapaian tujuan.

(Colquitt, et.al, 2009). Berdasarkan dari definisi-definisi yang telah dikemukakan

diatas, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah

kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama dalam mencapai

tujuan yang ditetapkan.

Budaya Organisasi

Budaya organisasi sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-

keyakinan (believes) atau

norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota

suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah

7|CJR KEPEMIMPINAN
organisasi. (Sutrisno, 2010). Budaya organisasi merupakan cara hidup dan gaya

hidup dari suatu organisasi yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai atau

kepercayaan yang selama ini dianut oleh anggota organisasi. (Ermawan, 2011).

Budaya organisasi adalah Pola asumsi dasar diciptakan atau dikembangkan oleh

kelompok tertentu saat mereka menyesuaikan diri dengan masalah-masalah

eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja cukup baik serta dianggap

berharga, dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang benar

untuk menyadari, berpikir dan merasakan hubungan dengan masalah tersebut.

(Fred Luthans, 2006). Budaya itu adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang

dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar cara mereka

bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar. (Robbins, 2007). Budaya

organisasi adalah pola kepercayaan, nilai, ritual, mitos para anggota suatu

organisasi, yang mempengaruhi perilaku semua individu dan kelompok di dalam

organisasinya. (Harrison dan Stokes, 1992). Dari berbagai definisi yag telah

dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan nilai,

anggapan, asumsi, sikap dan norma perilaku yang telah melembaga kemudian

mewujud dalam penampilan, sikap dan tindakan, sehingga menjadi identitas dari

organisasi tertentu.

Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk

menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan

oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur

prestasi kerja atau kinerja organisasi. (Gibson et al.,1996). Kinerja atau prestasi kerja

seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama

periode waktu tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya

standar, target atau kriteria lain yang ditentukan terlebih dahulu dan telah

disepakati bersama. (Soeprihanto, 2000). Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

8|CJR KEPEMIMPINAN
(Mangkunegara, 2000). Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, kinerja karyawan

dapat disimpulkan sebagai otuput atau hasil kerja karyawan sesuai dengan tugas

dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi.

JOURNAL II

Manajemen sekolah menerapkan konsep manajemen organisasi melalui penerapan

kebijakan dan aturan perilaku dalam melaksanakan visi dan misi sekolah dalam

rangka mencapai tujuan organisasi (Visscher, 2013, hlm. vi). Peraturan Prosedur

dibuat untuk menciptakan suasana yang mendukung proses pendidikan sehingga

siswa termotivasi dalam belajar dan mengajar. Dengan adanya kebijakan ini dan

aturan sekolah harus menginstal kinerja mengajar guru yang baik untuk semua

komponen di dalamnya untuk mencapai tujuan manajemen sekolah dengan penuh

(Cañado 2012, p. 128).

Salah satu kunci keberhasilan manajemen sekolah adalah pelaksanaan kinerja

mengajar guru yang baik. Bahkan untuk sekolah dengan kinerja mengajar tinggi dan

tertib guru harus gambar untuk sekolah itu sendiri terutama untuk siswa dan guru

mereka (Hunter, Brown, & Donahoo 2012, p. 37). Pandangan dari masyarakat dan

sekolah pada gambar dengan kinerja mengajar guru yang baik akan membawa

umpan balik positif pada pengembangan sekolah khususnya untuk

mempertahankan manajemen sekolah. Mencapai tujuan manajemen kepala sekolah

dipengaruhi oleh salah satu keterampilan manajerial yang baik dari kepala sekolah

dalam melaksanakan semua kegiatan di sekolah (Jones, Jenkin, & Tuhan, 2006, hal.

5).

Guru adalah salah satu komponen pendidikan yang memainkan peran penting

dalam keberhasilan pendidikan. Mereka diharapkan dapat memainkan peran guru

ideal. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah untuk

meningkatkan kinerja guru (DeVitis & Irwin-DeVitis 2010, p. 379). kinerja guru

adalah persepsi guru dari kinerja guru yang berkaitan dengan kualitas pekerjaan

9|CJR KEPEMIMPINAN
(Wragg, Haynes, & Chamberlin, 2012, p. 29), tanggung jawab (Millman & Darling-

Hammond, 1991, hal. 40), kejujuran (Hoy & DiPaola, 2009, hal. 268), kerjasama dan

inisiatif (Cheng, 2013, hlm. 59).

Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

dalam pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Gravells,

2017, hlm. 32-68) serta tugas sebagai tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah.

Guru adalah profesi profesional di mana ia dituntut untuk melakukan segala upaya

untuk melaksanakan kegiatan sebagai terbaik dia bisa. Tugas guru sebagai pendidik,

guru dan pelatih harus mampu mempengaruhi siswa. Guru sebagai salah satu

komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi yang sangat

menentukan keberhasilan belajar (UNICEF, 2009, hal. 2). Karena fungsi utama guru

adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

Keberadaan guru dalam dunia pendidikan sangat penting, karena kewajiban tidak

hanya untuk mengubah pengetahuan tetapi juga dibutuhkan untuk internalisasi

nilai-nilai pada siswa. Bentuk nilai-nilai diinternalisasi setidaknya mencakup efek

etis, pragmatis, sensorik dan agama (Robertson, Corbin, Tranter, & Bartlett, 2010,

hlm. 59).

Selain itu, posisi guru dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis dan

menentukan. Hal ini strategis karena guru akan menentukan kedalaman dan

keluasan materi pelajaran, sementara itu yang menentukan karena guru memilih

dan memilah materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa (Douglas &

Stirling, 2015, p. 2019). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tugas

guru adalah kinerjanya dalam perencanaan / perancangan, pelaksanaan dan

evaluasi proses pengajaran dan pembelajaran. kinerja guru memiliki hubungan

dengan perilaku guru dalam melaksanakan tugas, sering ditemukan kondisi yang

menyebabkan indikasi kinerja rendah yang akan berdampak pada kinerja sekolah

rendah (Shepherd & Linn, 2014, hlm. 25).

10 | C J R K E P E M I M P I N A N
Meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalisme guru dalam kinerja

mereka terkait erat dengan efektivitas peran kepala sekolah. Dalam sebuah

organisasi yang dinamis dan fleksibel tentang perubahan seperti pendidikan, kepala

sekolah memainkan peran yang sangat penting dalam membantu guru

meningkatkan kinerja mereka (Robertson et al., 2010, p. 25). Keterampilan dan

kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah adalah salah satu pemimpin

pendidikan profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas untuk mengelola

semua sumber daya organisasi dan bekerja dengan guru dalam mencapai tujuan

pendidikan. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

memiliki efek pada peningkatan kinerja guru (Odden, 2009, hal. 131).

Sekolah kepala bertanggung jawab untuk mengatur kegiatan pendidikan,

administrasi sekolah, pembinaan staf pendidikan lainnya, dan memanfaatkan dan

memelihara sarana dan prasarana. Hal ini menjadi lebih penting seiring dengan

tuntutan yang semakin kompleks pekerjaan kepala sekolah, yang membutuhkan

dukungan kinerja yang lebih efektif dan efisien. Kepala sekolah adalah sosok yang

mampu menjadi fasilitator untuk mencapai tujuan pendidikan karena dalam hirarki

birokrasi kepala sekolah merupakan perpanjangan dari pemerintah untuk

mewujudkan cita-cita dan tujuan pendidikan (Simmons & Hawkins, 2009, hal. 217).

Pokok lainnya adalah elemen penting untuk efektivitas lembaga-lembaga

pendidikan. Seorang kepala sekolah yang baik akan dinamis untuk menyiapkan

berbagai macam program pendidikan. keberhasilan sekolah dan kegagalan sebagian

besar ditentukan oleh kepala sekolah, karena sekolah kontrol kepala sekolah dan

menentukan arah sekolah bermaksud untuk mengejar dan tujuan pendidikan.

sukses

kepala sekolah adalah ketika ia memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi

yang kompleks, dan mampu melaksanakan peran dan tanggung jawab untuk

memimpin sekolah (Skager 2014, p. 80). Oleh karena itu, kita perlu kemampuan

peran kepemimpinan dan motivasi kepala sekolah untuk mengeksplorasi,

11 | C J R K E P E M I M P I N A N
menyebarkan, membina, dan mengembangkan potensi guru dalam rangka

meningkatkan kinerja guru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

12 | C J R K E P E M I M P I N A N
BAB III

ANALISIS JOURNAL

1. Judul Jurnal 1 :
Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan
Jurnal 2 :
The Role of Leadership and Motivasion of School Headmaster
in Improving Teacher Performance
2. Jurnal Jurnal 1 : Jurnal EMBA
Jurnal 2 : International Journal of Nusantara Islam
3. Download Jurnal 1 :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1995/1590
Jurnal 2 : https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ijni
4. Volume dan Jurnal 1 : Vol. 1 (3) Hal. 208-216
Halaman Jurnal 2 : Vol. 6 (2) Hal. 182-190
5. Tahun Jurnal 1 : 2013
Jurnal 2 : 2018
6. Penulis Jurnal Jurnal 1 : Dewi Sandy Trang
Jurnal 2 : Ahmad Sukandar
7. Reviewer Rizky Nabila
8. Tanggal 29 Oktober 2019
9. Tujuan Jurnal 1 :
Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengukur secara simultan Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
2. Untuk mengukur secara parsial Pengaruh Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
3. Untuk mengukur secara parsial Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Perwakilan
BPKPProvinsi Sulawesi Utara.
Jurnal 2 :
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan profesionalisme guru dalam kinerja
mereka terkait erat dengan efektivitas peran kepala sekolah.
10. Abstrak Jurnal 1 :
Tujuan utama pembangunan Negara Indonesia di bidang
sumber daya manusia dewasa ini adalah menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan masyarakat

13 | C J R K E P E M I M P I N A N
Indonesia yang sejahtera. Hal ini dilakukan mengingat
pentingnya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang
terus mengalami perubahan dengan menuntut setiap
individu maupun kelompok harus mampu meningkatkan
kinerjanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan pada Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara. Populasi terdiri dari 92 orang dengan
menggunakan sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan
gaya kepemimpinan memiliki tingkat signifikansi sebesar
0,447 yang artinya gaya kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Budaya
organisasi signifikan artinya budaya organisasi memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Secara simultan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhada kinerja karyawan.
Dengan adanya temuan dalam penelitian ini, sebaiknya gaya
kepemimpinan yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
ada pada saat ini.
Jurnal 2 :
Artikel ini membahas tentang peran kepemimpinan dan
motivasi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.
Dengan menggunakan literatur dalam pendidikan, artikel
ini menemukan bahwa guru merupakan profesi profesional
di mana ia dituntut untuk melakukan segala upaya untuk
melaksanakan kegiatan sebagai terbaik dia bisa. Tugas guru
sebagai pendidik, guru dan pelatih harus mampu
mempengaruhi siswa. Guru sebagai salah satu komponen
dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi yang
sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Peran
kepala sekolah sangat penting dan dominan dalam
meningkatkan kinerja guru, baik dalam meningkatkan
kompetensi dan motivasi kerja dan dalam membangun
sistem kerja yang efektif dan menciptakan suasana kerja
yang harmonis, aman dan menyenangkan. Upaya
meningkatkan kualitas guru harus terus dilakukan oleh
kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru
menjadi individu handal yang akan memajukan organisasi
sekolah. Oleh karena itu, kita perlu kemampuan peran
kepemimpinan dan motivasi kepala sekolah untuk
mengeksplorasi, menyebarkan, membina, dan
mengembangkan potensi guru dalam rangka meningkatkan

14 | C J R K E P E M I M P I N A N
kinerja guru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
11. Kata Kunci Jurnal 1 : Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja
Karyawan.
Jurnal 2 : Leadership, Motivation, School Headmaster,
Teacher Performance
12. Subject Jurnal 1 :
Penelitian Jumlah karyawan yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara terdiri dari 102 orang, yang terdiri dari 10
orang pimpinan dan 92 orang karyawan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan. Berhubung jumlah
populasi hanya 92 karyawan maka penulis memutuskan
seluruh populasi di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara dijadikan sampel, sehingga dapat dikatakan sampel
dalam penelitian ini adalahsampel jenuh.
Jurnal 2 :
Subject nya adalah Kepala Sekolah dalam rangka
meningkatkan kinerja guru menjadi individu handal yang
akan memajukan organisasi sekolah.
13. Assessment Jurnal 1 : Teknik dalam pengumpulan data ini menggunakan
Penelitian metode hipotesis,kinerja karyawan dan budaya organisasi.
Jurnal 2 : Studi dokumen adalah mengumpulkan data dengan
menggali dokumen yang memiliki relevansi dengan tujuan
penelitian, seperti teori dan kepemimpinan konsep data yang
kepala sekolah harus memiliki, panduan tugas dan kinerja
kepala sekolah, dokumen-dokumen ini akan menjadi bukti
yang logis dan rasional untuk memperkuat argumen dan
fakta.
14. Metode Jurnal 1 :
Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis
regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi
17.
Jurnal 2 :
Artikel ini berkaitan dengan bidang pendidikan, sehingga
metode penulisan yang digunakan adalah metode penelitian
pendidikan, yaitu sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan terbukti, pengetahuan tertentu sehingga
dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Newby,
2013). Studi dokumen adalah mengumpulkan data dengan
menggali dokumen yang memiliki relevansi dengan tujuan
penelitian, seperti teori dan kepemimpinan konsep data yang

15 | C J R K E P E M I M P I N A N
kepala sekolah harus memiliki, panduan tugas dan kinerja
kepala sekolah, dokumen-dokumen ini akan menjadi bukti
yang logis dan rasional untuk memperkuat argumen dan
fakta (Lankshear, 2004).
15. Langkah Jurnal 1 :
Penelitian Analisis Koefisien Korelasi Berganda (R) dan Koefisien
Determinasi (R2),Pengujian Hipotesis Pertama, kedua
Pengujian Hipotesis Ketiga
Jurnal 2 :
Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui mengumpulkan
data dengan menggali dokumen yang memiliki relevansi
dengan tujuan penelitian, seperti teori dan kepemimpinan
konsep data yang kepala sekolah harus memiliki, panduan
tugas dan kinerja kepala sekolah, dokumen-dokumen ini
akan menjadi bukti yang logis dan rasional untuk
memperkuat argumen dan fakta.
16. Hasil Penelitian Jurnal 1 :
Hasil pengujian analisis regresi memperlihatkan bahwa Gaya
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi secara simultan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Budaya terlahir dari pemimpinnya dan pemimpin
mencerminkan budaya organisasinya. Ibarat dua sisi mata
uang dalam satu koin. Setiap
pemimpin memiliki perangai yang berbeda-beda yang
nantinya akan menciptakan budaya yang mencerminkan
kepribadiannya. Senada dengan apa yang terjadi di
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Dimana
pemimpinnya menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan
sehingga mampu menjadikan dirinya sebagai change
agent untuk mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan
kedisiplinan yakni penegakan hukuman disiplin karyawan
melalui budaya birokrasi. Disamping itu pemimpin sangat
dekat dengan para karyawan, turut menciptakan suasana
yang nyaman dan akrab dalam bekerja sehingga karyawan
menjadikan dirinya teladan dalam membangun budaya
suportif yang tercermin dari rasa kekeluargaan yang cukup
solid. Tak hanya menjadi change agent dan teladan dalam
membangun budaya birokratif dan suportif. Pimpinan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara menjadi Pilot
Project dalam pengembangan diri melalui sharing knowledge,
berbagi pengalaman pekerjaan, sehingga mampu mendorong
para karyawan untuk lebih meningkatkanpotensi yang

16 | C J R K E P E M I M P I N A N
mereka miliki. Hal ini dicerminkan melalui budaya
inovatif.Hasil penelitian mendukung penelitian Indriany
(2009) dalam jurnalnya Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening.
Penelitian tersebut menghasilkan bahwa Gaya
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Jurnal 2 :
Hasil yang diperoleh adalah Kepala sekolah sebagai
pemimpin di sekolah tentu mempengaruhi orang lain (Hilton,
Hilton, Dole, & Goos 2015) seperti guru dan tenaga
kependidikan lainnya untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan oleh sekolah. Tujuannya akan tercapai jika kepala
sekolah bersedia dan mampu membangun komitmen dan
bekerja keras untuk membuat sekolah yang dipimpinnya
menjadi sekolah berkualitas yang adalah yang terbaik di
daerahnya (Macdonald, Dixon, & Tiplady, 2019, p. 6). Dalam
teori kepemimpinan setidaknya ada dua gaya kepemimpinan,
yaitu berorientasi tugas kepemimpinan dan kepemimpinan
berorientasi manusia (Remington, 2016, hlm. 51). Dalam
rangka meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah dapat
menerapkan gaya kepemimpinan secara tepat dan fleksibel,
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
17. Analisi Jurnal Jurnal 1 :
- Kelebihan :
Penelitian pada jurnal ini,memaparkan mulai dari
pendahuluan sampai kesimpulan dengan jelas,dan
mudah dipahami.
- Kekurangan :
Tiap paragraf ada yang menjorok kedalam dan ada
pula yang tidak menjorok kedalam.
Jurnal 2 :
- Kelebihan :
Penelitian pada jurnal ini,memaparkan mulai dari
pendahuluan sampai kesimpulan dengan jelas, dan
mudah dipahami.
- Kekurangan :
Jurnal ini menggunakan bahasa inggris sehingga harus
diterjemahkan lebih dahulu.
18. Kesimpulan Jurnal 1 :

17 | C J R K E P E M I M P I N A N
Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Secara parsial gaya kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Secara
parsial budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Jurnal 2 :
Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah memiliki
pengaruh yang signifikan pada peningkatan kinerja guru.
Berdasarkan penjelasan di atas, menjelaskan bahwa peran
kepala sekolah dalam memberikan motivasi untuk
meningkatkan kinerja guru sangat diperlukan, hal tersebut
dibuktikan bahwa motivasi kepala sekolah memainkan peran
penting dalam kinerja guru meningkatkan bahkan dijelaskan
dalam hasil kuesioner yang dibagikan di kategori pengaruh
yang tinggi. Jadi, hasil penelitian ini pada dukungan waktu
yang sama dan memperkuat konsep dan teori yang
menjelaskan bahwa tugas pokok sebagai motivator
mencakup tiga hal, yaitu kemampuan untuk mengatur
lingkungan kerja, seperti mengelola ruang kantor kepala
sekolah, administrasi ruang, ruang kelas, laboratorium,
Bimbingan dan Konseling, Intra-Sekolah Organisasi
Mahasiswa, perpustakaan, Sekolah Unit Kesehatan, dan
sebagainya; kemampuan untuk mengatur suasana kerja,
seperti menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara
guru / staf / karyawan, dan mampu menciptakan rasa aman
di sekolah; dan kemampuan untuk membangun prinsip-
prinsip penghargaan dan hukuman (reward and punishment)
termasuk mampu mengembangkan motivasi eksternal dan
internal untuk semua orang di sekolah.

19. Saran Jurnal 1 :


Berdasarkan hasil pembahasan dapat dikemukakan saran
yang dapat digunakan untuk peneliti, akademisi, dan
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara, sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan yang ada diperwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara sebaiknya disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara saat ini.
2. Penelitian lain dapat dikembangkan dimasa mendatang
dengan mengembangkan variabel lain seperti motivasi kerja,
organisasi pembelajar dan komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.

18 | C J R K E P E M I M P I N A N
Jurnal 2 :
Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah memiliki
pengaruh yang signifikan pada peningkatan kinerja guru.
Sehingga tugas pokok sebagai motivator yaitu kemampuan
untuk mengatur lingkungan kerja, seperti mengelola ruang
kantor kepala sekolah, administrasi ruang, ruang kelas,
laboratorium, Bimbingan dan Konseling, Intra-Sekolah
Organisasi Mahasiswa, perpustakaan, Sekolah Unit
Kesehatan, dan sebagainya.
20. Referensi Jurnal 1 :
Cahyono, Ari. 2012. Analisa Pengaruh Kepemimpinan, motivasi,
dan budaya organisasi terhadap kinerja
Dosen dan Karyawan di Universitas Pawyatan Daha Kediri. Jurnal
Ilmu Manajemen Revitalisasi Vol.1
Nomor 1.
Colquitt, Jason A, Jeffrey A, and Michael J. Wesson. 2009.
Organizational, International Edition. McGraw-
Hill/Irwin, New York.
Ermawan, Erni. R. 2011. Organizational Culture : Budaya
Organisasi Dalam Perspektif Ekonomi dan Bisnis.
Alvabeta, Bandung
Fred Luthans. 2006. Perilaku Organisasi, Edisis Kesepuluh.
Penerbit : Andi Offset.
Gibson, Ivancevich, Bonnelly. 1996. Organisasi Perilaku
Struktur Proses. Jillid I. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Horrison R, and Stokes H. 1992. Diagnosing Organizational
Culture. San Fransisco : Jossey-Bass-Preiffer.
Indriani, Etty. 2009. Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
di Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel
Intervening. Jurnal SDM, STIE AUB Surakarta.
Ivancevich Robert Konopaske and Michael T. Matteson. 2008.
Organizational Behaviour and Management,
Eight Edition. International Edition. McGraw-Hill/Irwin, New
York.
Jacob and Jacques. 2008. The Relationship Among Principal
Leadership, School Culture, and Student
Achievment In Missouri Midle Schools. University of Missouri-
Columbia.
Kartono, Kartini, 2005. Kepemimpinan : Apakah Kepemimpinan
Abnormal itu? Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.

19 | C J R K E P E M I M P I N A N
Jurnal 2 :
Akram, T., Lei, S., & Haider, M. J. (2016). The impact of
relational leadership on employee innovative work behavior
in IT industry of China. Arab Economic and Business Journal,
11(2), 153–161. https://doi.org/10.1016/j.aebj.2016.06.001
Buble, M., Juras, A., & Matić, I. (2014). THE RELATIONSHIP
BETWEEN MANAGERS’ LEADERSHIP STYLES AND
MOTIVATION. Journal of Contemporary Management Issues,
19(1), 161–193.
Burhanudin. (1994). Analisis Administrasi Manajemen dan
Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Cañado, M. L. P. (2012). Competency-based Language Teaching in
Higher Education. New York - London: Springer Science &
Business Media.
Capone, R., D’Acunto, I., Sorbo, M. R. D., Regno, F. D., &
Tortoriello, F. S. (2016). Action Research: A New Perspective
in Math and Science Education. Conference Proceeding New
Perspectives In Scienze Education, 526–530. Retrieved from
https://ardhindie.com/book/read.php?file=conference-
proceeding-new-perspectives-in-scienze-education
Cheng, Y. C. (2013). School Effectiveness And School-Based
Management: A Mechanism For Development. New York -
London: Routledge.

20 | C J R K E P E M I M P I N A N
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial

gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan namun tidak

signifikan. Secara parsial budaya organisasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah memiliki pengaruh yang

signifikan pada peningkatan kinerja guru. kemampuan untuk mengatur

suasana kerja, seperti menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara

guru / staf / karyawan, dan mampu menciptakan rasa aman di sekolah; dan

kemampuan untuk membangun prinsip-prinsip penghargaan dan hukuman

(reward and punishment) termasuk mampu mengembangkan motivasi

eksternal dan internal untuk semua orang di sekolah.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa

menjadi seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Dengan mempelajari

kepemimpinan mahasiswa mampu menargetkan sebuah target yang sudah

dia rencana kan sebelumnya ingin menjadi seorang pemimpin, jadi jika sudah

mempelajari ilmu kepemimpinan dari awal maka dia akan mengerti seperti

apakah pemimpin yang ideal itu.

21 | C J R K E P E M I M P I N A N
DAFTAR PUSTAKA

Trang, Dewi. Sandy. (2013). Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan, EMBA Journal. Sulawesi Utara.

Sukandar, Ahmad. (2018). The Role of Leadership and Motivasion of School Headmaster in
Improving Teacher Performance, International Journal of Nusantara Islam. Jawa Barat.

22 | C J R K E P E M I M P I N A N

Anda mungkin juga menyukai