Anda di halaman 1dari 8

GEMINTANGNYA KOSAMBI

Teti Mulyati

Pra KKN Gemintang


Teti Mulyati adalah nama saya. Adapun Teti, Tetong, Tet maupun Mul adalah nama
panggilan saya yang sering digunakan teman-teman, para dosen maupun orang yang baru kenal
dengan saya. Saya asli dari Serang Banten, bahkan lahirnya pun di Serang pada tanggal 17
September 1997. Saya memiliki 3 bersaudara, yakni dua laki-laki dan satu perempuan. Dan
Saya bersyukur kepada Allah sang Pencipta Alam, karena dengan karunia-Nya lah saya bisa
terlahir sebagai anak perempuan satu-satunya dikeluarga saya.
Saya adalah Mahasiswi Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Ushuluddin, Jurusan Ilmu Hadis yang pada tahun ini saya memasuki semester 7. Kebayakan
orang menganggap bahwa jurusan Ilmu Hadis adalah jurusan buangan dari jurusan-jurusan
yang lain, karena jurusan ini adalah jurusan baru yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tahun 2016, tepatnya saya adalah angkatan pertama. Tetapi saya bersyukur berada di
sekitar orang-orang yang mempelajari Hadis Rasulullah, karena terdapat sebuah riwayat atau
perkataan ulama yang berbicara bahwa “Jika Malaikat adalah penjaga langit, maka ahli Hadis
adalah penjaga bumi”, semoga saya termasuk pada orang-orang tersebut. Dan semoga lulus
dengan tepat waktu serta mendapatkan nilai Cum Laude1. Aamiin2.
KKN yang bisa disebut Kuliah Kerja Nyata ini adalah salah satu mata kuliah yang wajib
diambil pada semester 6 dan merupakan salah satu persyaratan agar saya bisa menyusun tugas
akhir pada jenjang S1, yakni Skripsi. KKN ini juga merupakan salah satu bentuk pengabdian
pada Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa yang membentuk kelompok-kelompok dan
melakukan program sosial di Masyarakat. Yang mana KKN ini dikelola oleh lembaga
pengabdian kepada masyarakat yang sekarang menjadi Pusat Pengabdian kepada Masyarakat
(PPM) di bawah lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019 ini
dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2019 sampai 23 Agusstus 2019, tepatnya 1 bulan full3 . Yang
mana KKN ini dibagi kelompok oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) sebanyak
200 kelompok, yang tiap kelompok terdiri dari 18-19 Orang. Tiap kelompok ini disebar ke
berbagai desa yang ada di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor. Dan saya berharap,

1
Berasal dari bahasa Latin, yang berarti Predikat yang diberikan pada ujian di Perguruan Tinggi.
2
Mengucapkan permohonan kepada Allah swt.
3
Penuh.
saya mendapatkan kelompok yang disebar di Kabupaten Bogor, karena yang ada dibenak saya
bahwa Bogor merupakan daerah yang sejuk udaranya dan tidak panas seperti Tangerang.
Tetapi qadar4 Allah berkata lain, setelah ada pengumuman pembagian kelompok, ternyata saya
masuk ke kelompok 183 yang mendapatkan sebuah desa di Kabupaten Tangerang, yakni Desa
Kosambi Kecamatan Sukadiri.
Pembuatan grup kelompok KKN pun dimulai. Tetapi saya bingung, karena belum ada
grup baru di aplikasi WhatsApp5 handphone saya. Sedangkan teman-teman kelas saya sudah
mendapatkan atau bergabung dengan kelompok KKN nya masing-masing. Dan ternyata,
setelah ditelusuri nomor handphone saya tidak terdaftar di AIS (Academic Information System),
maka saya menghubungi salah satu nomor kelompok yang tertera di pembagian kelompok agar
dapat bergabung dengan teman-teman yang lainnya, sebut saja dia Desty. Setelah bergabung,
saya tidak langsung memperkenalkan diri di grup whatsapp tersebut. Karena saya adalah tipe-
tipe pemalu yang tidak berani memulai sesuatu apabila keadaan grup tersebut sepi atau sedang
tidak membahas sesuatu, mungkin karena saya masuk grupnya telat sehingga perkenalanpun
terlewatkan.
Ketika hari pertama berkumpul untuk membahas susunan kelompok yang terdiri dari
BPH (Badan Pengurus Harian) serta Divisi-divisinya, ada rasa canggung serta cemas dalam
diri saya. Karena pada hari inilah saya bertatap muka langsung dengan teman-teman yang akan
menjadi teman hidup selama satu bulan. Pada pertemuan pertama ini, berlangsung hingga
adzan magrib berkumandang. Karena sifat manusia yang selalu ngaret6 ternyata menempel
juga di teman-teman kelompok saya.
Sebelum KKN dilaksanakan, saya dan teman-teman saya melakukan lebih dari 3 kali
survei. Bayangkan, sungguh banyak sekali survei kelompok saya ini. Kenapa, ko bisa sebanyak
itu? Karena ketika kita survei, banyak sekali kendala atau permasalahan. Yakni, Pertama pada
survei pertama kita tidak bertemu dengan Kepala Desa Kosambi, Kedua ketika kita
memerlukan data-data Desa yang ternyata datanya terdapat di satu orang. Jadi datanya tidak
ditaruh atau diletakan di komputer Desa, Ketiga kita mencari tempat penginapan untuk sebulan.
Dari ketiga kendala tersebut membuat kita sering bulak-balik Ciputat-Kosambi.
22 Juli 2019 di Gedung Harun Nasution, pelepasan peserta KKN Reguler dilaksanakan.
Yang mana pelepasan ini bertemakan “Memperkuat Ketahanan Desa dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0” yang dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, yakni Dr. Agus

4
Bahasa arab yang bermakna Takdir yang ditentukan oleh Allah swt sejak zaman ajali.
5
Aplikasi Pesan untuk Ponsel Pintar.
6
Bahasa gaul yang berarti melar atau melonggar dari waktu yang sudah ditentukan.
Gumiwang Kartasasmita M.Si serta staff yang lainnya, Rektor & Wakil Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, serta para Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada pelepasan ini
ada hal unik yang menyelimuti hati saya, yakni seragam serba putih yang digunakan oleh para
Narasumber serta para tamu undangan lainnya. Yang menurut saya seperti sedang kampanye.
Tetapi saya salut, karena itu adalah bentuk kekompakan satu dengan yang lainnya.
Hiruk piruk menyelimuti halaman luar Gedung Harun Nasution. Karena pada tanggal
22 Juli 2019 itu juga, banyak sebagian kelompok lain yang langsung berangkat ketempat lokasi
KKN nya masing-masing. Beda halnya dengan kelompok saya, yang sepakat berangkat pada
keesokkan harinya yakni 23 Juli 2019.
Dari kegiatan KKN inilah saya mempunyai 17 teman baru yang satu orangpun tidak
saya kenal, tetapi akan menjadi keluarga selama sebulan dan selamanya. Karena selama KKN,
kita ber 18 orang hidup di satu udara, satu angin, satu atap bahkan satu desa, yakni Desa
Kosambi Kecamatan Sukadiri.

Gemintangnya Kosambi
GEMINTANG, itu adalah nama kelompok kami, kelompok 183. Nama yang
didiskusikan via offline7, tapi diputuskan via online8. Menurutku, kelompok saya sangat unik
sekali, kelompok yang sangat modern. Setiap diadakan rapat, pasti banyak teman-teman yang
tidak bisa gabung untuk mengikuti rapat tersebut, karena kesibukkan teman-teman yang
berbeda-beda. Sehingga mengambil jalan tengah supaya rapat KKN tatap berjalan, yakni Rapat
Online9. Alhamdulillah10 diskusi tetap berjalan dan membuahkan hasil.
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari pun telah saya lalui,
mencoba dan memahami karakter teman-teman yang berbeda. Dan dari perbedaan itulah
membuat kami menjadi satu, yakni satu tujuan untuk menyukseskan KKN 183 2019 ini.
Selama kegiatan KKN di Desa Kosambi Kecamatan Sukadiri berlangsung, saya dan
teman-teman sangat menikmati kehidupan yang serba kecukupan, makan seadanya, air
secukupnya, bahkan keterbatasan motor yang membuat bolak-balik mengangkut teman demi
teman.
Saya sangat bersyukur kepada Allah swt bisa dipertemukan dengan orang-orang yang
super baiknya, super friendly11, yang tidak pernah memandang status kepintaran, status drajat,

7
8
9
10
11
Bahasa inggris yang bermakna teman yang ramah tamah.
bahkan cantik dan gantengnya. Supaya lebih kenal dengan teman-teman kelompok saya,
alangkah lebih baiknya saya perkenalkan satu persatu, setuju?
1. Ketua KKN Gemintang 183, Sujatmiko. Panggil saja Miko. Dia adalah mahasiswa
Jurusan Hukum Pidana, Fakultas Syariah & Hukum yang siap mengabdi dan
bersinergis bersama masyarakat Desa Kosambi Kecamatan Sukadiri. Ia merupakan
ketua yang menurut saya baik sekali, santai dan tidak pernah mau memberatkan &
menyusahkan kepada anggotanya. Karena menurutnya, KKN itu harus dijalankan
dengan santai tetapi pasti.
2. Wakil ketua KKN yang merangkap sebagai Divisi Dekorasi dan Dokumentasi karena
keahlian & hasil diskusi yang membuat dia merangkap 2 jabatan, Agung Fachruddin
Darussalam. Panggil saja dia Agung. Dia adalah mahasiswa Jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Sains & Teknologi. Ia merupakan kembang desanya anak-anak
SDN Kosambi 01 & 02. Mungkin karena kecool12annya membuat anak-anak SD
terpana dan terkesima, sehingga banyak anak-anak yang meminta nomor handphone
dan menanyakan perihal dia ketika saya mengajar di SDN Kosambi 01 & 02.
3. Sekretaris I saya, Hana Pratiwi. Panggil saja dia Hana, mahasiswi Jurusan Bahasa dan
Sastra Arab Fakultas Adab & Humaniora. Hana ini sekretaris ter the best13. Selain selalu
mengingatkan kita semua untuk membuat laporan mingguan, ia pun selalu ready14
apabila teman-teman memesan makanan jika dia keluar. Selain itu juga, dia ini
orangnya cantik, putih, serta unik sekali bagi saya. Uniknya dia ini selalu memakai
barang-barang secara terbalik, unik bukan?
4. Sekretaris II, Savana Wulan. Panggil saja dia Vana, mahasiswi Jurusan Agribisnis
Fakultas Sains & Teknologi. Vana ini baik orangnya, dan selalu ready15 apabila
sekretaris I meminta bantuan masalah kesekretariatan.
5. Bendahara, Riza Faradillah. Sebut saja dia Farah, tapi terkadang saya panggil dia Riza.
Dia mahasiswi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas FIDKOM. Riza ini
adalah bendahara tercantik dan satu-satunya dikelompok saya, karena memang hanya
ada satu bendahara yang apabila ada pengeluaran, harus diminimalisir dengan seirit
mungkin. Dia adalah penolong saya ketika malam sudah tiba, karena setiap malam saya
selalu tidur di kasurnya, “Thanks16 ya Za”.

12
13
14
15
Bahasa inggris yang bermakna siap.
16
Bahasa inggris yang bermakna Terima Kasih.
6. HUMAS KKN 183, Nur Apriliani Rachman. Panggil saja dengan sebutan Lian,
mahasiswi Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Awalnya,
saya menganggap Lian adalah Laki-laki. Karena namanya terselipi dengan kata
‘Rachman’. Dan ternyata dia adalah sosok perempuan kuat dan berani. Kuat ketika
bawa barang-barang KKN di gotong di punggungnya, dan berani ketika dalam
kesendirian.
7. Divisi Acara I, yaitu Masneldi Hendri. Panggil saja Hendri, Mahasiswa Jurusan Dirasat
Islamiyah Fakultas Dirasat Islamiyah. Dia adalah sosok orang yang unik, sehingga
teman-teman KKN sering sekali menggodanya.
8. Divisi Acara II, yaitu Muhammad Zulhermansyah. Panggil saja dengan sebutan Zul,
De Zul atau Herman. Awalnya saya memanggil dia dengan sebutan Zul saja. Tetapi
ketika orang tua nya menjenguk dan menceritakan kebiasaannya yang ada dirumah,
akhirnya ada julukan baru untuknya. Dia adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang selalu aktif dan menuangkan ide-ide
untuk divisi acara dalam kegiatan KKN 183 Gemintang di Desa Kosambi.
9. Divisi Acara III, yaitu Nurul Jannah. Bisa dipanggil dengan sebutan NJ. Dia mahasiswi
Jurusan Matematika Fakultas Sains & Teknologi yang tulisan tangannya rapih, tapi
imut. Rajin dan selalu berpenampilan rapih.
10. Divisi Acara IV, yaitu Qurrotul Aini. Sebut saja dia Aini atau umi kita semua,
mahasiswi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan yang selalu ceria ketika mengajar di SDN Kosambi 01 & 02. Dia adalah
manusia unik yang saya temui di KKN. Uniknya adalah suka jajan walaupun sudah
kenyang, suka jail walaupun sering dijailin, bahkan suka bilang “Aku Takut” apabila
akan melakukan sesuatu.
11. Divisi Dekorasi & Dokumentasi I, Desty Sri Lestari. Panggil saja dia Desty si cantik
dan si suara lembut. Ia dari Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan
Humaniora, yang selalu aktif dan kreatif menuangkan ide-ide dekorasi dan
dokumentasinya di KKN 183 Gemintang ini.
12. Divisi Dekorasi & Dokumentasi II, Tiara Chika Kusuma Handayani. Panggil saja dia
dengan sebutan Chika, Chikuy atau blegedes. Tapi saya sering memanggil dengan
panggilan Chika. Ia merupakan mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang banyak disenangi oleh anak-anak SDN Kosambi 01
& 02 karena keunikan dan kreatifnya dalam hal mengajar. Selain cara mengajarnya
yang unik dan kreatif, Chika pula mempunyai suara emas looh, yang suaranya masih
terngiang-ngiang ditelinga saya sampai saat ini. Ia juga merupakan partner17 nya Desty
dan Agung yang kemana-mana selalu membawa kamera.
13. Divisi Perlengkapan I, Umar Faruq. Faruq ini merupakan salah satu mahasiswi Jurusan
Perbandingan Mazhab dan Hukum Fakultas Syariah & Hukum yang selalu ready18
menolong, apabila ada barang-barang atau peralatan KKN yang dibutuhkan. Ia juga
selalu humoris yang selalu membuat teman-teman KKN tertawa.
14. Divisi Perlengkapan II, yaitu Salsabila Roiqoh dari Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi & Bisnis biasa di panggil Caca. Caca ini, tidak hanya membantu
mempersiapkan perlengakapan yang dibutuhkan saat acara saja, melainkan saat teman-
temannya membutuhkan dia dalam setiap keadaan, dia selalu Ready19.
15. Divisi Perlengkapan III yaitu Fuad Imanuddin dari Jurusan Study Agama-Agama
Fakultas Ushuluddin yang biasa dipanggil Fuad. Ia ini merupakan Kyai nya anak-anak
SDN Kosambi 01 & 02. Kenapa ko Kyai?, karena setiap hari Jum’at pagi ia selalu
membawakan kuliah tujuh menit atau bisa disebut Kultum di SDN Kosambi 01 & 02.
16. Divisi Konsumsi I yaitu Erdyai Wellianda dari Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial
20
dan Ilmu Politik yang biasa dipanggil Nanda. Ia ini merupakan partner divisi saya
yang selalu membantu saya dan teman-teman KKN untuk mengingatkan makan
17. Divisi Konsumsi II yaitu Anis Rifqi Syauqi dari Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi & Bisnis yang biasa di panggil Anis atau Kentang. Tapi ia memperkenalkan
diri ke anak-anak SDN Kosambi 01 & 02 dengan sebutan Ka Rifqi (mungkin lebih
keren kali ya). Ia ini ahli memasak dikalangan laki-laki, tapi ahli juga dalam membully
saya dengan sebutan ‘Mpok’. Tapi jangan heran yaa, dia baik ko.
Itulah 17 teman KKN saya yang beda-beda pemikiran, tapi merupakan orang-orang
hebat yang telah menyukseskan KKN Gemintang 183. Terimakasih teman, karena kalian, saya
bahagia dan faham arti sebuah perbedaan.
Uniknya Kosambi
Di pagi hari, ketika udara masih sejuk hingga menembus urat-urat nadi hingga
kesanubari, pesawat-pesawat pun beriringan kesana-kemari, serta diiringi murattal yang tiada
henti, membuat saya ingin tidur kembali. Tetapi keinginan itu ditangkis oleh seruan adzan
subuh yang berkumandang. Yaa, Mengumandangkan adzan subuh yang selalu tepat waktu

17
Bahasa inggris yang memiliki makna teman, rekan, atau pasangan.
18
Bahasa inggris yang memiliki makna siap-sedia.
19
Bahasa inggris yang memiliki makna siap-sedia.
20
Bahasa inggris yang memiliki makna teman, rekan, atau pasangan.
adalah kebiasaan masyarakat-masyarakat desa Kosambi yang selalu saya dengar di pagi hari,
serta alunan pengajian bapak-bapak yang selalu saya dengar di malam hari. Di siang hari
hingga sore haripun, ibu-ibu tiada henti untuk mencuci baju di kali, serta anak-anak dan
pemuda/pemudi berlalu-lalang melakukan aktifitas sehari-hari.
KOSAMBI, desa dengan sejuta keunikkannya. Uniknya, karena banyak istilah-istilah
pedesaan atau julukan di desa Kosambi tersebut yang tidak ada di Desa atau Kampung halaman
saya, bahkan penduduknya pun uniknya bukan main. Ada julukan Kadus21 disetiap
wilayahnya, ada julukan .... disetiap rt/rw nya, bahkan dari rw 01 ke rw 02 jauhnya minta
ampun, seperti bukan satu desa Kosambi. Tetapi saya bersyukur karena ditempatkan di Desa
Kosambi. Karena kondisi lingkungannya, sosial keagamaannya, maupun masyarakatnya
mendukung saya supaya betah untuk ditempati selama satu bulan.
Hal yang paling saya kagumi adalah, ternyata desa Kosambi memiliki satu sekolah yang
terkenal dengan kebersihannya dan kepala sekolah yang begitu hebatnya. Sekolah yang
menerapkan KURASAKI (Kurangi Sampah Sekolah Kita) serta Ibu Kepala sekolah yang
menjabat 2 jabatan sebagai Kepala sekolah, Yakni kepala Sekolah SDN Kosambi 01 & 02.
Saya sangat bersyukur ditempatkan di Desa Kosambi, dari desa Kosambi lah saya
mendapat banyak pelajaran yang begitu manfaat bagi saya. Mulai dari kekeluargaannya yang
saling menjaga satu sama lain, kerajinannya dalam menghadapi aktifitas rumah tangga serta
kesederhanaannya dalam menghadapi kehidupan. Terimakasih Kosambi, karenamu saya ingin
kembali.

Sebenih Harapan di Kosambi


Kosambi adalah tempat yang sangat istimewa nan melekat dihati, begitu banyak
harapan yang inginku sampaikan pada desa yang sangat indah ini. Yang pertama mungkin
tentang masyarakatnya yang begitu ramah dan religius ini, saya ingin keramahan tamahan dan
kereliguisan ini akan selalu ada pada desa ini. Kosambi juga merupakan desa yang kompak
dan sangat antusias saat kami melaksanakan program kerja seperti 17 an atau festival
perlombaan untuk memperingati hari jadi NKRI ke – 74. Acara yang kami buat itu cukup
meriah namun tidak saat acara 17 an yang dibuat oleh desa yang cenderung sepi di karenakan
aperatur desanya bahkan kepala desanya yang cenderung malas-malasan untuk mengadakan
acara ini, bahkan saya pernah dengan tidak sengaja melihat kepala desa sedang bersantai di

21
ruang khusus sambil merokok padahal acara sedang berlangsung dan semua orang sibuk
melakukan kegiatannya.
Kepala desa dan staff desa adalah aperatur Desa yang harus melayani dan mengayomi
masyarakatnya, begitu juga kepala desa atau staff desa kosambi yang harusnya pun begitu.
Tapi yang saya rasakan pada pelayanan di kantor desa ini sangatlah kurang, seperti saat pertama
kali kami datang di desa kosambi kami tidak mendapatkan sambutan yang sepesial, yah
mungkin saya tau kami hanya mahasiswa KKN yang tidak memberikan keuntungan lebih
untuk desa ini, setidaknya kami ingin mendapatkan sambutan yang hangat.
saat kami menjalankan tugas atau proker-proker kami, kami ingin sekali berunding
bersama kepala desa kosambi agar acara kami bisa tepat sasaran dan juga efisien untuk di
kerjakan tapi entah kesibukan atau pekerjaan dari beliau sehingga beliau sangat sulit sekali
untuk di temui bahkan sampai penutupan acara kami pun beliau terlambat dalam manghadiri
acara yang kami buat ini, sehingga acarapun terpaksa mundur hingga jam 11 siang dari waktu
yang telah di sepakati.
Harapan saya sangatlah sederhana, saya ingin bapak kepala desa dan aperatur desa
kosambi lebih semangat dalam bekerja untuk melayani masyarakatnya agar dapat membentuk
masyarakat yang maju, kompak, kompeten dan religius. Apalagi untuk kepala desa kosambi
saya ingin bapak lebih menhargai waktu atau orang lain meskipun orang itu tidak memberikan
keuntungan materi untuk dirinya sendiri, karena sudah sewajarnya atau sudah tugasnya seorang
pemimpin itu lebih mengayomi, menghargai dan melayani masyarakatnya. Semoga
kedepannya kosambi lebih maju dan semakin religius aamiin

Anda mungkin juga menyukai