Kusuma
KATA PENGANTAR
Syukur puji penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Tak lupa pula shalawat
bertangkaikan salam atas junjungan nabi besar Muhammad Saw, safaat beliaulah yang kita
harapkan di yaumul mahsyar kelak. Amin. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh
pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan proposal ini. Adapun judul dari
proposal ini adalah Analisis dan Perancangan Sistem Perpustakaan Sekolah Chandra
Kusuma .
Dalam menulis proposal ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan
informasi yang akurat. Walaupun begitu, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam penyajian dan penulisan prposal ini. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini.
Semoga proposal ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan pembaca. Terima kasih.
Penulis
Bab I
Pendahuluan
Perpustakaan tidak bisa dipisahkan dari pembelajaran siswa-siswi di sekolah dalam mencari
ilmu pengetahuan. Perpustakaan menyediakan fasilitas yang dapat mendukung pembelajaran
siswa apabila dimanfatkan semaksimal mungkin. Dengan meningkatkan fungsi
perpustakaan, diharapkan perputakaan dapat melaksanakan tugasnya sebagai media
pendukung belajar dan mengajar di sekolah. Fungsi perpustakaan dapat menginkat apabila
didukung dengan sistem yan baik dan layak. Sistem yang baik akan membantu pustakawan
dalam mengelola perpustakaan sehingga meningkatkan layanan perpustakaan. Sedangkan
sistem yang layak yaitu sistem yang digunakan sesuai dengan keadaan internal dan eksternal
perpustakaan.
Sistem yang lazin digunakan perpustakaan sekolah adalah sistem manual. Sistem ini
dianggap paling layak digunakan mengingat koleksi perpustakaan yang tidal lebih dari 2000
eksemplar dan juga jam layanan perpustakaan yang tidak sepanjang jam layanan jenis
perpustakaan lainnya. Meskipun sistem ini sesuai dengan kondisi perpustakaan, tetapi tidak
semia perpustakaan dapat mengorganisasikan sistem ini dengan baik. Banyak kendala yang
dihadapi karena sulitnya mengorganisasikan data perpustakaan yang banyak sendirian.
Pustakawan perpustakaan sekolah biasanya mengerjakan sendiri semua bagian perpustakaan.
Jadi, kemungkinan semua kegiatan perpustakaan tidak diselesaikan semaksimal mungkin.
Sekolah internasional chandra kusuma adalah salah satu sekolah yang juga menyediakan
perpustakaan. Sekolah bertaraf internasional ini memberikan fasilitas yang mendukung
pelajaran siswasiswainya. Perpustakaan yang dibangun pada tahun 2003 ini memiliki bayak
judul dan eksemplar buku yang membantu pelajar untuk menambah wawasannya. Akan
tetapi, sistem yang digunakan dlam mengorganisasikan perpustakaan masih dengan sistem
manual. Memang jiga dilihat dari sisi penggunaan dan koleksi yangada sitem amnual masih
memadai, namun sistem ini memiliki banyak kekurangan bila dibandingkan dengan
komputerisasi.
Sistem perpustakaan yang dikelola dengan manual memiliki tingkat kekurangan yng lebih
besar. Begitu pula perpustakaan sekolah Chandra Kusuma. Kendala yang dihadapi adalah
kesulitan dalam temu-balik informasi. Kesulitan ini bukan hanya membuat kehabian wwaktu,
tetapi juga biaya dan waktu untuk mencari sebuah informasi. Misalnya untuk mencari data
peminjamn satu minggu lalu staff harus membuka dafat buku pemnjman terlebih dahulu, lalu
mencari nama peminjam, dan menyesuaikan buku dengan yang tertulis, dan kemudian
menghitung denda jika terlambat. Hal ini tent menyulitkan staf perpustakaan dan anggota.
Waktu yang dimiliki siswa untuk m=berkunjung ke perpustkaan hanyalah waktu istirahat jam
sekolah, sehingga butuh proses yang cepat pula apabila ingin memberikan pelayan yang baik
kepada pengguna.
Selain itu, penelusuran secara langung yang dilakukan pengunjung mungkin bisa dilakukan
mengingat ruangan dan koleksi tidak sebanyak koleksi di perpustakaan perguuan tinggi atau
umum, namun bila dibandingkan dengan waktu kujungan yang terbatas cara ini mungkin
akan menghabiskan waktu istirahat. Seharusnya ada sebuah sistem yang membantu pengguna
untuk menelusur koleksi dengan cepat dan tepat untuk mengurangi waktu penelususran.
Melihat kendala di Perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma maka penulis memiliki keinginan
untuk membuat sebuah makalah yang akan membahas mengenai sistem di perpustakaan
Sekolah Chandra Kusuma dengan judul ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
PERPUSTAKAAN SEKOLAH CHANDRA KUSUSMA. Makalah ini adalah landasan
awal untuk membangun proposal perancangan sistem perpustakaan baru.
1.2.1 Masalah
Adapun masalah sistem perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma adalah sebagai berikut:
Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan peminjaman di perpustakaan sekolah
Chandra Kusuma karen masih dilakukan secara manual
Pengumpulan data perpustakaan yang sulit sering menyebabkan pembuatan laporan yang
tertunda atau melebihi waktu yang seharsnya.
1.2.2 Peluang
1.2.3 Pesyaratan
Penyebabnya adalah sistem yang masih manual membuat staf perpustakaan harus mencari
secara manual transaksi sebelumnya.
Dengan sistem yang masih manual menyebabkan pengguna menghabiskan waktu yang cukup
lama untuk mencatat peminjaman.
Kesulitan dalam mengumpulkan data dan melakukan perhitungan atau review transaksi.
Analisis Masalah dan Pengaruh Tujuan Pengembangan Sistem
Penyebab dan
Masalah Tujuan Sitem Batasan Sistem
Pengaruh
Kesulitan temu-balik Sistem yang masih
data peminjaman dan manual membuat staf Memudahkan proses
Sarana dan prasarana
pengembalian buku perpustakaan harus temu-balik data
terbatas
mencari secara manual peminjaman buku
transaksi sebelumnya..
Dengan sistem yang
masih manual
menyebabkan
Kurang efektifnya pengguna
pencatatan menghabiskan waktu Mempersingkat proses Sarana dan prasarana
peminjaman dari segi yang cukup lama peminjaman terbatas
waktu untuk mencatat
peminjaman.
Kesulitan dalam
mengumpulkan data
Pembuatan Laporan Pemudahkan dan
dan melakukan
yang sering tertunda menyingkatkan Sarana dan prasarana
perhitungan atau
pembuatan laporan terbatas
review transaksi.
transaksi perpustakaan
Tujuan dari analisis sistem di Perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma adalah untuk
mengetahui kondisi sistem yang sedang berjalan di Perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma
dan menemukan kelemahan-kelemahan sistem yang bberjalan. Tujuan lainnya adalah untuk
membentuk sebuah sistem yang layak dan efektif untuk Perpustakaan Sekolah Chandra
Kusuma.
Bab II
Landasan Teori
Sedangkan definisi sistem yang ditekankan pada pendekatan komponen atau elemen adalah
suatu kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jika
dibandingkan dengan sistem yang ditekankan pada prosedur, pendekatan sistem yang
ditekankan pada komponen atau elemen akan lebih memudahkan kita didalam mempelajari
suatu sistem karena dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem atau komponen-
komponen yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang suatu sistem.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak
peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem.
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem.
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.maskukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Suatu sistem dapat mempuyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
Perancangan Sistem menurut George M. Scott adalah desain sistem yang menentukan
bagaimana sebuah sistem menyelesaikan apa yang meski dikerjakan, tahap ini menyangkut
mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dari perangkat keras dari suatu
sistem sehingga setelah diintalsasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun
yang telah diterapkan pada akhir analisis sistem.
1. Waterfall
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa,
Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.
1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap
ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis
akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem
komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan olehuser tersebut. Tahapan ini
akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang
berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan
menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak
yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan
ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang
akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta
oleh user.Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu
sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah
pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi.
Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan
kemudian bisa diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa,
design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena
pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya
secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
Kelemahan waterfall
Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan
secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal
pengembangan.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat
mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
1. Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak
evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek
sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang
memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap
secara bertahap.
1. Komunikasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhan- kebutuhan
yang diinginkan oleh pelanggan.
2. Perencanaan
Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi
lain yg berhubungan.
3. Analisis Resiko
4. Perekayasaan
Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari apikasi
tersebut.
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang, dan memberi
pelayanan kepada pemakai.
6. Evaluasi Pelanggan
1. Kelebihan
2. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak
komputer.
3. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap
resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
1. Kekurangan
1. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang
serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
2. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang
absolute
1. Prototype
1. Pengumpulan kebutuhan
Developer dan klien bertemu untuk menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan
gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak
dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.
2. Perancangan Cepat
Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui,
dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
3. Bangun Prototype
Dalam tahap ini, membangun sebuah versi prototype yang dirancang kembali dimana
masalah-masalah tersebut diselesaikan.
4. Evaluasi prototype
Pada tahap ini, klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas
kebutuhan software.
5. Perbaikan Prototype
Tahap ini Software yang sudah jadi dijalankan dilakukan perbaikan. Perbaikan termasuk
dalam memperbaiki kesalahan/kerusakan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan
metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan
perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu
yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
1. Bussiness Modelling
Fase ini untuk mencari aliran informasi seperti: informasi mengendalikan proses bisnis, di
mana informasi digunakan, siapa yang memprosenya, dan informasi apa yang dimunculkan.
3. Aplication Generation
Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen
program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Alat-alat baantu
bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
4. Process Modelling
Aliran informasi pada fase data modelling ditransformasikan untuk mendapatkan aliran
informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi bisnis. Pemrosesan diciptakan untuk
menambah, memodifikasi, menghapus, atu mendapatkan kembali objek data tertentu
5. Data Modelling
Fase ini menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik (atribut)
masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan antar objek didefinisikan.
1. Kelebihan
2. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai
kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
3. Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim
RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
4. Kekurangan
5. Tidak cocok untuk proyek skala besar
6. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
1. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini
Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan
PIECES analysis (performance, Information, economy, Control, eficiency dan Services). Dari
analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya
yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama
saja.
1. Analisis Kinerja
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis dijalankan dan tidak mencapai sasaran.
Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah
pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Bagian pemasaran kinerjanya
diukur berdasarkan volume pekerjaan atau pangsa pasar yang diraih atau citra perusahaan.
Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang
diberikan kepada transaksi tersebut.
1. Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pemakai akhir. Kemampuan sistem informasi
dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat dapat dievaluasi untuk menangani masalah
dan peluang untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini meningkatkan kualitas
informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi juga
menghasilkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi:
Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis
informasi memeriksa output sistem, analisis data meneliti data yang tersimpan dalam sebuah
sistem. Permasalahan yang dihadapi meliputi:
Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap dan/atau disimpan dibanyak tempat.
Kekakuan data. Data ditangkap dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga laporan dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.
1. analisis ekonomi
Ekonomis barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan dasar
bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkait
dengan masalah biaya. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dapat disimak berikut ini:
Biaya
o Biaya tidak diketahui
Keuntungan
1. Analisis keamanan
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah
standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegahatau mendeteksi
kesalahan sistem, dan menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan. Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
o Etika dilanggar pada data atau informasi-mengacu pada data atau informasi yang diakses
orang yang tidak berwenang.
o Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada file-file atau database-database yang
berbeda.
1. analisis Efisiensi
1. Services
Analisis untuk menilai kualitas dari suatu sistem dapat dilihat dari kriteria-kriteria berikut ini
:
Metodologi
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah
ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui
kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool
pengembangan untuk menyederhanakan proses. Paradigma dari metode prototyping adalah
sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan
datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu
yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan
sistem informasi yang lain bila perlu.
1. Pengumpulan Kebutuhan
Developer dan klien bertemu untuk menentukan tujuan umum, kebutuhan yang
diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail
kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.
1. Membangun Prototyping
Dalam tahap ini, membangun sebuah versi prototype yang dirancang kembali dimana
masalah-masalah tersebut diselesaikan.
1. Menggunakan Sistem
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginann pelanggan.
1. Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman yang sesuai.
1. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites
dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,
Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
1. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
Pada tahap ini, klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk
memperjelas kebutuhan software.
1. Evaluasi Protoptyping
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
1. Perancangan Cepat
Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang
diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
1. Perbaikan Prototype
Tahap ini Software yang sudah jadi dijalankan dilakukan perbaikan. Perbaikan
termasuk dalam memperbaiki kesalahan/kerusakan yang tidak ditemukan pada
langkah sebelumnya.
Feasibility prototyping Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan
digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
Requirement prototyping Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis
user.
Desain prototyping Digunakan untuk mendorong perancangan system informasi yang
akan digunakan.
Implementation prototyping Merupakan lanjutan dari rancangan, prototype ini
langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.
Teknik-teknik prototyping :
Pengembangan sistem dengan metode prototype dianggap lebih sesuai dengan sistem untuk
sekolah karena selain dalam skala yang kecil, juga sesuai dengan kondisi perpustakaan yang
jumlah koleksi hampir seragam, buku paket pelajaran, dan jumlah pengguna yang tidak
sebanyak perpustakaaan umum dan perguruan tinggi. Selain itu, sistem ini juga meminimalis
keslahan komunikasi antara pemilik sistem dengan pembangun sistem. Dengan adanya
komunikasi yang baik, sistem yang dibangun akan dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Pengembangan sistem prototype juga mengikut sertakan pelanggan dalam pembentukkan
sistem perpustakaan.
Akan tetapi, pengembangan sistem ini membutuhkan biaya yang besar karena beberapa tahap
mungkin mengalami pengulangan apabila ada kekurangan.
Bab IV
Perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma berdiri pada tahun 2003 bersamaan dengan
berdirinya Sekolah Internasional Chandra Kusuma. Perpustakaan ini berada dibawah naungan
yayasan Chandra Kususma. Perpustakaan dengan luas 45m x 18m dikelolah oleh dua staff
perpustakaan. Kedua staff perpustakaan ini bebagi tugas mengelola perpustakaan.
Perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma memiliki hampir 9310 eksemplar buku dengan jenis
koleksi hampir keseluruhnnnya adalah buku pelajaran siswa-siswi, selainnya adalah buku
pengetahuan umum, kamu, ensiklopedia, dan koleksi lainnya. Koleksi ini disusun di rak
buku.
Ruangan perpustakaan terbagi atas dua bagian yang pertaman adalah ruangan dengan koleksi
mata pelajar. Ruangan kedua adalah koleksi refrensi. Koleksi referensi tidak boleh dipinjam
oleh anggota perpustakaan.
Anggota perustakaan yang terdaftar adalah seluruh siswa, staf pengajar, dan pegawai Sekolah
Internasional Chandra Kusuma. Siswa baru akan masuk secara otomatis menjadi angot
perpustakaan. Siswa yang menjadi anggota perpustakaan adalah semua siswa mulai dari
tingkat TK, SD, dan SMP. Semua anggota perpustakaan dapat memanfaatkan layanan
perpustakaan selama jam buka perpustakaan.
1. Layanan baca
Layanan ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswi maupun staf pengajar untuk
membaca di ruangan perpustakaan sekolah. Layanan ini didukung dengan bangku dan meja
untuk membaca.
1. Layanan komputer
Anggota perpustakaan dapat meminjam buku perpustakaan, kecuali koleksi referensi, dengan
batas waktu seminggu. Apabila buku terlambat dikembalikan makan peminjam akan
dikenakan denda
1. Layanan referensi
Perpustakaan Sekolah Chandra Kususma juga menyediakan layanan referensi berupa kamus
dan ensiklopedia
Saat ini Perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma masih menggunakan sistem manual untuk
mengelola perpustakaan. Semua sistem yang berjalan di perpustakaan masih dikerjakaan
sendiri oleh staff perpustakaan. Mulai dari kegiatn penyusunan buku, pencatatan peminjaman
dan pengembalian, sampai invetarisasi buku perpustakaan.
Sistem peminjamana dan pengembalian buku juga dilakukan secara manual. Peminjam buku
harus meunjukkan kartu pelajar Sekolah Chandra Kusuma dan kartu perpustakaan, lalu
menunjukkan buku yang akan dipinjam. Staf perpustakaan akan mencatat data tersebut ke
dalam buku peminjaman. Begitu juga dengan pengembalian, staf perpustakaan akan
menuliskan daftar pengembalian buku dan mengembalikan kartu perpustakaan milik anggota
perpustakaan.
Staf perpustakaan memiliki buku untuk mencatat transaksi peminjaman dan pengembalian.
Isi buku daftar pengisian terdiri dari tanggal transaksi, data identitas peminjam yang diambil
dari kartu pelajar, judul buku yang dipinjam, jumlah buku yang dipinjam, dan tanggal
pengembalian.
Untuk buku inventarisasi bahan pustaka disusun berdasarkan tanggal masuk buku. Informasi
yang dicatat dalam buku tersebut hanyalah tanggal penerimaan, judul buku, jumlah buku,
jumlah eksemplar, dan keterangan publikasi. Sebahagian data sudah dimasukkan kedalam
komputer staf perpustakaan menggunakan microsoft excel.
Dalam mengelola buku dirak, staf perpustakaan menyususn buku berdasarkan mata pelajaran.
Namun untuk layanan referensi, koleksi disusun berdasarkan jenis kolesi. Seperti
ensiklopedia disusun pada rak dengan tulisan ensiklopedia, kamus disusun dalam rak
dictionary, dan koleksi lainnya. Karena banyaknya koleksi buku mata pelajaran, sebahagian
buku disusun diluar rak apabila memiliki eksemplar terlalu banyak.
Menganalisis sisem adalah kegiatan pengembangan terhadap sebuah sistem dengan melalui
penguraian atau pembagian sistem ke dalam komponen-komponennya untuk untuk
diidentifikasi dan dievaluasi terhadap kelemahan-kelemahan, kebutuhan-kebutuhan, peluang-
peluang maupun kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam rangka mencari perbaikan
yanglebih baik.
Terdapat banyak alat pengukur sistem perpustakaan. Dalam hal ini tolak ukur yang akan
dipakai adalah analisis PIECES (Performance. Information, Economy, Control, Effecienncy,
dan Service). Analisis PIECES menguarikan bagaimana sebuah sistem bekerja dan hasil yang
diberikan sistem kepada pengguna.
Analisis kerja atau perfirmance ditujukan untung mengetahui tingkat kinerja dari sebuah
sistem apakah sistem sudah berjalan dengan baik. Kinerja sistem dinilai berdasarkan jumlah
produksi dan tanggap waktu. Jumlah produksi adalah pkerjaan yang bisa dilkukan dalam
jangka waktu tertentu. Sedangkan tanggap waktu adalah keterlambatan rata-rata antara suatu
transaksi dengan tanggapan yang diberikan pada transasksi selanjutnya.
Dalam kasus ini, kinerja dari sistem perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma dirasakan
kurang efektif jika dilihat dari tingkat repn yang diberikan sistem terhadap hasil proses
sistem. Misalkan saja, dalam pencarian buku yang berjumlah lebih dari sembilan
ribu eksemplar membutuhkan waktu yang lama, kecuali pengguna sudah terlebih dahulu
mengetahui lokasi buku yang dicarinya. Dan pembuatan laporan bulanan dan tahuan juga
membutuhkan waktu yang lama karena masih disusun secara manual sehingga proses
penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Melihat hal
tersebut, adapun kendala dalam performance di perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma
adalah sebagai berikut:
1. Jumlah beban kerja lebih besar dalam mengerjakan 4 laporan yaitu koleksi buku,
anggota, sirkulasi peminjaman, sirkulasi pengembalian, sirkulasi pengembalian.
2. Pencarian dan pembuatan laporan data perpustakaan membutuhkan waktu lama
karena masih bersifat manual
1. Informasi
Sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat, relevan dan tepat
waktu. Akurat berartu informaasi yang diberikan benar dan tidak bias. Relevan berarti
informasi yang disampaika sesuai dengan kebutuhan pengguna dan memberi nilai kepada
pengguna. Tepat waktu berarti informasi yang diberikan sesuai dengan waktu permintaan
iforasi itu dibutuhkan. Ketiga hal tersebut menjadi indikator informasi yang baik bagi
pengguna.
Pada sistem perpustakaan Chandra Kusuma infromasi tergolong baik karena di rak diberikan
label keterangan kelompok buku, sehingga memudahkan pengguna untuk menelusur koleksi
yang dibutuhkan. Akan tetapi, informasi mengenai sirkulasi masih kurang baik karena
kesulitan untuk memberikan informasi mengenai jumlah peminjaman dalam sebulan
terakhir. Berdasarkan hal tersebut makan sistem perpustakaan Sekolah Chandra
Kusuma memilki point perhatian yaitu:
1. Kemudahan penelusuran yang dibantu oleh informasi label keterangan kelompok
buku di rak
2. Terlambat dalam pembuatan laporan sirkulasi karena masih bersifat manual
3. Informasi kurang akurat mengenai jenis koleksi perpustakaan karena belum semua
data dimasukkan ke dalam buku inventarisasi
Economy
Motif ekonomi mungkin merupakan salah satu pertimbangan dari alasan mengapa diperlukan
pengembangan sistem. Harapan sebuah organisasi atau lembaga terhadap sitem baru adalah
dapat mendukung kerja manajerial sehingga lebih efektif dan efesien. Maka pemorosan
dalam berbagai hal dapat di minimalis.
Dalam hak sisitem yang sidang berjalan di perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma ada
beberapa point yang menjadi perhatian yaitu :
1. Biaya untuk pembelian buku, alat tulis, tinta, sampul buku, dan kertas kartu
perpustakaan.
2. Biaya pemeliharaan buku dan koleksi perpustakaan
3. Biaya lainnya yang tidak terduga seperti biaya apabila terjadi kesalahan data manual,
kerusakan buku sirkulasi, dan lainnya.
1. Control
Aktivitas sebuah lembaga atau organisasi perlu mendapatkan kontrol secara terus-menerus
untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut mengenai sistem dan hasilnya. Hal ini juga
dilakukan untuk mendeteksi, mencegah, dan mengurangi kesalahan sistem yang dapat
merugikan organisasi atau lembaga. Dengan adanya kotrol maka tugas yang megalami kenda
Pengendalian sistem yang berjalan di perpustakaan Sekolah Chanda Kusuma masih tergolong
buruk karena masih terdapat kesalahan penulisan data baik disengaja maupun tidak. Selain
itu, belum ada standart yang pasti dalam pengorganiasian koleksi perpustakan, meskipun
koleksi disusun berdasarkan mata kuliah, tetapi tidak salah bila disertai dengan keterangan
lainnya yang melekat di buku seperti keterangan pengarang, nomor panggil, nomor
klasifikasi, dan keterangan judul. Hal ini akan membantu staf dalam menyusun daftar koleksi
dan mengurangi kesalahan dalam mengelompokkan koleksi di rak.
1. Efeciency
Efesiensi pada sistem informasi menyangkut hal bagaiman menghasilkan output atau
informasi sebaik mungkin dengan input yang diberikan, sehingga informasi yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, efesien juga berkaitan dengan sebuah sistem
melakukan sebuah proses secara berlebihan dan usaha yang dikeluarkan untuk melakukan
tugas yang tidak berlebihan juga.
Sistem yang berjalan di perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma masih kurang efesien dalam
pembuatan laporan bulanan ataupun tahunan karena sistem yang manual membuat proses ini
lebih lama dari komputerisasi.
1. Service
Untuk menilai kualitas sebuah sistem adalah dilihat dari segi pelayanannya. Pada sistem
perpustakaan peningkatan layanan terhadap anggota merupakan bagian dari tujuan utama
diadakan pengembangan sistem yang baru. Pada sistem informasi perpustakaan Sekolah
Chandra Kusuma masih kurang dari segi waktu peminjaman dan penelusuran koleksi.
Mungkin pengguna dapat dengan mudah mendapatkan koleksi apabila tujuannya datang ke
perpustakaan hanya untuk mengisi waktu luang, tetapi bagi pengguna yang benar-benar
membutuhkan koleksi dengan waktu yang sikat, sistem yang dipakai akan sangat tidak
membantu.
Selain dari segi waktu, pelayanan dari segi kerapian data juga kurang karena masih dengan
sistem manual untuk mendapatkan dua informasi dalan satu proses harus mencari keseluruh
file perpustakaan yang tidak tersusun dengan baik.
Adapun kebutuhan fungsional yang diharapkan ada pada sistem perpustakaan Sekolah
Chandra Kusuma adalah :
1. Sistem harus mampu melakukan penyimpanan data dengan cepat dan tingkat
validitasi data yang baik
2. Sistem harus memapu mencatat data sirkulasi dengan cepat dan tepat
3. Sistem yang terintegrasi
4. Sistem mampu menyusun laporan harian, bulanan, maupun tahunan mengenai
kegiatan perpustakaan
5. Database harus mampu menyimpan data dalam kuota yang besar
6. Sistem harus mampu memberikan informasi mengenai data peminjaman dan
pengembalia buku dan keberadan koleksi (status sistem)
7. Sistem yang digunakan harus mudah dipahami dan digunakan segingga tidak
menyulikan staf perpustakaan saat menggunakannya.
Kebutuhan sistem terdiri dari input, proses, output sistem perpustakaan. Analisis kebutuhan
sistem dilakukan untuk mengetahui data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem, sehingga
dapat diproses dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan perpustakaan.
Pada dasarnya sistem yang dibangun tidaklah jauh berbeda dengan sistem yang telah ada.
Sistem yang dibangun hanyalah peralihan dari sistem manual ke sistem komputerisasi. Sistem
komputerisasi diharapkan dapat membantu dan memudahkan pekerjaan staff Perpustakaan
Chandra Kusuma.
1. Input
Input data merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah sistem pengelolaan data.
Tanpa adanya proses input maka tidak akan ada sistem pengelolaan data karena tidak adanya
data yang akan dikelola. Data-data yang diperlukan dalam proses input dilihat antara lain dari
formulir permohonan pinjaman, bukti penerimaan kas, bukti pengeluaran kas, serta daftar
piutang koperasi (formulir terlampir). Sedangkan data-data apa saja yang harus diinput dalam
form-form yang terdapat dalam prototype simpan pinjam tersebut akan dijelaskan pada tabel
IV.2 berikut ini:
No Form Data
a. Nama Anggota
c. Kelas
a. Data Anggota (1)
e. Tanggal Pengembalian
f. Jumlah Peminjaman
a. Data Anggota (1)
3. Pengembalian
b. Tanggal Pengembalian
c. Denda
b. Judul buku
c. Pengarang
d. Penerbit
e. Tahun terbit
j. Bahasa
k. Harga
l. Keterangan lainnya
5. Data Administrasi a.
1. Proses
Setelah proses input data telah dilakukan tentunya perlu diolah sesuai alur yang ada. Untuk
melakukan pemrosesan terhadap data-data yang telah diinput, sistem yang dirancang harus
sesuai dan dapat beradaptasi dengan prosedur simpan pinjam yang berjalan pada
Perpustakaan Chandra. Untuk menggambarkan arus data dan proses yang berjalan dalam
suatu program komputer, dibuat suatu diagram flowchart program prosedur simpan pinjam
agar aliran data dalam pembuatan prototype menjadi jelas. Flowchart program yang dibuat
merupakan aliran data dan kebutuhan data yang diperlukan oleh komputer dalam poses temu-
balik informasi. Sebelum dibuat suatu flowchart program, terlebih dahulu dibuat
memperoleh informasi yang lebih cepat dan tepat serta meningkatkan kualitas
Perangkat lunak merupakan perangkat yang berfungsi untuk melakukan pengerjaan dalam
prosessecing system untuk mendukung pekerjaan system computer. untuk melaksanakan
proyek ini, maka hanya dibutuhkan beberapa perangkat lunak saja yaitu : Microsoft Visual
Basic 6.0, SQL Server 2000.
1. Kebutuhan Brainware
2. Sistem Analis
Adalah orang yang menganalisis sistem yang akan dibuat mulai dari perencanaan hingga
tahap pemeliharaan. Sistem analis juga bertanggung jawab dengan proyek yang dijalankan.
2. Programmer
Adalah orang yang membuat aplikasi berdasar pada analisis yang telah dilakukan oleh sistem
analis. Progreammer juga bertanggung jawab agar aplikasi yang dibuat
3. Operator
Bertugas mengoperasikan system yang telah dibuat berupa masukkan (input), pengeditan
(update), dan pembuatan laporan dengan bantuan komputer.
4.6.4 Analisis Kelayakan Sistem
1. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis digunakan untuk meniali dan menjawab pertanyaan apakah teknologi yang
ada dapat diterapkan pada system?. Kelayakan ini mencakup 4 hal pokok yang harus
dipertimbangkan :
Sebagai contoh jika kita akan mengimplementasikan sebuah system informasi data siswa
berbasiskan computer, apakah teknologi yang ada sekarang cukup dapat mensuplay
keperluan tersebut.
6.0 memberi kemampuan dan kemudahan dalam mengelola input data sebagai informasi. d.
System dapat dikonversikan sesuai dengan perkembangan teknologi baru.
1. Kelayakan Ekonomi
Secara ekonomi kelayakan system ini kaitannya dengan analisis biaya dan manfaat (Cost and
Banefit Analysis). System aplikasi yang diusulkan harus dapat di nilai secara keuangan
dengan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh. Dari
segi ekonomi, penggunaan system baru ini akan memberikan keuntungan yang layak bagi
pihak instansi. Hal ini dapat dilihat pada perhitungan biaya dan manfaat, yang mana dengan
penggunaan system baru akan mengalami peningkatan kinerja dan dapat menghemat biaya.
Pada analisis ini penulis uraikan semua kebutuhan biaya dalam pembuatan pengembangan
sistem yang akan diterapkan kemudian menghitung keuntungan dan manfaat yang didapat
dari sistem yang akan diimplementasikan. Tujuan dari sistem analisis biaya dan manfaat
secara umum adalah untuk melihat apakah sistem yang akan diterapkan merugikan atau
menguntungkan sekolah. Jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang diperoleh
maka sistem ini dikatakan tidak layak. Oleh karena itu sebelum sistem ini dikembangkan,
maka perlu dihitung kelayakan ekonomisnya.
Setelah melakukan obervasi awal dan analisis terhadap sistem yang ada di perpustakaan
Sekolah Chandra Kusuma maka sistem yang disarankan adalah sistem komputerisasi. Sistem
ini dianggap sudah pantas diberlakukan di perpustakaan Sekolah Kusuma mengingat jumlh
koleksi yang banyak dan tigkat kunjungan yang tinggi. Meskipun tingkat peminjaman yang
redah, tetapi tingkat kunjungan yang tinggi memberi kemungkinan untuk menembangkan
sitem perpustakaan untuk menunjang pelayanan perpustakaan.
Dalam sistem komputerisasi yang diterapkan diharapakan dapat mengurangi beban pekerjaan
pengelola perpustakaan karena mengurangi tenaga menulis dan menelusur informasi secara
manual. Selain itu, pembuatan laporan juga dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.
Adalah biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem pengolahan data. Karena
Perpustakaan Sekolah Chandra Kusuma sudah memilikinya mak biaya pengadaan perangkat
keras adalah Rp.-,
proyek ini, maka hanya dibutuhkan beberapa perangkat lunak saja yaitu :