Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Meningitis

Sasaran : Keluarga pasien yang dirawat di Ruang Seruni A

Tempat : Ruang pertemuan seruni A RSUD Dr. Soetomo

Hari/Tanggal : Kamis, 15 april 2010

Waktu : 60 menit

1.Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, keluarga pasien yang dirawat di Ruang Seruni Amengerti tentang
meningitis.

2.Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, pengunjung diharapkan dapat :

Menjelaskan tentang pengrtian meningitis

Menyebutkan etiologi meningits

Menyebutkan tanda dan gejala pada meningitis

Menyebutkan pencegahan pada meningitis

Menyebutkan komplikasi meningitis

Menyebutkan penanganan dan perawatan pada pasien dengan meningitis

3. Materi penyuluhan terlampir

4. Kegiatan Penyuluhan

No. Aktifitas Fasilitator Aktifitas Peserta Waktu

1. - Memperkenalkandiri -Menyambutsalam 15 menit


danmendengarkan
- Menjelaskan tujuandari penyuluhan - Mendengarkan

- Melakukan kontrak waktu - Mendengarkan

-Menyebutkanmateri penyuluhanyang - Mendengarkan


akandiberikan

-Menyebarkankuesioner (pre)sebelum
- Mendengarkan dan
dilakukan
mengisi lembar jawaban

2. - Menjelaskantentang: - Mendengarkan 30 menit


danmemperhatikan
· Pengertian Meningitis

· Etiologimeningitis

· Tanda dangejalameningitis

· Komplikasimeningitis

· Pencegahanmeningitis

· Penanganandan perawatan pada


pasiendenganmeningitis

- Memberikankesempatan - Mendengarkan
kepada pengunjung untuk bertanya danmemperhatikan
tentangmateri yangdiberikan
-
- Memberikan jawaban / penjelasan
dari pertanyaan yangd iajukan - Bertanya
danmemperhatikan

3. - Menyatakankegiatan telah selesai - Mendengark an 15 menit


danmembalas salam
- Membagikankuesioner (post) diakhir
penyuluhan - Mengisikuesioner
yangdiberikan.
- Mengucapkanterima kasih
kepada pengunjung danmembagikan
leaflet

- Mengucapkansalam sebagai
- Mendengark an
danmembalas salam
5. Metode

•Ceramah

•Tanya jawab

•Kuesioner (pre dan post)

6. Media

•Flip chart

•Leaflet

7. Kriteria Evaluasi

•Evaluasi struktur

 Peserta yang hadir di ruang seruni A RSUD Dr.Soetomo Surabayaminimal 15 orang.


 Penyuluhan diselenggarakan di ruang seruni A RSUD dr.Soetomo
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 30 menit sebelum penyuluhan
dimulai.
 Perencanaan penyuluhan dilakukan empat hari sebelum hari H.
 Kontrak waktu dengan keluarga H -1 dengan membagikanundangan dan ditindaklanjuti
pada hari H-nya.

• Evaluasi proses

 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan


 Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama
 Peserta mengajukan pertanyaan

•Evaluasi hasil

 Peserta mampu menjawab kuesioner yang diberikan setelahdilakukan penyuluhan 75 %


materi yang dapat diterima.
 Peserta mengerti dan dapat menyebutkan tentang pengertianmeningitis
 Peserta mengerti dan dapat menyebutkan tanda dan gejalameningitis
 Peserta dapat menyebutkan pencegahan pada meningitis
 Peserta dapat menyebutkan komplikasi meningitis
 Peserta mengerti dan dapat menyebutkan cara penanganan dan perawatan pada pasien
dengan meningitis
 Peserta yang hadir 78% (11 orang) dari yang diundang (15 orang).
 Peserta yang meninggalkan tempat saat diskusi 1 orang
MENINGITIS

1. Definisi

Mengitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis)
dan disebabkan oleh virus,bakteri atau organ-organ jamur (Smeltzer,2001).Meningitis merupakan
infeksi akut dari meninges,biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme
pneumokok,meningokok,stafilokok,streptokok,hemophilus influenza dan bahan
aseptis(virus).(Long,1996).

Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen(piameter,durameter,araknoid),cairan


serebrospinal dan spinal colum yang menyebabkan pro

proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita,2001)

2. Etiologi
a. Bakteri:Mycobacterium tuberculosa,Diplococcus pneumonie(pneumokok),Neisseria
meningitis(meningokok),Streptococus haemolyticuss,Staphylococcusaureus,Haemophilus
influenzae,Escherichia coli,Klebsiella pneumoniae,Peudomonas aeruginosa.
b. Penyebab lainnya lues,virus,toxoplasma gondhii dan ricketsia.
c. Faktor predisposisi:Jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingankan dengan wanita.
d. Faktor maternal:Ruptur membran fetal,infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan.
e. Faktor imunologi:Definisi mekanisme imun,definisi imunoglobulin.
f. Kelainan sistem saraf pusat,pembedahan atau injury yang berhubungan dengan system
persarafan.

3. Klasifikasi

Meningitis dibagimenjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan


otak,yaitu:

a. Meningitis serosa adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan
otak yang jernih.Penyebab terseringnya adalah mycobacterium tuberculosa.Penyebab
lainnya lues,virus,toxoplasma gondhii dan ricketsia.
b. Meningitis purulenta adalah radang bernanah araknoid dan plameter yang meliputi otak dan
medula spinalis.Penyebabnya antara lain:Diplococcus pneumoniae(pneumokok),Neisseria
meningitis(meningokok),Streptococus haemolyticuss.Staphylococcus aureus,Haemophilus
influenzae,Escherichia coli,Klebsiella pneumoniae,Peudomonas aeruginosa.
4. Patofisiologi

Agen penyebab

Invasi ke SSP melalui aliran darah

Bermigrasi ke lapisan subarahnoid

Respon inflamasi di piamatter, arahnoid,CSF dan ventrikuler

Exudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal

Kerusakan neurologist

( Donna D., 1999)

Selain dari adanya invasi bakteri, virus, jamur maupun protozoa, point d’entrymasuknya
kuman juga bisa melalui trauma tajam, prosedur operasi, dan abses otak yang pecah, penyebab
lainnya adalah adanya rinorrhea, otorrhea pada fraktur bais cranii yangmemungkinkan kontaknya
CSF dengan lingkungan luar.Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan diikuti
denganseptikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.Faktor
predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media, mastoiditis,anemia sel sabit dan
hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis. Saluran
vena yang melalui nasofaring posterior, telinga bagiantengah dan saluran mastoid menuju otak dan
dekat saluran vena-vena meningen;semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan
bakteri.Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di dalammeningen
dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan alirandarah serebral.
Jaringan serebral mengalami gangguan metabolisme akibat eksudatmeningen, vaskulitis dan
hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar otak dan medula spinalis. Radang juga
menyebar ke dinding membran ventrikel serebral.Meningitis bakteri dihubungkan dengan
perubahan fisiologis intrakranial, yang terdiridari peningkatan permeabilitas pada darah, daerah
pertahanan otak (barier oak), edemaserebral dan peningkatan TIK. Pada infeksi akut pasien
meninggal akibat toksin bakterisebelum terjadi meningitis.Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan
kerusakan adrenal, kolaps sirkulasi dandihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada
sindromWaterhouse-Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis
pembuluh darah yangdisebabkan oleh meningokokus

5. Pencegahan

Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor presdis posisi
seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) dimana dapatmenyebabkan
meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatantuntas
(antibiotik) walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.S e t e l a h t e r j a d i n y a
meningitis penanganan yang sesuai harus cepat diatasi.
U n t u k mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan dengan cepat
memberikanterapi sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi
yang serius.Meningitis yang disebabkan oleh meningokokus dan hemofilus influenza
tipe B bisamenular pada anak dan orang dewasa yang berhubungan erat dengan
penderita yaitutinggal dan makan dalam 1 rumah yang sama. Mereka perlu diberi
pencegahan antaralain:

a. Penderita diisolasi
b. Vaksinasi
c. Obat-obatan

6. Penatalaksanaan

Pengobatan dibagi menjadi pengobatan umum dan pemberian antibiotik.

a.Umum
 Penderita dirawat di rumah sakit
 Cairan diberikan secara infus dalam jumlah yang cukup dan jangan berlebihan
 Bila gelisah diberi sedativ seperti fenobarbital (penenang)
 .Nyeri kepala diatasi dengan analgetik
 Panas diturunkan dengan: Kompres es, parasetamol, asam salisilat, pada anak dosisnya 10
mg/kg BB tiap 4 jam secara oral
 Kejang diatasi dengan:

Diazepam

- Dewasa:10-20 mg/iv

- Anak: 0,5 mg/kg BB/ iv

Fenobarbital

-Dewasa: 6-120 mg/hari secara oral

-Anak: 5-6 mg/kg BB/hari secara oral

Difenilhidantoin

-Dewasa: 300 mg/hari secara oral


-Anak:5-9 mg/kgBB/hari secara oral

 Sumber infeksi yang menimbulkan meningitis purulenta diberantas dengan obat-obatan


atau dengan operasi.
 Kenaikan tekanan intra kranial diatasi dengan:

-Manitol

Dosisnya 1-1,5 mg/kgBB/iv dalam 30-60 menit dan dapat diulangi 2 kali dengan jarak 4 jam.-
KortikosteroidBiasanya dipakai dexametason secara intravena dengan dosis pertama 10 mg
laludiulangi dengan 4 mg setiap 6 jam. Kortikosteroid masih menimbulkan pertentangan. Ada yang
setuju untuk memakainya, tetapi ada juga yang mengatakantidak ada gunanya.-Pernapasan
diusahakan sebaik mungkin dengan membersihkan jalan napas.

 Bila ada hidrosefalus obstruktif dilakukan operasi pemasangan pirau (shunting)


 Efusi subdural pada anak dikeluarkan 25-30 cc setiap hari selama 2-3 minggu, bilagagal
dilakukan operasi.
 Fisioterapi diberikan untuk mencegah dan mengurangi cacat.

b. Antibiotika

Antibiotik spektrum luas harus diberikan secepat mungkin tanpa menunggu hasil biakan, baru
setelah ada hasil biakan diganti dengan antibiotik yang sesuai. Antibiotik diberikan secara
perenteral,p e m b e r i a n i n t e k a l t i d a k d i a n j u r k a n . L a m a p e m b e r i a n antibiotik biasanya
10-14 hari atau sedikitnya sampai dengan 7 hari setelah penderita bebas dari demam. Antibiotik
yang sering dipakai untuk meningitis:1.Ampisilin (iv) : 8-12 gr/ hari, dibagi dalam 4 kali
pemberian2.Gentamisin (iv) : 5 mg/kg/BB/hari, dibagi dalam 3 kalipemberian.3.Kloramfenikol (iv) : 4-
8 gr/ hari, diberikan dalam 4 kali pemberian4 . S e f a l o s p o r i n ( i v ) : 2 g r t i a p 4 - 6 j a m
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan.. Jakarta :EGCKapita Selekta Kedokteran

FKUI, (1999) Jakarta :Media Aesculapius.Brunner / Suddarth,( 2000). Buku saku keperawatan

medikal bedah. Jakarta: EGC.Harsono, (2007). Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: UGM

Anda mungkin juga menyukai