“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas indvidu pada mata kuliah Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan dengan Dosen pembimbing Drs. Ramin ABD
Wahid, M.Pd, I”
Oleh :
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOVEMBER 2019
PEMBAHASAN
Amien Rais tumbuh dari komunitas keagamaan yang semi urban (the semi
urbanized religious groups), Kampung Kepatihan Kulon, Solo, Jawa Tengah.
Secara sosio-budaya, komunitas demikian sangat mementingkan rasionalitas,
hubungan-hubungan impersonal, berorientasi pada prestasi meriktokrasi. Tetapi di
sisi lain, unsur-unsur gemeinscaft-nya seperti nilai egalitarian, solidaritas
kelompok, kolektivitas dan perkauman masih relatif kuat. Dengan kata lain, solo
adalah sebuah sosok masyarakat transisional dari bentuk gemeinscaft ke
bentuk gesselscaft.
Hasrat belajarnya sangat tinggi dan hal ini terlihat ketika ia tengah
menempuh Jenjang SMP, sekolah rangkap dilakukannya; disamping sekolah
umum, Amien Rais juga mengikuti pendidikan di Pesantren Mamba’ul
Ulum (sekarang menjadi Madrasah Aliyah Negeri/ MAN) dan juga nyantri di
Pesantren Al-Islam, Solo. Saat di bangku SMP, Amien sudah terbiasa menulis
artikel di beberapa majalah dan koran Solo. Hingga konon saat dibangku SMA
tulisannya mendapat tanggapan serius dari petinggi militer Jawa Barat.
Kepedulian Amien Rais terhadap Bangsa dan Negara dapat dilhat pada
beberapa hasil penelitiannya yang diaplikasikan melalui karya tulis yang banyak
beredar dalam khazanah perbukuan baik posisinya sebagai penulis, editor maupun
memberi kata pengantar sejumlah buku. Minat dan kemampuannya dalam tulis-
menulis mengarahkan dirinya menjadi pemimpin umum pada beberapa majalah.
Dan karena ketekunan dan gencarnya menyeruakan kebenaran, kritis dan vokal
terhadap krisis sosial, ekonomi dan politik, oleh majalah UMMAT, Amien Rais
dinobatkan sebagai ‘TOKOH 1997’ dan kemudian mendapatkan penghargaan
berupa ‘UII Awards’ dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, atas
komitmennya menempuh perjuangan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan pada
tanggal 31 Mei 1998 dianugerahi Reformasi Awards dari kampus IPB, serta
dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Politik UGM pada 10 April 1999.
Keberanian dan ketegaran yang dimiliki Amien Rais ternyata tidak terlepas
pula dari peran sang istri, yang merupakan sumber ispirasi dan motivasinya, di mata
Amien Rais ia adalah wanita yang luar biasa. Kusnasriyanti (istri Amien Rais)
adalah seorang ibu rumah tangga biasa, untuk mengisi kesibukannya ia aktif
mengasuh Taman Kanak-kanak ‘Budi Mulia’ yang berada di sebelah rumahnya,
bersama pengurus Aisyiyah, ia juga membuka kedai sederhana “Warung Sala-
Moslem Chinese Food” di dekat rumahnya di Gandok (Condongcatur, Depok,
Yogyakarta) yang diminati banyak mahasiswa.
Dari hasil pernikahan Amien Rais dan Kusnasriyanti yang menikah pada
tanggal 9 Februari 1969, dikaruniai lima orang anak; tiga putra dan dua putri.
Nama-nama mereka diambil dari al-Qur’an dan dikaitkan dengan kenangan dan
peristiwa yang menyertai kelahirannya. Anak yang pertama diberi nama Ahmad
Hanafi, kemudian Hanum Salsabiela, Ahmad Mumtaz, Taznim Fauzia dan yang
terakhir Ahmad Baihaqy.
Sosok Amien Rais sebagai seorang tokoh reformis yang komitmen, lugas
dan apa adanya yang menjadikan dirinya sebagai seorang tokoh yang dikagumi dan
merupakan public figure. Dari uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa karakter
seorang Amien Rais terbentuk dari didikan orang tua, keluarga, pendidikan, dan
organisasi. Menurut Almond dan Verba, karakter seorang tokoh politik ditentukan
oleh berbagai agen sosialisasi politik (agent of political socialization) yang
membentuk antara lain keluarga, sekolah, organisasi, kontak-kontak politik
langsung atau tidak serta aspek-aspek lainnya. Sosialisasi politik adalah proses
penerusan atau pewarisan nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sistem,
nilai, norma dan keyakinan yang dimiliki oleh suatu generasi dapat diturunkan
kepada generasi berikutnya melalui beberapa media seperti keluarga, latar belakang
budaya, organisasi, pendidikan dan sebagainya.
Meskipun Amin Rais sendiri belum berhasil meraih kursi presiden ke-5 RI
dalam kontestasi Pemilu Presiden yang diselenggarakan pertamakali secara
langsung (2004), namun prestasi politiknya tak terpungkiri sejarah bangsa
Indeonsia sebagai sosok bapak dan sekaligus sokoguru politik bangsa yang
mewakili lima nilai istimewa rapor politikus era reformasi: Ikhlas, cerdas, tegas,
jujur dan bersih. Kini, menjelang usia lanjut dan tampak mulai memasuki masa
sepuh, Amin Rais masih segar sumringah berkiprah di Muhammadiyah.
Karya/Penelitian:
1. Prospek Perdamaian Timur Tengah 1980-an (Litbang Deplu RI)
2. Perubahan Politik Eropa Timur (Litbang Deplu)
3. Kepentingan Nasional Indonesia dan Perkembangan Timur Tengah1990-an
(Litbang Deplu)
4. Zionisme: Arti dan Fungsi (Fisipol, UGM)
5. Melawan Arus: Pemikiran dan Langkah Politik Amien Rais Jakarta: Serambi,
1999
6. Amien Rais Menjawab Isu-isu Politik Kontroversialnya, Bandung: Mizan, 1999
7. Amien Rais Sang Demokrat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998
8. Suara Amien Rais, Suar Rakyat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998
9. Membangun Kekuatan di Atas Keberagaman, Yogyakarta: Pustaka SM, 1998
10. Membangun Politik Adiluhung: Membumikan Tauhid Sosial,
MenegakkanAmar Ma’ruf Nahi Munkar, Bandung: Zaman Wacana Mulia,
1998
11. Tauhid Sosial, Formula Menggempur Kesenjangan, Bandung: Mizan, 1998
12. Melangkah Karena Dipaksa Sejarah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
13. Mengatasi Krisis dari Serambi Masjid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
14. Suksesi dan Keajaiban Kekuasaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997
15. Refleksi Amien Rais, Dari Persoalan Semut Sampai Gajah, Jakarta, Gema
Insani Press, 1997
16. Visi dan Misi Muhammadiyah, Yogyakarta: Pustaka SM, 1997
17. Demi Kepentingan Bangsa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
18. Tangan Kecil, Jakarta: UM Jakarta Press, 1995
19. Moralitas Politik Muhammadiyah, Yogyakarta: Penerbit Pena, 1995
20. Keajaiban Kekuasaan, Yogyakarta: Bentang Budaya-PPSK, 1994
21. Timur Tengah dan Krisis Teluk, Surabaya: Amarpress, 1990
22. Politik Internasional Dewasa Ini, Surabaya: Usaha Nasional, 1989
23. Cakrawala Islam, Antara Cita dan Fakta, Bandung: Mizan, 1987
24. Tugas Cendekiawan Muslim, Terjemahan Ali Syariati, Yogyakarta: Salahuddin
Press, 1985
25. Politik dan Pemerintahan di Timur Tengah, PAU-UGM
26. Orientalisme dan Humanisme Sekuler, Yogyakarta: Salahuddin Press, 1983
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Bahar, 1998. Amien Rais: Gagasan dan Pemikiran Menggapai Masa
Depan Indonesia Baru, Yogyakarta: Pena Cendikia.
Affan Gaffar, 1997. Budaya Politik: Makna dan Perwujudan dalam Pemikiran dan
Budaya Politik, Jakarta: Badan Pelatihan DEPDAGRI.
Dedy Djamaluddin Malikdan Idi Subandy Ibrahim, 1998. Zaman Baru Islam
Indonesia: Pemikiran dan Aksi Politik Abdurrahman Wahid, M. Amien
Rais, Nurcholish Madjid dan Jalaluddin Rakhmat, Bandung: Zaman
Wacana Mulia.
Sidarta Gautama dan Aries Budiono, 1999. Moralitas Politik dan Pemerintahan
Yang Bersih Menurut Empat Tokoh, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.