Anda di halaman 1dari 15

METODE PELAKSANAAN

I PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah


disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta
kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan
penempatan bahan / material dan lalu lintas.
4. Situasi dan Ukuran-ukuran

Situasi
- Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal
yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan
kontraktor.
- Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan
luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran
kontraktor.
- Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.

Ukuran
 Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-
syarat (RKS) pekerjaan ini.
 Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera
melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran
didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak diperkenangkan membetulkan
kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-gambar sebelum berkonsultasian dari
Direksi.
 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama
dijadikan patokan.
 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai
kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama
dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap
ukuran dan kedalaman.
 Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong
dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera kebenarannya dan harus
selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
 Untuk Bangunan rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih
dahulu mengambil Foto Nol.

Pembuatan Papan Proyek


- Papan proyek minimal berukuran 1 m x 1.5 m
- Papan proyek minimal berisikan informasi sebagai berikut
 Nama Pengguna Jasa
 Sumber Dana Proyek
 Tahun Anggaran
 Nama Rekanan, Penyedia Jasa/Perusahaan Peleksanan Pekerjaan
 Papan Proyek dipasang dihalaman direksi keet/ditempat yang muda dilihat oleh
masyarakat Umum
Pekerjaan Pembersihan
1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan
pembanguna.
2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya
sehingga tidak merusak struktur tanah.

Memasang Papan Bouwplank


1. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls.III
yang diketam rata pada sisi kerjanya.
2. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus
dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi.
3. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.

Pembuatan Direksi Keet / Bangsal Kerja


- Direksi Keet / Bangsal Kerja minimal berukuran 6 m x 4 m
- Terbuat Dari Bahan Kayu Klas II
- Atap Seng Gelombang

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 Sedang
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Tertipa bongkaran beton atau material lainnya
 Terjatuh dari bubunganResiko Luka ringan/sedang/berat
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Pakai Pengaman /safety beltsebagai Pelindung
 Buat Perancah yang baik

II. PEKERJAAN TANAH PASIR DAN PONDASI

Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana


lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai
dengan gambar rencana. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan
seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

Pek. Galian Tanah

1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera


dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi /
Pengawas lapangan.
2. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan
patok-patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
3. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-
akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat),
maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi
dengan pasir urug.
4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah
siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.
5. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan
urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.
6. Pekerjaan Galian Tanah Keras (Galian Batu) untuk cut and fill menggunakan alat
berat dan breker
RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 Sedang
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Hasil akhir Tanah Dasar pada saat hujan Licin
 Tanah hasil galian mudah longsor kembali
 Tanah Dasar Licin
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Membuat / Memasang Rambu - rambu tanda peringatan.
 Membuang material sisa galian sesuai Jadwal / kebutuhan.
 Membua pagar pembatas pada galian
 Memasang Rambu
 Membuang sisa Material

Pekerjaan Pondasi

1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam
gambar diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan
petunjuk Direksi / Pengawas Lingkup Pondasi yang dipasang berasal dari
material batu gunung yang bermutu baek yang mengandung lumpur, dan batu
bata untuk pekerjaan roolag pada entrance. Ketentuan-ketentuanPondasi yang
dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :

1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau sesuai


gambar rencana.
2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos
dan permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah
sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu
gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang
diaduk matang. Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat
sesuai gambar rencana.
3. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh
serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan
kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan
lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah
dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 Sedang
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Tertimpa Batu
 iritasi campuran
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya
III. PEKERJAAN STRUKTUR/BETON
1. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan
yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian
tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya
dan material/bahan berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971
dan SK.SKNI.T-15.1991-03
RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Molom,
kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar
rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
1. Bahan
Portland Cement
- Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
- Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
- Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-
syarat penyimpangan bahan tersebut.

Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang
dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan
organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton.

Kerikil/Batu Pecah
- Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
- Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
- Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan
terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil
harus dicuci.

Pasir
- Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
- Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya.
- Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap
berat kering.

Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus
sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal)
seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm
dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.

Kayu
- Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa
segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
- Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang
apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
- Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan
toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan dalam PPKI.

2. Pengecoran Beton
 Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan.
1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik
untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton,
ukuran disesuaikan dengan gambar.
 Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan
mutu beton K -175. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi
syarat-syarat PBI 1971
 Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara
manual.
 Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian
disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup
bahan, perlatan serta tenaga kerja.

3. Pekerjaan Besi Beton


 Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya
diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar
rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus dengan
persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak
diperkenankan.
 Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai
dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain
lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.
 Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah
kawat beton dengan diameter minimum 1mm.
 Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat
dari laboratorium.
4. Bekisting dan Acuan
- Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat
bekesting atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen
tidak bocor.
- Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan
dilaksanakan.
- Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau
multiplex.
- Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah
berumur minimal 14 (empat belas) hari

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 Tinggi
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Pengguna Jalan Sering menyerobot pada saat pelaksanaan Pekerjaan dan
dapat berakibat kecelakaan antara sesama pengguna jalan.Tanah hasil
galian mudah longsor kembali
 Percikan pasta beton ketika menghampar campuran beton
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Membuat / Memasang Rambu - rambu tanda peringatan.
 Mengatur Jalan dengan sistem Buka tutup.
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya

4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PELASTERAN

Pek. Pasangan Dinding Batubata:


1. Bata yang dipakai harus dari bahan kualitas, utuh dan matang bakar.
2. Contoh bata yang di pakai harus mendapat persetujuan Direksi.
3. Pasangan dinding batu bata biasa terdiri dari ½ batu dengan adukan 1 Pc : 4 Pasir
4. Pada dinding-dinding kedap air dengan adukan 1 Pc 2 Pasir. Demikian juga
dinding 30 cm diatas lantai.
5. Sebelum dipasang bata harus direndam dalam air hingga hilang gelembung-
gelembung udaranya dan basah merata.
6. Kecepatan pasangan dalam satu ( satu ) hari tidak boleh lebih tinggi dari 1 ( satu )
meter.
7. Pemasangan harus rapi dan setiap lapis harus waterpass.

Pekerjaan Plesteran
Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan konsultan pengawas dan pengelola
proyek, dan persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan ini.
2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh konsultan pengawas dan
pengelola proyek sesuai uraian dan syarat-syarat pekerjaan yang tertulis dalam
buku ini.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
4. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a) Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan
dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata dibawah permukaan tanah
sampai ketinggian 10 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan
lantai toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1 Pc : 2 Pasir.
b) Untuk aduk kedap air harus ditambah dengan additive, dengan perbandingan 1
bagian Pc : 1 bagian additive.
c) Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 Pc : 4 Pasir
d) Plesteran halus ( acian ) dipakai campuran Pc dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berunur 8
hari ( kering benar ), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan
additive plamix dengan dosis 200-250 gr plamix untuk setiap 40 kg semen.
e) Semua jenis aduk perekat tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar
jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak
melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.
5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.
6. Untuk beton sebelum diplesterpermukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian diketrek ( scrath )
7. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan di finish
dengan cat dipakai plesteran halus ( acian diatas permukaan plesterannya )
8. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi
kedap
9. Semua bidang yang akan menerima bahan ( finishing ) pada permukaannya diberi
alur-alur garis horisontal atau diketrek ( scrath ) untuk memberi ikatan yang lebih
baik terhadap bahan finishingnya, kecuali untuk yang menerima cat.
10. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan
menggunakan kepingan-kepingan plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan
bidang.
11. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang
dinyatakan dalam gambar atau sesuai dengan peil-peil yang diminta gambar.
Tebal plesteran minimal 2.5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diijinkan
Konsultan Pengawas dan pengelola proyek.
12. Untuk semua permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu
bidang datar, harus di beri naat ( tali air ) dengan ukuran lebar 0.7 cm dalamnya
0.5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain didalam gambar.
13. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m jika melebihi, kontraktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor.
14. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang
bisa mencegah penguapan air secara cepat.
15. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan
Pengawas dan Pengelola Proyek dengan biaya atas tanggungan kontraktor
selama 7 hari setelah pengacian selesai, kontraktor harus selalu menyiram dengan
air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
16. Selama pasangan dinding batu bata / beton bertulang belum finish, kontraktor
wajib memeluhara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran
bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab kontraktor dan
wajib diperbaiki.
Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan sebelum plesteran berumur lebih
dari 2 ( dua ) minggu.

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 Sedang
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Tertimpa Batu
 iritasi campuran
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya
V. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK
Pek. Pasang Keramik

a. Alas dan lantai keramik adalah lantai Rabat Beton atau lebih sesuai dengan
gambar.
b. Adapun pengikat dengan campuran 1 Pc : 3 Ps ditambah bahan perekat.
c. Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata dengan
memperhatikan kemiringan lanatai sesuai gambar.
d. Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar dan pada tiap-tiap
ruangan terpasang plint atau sesuai petunjuk pengawas.
e. Lebar siar-siar harus sama dengan kedalaman maksimal 3 mm membentuk garis
lurus atau sesuai dengan gambar atau petunjuk pengawas, siar-siar harus diisi
bahan pengisi berwarna ( grout semen berwarna ) yang sesuai denga warna
keramik ( satu warna keramik )
f. Pemotongan keramik harus mengunakan alat pemotong khusus sesuai dengan
petunjuk pabrik.
g. Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu harus direndam dalam air hingga
jenuh.
h. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
melekat, sehingga benar-benar bersih, warna keamik tidak kusam / buram.
i. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka kontraktor
tersebut harus mengganti tanpa bahan tambahan.
j. Jenis Keramik :
 Lantai Keramik 50/50 Cm Polos
 Lantai Keramik WC/KM 25/25 Cm Warna
 Dinding Keramik WC/KM 25/40 Cm Warna
 Dinding Keramik WC/KM 25/40 Cm Warna
 Lantai Keramik Pantry dan Lab 50/50 Cm Warna

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 Sedang
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Teriris Ubin
 iritasi campuran
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya

VI. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

Pekerjaan Flafond
1. Rangka Plafond
a. Tentukan ketinggian plafond dari lantai sesuai yang tertera dalam gambar
dengan menggunakan alat slang air/waterpass.
b. Hollow 4 x 4 cm yang akan digunakan terlebih dahulu diskap hingga lurus dan
rata.
c. Hollow 4 x 4 cm dipasang sejajar dengan membentuk pola grid 60x60 cm
a. Plafond Kalsiboard Tebal 9 mm
b. Kalsiboard Tebal 9 mm dipasang dengan menggunakan Skup dengan jarak
maximum 20 cm.
c. Semua pertemuan sudut antara plafond dengan bidang vertikal diberi list profil
Dimana terjadi perubahan elevasi plafond sehingga pada bidang langit-langit
terdapat bidang vertikal maka sudut luar dari permukaan kedua bidang ini harus
dirapikan dengan memberi bidang penutup yang sama dengan bidang plafond.
d. Setelah rangka dan Plafond Kalsiboard Tebal 9 mm terpasanga lalu dipasang List
plafond gypsum profil 2 x 8 cm

Kontraktor harus memperlihatkan contoh bahan / material kepada Konsultan


Pengawas dan Pengelola Proyek sebelum memasukkan bahan / material ke area
lokasi proyek.

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 tinggi
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Jatuh dari ketinggian
 Tangan Kena Palu
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Buat Perancah yang baik
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya

Pekerjaan Atap

Pemasangan Atap
Tentukan ketinggian Atap dari lantai sesuai yang tertera dalam gambar dengan
menggunakan alat slang air/waterpass.Atap yang akan digunakan terlebih dahulu
diskap hingga lurus dan rata. Atap dipasang sejajar dengan membentuk pola grid
60x60 cm Material Atap disesuaikan dengan model atap yang akan dipasang
Semua pertemuan sudut antara atap dengan bidang vertikal diberi list profil Dimana
terjadi perubahan elevasi plafond sehingga pada bidang langit-langit terdapat bidang
vertikal maka sudut luar dari permukaan kedua bidang ini harus dirapikan dengan
memberi bidang penutup yang sama dengan Atap.

1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi atap Rangka Baja Ringan harus dari bahan/ material
yang bermutu baik, pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk
mendapatkan hasil yang baik.
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh
detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan
hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
 Bahan atap yang dipakai adalah atap Atap Almunium / Spandek t=0,35
mm Warna dan Nok atap Seng Plat dengan kualitas Baik stadart SNI
atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus sesuai
dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
 Untuk rangka Atap Menggunakan Baja Ringan
 Gording Menggunakan canal C 125 x 50 x 20 x 2,3
 Lisplank woodplank motif urat kayu 2x 1,8
RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 tinggi
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Jatuh dari ketinggian
 Tangan Kena Palu
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Buat Perancah yang baik
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya

VII. PEKERJAAN KUSEN DAN ASSESORIES


Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
1. Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi lapngan ( ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk konsultan
pengawas dan pengelola proyek meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas,
bentuk, ukuran.
3. Menggunakan Kayu Klas II

Pekerjaan Pintu dan Jendela Kaca


1. Pintu main entarance harus dipasang ketika seluruh pekerjaan telah selesai untuk
menghindari kotoran dan kacanya pecah.
2. Pemasangan pintu harus rapi/rata, presisi dan system berjalan dengan baik.
3. Semua pekerjaan dilakukan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam buku ini.
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh konsultan pengawas dan
pengelola proyek.
4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur.
Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem aci.
5. Pemotongan kaca Reyband 5 mm harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan
alat-alat pemotong kaca khusus.
6. Pemotongan kaca Reyband 5 mm harus disesuaikan ukuran angka, minimal 10
mm masuk kedalam alur kaca pada kosen.
7. Pembersih akhir dari pada kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan pembersih kaca.
8. Hubungan kaca dengan kaca-kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui
kosen harus diisi dengan lem silikon produk Dow corning USA. Warna transparant
cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik.
9. Accesories yang digunakan :
 Kaca Bening 5 mm
 Kunci pintu 2x putar, stainless steel, minimalis
 Engsel pintu 4" (3 psg/daun pintu)
 Engsel jendela 3" (2 psg/daun jendela)
 Grendel pintu (atas-bawah)
 Grendel jendela
 Kait angin
IX. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecetan langit-langit
a. Pengecetan perlu diperhatikan bahwa permukaan langit-langit harus bersih,
kering dan rata agar diperoleh hasil yang maksimal.
b. Setiap lapisan cat harus dilaksanakan dengan baik dan rata
c. Penjelasannya harus rata dan tidak kelihatan goresan kuas. Jangka waktu
antara pelaksanaan lapis pertama dan lapis selanjutnya harus cukup lama dan
sesuai aturan yang diberikan oleh pabrik.
d. Alur-alur gypsum board serta lubang pemakuan ditutup dengan compound dan
diperban kemudian diratakan kembali dengan compound + sehingga nampak
kelihatan rata tanpa sambungan.
e. Perbaikan-perbaikan.
f. Tiap-tiap retak yang terdapat dibidang cat harus diperbaiki dengan
menggunakan plamur, diampelas halus dan kemudian dicat lagi sampai baik.
2. Pengecetan Kayu.
a. Ratakan permukaan dinding panel dengan ampelas mesin .
b. Bersihkan panel tersebut dari debu, minyak dan kotoran lainnya.
c. Ulaskan 1 lapis melamic.
d. Lanjutkan dengan pengecatan tahap akhir yaitu :
Jika dipilih pengecetan transparant, ulaskan 1 lapis melamic warnanya akan
ditentukan kemudian. Apabila menghendaki warna yang lebih tua ulaskan kembali
1 lapis lagi.
Jika dipilih pengecetan solid maka :
- ulaskan 1 lapis penutup untuk meratakan permukaan panel
- ulaskan 1 lapis penutup sesuai warna yang akan ditentukan kembali.

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 tinggi
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Menghirup Uap Cat
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Pakai sarung tangan,Masker, Kacamata dan helm
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya

X. PEKERJAAN SANITASI
1. Sebelum pemasangan di mulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk pola, penempatan,
pemasangan spring-spring, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek.
3. Kontraktor tidak dibenarka memulai pekerjaan disuatu tempat bial ada kelainan
/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
5. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.
6. Pekerjaan Westafel L 521 VIA ( Complit ) tempel/dinding 1 mata
a. Wastafel tempel/dinding 1 mata yang digunakan adalah merk Standard atau
setara ex. Dalam Negeri lengkap dengan segala accesoriesnya seperti
tercantum dalam brosurnya.
b. Wastafel tempel/dinding 1 mata dan perlengkapannya yang dipasang adalah
yang telah diseleksi baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat
lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek.
c. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaika gambar untuk itu
serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus
baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
7. Pekerjaan Kloset Duduk dan Kloset Jongkok
a. Kloset Duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah standard
atau setara dalam negeri.
b. Kloset Duduk dan Kloset Jongkok berikut kelengkapannya dipakai merk KIA
atau setara ex. Dalam Negeri. Warna akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan Pengelola Proyek kemudian.
c. Kloset Duduk dan Kloset Jongkok serta kelengkapannya yang dipasang adalah
yang telah diseleksi denga baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pengelola Proyek.
d. Kloset Duduk harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian sesuai
gambar,
8. Pekerjaan Meja Westafel ( Beton Lapis Keramik )
a. Meja Westafel lantai keramik adalah lantai Rabat Beton atau lebih sesuai
dengan gambar.
b. Adapun pengikat dengan campuran 1 Pc : 3 Ps ditambah bahan perekat.
c. Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata dengan
memperhatikan kemiringan lanatai sesuai gambar.
d. Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar dan pada tiap-tiap
ruangan terpasang plint atau sesuai petunjuk pengawas.
e. Lebar siar-siar harus sama dengan kedalaman maksimal 3 mm membentuk
garis lurus atau sesuai dengan gambar atau petunjuk pengawas, siar-siar
harus diisi bahan pengisi berwarna ( grout semen berwarna ) yang sesuai
denga warna keramik ( satu warna keramik )
f. Pemotongan keramik harus mengunakan alat pemotong khusus sesuai dengan
petunjuk pabrik.
9. Pekerjaan Keran.
a. Semua keran yang dipakai, kecuali keran dinding adalah merk KIA atau setara
dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai
gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok daipakai
yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang
menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang dihalaman harus
mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapur disambung pipa leher angsa
(extention).
b. Stop keran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran berwarna
hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
c. Kerean-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar untuk itu.

RK3K
1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO
 Sedang
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Tergores / Luka akibat terkena material/bahan sanitair
 Tertimpah Batu
 Tangan dan Kaki kena batu
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Pakai sarung tangan,Masker, Kacamata dan helm
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya
VII. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Elektrikal :
- Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga Puluh) hari setelah kontaktor menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh
konsultan pengawas, kontaktor diharuskan menyerahkan daftar dari material-
material yang akan digunakan, minimun 3 (tiga) contoh material.
- Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang
kepada konsultan pengawas. Senmua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor.
- Bahan yang digunakan adalah sesuai yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis
ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dikerjakan oleh orang –
orang yang ahli dibidangnya.
- Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa kembali atas segala ukuran/kapasitas
peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan,
kontraktor harus segera menghubungi konsultan pengawas untuk berkonsultasi.
- Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equiment, yang sebelumnya
tidak dikonsultasikan dengan konsiultan pengawas, apabila terjadi kekeliruan
maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab kontraktor. Untuk pemilihan
equipment dan material harus mendapatkan persetujuan dari pengawas.
- Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui
apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan
telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.
- Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan-
kegiatan testing merupakan tanggung jawab kontraktor. Hal ini termasuk pula
peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini sesuai dengan
yang di anjurkan oleh instansi yang berwenang, pabrik pembuat, juga harus
disediakan oleh kontraktor.
- Untuk bahan perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut
dan dipersyratkan dengan nama yang dipersyaratkan ini, maka kontraktor wajib
menyediakan bahan dan peralatan sesuai dengan merek tersebut di atas.
- Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan
tertulis dari konsultan pengawas , dan harus memberitahukan kepada konsultan
perencana.
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh kontraktor, pemberi
tugas dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis
lainnya.
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti dipersyaratkan disini
dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem yang disaksikan oleh
konsultan pengawas dan pemberi tugas.
Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk percobaan
tersebut, merupakan tanggung jawab kontraktor.
Jika semua peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim
terpasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik,
kontraktror harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-
peralatan yang dipasang, dan jika sudah dites dan ternyata bekerja memenuhi
fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan dari surat perjanjian pekerjaan
pembangunan, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat
diserahkan kepada konsultan pengawas.

A. SAKELAR DAN KOTAK KONTAK


a. Sakelar
- saklar dibuat untuk sambungan dalam tembok (rocessed)
- Tinggi sakelar pada umumnya 150 cm, dari lantai dan 25 cm dari pinggir
kusen/bukaan pintu kecuali ada permintaan dari pemilik yang menginginkan
ketinggian lain dan tidak boleh tertutup pintu.
- Sakelar dengan kemampuan 6 A /250 V merek : Clipsal.
b. Kotak-kontak
- Kotak kontak dibuat untuk sambungan dalam tembok (recesed) dengan sistem
1 phas yang memeakai terminal khusus pentanahan .
- Kotak kontak pemasangan outdoor harus terlindung dan tertutup rapat.
- Tinggi stop kontak 30 cm dari finishing lantai, kecuali ada permintaan lain dari
pemilik.
- Kotak kontak biasa dimana terdiri dari 2 (dua) lubang yaitu trminal-terminal
phasa dan terminal nol dengan kemampuan daya 16 A.
- Kotak kontak tenaga, dimana terdiri dari lobang, yaitu yterminal phasa, terminal
nol dan terminal grounding dengan kemampuan daya 16 A.
- Kotak kontak biasa dan tenaga produksi.
c. Peralatan instalasi
- Peralatan instalasi yang dimaksud adalah material-material untuk mekengkapi
instalasi tersebut supaya kelihatan baik,rapi kuat dan memenuhi persyaratan.
- Seluruh klem-klem harus buatan pabrik pembuat dan tidak diperkenankan
buatan sendiri.
- Kotak sambung yang digunakan harus cukup besarnya dan dibuat dari PVC
dari jenis khusus.
- Setelah terpasang doos-doos ini harus itutup dengan penutup khusus
(pasangannya).
- Semua sambungan kabel harus dipilih kawatnya dengan baik, sehingga tidak
menimbulkan beda tegangan satu sama lain, kemudian diisolasi dengan isolasi
PVC dan terakhir diberi penutup atau las dop, jenis 3 m.

RK3K

1. TINGKAT BAHAYA DAN RESIKO


 Tinggi
2. IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
 Tersengat Listrik
3. PENGENDALIAN RESIKO K3
 Pakai sarung tangan,
 Memakai Sepatu Sefty dan atau APD lainnya

PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH


a. Pengadaan pemasanga dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan
utama yang diperlukan dalam sistim penyediaan air bersih yaitu instalasi
pemipaannya beserta alat bantunya.
b. Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi setiap peralatan sanitasi dan
lain-lain seperti yang tercantum dalam gambar.
c. Memperbaiki semua kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik oleh
bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
d. Bahan-bahan yang digunakan
 Pipa Air Bersih PVC 3/4 inc

PEKERJAAN INSTALASI AIR BEKAS / KOTOR


a. Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi setiap peralatan sanitasi dan lain-
lain seperti yang tercantum dalam gambar.
b. Bahan-bahan yang digunakan
c. Pipa Pembuangan PVC 2 inc (Limbah Cair)
d. Pipa Pembuangan PVC 3 inc (Limbah Padat)
PEKERJAAN TALUD DAN PAGAR

1. Pagar Besi Holow


2. Pintu Pagar Besi Holow

PEMBERSIHAN AKHIR

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib


membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding,
pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan
barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi harus
dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan
rapih.

Pembersihan / pembongkaran bangunan sementara setelah pekerjaan selesai, hasil


bongkaran dikeluarkan dari area pekerjaan atau disimpan pada tempat yang ditunjukkan
direksi.

Anda mungkin juga menyukai