Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK MATA PELAJARAN

KOMPETENSI DASAR TEKNIK KEPERAWATAN

Jl. Veteran NO.17, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang.


NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

-APRILIA DWI N. (16)

-ARIZTA DWI M. (17)

-ASIFA NUR A. Y (18)

- DEWI SYAFA (36)


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. “Kep. MenKes RI No.
193/Kab/B.VII/71”

Penggolongan obat menurut cara pemberiannya ada beberapa macam diantaranya melalui Oral, injeksi
intravena, intramuscular, intracutan, subcutan. Selain dikemas dalam bentuk injeksi maupun untuk
diminum melalui mulut (Oral) ada beberapa obat yang digunakan secara topical seperti lotion,
liniment, ointment, pasta, bubuk, tetes (instilasi), serta dalam bentuk irigasi baik mata, hidung, telinga,
vagina, maupun rektum.

Rumusan Masalah

1. Apa definisi obat-obatan topical?


2. Apa saja jenis obat topical?
3. Bagaimana tata cara penggunaan obat secara topical?
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi obat topical
2. Untuk mengetahui macam-macam obat topical
3. Untuk mengetahui tata cara menggunakan obat topical

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Obat-obatan Topikal
Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau pengaruh
langsung pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak digunakan untuk oral ataupun
injeksi. Obat jenis ini dapat mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam sistim peredaran
darah. Namun obat ini dapat bermanfaat apabila digunakan pada kulit atau membrane mukosa. Agens
topical di gunakan untuk mengobati berbagai gangguan dalam area yang terlokalisasi. Beberapa
bentuk obat ini dipersiapkan untuk diabsorbsi kulit guna memberikan dampak secara sistemik. Bila
tempat pemakian mudah dijangkau seperti kulit, suatu obat mudah diletakkan diatasnya. Namun bila
tempatnya merupakan rongga, seperti hidung, atau bagian tertutup seprti mata, maka diperlukan alat
untuk pemakian mekanis untuk memasukkan obat.
Macam-macam Penggunaan Obat Topikal
Pada umumnya obat topical adalah obat yang digunakan pada kulit atau membrane mukosa untuk

memberikan pengaruh local pada bagian tubuh. Namun dalam tata cara penggunaannya terbagi

menjadi beberapa macam meliputi:


1. Pemakaian pada kulit
Kulit merupakan organ terluar pada tubuh manusia yang terdiri dari epidermis dan dermis.
Epidermis merupakan jaringan terluar pada organ kulit. Ketebalan epidermis pada seluruh
tubuh berbeda-beda. Epidermis paling tebal terletak pada telapak tangan dan telapak kaki.
Secara terbatas dan selektif, penyerapan zat memang terjadi pada kulit. Pada kulit normal, obat
diserap ke garis kelenjar sebum. Obat dapat diberikan pada kulit dengan cara digosokkan,
disemprotkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan melakukan perawatan kulit atau luka, atau
menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi
Krim dengan antibiotic sering digunakan pada luka bakar atau ulkus dekubitus. Krim adalah
produk berbasis air dengan efek mendinginkan dan emolien. Mengandung bahan pengawet
untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, tetapi bahan pengawet tertentu dapat
menyebabkan sensitisasi dan dermatitis kontak alergi.Krim kurang berminyak dibandingkan
salep dan secara kosmetik lebih baik ditoleransi.
Salep dapat digunakan untuk melindungi kulit dari iritasi atau laserasi kulit akibat kelembaban
kulit pada kasus inkontenansia urin atau fekal. Salep tidak mengandung air, mereka adalah
produk berbasis minyak yang dapat membentuk lapisan penutup diatas permukaan kulit yang
membantu kulit untuk mempertahankan air. Salep nenghidrasi kulit yang kering dan bersisik
serta meningkatkan penyerapan zat aktif, dan karena itu berguna dalam kondisi kulit kering
kronis. Salep tidak mengandung bahan pengawet.
Losion adalah suspensi berair yang dapat digunakan pada permukaan tubuh yang luas dan pada
daerah berbulu. Losion memiliki efek mengeringkan dan mendinginkan.
Obat transdermal adalah obat yang dirancang untuk larut kedalam kulit untuk mendapatkan
efek sistemik. Tersedia dalam bentuk lembaran. Lembaran obat tersebut dibuat dengan
membran khusus yang membuat zat obat menyerap perlahan kedalam kulit. Lembaran ini juga
dapat sekaligus mengontrol frekuensi penggunaan obat selama 24 ± 72 jam
Tujuan pemberian pada kulit, yaitu :
 Untuk mempertahankan hidrasi
 Melindungi permukaan kulit
 Mengurangi iritasi kulit
 Mengatasi infeksi
Tindakan
Alat & Bahan :
Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim, aerosal, sprei)
Pinset anatomis
Kain kasa
Balutan
Pengalas
Air sabun, air hangat
Sarung tangan
Prosedur Kerja :
 Cuci tangan
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan tindakan
 Gunakan sarung tangan
 Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit

mengeras) dan gunakan pinset anatomis


 Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mengoleskan atau

mengompres
 Jika diperlukan, tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati
 Cuci tangan
Penyerapan obat pada permukaan kulit terhalang oleh lapisan luar kulit yang bersifat protektif
dan zat berlemak yang melindungi garis kelenjar yang menyebabkan sulitnya penetrasi. Prinsip
steril dalam tata cara pemberian obat dapat memudahkan penyerapan obat oleh kulit.
2. Tetes mata
Mata adalah organ yang berperan dalam proses penglihatan. Lapisan luar mola mata disebut
sclera. Cornea adalah bagian sclera transparan di bagian depan bola mata. Sclera merupakan
kumpulan serat yang kuat, sedangkan cornea mudah rusak oleh trauma. Oleh sebab itu,
pemakaian obat jarang diarahkan langsung ke bola mata. Kelenjar lacrimae yang menghasilkan
airmata terletak di salah satu sisi tulang depan hidung. Kelenjar tersebut mengalirkan
sekresinya menuj saluran membuka di kantong conjungtiva. Saluran tersebut meneruskan
limpahan cairan ke hidung dibawah injerior concha. Karena pemakaian langsung tak dapat
dilakukan ke cornea yang sensitive, pemberian obat secara instilasi pada mata dapat dilakukan
pada bagian conjungtiva bagian bawah.
Obat tetes mata digunakan untuk memperoleh pengaruh local, seperti pembersihan atau
kontraksi pupil untuk pemeriksaan dan mengobati infeksi. Tipe larutan tetes tergantung pada
tujuan instilasi.
Kelopak mata dilap bersih sebelum instilasi agar steril. Buka kantung conjungtiva bagian
bawah kemudian lakukan instilasi. Pemberian obat secara instilasi tidak boleh dilakukan pada
kornea karena dapat berisiko merusak cornea. Pasien diminta menutup kelopak mata dan
menggerakkan matanya untuk meratakan cairan yang telah diteteskan
3. Instilasi telinga
Obat yang berupa cairan diteteskan pada liang telinga untuk memperoleh pengaruh local seperti
melembutkan lilin telinga, mengurangi rasa sakit, mengefektifkan anastesi local, membunuh
organisme yang mengganggu pada organ telinga. Liang telinga pasien yang akan di instilasi
diluruskan, dan obat tetes dijatuhkan pada bagian sisi liang telinga. Pasien diposisikan
berbaring pada posisi miring dengan telinga yang akan di instilasi berada di bagian atas. Pasien
tetap berbaring beberapa menit setelah instilasi guna mencegah tumpahnya obat dari liang
telinga.
4. Instilasi hidung
Obat tetes pada hidung umumnya diberikan pada pasien yang mengalami keradangan hidung
(rhinitis). Untuk melakukan instilasi hidung, pasien dibantu duduk dengan kepala ditarik
kebelakang atau berbaring dengan kepala miring ke belakang dibantu dengan bantal sebagai
pengganjal. Posisi ini memungkinkan larutan yang akan kelura mengalir kembali kedalam
rongga hidung. Setelah itu lakukan instilasi sesuai dosis obat. Pasien diinstruksikan tetap
menjaga posisinya selama beberapa menit dan menjaga larutan agar tetap didalam rongga
hidung setelah proses instilasi untuk mencegah tumpahnya cairan obat kedalam oropharynx.
5. Pemberian melalui Vagina
Vagina merupakan kanal selaput berotot yang memanjang dari bagian luar tubuh pada vulva
sampai cervix utari. Dalam keadaan sehat, vagina sedikit sekali mengandung pathogen tetapi
banyak mengandung organisme non-pathogen. Organisme non-pathogen tersebut penting
karena melindungi vagina dari serangan pathogen.
Penggunaan obat pada vagina bertujuan untuk mendapatkan efek terapi serta mengobati saluran
vagina dan serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan supositoria. Yang digunakan untuk
mengobati infeksi local.
Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbent. Bersihkan alat kelamin pasien, kemudian
renggangkan labia minora dengan tangan kiri. Kemudian obat sepanjang sepanjang dinding
kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar
orifisum dan labia.
Anjurkan pasien tetap dalam posisi selama beberapa saat agar obat bereaksi.
6. Pemberian melalui rectum
Obat suppositoria atau rectal medication diberikan melalui anus dan berbentuk seperti peluru
atau cairan. Diberikan untuk mengatasi keluhan sistemik atau sebagai laksatif bila klien
mengalami konstipasi. Namun, obat antiemetik dapat juga diberikan melalui rectal bila
pemberian dengan cara yang lain tidak berhasil. Cairan enema diberikan melalui rectal dengan
menggunakan alat khusus. Cairan enema terdiri dari gliserin cair, sejumlah 100 mL dan
dibiarkan sebentar sekitar 5 – 10 menit, sebelum akhirnya klien merasa ingin defekasi.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penggolongan obat menurut cara pemberiannya ada beberapa macam diantaranya secara topical. Obat-

obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau pengaruh langsung

pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak digunakan untuk oral ataupun injeksi karena

dapat mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam sistim peredaran darah. Pada umumnya

obat topical adalah obat yang digunakan pada kulit atau membrane mukosa untuk memberikan

pengaruh local pada bagian tubuh. Dalam penggunaannya, pemberian obat secara topical dapat

dilakukan melalui kulit, instilasi mata, hidung, telinga, melalui vagina ataupun rectum.

Anda mungkin juga menyukai